SEMINAR SIDANG AKHIR TUGAS AKHIR (MM091381)
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4
PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Oleh :
Edith Setia Ginanjar 2708100028
Dosen Pembimbing :
EVENT :
Ref email MCC tanggal 22Mei 2012 Aircraft RTA
disebabkan brake #4 Jammed Main Wheel B737-800 PK-GEN PN 2612311-1 SN B7540
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
brake #4 : Brake Number-4 (right outboard main wheel)
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Brake unit tersebut jummed
disebabkan pecahnya IB HUB menjadi 3 bagian yang berakibat rusaknya plate
stator assembly, torque tube dan piston. Penyebab pecahnya IB HUB
suspect dikarenakan Fatigue Crack
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Manufacturer Honeywell
Part Number 2612311-1
Serial Number B7540
Date Of Manufacture 2004
Date Of Last Overhaul 30 Jun 2012
Cycle Last Overhaul 836 cyl
Date Last Tyre Change 20 April 2012 •Pada tanggal 20 April 2012
(pergantian tire ke 21), dan dilaksanakan Return To Service 25 April 2012
•Pada Tanggal 17 Juli 2011 pada
Hub Assy (Inboard dan Outboard) dilaksanakan
overhaul, dan Return To Service 18 Agustus 2011
•Inboard Wheel Hub (Buatan
2004)
•Masuk GMF 13 Juni 2009
•Tanggal 20 April (Tire Change),
tidak ada task NDT
•Pelaksanaan overhaul setiap 2
tahun sekali (1800 cycl)
•Umur IB HUB sampe saat
fatigue, 11 Bulan (836 cyl)
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Sampai saat mengalami
kegagalan main wheel nomor 4 ini telah bekerja sebanyak
• 58 cycle sejak pergantian tire
terakhir,
•868 cycle sejak overhaul
terakhir, dan
Perumusan Masalah
1. Faktor apa yang menyebabkan kegagalan pada
komponen main wheel hub ?
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Batasan Masalah
1. Material komponen inboard hub pada main wheel
nomor 4 pada pesawat terbang Boeing 737-800
PK-GEN adalah Al2014 dalam keadaan gagal.
2. Tekanan, temperatur, kecepatan fluida dan komponen
break system pada main wheel hub adalah keadaan
operasional normal selama beroprasi
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Tujuan Penelitian
1. Menganalisa faktor penyebab terjadinya kegagalan pada
komponen
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
2. Menganalisa mekanisme kegagalan pada komponen
inboard hub pada main wheel pesawat terbang
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan
penanganan bila terjadi kegagalan dikemudian hari dan
dasar pengambangan pada ilmu berikutnya.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Main Landing Gear
Main landing gear
dilengkapi dengan brake pada
masing-masing main landing gear.
Brake dapat digerakkan secara
manual maupun secara otomatis dan
dilengkapi dengan anti skid system
yang digunakan untuk menambah
dan memaksimalkan pengereman.
Pada setiap main landing gear
terpasang dua buah roda (main
wheel). Main wheel sendiri terdiri
dari dua bagian, yaitu inner dan outer
halves yang dihubungkan dengan tie
bolts
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Wheel
Pada pesawat B737-800 yang
memiliki dua landing gear dan satu
nose landing gear, terdapat
masing-masing dua roda dan ban pada
setiap main landing gear dan nose
landing gear-nya. Roda main landing
gear B737-800 terbagi menjadi dua
bagian yaitu bagian inner dan outer
yang dihubungkan oleh tie bolts
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Aluminium
Karakteristik dari aluminium yang
paling terkenal adalah ringan,
besar dari massa jenisnya sekitar
sepertiga dari baja paduan atau
tembaga. Beberapa aluminium
memiliki rasio perbandingan dari
kekuatan dan berat yang lebih baik
dibandingkan dengan baja yang
berkekuatan tinggi. Aluminium
memeiliki kelenturan yang baik,
formability, ketahanan korosi yang
tinggi, serta konduktivitas listrik
dan panas yang tinggi .
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Pada konstruksi pesawat terbang
digunakan paduan Al-Cu (seri 2xxx)
dengan rasio kekuatan dan
kerapatan tinggi. Mempunyai level
kemurnian yang tinggi (misalnya
pada paduan 2124) menghasilkan
keuletan yang lebih baik. Paduan
Al-Cu (2014A) juga dipergunakan
untuk konstruksi primer dengan
beban-berat
Pengerasan Endapan
Pengerasan endapan dapat diterapkan pada berbagai sistem paduan, tetapi paling sering dijumpai pada paduan
aluminium dan tembaga. Atom tembaga larut terlampaui, tembaga yang dalam kisi kristal aluminium dan daya kelarutan
bergantung pada temperatur. Pada temperatur sekitar 500oC, kira-kira 5%
dari tembaga larut dalam K sebagai larutan padat, sedangkan pada
temperatur 300oC jumlah yang larut
kurang dari 0,1%. Bila batas kelarutan tembaga dalam aluminium g tersisa (kelebihan tembaga) membentuk ikatan dengan aluminium yang disebut θ atau CuAl2 yang kisi ruangnya berbeda sekali
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Pengerasan endapan dilaksanakan dalam dua tahap
1. Perlakuan panas pelarutan, disini bahan dipanaskan untuk
membentuk larutan padat homogen, yang tetap memiliki
komposisinya setelah pencelupan. Bila pencelupan kurang
cepat sehingga timbul nukleasi, atau bila pelarutan selama
pemanasan awal tak sempurna, pengerasan presipitasi kurang
baik.
2. Larutan metastabil kemudian disepuh atau di-age pada
temperatur yang cukup tinggi untuk waktu tertentu, sehingga
terjadi difusi antara-atom dengan cepat. Kemudian mungkin
terjadi pengelompokan atom larut dalam kisi kristal pelarut.
Ukuran kritis dan dispersi kelompok untuk menghasilkan tingkat
pengerasan presipitasi yang diinginkan bergantung pada jenis
paduan.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Failure Analysis
Analisa kegagalan dapat diartikan sebagai pemeriksaan/pengujian
terhadap komponen-komponen atau struktur yang mengalami
kerusakan beserta kondisi yang menyebabkan kegagalan dengan
tujuan untuk mengetahui penyebab dari kegagalan tersebut
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Tindakan yang perlu dilakukan dalam menginvestigasi komponen yaitu : 1. Material yang digunakan
a. Data produksi : melting, rolling, forming, casting, heat treatment, dan proses
machining
b. Analisa kimia : pengujian X-Ray, komposisi kimia
c. Sifat mekanik : tensile, bending, hardness, impact, dan fatigue test. d. Struktur metalurgi : struktur makro dan mikro struktur
e. Pengerasan permukaan dan tegangan sisa ; finishing f. Patah permukaan
2. Desain tegangan dan kondisi perawatan
a. Kekuatan dari luar : golongan, besar, pengulangan. b. Atmospher : udara, air, air laut, dan sebagainya c. Yang lain : kondisi perbaikan
3. Uji percobaan
a. Uji laboratorium : perhitungan tegangan (kekuatan material, finite element method (FEM), kekuatan lelah, kekerasan patahan.
b. Konfirmasi uji lapangan : ukuran tegangan, uji produksi. 4. Hasil uji seluruhnya.
Patah Getas dan Patah Ulet
Patahan adalah sebuah spesimen dari sebuah benda menjadi 2 atau lebih potongan karena terjadinya tegangan statik dan pada temperature yang relatif rendah terhadap titik leleh dari suatu material. Tegangan yang terjadi pada material bisa merupakan tegangan tarik, tegangan kompresi, tegangan geser ataupun torsi. Dalam rekayasa material terdapat dua jenis mode patahan yang mungkin terjadi yaitu patahan ulet dan patah getas. Klasifikasi jenis patahan ini berdasarkan kemampuan sebuah material dalam menerima deformasi plastis yang dapat menyerap energi yang besar sebelum terjadi patahan
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Patah Ulet
Proses patahan ulet dari material terjadi dalam beberapa tahap. Pertama, setelah terjadi pengecilan luasan setempat (necking) cavities kecil atau microvoid terbentuk di dalam struktur material , Kemudian dengan bertambahnya deformasi akibat tegangan maka microvoid membesar dan berkumpul menjadi satu yang kemudian coalesce membentuk retak secara elips yang memiliki panjang tegak lurus dari arah pembebanan. Retak kemudian tumbuh sejajar dengan arah pembebanan, akhirnya patahan terbentuk oleh perambatan retak yang cepat disekitar area necking
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Patah Getas
Patah getas sering terjadi tanpa adanya atau sedikit sekali terjadi deformasi plastis pada material. Retak/ patahan merambat sepanjang bidang-bidang kristalin yang membelah atom-atom material (transgranular). Kemudian pada material lunak dengan butir kasar( coarse grain) maka dapat dilihat pola-pola yang dinamakan chevron atau patah getas permukaan terlihat garis atau daerah asal retakan disebut fan pattern
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Mekanisme Pembetukan Patah Lelah
Kelelahan mengakibatkan terjadinya patah lelah. Patah lelah terjadi
melalui tiga tahap yaitu tahap retak awal (crack initiation), tahap
penjalaran retak (crack propagation), dan tahap patah statis. Dan setelah retak lelah merambat cukup jauh, maka beban yang bekerja hanya akan didukung oleh penampang tersisa yang belum retak dan akhirnya komponen akan patah ( tahap final
failure)
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Menurut Schijve, terdapat 5 fase yang selama proses fatigue, yaitu
1. Cylic slip
2. Crack nucleation 3. Growth of microcrack 4. Growth of macrocrack 5. Final failure
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Material yang digunakan
Spesimen yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu
komponen inboard wheel
hub yang sudah retak/gagal
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Peralatan
1. Penggaris
2. Alat Pemotong
3. Kamera Digital
4. Stereo Microscope
5. Mesin Pengujian kekerasan mikro
vickers
6. Mikroskop Optik
7. Mesin SEM-EDX
8. Permodelan
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Pengamatan Fractography
Pengamatan Fractography dilakukan untuk mengetahui profil permukaan retak secara mikro dan makro pada spesimen yang mengalami crack. Hal
ini dilakukan dengan menggunakan stereo mikroskop dan secara mikroskopik dengan menggunakan Mesin SEM dengan jenis Mesin SEM
Jeol Ini bertujuan untuk dapat mempermudah analisa proses terjadinya kegagalan pada komponen.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam fractography menggunakan
SEM
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Pengujian SEM-EDX
Identifikasi komposisi kimia dilakukan untukmengetahui komposisi kimia yang dalam hal ini unsur apa saja yang terdapat pada komponen yang
mengalami kegagalan. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan material pada part yang gagal dan part yang di rancang. Apakah terjadi ketidaksesuaian antara rancangan dan kondisi kenyataan
Pengamatan SEM (Scanning Electron Microscopic) dengan menggunakan mesin INSPECT S50. Uji SEM digunakan untuk mengetahui struktur permukaan dari material uji.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Pengujian XRD
Karakterisasi ini dilakukan untuk melihat struktur
kristal dan fase-fase yang terbentuk. Tujuan
dilakukannya pengujian analisis struktur kristal
adalah untuk mengetahui perubahan fase
struktur bahan dan mengetahui fase-fase apa saja
yang terbentuk selama proses pembuatan sampel
uji.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Pengujian Kekerasan Vickers
Uji kekerasan vickers menggunakan indentor piramida intan yang pada dasarnya berbentuk bujursangkar. Besar sudut antar
permukaan-permukaan piramida yang saling berhadapan adalah 136o. Nilai ini
dipilih karena mendekati sebagian besar nilai perbandingan yang
diinginkan antara diameter lekukan dan diameter bola penumbuk pada uji kekerasan brinell
Angka kekerasan vickers didefinisikan sebagai beban dibagi luas
permukaan lekukan. Pada prakteknya, luas ini dihitung dari pengukuran mikroskopik panjang diagonal jejak
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Permodelan
Pra Permodelan
Pada tahap pra permodelan ini adalah tahap persiapan sebelum dilakukannya permodelan diantaranya :
• Membuat model geometri yang akan dianalisa
• Membuat koordinat yang menjadi acuan penentuan sudut putar. •Melakukan meshing terhadap model yang di buat
Analisa Permodelan
• Pada tahap analisis model, seluruh karakteristik material dan parameter laminasi diinputkan pada permodelan.
• Analisis model dimulai dengan memasukkan kondisi batas berupa tumpuan di
daerah yang diinginkan dengan jenis tumpuan tertentu pada daerah inboard wheel
hub.Pemilihan jenis analisis berupa pembebanan statis. Beban yang diberikan
adalah tekanan internal sebesar 79.010 kg/mm2 pada daerah di tempatkannya
bearing.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Hasil Analisis
Setelah dilakukan proses solusi, hasil analisis dapat ditampilkan dalam bentuk plot, tabel dan animasi.
•Hasil Plot
Dengan menggunakan countour plot, distribusi beban pada model dapat
ditampilkan sehingga dapat mempermudah proses interpretasi hasil analisis. Pada langkah ini, model digambarkan dengan sebara warna yang menunjukkan beban yang diterima tiap elemen.
•Hasil Tabel
Hasil analisis yang ditampilan dalam bentuk tabel dapat memberikan informasi secara lebih terperinci mengenai beban, dan perpindahan (displacement) pada tiap node maupun elemen penyusun.
•Animasi
Hasil analisis juga dapat ditampilan dalam bentuk simulasi (animasi) untuk memberikan gambaran dalam bentuk gambar bergerak.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Jenis Material
Pengujian
Hardness SEM-Fraktografi SEM-Edax Permodelan
Hasil Pengujian Fraktografi
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Pada gambar dibagi menjadi 3 daerah yaitu retak awal
(initial crack), penjalaran retak (crack propagation), dan
retak akhir (final crack). Arah rambatan retak dapat terlihat
dari tanda panah yang berwarna merah dan kuning yang
menunjukkan bahwa arah rambatan tegak lurus dengan
pembebanan pada komponen ini.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Pada bagian (a) adalah daerah initiation crack, daerah ini
terletak pada permukaan diameter dalam dari main wheel
hub dimana ini adalah tempat untuk bearing yang berfungsi
sebagai penahan beban yang diberikan oleh pesawat. Dengan
permukaan yang terilat terang dan halus, terdapat
beachmarks dan striasi yang terlihat dengan bantuan
stereomicroscope dan SEM.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
menjadi patah ulet, hal ini terlihat dari posisiPada gambar
adalah daerah dari rambatan retak (crack propagation) pada
main wheel hub yang mengalami kegagalan. Dengan
permukaan yang berwarna lebih gelap dan adanya
perbedaan ketinggian yang terlihat secara makro bila
dibandingkan dengan daerah initial crack, daerah ini
berbentuk berupa butir-butir kasar (coarse grains) dan
terdapat beachmarks ditunjukkan pada gambar adalah pola
patahan gabungan (mix-mode appearence) yang diduga
terjadi dari patah getas yang bertransformasi beachmarks
pada daerah ini terletak pada sebelah kiri dari initial crack
setelah pola dari patah getas. Pada hasil SEM terlihat bahwa
morfologi patahannya adalah cleavage yaitu patahan yang
melintasi butiran atau patah transgranular ini adalah jenis
dari patah getas.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Pada gambar adalah daerah dari patah akhir (final crack) pada main wheel
hub yang mengalami kegagalan. Dengan permukaan yang kasar dengan
butir-butir yang kasar (coarse grains) tidak adanya beachmarks yang
terlihat pada hasil pengamatan secara makro dengan menggunakan
stereomicroscope dan striasi pada hasil pengamatan secara mikro dengan
menggunakan SEM. Pada hasil SEM terlihat bahwa morfologi patahannya
adalah cleavage yaitu patahan yang melintasi butiran atau patah
transgranular ini adalah jenis dari patah getas, hal ini mengindikasi bahwa
rambatan ini adalah rambatan akhir pada saat komponen tidak lagi bisa
menerima beban yang diberikan dengan luasan penampang yang tersisa
sehingga terjadi kegagalan pada komponen ini.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Hasil Pengujian SEM-EDX
Hasil SEM-EDX yang didapat pada spesimen yang terletak jauh dari retakan dan pada daerah retakan tidak didapat perbedaan, tetapi pada setiap spesimen di dapat unsur dari Cu yang terbaca oleh EDX hal ini diindikasi dari senyawa dari CuAl2 yang terbentuk pada komponen ini. Pada dasarnya komponen ini telah mengalami proses forging
(CMM ATA 32-40-14). Dari sana diketahui bahwa aluminium mengalami perlakuan
solution treatment dan aging. Dengan adanya proses ini unsur Cu tidak terlihat, unsur
ini tersebar pada spesimen dengan ukuran nanopartikel, dengan terbacanya unsur Cu maka spesimen ini telah mengalami overaged sehingga kekuatannya menurun.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Hasil Pengujian XRD
Dari hasil pengujian sampel didapat grafik yang mengidentifikasi senyawa
dan fasa yang terbentuk dari spesimen yang berada pada patahan
dan yang terletak jauh dari patahan. Dari dua grafik yang didapat hasil keduanya tidak ada perbedaan dari 2θ pada peak yang terbentuk pada tiap grafiknya, hasilnya bersesuaian dengan JCPDF nomor 85-1327 dan 25-0012 yang menunjukkan bahwa
tiga peak tertinggi bersesuaian dengan fasa Al dan fasa CuAl2 telah
terbentuk pada spesimen yang berada pada daerah retakan dan
yang terletak jauh dari retakan
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Hasil Pengujian kekerasan
Vickers
•Pengujian Hardness ini diperlukan untuk mengetahui distribusi kekerasan dari diameter dalam hingga diameter luar pada daerah main wheel hub yang mengalami kegagalan dan yang berada jauh dari kegagalan
•Pengujian ini menggunakan ASTM E92-82, Indentasi dilakukan pada daerah yang
mengalami kegagalan dengan jumlah titik indentasi 5 titik dengan beban yang diberikan sebesar 15-kgf
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Menurut CMM 32-40-14, dijelaskan bahwa pada proses inspeksi nilai kekerasan minimal pada bagian inboard hub dan outboard hub adalah 75 HRB atau 119 HB, bila nilai
kekerasan ini di konversikan ke dalam vickers menurut ASTM 140-02, maka didapat nilai kekerasan dengan kisaran 147HV
Dari data yang didapat terlihat bahwa komponen ini mengalami penurunan kekerasan sebesar 42.58% pada daerah yang mengalami patahan dan sebesar 50,4% pada daerah yang berada jauh dari patahan.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA Hasil Hardness Vickers standart Daerah Indentasi Pada daerah yang mengalami patahan Pada daerah yang jauh dari
patahan 1 77.6 70.4 2 81.0 72.9 3 84.7 73.2 4 88.4 73.1 5 90.5 75.1 Average 84.4 72.9 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 5
Pada daerah yang mengalami patahan
Pada daerah yang jauh dari patahan
Hasil Permodelan
Dari hasil analisa yang didapat pada
permodelan ini terlihat distribusi tegangan yang besar terletak pada daerah ujung dalam dari tempat bearing. Hal ini sama dengan hasil yang diidapat dari pengujian fraktografi, terlihat inisiasi retakan berada pada ujung dari diameter dalam inboard
wheel hub yang menjalar hingga ke arah
diameter luar.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Kesimpulan
• Faktor yang menyebabkan kegagalan komponen pada main
wheel hub pesawat terbang Boeing 737-800 yaitu fatigue failure.
• Mekanisme kegagalan komponen main wheel hub ini terjadinya dikarenakan material pada komponen ini
mengalami overaged sehingga kekerasan dan kekuatannya menurun.
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
ANALISA KEGAGALAN PADA INBOARD WHEEL HUB #4 PESAWAT B737-800 PK-GEN PT. GMF AEROASIA
Saran
• Pemberian indikator temperatur pada main wheel agar dapat memantau temperatur kerja pada komponen ini, sehingga dapat diketahui temperatur kerjanya.
• Melakukan pemeriksaan berkala pada komponen ini (setiap 500 flight
cycle) agar dapat memastikan komponen tidak dalam keadaan cacat.
• Jika terdapat komponen yang mengalami cacat permukaan inboard
hub sebaiknya segera dilakukan pergantian komponen agar tidak terjadi
kecelakaan pada saat penerbangan.
• Pemberian grease pada daerah inboard main wheel hub sebelum pemasangan bearing untuk mencegah temperatur kerja yang tinggi pada saat pemakaian.
• Berhati-hati pada saat proses pemasangan dan pelepasan bearing untuk menghindari adanya initiation crack yang terbentuk.