y Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah membaca modul mahasiswa memahami kegunaan Energi Spesifik.
y Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah membaca modul dan menyelesailkan contoh soal, mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan energi spesifik untuk menentukan
Di dalam praktek aliran saluran terbuka tidak selalu merupakan aliran seragam dengan
kedalaman normal. Apabila dilihat lebih mendalam lagi maka akan tampak bahwa aliran tidak seragam banyak terjadi dan ini
akan dijelaskan dalam bab 3, namun
sebelum itu diperlukan penjelasan mengenai suatu konsep penting yaitu energi spesifik
(specfic energy).
Untuk menjelaskan konsep tersebut perlu
Untuk menjelaskan konsep tersebut perlu
dilihat sket definisi seperti pada Gb.2.8
dilihat sket definisi seperti pada Gb.2.8
sebagai berikut:
Datum dA cos θ zA Penampang A A 2 1 iw io O dA d g V 2 2 A iw
Gambar 2.8. Tinggi energi dilihat pada suatu penampang memanjang saluran terbuka berubah
Bagian-bagian dari geometri penampang aliran yang ditunjukkan pada gambar tersebut diatas
adalah :
y Penampang aliran, yaitu: potongan melintang
yang tegak lurus pada arah aliran.
y Kedalaman penampang aliran d (depth of flow
section), yaitu: kedalaman aliran diukur tegak
lurus arah aliran.
y Kedalam aliran y (depth of flow), yaitu: jarak
vertical dari titik terendah dari penampang saluran sampai ke permukaan air.
y Apabila kemiringan dasar saluran mempunyai
sudut sebesar θ0 terhadap bidang horizontal,
maka hubungan antara kedalaman aliran y dan
kedalaman penampang aliran d dapat dinyatakan
dalam suatu persamaan sebagai berikut:
Untuk sudut
θ
kecil sekali maka y = d .y Taraf/duga air (stage), yaitu: elevasi dari
permukaan air diukur dari satu bidang persamaan tertentu (datum).
θ
cos
d
Misalnya ada suatu aliran saluran terbuka dengan penampang memanjang seperti pada Gb.2.8
tersebut diatas dimana kemiringan dasar saluran
(i0) tidak sama dengan kemiringan permukaan air
(iw) dan tidak sama pula dengan kemiringan garis
energi (if) atau dengan perkataan lain dasar
saluran, garis tekanan dan garis energi tidak sejajar satu sama lain
( i0
≠
iw≠
if ), serta mempunyai kemiringan (θ)Apabila pada aliran tersebut diambil
suatu penampang O dimana didalamnya terdapat suatu titik A pada suatu garis arus dari aliran tersebut,
g V dA z H A A 2 cos 2 + + = θ maka
maka tinggitinggi energienergi (
(total headtotal head) ) padapada
penampang
penampang tersebuttersebut
dapat
dapat dinyatakandinyatakan sebagai
sebagai berikutberikut::
H = Tinggi energi diukur dari datum (ft
atau m)
z
A= Tinggi titik A diatas datum (ft atau m)
d
A= Kedalaman titik A diukur dari
permukaan air (ft atau m)
θ = Sudut kemiringan dasar saluran
V
A2/2g = Tinggi kecepatan dari arus yang
melalui titik A (m)
Pada dasarnya untuk setiap garis arus yang berada di dalam suatu penampang akan mempunyai tinggi kecepatan yang
berbeda-beda; hal ini disebabkan oleh besarnya kecepatan yang berbeda – beda, atau dapat dikatakan bahwa pembagian kecepatan tidak
seragam.
Seperti
Seperti yang yang telahtelah dijelaskandijelaskan didi dalamdalam subsub--babbab sebelumnya
sebelumnya bahwabahwa dalamdalam halhal pembagianpembagian kecepatan
kecepatan tidaktidak seragamseragam makamaka besarnyabesarnya tinggitinggi energi
energi untukuntuk suatusuatu penampangpenampang harusharus diberidiberi koreksi
koreksi sebesarsebesar αα ((koefisienkoefisien energienergi). ). DenganDengan demikian
demikian makamaka tinggitinggi energienergi padapada suatusuatu penampang
g V a d z H 2 cos 2 + + = θ Menurut
Menurut hukumhukum ketetapanketetapan energi
energi, , tinggitinggi energienergi pada
pada penampangpenampang huluhulu (
(penampangpenampang 1) 1) samasama dengan
dengan tinggitinggi energienergi pada
pada penampangpenampang hilirhilir (
(penampangpenampang 2) 2) ditambah
ditambah kehilangankehilangan energi
energi yang yang terjaditerjadi didi sepanjang
sepanjang aliranaliran. Hal . Hal iniini dapat
dapat dilihatdilihat padapada Gb.2.9.
Gb.2.9. (2.13)
Gambar 2.9. Tinggi energi pada dua penampang dari aliran saluran terbuka berubah lambat laun
Datum hf z2 1 2 z1 d1 cos θ E.G.L H.G.L g V . . 22 α α d2 cos θ g V . . 12 α α
Menurut hukum ketetapan energi, tinggi energi pada penampang hulu
(penampang 1) sama dengan tinggi energi pada penampang hilir ditambah
dengan kehilangan energi
disepanjang aliran (hf). Dengan
demikian persamaan energi antara dua penampang tersebut dapat
dinyatakan sebagai berikut:
f h g V d z g V d z + + = + + + 2 cos 2 cos 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 θ α θ α (2.14)
Pers.(2.14) adalah persamaan energi untuk aliran parallel berubah lambat laun dengan kemiringan besar. Untuk aliran parallel berubah lambat laun dengan kemiringan kecil,
d cos
θ
= y, sehingga Pers.(2.14) dapat diubahmenjadi: f h g V y z g V y z + + = + + + 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 α α (2.15)
Energi spesifik pada suatu
penampang saluran dinyatakan sebagai energi tiap satuan berat diukur dari dasar saluran.
Jadi apabila harga z = 0 dimasukkan ke dalam Per.2.15 maka dapat
dinyatakan persamaan sebagai berikut: g V d E 2 cos 2 α θ + = (2.16)
Untuk aliran dengan kemiringan d cos θ = y dan α = 1 (kecepatan dianggap sama dengan kecepatan rata-rata), Pers. 2.16 berubah
menjadi: g V y E 2 2 + = (2.17) Dimana: E
E = = energienergi spesifikspesifik ( ft ( ft atauatau m)m)
d
d = = kedalamankedalaman penampangpenampang aliranaliran
(ft
(ft atauatau m)m)
y
y = = kedalamankedalaman aliranaliran (ft (ft atauatau m)m)
α
α = = koefisienkoefisien energienergi ((tanpatanpa satuansatuan)) θ
Kemudian karena V =Q/A, maka Pers.2.17 dapat diubah menjadi:
2 2 2gA Q y E = + (2.18) Untuk
Untuk suatusuatu hargaharga Q Q tetaptetap, , dandan untukuntuk luasluas penampang
penampang A yang A yang jugajuga merupakanmerupakan fungsifungsi daridari
y,
y, makamaka energienergi spesifikspesifik E E hanyahanya merupakanmerupakan
fungsi
fungsi daridari yy sajasaja, , atauatau apabilaapabila dinyatakandinyatakan dalamdalam
suatu
suatu persamaanpersamaan adalahadalah sebagaisebagai berikutberikut ::
( )
y
f
Dengan
Dengan demikiandemikian untukuntuk suatusuatu penampangpenampang saluran
saluran tertentutertentu dandan suatusuatu debit yang debit yang diketahuidiketahui dapat
dapat digambardigambar suatusuatu lengkunglengkung hubunganhubungan antaraantara energi
energi spesifikspesifik E E dandan kedalamankedalaman aliranaliran y y sepertiseperti
tampak
tampak padapada Gb.2.10.Gb.2.10.
Gambar 2.10. Lengkung (kurva) energi spesifik
y y1 yc y2 y T dy dA B’ B” B c c’ P1 c” Debit = Q Q” > Q Q’ < Q Penampang saluran A” A A’ E Daerah aliran sub kritis Daerah aliran superkritis
Dari kurva energi seperti tampak pada Gb.2.10 diatas dapat diketahui bahwa satu kurva untuk suatu debit tertentu (Q) terdiri dari 2(dua) lengkung yaitu lengkung AC dan lengkung CB yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
y Lengkung AC ke arah kanan bawah mendekati
sumbu horizontal di tak ber-hingga, hal ini dapat dilihat dari persamaan energi spesifik:
2 2 2gA Q y E = + ∞ = × + = 0 2 0 2 g Q E
; apabila kedalaman aliran y = 0 , maka
; (tak berhingga)
Dalam hal ini sumbu E merupakan asymptot dari
y Lengkung CB ke arah kanan atas mendekati
garis yang membentuk sudut 450 terhadap
sumbu horizontal atau vertical . Hal ini juga dapat dilihat dari persamaan energi spesifik :
2 2 2gA Q y E = + 2 2 2gA Q y y = + 0 2 2 2 = gA Q
; apabila kedalaman air y = E (garis OD) maka :
Untuk kemiringan dasar saluran θ besar garis
OD tidak membentuk sudut 450 dengan sumbu
horizontal, hal ini dapat ditunjukkan dengan penjelasan sebagai berikut:
2 2 2 2 cos 2 cos gA Q d g V d E = θ + = θ +
θ
cos
d
E
=
Untuk y menuju tak berhingga maka :
Dari Dari persamaan persamaan energi energi spesifik spesifik::
Dari persamaan tersebut dapat
dilihat bahwa apabila sudut
θ kecil
sekali atau mendekati nol, maka E
= d , berarti garis OD membentuk
sudut sebesar
ψ = tan
-1atau
ψ = 45
0terhadap sumbu horizontal
(sumbu E). untuk sudut
θ besar,
cos
θ kurang dari satu (< 1);
dengan demikian maka E < d ,
Dari kurva energi spesifik tersebut dapat dilihat pula bahwa:
(a) Untuk satu harga E akan terdapat dua
kemungkinan harga y yaitu: kedalaman air
rendah /duga rendah (y1) dan
kedalaman air tinggi/duga tinggi (y2),
tetapi tidak terjadi bersama-sama.
Oleh karena itu kedalaman y2 disebut
kedalaman alternatif (alternate depth)
(b) Untuk harga E minimum harga y dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
2 2 2 2 2 2 − + = + = A g Q y gA Q y E dy dA gA Q dy dE 3 2 2 2 1− = Dari
Dari elemenelemen geometrigeometri diketahuidiketahui bahwabahwa dA/dydA/dy = T = T (
(lebarlebar permukaanpermukaan air), air), sehinggasehingga persamaanpersamaan tersebut
tersebut diatasdiatas menjadimenjadi ::
D gA Q A T gA Q dy dE 2 2 2 2 1 2 2 1− = − =
Harga E minimum dicapai apabila , dengan demikian maka:
1 2 2 = D gA Q 0 = dy dE 0 1 2 2 = − D gA Q (2.20) 1 2 = gD V atau atau gD V2
Apabila bilangan Froude (FR) sama dengan satu maka aliran merupakan aliran kritis dan kedalaman aliran merupakan
kedalaman kritis (critical depth = yc)
Dari Pers.(2.20) dapat dinyatakan bahwa: 2 2 2 D g V = (2.21)
Pers.(2.21) tersebut di atas menunjukkan salah satu
criteria aliran kritis yaitu tinggi kecepatan sama
Kemudian, untuk harga koefisien energi α ≠ 1, dan kemiringan dasar saluran mempunyai sudut θ besar maka Pers.(2.22) menjadi:
2 cos 2 2 θ α D g V = α θ cos gD V FR =
dan angka Froude menjadi :
dan angka Froude menjadi :
(2.23) (2.22)
Seperti dijelaskan pada Gb.2.16 bahwa untuk satu harga E terdapat dua kemungkinan kedalaman air
y yaitu y1 < yc dan y2 > yc , sedangkan pada
kondisi y = yc aliran adalah aliran kritis.
c c R gD V gD V F = > Untuk
Untuk kedalamankedalaman aliranaliran y < y < yycc, , makamaka luasluas penampang
penampang A < AA < Acc dandan menurutmenurut HukumHukum
kontinuitas
kontinuitas kecepatankecepatan aliranaliran V > V > VVcc. . DenganDengan demikian
Karena c c gD V = 1
= 1 makamaka FFRR > 1, > 1, berartiberarti aliranaliran adalah
adalah aliranaliran superkritissuperkritis. .
Sebaliknya
Sebaliknya untukuntuk kedalamankedalaman aliranaliran y > y > yycc makamaka F
FRR < 1 , yang < 1 , yang berartiberarti aliranaliran adalah aliranadalah aliran
subkritis
subkritis. .
Perubahan
Perubahan aliranaliran daridari subkritissubkritis keke superkritissuperkritis atau
Apabila keadaan tersebut terjadi pada jarak yang pendek maka aliran dapat dikatakan berubah dengan cepat yang dikenal dengan
gejala lokal (local
phenomena).
Perubahan
Perubahan
tersebut
tersebut dapatdapat berupa
berupa air air terjunterjun (
(water dropwater drop)) atauatau loncatan
loncatan air air (
yc y0 E y E Emin Q
Penggunaan kurva energi spesifik untuk air terjun dan loncatan air dapat dilihat pada contoh
sebagai berikut:
Gambar 2.11. Suatu air terjun diinterpertasikan dengan
Gambar 2.11. Suatu air terjun diinterpertasikan dengan
menggunakan kurva energi spesifik
Gambar 2.12. Suatu loncatan air diinterpertasikan dengan menggunakan lengkung energi spesifik
E y y2 ΔE y1 E2 E1
Contoh Soal 2.3 :
Suatu saluran mempunyai penampang persegi empat dengan lebar = 6,00 m;
(a) Gambar sekumpulan lengkung/kurva energi spesifik
untuk debit aliran sebesar Q1 = 5,60 m3/s ,
Q2 = 8,40 m3/s , Q
3 = 11,20 m3/s.
(b) Dari kumpulan kurva tersebut gambar garis yang
menghubungkan titik-titik tempat kedudukan kedalaman kritis.
(c) Tunjukkan persamaan dari garis tersebut yang
merupakan hubungan antara kedalaman kritis (yc)
dan energi spesifik E { E = f (yc)}.
(d) Buat kurva perbandingan antara yc dan Q
(e) Buat kurva tidak berdimensi hubungan antara y/yc
B y Gambar 2.13. Penampang saluran berbentuk persegi empat m y m m y T A D = = = 2 6 6 (
(a)Luasa)Luas penampangpenampang : A = : A = B.yB.y = 6 = 6 .. y my m22
Lebar
Lebar permukaanpermukaan air : T = B = 6 mair : T = B = 6 m Kedalaman
Dengan menggunaan persamaan energi spesifik :
dapat dihitung besarnya E untuk setiap harga y yang dapat dibuat dalam tabel sebagai berikut:
Q= 5,60 m3/s Q=8,40 m3/s Q=11,2 m3/s y (m) (m)A V(m/s) E (m) V(m/s) E(m) V(m/s) E(m) 0,10 0,20 0,30 0,60 1,20 1,80 9,33 4,67 3,11 4,54 1,31 0,79 g V y E 2 2 + =
Tabel 2.1. Perhitungan harga V dan E contoh soal 2.3
Tabel 2.1. Perhitungan harga V dan E contoh soal 2.3
Lanjutkan
Lanjutkan perhitungan dalam tabel 2.1 kemudian plot pada kertas milimeter untuk mendapat
sekumpulan kurva hubungan antara y dan E untuk setiap harga Q.
Lanjutkan
Lanjutkan sendirisendiri penyelesaianpenyelesaian sebagaisebagai latihanlatihan.. Dari
Dari tabeltabel tersebuttersebut gambargambar hubunganhubungan antaraantara y y dandan E
E padapada kertaskertas millimeter millimeter sehinggasehingga menghasilkanmenghasilkan tiga
tiga kurvakurva hubunganhubungan antaraantara y y dandan E.E. Dari gambar tersebut cari titik
Dari gambar tersebut cari titik--titik yang titik yang menunjukkan kedalaman kritis, kemudian
menunjukkan kedalaman kritis, kemudian
hubungkan titik
hubungkan titik--titik tersebut dan cari persamaan titik tersebut dan cari persamaan garis hubungan tersebut.
(b) Dari kurva tersebut dapat ditentukan
besarnya yc untuk setiap
harga Q dari setiap titik dimana E minimum.
Hubungan titik-titik tersebut akan
membentuk garis lurus.
(c) Untuk saluran (c) Untuk saluran berpenampang persegi berpenampang persegi empat berlaku E = 1,5 y empat berlaku E = 1,5 ycc
maka garis tersebut
maka garis tersebut
membentuk sudut membentuk sudut θ θ = tan= tan--11 3/2 = 56,33/2 = 56,3oo terhadap absis. terhadap absis.
(d) Kurva hubungan antara hc dan Qc dibuat dari jawaban a), dengan hasil seperti Gb. 2.14.
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Q (m3/det) y c (m) Gambar
Kurva pada Gb. 2.14 tersebut disebut ”rating curve” yang biasanya digunakan pada
penampang pengukuran debit.
2 2 2gy q y E = +
(
)
2 2 2 c c c g y y q y y y E + = (e)(e) KurvaKurva tidaktidak berdimensiberdimensi dapatdapat digambardigambar dengandengan terlebih
terlebih duludulu melakukanmelakukan perhitunganperhitungan dengandengan menggunakan
menggunakan persamaanpersamaan sebagaisebagai berikutberikut ::
dan dan apabila apabila dan dan
E
y
E
c′
=
y
y
y
c′
=
Gambar
Gambar 2.15. 2.15. KurvaKurva hubunganhubungan antaraantara y/yy/ycc dandan E/E/yycc untukuntuk saluran
saluran berpenampangberpenampang persegipersegi empatempat ((taktak berdimensiberdimensi))
maka
maka dengandengan menggunakanmenggunakan tabeltabel 2.1 2.1 dapatdapat dibuatdibuat
tabel
tabel hubunganhubungan antaraantara yy’’ dandan EE’’ sepertiseperti padapada GbGb. .
2.15.
B = 6 m
y 1
z z = 2
y
Contoh
Contoh SoalSoal 2.4 :2.4 :
Suatu saluran berpenampang trapesium seperti
Suatu saluran berpenampang trapesium seperti
pada gambar berikut ini mengalirkan air sebesar
pada gambar berikut ini mengalirkan air sebesar
Q m
Q m33/det./det.
Gambar
(a) Gambar sekumpulan kurva energi spesifik
(pada satu kertas millimeter) untuk debit aliran sebesar: Q1= 0 ; Q2 = 1,35 m3/s ; Q 3 = 2,70 m3/s ; Q4= 5,40 m3/s ; Q 5= 8,10 m3/s ; Q6 =10,80 m3/s .
(b) Gambar tempat kedudukan titik-titik kedalaman kritis dari kurva tersebut. Tentukan persamaan
garis/tempat kedudukan tersebut (E=f(yc)).
(c) Dari sekumpulan kurva tersebut pada soal (a) gambar suatu kurva (lengkung) hubungan
antara kedalaman kritis dan debit aliran (yc vs Q).
(d) Gambar (plot) sekumpulan kurva hubungan
antara kedalaman alternatif y1 vs y2 dari
sekumpulan kurva pada soal (a).y2y1
Q yc Tentukan persamaan Tentukan persamaan lengkung tersebut lengkung tersebut y2 y1
Gambar 2.17. Penampang trapesium A = (B + A = (B + zy)yzy)y A = (6 + 2y)y A = (6 + 2y)y ………..(1)..(1) B = 6 m y 1 z z = 2 y 2 2 2 2 2 g A Q y g V y E = + = + (a)
(a) DenganDengan menggunakanmenggunakan duadua persamaanpersamaan tersebut
tersebut diatasdiatas dapatdapat dihitungdihitung hargaharga EE
untuk
untuk setiapsetiap hargaharga yy sepertiseperti padapada tabeltabel
2.2
2.2 sebagaisebagai berikutberikut ::
(2)
Tabel 2.2. Perhitungan harga E contoh soal 2.4
A A2 E (m) untuk setiap Q (m3/det)
Y (m) (m2) (m2) Q 1 = 0 Q2= 1,35 Q3= 2,70 Q4 = 5,40 Q5= 8,10 Q6 = 10,80 0,00 0,00 ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 0,10 0,62 0,38 0,10 0,34 1,05 3,89 8,63 15,27 0,15 0,95 0,89 0,15 0,25 0,56 1,78 3,82 6,68 0,20 1,28 1,64 0,20 0,26 0,42 1,09 2,20 3,76 0,25 1,63 2,64 0,25 0,28 0,39 0,80 1,49 2,46 0,30 1,98 3,92 0,30 0,32 0,39 0,67 1,14 1,79 0,35 2,35 5,50 0,35 0,37 0,42 0,62 0,95 1,41 0,40 2,72 7,40 0,40 0,41 0,45 0,60 0,84 1,19 0,50 3,50 12,25 0,50 0,51 0,53 0,62 0,77 0,98 0,60 4,32 18,66 0,60 0,60 0,62 0,68 0,78 0,91 0,70 5,18 26,83 0,70 0,70 0,71 0,75 0,82 0,92 0,80 6,08 36,97 0,80 0,80 0,81 0,84 0,89 0,96 0,90 7,02 49,28 0,90 0,90 0,91 0,93 0,97 1,02 1,00 8,00 64,00 1,00 1,00 1,01 1,02 1,05 1,09 1,10 9,02 81,36 1,10 1,10 1,10 1,12 1,14 1,17 1,20 10,08 101,61 1,20 1,20 1,20 1,21 1,23 1,26 1,30 11,18 124,99 1,30 1,30 1,30 1,31 1,33 1,35 1,40 12,32 151,78 1,40 1,40 1,40 1,41 1,42 1,44 1,5 13,50 182,25 1,50 1,50 1,50 1,51 1,52 1,53
Hasil perhitungan tersebut diplot (digambar) pada suatu kertas milimeter atau kertas apa saja
asal diperhatikan bahwa absisnya adalah E dan
ordinatnya adalah y. Karena satuan dari y dan
E sama yaitu meter (m) maka skala sumbu E
dan sumbu y harus sama, agar diperoleh
sekumpulan kurva yang dapat digunakan untuk
perhitungan berikutnya. Gambar 2.18
menunjukkan hasil ploting tersebut.
(b) Pada soal ini diminta untuk menggambar tempat kedudukan dari titik-titik dengan kedalaman kritis pada sekumpulan lengkung
Pada gambar soal (a) dicari titik dimana E
minimum, titik-titik tersebut dihubungkan, ternyata
membentuk satu garis lurus OC yang mempunyai
sudut θ terhadap absis. Sudut θ dapat dicari karena
Dari gambar tersebut ternyata sudut θ = 35,4°.
Untuk membuktikan bahwa hasil tersebut benar
dapat dicari dengan cara aljabar, sebagai berikut :
Kondisi aliran kritis dicapai apabila angka
Froude = 1 E y = −1θ tan
Untuk penampang trapesium dengan lebar
dasar B = 6 m dan kemiringan tebing z = 2 m
maka : Ac = (B + zyc)yc = (6 + 2yc)yc
(
)
(
)
c c c c c c c c c y y y y y y T A D 2 3 3 4 6 2 6 + + = + + = =(
c)
c c c y y Q A Q V 2 6 + = = ( ) [ 6 2 ] 2 2 2 2 2 2 c c c c D g y y Q g V = × + =(
)
[
c c]
(
(
c)
ycc)
y y g y y Q 2 3 2 3 2 6 2 2 2 + + = × +(
)
[
]
(
ycc)
c y y g Q 2 3 2 3 42 3 2 + + × =(
)
[
]
(
ycc)
c y y Q 2 3 3 24 , 39 3 2 + + = atau atau atau atauMencari harga yc untuk setiap harga Q dapat dilakukan dengan mencoba-coba.
Gambar
Gambar 2.18. 2.18. SekumpulanSekumpulan kurvakurva energienergi spesifikspesifik
Gambar 2.6 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 0 0,5 1 1,5 2E y Q1 = 0 Q2 = 1,35 Q3 = 2,70 Q4 = 5,40 Q5 = 8,10 Q6 = 10,80 yc5 yc4 yc1 yc2 yc3
(c) Apabila hasil perhitungan Qc dan yc tersebut digambar menghasilkan lengkung seperti pada
Gb. 2.18, lengkung tersebut dikenal dengan nama
“Rating curve”.
Gambar
Gambar 2.19. 2.19. KurvaKurva hubunganhubungan antaraantara yycc dandan Q Q untukuntuk soalsoal 2.4 (Rating Curve)
(d) Untuk menggambar hubungan antara kedalaman
alternatif y1 vs y2, dari kurva pada jawaban soal a)
dibuat tabel 2.3. Q2= 1,35 m3/dt Q 3= 2,70 m3/dt Q4= 5,40 m3/dt Q5 = 8,10 m3/dt Q6= 10,80 m3/dt E y1 y2 y1 y2 y1 y2 y1 y2 y1 y2 0,30 0,110 0,270 - - - -0,40 0,090 0,390 0,230 0,320 - - - -0,50 0,070 0,490 0,170 0,460 - - - -0,60 0,060 0,590 0,130 0,570 0,380 0,460 - - - -0,70 0,050 0,690 0,110 0,680 0,300 0,630 - - - -0,80 0,040 0,790 0,100 0,780 0,250 0,750 0,450 0,670 - -0,90 0,035 0,890 0,090 0,880 0,230 0,870 0,370 0,820 - -1,00 0,030 0,995 0,080 0,990 0,210 0,980 0,330 0,940 0,490 0,870 1,10 0,028 1,090 0,075 1,180 0,200 1,170 0,300 1,050 0,430 1,010 1,20 0,025 1,190 0,070 1,190 0,190 1,180 0,280 1,160 0,400 1,130 1,30 0,024 1,290 0,065 1,290 0,170 1,290 0,270 1,270 0,370 1,250 1,40 0,023 1,390 0,060 1,390 0,150 1,390 0,250 1,380 0,330 1,360 1,50 0,022 1,490 0,055 1,490 0,130 1,490 0,230 1,490 0,310 1,470 Tabel
Dengan angka dalam tabel 2.3 tersebut diplot pada kertas milimeter sehingga menghasilkan sekumpulan kurva seperti pada gambar 2.20 berikut ini :
Gambar
Gambar 2.20. 2.20. SekumpulanSekumpulan kurvakurva hubunganhubungan antaraantara kedalaman
Contoh soal 2.5 :
Suatu bendung ambang lebar dalam suatu saluran berpenampang persegi empat
mempunyai lebar B. Apabila kedalaman air di
hulu = y1 , tinggi kecepatan di hulu dan
kehilangan energi karena geseran diabaikan,
turunkan persamaan teoritis untuk debit aliran
dalam hubungannya dengan kedalaman air di
H1 h1 g V 2 2 1 α g Vc 2 2 α hc Datum
Gambar 2.21. Aliran melalui suatu pelimpah ambang lebar
Karena
Karena kehilangankehilangan energienergi diabaikandiabaikan, ,
maka
maka PersamaanPersamaan BernouliBernouli dapatdapat
diterapkan
diterapkan antaraantara penampangpenampang 1 1 didi huluhulu
dan
g V P y g V P y c c c 2 2 2 2 1 1 1 α γ α γ + = + + +
)
(
0
2
2 1diabaikan
g
V
=
Dipermukaan
Dipermukaan
air : P
air : P
11= P
= P
cc= 0
= 0
Diasumsikan
Diasumsikan
harga
harga
α
α
= 1
= 1
Aliran di hulu relatif lambat :
Maka persamaan tersebut menjadi c c c c E y E g V y y = = + = + + 1 2 1 2 0 0 2 2 2 2 c c c D y g V = = c c c c c c y y y g V y E 2 1 1 2 2 2 = + = + = Untuk
Untuk saluransaluran berpenampangberpenampang persegipersegi empatempat :: Sehingga
Sehingga
Dengan
Dengan demikiandemikian makamaka ::
1 1
3
2
2
3
y
y
atau
y
y
=
c c=
3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 . . . g q y g q y g y q g V y y g V y V B y B V B Q q c c c c c c c = = = = = = = = 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 3 1 3 2 1 3 2
704
,
1
704
,
1
3
2
3
2
3
2
By
Q
y
y
g
q
y
g
q
y
g
q
y
c=
=
⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
=
⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
=
=
=
Jadi Jadi :: ApabilaSoal Latihan (Pekerjaan rumah) :
(1) Tunjukkan bahwa hubungan antara kedalaman
alternatif y1 dan y2 dari suatu aliran di dalam
saluran berpenampang persegi empat dapat dinyatakan sebagai berikut:
(2) Gambar kurva tak berdimensi hubungan antara
y1/yc sebagai ordinat dan y2/yc sebagai absis.
3 2 1 2 2 2 1 2 c y y y y y = +
y1 y2
(b)
(3) Suatu saluran berpenampang persegi empat
melebar lambat laun dari lebar B1 = 1,50 m
menjadi B2 = 3,00 m kedalaman air sebelum
pelebaran adalah y1 = 1,50 m dan kecepatan
V1 = 2,0 m/det. Berapa besarnya kedalaman
air setelah perlebaran (y2 = ?)
Gambar
Gambar 2.22. 2.22. TampakTampak atas/denahatas/denah (a) (a) dandan penampangpenampang memanjang
memanjang saluransaluran yang yang melebarmelebar lambatlambat launlaun (b)(b)
B1 = 1,50 m B2 = 3,00 m
y Energi Spesifik (E) adalah tinggi energi diukur
dari dasar saluran.
y Energi Spesifik merupakan fungsi dari
kedalaman aliran oleh karena itu dapat digambar kurva hubungan antara energi Spesifik (E) dan
kedalaman air (y).
y Dari lengkung spesifik dapat dilihat bahwa untuk
satu harga E terdapat dua harga kedalaman air,
yaitu y1 dan y2. Dua kedalaman tersebut
merupakan kedalaman alternatif satu sama lain.
y1 adalah kedalaman air alternatif bagi y2,
y Pada harga E minimum kedalaman y1 sama
dengan kedalaman y2 (y1 = y2) yang berarti
hanya satu kedalaman air yang disebut
kedalaman kritis (yc).
y Aliran dengan y > yc disebut aliran sub kritis dan
aliran dengan y < yc disebut aliran super kritis.
y Perubahan dari aliran super kritis ke sub kritis