• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMDIYAHMAKASSAR MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMDIYAHMAKASSAR MAKASSAR"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERIL AKU SOSIAL EKONOMI USAH A MIKRO KECIL MENENG AH

TERH AD AP PENINGK AT AN PENDAP AT AN PET ANI

DI DES A AJI KUNING KEC AM AT AN SEB ATIK

TENG AH K ABUPATENNUNUK AN

K ALIM ANT AN UTAR A

SKRIPSI

Oleh:

NUR FADILA

NIM: 105721111116

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAHMAKASSAR

MAKASSAR

2021

(2)

ii

PERIL AKU SOSIAL EKONOMI USAH A MIKRO KECIL MENENG AH

TERH AD AP PENINGK AT AN PENDAP AT AN PET ANI

DI DES A AJI KUNING KEC AM AT AN SEB ATIK

TENG AH K ABUPATENNUNUK AN

K ALIM ANT AN UTAR A

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

NUR FADILA

NIM 10572111116

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(3)

iii

PERSEMBAHAN

.

Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku dan saudara-saudariku yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi, nasehat dan kasih sayang serta senantiasa mendoakan keberhasilan di setiap langkahku.

MOTTO

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya(sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah dalam (berbuat kebaikan). Dimana saja kamu berada pasti allah akan mengumpulkan kamu sekalian ( pada hari kiamat). Sesungguhnya allah maha kuasa atas segala sesuatu (Q.S Al-Baqara : 148 )”

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas ke hadirat Allah Swt. yang senantiasa memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada terhitung. Kepada seluruh makhluk-Nya terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. yang merupakan panutan dan contoh kita di akhir zaman. Yang dengan keyakinan ini penulis dapat menyelesaikan kewajiban akademik dalam penyusunan Skripsi yang berjudul “Perilaku Sosial

Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam lingkungan Universitas Muhammadiyah Makassar terkhusus pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berorientasi pada penerapan dan sekaligus latihan untuk ilmu yang telah diperoleh. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi, dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini dapat terealisasikan karena adanya kerja keras, tanggung jawab untuk menyelesaikan skripsi ini serta tidak lepas dari doa dan rasa syukur, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak yang membantu terselesaikannya skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimah kasih yang tak terkira dengan hormat kepada:

(8)

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.ag,. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Bapak Dr. H Andi Jam’an, SE M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM selaku ketua Program studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Agus Salim, S.E., MM selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Muh Nur Rasyid, SE.,MM selaku pembimbing II yang dengan teliti,penuh kesabaran, dan telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

6. Bapak/ ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah untuk memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama menempuh Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Segenap Staf Karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Informan yang telah meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan yang telah saya ajukan.

9. Ucapan terimah kasih yang tak terhingga penulis kepada kedua orang tua. Ayahanda Suardi dan Ibunda Jumarni yang selalu memberikan dukungannya.

(9)

ix

10. Kakak tercinta Sarifa Aini serta adik tercinta Nurmayulisa, Nurfatimah dan terkhususnya keponakan tercinta Jamaluddin terimah kasih telah menjadi penyemangat dalam mengerjakan skripsi ini.

11. Keluarga besar yang tidak dapat penulis satu persatu namanya, penulis mengucapkan terimah kasih atas doa dan motivasi serta dukungannya selama ini.

12. Serta teman seperjuangan Hasma, Anti, Nurul, Reni dan kelas Manajemen C 16 selama di kelas belajar.

Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan skripsi ini.Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua, dan semoga Allah Swt. senantiasa memberikan rahmat dan rahim-Nya kepada kita semua dalam menjalankan aktifitas keseharian kita, Aamiin.

Makassar, Januari 2021

(10)

x

ABSTRAK

NUR FADILA, 2021, Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Skripsi Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Di bimbing oleh Pembimbing I Agus Salim HR, dan Pembimbing II Muh. Nur Rasyid,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kec.Sebatik Tengah Kab.Nunukan Kalimantan Utara.Data dari penelitian ini di ambil dari 3 responden yang merupakan pedagang.Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode wawancara langsung pada lokasi penelitian.Analisis data menggunakan metode reduksi data, display data, penarikan kesimpulan dan triangulasi.

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa Usaha Mikro Kecil menengah( UMKM ) adalah salah satu jenis usaha yang banyak di kembangkan di Indonesia saat ini. Usaha ini membutuhkan modal yang kecil namun bisa berkembang besar.Secara umum UMKM di artikan sebagai usaha perdagangan yang di bentuk perorangan maupun badan usaha.

(11)

xi

ABSTRACT

NUR FADILA, 2021, Socio-Economic Behavior of Micro, Small and Medium Enterprises Toward Increasing Income of Farmers in Aji Kuning Village Sebatik Tengah District, Nunukan Regency, North Kalimantan. Thesis

Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Supervisor I Agus Salim HR and Supervisor II Muh Nur Rasyid

This study to dotermine the Socio-Economic Behavior of Micro, Small anda Medium Enterprises towards Increasing Farmers Income in Aji Kuning Village, Sebatik Tengah District, Kab. Nunukan North Kalimantan. The data from this study were taken from 3 respondents who were traders. This research location. Data analysis using data reduction methods, data display, drawing consclusion and triangulation.

The results of this study indicate that micro, small and Medium Enterprises ( MSMEs) are one type of businessthat is widely developed in Indonesia today,. This business requires small capital but can grow large. In general, MSMEs are defined the form of individuals or business entities.

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ... ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ... x

ABSTRACT ... ... xi

DAFTAR ISI ... ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. LatarBelakang ... 1 B. RumusanMasalah ... 4 C. TujuanPenelitian ... 4 D. ManfaatPenelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. TinjauanTeori ... 6

B. TinjauanEmpiris ... 23

C. Kerangka Konsep ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. JenisPenelitian ... 27

B. Fokus Penelitian ... 27

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 27

D. Sumber Data ... 28

(13)

xiii

F. Instrumen Penelitian ... 29

G. Metode Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Gambaran umum objek penelitian... 36

B. Hasil penelitian ... 37 C. Pembahasan ... 41 BAB V PENUTUP ... 44 A. Kesimpulan ... 44 B. Saran ... 44 DAFTARPUSTAKA ... 45 DAFTAR LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

NO. Uraian Halaman Tabel 2.1PenelitianTerdahulu ... 23

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

NO. Uraian Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konsep... 26 Gambar 3.1 Metode Analisi Data ... 30

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Pembangunan Nasional bertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur, di mana dalam ukuran-ukuran keberhasilan pembangunan ekonomi itu pula yang akan memberikan dampak terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat serta membawa perubahan terhadap struktur perekonomian umtuk mencapai keseimbangan dalam struktur ekomomi diperlukan sektor industri yang handal dengan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang diimbangi dengan pelestarian lingkungan hidup. Upaya untuk menumbuh kembangkan perekonomian nasional tersebut tidak lepas dari bagaimana kita mengembangkan usaha-usaha produktif berupa usaha industri besar, menengah dan usaha kecil di masyarakat.

Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang di lakukan individu atau kelompok untuk memproleh barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan hidupnya dengan saling mempertukarkan atau menukarnya dengan mata uang banyak kegiatan ekonomi seperti perikanan, perindustrian, kontruksi, peternakan, pertambangan, jasa dan lain sebagainya.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup agar menjadi sejahtera, masyarakat yang mempunyai kemampuan dan jeli melihat potensi diri serta mampu mengidentifikasi lingkungan, dapat menemukan peluang dan membuka peluang usaha masyarakat. Dengan adanya peluang usaha tersebut, diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat

(17)

2

sekitar menjadi lebih baik sehingga mampu mengurangi tingkat urbanisasi yang tinggi. Selain itu, dengan adanya usaha yang menitikberatkan pada peluang yang ada di daerah sekitar, diharapkan mampu menjadi ikon atau ciri khas dari daerah tersebut.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sektor ekonomi nasional yang paling strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak sehingga menjadi tulang punggung perekonomian nasional. UMKM di Indonesia memiliki peran yang sangat penting terutama dalam hal penciptaan kesempatan kerja. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia sangat melimpah mengikuti jumlah penduduk yang besar sehingga Usaha Besar (UB) tidak sanggup menyerap semua pencari kerja yang besar disebabkan karena memang pada umumnya kelompok usaha tersebut relatif padat modal, sedangkan UMKM relatif padat karya.

Perkembangan UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam pemerataan ekonomi masyarakat. Berbeda dengan perusahaan besar, UMKM memiliki lokasi di berbagai tempat.Termasuk di daerah yang jauh dari jangkauan perkembangan zaman sekalipun.Keberadaan UMKM di 34 provinsi yang ada di Indonesia tersebut memperkecil jurang ekonimi antara yang miskin dengan kaya.Selain itu, masyarakat kecil tak perlu berbondong-bondong pergi kekota untuk memproleh penghidupan yang layak. Peran UMKM berikutnya yang tidak kalah penting adalah memberikan pemasukan bagi negara dalam bentuk devisa. Saat ini, UMKM Indonesia memang sudah sangat maju.Pangsa pasarnya tidak hanya skala nasional, tetapi internasional.

(18)

Keberadaan UMKM hendaknya diharapkan dapat memberi kontribusi yang cukup baik terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya dlam upaya penanggulangan masalah-masalah yang sering dihadapi seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan dan segala aspek yang tidak baik. Peranan UMKM di Kalimantan Utara yang dikaitkan oleh pemerintah hendaknya harus dapat mengurangi tingkat pengangguran yang semakin bertambah dari tiap tahun, menanggulangi kemiskinan dengan membantu masyarakat yang kurang mampu dan pemerataan pendapatan yang dapat memperbaiki kehidupan masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam keuangan khususnya.

Kabupaten Nunukan khususnya di desa Aji Kuning yang berbatasan langsung dengan negara kerajaan Malaysia merupakan salah satu daerah yang memiliki beragam bidang industri. Desa Aji Kuning secara geografis merupakan wilayah pertanian. Apabila berkunjung ke Desa Aji Kuning maka dapat di lihat bahwa daerah tersebut memiliki banyak kegiatan perekonomian salah satunya transaksi jual beli hasil pertanian yakni jual beli pisang, jahe, serai,durian, mangga dan banyak buah-buahan lainnya. Karena Desa Aji Kuning berbatasan langsung dengan negara malaysia maka sebagian dari pedagang tersebut menjual hasil pertanian ke negara malaysia tersebut.

Keberadaan UMKM sangatah positif terutama untuk menopong perekonomian daerah khususnya di Provinsi Kalimantan Utara, pada saat ini mayoritas masyarakat di Provinsi Kaltara Kabupaten Nunukan khususnya di Desa Aji Kuning masih mengandalkan pendapatan dari usaha dengan

(19)

mengelola produk-produk pertanian dengan pengelolaan yang masih sederhana dan tradisional.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti “Perilaku sosial Ekonomi usaha mikro kecil menengah terhadap peningkatanpendapatan petanidi desa aji kuning kecamatan sebatik tengah kabupaten nunukan kalimantan utara.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian adalah “ Bagaimanakah Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara”?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak yang berkepentingan antara lain:

1. Manfaat Teoritias

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui peran penting implementasi manajemen dalam sebuah usaha.

(20)

2. Manfaat praktis a. Bagi peneliti

1) Hasil penelitian ini dapat berguna dalam menambah pengetahuan di bidang manajemen SDM.

2) Sebagai syarat untuk mendapat gelar S1(S.M)

3) Hasil penelitian ini dapat di jadikan masukan dan menambah referensi perpustakaan fakultas dan kampus

b. Bagi Pemerintah khususnya Kabupaten Nunukan Desa Aji Kuning dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan yang dapat dijadikan sebagai kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan UMKM.

c. Bagi pendidikan dapat digunakan sebagai informasi yang berkaitan dengan kendala strategi pengembangan industri kecil, maupun peran UMKM dan sebagai motovasi pada siswa maupun mahasiswa sehingga minat berwirausaha akan semakin meningkat.

(21)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2008 tentang UMKM. Pasal 1 dari UU terebut, dinyatakan bahwa Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang buka merupakan anak perusahan atau bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.Sedangkan usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha mikro, usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.

Di dalam Undang-undang tersebut, kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan UMKM seperti yang tercantum dalam Pasal 6 adalah nilai kekayaan bersih atau nilai aset tidak termasuk tanah dan bangunan

(22)

tempat usaha, atau hasil penjualan tahunan. Dengan kriteria sebagai berikut:

a. Usaha mikro adalah usaha yang memiliki aset paling banyak Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan hasil penjualan tahunan paling besar Rp. 300 juta. b. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta sampai

dengan paling banyak Rp. 500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300 juta hingga maksimum Rp. 2.500.000, dan.

c. Usaha menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan bersih lebih dari Rp.500 juta hingga paling banyak Rp. 100 milyar hasil penjualan tahunan di atas Rp. 2,5 milyar sampai paling tinggi Rp. 50 milyar.

Pemberdayaan Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat penting dan strategis dalam mengantisipasi perekonomian kedepan terutama dalam memperkuat struktur perekonomian nasional. Adanya krisis perekonomian nasional seperti sekarang ini mempengaruhi kegiatan-kegiatan usaha besar yang semakin terpuruk, sementara UMKM serta koperasi relatif masih dapat mempertahankan kegiatan usahanya.

Menurut undang-undang RI No.20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah memiliki beberapa aturan yang berkaitan erat dengan implementasi berkelanjutan di Indonesia.

(23)

Pengertian UMKM adalah sebagai berikut:

1. Usaha mikro adalah produktif milik orang perorangan dan atau badan usah mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang. 2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang di lakukakn oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dai usaha menengah ataupun besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.

3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjafi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-undang.

Secara umum, tujuan yang ingin di capai dari kegiatan ini adalah agar masyarakat dan pelajar memahami pentingnya berwirausaha dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat meningkatkan tingkat pendapatannya.

UMKM adalah usaha yang produktif yang dijalankan oleh individu atau suatu badan usaha dan memenuhi sebagai usaha mikro. Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha tersebut.

(24)

Dalam perspektif perkembangannya, UMKM dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu:

a. Livelihood Activities, merupakan UMKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima.

b. Micro Enterprise, merupakan UMKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.

c. Small Dynamic Enterprise, merupakan UMKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.

d. Fast Moving Enterprise, merupakan UMKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB).

Berdasarkan klasifikasi diatas daerah Kabupaten Nunukan khususnya di desa Aji Kuning termasuk dalam Livelihood Activities dan Micro Enterprise karena Desa Aji Kuning memiliki jumlah UMKM yang banyak dengan jumlah unit usaha yang beraneka ragam, selain itu untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat memilih untuk bekerja sebagai penjual, seperti: penjual pisang, dan penjual buah-buahan lainnya.

2. Kelemahan dan Kekuatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

UMKM memiliki beberapa kekuatan potensial yang merupakan andalan yang menjadi basis pengembangan pada masa yang akan datang adalah:

a. Penyediaan lapangan kerja peran industry kecil dalam penyerapan tenaga kerja patut diperhitungkan,

(25)

diperkirakan maupun menyerap sampai dengan 50% tenaga kerja yang tersedia

b. Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah selama ini terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya wirausaha baru

c. Memiliki segmen usaha pasar yang unik, melaksanakan manajemen sederhana dan fleksibel terhadap perubahan pasar

d. Memanfaatkan sumber daya alam sekitar, industri kecil sebagian besar memanfaatkan limbah atau hasil dari industri besar atau imdustri yang lainnya.

e. Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya pembinaan yang dilaksanakan menunjukkan hasil yang menggambarkan bahwa industry kecil mampu untuk dikembangkan lebih lanjut dan mampu untuk mengembangkan sector lain yang terkait.

Kelemahan, yang sering juga menjadi faktor penghambat dan permasalahan dari Usaha Mikro terdiri dari 2 faktor yaitu :

a. Faktor Internal

Faktor internal, merupakan masalah klasik dari UMKM yaitu diantaranya:

1) Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.

2) Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Industri Kecil lebih memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam mengakseskannya,

(26)

khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja.

3) Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk Industri Kecil.

4) Kendala permodalan usaha sebagian besar Industri Kecil. b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan masalah yang muncul dari pihak pengembang dan pembina UMKM.Misalnya solusi yang diberikan tidak tepat sasarantidak adanya monitoring dan program yang tumpang tindih.

Sebagai pelaku ekonomi UMKM masih menghadapi kendala dari sisi modal yang erbatas. Bahkan sebagian dari UMKM masih belum tersentuh lembaga keuangan(bank), sehingga banyak dari UMKM mengambil jalan untuk memanfaatkan lembaga keuangan mikro walaupun dengan beban dan resiko yang cukup berat. Para pelaku UMKM mungkin saja memiliki banyak ide bisnis untuk mengembangkan usahanya, namun harus terhenti karena tidak adanya modal tambahan.Itulah permasalahan UMKM yang sering dihadapi saat ini tidak sedikit pada pelaku UMKM di Indonesia yang tidak memperhatikan pengelolaan keuangan bisnis.Hal tersebut tentunya berakibat pada pengelolaan keuangan tidak bekerja secara efisien. Pengeloaan keuangan yang tidak efisien akan membuat masalah. Salah satunya masalah yang dihadapi perihal keuangan yaitu adanya pengeluaran keuangan lebih besar dari pemasukan.

(27)

Dalam manajemen tidak ada spesialisasi bahkan seringkali pemilik menangani sendiri, artinya dalam menjalankan perusahaan tidak terdapat job description yang jelas. Disamping itu tingkat perputaran tenaga kerja tinggi, hal ini akan mengakibatkan sulitnya menjadikan tenaga menjadi betul-betul ahli. Lemah dalam administrasi keuangan juga seringkali menjadi penyebab sulitnya perusahaan mengajukan kredit kepihak ketiga, sebab para investor baru mau menanamkan uangnya kalau terjamin keamanannya, artinya uang yang ditanamkannya dijamin akan kembali dan sekaligus memperoleh keuntungan.

Sesuatu yang lemah mestinya dilindungi dari ancaman yang kuat. Karena tidak adanya perlindungan hukum, seringkali ruang gerak usaha kecil terpojok oleh usaha besar. Banyak perusahaan kecil gulung tikar karena terjunnya usaha besar ke bidang usaha yang digeluti usaha kecil. Atau karena tidak memiliki hak cipta maka produknya dihasilkan pihak lain sehingga usahanya tersingkirkan. Dalam kemitraan dengan perusahaan besar seringkali terjadi pola yang bertentangan dengan yang seharusnya, dimana pengusaha kecil malah mensubsidi pengusaha besar Kesulitan memperoleh kredit. Walaupun usaha kecil dan menengah yang sesungguhnya andal terhadap krisis, sulit untuk mendapat fasilitas karena terbentur pada aturan-aturan perkreditan yang komplek dan dilematis bagi mereka dan bank pemberi kredit.

Berkaitan dengan lembaga Pembina, sebuah usaha kecil kadangkala dibina oleh lebih dari satu lembaga, yang masing-masing

(28)

pembina memiliki tujuan yang berbeda karena berbeda kepentingan, sehingga usaha kecil harus menyelesaikan berbagai persoalan (sekali tepuk harus mampu merenggut beberapa nyawa). Atau bahkan pengusaha yang mulai berhasil waktunya habis hanya untuk melayani pembina dan menerima tamu baik untuk kepentingan pembinaan, pendataan ataupun studi banding.

Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah memiliki beberapa keunggulan komparatif terhadap usaha besar. Keunggulan tersebut antara lain dilihat dari sisi permodalan, pengembangan usaha kecil memerlukan modal usaha yang relatif kecil dibanding usaha besar. Disamping itu juga teknologi yang digunakan tidak perlu teknologi tinggi, sehingga pendiriannya relatif mudah dibanding usaha besar.

Motivasi usaha kecil akan lebih besar, mengingat hidup matinya tergantung kepada usaha satu-satunya. Seseorang dengan survival motive tinggi tentu akan lebih berhasil dibandingkan seseorang yang motivasinya tidak setinggi itu. Selain itu adanya ikatan emosional yang kuat dengan usahanya akan menambah kekuataan para pengusaha kecil dalam persaingan. Memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyesuaikan dengan pola permintaan pasar, bahkan sanggup melayani selera perorangan.

Berbeda dengan usaha besar yang umumnya menghasilkan produk masa (produk standar), peerusahaan kecil produknya bervariasi sehingga akan mudah menyesuaikan terhadap keinginan konsumen. Disamping itu juga mempunyai kemampuan untuk melayani permintaaan yang sangat spesifik yang bila diproduksi oleh perusahaan skala besar tidak efisien (tidak menguntungkan).

(29)

Gestation periode pendek sehingga quick yielding walaupun belum tentu high yielding.Periode waktu sejak memulai sampai dengan produksi relatif lebih cepat dibanding perusahaan besar sehingga otomatis lebih cepat menghasilkan.Akan tetapi karena modal yang ditanamkannya juga kecil, maka hasil yang diperoleh juga mungkin tidak besar.Perdagangan bebas telah memberikan peluang kepada para pengusaha di dalam negeri untuk dapat menjual produknya ke luar negeri.Dengan dibukanya perdagangan bebas maka karier/penghambat untuk masuk ke suatu negara menjadi tidak ada lagi. Dengan perkataan lain pergerakan barang dari suatu negara ke negara lain menjadi mudah tanpa adanya penghambat. Disamping itu dengan adanya depresiasi rupiah, maka perdagangan luar negeri (ekspor) menjadi lebih terbuka dengan memanfaatkan persaingan harga.

3. Karaktersistik wirausaha

Karakteristrik wirausaha mempunyai karakteristrik umum serta berasal dari kelas yang sama, Schumper menulis bahwa bahwa wirastawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi besaral dari semua kelas.wirastawan umumnya mempunyai sifat yang sama. Mereka adalah orang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggung jawab pribadi dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka pilih, dan keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi. Geoffry Crowther menambahkan sikap optimis dan kepercayaan terhadap masa depan(M.Wiratmo,(Purwanti 2013).

(30)

a. Keinginan untuk berprestasi

Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku kearah pencapaian tujuan.

b. Keinginan untuk bertanggung jawab

Wirastawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi pencapaian tujuan.

c. Referensi kepada risiko-risiko menengah

Wirastawan bukanlah penjudi, mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi.

d. Persepsi kemungkinan berhasil

Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kualitas kepribadian wirastawan yang penting.

e. Rangsangan oleh umpan balik

Wirastawan ingin mengetahui bagaimana hal mereka kerjakan, apakah umpan baliknya baik atau buruk.

f. Aktivitas enerjik

Wirastawan menunjukkan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata orang.

g. Orientasi ke masa depan

Wirastawan melakukan perencanaan dan berpikir ke depan, mencari dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan.

h. Sikap terhadap uang

Wirastawan menunjukkan keterampilan dalam mengorganisasikan kerja dan orang-orang dalam mencapai tujuan.

(31)

i. Sikap terhadap uang

Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting prestasi kerja mereka.

Terdapat 6 karakteristrik pokok dari wirausahaan menurut Swa dalam (wijayanto 2013) yaitu:

1. kreatif dan inovatif

2. mampu mengaplikasikan kreativitasnya 3. memiliki semangat berkarya

4. fokus untuk menghasilkan nilai 5. bersedia mengambil risiko

6. berbeda dari persepsi atau stereotip wirausaha sebagai figur pemberani dan hanya bekerja sendiri, mereka sangat kolaboratif.

Seorang wirausahawan harus memilki beberapa karakteristrik berikut ini agar berhasil yaitu:

1. memiliki rasa percaya diri untuk bekerja secara independent, keras, dan memahami risiko sebagai bagian dari upaya meraih sukses.

2. memilki kemampuan organisasi, dapat menentukan tujuan, beriorentasi hasil dan memiliki tanggung jawab.

3. kreatif dan selalu mencari celah-celah untuk kreatvitasnya.

4. menyukai tantangan dan mendapatkan kepuasan pribadi ketika berhasil mencapai ide-idenya.

Menurut Amrulloh(2019) Karakteristrik wirausaha utama urang sunda yang diturunkan dari generasi kegenerasi urang sundamelalui berbagai macam metode seperti budaya lisan (tutur) adalah faktor pembentuk karakteristrik personal urang sunda termasuk perilaku urang sunda dalam

(32)

kewirausahaan. Sedangkan menurut sari( Abu bakar, palisuri 2018) karakteristrik wirausaha secara umum menggambarka keunikan personal atau psikologis sesorang yang terdiri dari dimensi nilai sikap dan kebutuhan. Karaketrstrik wirausaha sangat menentukan keberhasilan usaha. Adapun menurut setyawati dalam ( abu bakar,palisuri 2018) mengemukakan bahwa kinerja UKM di dukung oleh karakteristrik wirausaha yang di miliki oleh perusahaan, semua itu merupakan hakikat dari kewirausahaan yang harus ada pada UKM. Selanjutnya, dalam ardyansah ( abu bakar, palisuri 2018) menyatakan bhawa karakteristrik kewirausahaan yang terdiri pengetahuan tentang usaha, imajinasi, pengetahuan praktis, berkreasi, berpandangan jauh ke depan, kemampuan untuk berhitung dan kemampuan untuk berkomunikasi. Selain itu, Nusiah dalam ( abu bakar, palisuri 2018) menyatakan bahwa pengalaman, pengambilan resiko, inovatif, tekun, dan motivasi berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaa.

Karakteristrik kewirausahaan merupakan fungsi untuk memaksimalkan efisiensi dan penggunaan faktor-faktor pengembangan daya saing ekonomi memungkinkan UMKM memiliki pola pikir (minset) yang lebih positif, membangun kesensitifan terhadap pasar dan penciptaan daya pikir kreatif ( sari dalam ( abu bakar,palisuri 2018).

4. Iklim Bisnis

Menurut Billy Halim,(2020) Iklim usaha adalah strategi perkembangan usaha untuk menentukan keberhasilan investasi pada suatu proses jangka panjang bukkan hanya pada rencana awal investasi tetapi sepanjang perusahaan itu berjalan(KKPOD, 2015) menurut para ahli, iklim usaha adalah pengembangan bagi para investor untuk melakukan investasi. Hal tersebut

(33)

terkait pula dengan masalah pemanfataan tata ruang, gangguan lingkungan dan ketertiban umum.

a. faktor yang mempengaruhi Iklim usaha

Menurut Lestari dan Hidayat, (2014) faktor yang mempengaruhi iklim usaha di suatu daerah yaitu stabilitas sosial dan politik, kondisi infraktur, sektor pembiayaan, pasar tenaga kerja, regulasi, perpajakan,birokrasi, korupsi konsistensi dan kepastian kebijakan.adapun faktor-faktor yang mempengaruhi iklim usaha daerah sebagai berikut:

1. investasi 2. pemerintah

3. lingkungan ekonomi 4. lingkungan teknologi 5. faktor kondisi neegara

6. faktor sumber daya manusia 7. faktor lingkungan politik b. iklim usaha di daerah

Perkembangan ekonomi daerah banyak digerakkan oleh konsumsi domestik, maka dari itu perlu di dorong oleh investasi dan ekspor sehingga diperlukan iklim usaha yang kondusif. Untuk menjamin perkembangan iklim usaha dan investasi, maka upaya yang dilakukan adalah melakukan minimalisir berbagai hambatan yang terjadi. Meskipun demikian, rendahnya kinerja investasi masih menghadapi beberapa permasalahan dan tantangan pokok, yaitu sebagai berikut:

1. prosedur perijinan yang terkait dengan investasi yang panjang, dimana prosedur perijinan untuk memulai usaha di Indonesia termasuk sangat lama.

(34)

2. rendahnya kepastian hukum yang tercermin dari masih banyaknya tumpeng tindih kebijakan antara pusat dan daerah dan antar sektor serta belum diundangkannya RUU penanaman modal guna lebih menjamin kepastian hukum di bidang investasi.

3. belum menariknya inseftif bagi kegiatan investasi

4. rendahnya kualitas infraktur yang sebagian besar dalam keadaan rusak akibat krisis(KKPOD, 2015).

5. Perilaku Kewirausahaan

Peilaku wirausaha sesorang merupakan suatu hasil dari sebuah kerja yang bertumpu pada konsep teori bukan karena sifat kepribadian seseorang atau berdasarkan intiuisi. Dengan demikian dalam perilaku kewirausahaan merupakan sesuatu yang dapat di pelajari dan terencana.

Nilai-nilai hakiki yang sangat penting dalam kewirausahaan yang sukses, yaitu sebagai berikut:

1. percaya diri

kepercayaan diri merupakan suatu sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas-tugas pekerjaan.

2. Beriorentasi pada tugas dan hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai motif prestasi, beriorentasi pada keberhasilan, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan, energi, dan berinisiatif.

(35)

3. Keberanian dalam menghadapi risiko

Keberanian yang tinggi dalam menghadapi risiko dengan perhitungan yang matang dan optimisme yang dimiliki harus di sesuaikan dengan kepercayaan diri.

4. Beriorentasi ke masa depan

Orang yang beriorentasi ke masa depan adalahorang yang memilki persektif dan pandangan masa depan.

5. Kreatif dan inovasi

Modal utama seseorang wirausaha dalam menjalankan usahanya adalah kreativitas, keuletan, inovasi dan semangat pantang menyerah.

Menurut Leland (Masykuri, Soestyo, 2014) menyatakan bahwa perilaku kewirausahaan seseorang adalah hasil dari sebuah kerja yang bertumpuk pada konsep dan teori bukan karena sifat kepribadian seseorang atau berdasarkan intuisi.jadi menurut teori ini kewirausahaan dapat di pelajari dan di kuasai secara sistematik dan terencana. Sedangkan menurut hamdani(ekapatri,sudarwanto,marlena, 2018) menjelaskan bahwa perilaku kewirausahaan merupakan karakter seorang wirausaha dalam menjalankan roda bisnisnya.

Kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan atau menciptakan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang memberikan manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah. Dalam bidang tertentu seperti perdangan dan jasa, kewirausahaan dijadikan kompetensi inti guna meningkatkan

(36)

kemampuan bersaing, perubahaan, inovasi, pertumbuhan dan daya tahan usaha.Konsep perilaku kewirausahaan menurut drucker(thobias 2013) mengartikan kewwirausahaan sebagai semangat kemampuan, sikap, perilaku individu dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memproleh keuntungan yang lebih besar.

Berdasarkan menurut para ahli di atas bahwa Masyarakat sebatik dengan selalu berusaha untuk mencari dan melayani pelanggan lebih banyak dan lebih baik untuk menjual dagangannya ke negeri tetangga ( kerajaan Malaysia)

6. Kinerja Usaha

Istilah kinerja berasal dan istilah job performance atau aktual performance yang berarti perestasi kerja atau prestasi yang sesungguhnya yang di capai seseorang sedangkan kinerja adalah hasil kerja yang dicapai baik dalam hal kualitas maupun kuantitas dalam kurun waktu tertentu menurut (Romansyah,2012). Sedangkan menurut Robbins(sahabuddin 2015) menjelaskan bahwa kinerja merupakan fungsi interaksi antara kemampuan abiliy,motivasi atau motivation dan kesempatan atau opportunity (o). Artinya kinerja merupakan fungsi dari kemampuan motivasi dan kesempatan

adapun indikator yang digunakan dalam penelitian kinerja usaha adalah mengacu pada indikator komitmen berusaha yang

(37)

dikembangkan oleh Ward(sahabuddin 2015) yaitu niat atau hasrat disiplin dan keteguhan hati menjalankan dan mempertahankan tujuan usahanya. Menurut sumantri (2013) menyatakan bahwa wirausaha wanita adalah sebaian besar kinerja usaha yang dijalankan wirasausaha wanita bogor tidak mengalami kemajuan.

Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat di simpulkan bahwa kinerja usaha mempunyai garis besar di Kab. Nunukan khususnya di Desa Aji Kuning umumnya memiliki kompetensi yang ditunjukkan dari sikap dan perilaku-perilaku usaha dagang. Dalam kinerja usaha dapat di jelaskan kinerja usaha para pedagang sangat baik karena membantu para petani menjual hasil perkebunan mereka ke wilayah tetangga(kerajaan malaysia) dan juga membantu menghidupkan perekonomian masyarakat khususnya di sebatik selain itu kinerja usaha dapat membuat lapangan pekerjaan bagi beberapa masyarakat yang masih belum mempunyai pekerjaan.

(38)

B. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama (Tahun) Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil 1. Soko Wikardojo (2019) Pengaruh Ekonomi Dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Malang Deskriptif Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa sera parsial pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifan terhadap pendapatan asli daerah kabupaten malang. 2.

Diah ayu septi fauji dan Gesty ernestivita (2019)

Analisis karakteristik pelaku UMKM (usaha mikro kecil menengah) Deskriptif kualitatif Hasil dari penelitian ini menunjukkan kemampuan pengusaha UMKMdi kediri masih rendah terhadap akses sumber pendanaan. 3. Yola elvina fiskayola(2019) Peran wanita pedagang kaki lima dalam meningkatkan keluarga di pasar danau bingkuang menurut tinjauan ekonomi syariah Deskriptif kualitatif Hasil penelitian dapat diketahui bahwa peran wanita pedagang kaki lima di pasar danau bingkuang dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga adalah

(39)

menambah dan meningkatkan kondisi perekonomian yang lemah menjadi perekonomian yang lebih adapun bentuk meningkatkan pendapatan itu sendiri.

4. Thobias (2013) Pengaruh modal sosial teradap perilaku

kewirausahaan suatu study pada pelaku usaha mikro kecil menengah di kecamatan kabaruan kabupaten kepualuan kalaut Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanasi asosiatif karena di dalamnya bertujuan mengetahui hubungan dua variabel yang di teliti. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa peranan modal sosial dalam pembangunan ekonomi tidak kalah pentingnya dengan inprastruktur ekonomi lainnya dalam kegiatan kewirausahaan modal sosial dapat berfungsi sebagai pengungkit berhasilnya kegiatan usaha. 5. Abubakar, palisuri(2018) Karakteristrik wirausaha terhadap kinerja berkelanjutan industri kuliner tradisional Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu memberikan gambaran distribusi data pada berbagai indikator variabel yang berkaitan dengan fenomena Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karaktristrik kewirausahaan yang dimiliki oleh pelaku industri kuliner tradisional memiliki kecendrungan yang sama

(40)

yakni mereka memiliki sikap perilaku disiplin, komitmen tinggi, kretaif dan inovatif. C. Kerangka Konsep

UMKM sangat di perlukan dalam meningkatkan pendapatan karena berperan penting dalam mengatur pendapatan. tanpa adanya UMKM maka sebuah usaha tidak akan berjalan dengan baik

Usaha itu sendiri memerlukan sebuah UMKM, karena usaha tidak akan berjalan tanpa ilmu yang di kuasai. Maka dalam sebuah usaha kita harus menguasai UMKM untuk keberhasilan sebuah usaha

Dalam judul penelitian ini lebih memfokuskan pada: “Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Didesa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah untuk mengetahui seberapa Penting UMKM. Maka penulis memfokuskan pada suatu study kasus perilaku UMKM yang berupa karakteristrik wirausaha, iklim bisnis, perilaku kewirausaan, dan kinerja usaha. Untuk mendukung penelitian ini maka sumber data yang saya teliti berupa wawancara.

Hal yang di dapat dalam penelitian ini dapat menjadi bukti betapa pentingnya UMKM dalam sebuah usaha. Penelitian ini juga dapat menjadi kritikan maupun saran untuk saya sebagai peneliti

(41)

Berikut kerangka konsep yang dituangkan dalam penelitian ini

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

UMKM (Usaha Mikro Kecil

dan Menengah

) Potensi Masyarakat 1. Budaya 2. Ciri Khas 3. Keterampilan turun temurun Potensi Alam 1. Pertanian 2. Perkebunan 3. Perikanan Peningkatan Pendapatan 1. Membantu para petani

untuk menjual hasil tanaman mereka ke negeri tetangga (Malaysia) 2. Membantu menghidupkan perekonomian yang ada di pulau Sebatik 3. Membuat lapangan

(42)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berkaitan dengan tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai UMKM pada pelaku usaha dagang di sebatik.Maka peneliti ini menggunakan penelitian deskriktif(menggambarkan) dengan melakukan pendekatan kualitatif.

Dengan demikian, maka penelitian kualitatif dalam tulisan ini dimaksudkan untuk menggali suatu fakta, dalam arti memberikan gambaran realitas dilapangan secara sistematis (Moleong,2012). Menurut sugiyono (2016) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara, catatan lapangan, foto, rekaman video dan lain-lain.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah lebih memfokuskan untuk mengetahui “Bagaimanakah UMKM yang di terapkan pada pelaku usaha dagang untuk memproleh penghasilan dari sebuah aktivitas perdagangan”

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini pengumpulan data dilaksanakan Didesa Aji Kuning Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara penentuan tempat di tentukan secara terencana dengan pertimbangan bahwa dapat memenuhi penelitian bagi peneliti.

(43)

Adapun waktu penelitian ini di laksanakan kurang lebih selama dua bulan dimulai dari bulan Desember 2020 sampai Januari 2021.

D. Sumber data

1. Data primer

Data primer adalah data yang diproleh dan dikumpulkan oleh peneliti melalui proses wawancara dari narasumber atau informan yang telah di pilih sesuai dengan variable yang di teliti pada wawancara peneliti dengan narasumber.

2. Data Sekunder

Data ini merupakan data penunjang bagi penysunan penelitian ini. Data ini diproleh dari dokumentasi objek penelitian dalam hal ini di proleh oleh peneliti dari data yang dikumpulkan oleh orang lain serta dari buku, internet dan litertur dari data yang sudah ada sebelumnya seperti penelitian sebelumnya tentang struktur pasar dan kinerja industry yang diproleh dari jurnal yang sudah ada sebelumnya.

3. Informan

Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian menggunakan teknik snowball sampling dalam menentukan informan diantaranya terdapat 2 informan di antaranya sebagai berikut:

a. Informan kunci yaitu orang-orang yang memahami permasalahan yang diteliti. Adapun yang dimaksud sebagai informan kunci dalam penelitian ini adalah ibu hupra sebagai pelaku usaha dagang karena memberikan informasi mendalam yang di butuhkan oleh peneliti.

(44)

b. Informan non-kunci itu orang-orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang diteliti yaitu ibu hupra sebagai pelaku usaha dagang dan ibu aji marwah dan ibu pati sebagai pedagang di desa aji kuning.

E. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan langkah paling penting dalam sebuah penelitian. Dalam pengumpulan data penelitian terdapat tiga langkah yaitu: 1. Wawancara (interview)

Pengumpulan data dengan cara wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi dar narasumber. Cara pengumpulan data yang diproleh dari wawancara yaitu melalui pedagang, berupa wawancara secara langsung yang berkaitan dengan variable penelitian yaitu perilaku sosial ekonomi UMKM pada usaha dagang tsb.

2. Pengamatan (observation)

Yaitu melakukan pengamatan secara langsung objek penelitian yang terdapat pada pedagang di desa aji kuning.

3. Dokumentasi (documentation)

Pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukanmelalui pengambilan data-data yang berkaitan dengan penelitian dari tempat penelitian yaitu pada pedagang didesa aji kuning.

F.Instrument Penelitian

Instrument penelitian yang juga dapat diartikan sebagai “alat bantu” memiliki peran yang sangat berpengaruh terhadappenelitian. Oleh sebab itu instrument penelitian sangat dibutuhkan agar peneliti dapat berjalan secara mudah dan efisien, instrument paling utama dalam penelitian ini adalah

(45)

peneliti.Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh sugiyono (2015:306), pada penelitian kualitatif, segala sesuatu yang akan di cari dari objek penelitian masih belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, dan hasil yang di harapkan juga belum jelas.

Jadi, dalam hal ini peneliti adalah instrument kunci dari penelitian itu sendiri yakni peneliti yang berperan sebagai perencana, menganalisis, menafsirkan data hingga pelaporan hasil penelitian dan pelaksana, alat yang digunakan dalam penelitian lapangan ini meliputi; pedoman wawancara, kamera, pulpen, buku catatan dan sebagainya.

G. Metode Analisis

Teknik analisis data yaitu teknik yang digunakan peneliti untuk menjawab permasalahan yang ada dalam perusahaan. Analisis data dilakukan setiap saat pengumpulan data dilapangan secara berkeseimbangan. Bila jawaban yang di wawancarai belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai data diinginkan dapat diproleh, dengan menggunakan teknik deskriktif kualitatif yang berupa dokumentasi, observasi dan wawancara. Aktivitas dalam analisis data dilakukan dengan empat tahap yaitu reduksi data (datareduction), penyajian data (data deplay), pemeriksaan data (collation) dan penarikan kesimpulan (conclusion).

(46)

Gambar 3.1. Metode Analisis data

1. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian, pengabstrakan dan pentransformasikan data kasar dari lapangan(sugyono,2016). Data yang diproleh dari proses wawancara diseleksi dan diorganisir melalui coding dan dan tulisan ringkas. Dalam mereduksi data, data-data yang tidak relevan dipisahkan dari data yang tidak relevan dengan penelitian.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu. Jadi, data yang digunakan diharapkan benar-benar data yang valid. Reduksi data mencakup beberapa kegiatan seperti berikut: Data Colection Data Reduction Data Display Conclusion drawing/verivyng

(47)

a. Organisasi data

Data hasil wawancara dibuat bentuk transkip wawancara kemudian dikelompokkan menurut format tertentu. Format yang digunakan dalam penelitian ini adalah nama, pekerjaan, tempat wawancara, tanggal wawancara serta isi wawancara. Transkip hasil wawancara dianalisis, lalu kata kuncinya dikumpulkan dalam table terpisah sekaligus diklarifikasi sesuai pertanyaan penelitian.

b. Codding data

Codding atau pengkodean data adalah proses memilah-milah dan memberikan label pada teks dalam rangka memproleh informasi dan tema-tema umum yang terkandung didalam data. Tujuan dari proses pengkodean adalah untuk membangun gambaran (pemahaman) umum tentang data yang tertuang dalam teks, memilah-milahnya kedalam segmen-segmen gambar maupun teks.

c. mengelompokkan berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban

data yang telah diberi kode dan penjelasan singkat, kemudian di kategorikan atau dikelompokkan berdasarkan kerangka analisis. Data yang telah ditemukan tema-tema penting serta kata kuncinya. Sehingga peneliti dapat menangkap permasalahan, pengalaman dan dinamika yang terjadi pada informan.

d. pemahaman dan mengujinya

setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, maka peneliti mulai memahami data secara rinci. Langkah selanjutnya adalah meninjau kembali landasan teori bab II, sehingga dapat dicocokkan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai.

(48)

2. Penyajian Data (Data display)

Dalam penyajian data, menyarankan agar data ditampilkan baik dalam bentuk uraian(naratif), table, charts, network dan format gambar lainnya.hal ini berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam membaca dan menarik kesimpulan.

3. Pemeriksaan data (data collation)

Dimana dalam pemeriksaan data ini menggunakan metode trigulasi, dimana metode trigulasi merupakan salah satu metode yang paling umum dipakai dalam uji validitas penelitian kualittatif. Metode trigulasi diddasarkan pada filsafat fenomenologi. Fenomenologi merupakan aliran filsafat yang mengatakan bahwa kebebnaran bukan terletak pada peneliti, melainkan realitas objek itu sendiri. Trigulasi adalah proses untuk mendapatkan data valid melalui penggunaan variasi instrument (Alsa dan Asmadi 2004). Menurut moleong (2012) membedakan empat macam teknik triangulasi yaitu

a. Triangulasi data atau sumber data

Triangulasi data ini dimaksudkan agar dalam pengumpulan data peneliti menggunakan banyak sumber data. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diproleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

1. membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil observasi 2. membandingkan dengan apa yang dikatakan secara pribadi dengan

apa yang dikatakan di depan pribadi.

3. membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

(49)

4. membandingkan keadaan dan prespaktif seseorang dengan berbagi pendapat dari berbagai lapisan masyarakat baik tingkat pendidikan, status pekerjaan misalnya.

5. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen lainnya. b. Triangulasi Metode

Di dalam teknik ini, menggunakan berbagai metode pengumpulan data untuk menggali data sejenis. Pada triangulasi ini, terdapat dua strategi yaitu: 1. pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa

tehnik pengumpulan data.

2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

c. Triangulasi peneliti

Di harapkan dengan adanya beberapa peneliti yang melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan yang sama, akan mendapatkan hasil yang sama. Dalam membahas suatu permasalahan yang sedang di kaji, hendaknya menggunakan satu prespektif teori. Sehingga nantinya didukung dari multiple theory.

4. Penarikan Kesimpulan (conclusion)

Lembaga terakhir dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah adanya temuan terkait bagaimana Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

Setelah dapat ditarik kesimpulan, peneliti meminta informan untuk membaca kembali hasilnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari

(50)

kesalahpahaman antara peneliti dan informan sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, atau minimal sesuai berdasarkan data yang diproleh peneliti dilapangan. Hal ini disebut dengan langkah verifikasi.

(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian

Berdasarkan cerita awal, Desa Aji Kuning adalah tempat persinggahan atau tempat istirahat sejenak para pedagang yang akan berdagang ke Negara Malaysia (Tawau). Mereka beristirahat di bawah pohon kayu yang sangat besar yang berada di tepi sungai dan nama kayu tersebut adalah “Aju” yang artinya kayu. Desa tersebut dinamakan Desa Aji Kuning karena dari banyaknya pedagang waktu itu yang sering melihat orang tua yang menggunakan pakaian kuning.

Desa Aji Kuning adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani kelapa sawit dan berdagang. Secara goegrafis, Desa Aji Kuning berdasarkan langsung dengan daratan Malaysia (Sabah). Desa Aji Kuning memilki luas wilayah 645 Ha dengan jumlah penduduk total 2713 jiwa yang terdiri dari 1470 laki dan 1243 perempuan. Secara geografis, batas wilayah Desa Aji Kuning adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Barat : Desa Maspul 2. Sebelah Utara : Malaysia 3. Sebelah Timur : Desa Seberang

4. Sebelah Selatan : Desa Bukit Harapan dan Desa Lapri

Sebagai pemerintahan desa, sebagian besar lahan di Desa Aji Kuning digunakan sebagai tempat tinggal, lokasi kantor pemerintahan

(52)

desa, sekolah, perkebunan, persawahan dan perdagangan. Selain itu, Desa Aji Kuning masih banyak yang belum dimanfaatkan secara maksimal disebabkan infrastruktur yang belum memadai.Berdasarakan dari kegiatan masyarakat di Desa Aji Kuning penulis menemukan satu yang cukup menyita perhatian penulis sendiri yaitu kegiatan perdagangan barang hasil tani dari desa Aji Kuning ke negara Malaysia.Adapun maslaah yang dihadapi oleh masyarakat Desa Aji Kuning di pulau Sebatik adalah permaslah kondisi perairan sungai Desa Aji Kuning yang mengalami pendangkalan akibat sampah organik dan nonorganik.

B. Hasil Penelitian

Wawancara dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan hanya satu narasumber yang merupakan Pedagang yang dilakukan di desa aji kuning. Wawancara yang dilakukan secara insentif bersama narasumber telah memenuhi protocol kesehatan yaitu ibu Hufra. Ibu Aji Marwah dan ibu Pati sebagai pedagang.

Pertama peneliti melakukan wawancara pada hari Senin 7 Desember 2020 langsung dengan pedagang dari ibu ufra sebagai informan kunci dan melakukan wawancara dengan pedagang lainnya pada hari Selasa 8 Desember 2020 sebagai informan nonkunci.

Data yang terungkap melalui wawancara dilengkapi dengan data dari hasil observasi dan wawancara secara langsung di lokasi penelitian yaitu pelaku usaha dagang di desa aji kuning. Untuk memperkuat subtansi dari hasil observasi dan wawancara, maka penelitian juga melakukan dokumentasi bersama narasumber.

(53)

Peneliti melakukan wawancara pertama senin 7 Desember 2020 jam 19.25 am kepada pedagang ibu Hupra:

Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di Eksport ke negara Malaysia?

Narasumber ibu hupra menjawab: “Alhamdulillah”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara Malaysia dibanding di negara sendiri misalnya ke tarakan ataupun Nunukan?

Narasumber ibu hupra menjawab:

“Karena pasarannya di Malaysia lebih dekat dari Indonesia sedangkan ke tarakan melalui kapal besar di bandingkan ke Malaysia hanya menggunakan perahu kecil”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan? Narasumber ibu hupra menjawab:

Saya hanya mengirim barang hasil tani saya Malaysia”. Kemudian peneliti menanyakan:

Apa saja yang biasanya ibu jual ke Malaysia? Naramsumber ibu hupra menjawab:

Seperti pisang, petai, dan buah-buahan lainnya”. Kemudian peneliti menanyakan:

Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu dapatkan selain di Eksport kenegara Malaysia?

Narasumber ibu hupra menjawab: Ibu haji tija dan pedagang lainnya”.

(54)

Kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang? Narasumber ibu hupra menjawab:

Pada tahun 2004”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di Eksport ke Malaysia atau di negara sendiri?

Narasumber ibu hupra menjawab:

“Alhamdulillah lebih banyak pendapatan di Malaysia bandingkan negara sendiri”. Penelitian melakukan wawancara pertama sealasa 8 Desember 2020 jam 17.00 PM kepada pedagang ibu pati:

Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di Eksport ke negara Malaysia?

Narasumber ibu pati menjawab:

Alhamdulillah pendapatan saya cukup buat makan sehari-hari”. Kemudian peneliti menanyakan:

Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara Malaysia di banding di negara sendiri misalnya ke tarakan ataupun nunukan?

Narasumber ibu pati menjawab: Karena pendapatannya lebih banyak”. Kemudian peneliti menanyakan:

Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan? Narasumber ibu pati menjawab:

Ke negara Malaysia ataupun Tarakan. Kemudian peneliti menanyakan:

Apa-apa saja yang biasanya ibu jual ke Malaysia? Narasumber ibu pati menjawab:

(55)

Kemudian peneliti menanyakan:

Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu dapatkan selain di Eksport ke negara malasyia?

Narasumber ibu pati menjawab:

Haji sanatang, bapak fire dan ibu haji tija dan kalau di negara sendiri yaitu bapak bambang”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang? Narasumber ibu pati menjawab:

“Pada tahun 2002”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di Eksport ke Malaysia atau di negara sendiri?

Narasumber ibu pati menjawab:

“Lebih banyak di Eksport ke Malaysia di bandingkan negara sendiri untuk kebutuhan sehari-hari”.

Peneliti melakukan wawancara pertama rabu 9 Desember 2020 jam 17.55 PM kepada pedagang ibu haji marwah:

Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di Eksport ke negara Malaysia?

Narasumber ibu haji marwah menjawab: “Alhamdulillah”,

Kemudian peneliti menanyakan:

Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara Malaysia di banding di negara sendiri misalnya ke tarakan ataupun nunukan?

Narasumber ibu haji marwah menjawab:

“Karena lebih cepat dan menggunakan kapal kecil untuk menjualkan hasil tani di bandingkan ke tarakan”.

(56)

Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan? Narasumber ibu haji marwah menjawab:

“Malaysia”

Kemudian peneliti menanyakan:

Apa-apa saja yang biasanya ibu jual ke Malaysia? Narasumber menjawab:

“Buah pisang, nangka, daun pisang, kelapa dan buah-buahan lainnya”. Kemudian peneliti menanyakan:

Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu dapatkan selain di import ke Malaysia?

Narasumber ibu haji marwah menjawab:

“Kalau di negara sendiri tidak ada yang membeli hasil tani selain di negara Malaysia”.

Kemudian peneliti menanyakan, kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang? Narasumber ibu haji marwah menjawab:

“Sudah lama sekali”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di import ke Malaysia atau di negara sendiri?

Narasumber ibu haji marwah menjawab:

“Lebih banyak di negara Malaysia di bandingkan ke tarakan lebih sedikit pendapatan yang saya dapatkan”.

C. Pembahasan

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM) adalah salah satu jenis usaha yang banyak di kembangkangkan di Indonesia saat ini.Usaha ini membutuhkan modal yang kecil namun bisa berkembang besar.Secara umum UMKM di artikan sebagai usaha perdagangan yang di bentuk perorangan maupun badan usaha.

(57)

Hasil penelitian secara deskriktif menunjukkan bahwa Perilaku Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuining Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara berpengaruh terhadap pengembangan dan keberhasilan pada UMKM.

Dari hasil wawancara informan mempengaruhi apa itu Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Namun dari pernyataan ibu haji marwah dimana dialah yang mengatur planning, organizing, actuating, dancontrolling yang ada pada hasil tani yang menandakan bahwa ia memenuhi dari manajemen itu sendiri, karena dalam mencapai tujuan kita membutuhkan orang lain untuk menggapainya agar terstruktur dan lebih efisien.

Penambahan tenaga kerja pada usaha ibu haji marwah dapat menjadi salah satu harus di lakukan terlebih dahulu karena dalam manajemen kita membutuhkan orang lain untuk mencapai tujuan. Dengan adanya penambahan tenaga kerja dapat membuat UMKM tersebut lebih terarah dan efisien.

Adapun manfaat bagi UMKM adalah a). membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat. Hal ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi pengangguran, sehingga dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah sosial. Hal ini membuat kesempatan kerja bagi masyarakat kecil juga semakin mudah. b). menjadi penyumbang terbesar nilai produk dosmetik bruto. Saat ini Indonesia telah menjadi salah satu anggota negara-negara G20 yang merupakan kumpulan 20 negara penghasil produk dosmetik bruto terbesar didunia. c). salah satu solusi efektif bagi permasalahan ekonomi masyarakat kelas kecil dan menengah. Banyak masyarakat golongan menengah ke bawah untuk bisa berfikir secara kreatif dalam membangun usaha tanpa harus memegang modal besar terlebih dahulu.

(58)

Dengan adanya variabel intervening(keunggulan bersaing) maka pengaruh UMKM dan karakteristrik wirausaha, iklim bisnis, perilaku kewirausahaan dan kinerja usaha akan semakin kuat.

Dalam rangka meningkatkan UMKM dan karakteristrik wirausaha, iklim bisnis,perilaku kewirausahaan dan kinerja usaha terhadap pendapatan petani, maka diperlukan untuk mengevalusai indikator yang memiliki penialian yang rendah dari responden seperti indikator penggunaan pengetahuan, dan mengembangkan rencana bisnis sehingga peningkatan kualitas indikator tersebut dapat menggunakan pengaruh antara perilaku sosial ekonomi usaha mikro kecil dan menengah dan karakterstrik wirausaha, iklim bisnis, perilaku kewirausahaan dan kinerja usaha terhadap kinerja UMKM.

Maka kesimpulan dari penelitian adalah perilaku sosial ekonomi usaha mikro kecil dan menengah terhadap peningkatan pendapatan petani berpengaruh langsun, signifikan dan positif terhadap tingkat pendapatan petani di desa aji kuning.

Implikasi hasil kajian dapat memberikan manfaat dan kegunaan para pelaku usaha dagang yang ada di desa aji kuning. Sehingga dapat meningkatkan kualitas dan daya saing di tengah maraknya UMKM saat ini.

(59)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan Didesa Aji Kuning tentang Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani. Maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa UMKM didesa aji kuning berperan penting terhadap peningkatan pendapatan petani karena mereka sudah mampu mencukupi kebutuhan hidupnya seperti terpenuhinya kebutuhan pokok, dan terbebas dari pengangguran serta mengurangi beban keluarga meskipun pendapatan diproleh belum terlalu banyak.

B. Saran

1. Sebaiknya untuk besarnya modal sendiri lebih ditingkatkan sehingga barang dagangan yang dimiliki pedagang akan jauh lebih banyak sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

2. Penelitian selanjutnya dapat di kembangkan oleh faktor-faktor lain yang menyebabkan pendapatan pedagang itu meningkat.

Gambar

Gambar 2.1   Kerangka Konsep  UMKM (Usaha Mikro Kecil
Gambar 3.1. Metode Analisis data   1. Reduksi data (data reduction)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dan pengaruh Rasio Kesehatan bank terhadap kinerja keuangan Bank Konvensional di Indonesia adalah CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, BOPO

Suatu sumber belajar disebut alat peraga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran saja; dan sumber belajar disebut media bila merupakan bagian integral dari seluruh

Penelitian ini merupakan studi kasus penerjemah tuna netra. Tujuannya adalah untuk 1) mengidentifikasikan dan mendeskripsikan proses, strategi dan pendekatan

Satu-satunya pendekatan yang sukses dalam perancangan sistem yang berpusat pada pengguna adalah secara empiris dibutuhkan observasi tentang kelakuan pengguna, evaluasi

Perkuliahan ini adalah kegiatan mandiri mahasiswa (tidak berbasis kelas) yang dibimbing dosen pengampu matakuliah untuk melakukan indentifikasi, analisis dan rancangan

Yusuf (2003:95) menyatakan, pendekatan multisensori mendasarkan pada asumsi bahwa anak akan dapat belajar dengan baik apabila materi pengajaran disajikan

Hasil karakterisasi asam humat hasil ekstraksi cair-cair tanah gambut fibrik dan hemik dengan menggunakan FTIR menunjukkan adanya kesamaan gugus fungsi dengan asam

Bahwa atas putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut Kuasa Hukum Penggugat telah menyatakan banding pada tanggal 8 Desember 2010, permohonan banding tersebut telah