• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam rangka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam rangka"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

32 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam rangka memecahkan permasalahan yang akan diteliti seperti yang diungkapkan oleh Suryabrata (1998:59), bahwa “Penelitian adalah suatu proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna pemecahan atau mendapatkan jawaban terhadap pernyataan-pernyataan tertentu”.

Penelitian menurut Sugiyono (2006:1) adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan kata lain, seorang peneliti dalam menentukan metode penelitian harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, yaitu cara ilmiah, data, tujuan serta kegunaannya.

Beragam referensi mengenai jenis maupun bentuk metode penelitian yang bisa digunakan dalam penelitian. Selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif analisis. Menurut Nawawi (1987:63), metode deskriptif analisis adalah “prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain), pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya”. Selain

(2)

itu, metode deskriptif analisis yang peneliti gunakan disertai dengan melakukan pendekatan secara kualitatif.

Menurut peneliti, metode deskriptif analisis sangat tepat digunakan dalam penelitian ini, karena metode deskriptif analisis membantu peneliti dalam menggambarkan dan menguraikan proses penguasaan gerak pada kesenian Sisingaan grup Giri Wangi Mekar Saluyu, dimana peneliti berusaha mendeskripsikan dan menganalisis permasalahan tentang penelitian ini, yaitu proses latihan, dan bentuk-bentuk latihan kelenturan tubuh pada kesenian Sisingaan. Pendekatan kualitatif dipilih oleh peneliti, karena pendekatan ini membantu peneliti dalam menuangkan hasil analisis melalui kalimat atau kata-kata.

Analisis yang pertama, berkaitan dengan proses latihan pada kesenian Sisingaan. Dalam mendeskripsikan hasil analisis yang pertama ini, peneliti menganalisis berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi foto. Selain itu ditunjang juga dengan membaca referensi pustaka.

Yang kedua berkaitan dengan bentuk-bentuk latihan kelenturan tubuh pada kesenian Sisingaan, metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif membantu peneliti dalam mendeskripsikan dan menganalisis susunan bentuk latihan kelenturan tubuh pada tari kesenian Sisingaan, ditunjang dengan dokumentasi foto beserta keterangan bentuk-bentuk latihan kelenturan tubuh tersebut. Selain itu ditunjang juga dengan membaca referensi pustaka.

(3)

Proses dan teknik merupakan satu kesatuan dalam sebuah penelitian. Di dalam proses pengumpulan data untuk sebuah penelitian, diperlukan teknik sehingga data-data yang diperlukan dalam mencari sebuah kebenaran bisa dipertanggungjawabkan.

Proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, dilakukan melalui beberapa tahapan. Ini dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam mengembangkan tindak lanjutnya.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan beberapa teknik dalam mengumpulkan data-data penelitian, diantaranya:

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung terhadap subjek atau objek penelitian. Kegiatan observasi lapangan dilakukan di Wilayah Cibeusi/Kabupaten Subang tempat hidup dan berkembangnya Kesenian Sisingaan, pada bulan Maret-November 2009, dengan cara mengamati langsung setiap jalannya proses latihan. Di samping itu keperluan observasi ini juga bertujuan untuk pengambilan gambar foto.

2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dilakukan secara langsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data secara akurat dan spesifik. Dalam wawancara ini, peneliti mempergunakan pedoman wawancara, alat perekam suara, dan kamera foto.

Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan atau berisi sejumlah pertanyaan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan proses penguasaan

(4)

gerak pada kesenian sisingaan. Wawancara dilakukan terhadap beberapa informan (narasumber). Para informan ada yang merupakan sumber primer dan ada yang sumber sekunder. Sumber primer adalah mereka yang secara langsung terlibat secara langsung dalam kesenian, tetapi mereka mengamati terhadap kesenian ini. Adapun orang-orang yang merupakan narasumber dalam penelitian ini adalah: 1. Titi Rukmiati, pimpinan kesenian Sisingaan Grup Giri wangi Mekar Saluyu,

umur 50 tahun, beralamat di Kampung Peuntas, Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater-Subang.

2. Jajat Sudrajat, penari kesenian Sisingaan Grup Giri Wangi Mekar Saluyu, umur 44 tahun, beralamat di Kampung Peuntas, RT 02/RW 02, Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater-Subang.

3. Mang Aso, penari kesenian Sisingaan Grup Giri Wangi Mekar Saluyu, umur 54 tahun, beralamat di Lembur Gede, Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater-Subang.

4. Abah Kasban, seniman Kesenian Sisingaan, umur 77, beralamat di Dusun Dukuh, Desa Kalijati.

Alat perekam suara digunakan ketika melakukan wawancara dengan pimpinan kesenian sisingaan yaitu Ibu Titi Rukmiati, dan para penari yaitu Jajat Sudrajat dan abah Aso. Kamera foto digunakan untuk mendapatkan data-data dalam bentuk gambar.

3. Studi Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan kajian terhadap sumber-sumber sekunder yaitu studi pustaka. Studi pustaka dilakukan peneliti melalui membaca serta mempelajari referensi melalui buku, internet, hasil-hasil penelitian, serta

(5)

hal-hal lain yang relevan dengan masalah-masalah yang diteliti. Studi pustaka ini dijadikan sebagai landasan dalam penulisan penelitian ini.

Mengingat banyaknya permasalahan yang harus peneliti kaji, maka peneliti memerlukan referensi atau pustaka yang berkaitan dengan proses latihan, dan bentuk-bentuk latihan kelenturan gerak pada kesenian Sisingaan.

4. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan oleh peneliti dilakukan untuk mendapatkan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian. Peneliti menggunakan kamera foto, dan alat perekam.

Alat perekam suara digunakan untuk merekam hasil wawancara, dimana wawancara tersebut mempertanyakan segala sesuatu yang menyangkut dengan proses latihan pada kesenian Sisingaan.

Kamera foto digunakan untuk mendapatkan data atau gambar yang berhubungan dengan penelitian, seperti gambar atau foto hasil wawancara dengan Ibu Titi Rukmiati, mendapatkan gambar yang berhubungan dengan proses latihan, serta mendapatkan gambar yang berkaitan dengan bentuk-bentuk latihan kelenturan gerak pada kesenian Sisingaan.

C. Prosedur Penelitian 1. Tahap-tahap Penelitian

(6)

Sebelum peneliti melakukan penelitian ke lapangan, peneliti harus melakukan beberapa langkah yang perlu dipersiapkan, agar penelitian ini bisa efektif dan berjalan dengan baik, diantaranya:

a. Persiapan penelitian

Persiapan merupakan awal yang penting dalam memulai sebuah penelitian. Dengan persiapan yang sangat matang, maka hasil yang diinginkan bisa tercapai. Adapun beberapa tahapan dalam persiapan penelitian ini, antara lain:

1) Mengidentifikasi permasalahan

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan lepas dari yang namanya masalah. Begitu pula dengan hal-hal yang menyangkut dengan sebuah penelitian, biasanya diawali dengan permasalahan yang muncul. Mengingat banyaknya permasalahan berkaitan dengan penelitian, khususnya tentang keberadaan seni tradisional yang ada di Jawa Barat, maka peneliti memilih permasalahan yang berhubungan dengan sajian proses penguasaan gerak pada Kesenian Sisingaan di Desa Cibeusi Kecamatan Ciater-Subang.

Peneliti merasa ini sangat menarik untuk diteliti, karena proses penguasaan gerak pada kesenian Sisingaan di Kecamatan Cibeusi ini, berkaitan dengan rangkaian proses latihan. Mulanya rangkaian proses latihan merupakan proses untuk mengingat gerak-gerak dan ketukan musik pada kesenian sisingaan. Dalam perkembangannya, rangkaian proses latihan mengalami perubahan. Dimana latihan tersebut dilakukan melalui latihan-latihan kelenturan tubuh.

(7)

Selain itu, peneliti juga harus mengidentifikasi hal-hal yang menyangkut tentang permasalahan pada latihan kelenturan tubuh ini seperti, bentuk latihan peregangan dinamis, bentuk latihan statis, bentuk latihan pasif, dan bentuk latihan kontruksi relaksasi.

2) Menyusun Proposal Penelitian

Dalam penyusunan proposal penelitian berguna untuk menggambarkan dan menjelaskan apa yang hendak diteliti dan bagaimana penelitian itu dilaksanakan. Proposal kemudian diajukan kepada dewan skripsi untuk mendapatkan persetujuan dan perbaikan dalam teknik penulisan maupun isi penulisan.

3) Observasi Awal

Setelah proposal disetujui oleh dewan skripsi, peneliti melakukan observasi. Sebelum peneliti melakukan penelitian, ada baiknya peneliti melakukan observasi. Mengingat letak atau lokasi penelitian yang di tempuh sangat jauh dengan lokasi tempat tinggal peneliti. Ditambah lagi, peneliti belum pernah mendatangi tempat tersebut sebelumnya, maka peneliti melakukan observasi awal. Observasi awal bertujuan, supaya peneliti mengetahui medan yang akan didatangi, maka peneliti harus melakukan survey tempat atau lokasi penelitian.

Mengingat proses penguasaan gerak pada kesenian Sisingaan dilakukan di kecamatan Ciater Kabupaten Subang, maka peneliti melakukan observasi dengan cara mengamati tentang hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan

(8)

penelitian. Hal-hal yang diamati, seperti mengamati proses latihan, serta menganalisis latihan kelenturan tubuh.

4) Membuat Pedoman Wawancara

Mengingat banyaknya permasalahan yang berhubungan dengan proses penguasaan gerak pada kesenian sisingaan, maka berdasarkan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, maka peneliti harus membuat pedoman wawancara. Pedoman wawancara dimaksudkan agar peneliti memiliki acuan tentang hal-hal yang akan ditanyakan dan berhubungan dengan permasalahan proses penguasaan gerak pada kesenian sisingaan. Selain itu, dibuatnya pedoman wawancara, supaya peneliti bisa lebih fokus, mendapatkan data yang sangat jelas, serta tidak melenceng dengan apa yang akan diteliti.

Adapun hal-hal yang menjadi pedoman dalam menyusun daftar pertanyaan, diantaranya menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana proses latihan, berisi daftar pertanyaan tentang hal-hal yang menyangkut tentang rangkaian proses latihan dan waktu latihan, serta daftar pertanyaan yang berisi, bagaimana bentuk-bentuk latihan kelenturan tubuh pada kesenian sisingaan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti melaksanakan penelitian dengan menggunakan prosedur sebagai berikut:

a. Wawancara

Setelah peneliti membuat pedoman wawancara tentang permasalahan yang menyangkut proses penguasaan gerak pada kesenian sisingaan, maka peneliti

(9)

melakukan wawancara yang mempertanyakan kepada sumbernya yaitu Ibu Titi Rukmiati dan Jajat Sudrajat.

Bentuk wawancara yang digunakan peneliti, dilakukan secara langsung. Peneliti mempertanyakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses penguasaan gerak pada kesenian sisingaan, seperti mempertanyakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses latihan, serta mempertanyakan segala sesuatu yang berhubungan dengan bnetuk-bentuk latihan kelenturan tubuh para penari. Ketika melakukan proses wawancara, peneliti didukung juga dengan alat perekam suara dan kamera foto. Alat perekam suara digunakan untuk merekam ketika peneliti melakukan wawancara, kemudian kamera foto digunakan untuk mendapatkan gambar ketika wawancara berlangsung.

b. Dokumentasi

Alat untuk mendapatkan data-data yang peneliti gunakan adalah alat perekam suara, dan kamera foto.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, alat perekam suara atau recorder digunakan pada saat peneliti melakukan wawancara. Kemudian pada saat melakukan penelitian, peneliti menggunakan kamera foto yang bertujuan untuk mendapatkan gambar hasil wawancara, mendapatkan gambar tentang proses latihan.

3. Pasca Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengumpulan data ini sebagai berikut. a. Analisis Data

(10)

Pada kegiatan ini, peneliti menganalisis data-data yang telah peneliti dapatkan. Proses analisis yang peneliti lakukan melaui triangulasi data, dimana memadukan data-data yang didapatkan, baik dari observasi, wawancara yang peneliti dapatkan, yang kemudian didukung dengan tinjauan pustaka. Ranah analisis peneliti berkaitan dengan proses latihan dan bentuk-bentuk latihan kelenturan tubuh.

b. Pengambilan kesimpulan

Kesimpulan yang diambil, berdasarkan data-data yang didapatkan kemudian telah di analisis oleh peneliti.

c. Penulisan Laporan

Laporan merupakan kegiatan akhir dari pelaksanaan penelitian. Penulisan laporan ini disusun secara tertulis mengenai persiapan, proses dan hasil dari penelitian. Laporan ditulis menggunakan kaidah penulisan karya ilmiah. Dalam melaporkan proses penelitian, peneliti berusaha untuk tetap menjaga keobjektifan hasil penelitian.

D. Instrumen Penelitian 1. Pedoman Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti mengamati secara langsung berkaitan dengan proses penguasaan gerak pada kesenian sisingaan grup Giri Wangi Mekar Saluyu di Desa Cibeusi Kecamatan Ciater Kabupaten Subang.

(11)

Teknik observasi ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan, terutama berkaitan dengan permasalahan yang sudah disebutkan sebelumnya, sehingga dapat dijadikan tolak ukur dalam menyusun hasil laporan penelitian ini.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan untuk mengajukan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian. Pedoman wawancara berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan proses penguasaan gerak, mengajukan pertanyaan tentang proses latihan, serta mengajukan pertanyaan tentang bentuk-bentuk latihan kelenturan tubuh yang dilakukan oleh para penari pada kesenian sisingaan grup Giri Wangi Mekar Saluyu di Kabupaten Subang.

Hasil pedoman wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data penelitian, yang selanjutnya dijadikan salah satu referensi untuk membuat laporan penelitian tentang penelitian yang berkaitan dengan rumusan masalah pada proses penguasaan gerak kesenian sisingaan.

E. Lokasi dan Sumber Data Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan masyarakat, yaitu di Desa Cibeusi. Desa Cibeusi merupakan salah satu daerah yang berada di wilayah kabupaten Subang, tepatnya di kecamatan Ciater. Desa ini terdapat sebuah grup Kesenian Sisingaan yaitu rombongan “Giri Wangi Mekar Saluyu” di Kampung

(12)

Peuntas Rt 05, Rw 01. Peneliti memilih lokasi ini, karena latihan kelenturan tubuh di kembangkan pada rangkaian proses latihan pada Grup Giri wangi mekar Saluyu ini.

2. Sumber Data Penelitian

Pada penelitian yang akan dilaksanakan ini, sumber data yang bisa didapatkan adalah Titi Ruskata Putri, karena sebagai pimpinan grup seni pertunjukan Sisingaan. Selain kepada pimpinan juga kepada para penari, masyarakat setempat, dan budayawan/seniman sisingaan serta karya tulisan yang berbentuk skripsi, laporan penelitian, catatan perkuliahan, buku, surat kabar, internet, dan dokumen-dokumen lainnya yang memuat tulisan tentang bahan yang akan menjadi sumber data dalam penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

Prajurit Kulon 1650 KK 2018 86.000.000 Pembangunan Saluran Sumolepen (Lanjutan), Pembangunan Plengsengan Buzem Pulorejo (Lanjutan), Pembangunan Saluran Tenggilis

Dengan meningkatnya pH plasma sitrat terjadi perubahan faktor V dan VII karena kedua faktor ini mempunyai sifat yang sangat labil, sehingga dapat menghambat aktivitas faktor

Sehubungan dengan kegiatan penelitian ini penulis akan mengkaji karya sastra lama bentuk syair karya Raja Ali Haji dengan kajian mengenai nilai-nilai budaya (berhubungan

Sejak kajian cepat ILO tahun 2014, Indonesia telah melakukan beberapa perbaikan dalam skema sistem jaminan sosial menurut Undang-Undang (UU) Sistem Jaminan Sosial Nasional;

Tuntunan Islam dalam urusan politik dan kenegaraan dalam garis besarnya sudah ada dalam Alquran dan Hadis Nabi. Namun dalam penerapan dan pelaksanaannya secara

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk membangung sebuah aplikasi laporan kehilangan barang serta sebagai sebuah forum berbentuk sosial media berbasis android untuk memudahkan

BPPI sangat berharap agar RUU yang akan digarap, mampu mengatasi berbagai kelemahan dalam pelaksanaan kegiatan pelestarian pusaka Indonesia, yang dirasakan selama

Oleh karena itu, efek signifikan natrium diklofenak terhadap licking time terjadi pada fase kedua (fase inflamasi), meskipun berdasarkan hasil penelitian yang