• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK KULTUR Tetraselmis chuii SKALA LABORATORIUM DAN SKALA SEMI MASSAL DI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BBPBAP) JEPARA-JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEKNIK KULTUR Tetraselmis chuii SKALA LABORATORIUM DAN SKALA SEMI MASSAL DI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BBPBAP) JEPARA-JAWA TENGAH"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TEKNIK KULTUR Tetraselmis chuii SKALA LABORATORIUM DAN SKALA SEMI MASSAL DI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BBPBAP) JEPARA-JAWA TENGAH

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN

Oleh :

MUCHAMAT BASOFI ARIF MOJOKERTO – JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA 2015

(2)
(3)

3

(4)
(5)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

RINGKASAN

MUCHAMAT BASOFI ARIF. Teknik Kultur Tetraselmis chuii Skala Laboratorium dan Skala Semi Massal di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara-Jawa Tengah. Dosen Pembimbing Dr. Laksmi Sulmartiwi, S.Pi , MP.

Permintaan dunia perikanan terhadap mikroalga cenderung meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan meningkatnya jumlah unit pembenihan dan pembudidaya biota perairan yang membutuhkan pasokan jumlah pakan alami (mikroalga) dalam jumlah besar untuk menunjang kelangsungan dari organisme yang dibudidayakan (Putri, 2013). Salah satu jenis pakan alami yang dapat digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan pakan budidaya yaitu fitoplankton jenis

Tetraselmis chuii. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Tetraselmis chuii antara

lain memiliki ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut larva. Tetraselmis chuii mengandung protein dan asam lemak yang sangat lengkap termasuk semua jenis asam amino essential. Tetraselmis chuii juga mengandung kira-kira 20%

karbohidrat dan gula serta sejumlah vitamin. Tetraselmis chuii memiliki

kandungan protein 40,42-54,66% (Sukoso, 2006).

Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman dan mempraktekkan secara langsung tentang teknik kultur pakan alami Tetraselmis chuii dan untuk mengetahui kendala teknik kultur pakan alami Tetraselmis chuii skala laboratorium dan skala semi massal di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara Jawa Tengah.

Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 12 Januari sampai 12 Februari 2015. Metode Kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode diskriptif dengan tehnik pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik kultur

Tetraselmis chuii diawali dengan sterilisasi kemudian dilanjutkan dengan

pembuatan pupuk, pemilihan bibit dan kultur Tetraselmis chuii dengan perhitungan pertumbuhan jumlah sel Tetraselmis chuii. Puncak populasi kultur

Tetraselmis chuii skala laboratorium terjadi pada hari ke-6 dengan jumlah

kepadatan 5.425.000 sel/mL. Sedangkan puncak populasi kultur Tetraselmis chuii skala semi massal terjadi pada hari ke-5 dengan jumlah kepadatan 1.400.000 sel/mL. Kendala yang dihadapi pada kultur Tetraselmis chuii skala laboratorium dan semi massal adalah adanya kontaminan, cuaca hujan dan salinitas air laut sebagai media budidaya yang terlalu tinggi.

(6)

SUMMARY

MUCHAMAT BASOFI ARIF. Culture Techniques Tetraselmis chuii Scale Laboratory and Intermediate at Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, Central Java. Academic: Dr. Laksmi Sulmartiwi, S.Pi , MP.

World demand for fisheries on microalgae tends to increase every year. This is due to the increasing number of hatcheries and farmers aquatic animals that need a supply amount of natural food (microalgae) in large numbers to support the survival of cultured organisms (Putri, 2013). One type of natural feed which can be used as the fulfillment of aquaculture feed that is the needs of phytoplankton typed Tetraselmis chuii. There are several advantages of the

Tetraselmis chuii among others, first, it has a size corresponding to the larval

mouth openings. Tetraselmis chuii also contains protein and fatty acid which are very complete, including all essential amino acid. In addition, Tetraselmis chuii contains appriximately 20% carbohydrate and sugar as well as a number of vitamins. Tetraselmis chuii also contains of 40.42 to 54.66% protein (Sukoso, 2006).

The purpose of this Field Internship is to gain knowledge, experience and job skills about natural food culture techniques Tetraselmis chuii and and to find out obstacles in the natural food culture techniques Tetraselmis chuii scale laboratory and intermediate at the Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara, Central Java.

Field Work Practice was held at the Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara, Central Java on 12 January to 12 February 2015. Working methods was used in this Field Work Practice is a descriptive method of data collection techniques. Data were collected by active participation, observation, interview and literature study. Culture techniques Tetraselmis chuii beginning with sterilization and then proceed with the manufacture of fertilizers, seed selection and culture Tetraselmis chuii with the calculation Tetraselmis chuii growth in the number of cells. Peak population Tetraselmis chuii culture scale laboratory occurred on sixth day the number density of 5.425.000 cells/mL. While peak population Tetraselmis chuii culture scale intermediate occurred on fifth day with the number density of 1,400,000 cells/mL. The obstacles faced in

Tetraselmis chuii culture scale laboratory and intermediate is the presence of

contaminants, rainy weather and salinity of sea water as a medium for the cultivation which is very high.

(7)

iii

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapang tentang Teknik Kultur Tetraselmis chuii Skala Laboratorium dan Skala Semi Massal di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara-Jawa Tengah. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Progam Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.

Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan perkembangan dunia perikanan Indonesia dimasa yang akan datang. Tidak lupa kami memohon maaf kepada semua pihak yang terganggu atau merasa dirugikan selama proses pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapang ini. Akhirnya penulis berharap semoga Laporan ini bermanfaat dan dapat memberikan informasi kepada semua pihak, khususnya bagi Mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.

Surabaya, 10 Juni 2015

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama tama saya ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karuniaNya sehingga Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dapat diselesaikan dengan baik.

Terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Orang tua saya yang mana dengan ketulus ikhlasanya merestui dan senantiasa mendoakan saya agar menjadi orang yang lebih berguna bagi nusa, bangsa dan keluarga. Sebagai mahasiswa Universitas Airlangga saya telah berusaha menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Ibu Prof. Dr. Drh. Hj. Subekti B. S., DEA selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga.

2. Bapak Prof. Moch. Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D selaku dosen wali yang telah membantu memberikan masukan, petunjuk dan arahan kepada penulis. 3. Ibu Dr. Laksmi Sulmartiwi, S.Pi , MP. selaku dosen pembimbing yang telah

banyak membantu serta memberikan petunjuk, arahan, dan bimbingan kepada penulis sejak penulisan usulan hingga Laporan PKL ini dapat terselesaikan. 4. Ibu Dr. Rr. Juni Triastuti, S.Pi., MP. Dan Bapak Sapto Andriyono, S.Pi., MP.

Selaku dosen penguji.

5. Bapak Agustono, Ir., M.Kes. selaku koordinator PKL.

6. Ibu Lila, Ibu Lisa, Ibu Eri dan Ibu Nur selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama PKL berlangsung.

7. Seluruh pegawai Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara.

(9)

v

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

9. Teman-teman seperjuangan PKL di BBPBAP Jepara Febrian, Hasta, Titis, Panji, Indah, Sabrina, Willy, Riskillah, Tito, Putri dan Intan.

10. Teman-teman BARRACUDA 2012 dan teman-teman UKM Taekwondo Unair yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

11. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan dan kegiatan PKL yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN………. i

SUMMARY………. ii

KATA PENGANTAR………. iii

UCAPAN TERIMA KASIH……….. iv

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR TABEL ……… viii

DAFTAR GAMBAR……….. ix DAFTAR LAMPIRAN……… x I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan………. 3 1.3 Manfaat ... 3 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tetraselmis chuii 2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Tetraselmis chui……….. 4

2.1.2 Sifat Ekologi dan Fisiologi……… 5

2.1.3 Reproduksi Tetraselmis chuii……… 6

2.2 Teknik Kultur Fitoplankton Skala Laboratorium 2.2.1 Persiapan Peralatan……… 9

2.2.2 Persiapaan Media ……… 9

2.2.3 Kultur……….……… 10

2.3 Teknik Kultur fitoplankton Skala Semi Massal………... 10

2.4 Pemanenan………..……….. 11

III PELAKSANAAN 3.1 Tempat dan Waktu………. 13

3.2 Metode Kerja………. 13

(11)

vii

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Kondisi Umum Lokasi Praktek Kerja Lapang

4.1.1 Lokasi Geografis dan Keadaan Sekitarnya……… 16

4.1.2 Sejarah Berdirinya BBPBAP Jepara ……… 17

4.1.3 Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi BBPBAP………... 17

4.1.4 Struktur Organisasi dan Sumberdaya Manusia………... 19

4.1.5 Sarana dan Prasarana ..……….. 21

4.2 Kegiatan Praktek Kerja Lapang 4.2.1 Kultur Tetraselmis chuii Skala Laboratorium…….……..…… 28

4.4.2 Kultur Tetraselmis chuii Skala Semi Massal...………. 38

4.4.3 Hambatan Kultur Tetraselmis chuii………... 45

V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Saran………. 47

5.2 Kesimpulan ……….. 47

DAFTAR PUSTAKA………. 48

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah pegawai BBPBAP Jepara menurut tingkat pendidikan…... 20

2. Rata-rata pertumbuhan Tetraselmis chuii skala laboratorium…………34 3. Kisaran kualitas air pertumbuhan Tetraselmis chuii skala laboratoriu 37

4. Rata-rata pertumbuhan Tetraselmis chuii skala semi massal……… 42

(13)

ix

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Morfologi Tetraselmis chuii……….…… 5 2. Daur hidup dan cara reproduksi Tetraselmis chuii.……….…… 7 3. Bibit Tetraselmis chuii………. 31

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Denah Lokasi Praktek Kerja Lapang..………...…… 50

2. Bagan Struktur Organisasi BBPBAP Jepara………. 51

3. Alat dan bahan yang digunakan dalam kultur Tetraselmis chuii... 52

4. Kultur Tetraselmis chuii skala laboratorium….……… 55

5. Kultur Tetraselmis chuii skala semi massal……….. 56 6. Data Penghitungan komponen penyusun pupuk Walne pro analisis… 57 7. Data Penghitungan komponen penyusun pupuk Walne semi massal . 58

Gambar

Tabel Halaman
Gambar Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Persyaratan normal untuk diagnostik skizofrenia ialah harus ada sedikitnya satu gejala tersebut diatas yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih apabila gejala-gejala itu

asing” atau pihak luar, maka penilaian mahasiswa terhadap agama Baha’i mengarah pada kesimpulan bahwa agama Baha’i adalah agama yang menyimpang dari ajaran Islam dan

Salah satu cara yang dapat diterapkan adalah dengan pemanfaatan game sebagai instrumen evaluasi pembelajaran (Sasongko, 2017). Mata pelajaran yang dipilih sebagai sampel

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar Geografi kelas XI IPS antara siswa yang tinggal di dalam pondok pesantren dan di luar pondok pesantren

Penambahan asam sitrat, sukrosa, gelatin dan sirup glukosa disesuaikan dengan jumlah sari buah pala (sari buah yang digunakan tanpa penambahan air) yang

a) Sikap akan terwujud di dalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu. Misalnya, seorang ibu yang anaknya sakit segera ingin membawanya ke puskesmas, tetapi pada saat

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan berdasarkan data atau fakta yang sahih dan valid, benar dan dapat dipercaya tentang seberapa

Salmonella typhi yang merupakan uji imunologik yang lebih baru yang dianggap lebih sensitif dan spesifik dibandingkan uji widal untuk mendeteksi demam