• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

                    Pokja Sanitasi Kota Langsa

BAB IV

Strategi Pengembangan Sanitasi

Rencana pengembangan sanitasi untuk tiga sektor yaitu air limbah, persampahan dan drainase hal ini merupakan hasil penetapan wilayah penanganan prioritas sanitasi Kota Langsa. Program pengembangan sanitasi merupakan rencana pengembangan yang dimulai dari tahun 2015 sampai dengan 2019 merupakan prioritas penanganan sanitasi yang dapat menjawab permasalahan sanitasi di wilayah kota Langsa. Rencana program untuk tahun 2015 yang sudah tersedia dana saat ini sedang berjalan untuk tahap implemetasi untuk masing-masing kegiatan, sedangkan untuk tahun 2016 - 2019 ditentukan berdasarkan kajian-kajian dan permasalahan sanitasi kota Langsa serta merupakan tindak lanjut yang mendukung kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga diharapkan terjadi kesinambungan program dan kegiatan dalam percepatan pembangunan sanitasi. Untuk mewujudkan percepatan pembangunan sanitasi yang mendukung visi dan Misi kota diperlukan strategi-strategi pengembangan sanitasi.

Strategi disusun menggunakan analisis Strength Weakness Opportunity Threat

(SWOT) sesuai matrik analisa SWOT yang terdapat pada Lampiran 2 pada dukumen pemuktakhiran SSK. Strategi tidak hanya mencakup aspek teknis saja tetapi juga aspek non teknis (kelembagaan, pendanaan, komunikasi, partisipasi masyarakat dan dunia usaha serta aspek kesetaraan jender dan keberpihakan pada masyakarat miskin). Untuk melakukan analisa ini berdasarkan isue-isue strategis masing-masing sektor yang terkumpul dibedakan menjadi dua kelompok yaitu faktor external dan faktor internal. Faktor external adalah berasal dari luar berupa peluang (opportunities) dan ancaman

(threats), sedangkan faktor internal diperoleh dari dalam yang merupakan kekuatan

(2)

                    Pokja Sanitasi Kota Langsa

4.1 Air limbah domestik

Berdasarkan analisis swot strategi yang akan dilaksanakan di kota Langsa untuk pengembangan air limbah domestik selama 5 (lima) tahun mendatang berdasarkan isu strategis yang ada saat ini dapat tergambarkan dan dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 4.1 Posisi Strategi Air Limbah Domestik

(3)

                    SSK   BAB IV    Pokja Sanitasi Kota Langsa

Tabel 4.1 Hasil Swot Analisis Strategi Air Limbah

NO ELEMEN BOBOT

SKOR (TINGKAT

PENGARUH) BOBOT DAN PERKALIAN TINGKAT PENGARUH

KETERANGAN

1 2 3 4

INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)

KEKUATAN (STRENGTH)

1 Adanya Komitmen dari pemerintah Daerah dan Pusat Tinggi dalam

Pengelolaan Air Limbah 20.00% √ 0.8

2 Kebijakan pendukung baik berupa RPJMD serta RTRW 20.00% √ 0.8

3 Proses perencanaan program yang dilakukan berorientasi poor

inclusive sudah di lakukan 20.00% √ 0.8

4 Adanya kelembagaan Pokja Sanitasi yang mengkoordinasi program

Sanitasi 20.00% √ 0.6

5 Ada SKPD yang menangani Air limbah 20.00% √ 0.4

Total 100% 3.4

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Belum adanya Outline Plan/Master Plan Air Limbah Skala Kawasan 15.00% √ 0.45

2 Kondisi sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah belum

Memadai

15.00% √ 0.6

3 Kebutuhan akan Perangkat Hukum dan Dukungan Kebijakan

Pemerintah Daerah mengenai pengembangan Sistem Pengelolaan Air limbah

20.00% √ 0.6

4 Belum adanya bidang teknis ataupun organisasi / UPTD yang

menangani pengelolaan limbah domestik (Regulator dan Operator) 15.00% √ 0.45

5 Kapasitas SDM terkait Pengelolaan Limbah yang terbatas 10.00% √ 0.2

6 Institusi terkait sanitasi belum mampu bergerak maksimal dalam

melakukan pengelolaan air limbah 10.00% √ 0.3

7 Terbatasnya Sumber Pendanaan Pemerintah Daerah guna

penyediaan saran dan prasarana Sistem pengeloaan Air limbah 15.00% √ 0.6

(4)

                    SSK   BAB IV    Pokja Sanitasi Kota Langsa NO ELEMEN BOBOT SKOR (TINGKAT

PENGARUH) BOBOT DAN PERKALIAN TINGKAT PENGARUH

KETERANGAN

1 2 3 4

Selisih Kekuatan dan Kelemahan 0.200 (X)

EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS)

PELUANG (OPPORTUNITY)

1 Ketersediaan sumber dana dari APBK, Prov dan Pusat 30.00% √ 1.2

2 Adanya Kesadaran masyarakat untuk sedot tinja semakin tinggi 20.00% √ 0.4

3 Pengembangan teknologi pengolahan air limbah tinja semakin

maju. 20.00% √ 0.6

4 Banyaknya media massa yang bisa diajak sebagai mitra promosi 10.00% √ 0.3

5 Penyusunan Perda pengelolaan air limbah untuk meningkatkan

PAD dan Kesehatan Masyarakat 20.00% √ 0.8

Total 100% 3.3

ANCAMAN (THREATH)

1 Tingkat Kepedulian/kesadaran masyarakat terkait pentingnya

pengelolaan Air limbah masih relatif rendah 20.00% √ 0.8

2 Kurangnya respon masyarakat maupun swasta terkait Proses

pengolahan Limbah cair . 25.00% √ 1

3 Masih terdapat masyarakat MBR/miskin yang tidak memiliki

sarana dan prasarana yang layak dan memenuhi standar 25.00% √ 1

4 Perlu Percepatan untuk peningkatan cakupan dan akses

masyarakat untuk layanan air limbah melalui sistem on-site maupuan off-site

15.00% √ 0.45

5 Rendahnya minat pihak swasta untuk melakukan investasi

disekteor air limbah 15.00% √ 0.45

Total 100% 3.7

Selisih Peluang dan Ancaman -0.400 (Y)

(5)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                        SSK   BAB IV    Pokja Sanitasi Kota Langsa

Table 4.2 Matrik Strategi Swot Air Limbah Domestik

(6)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Rencana pengembangan pengelolaan air limbah di Kota Langsa difokuskan secara bertahap yaitu melalui pengembangan infrastruktur pengelolaaan limbah sistem offsite 

kepadatan  sedang terutama di area yang mendapatkan prioritas pengembangan.

Infrastruktur sistem offsite yang direkomendasikan berdasarkan instrumen perencanaan serta dengan melihat Master Plan yang ada.

Pengembangan infrastruktur onsite dan system Komunal tetap dilakukan pada wilayah dengan kepadatan rendah melalui pembangunan septicktank komunal serta MCK++. Pada sistem-sistem ini, partipasi masyarakat harus lebih besar mengingat operasional dan pemeliharaan nantinya akan dilakukan oleh masyarakat sendiri.

Untuk mencapai tujuan dan misi sanitasi terdapat beberapa strategi utama dalam perencanaan pengembangan pengelolaan air limbah. strategi yang dilakukan tersebut sebagai berikut :

Strategi 1:

Mengoptimalkan akses layanan fasilitas pengolahan air limbah dan melakukan peningkatan pada sistem setempat (on-site) maupun sistem terpusat (off-site) Strategi tersebut merupakan sasaran untuk Terciptanya free open defecation (Bebas BABS) pada tahun 2019 dikota Langsa yang akan dilaksanakan sehingga tujuan Kota Langsa dalam meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui pengelolaan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access tahun 2019 akan tercapai sehingga permasalahan yang ada juga akan teratasi.

Strategi 2: Menyediakan Sarana dan Prasarana Air Limbah yang layak bagi Masyarakat MBR/Miskin

Masih banyaknya Masyarakat MBR/miskin yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang layak dan memenuhi standar dikota Langsa 20 % atau 1.702 KK maka pemerintah Kota Langsa dengan ini akan melaksanakan strategi Menyediakan Sarana dan Prasarana Air Limbah yang layak bagi Masyarakat MBR/Miskin dalam memenuhi sasaran yang dinginkan untuk Meningkatnya sarana dan Prasarana layak dan memenuhi Standar pada wilayah masyarakat MBR/miskin 2019 sehingga tujuan pemerintah Kota langsa dalam

(7)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui pengelolaan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access tahun 2019 akan tercapai.

Strategi 3: Peningkatan Kapasitas dan Fasilitas Serta Optimalisasi IPLT

Terkait dengan Permasalahan yang ada Kapasitas IPLT belum terencana sesuai dengan kebutuhan dan laju pengembangan pembangunan dan Kondisi IPLT Kota Langsa belum berfungsi optimal maka dengan ini pemerintah berupaya melakukan strategi peningkatan kapasitas dan fasilitas optimalisasi IPLT guna tercapainya sasaran yaitu terpenuhi Sistim rencana pegolahan akhirnya IPLT Sesuai standar yang layak Tahun 2019 dan Optimalnya Fungsi IPLT disamping penyapaian sasaran tersebut juga dapat untuk mencapai sasaran tidak ada lagi pembuangan tinja ke Saluran Lingkungan dan sungai, Kebun/tanah lapang, kolam, Wc Terbang, dll menjadi 0 % pada tahun 2019 dengan tersedianya fasilitas IPLT. Adapun tujuan akhir yang diharapkan pemerintah Kota langsa yaitu guna Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui pengelolaan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access tahun 2019

Strategi 4: Penyiapan rencana Induk Outline Plan Air Limbah Skala Kawasan Dengan strategi tersebut maka sasaran yang diharapkan agar terintergrasinya Perencanaan Sistem Jaringan Air Limbah Skala kawasan pada tahun 2019 yang didukung dengan adanya Otline Plan dan DED IPAL dalam upaya mendukung pecapaian tujuan pemerintah Kota langsa dalam Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui pengelolaan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access tahun 2019

Strategi 5: Penguatan kelembagaan

Lemahnya fungsi kelembagaan dalam melaksanakan pengelolaan Air Limbah, Belum adanya bidang teknis ataupun organisasi / UPTD yang menangani pengelolaan Air limbah domestik (Regulator dan Operator), Kapasitas SDM terkait Pengelolaan Limbah yang

(8)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

terbatas, Lemahnya Koordinasi antar instansi terkait dalam kebijakan dibidang air limbah permukiman, maka dalam hal ini pemeritah Kota Langsa menyiapkan strategi penguatan kelembagaan dengan sasaran yang dingin dicapai yaitu Peningkatan kemampuan, peran dan fungsi kelembagaan, sehingga dengan salah satu sasaran tersebut maka tujuan pemerintah Kota langsa dalam Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui pengelolaan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access tahun 2019 dapat terlaksana.

Strategi 6: Peningkatan kapasitas SDM terkait pengelolaan Air limbah Permukiman

Tujuan pemerintah Kota langsa yaitu Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui pengelolaan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access tahun 2019, maka strategi lain yang dilakukan peningkatan kapasitas SDM terkait pengelolaan Air limbah Permukiman oleh karena masih terdapatnya permasalahan

Kapasitas SDM terkait Pengelolaan Limbah yang terbatas. Maka hal tersebut merupakan pencapaian sasaran dari Peningkatan kemampuan, peran dan fungsi kelembagaan pada tahun 2019.

Strategi 7: Pengembangan dan Penguatan Kebijakan Pemerintah Daerah dan Penyusunan Qanun Terkait penyelenggaraan pengelolaan Air Limbah

permukiman

Belum adanya peraturan daerah terkait dengan pengelolaan limbah maka strategi yang dilakukan Pengembangan dan Penguatan Kebijakan Pemerintah Daerah dan Penyusunan Qanun Terkait penyelenggaraan pengelolaan Air Limbah permukiman sehingga sasaran yang akan dicapai yaitu untuk mengikat sistem pengelolaan air limbah dalam produk hukum sehingga tujuan pemerintah Kota langsa dalam Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui pengelolaan air limbah domestik yang

(9)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

berwawasan lingkungan menuju Universal Access tahun 2019 dapat terlaksana dengan baik.

Strategi 8: Peningkatan Peran serta masyarakat dan dunia usaha/pihak swasta dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah

Kurangnya respon masyarakat maupun swasta terkait Proses pengolahan Limbah cair. merupakan suatu permasalahan yang dihadapi pemeritah Kota Langsa sehingga dengan ini pemerintah Kota Langsa melakukan upaya strategi Peningkatan Peran serta masyarakat dan dunia usaha/pihak swasta dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah dengan Sasaran Masyarakat dan Dunia Usaha/Swasta/ Pihak Pengembang memiliki Pengetahuan dan kesadaran dalam pengelolaan drainase pada tahun 2019 dan sasaran lain yaitu adanya peran Swasta/ Pihak Pengembang dalam penyediaan Drainase lingkungan di wilayah pengembangan perumahan. Dengan ada sasaran dan strategi tersebut maka tujuan pemerintah Kota langsa dalam Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui pengelolaan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access tahun 2019 mendapat dukungan dari masyarakat dan swasta

Strategi 9: Peningkatan dan Pengembangan alternatif sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah permukiman

Sumber Pendanaan daerah Kota Langsa sangat terbatas serta rendahnya minat pihak swasta untuk melakukan investasi disektor air limbah merupakan menjadikan suatu permasalahan yang dihadapi pemerintah Kota Langsa sehingga strategi yang dibutuhkan dalam menghadapi permasalahan ini yaitu dengan Peningkatan dan Pengembangan alternatif sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah permukiman dengan sasaran yang akan dituju yaitu untuk Menggali Pontensi sumber pendanaan lain, baik dalam bentuk bersama/sharing dan kerja sama, dengan demikian tujuan pemerintah Kota Langsa dalam Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di

(10)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      10  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Kota Langsa melalui pengelolaan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access tahun 2019 memiliki sumber pendanaan.

Strategi pengembangan Air Limbah dan kaitannya dengan pencapaian sasaran dan tujuan dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini

(11)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      11  SSK   BAB IV    Pokja Sanitasi Kota Langsa

Tabel 4.3 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah

Tujuan Sasaran Indikator Strategi

Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui pengelolaan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access tahun 2019

Terciptanya free open defecation (Bebas BABS) pada tahun 2019.

2161 kk memiliki sarana pengelolaan air limbah rumah tangga yang layak dan sesuai standar pada Tahun 2019

1 2 3 4 5 6 7 8

Mengoptimalkan akses layanan fasilitas pengolahan air limbah dan melakukan peningkatan pada sistem setempat (on-site) maupun sistem terpusat (off-site)

Menyediakan Sarana dan Prasarana Air Limbah yang layak bagi

Masyarakat MBR/Miskin

Peningkatan Kapasitas dan Fasilitas Serta Optimalisasi IPLT

Penyiapan rencana Induk Outline Plan Air Limbah Skala Kawasan

Penguatan kelembagaan

Peningkatan kapasitas SDM terkait pengelolaan Air limbah Permukiman Pengembangan dan Penguatan Kebijakan Pemerintah Daerah dan Penyusunan Qanun Terkait penyelenggaraan pengelolaan Air Limbah permukiman

Peningkatan Peran serta masyarakat dan dunia usaha/pihak swasta dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah

Meningkatnya sarana dan Prasarana layak dan memenuhi Standar pada wilayah masyarakat MBR/miskin 2019

Meningkatnya jumlah dan cakupan pelayanan pengelolaan air limbah di wilayah penduduk Miskin di akhir tahun 2019

157.011 Penduduk memiliki Akses terhadap jamban sehat pada tahun 2019

Masyarakat yang memiliki Jamban meningkat dari 89.5% (ehra) menjadi 100% di tahun 2019.

Pencemaran oleh tangki septic dan

SPAL menjadi 0 % pada tahun 2019 Tanki Septik Sesuai Standar Pada Taahun 2019

Tidak ada lagi pembuangan tinja ke Saluran Lingkungan dan sungai, Kebun/tanah lapang, kolam, Wc Terbang, dll menjadi 0 % pada tahun 2019

Perubahan Gaya Hidup dan Perilaku hidup bersih sehat

Mengembalikan Fungsi Saluran

Drainase sebagai Aliran dan jaringan air hujan

Tersedianya Jaringan saluran/koneksi penghubung dan SR sumber air limbah domestik hingga tempat pengolahan (IPAL komunal) di 3 Kawasan pada tahun 2019 Terpenuhinya Kebutuhan fasilitas

pengangkutan limbah cair Tersedianya armada pengangkut yang memadai di tahun 2019

Tersedianya DED Jaringan Perpipaan Air Limbah Skala kawasan yang tersistem

Tersedianya Dokumen Rencana Teknis IPAL Komunal Skala Kawasan + Jaringan Perpipaan

(12)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      12  SSK   BAB IV    Pokja Sanitasi Kota Langsa

Tujuan Sasaran Indikator Strategi

Optimalnya Fungsi IPLT

Terbangunnya/Rebuild IPLT pada tahun 2017 dan Optimalisasi Fungsi IPLT berjalan dengan sistematis pada tahun 2019

9

Peningkatan dan Pengembangan alternatif sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah permukiman

Terintergrasinya Perencanaan Sistem

Jaringan Air Limbah Skala kawasan pada tahun 2019 yang didukung dengan adanya Otline Plan dan DED IPAL

Tersedianya Rencana Induk/Outline Plan dan DED IPAL

Tersedianya Dokumen Rencana Teknis IPAL Komunal Skala Kawasan + Jaringan Perpipaan

Penyedian IPAL Komunal Untuk 3 Kawasan

3 (tiga) Kawasan terkoneksi dengan sistem pengolahan air limbah permukiman

terpusat Menggali Pontensi sumber

pendanaan lain, baik dalam bentuk bersama/sharing dan kerja sama

Tersedianya Pendanaan yang bersumber dari luar pendanaan Belanja Daerah baik dalam bentuk bersama/sharing dan kerja sama yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Peningkatan kemampuan, peran dan fungsi kelembagaan

Penguatan fungsi lembaga di daerah dalam melakukaan pengelolaan air limbah

Adanya Organisasi/UPTD pengelolaan Air Limbah domestik Baik Regulator dan Operator tahun 2019

Meningkatknya pengetahuan dan ketrampilan stakeholder pengelola IPAL dan IPLT yang ramah lingkungan dan memiliki nilai tambah secara ekonomis Meningkatnya kapasitas

kelembagaan/Bidang yang menangani pengelolaan air limbah

(13)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      13  SSK   BAB IV    Pokja Sanitasi Kota Langsa

Tujuan Sasaran Indikator Strategi

Mengikat sistem pengelolaan air

limbah dalam produk hukum Lahirnya regulasi terkait pengelolaan air limbah

Masyarakat dan Dunia

Usaha/Swasta/ Pihak Pengembang memiliki Pengetahuan dan

kesadaran dalam pengelolaan Sarana Air Limbah pada tahun 2019

Masyarakat & Dunia Usaha memiliki pemahaman dan pengetahuan yang cukup tentang pentingnya sistem drainase lingkungan yang baik dan berpartisipasi aktif dalam

Keterlibatan Langsung masyarakat lokal dalam Pembangunan dan pendayagunaan sarana Air limbah

Adanya peran Swasta/ Pihak Pengembang dalam penyediaan Sarana Air Limbah lingkungan di wilayah pengembangan perumahan.

Tersedianya Sarana Air Limbah pada kawasan perumahan (real estate, BTN, dll) oleh pengembang perumahan

(14)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      14  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa 4.2 Pengelolaan persampahan  

Berdasarkan analisis swot strategi yang akan dilaksanakan di kota Langsa untuk pengembangan Persampahan selama 5 (lima) tahun mendatang berdasarkan isu strategis yang ada saat ini dapat tergambarkan dan dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 4.2 Posisi Strategi Persampahan

   

(15)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      15  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Tabel 4.4 Hasil Swot Analisis Strategi Persampahan

NO ELEMEN BOBOT

SKOR (TINGKAT

PENGARUH) SKOR BOBOT DAN PERKALIAN TINGKAT PENGARUH

KETERANGAN

1 2 3 4

INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)

KEKUATAN (STRENGTH)

1 Adanya Komitmen dari pemerintah Daerah dan Pusat Tinggi dalam Pengelolaan Persampahan 20.00% √ 4 0.8

2 Kebijakan pendukung baik berupa RPJMD serta RTRW 20.00% √ 4 0.8

3 Proses perencanaan program yang dilakukan berorientasi poor inclusive sudah di lakukan 20.00% √ 4 0.8

4 Adanya kelembagaan Pokja Sanitasi yang mengkoordinasi program Sanitasi 20.00% √  3 0.6

5 SKPD di luar BLHKP ikut berperan aktif 20.00% √ 3 0.6

Total 100% 3.6

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Kapasitas pelayanan pengelolaan persampahan Optimal (Peningkatan Timbulan Sampah, Keterbatasan Jumlah

prasarana dan sarana persampahan) 25.00% √ 4 1

2 Kemampuan Kelembagaan masiih belum optimal baik sistem manajemen, pengelolaan, dan SDM 25.00% √ 3 0.75

3 Keterbatasan Kemampuan pemerintah daerah dalam pembiayaan Sector Persampahan 25.00% √  4 1

4 Peraturan perundangan dan lemahnya penegakan hukum 25.00% √ 4 1

Total 100% 3.8

Selisih Kekuatan dan Kelemahan -0.150 (X)

EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY)

1 Adanya dukungan dana melalui program dari Provinsi dan Pusat 20.00% √ 4 0.8

2 Adanya Media Promosi Persampahan 10.00% √ 3 0.3

(16)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      16  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa NO ELEMEN BOBOT SKOR (TINGKAT

PENGARUH) SKOR BOBOT DAN PERKALIAN TINGKAT PENGARUH

KETERANGAN

1 2 3 4

4 Adanya UU No. 18 Th. 2008 tetang pengelolaan TPA dengan sistem Sanitary Landfill 10.00% √ 3 0.3

5 Kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan sampah 20.00% √ 4 0.8

6 Ada Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat dan Kesehatan Masyarakat terkait dengan penanganan Persampahan 20.00% √  4 0.8

Total 100% 3.8

ANCAMAN (THREATH)

1 Rendahnya partisipasi pihak swasta/dunia usaha dan Faktor sosial dan paradigma sosial dan kepedulian masyarakat 35.00% √ 4 1.4

2 Kurangnya Pengetahuan masyarakat (SDM) dan kesadaran masyarakat akan pengelolaan persampahan 35.00% √ 4 1.4

3 Belum maksimalnya Keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan persampahan 30.00% √ 4 1.2

Total 100% 4

Selisih Peluang dan Ancaman -0.200 (Y)

(17)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                        17  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Table 4.5 Matrik Strategi Swot Persampahan

(18)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      18  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Dalam perencaan pengembangan pengelolaan persampahan maka dengan ini pemerintah Kota Langsa menetapkan Tujuh strategi utama untuk menghadapi persoalan dan permasalahan persampahan adapun strategi dan penjelasannya sebagai berikut : Strategi 1: Peningkatkan Fasilitas Sarana dan Prasarana sesuai dengan Volume timbulan sampah yang ada

Kurangnya Fasilitas dan Prasarana menimbulkan permasalahan-permasalahan terhadap kondisi persampahan diwilayah Kota langsa seperti terdapat 63.0 % penduduk tidak terlayani pengangkutan sampah, Belum meratanya Tempat Sampah/TPST Sementara, dan keterbatasan pengankutan sampah untuk itu maka dibutuh strategi Peningkatkan Fasilitas Sarana dan Prasarana sesuai dengan Volume timbulan sampah yang ada dalam mengatasi berbagai persoalan terkait persampahan. Dengan menetapkan strategi tersebut maka Pemerintah Kota Langsa akan mencapai sasaran yang diinginkan yaitu:

1. Mengurangi timbulan sampah 2 m³/hari di seluruh Desa/Gampong yang tidak terangkut oleh keterbatasan pengakutan menjadi 0m³/hari pada tahun 2019

2. Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan persampahan dari 37 % menjadi 100 % Pada tahun 2019

3. Penyediaan Fasilitas Persampahan berdasarkan Volume sampah dan Kebutuhan serta seusuai dengan rencana tata ruang

4. Memenuhi Kebutuhan alat angkut/Armada pengangkutan 5. Penyediaan Alat Produksi (Mesin Pembuat Kantong Plastik)

Sasaran tersebut merupakan upaya dalam mengatasi permasalahan persampahan yang ada, sehingga tujuan pemerintah Kota Langsa Mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access pada tahun 2019 akan tercapai. Strategi 2: Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan dalam sistem pengelolaan persampahan dan Kompetensi SDM

(19)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      19  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Masih terdapat beberapa permasalahan terkait aspek kelembagaan dan manejemen persampahan diKota Langsa, diantaranya Kapasitas SDM terkait Pengelolaan TPA yang terbatas, lemahnya Koordinasi antar sektor terkait persampahan, Belum terbentuknya kelembagaan TPA yang menangani pengelolaan persampahan (Regulator dan Operator) dan berbagai permasalahan lainnya yang dapat dilihat pada lampiran 3 Kerangka kerja Logis Pada dokumen pemutakhiran ini. Sehingga dengan kesepakatan yang ditetapkan maka pemeritah Kota Langsa menetapkan strategi untuk Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan dalam sistem pengelolaan persampahan dan Kompetensi SDM dengan pencapaian strategi tersebut akan mencapai sasaran direncanakan, adapun sasaran yang diperoleh yaitu :

1. Terciptanya kelembangaan yang kuat dalam melaksanakan fungsi teknis

pengelolaan persampahan dikota langsa tahun 2019

2. Berfungsinya TPA sistim Controlled landfill dengan optimal melakukan pengolahan sampah terpusat pada tahun 2019

3. Adanya Penerapan Konsep 3R secara Optimal dalam pegolahan sampah dan

berkurang volume sampah yang tidak terolah di Kota Langsa pada tahun 2019 Ddengan tercapainya sasaran tersebut maka tujuan pemerintah Kota Langsa Mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access pada tahun 2019 akan terlaksana.

Strategi 3: Melakukan Optimalisasi Pendanaan sub sektor persampahan

Berdasarka kajian dari segi aspek pendanaan terkait persampahan maka kondisi pendanaan juga mengalami suatu persoalan yaitu belum sebandingnya pendapatan dari retribusi persampahan dengan besarnya biaya untuk pengelolaan persampahan dan Efesiensi Biaya O/M sehingga strategi yang dibutuhkan dalam menghadapi persoalan pendanaan maka dengan ini diperlukan suatu strategi untuk melakukan Optimalisasi Pendanaan sub sektor persampahan dengan sasaran yang akan dicapai ditahun 2019 yaitu menggali Sumber Pendanaan lain Sehingga mendukung pencapaian tujuan pemerintah

(20)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      20  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Kota Langsa Mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access pada tahun 2019.

Strategi 4: Melakukan peningkatan kepedulian dan partisipasi swasta/dunia usaha dalam pengelolaan persampahan

Kepedulian dan partisipasi swasta/dunia usaha dalam pengelolaan persampahan di Kota Langsa masih rendah akibat persoalan belum terlaksananya iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta untuk berinvestasi dalam pengelolaan sampah, sehingga dalam menghadapi isu permasalahan strategis diperlukan suatu strategi yaitu pemerintah kota dalam hal ini akan melakukan peningkatan kepedulian dan partisipasi swasta/dunia usaha dalam pengelolaan persampahan dengan strategi tersebut maka sasaran yang akan akan dituju yaitu mendorong pihak Swasta/Dunia usaha dan masyarakat untuk berperan dalam pengelolaan persampahan melalui program dan Kegiatan yang telah ditetapkan didalam Kerangka kerja Logis berdasarkan instrument perencanaan dan master Plan yang ada sehingga pencapaian tujuan pemerintah Kota langsa pada sektor persampahan dapat terlaksana, adapun penyataan tujuan tersebut seperti yang terdapat panjelasan strategi sebelumnya atau yang terdapat didalam lampiran kerangka kerja Logis.

Strategi 5: Peningkatan Implementasi Produk Pengaturan

Didalam pencapaian tujuan untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access pada tahun 2019 maka pemerintah Kota langsa juga melakukan suatu strategi yaitu Peningkatan Implementasi Produk Pengaturan terkait pengelolaan persampahan, dengan sasaran Adanya kebijakan atau Qanun yang mengatur, mengikat dan dapat diterapkan terkait penanganan pengelolaan persampahan di Kota Langsa tahun 2019, dengan demikian persoalan atau masalah terkait dengan regulasi seperti Kelengkapan produk hukum sebagai landasan dan acuan yang belum maksimal, Belum tersosialisasinya ketentuan penanganan sampah terhadap masyarakat serta

(21)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      21  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

penerapan sistem pengawasan dan penerapan sanksi hukum secara konsisten bisa segera teratasi dalam upaya percepatan pembangunan sektor persampahan.

Strategi 6: Melakukan peningkatan keahlian dan SDM di Masyarakat terkait kesadaran pengelolaan persampahan

Terkait dengan permasalahan yang ada di wilayah pemeritahan Kota Langsa belum semua masyarakat yang melakukan budaya perilaku hidup bersih dan sehat serta kondisi Potensi dimasyarakat belum dikembangkan secara sistematis sehingga pemerintah kota Langsa dengan ini mengambil suatu langkah dengan Sasaran Terciptanya sistem pengelolaan persampahan yang mandiri dimasyrakat pada tahun 2019 dengan strategi yang diterapkan yaitu Melakukan peningkatan keahlian dan SDM di masyarakat terkait kesadaran pengelolaan persampahan, melalui strategi tersebut diharapkan program kegiatan yang akan dilaksanakan dapat menjawab permasalahan tersebut, dalam rangka pencapaian tujuan mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access pada tahun 2019.

Strategi 7: Melakukan pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan sampah

Partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah organik dan an organik dikota Langsa masih rendah sehingga pemerintah kota langsa dengan ini menetapkan suatu strategi untuk melakukan pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan sampah dengan sasaran Terciptanya sistem pengelolaan persampahan yang mandiri dimasyrakat pada tahun 2019 dengan tujuan yang sama seperti yang dijelaskan sebelumnya untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access pada tahun 2019.

Strategi pengembangan Persampahan dan kaitannya dengan pencapaian sasaran dan tujuan dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini

(22)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      22  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Tabel 4.6 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan

Tujuan Sasaran Indikator Strategi

Mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kota Langsa melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menuju Universal Access pada tahun 2019 Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan persampahan dari 37 % menjadi 100 % Pada tahun 2019

65 % penduduk terlayani pengelolaan persampahan

Sampah terangkut 100 ton/Tahun

1 2 3 4 5

Peningkatkan Fasilitas Sarana dan

Prasarana sesuai dengan Volume timbulan sampah yang ada

Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan dalam sistem

pengelolaan persampahan dan Kompetensi SDM

Melakukan Optimalisasi Pendanaan sub sektor persampahan

Melakukan peningkatan kepedulian dan partisipasi swasta/dunia usaha dalam pengelolaan persampahan

Peningkatan Implementasi Produk Mengurangi timbulan sampah

2 m³/hari di seluruh Desa/Gampong yang tidak terangkut oleh keterbatasan pengakutan menjadi 0m³/hari pada tahun 2019

Meninggkatnya Ratio Sampah terangkut hingga 50%

Prilaku membuang sampah ke

Sungai/Kolam/Laut berkurang hingga 50%

70% Sampah dibuang di TPS

Berkuyurangnya praktek pembakaran sampah hingga 50%

(23)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      23  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Tujuan Sasaran Indikator Strategi

Penyediaan Fasilitas Persampahan berdasarkan Volume sampah dan Kebutuhan serta seusuai dengan rencana tata ruang

Seluruh Desa/Gampong (66) memiliki Betor pada Tahun 2019

Tersedianya TPS/T container Tersedianya TPST Beton

Zero TPS Liar Tahun 2019

Tersedianya Lokasi Yang representatif dan sarana Pendukung

Tersedianya tempat Sampah/pewadahan yang baru sebagai Alternatif

Unit 3R Skala RT/Desa

6 7 Pengaturan

Melakukan peningkatan keahlian dan SDM di Masyarakat terkait kesadaran

pengelolaan persampahan

Melakukan pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan sampah

Memenuhi Kebituhan alat

angkut/Armada pengangkutan Tersedianya Jumlah Armada yang memadai pada Tahun 2019 Berfungsinya TPA sistim

Controlled landfill dengan optimal melakukan

pengolahan sampah terpusat pada tahun 2019

TPA beroperasi dengan skema Controlled

Landfill

Adanya Penerapan Konsep 3R secara Optimal dalam

pegolahan sampah dan berkurang volume sampah yang tidak terolah di Kota Langsa pada tahun 2019

Unit 3R Terpadu Berdaya guna dan memiliki Nilai tambah Ekonomis

Penyediaan Alat Produksi

(Mesin Pembuat Kantong Plastik)

Tersedianya Unit Produksi untuk penyediaan Wadah Kantong Plastik.

(24)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      24  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Tujuan Sasaran Indikator Strategi

Menggali Sumber Pendanaan lain

Tersedianya dukungan Pendanaan untuk mengurangi OM yang bersumber dari luar pendanaan Belanja Daerah baik dalam bentuk bersama/sharing dan kerja sama dengan pihak ketiga

Terciptanya kelembangaan yang kuat dalam

melaksanakan fungsi teknis pengelolaan persampahan dikota langsa tahun 2019

Meningkatnya kapasitas

kelembagaan/Bidang yang menangani pengelolaan Persampahan

Kerjasama Lintas sektor

Adanya kebijakan atau Qanun yang mengatur, mengikat dan dapat diterapkan terkait penanganan pengelolaan persampahan di Kota Langsa tahun 2019

Lahirnya regulasi terkait pengelolaan Persampahan dan Limbah B3

Mendorong pihak laen/Dunia usaha dan masyarakat untuk berperan dalam pengelolaan persampahan

Meningkatnya pemahaman minat swasta dengan jalinan kemitraan dan komitmen, dalam layanan pengelolaan persampahan

Terbangunnya pola fikir dan rasa memiliki serta tanggung jawab bersama

(25)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      25  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Tujuan Sasaran Indikator Strategi

Terciptanya sistem pengelolaan persampahan yang mandiri dimasyrakat pada tahun 2019

Terwujudnya tertib pemilahan dilevel Rumah Tangga 25% pada tahun 2019

Meningkatnya Keterlibatan Langsung masyarakat lokal dalam partisipasi pengelolaan persampahan

(26)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      26  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa 4.3 Drainase Perkotaan  

Berdasarkan analisis swot strategi yang akan dilaksanakan di kota Langsa untuk pengembangan Drainase selama 5 (lima) tahun mendatang berdasarkan isu strategis yang ada saat ini dapat tergambarkan dan dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 4.3 Posisi Strategi Drainase

       

(27)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                        27  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Tabel 4.7 Hasil Swot Analisis Strategi Drainase

NO ELEMEN BOBOT SKOR (TINGKAT PENGARUH) SKOR PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH KETERANGAN 1 2 3 4

INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)

KEKUATAN (STRENGTH)

1 Adanya Komitmen dari pemerintah Daerah dan Pusat Tinggi dalam Pengelolaan Drainase 20.00% √ 4 0.8

2 Kebijakan pendukung baik berupa RPJMD serta RTRW 20.00% √ 4 0.8

3 Proses perencanaan program yang dilakukan berorientasi poor inclusive sudah di lakukan 20.00% √ 3 0.6

4 Adanya kelembagaan Pokja Sanitasi yang mengkoordinasi program Sanitasi 20.00% √ 3 0.6

5 Ada SKPD yang menangani sector Drainase 20.00% √ 3 0.6

Total 100% 3.4

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Kebutuhan fasilitas guna pengendalian debit puncak melalui upaya struktural dan penerapan drainase

berwawasan lingkungan (ecodrain) 15.00% √ 4 0.6

2 Belum adanya Kesiapan Lembaga pengelola layanan drainase 15.00% √ 4 0.6

3 Belum adanya peraturan terkait Sistim pengelolaan fungsi Drainase 20.00% √ 4 0.8

4 Lemahnya penerapan sistem pengawasan dan penerapan sanksi hukum terkait Drainase 15.00% √  3 0.45

5 Sosialisasinya ketentuan pengembangan Fungsi drainase belum berjalan 15.00% √  3 0.45

6 Sarana dan prasarana pelayanan drainase masih parsial

dan tidak terintegrasi 20.00% √ 4 0.8

(28)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                        28  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa NO ELEMEN BOBOT SKOR (TINGKAT PENGARUH) SKOR PERKALIAN BOBOT DAN TINGKAT PENGARUH KETERANGAN 1 2 3 4

Selisih Kekuatan dan Kelemahan -0.300 (X)

EKSTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS) PELUANG (OPPORTUNITY)

1 Adanya dukungan dana melalui program dari Provinsi dan Pusat 25.00% √ 4 1

2 Adanya Media Promosi dan Sosialisasi 25.00% √

3 Ada Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat dan Kesehatan Masyarakat terkait dengan penanganan Drainase 25.00% √ 4 1

4 Peran serta masyarakat dengan kerja bakti membersihkan saluran drainase lingkungan 25.00% √ 4 1

Total 100% 3

ANCAMAN (THREATH)

1

Climate Change Adanya Perubahan Iklim global yang berdampak Curah hujan yang tinggi dan kenaikan muka

air laut. 20.00% √ 3 0.6

2 Rendahnya Pengetahuan dan kesadaran masyarakat, Dunia Usaha/Swasta/ Pihak Pengembang akan Sistim

Drainase 20.00% √ 3 0.6

3 Masih adanya Masyarakat membuang sampah ke Saluran/drainase 20.00% √ 4 0.8

4 Belum Adanya Kontribusi Dunia Usaha/Swasta dalam fungsi dan penyedian Drainase serta penyelenggaran

sistem drainase perkotaan 20.00% √ 4 0.8

5 Pembuangan air limbah domestik (grey, black water) ke dalam saluran drainase 20.00% √ 3 0.6

Total 100% 3.4

Selisih Peluang dan Ancaman -0.400 (Y)

(29)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                        29  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Table 4.8 Matrik Strategi Swot Drainase

(30)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      30  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Adapun rencana pengembangan pengelolaan drainase Kota Langsa disusun berdasarkan indikator genangan air, kondidi fisik bangunan existing dan ketersediaan fasilitas infratruktur drainase serta indikator lain yang terkait dengan sector Drainase . Strategi pengembangan pengelolaan drainase yang menjadi prioritas adalah wilayah yang memiliki kepadaatan penduduk yang tinggi dan daerah yang terjadi genangan lebih dari 30 cm selama lebih dari 2 jam. Terdapat enam strategi utama daalm rencana pengembangan pengelolaan drainase dapat dijelaskan sebagai berikut :

Strategi 1: Implementasi RTRW dan Pemantapan Keterpaduan penanganan pengendalian banjir dan sektor/sub sektor terkait lainnya berdasarkan pertimbangan faktor Klimatologi dan kebencanaan

Dalam rangka mencapai tujuan untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih yang bebas banjir dan genangan dengan menyediakan layanan jaringan drainase dan sarana pengendali banjir yang berkualitas dalam Wilayah Kota Langsa menuju Universal Access pada tahun 2019, maka permasalah yang terjadi terkait masih terdapat 2.500 Penduduk yang tinggal dalam Daerah rawan Genangan, dan bedasarkan RTRW Terdapat 453 Ha Area Genangan di Kota Langsa, serta tidak memaidainya fasilitas Drainase di wilayah genangan dan rawan bencana maka dalam hal ini pemerintah Kota Langsa mengambil suatu strategi meimplementasi RTRW dan Pemantapan Keterpaduan penanganan pengendalian banjir dan sektor/sub sektor terkait lainnya berdasarkan pertimbangan faktor Klimatologi dan kebencanaan dalam menghadapi persoalan tersebut. Adapun sasaran yang dicapai diantaranya sebagai berikut

1. Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan drainase 2.500 Jiwa penduduk dan rumah tangga 1.250 KK

2. Mengurangi luas area (453 Ha) genangan hingga 0 % di tahun 2019 3. Penyediaan fasilitas drainase sesuai dengan kondisi geografis wilayah

(31)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      31  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Strategi 2: Pemantapan Keterpaduan penanganan pengendalian banjir dan sektor/sub sektor terkait lainnya berdasarkan Keseimbangan Tata air

Dengan menetapkan Strategi tersebut diharapkan dapat menyelesaikan persoalan dan permasalahan yang terjadi di Kota Langsa terkait Engineering Fail dalam Konstruksi karena pengaruh counture dan elevasi (water stagnant), Design Konstruksi yang menyulitkan perawatan, Degradasi Fungsi dan kontruksi Saluran Lingkungan karena Pembangunan dan alih fungsi serta Terjadinya Sendimen. Sasaran yang diharap dalam menetapkan strategi tersebut yaitu :

1. Mengurangi luas area (453 Ha) genangan hingga 0 % di tahun 2019

2. Tersedianya Kontruksi yang mendukung sesuai counture dan elevasi (water stagnant) daerah pembangunan Drainase

3. penyedian Kontruksi yang mendukung dalam pelaksanaan perawatan di kawasan Pemukiman dan Rawan Banjir

4. Mengatasi Debit air yang melimpah yang menyebabkan genangan akibat air hujan, dan gelombang pasang

5. Melakukan Penertiban dan Penataan Aliran drainase 6. Mengatasi Water Stagnant dan Gangguan Jaringan

Dengan menetapkan salah satu strategi dan sasaran tersebut maka tujuan untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih yang bebas banjir dan genangan dengan menyediakan layanan jaringan drainase dan sarana pengendali banjir yang berkualitas dalam Wilayah Kota Langsa menuju Universal Access pada tahun 2019 akan tercapai

Strategi 3: Meningkatkan kerjasama dari para stakeholder pembangunan drainase (pemerintah, masyarakat, NGO, swasta/dunia usaha).

Untuk mewujudkan tujuan sektor Drainase masih ada langkah-langkah lain yang harus dilaksanakan pemerintah Kota Langsa dalam menetukan strategi yaitu dengan meningkatkan kerjasama dari para stakeholder pembangunan drainase (pemerintah, masyarakat, NGO, swasta/dunia usaha). Upaya ini dilakukan oleh karena persoalan

(32)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      32  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Kontribusi Dunia Usaha/Swasta dalam fungsi dan penyelenggaran sistem drainase perkotaan masih belum terlaksana, Peran Swasta/ Pihak belum maksimal dalam menyediakan pelayanan Drainase lingkungan dalam Penyediaan PSU, dan masih terdapatnya tumpukan sampah di titik-titik jaringan Saluran/drainase. Terkait dengan hal tersebut maka sasaran yang diakan dicapai pemerintah Kota Langsa diantaranya Masyarakat, Dunia Usaha/Swasta/ Pihak Pengembang memiliki Pengetahuan dan kesadaran dalam pengelolaan drainase pada tahun 2019 serta Adanya peran Swasta/ Pihak Pengembang dalam penyediaan Drainase lingkungan di wilayah pengembangan perumahan.

Strategi 4: Penetapan Regulasi dan Pengembangan sistem drainase yang efektif, efesien, dan berkelanjutan dan meminimalkan genangan, polutan dan banjir yang berdampak negatif

Terkait belum adanya ketegasan fungsi sistem drainase dimana fungsi saluran drainase perkotaan untuk sistem Pengaturan air hujan masih disatukan dengan Pembuangan air limbah rumah tangga (grey water) serta Penerapan sistem pengawasan dan penerapan sanksi hukum belum terlaksana maka upaya pemerintah Kota Langsa dalam pencapaian tujuan sektor Drainase tidak maksimal sehingga diperlu strategi lain yaitu dengan Penetapan Regulasi dan Pengembangan sistem drainase yang efektif, efesien, dan berkelanjutan dan meminimalkan genangan, polutan dan banjir yang berdampak negatif. Adapun sasaran yang akan diterapkan dari strategi tersebut sebagai berikut :

1. Tersedianya kebijakan pengendalian dan pengaturan terhadap pembangunan dan alih fungsi Drainase

2. Publikasi dan Sosialisasi peraturan dan sanksi hukum yang mengatur bagi dunia usaha/swasta/pihak pengembang dalam pengelolaan Drainase tahun 2019

Strategi 5: Mengembangkan perencanaan sistem drainase kota yang terintegrasi dan komprehensif

(33)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      33  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Berdasar kondisi yang ada pada pemeritah Kota langsa kesiapan Lembaga pengelola layanan drainase maksimal serta Belum adanya data base yang menujang

pembangunanan Drainase kawasan, sehingga pemerintah Kota Langsa mengupaya suatu strategi sebagai solusi menjawab permasalahan tersebut. Adapun sasaran dari strategi tersebut sebagai berikut :

1. Terciptanya kelembagaan pengelola layanan drainase yang kuat pada tahun 2019 2. Perencanaan pembangunan drainase kawasan yang terintegrasi dengan system

data base.

Dengan strategi dan sasaran tersebut seperti yang dijelaskan maka tujuan pemerintah Kota Langsa mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih yang bebas banjir dan genangan dengan menyediakan layanan jaringan drainase dan sarana pengendali banjir yang berkualitas dalam Wilayah Kota Langsa menuju Universal Access pada tahun 2019 akan terlaksana dengan baik.

Strategi 6: Peningkatan Pembiayaan untuk penyelenggaraan Sistem drainase Perkotaan

Oleh karena persoalan kemampuan Fiskal Daerah yang terbatas maka diperlukan Strategi terakhir untuk pencapaian tujuan sektor Drainase dengan sasaran Tersedianya dukungan Pendanaan yang bersumber dari luar Belanja Daerah sehingga kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan Drainase untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih yang bebas banjir dan genangan dengan menyediakan layanan jaringan drainase dan sarana pengendali banjir yang berkualitas dalam Wilayah Kota Langsa menuju Universal Access pada tahun 2019 dapat terealisasi.

Strategi pengembangan drainase dan kaitannya dengan pencapaian sasaran dan tujuan dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini

(34)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      34  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Tabel 4.9 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase

Tujuan Sasaran Indikator Strategi

Mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih yang bebas banjir dan genangan dengan menyediakan layanan jaringan drainase dan sarana pengendali banjir yang berkualitas dalam Wilayah Kota Langsa menuju

Universal Access pada tahun 2019

Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan drainase 2.500 Jiwa penduduk dan rumah tangga 1.250 KK

Tersedianya Fasilitas Drainase bagi 2.500 jiwa penduduk atau 1.250 KK yang tinggal di kawasan rawan genangan dan banjir sebagai solusi menuju daerah bebas genangan pada Tahun 2019 1 2 3 4 5 6 Implementasi RTRW dan Pemantapan Keterpaduan

penanganan pengendalian banjir dan sektor/sub sektor terkait lainnya berdasarkan pertimbangan faktor Klimatologi dan kebencanaan

Pemantapan Keterpaduan

penanganan pengendalian banjir dan sektor/sub sektor terkait lainnya berdasarkan Keseimbangan Tata air

Meningkatkan kerjasama dari para stakeholder pembangunan drainase (pemerintah, masyarakat, NGO, swasta/dunia usaha).

Penetapan Regulasi dan

Pengembangan sistem drainase yang efektif, efesien, dan berkelanjutan dan meminimalkan genangan, polutan dan banjir yang berdampak negative

Mengembangkan perencanaan sistem drainase kota yang terintegrasi dan komprehensif

Peningkatan Pembiayaan untuk penyelenggaraan Sistem drainase Perkotaan

Mengurangi luas area (453 Ha)

genangan hingga 0 % di tahun 2019

453 Ha Bebas dari Area Genangan

Penyediaan fasilitas drainase

sesuai dengan kondisi geografis wilayah

Tesediaanya fasilitas drainase

Tersedianya Kontruksi yang

mendukung sesuai counture dan elevasi (water stagnant) daerah pembangunan Drainase

Terdapatnya Jaringan dan Saluran yang berkualitas dengan design sistem kontruksi mudah dalam perawat tahun 2019 Penyedian Kontruksi yang

mendukung dalam pelaksanaan perawatan di kawasan Pemukiman dan Rawan Banjir

Kontruksi yang - dilengkapi main

hole

Mengatasi Debit air yang melimpah yang menyebabkan genangan akibat air hujan, dan gelombang pasang

Terbangunnaya Kolam Retensi di Kawasan Blok Sudirman pada tahun 2019

Melakukan Penertiban dan

Penataan Aliran drainase Terjaganya Fungsi dan Kontruksi Saluran

Mengatasi Water Stagnant dan

Gangguan Jaringan

Stabilitas Fungsi Saluran dan Jaringan

(35)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      35  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Tujuan Sasaran Indikator Strategi

Terciptanya kelembagaan pengelola layanan drainase yang kuat pada tahun 2019

Adanya Lembaga pengelola layanan drainase didukung oleh regulasi yang tepat dan

perencanaan yang komprehensif pada tahun 2019 Perencanaan pembangunan

drainase kawasan yang terintegrasi dengan system data base.

Avaliable Database Sistem

Drainase Perkotaan pada Tahun 2019

Tersedianya kebijakan

pengendalian dan pengaturan terhadap pembangunan dan alih fungsi Drainase

Tersusunnya Regulasi terkait penyelenggaraan Drainase Perkotaan pada Tahun 2019

Publikasi dan Sosialisasi peraturan dan sanksi hukum yang mengatur bagi dunia usaha/swasta/pihak pengembang dalam pengelolaan Drainase tahun 2019

Tingkat Kesadaran dan dukungan masyarkat dalam

mengikuti/melaksanakan regulasi

Tersedianya dukungan Pendanaan yang bersumber dari luar Belanja Daerah

Tersedianya dukungan

Pendanaan yang bersumber dari luar Belanja Daerah

Masyarakat, Dunia Usaha/Swasta/ Pihak Pengembang memiliki Pengetahuan dan kesadaran dalam pengelolaan drainase pada tahun 2019

Masyarakat memiliki pemahaman dan pengetahuan yang cukup tentang pentingnya sistem drainase lingkungan yang baik dan berpartisipasi aktif dalam pengelolaan drainase lingkungan

(36)

  Kota Langsa  2015 ‐ 201

9

                      36  SSK   BAB IV   Pokja Sanitasi Kota Langsa

Tujuan Sasaran Indikator Strategi

Terbangunnya Paradigma berfikir

dan rasa "Sadar Lingkungan" Saluran dan Jaringan Drainase Bebas dari Sampah Penataan dan Penertiban Kawasan

Kawasan Pedagangan dan Permukiman yang tertata dan

memenuhi standart Lingkungan Adanya peran Swasta/ Pihak

Pengembang dalam penyediaan Drainase lingkungan di wilayah pengembangan perumahan.

Penyediaan Saluran drainase pada kawasan perumahan (real estate, BTN, dll) oleh

pengembang perumahan

Gambar

Gambar 4.1 Posisi Strategi Air Limbah Domestik
Tabel 4.1  Hasil Swot  Analisis Strategi Air Limbah
Table 4.2 Matrik Strategi Swot Air Limbah Domestik
Tabel 4.3 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis tersebut di atas dan simpulan yang diperoleh, maka saran-saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) Dengan adanya kontribusi pengaruh

Dampak negatif dari pembangunan irigasi Belitang seperti yang dilaporkan oleh para responden adalah sebagai berikut: Penurunan pemasukan bagi rumah tangga karena adanya

Sikap positif itu adalah pengendalian diri agar senantiasa berfikir dengan melihat sisi positif disetiap obyek yang terlihat, terdengar, atau bahkan dalam bentuk afirmasi

Tidak adanya hubungan antara persepsi remaja terhadap harapan orangtua dengan pre stasi belajar kemungkinan disebabkan karena meskipun persepsi subyek dalam hal ini

BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran mempunyai kebijakan bahwa pemberian bonus kepada nasabah yang mempunyai tabungan wadi’ah adalah separuh dari ER tabungan Amanah.. BPRS

Selanjutnya berdasarkan Tabel 12, dengan mengalikan luasan kebakaran hutan dengan nilai kerugian ekonomi akibat kebakaran maka diperoleh nilai degradasi akibat kebakaran

Rektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a mempunyai tugas memimpin dan mengelola penyelenggaraan pendidikan tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan

Dapat di jelaskan pula bahwa nasabah di Bank BNI Syariah KCP Sidoarjo yang memberikan jawabannya pada masing-masing butir item yang di sediakan untuk mengukur variable