• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR,... SEJARAH KABUPATEN FLORES TIMUR,. DAFTAR ISI...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR,... SEJARAH KABUPATEN FLORES TIMUR,. DAFTAR ISI..."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR,

2013

v

D A F T A R I S I

KATA PENGANTAR,………... i

SEJARAH KABUPATEN FLORES TIMUR,………. iii

DAFTAR ISI ... vi

I. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 2012 - 2016 1 1.1 Visi... 1

1.2 Misi... 2

1.3 Tujuan dan Sasaran... 3

1.4 Strategi dan Arah Kebijakan... 7

II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 16 2.1 Kondisi Geografi... 16 2.2 Kondisi Topografi... 18 2.3 Kondisi Klimatologi... 20 2.4 Kondisi Geomorfologi... 22 2.5 Kondisi Hidrologi... 23 2.6 Kondisi Demografi... 24

2.6.1 Kepadatan dan Persebaran Penduduk……….. 24

2.6.2 Penduduk Menurut Kelompok Umur... 26

2.6.3 Jumlah Rumah Tangga... 28

111. KONDISI UMUM PEMERINTAHAN 30 3.1 Administrasi Pemerintahan... 30

3.2 Organisasi Daerah... 39

(2)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR,

2013

vi

IV. KONDISI SOSIAL BUDAYA 46

4.1 Pendidikan... 46

4.1.1 Kondisi Pendidikan……….. 46

4.1.2 Fasilitas Pendidikan dan Tenaga Pengajar……….. 47

4.1.3 Indikator Pencapaian Pendidikan……….... 50

A. Angka Partisipasi Kasar... 50

B. Angka Partisipasi Murni... 51

4.2 Perpustakaan... 51

4.3 Kesehatan... 52

4.3.1 Angka Harapan Hidup………... 53

4.3.2 Sumber Daya Kesehatan... 58

4.3.3 Fasilitas Kesehatan... 60

4.3.4 Sanitasi Lingkungan dan Rumah Sehat... 60

4.4 Pasangan Usia Subur dan Akseptor KB... 63

4.5 Agama... ... 65

4.5.1 Penduduk Menurut Golongan Agama... 65

4.5.2 Prasarana Peribadatan... 67

4.6 Pariwisata... 68

4.7 Kesenian, Olaraga dan Kepemudaan... 82

4.7.1 Kesenian... ... 82

4.7.2 Kepemudaan dan Olaraga... 84

4.8 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)... 86

4.9 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)... 91

4.10 Kriminalitas... 92

V. KONDISI SUMBER DAYA ALAM 94 5.1 Pertanian... 94

5.1.1 Komoditas Tanaman Pangan... 94

(3)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR,

2013

vii

5.1.3 Mutasi Lahan Sawah... 102

5.2 Perkebunan... 104

5.3 Peternakan... 107

5.4 Kehutanan... 111

5.5 Perikanan... 116

VI. KONDISI INFRASTRUKTUR 126 6.1 Listrik... 126

6.2 Air Bersih... 127

6.3 Persampahan... 128

6.4 Pos dan Telekomunikasi... 130

6.5 Karakteristik Transportasi... 130

6.5.1 Transportasi Darat... 131

6.5.2 Transportasi Laut... 139

6.5.3 Transportasi Udara... 142

VII. KONDISI PEREKONOMIAN 144 7.1 Kondisi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD)... 144

7.1.1 Pendapatan Daerah... 144

7.1.2 Belanja Daerah... 146

7.1.3 Pembiayaan Daerah... 147

7.2 Kondisi Ekonomi Makro Daerah... 148

7.2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)... 148

7.2.2 Pertumbuhan Ekonomi... 150

7.2.3 Laju Inflasi... 152

7.2.4 Pendapatan Perkapita Penduduk... 153

7.2.5 Penduduk Miskin... 154

7.2.6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)... 155

7.3 Kondisi Investasi dari PMDN dan PMA... 156

(4)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR,

2013

viii

7.5 Kondisi Koperasi... 162 7.6 Kondisi Bank (Lembaga Keuangan)... 169 7.7 Ketenagakerjaan... 171

(5)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR,

2013

ii

Kabupaten Flores Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I

Bali, NTB dan NTT. Setiap tanggal 20 Desember diperingati sebagai hari ulang tahun Kabupaten Flores Timur. Pada awal pembentukan Kabupaten Flores Timur, terdiri dari 8 Kecamatan, yaitu : 01. Kecamatan Lomblen Timur, dengan ibukota Hadakewa; 02. Kecamatan Lomblen Barat dengan ibukota Boto 03. Kecamatan Solor dengan ibukota Pamakayo 04.

Kecamatan Adonara Timur dengan ibukota Waiwerang 05. Kecamatan Adonara Barat dengan ibukota Waiwadan 06. Kecamatan Wulangggitang dengan ibukota Boru 07. Kecamatan Larantuka dengan ibukota Larantuka 08. Kecamatan Tanjung Bunga dengan ibukota Waiklibang.

Pada tahun 1963 terjadi pemekaran kecamatan yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tk. I NTT Nomor : Pem.66/1/32 tentang Kecamatan dalam Daswati II se- NTT tanggal 20 Juli 1963 terdiri dari : 01.Kecamatan Wulanggitang; 02.Kecamatan Larantuka. 03.Kecamatan Tanjung Bunga 04.Kecamatan Solor Barat 05.Kecamatan Solor Timur 06.Kecamatan Adonara Timur 07.Kecamatan Adonara Barat 08.Kecamatan Lomblen Timur 09.Kecamatan Lomblen Barat 10.Kecamatan Lomblen Tengah.

(6)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR,

2013

ii

Pada Tahun 1999 ditetapkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Lembata dan diresmikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur pada Tahun 1999, maka Kabupaten Flores Timur hanya terdiri dari Pulau Solor, Adonara dan Flores Timur Daratan dengan Kecamatan terdiri dari : 01.Kecamatan Wulanggitang 02.Kecamatan Larantuka 03.Kecamatan Tanjung Bunga 04.Kecamatan Solor Barat 05.Kecamatan Solor Timur 06.Kecamatan Adonara Timur 07.Kecamatan Adonara Barat.

Pada tahun 2001 dengan Perda Kabupaten Flores Timur Nomor 7 Tahun 2001 tentang Peningkatkan Status Kecamatan Pembantu menjadi Kecamatan Defenitif, maka jumlah kecamatan di Flores Timur menjadi 13 buah Kecamatan terdiri dari: 01.Kecamatan Wulanggitang 02.Kecamatan Larantuka 03.Kecamatan Tanjung Bunga 04.Kecamatan Solor Barat 05.Kecamatan Solor Timur 06.Kecamatan Adonara Timur 07.Kecamatan Adonara Barat 08.Kecamatan Titehena 09.Kecamatan Ile Mandiri 10.Kecamatan Wotanulumado 11.Kecamatan Ile Boleng 12.Kecamatan Kelubagolit 13.Kecamatan Witihama.

Pada tahun 2006 terjadi Pemekaran 5 Kecamatan baru berdasarkan Perda Kabupaten Flores Timur Nomor 2 Tahun 2006 yaitu: 01.Kecamatan Ilebura 02.Kecamatan Demon Pagong 03.Kecamatan Lewolema 04.Kecamatan Adonara Tengah 05.Kecamatan Adonara; Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 8 Tahun 2009 terjadi lagi pemekaran 1 kecamatan baru, yakni Kecamatan Solor Selatan.

(7)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR,

2013

ii

NO. NAMA BUPATI DAN WAKIL BUPATI TAHUN MEMIMPIN

1. Stefanus Ndoen 1959 – 1961

2. Yoakim Bl. De Rosary 1961 – 1966

3. C. Y. Monteiro 1966 – 1973

4. Drs. Anton Buga Langoday 1973 – 1978 5. Letkol Markus Weking 1978 – 1983 6. Letkol Simon Petrus Soliwoa 1983 – 1989 7. Letkol H. Iskandar Munthe 1989 – 1994 8. Drs. H. Hengki Mukin, SH 1994 – Januari 2000 9. Drs. Landoaldus Mekeng

(Plt. Bupati Flores Timur) Peb 2000 – Apr 2000 10. Felix Fernandez, SH.CN (Bupati)

Yohanes Payong Beda, SH (Wabup) 2000 – 2005

11.

dr. Husein Pancratius

(Penjabat Bupati Flores Timur) April 2005 - Agustus 2005

12. Drs. Simon Hayon (Bupati)

Yoseph Lagadoni Herin, S.Sos. (Wabup) 2005 - 2010

13.

Drs. Muhammad S. Wongso

(Penjabat Bupati Flores Timur) Agustus 2010 – 2011

14. Yoseph Lagadoni Herin, S.Sos (Bupati)

Valentinus Tukan, S.Ap (Wabup) 2011 – 2016

(8)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

1

1

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,

STRATEGI DAN ARAH

KEBIJAKAN 2012-2016

1.1

VISI

Visi Kabupaten Flores Timur sebagaimana tertuang di dalam RPJMD Kabupaten Flores Timur Tahun 2012 – 2016 adalah :

“ TERWUJUDNYA MANUSIA DAN MASYARAKAT FLORES TIMUR YANG MAJU, SEJAHTERA,

BERMARTABAT DAN BERDAYA SAING ”

Visi ini dibingkai oleh tema sentral “Pemantapan Pembangunan Berparadigma Budaya”.

Penjabaran makna dari Visi Flores Timur tersebut sebagai berikut:

1. Maju dan Sejahtera

Mengandung makna bahwa dalam lima tahun kedepan masyarakat Flores Timur akan mengalami peningkatan kualitas hidup yang ditunjukan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan seperti meningkatnya pendapatan per kapita, menurunnya angka kemiskinan dan tingkat pengangguran, sejalan dengan pertumbuhan

(9)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

2

ekonomi yang berkualitas, meningkatnya jaminan sosial, meningkatnya tingkat pendidikan dan pemanfaat teknologi, meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender dan perlindungan anak, menurunnya kesenjangan kesejahteraan antar individu dan antar kelompok masyarakat, berkembangnya pusat–pusat pertumbuhan ekonomi potesial di daerah, serta semakin berkembangnya nilai – nilai humanis yang positif dan produktif.

2. Bermartabat

adalah kondisi manusia dan masyarakat Flores Timur yang dalam upaya mewujudkan kemajuan dan kesejahteraannya sepanjang lima tahun kedepan, senantiasa mengedepankan nilai-nilai luhur budaya Lamaholot yang menjadi prinsip dasar kehidupan dan prasyarat untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan, yakni kejujuran dan integritas, pemerataan dan keadilan, solidaritas, cinta kasih, demokrasi, kepastian hukum dan keadilan gender.

3. Berdaya Saing

Adalah kondisi manusia dan masyarakat Flores Timur yang selama lima tahun kedepan dapat mengupayakan percepatan tingkat kemajuan dan kesejahteraannya yang melampaui kecepatan tumbuh rata-rata daerah-daerah lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui pengukuran indikator-indikator pembangunan daerah.

1.2 MISI

Dalam rangka pencapaian visi, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut:

1. Mengembangkan dan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berdasarkan pada prinsip Good Governance dan Clean Government ;

2. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Flores Timur;

(10)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

3

3. Meningkatkan pengembangan infrastruktur strategis penunjang aktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta pelaksanaan pembangunan yang berbasis tata ruang dan mitigasi bencana alam. 4. Mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan manusia dan

masyarakat Flores Timur melalui gerakan pemberdayaan ekonomi rakyat ;

5. Meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan serta meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

1.3 TUJUAN DAN SASARAN Misi 1

Tujuan:

1. Mengembangkan birokrasi yang semakin profesional dan akuntabel.

Sasaran:

Meningkatnya kualitas pelayanan publik.

• Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang efektif dan efisien.

• Pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel menuju perolehan status laporan pertanggung jawaban APBD Wajar Tanpa Pengecualian.

• Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di daerah.

• Terwujudnya integrasi dan sinergisitas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan pembangunan di daerah.

2. Terpeliharanya kehidupan masyarakat yang demokratis, rukun dan tertib dalam kehidupan berbangsa.

Sasaran:

• Meningkatnya ketertiban masyarakat dan menurunnya penyakit sosial masyarakat.

• Meningkatnya peran dan fungsi partai politik.

• Menguatnya peran masyarakat madani dalam kehidupan politik.

(11)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

4

3. Meningkatkan penataan database kependudukan. Sasaran:

• Meningkatnya kualitas penataan database penduduk dan penyelenggaraan sistem administrasi kependudukan.

Misi 2 Tujuan:

1.

Meningkatkankualitas pendidikan dan kebudayaan. Sasaran:

▪ Menurunnya proporsi penduduk Flores Timur yang buta aksara. ▪ Menurunnya proporsi anak usia sekolah yang tidak bersekolah. ▪ Menurunnya proporsi anak usia sekolah yang tidak bersekolah. ▪ Meningkatnya rasio guru yang bersertifikasi.

Meningkatnya apresiasi terhadap budaya Lamaholot.

2.

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Flores Timur Sasaran:

• Meningkatnya proporsi penduduk yang memperoleh pelayanan kesehatan.

• Menurunnya proporsi ibu hamil dan anak yang meninggal saat melahirkan.

• Menurunnya proporsi BALITA berstatus gizi buruk dan gizi kurang.

3.

Meningkatkan kualitas tenaga kerja, perlindungan sosial, pengendalian sebaran penduduk dan penanggulangan bencana. Sasaran:

• Meningkatnya proporsi masalah tenaga kerja yang dapat diselesaikan.

• Meningkatnya proporsi tenaga kerja yang terlatih dan bersertifikasi.

(12)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

5

• Meningkatnya proporsi penyandang masalah sosial yang memperoleh pelayanan.

• Meningkatnya pengendalian sebaran penduduk. • Tertanganinya korban bencana alam.

Misi 3 Tujuan:

1. Menyediakan infrastruktur wilayah yang mampu mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya.

Sasaran:

Meningkatnya panjang jalan yang berkondisi baik di wilayah Kabupaten Flores Timur.

Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan yang handal dan terintegrasi

2. Meningkatkan infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air.

Sasaran:

Meningkatnya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal.

Terlaksananya konservasi dan pendayagunaan sumber daya air serta pengendalian daya rusak air

3. Menyediakan energi listrik daerah yang mampu menunjang produksi daerah

Sasaran:

Meningkatnya proporsi rumah tangga yang dilayani listrik 4. Mewujudkan pelaksanaan pembangunan daerah berbasis tata

ruang, kelestarian lingkungan hidup dan mitigasi bencana alam. Sasaran:

Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman dan fasilitas umum

Terwujudnya pembangunan berbasis Tata Ruang dan Pelestarian Lingkungan Hidup dalam rangka

(13)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

6

meningkatkanupaya pencegahan dan penanggulangan bencana;

Misi 4 Tujuan:

1. Meningkatkan peran kelembagaan dan permodalan KUMKM dalam pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing

Sasaran:

Meningkatnya jumlah dan proporsi UMKM yang memperoleh kredit;

2. Meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal Sasaran:

Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian dan komoditas unggulan daerah

Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja

Meningkatnya pengembangan industri pariwisata daerah untuk mendorong tumbuh-kembangnya sektor riil masyarakat

Meningkatnya volume perdagangan komoditas unggulan

daerah melalui ekspor baik dalam maupun luar negeri

Meningkatnya produksi dan produktivitas sektor industri kecil dan menengah di Kabupaten Flores Timur

3. Meningkatnya ketahananpangan masyarakat Sasaran:

Meningkatnya rasio kecukupan pangan masyarakat 4. Meningkatkan keberdayaan masyarakat pedesaan

Sasaran:

Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan berkembangnya Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat

(14)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

7

Misi 5 Tujuan:

1. Meningkatkan peran perempuan, anak dan pemuda dalam sektor publik, serta perlindungan terhadap perempuan, anak dan pemuda.

Sasaran:

Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan berkembangnya Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat

1.4 STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Misi Pertama

Mengembangkan dan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berdasarkan pada prinsip Good Governance dan Clean Government.

Arah kebijakan pembangunan daerah adalah reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang akuntabel melalui :

1. Bidang Perencanaan Pembangunan :

a. Mewujudkan proses perencanaan pembangunan daerah yang integratif dan partisipatif.

b. Meningkatkan pengendalian pembangunan dan mengembangkan sistem pengawasan.

2. Bidang Komunikasi dan Informatika :

Mengembangkan dan menerapkan teknologi informasi dalam manajemen pemerintahan, serta memanfaatkan IPTEK untuk peningkatan daya saing daerah melalui sinkronisasi kegiatan dan kerjasama strategis perguruan tinggi/lembaga riset, media massa bersama mitranya dengan kegiatan pemerintah daerah secara melembaga.

(15)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

8 3 Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian :

a. Melaksanakan reformasi birokrasi melalui penataan struktur yang proporsional, mengembangkan profesionalisme, menerapkan insentif berbasis kinerja dan pengadaan secara elektronik.

b. Menyusun rencana induk pengembangan PNS dan menetapkan SOP pelayanan.

c. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas setiap unit kerja dalam pelayanan publik untuk mewujudkan clean government and good governance.

d. Menatasistemhukum di daerah dan mengembangkan program legislasi daerah.

e. Meningkatkan kapasitas lembaga legislatif.

f. Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel.

4. Bidang Statistik :

Meningkatkan kualitas data pendukung perencanaan daerah dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan.

5. Bidang Kearsipan :

Meningkatkan kinerja pengelolaan kearsipan daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan

6. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri:

a. Meningkatkan pembinaan tramtibmas, satuan perlindungan masyarakat, dan unsur rakyat terlatih lainnya.

b. Meningkatkan kapasitas aparatur dan masyarakat dalam penanggulangan bencana.

c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan politik.

(16)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

9 Misi Kedua

Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Flores Timur

Arah Kebijakan Pembangunan Flores Timur adalah meningkatkan akses dan pelayanan pendidikan bermutu, meningkatkan upaya revitalisasi nilai-nilai budaya Lamaholot dan kearifan lokal yang relevan bagi peningkatan kemajuan Flores Timur, meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu, meningkatkan daya saing dan perlindungan tenaga kerja, dan meningkatkan kualitas pelayanan bidang sosial melalui rehabilitasi dan pemberdayaan sosial masyarakat dengan arah kebijakan masing-masing bidang adalah:

1. Bidang pendidikan:

a. Meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan anak usia dini. b. Menuntaskan Flores Timur buta aksara.

c. Meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan luar sekolah (PLS).

d. Mengembangkan pendidikan dasar dalam rangka penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.

e. Meningkatkan kemampuan dan budaya baca masyarakat khususnya pada usia sekolah dan meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan berbasis teknologi informasi.

f. Meningkatkan pengelolaan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah.

g. Meningkatkan pemerataan dan mutu Pendidikan Luar Biasa (PLB).

h. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru serta tenaga kependidikan.

i. Meningkatkankualitas sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah.

(17)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

10 2. Bidang Kesehatan:

a. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak.

b. Mengembangkan sistem kesehatan.

c. Meningkatkan upaya pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular serta tidak menular.

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan. e. Mengefektikan pelaksanaan PERDA KIBLA.

3. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera: Revitalisasi Program Keluarga Berencana.

4. Bidang Sosial:

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas perlindungan, rehabilitasi dan pemberdayaan sosial bagi PMKS dan korban bencana alam. b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas bantuan/jaminan sosial bagi

PMKS dan Korban Bencana Alam.

5. Bidang Ketenagakerjaan:

a. Meningkatkan daya saing tenaga kerja.

b. Meningkatkan perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan

6. Bidang Kebudayaan:

Meningkatkan upaya revitalisasi nilai-nilai Budaya Lamaholot dan kearifan lokal yang relevan bagi peningkatan kemajuan Flores Timur.

7. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil:

Menata database penduduk dan penyelenggaraan sistem administrasi kependudukan.

(18)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

11 8. Bidang Ketransmigrasian :

Mengembangkan pemukiman dan pemberdayaan komunitas transmigrasi lokal.

Misi Ketiga

Meningkatkan pengembangan infrastruktur strategis penunjang aktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta pelaksanaan pembangunan yang berbasis tata ruang dan mitigasi bencana alam. Arah Kebijakan Pembangunan Flores Timur adalah optimalisasi tata ruang wilayah melalui pemantapan kondisi transportasi jalan, optimalisasi infrastruktur sumber daya air dan irigasi, optimalisasi kualitas pelayanan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan, optimalisasi rencana tata ruang wilayah dalam pelaksanaan pembangunan daerah dan optimalisasi penataan lingkungan hidup dan pemukiman dalam pengendalian bencana melalui :

1. Bidang Pekerjaan Umum:

a. Memantapkan kondisi transportasi jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang, barang, dan jasa.

b. Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk mendukung konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air.

c. Meningkatkan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah. 2. Bidang Perhubungan:

Mengembangkan infrastruktur transportasi perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan pergerakan orang, barang dan jasa.

3. Bidang Perumahan:

Meningkatkan ketersediaan perumahan serta sarana dan prasarana dasar permukiman.

4. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral:

Meningkatkan pasokan, cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan.

(19)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

12 5. Bidang Lingkungan Hidup:

a. Meningkatkan penanganan persampahan perkotaan.

b. Meningkatkan upaya pemulihan dan konservasi sumber daya air, udara, hutan dan lahan.

c. Meningkatkan fungsi dan luas kawasan lindung pesisir dalam rangka mewujudkan panorama pantai yang indah.

6. Bidang Penataan Ruang:

a. Menyiapkan pranata pelaksanaan penataan ruang kabupaten. b. Mengembangkan infrastruktur data spasial daerah yang

terintegrasi dalam jaringan data spasial provinsi dan nasional. c. Meningkatkan peran serta masyarakat, dunia usaha, pemerintah,

dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan penataan ruang. d. Meningkatkan peran kecamatan dan desa/kelurahan dalam

koordinasi pengendalian pemanfaatan ruang.

Misi Keempat

Mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan manusia dan masyarakat Flores Timur melalui Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat.

Arah Kebijakan Pembangunan Flores Timur, adalah Optimalisasi Kelembagaan Koperasi dan Keuangan Mikro dalam pengembangan perekonomian masyarakat, upaya peningkatan pendapatan petani melalui peningkatan nilai tambah hasil pertanian dan optimalisasi potensi lahan, peningkatan pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan hasil hutan yang optimal dan ramah lingkungan, peningkatan pendapatan masyarakat nelayan melalui optimalisasi hasil laut, peningkatan pendapatan masyarakat melalui pemanfaatan hasil hutan yang optimal dan ramah lingkungan, penciptakan iklim usaha yang kondusif dalam rangka mempertahankan keberadaan investasi yang ada serta menarik investasi baru. Optimalisasi potensi wisata unggulan dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah, komoditi unggulan daerah dalam peningkatan perdagangan, menggalakan agroindustri untuk meningkatkan

(20)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

13

nilai tambah komoditi rakyat. Peningkatan ketersediaan, akses, kualitas, keragaman dan keamanan pangan, serta penguatan kemampuan dan kemandirian masyarakat desa dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan arah kebijakan masing-masing bidang adalah :

1. Bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah:

a. Menguatkan kelembagaan dan usaha, kapasitas SDM, sistem pembiayaan, dan peluang pasar KUMKM yang sejalan dengan perkembangan dunia usaha.

b. Menyediakan bantuan dana untuk usaha ekonomi produktif melalui lembaga keuangan mikro berbentuk koperasi.

2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa:

a. Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa.

b. Meningkatkan partisipasi dan peran kelembagaan masyarakat dalam pembangunan.

c. Mewujudkan desa membangun melalui penguatan kapasitas Aparatur Pemerintah Desa.

3. Bidang Pertanian:

a. Meningkatkan produksi dan nilai tambah hasil pertanian.

b. Mengoptimalkan potensi lahan basah melalui pencetakan sawah baru

4. Bidang Kelautan dan Perikanan:

a. Mengembangkan sektor perikanan dan kelautan sebagai sektor unggulan daerah dari hulu Sampai hilir melalui Program Pengembangan Produk Unggulan Kabupaten (PRUKAB) Flores Timur.

b. Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan tangkap serta pengelolaan dan pengawasan potensi sumber daya kelautan. c. Mendorong pengembangan perikanan budidaya pada

(21)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

14 5. Bidang Pariwisata:

a. Meningkatkan keunggulan daya tarik wisata untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan perekonomian rakyat.

b. Menyediakan kerangka peraturan yang mendukung investasi di daerah, sebagai pedoman kerjasama dan kemitraan dengan daerah dan negara lain untuk pengembangan pariwisata Flores Timur.

6. Bidang Perdagangan:

Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang serta pengembangan pasar dalam dan luar negeri.

7. Bidang Industri :

a. Meningkatkan daya saing industri.

b. Menggalakan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah komoditi rakyat

8. Bidang Ketahanan Pangan:

Peningkatan ketersediaan, akses, keragaman dan keamanan pangan.

9. Bidang Kehutanan:

a. Mengembangkan aneka usaha non kayu serta usaha ekonomi produktif sekitar hutan.

b. Mendorong pengembangan hutan rakyat melalui gerakan menanam jenis kayu yang bernilai ekonomis jangka panjang.

10. Bidang Penanaman Modal :

a. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam rangka mempertahankan keberadaan investasi yang ada serta menarik investasi baru.

b. Membentuk forum investasi serta meningkatkan promosi dan kerjasama investasi.

(22)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

15 Misi Kelima

Meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan serta meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

Arah Kebijakan Pembangunan Flores Timur adalah optimalisasi pemberdayaan perempuan yang berbasis kemandirian berusaha serta peningkatan peran dan keterlibatan pemuda dalam kegiatan olahraga dan kepemudaan melalui :

1. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak:

a. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan yang berbasis kemandirian berusaha.

b. Meningkatkan upaya perlindungan terhadap anak melalui pencegahan kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan pekerja anak dibawah umur.

2. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga:

a. Mewujudkan pemuda Flores Timur yang memiliki Spirit Juara (idealisme kebangsaan, kewirausahaan, kepemimpinan, kepeloporan dan kejuangan.

b. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang sehat jasmani dan rohani .

(23)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

16

2

GAMBARAN UMUM

KONDISI DAERAH

2.1 Kondisi Geografi

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Flores Timur

P. Lembata P. ADONARA P. SOLOR FLOTIM DARATAN 99.510 106.334 27.967

KABUPATEN FLORES TIMUR

Povinsi NTT

Kec. Tanjung Bunga

Kec. Wulanggitang Kec. Titehena

Kec. Demon Pagong Kec. Lewolema

Kec. Ile

Mandiri Kec. Adonara Barat Kec. Adonara Tengah Kec. Wotan Ulumado Kec. Adonara Timur Kec. Witihama Kec. Ile Boleng

Kec. Solor Timur

Kec. Solor Barat Kec. Solor Selatan

Kec. Ile Bura

Kota Kab./ Kec. Larantuka

Kec. Adonara

(24)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

17

Kabupaten Flores Timur adalah kabupaten kepulauan dan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak antara 080 04’-08040’ LS dan 1220 38’-1230 57’ BT. Utara berbatasan dengan laut Flores, selatan berbatasan dengan laut Sawu, timur berbatasan dengan Kabupaten Lembata dan barat berbatasan dengan Kabupaten Sikka. Luas wilayah seluruhnya 5.983,38 km², terdiri dari luas daratan 1.812,85 km² (31 persen luas wilayah) yang tersebar pada 3 pulau besar dan 27 pulau kecil serta luas lautan 4.170,53 km² (69 persen luas wilayah). Secara administrasi pemerintahan Kabupaten Flores Timur terdiri dari 19 Kecamatan dan 229 Desa dan 21 Kelurahan. Sebaran Kecamatan, Desa/Kelurahan disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 2.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Flores Timur

Pulau Kecamatan Desa Kelura

han Luas Daerah Area (Km²) Luas % 1. Wulanggitang 11 - 225,85 12,46 2. Titehena 14 - 154,84 8,54 3. Tanjung Bunga 16 - 257,57 14,21 4. Ile Mandiri 8 - 72,76 4,01 5. Larantuka 2 18 48,91 2,70 6. Demon Pagong 7 - 85,40 4,71 7. Ile Bura 7 118,32 6,53 8. Lewolema 7 92,84 5,12

Flores Timur Daratan 72 18 1056,49 58,28

9. Solor Barat 14 1 128,20 7,08 10. Solor Timur 17 - 66,56 1,74 11. Solor Selatan 7 - 31,58 1,74 Solor 38 1 226,34 12,50 12. Adonara Barat 18 - 79,71 4,40 13. Wotan Ulumado 12 - 86,31 4,76 14. Adonara Timur 19 2 91,06 5,02 15. Ile Boleng 21 - 49,30 2,72 16. Witihama 16 - 79,43 4,38

(25)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

18 17. Klubagolit 12 - 44,41 2,45 18. Adonara Tengah 13 - 42,73 2,36 19. Adonara 8 - 56,80 3,13 Adonara 119 2 529,75 29,22 Flores Timur 229 21 1.812,85 100

Sumber : BPS Kabupaten Flores Timur, 2013

2.2 Kondisi Topografi

Secara topografi bentangan alam Kabupaten Flores Timur merupakan wilayah berbukit dan bergunung. Kondisi alam tersebut ditandai dengan tingkat kemiringan, ketinggian dan tekstur tanah sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.2; 2.3 dan 2.4 berikut ini.

Tabel 2.2 Topografi Kabupaten Flores Timur

No Kemiringan/Ketinggian/Tekstur Tanah Luas (Km2)

1 Kemiringan :  0 – 12 %  12 – 40 %  > 40 % 417, 20 799,86 615,79 2 Ketinggian :  0 – 12 m  100 – 500 m  > 500m 568,81 934,63 291,41 3 Tekstur Tanah :  Kasar  Sedang  Halus 934,63 856,17 38,56 Sumber : RTRW Kabupaten Flores Timur, Tahun 2007-2027

(26)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

19 Tabel 2.3 Luas Daerah Menurut Klasifikasi Kemiringan Kabupaten Flores Timur

Lokasi

Klasifikasi Menurut Kemiringan (Ha)

Total 0-8% (Datar) 9-15% (Landai) 16-25% (Agak Curam) 26-40% (Curam) >40% (sangat Curam) [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] Adonara 4.444 2.978 718 3.849 39.975 51.964 Solor 621 1.121 4.544 2.686 13.662 22.634 Daratan Flores 3.318 15.767 5.332 20.421 61.846 106.684 Total 8.383 19.866 10.594 26.956 115.483 181.282

Sumber : RTRW Kabupaten Flores Timur, 2007-2027

Sumber : RTRW Kabupaten Flores Timur, Tahun 2007-2027

Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Flores Timur memiliki tingkat kemiringan di atas 12%; daerah perbukitan dengan ketinggian rata-rata di atas 100 m, dan memiliki tekstur tanah antara kasar dan sedang. Kondisi wilayah geografis Flores Timur yang demikian dibarengi dengan keadaan iklim

Tabel 2.4 Luas Daerah Menurut Klasifikasi Kemiringan Kabupaten Flores Timur

Lokasi

Klasifikasi Menurut Ketinggian (Ha)

Total <2m (Datar) 2-10m (Ber-ombak) 2-10m (Berge-lombang) 15-50m (Berbukit Sedang) 50-300m (Berbukit) > 300m (Ber-gunung) Adonara 2.508 1.227 3.871 - 3.965 40.393 51.964 Solor 62 1.639 3.264 - 1.881 15.229 22.634 Daratan Flores 1.084 7.208 3.276 472 6.011 33.565 51.616 Total 4.213 10.074 10.411 472 11.857 89.187 126.214

(27)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

20

yang kering mengakibatkan wilayah Flores Timur rawan bencana longsor dan banjir.

2.3 Kondisi Klimatologi

Letak geografis Flores Timur tersebut berdampak pada klimatologi yaitu hanya mengalami 2 musim, sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada bulan Juni-September angin bertiup dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya, pada bulan Desember-Maret angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga terjadi musim hujan. Keadaan ini berganti setiap enam bulan setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober-November. Konsekuensinya Flores Timur menjadi wilayah yang tergolong kering dan selalu terancam bencana kekeringan setiap tahun, karena hanya 4 bulan (Januari-Maret dan Desember) yang keadaannya relatif basah, sedangkan 8 bulan sisanya relatif kering. Berikut ini disajikan data tentang Tekanan Udara, Kelembaban Relatif dan Temperatur Udara tahun 2012.

Tabel 2.5 Rata-rata Temperatur Udara, Kelembaban Udara dan Tekanan Udara, Tahun 2012 Bulan Temperatur Udara (°C) Kelembaban Udara Relatif (%) Tekanan Udara (Nbs)

Min. Max. Min. Max. Min. Max.

Januari 21,1 30,8 57 98 1 003 1 011

Pebruari 17,8 27,0 60 100 1 004 1 011

Maret 17,6 28,7 50 100 1 002 1 013

April l 20,1 31,6 54 98 1 006 1 015

(28)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

21 Juni 19,0 31,4 44 95 1 006 1 014 Juli 20,3 31,4 42 00 1 007 1 014 Agustus 18,7 32,2 41 89 1 009 1 015 September 16,1 32,7 36 94 1 008 1 014 Oktober 17,5 33,7 35 90 1 005 1 014 Nopember 21,0 33,9 45 96 1 004 1 011 Desember 21,2 33,7 57 98 1 002 1 011

Sumber: BPS Kab. Flotim, Tahun 2013

Di wilayah Flores Timur terdapat empat buah gunung api yang masih aktif yaitu gunung Lewotobi laki-laki dengan tinggi 1.584 m dari permukaan laut, gunung Lewotobi perempuan dengan tinggi 1.703 m dari permukaan laut, gunung Leraboleng dengan tinggi 1.117 m dari permukaan laut, dan gunung Ile Boleng dengan tinggi 1.659 m dari permukaan laut. Masing-masing tersebar di pulau Flores (bagian timur) dan pulau Adonara. Pada satu sisi gunung-gunung tersebut banyak memberikan kontribusi terhadap tingkat kesuburan tanah, namun pada sisi yang lain menjadi sumber bencana yang setiap saat dapat mengancam yaitu gempa bumi dan letusan gunung berapi.

Gambar 2.2 Gunung Ile Boleng & Lewotobi

Gunung Ile Boleng di P. Adonara Gunung Lewotobi Perempuan dan Laki-laki

(29)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

22 2.4 Kondisi Geomorfologi

Kabupaten Flores Timur berada dalam jalur gunung api yang masih aktif sebanyak 4 (empat) gunung, yaitu :

► Gunung Lewotobi Laki-laki dengan ketinggian 1.584 m dari permukaan laut, terletak di Pulau Flores;

► Gunung Lewotobi Perempuan dengan ketinggian 1.703 m dari permukaan laut, terletak di Pulau Flores;

► Gunung Leraboleng dengan ketinggian 1.117 m dari permukaan laut, terletak di Pulau Flores;

► Gunung Ile Boleng dengan ketinggian 1.659 m dari permukaan laut, terletak di Pulau Adonara.

Secara morfologi, wilayah Flores Timur tersusun atas 28 (dua puluh delapan) bentuk lahan (lands forms), bahkan sebagian besarnya merupakan wilayah perbukitan yaitu lereng gunung api tidak aktif seluas 48.892 ha atau 27,59% dari luas wilayah kabupaten Flores Timur, dataran alluvial kars seluas 29.687 ha atau 16,75%, dan kaki gunung api aktif seluas 28.969 ha atau 16,24%.

Selain itu dijumpai pula bentuk lahan lainnya, yaitu lereng gunung api aktif (14.023 ha), dataran kaki gunung api tidak aktif (13.286 ha), gunung api strato tidak aktif (11.676 ha), gunung api strato aktif (7.510 ha), dataran antar gunung api (3.962 ha), gunung api bocca (3.183 ha), medan lava tua (2.959 ha), dataran fluvio gunung api (2.585 ha), medan lava muda (1.800 ha), dataran kaki gunung api aktif (2.745 ha), dataran gunung api (1.308 ha), perbukitan kars tidak berkembang (822 ha). Luas dan persentase bentuk lahan selengkapnya disajikan pada tabel.

(30)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

23

Tabel 2.6 Bentuk lahan Penyusun Kabupaten Flores Timur

Bentuk lahan Luas %

Luas

Km2 Ha

Danau kawah tidak aktif 0,46 46 0,03

Dataran Aluvial 6,06 606 0,34

Dataran aluvial kars 296,87 29.687 16,75

Dataran aluvial pantai 2,16 216 0,12

Dataran antar gunung api 39,62 3.962 2,24

Dataran fluvio gunung api 25,85 2.585 1,46

Dataran gunung api 13,08 1.308 0,74

Dataran kaki gunung api aktif 27,45 2.745 1,55 Dataran kaki gunung api tidak aktif 132,86 13.286 7,50

Gunung api bocca 31,83 3.183 1,80

Gunung api strato aktif 75,10 7.510 4,24

Gunung api strato tidak aktif 116,76 11.676 6,59

Kaki gunung api aktif 289,69 28.969 16,35

Kawah aktif 0,43 43 0,02

Kawah tidak aktif 6,89 689 0,39

Kerucut gunung api piroklastik 4,17 417 0,24

Kipas fluvio gunung api 4,86 486 0,27

Lagun 0,14 14 0,01

Lereng gunung api aktif 140,23 14.023 7,91

Lereng gunung api tidak aktif 488,92 48.892 27,59

Medan lava muda 18,00 1.800 1,02

Perbukitan kars tidak berkembang 8,22 822 0,46

Perbukitan sisa 5,41 541 0,31

Permukaan planasi 6,33 633 0,36

Rawa air tawar 0,23 23 0,01

Teras sungai erosional 1,17 117 0,07

Medan lava tua 29,59 2959 1,67

Jumlah 1.771,92 177192 100,00

Sumber : Buku Data & Informasi Spasial Sumberdaya Alam Kab.Flores Timur

2.5 Kondisi Hidrologi

Dari segi hidrologi, Kabupaten Flores Timur memiliki 290 mata air yang tersebar di seluruh kecamatan dengan debit antara 0,5–20 liter perdetik. Sumber mata air tersebut umumnya berada pada kawasan hutan. Potensi kawasan hutan lindung yang perlu dijaga terdapat di kecamatan Ile Mandiri, Adonara Tengah, Ile Boleng, Wotan Ulumado, Adonara Timur, Demon Pagong, Ile Bura, Larantuka, Lewolema, Tanjung Bunga, Titehena dan

(31)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

24

Wulanggitang yang berfungsi melindungi kawasan yang ada di bawahnya dengan luas 27.996, 56 ha.

2.6 Kondisi Demografi

a. Kepadatan dan Persebaran Penduduk

Perubahan wilayah kecamatan karena pemekaran wilayah dapat mempengaruhi kepadatan penduduk menurut kecamatan, akan tetapi pada tahun 2012 belum ada lagi yang mengalami pemekaran. Jumlah penduduk terbanyak dari hasil Registrasi Penduduk 2012 terdapat di kecamatan Larantuka dengan penduduk sebanyak 38.029 orang dan yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Demon Pagong dengan penduduk sebanyak 4.326 orang.

Tabel 2.7 Luas Wilayah, Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Sex Rasio dan

Kepadatan Menurut Kecamatan, 2012

KECAMATAN Luas Wilayah (Km2) Jenis Kelamin Total Sex Ratio Kepada tan pendud uk (jiwa/K m2) Laki-Laki Perempuan Wulanggitang 225,85 6,595 6,714 13,309 98,23 52,00 Titehena 154,84 5,521 5,763 11,284 95,80 53,30 Ile Bura 118,32 3,048 3,407 6,455 89,46 133,01 Tanjung Bunga 257,57 6,174 6,182 12,356 99,87 52,68 Lewolema 92,84 3,911 4,117 8,028 94,99 73,92 Larantuka 48,91 18,969 19,060 38,029 99,52 500,97 Ile Mandiri 72,76 4,554 4,819 9,373 94,50 126,25 Demon Pagong 85,40 2,049 2,277 4,326 89,99 75,41

(32)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

25

Sumber : BPS Kab. Flotim, 2013 (Hasil Registrasi Penduduk Akhir Tahun 2012)

Berdasarkan tabel 2.7 di atas juga dapat digambarkan bahwa rasio jenis kelamin yang tertinggi terdapat di kecamatan Tanjung Bunga, dengan rasio jenis kelamin sebesar 99,87. Data ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak 0,13% dari jumlah penduduk laki-laki. Jadi jumlah penduduk di kecamatan ini hampir seimbang antara laki-laki dan perempuan.

Sedangkan rasio jenis kelamin yang terendah terdapat di Kecamatan Solor Selatan yang hanya sebesar 78,64 yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak 21,36% dari jumlah penduduk laki-laki.

Solor Barat 128,20 4,374 5,133 9,507 85,21 74,16 Solor Selatan 31,58 2,169 2,758 4,927 78,64 156,02 Solor Timur 66,56 6,093 6,933 13,026 87,88 195,70 Adonara Barat 79,71 5,918 6,095 12,013 97,09 214,63 Wotan Ulumado 86,31 4,076 4,228 8,304 96,40 109,54 Adonara Tengah 42,73 5,441 5,677 11,118 95,84 191,72 Adonara Timur 91,06 12,673 14,008 26,681 90,47 244,91 Ile Boleng 49,30 6,545 7,957 14,502 82,25 282,19 Witihama 79,43 6,427 7,552 13,979 85,10 179,29 Klubagolit 44,41 4,905 5,677 10,582 86,40 234,53 Adonara 56,80 4,834 5,967 10,801 81,01 232,53 FLORES TIMUR 1 812,85 114,276 124,324 238,600 90,98 131,62

(33)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

26 Gambar 2.3. Prosentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan

b. Penduduk Menurut Kelompok Umur.

Komposisi penduduk menurut umur dapat memberikan suatu ciri terhadap penduduk, apakah tergolong sebagai penduduk yang produktif atau yang tidak produktif. Komposisi seperti ini dapat menggambarkan pola perilaku sosial ekonomi penduduk. Penduduk yang berumur 0 – 14 tahun dan yang berumur lebih dari 64 tahun dikategorikan sebagai penduduk yang tidak produktif. Komposisi penduduk menurut umur di Flores Timur dapat disajikan pada tabel 2.8 berikut ini.

(34)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

27 Tabel. 2.8 Penduduk Flores Timur Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Tahun 2012

KELOMPOK UMUR

Laki-laki Perempuan L + P

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 2 3 4 5 6 7 00 - 04 12.548 10 ,98 12.644 10,17 25.192 11 05 - 09 16.147 14,13 14.223 11,44 30.370 11,5 10 - 14 15.942 13,95 13.564 10,91 29.506 12,3 15 - 19 10.273 8,99 10.244 8,24 20.517 7 20 - 24 8.354 7,31 6.515 5,24 14.869 6,2 25 - 29 6.057 5,3 8.417 6,77 14.474 7,2 30 - 34 7.988 6,99 6.987 5,62 14.975 5,7 35 - 39 6.011 5,26 9.561 7,69 15.572 7,3 40 - 44 6.057 5,3 7.049 5,67 13.106 6 45 - 49 5.714 5 7.795 6,27 13.509 5 50 - 54 4.365 3,82 6.316 5,08 10.681 4,9 55 - 59 4.411 3,86 5.545 4,46 9.956 4,4 60 - 64 3.977 3,48 4.351 3,5 8.328 3,5 65 - 69 1.828 1,6 4.103 3,3 5.931 2,9 70 - 74 2.834 2,48 3.904 3,14 6.738 2 75+ 1.783 1,56 3.096 2,49 4.879 3,1 JUMLAH 114 276 100 124 324 100 238 600 100

Sumber :BPS Kab. Flores Timur (Hasil Registrasi Akhir Tahun 2012)

Berdasarkan tampilan pada Tabel 2.8 di atas terlihat bahwa lebih dari setengah penduduk Kabupaten Flores Timur berada pada kelompok umur 15 - 64 tahun, yakni sebesar 135.987 orang atau 56,99%, sedangkan penduduk usia lebih dari 64 tahun 17.548 orang.

Persentase penduduk perempuan usia 15 – 64 tahun terhadap total penduduk perempuan sebesar 58,54 persen. Bila dibandingkan

(35)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

28

dengan persentase penduduk laki-laki dalam kelompok umur yang sama, maka persentase penduduk laki-laki usia 15 – 64 tahun lebih kecil dibanding penduduk berjenis kelamin perempuan.

Dari tabel di atas juga digambarkan bahwa proporsi penduduk terbesar terhadap total penduduk baik penduduk laki-laki maupun perempuan menumpuk pada usia 15 – 64 tahun.

Gambar 2.4 Komposisi Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur dan jenis Kelamin

c. Jumlah Rumah Tangga.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (Hasil Registrasi Akhir Tahun 2012) jumlah penduduk di Kabupaten Flores Timur per 31 Desember 2012 adalah sebanyak 238.600 jiwa yang tersebar pada 19 kecamatan. Jumlah penduduk terbesar adalah pada Kecamatan Larantuka dengan jumlah 38.029 jiwa, sedangkan jumlah penduduk paling sedikit adalah pada Kecamatan Demon Pagong dengan jumlah 4.326 jiwa.

(36)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

29

Selanjutnya Data Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk di Kabupaten Flores Timur Tahun 2012 dapat diikuti pada Tabel berikut ini.

Tabel 2.9. Jumlah Rumah Tangga & Penduduk di Kabupaten Flores Timur Tahun 2012

Sumber: BPS Kab. Flores Timur (Hasil Registrasi Akhir Tahun 2012)

Kecamatan Rumah Tangga Penduduk 01. Wulang Gitang 3.129 13,309 02. Titehena 2.741 11,284 03. Ilebura 1.426 6,455 04. Tanjung Bunga 2.273 12,356 05. Lewolema 1.791 8,028 06. Larantuka 8.339 38,029 07. Ile Mandiri 2.068 9,373 08. Demon Pagong 1.187 4,326 09. Solor Barat 2..423 9,507 10. Solor Selatan 1.211 4,927 11. Solor Timur 3.552 13,026 12. Adonara Barat 2.678 12,013 13. Wotanulumado 2.060 8,304 14. Adonara Tengah 2.730 11,118 15. Adonara Timur 6.819 26,681 16. Ile Boleng 4.364 14,502 17. Witihama 4.488 13,979 18. Kelubagolit 3.222 10,582 19. Adonara 2.618 10,801 Jumlah 59.119 238.600

(37)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

30

3

KONDISI UMUM

PEMERINTAHAN

3.1 Administrasi Pemerintahan

Pemekaran wilayah kecamatan, desa dan kelurahan di Kabupaten Flores Timur dilakukan sejak tahun 2001 sampai tahun 2010. Sampai dengan tahun 2012, jumlah kecamatan di Kabupaten Flores Timur adalah sebanyak 19 kecamatan, desa sebanyak 229 desa, dan kelurahan berjumlah 21 kelurahan.

Dari jumlah pemerintahan tingkat terbawah 91,60% adalah desa, dan kelurahan hanya 8,40%. Desa/kelurahan paling banyak berada di Kecamatan Adonara Timur dan Ile Boleng masing-masingnya 21 desa dan paling sedikit di Kecamatan Ile Bura, Lewolema,Demon Pagong dan Solor Selatan masing-masing 7 desa.

Tabel 3.1. Nama Desa & Kelurahan sesuai Perda No. 2 Tahun 2010 dan No. 3

Tahun 2010

NO NAMA KECAMATAN NAMA DESA / KELURAHAN

1 2 3

1 Wulanggitang 1 Boru

2 BoruKedang

(38)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

31 4 Pululera 5 Nileknoheng 6 Nawokote 7 Waiula 8 Hewa 9 PantaiOa 10 OjanDetun 11 Klatanlo

2 Ile Bura 1 Birawan

2 Nuri 3 NoboKonga 4 Riangbura 5 Lewoawang 6 Dulipali 7 Riang Rita 3 Titehena 1 Wotowara 2 Tuakepa 3 Ilegerong 4 Tenawahang 5 Kobasoma 6 Konga 7 Lewolaga 8 LeraBoleng 9 Adabang 10 Lewoingu 11 Serinuho 12 Dun TanaLewoingu 13 Duli Jaya 14 Bokangwolomatang

4 Demon Pagong 1 Lewokluok

(39)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

32 3 Lamika 4 Blepanawa 5 Bama 6 Kawalelo 7 Lewomuda 5 Larantuka 1 Pukentobiwangibao 2 Waibalun 3 Lewolere 4 PantaiBesar 5 Larantuka 6 Balela 7 PohonSiri 8 Lohayong 9 Lokea 10 Postoh 11 Amagarapati 12 Ekasapta 13 Lamawalang 14 Sarotari 15 Weri 16 Mokantarak 17 Waihali 18 PohonBao 19 Sarotari Tengah 20 SarotariTimur

6 Ile Mandiri 1 Lewohala

2 Riangkemie

3 Wailolong

4 Lewoloba

5 Tiwatobi

(40)

PROFIL KABUPATEN FLORES TIMUR, 2013

|

33 7 Halakodanuan 8 MudaKeputu 7 TanjungBunga 1 Ratulodong 2 Kolaka 3 Bandona 4 Bahinga 5 SinaMalaka 6 SinarHadigala 7 Waibao 8 Nusanipa 9 LewoBunga 10 Lamatutu 11 LatonLiwo 12 Patisirawalang 13 GekengDeran 14 Aransina 15 Latonliwo II 16 Lamanabi 8 Lewolema 1 RiangKotek 2 SinarHading 3 Ile Padung 4 Lewobele 5 Bantala 6 Balukhering 7 Painapang

9 Solor Barat 1 Ritaebang

2 Tanalein

3 Lamaole

4 Kalelu

5 Lewotanaole

Gambar

Gambar 2.1  Peta Administrasi Kabupaten Flores Timur
Tabel 2.1  Wilayah Administrasi Kabupaten Flores Timur
Tabel 2.2  Topografi Kabupaten Flores Timur
Tabel 2.3  Luas Daerah Menurut Klasifikasi Kemiringan Kabupaten Flores Timur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Memperhatikan arah kebijakan Nasional tahun 2022 dan Prioritas Pembangunan Provinsi Tahun 2022 sebagaimana tertuang dalam RKPD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2022, maka dalam

2.1.2.3.4 Pengaruh Resiprositas Tradisi Nyumbang terhadap Nilai Anak 68 2.1.2.3.5 Pengaruh Resiprositas Budaya Hajatan terhadap Preferensi Jenis Kelamin Anak yang Diinginkan

Kerangka nilai disini termasuk nilai budaya masyarakat dan nilai/etika profesi. Kerangka nilai budaya masyarakat yaitu asas-asas, prinsip-prinsip, standar-standar prilaku,

Rencana Kerja SKPD Tahun 2013 disusun sebagai Pedoman Atau Arah Kebijakan Pelaksanaan Pembangunan Daerah dalam Penyusunan Anggaran SKPD Dinas Pemuda dan Olah Raga

Rencana Strategis Balai Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Renstra BP- PAUD dan Dikmas) Jawa Timur Tahun 2015—2019 disusun berdasarkan arah dan kebijakan