31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010
Daftar Isi Halaman Contents
Page
Surat Pernyataan Manajemen Director's Statements Letter
Independent Auditor's Report
Laporan Posisi Keuangan 1 - 2 Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi 3 Income Statements
Laporan Laba Rugi Komprehensif 4 Comprehensive Income Statements
Laporan Perubahan Ekuitas 5 Statements Of Chages In Equity
Laporan Arus Kas 6 Statements Of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan 7 - 47 Notes To The Financial Statements
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/
A S E T 2 0 1 1 Notes 2 0 1 0 ASSETS
Kas dan Bank 7.361.612.273 5. 5.530.337.468 Cash on hand and in banks
Aset keuangan - nilai wajar melalui laba rugi Financial assets at fair value through profit or loss
Deposito berjangka 32.041.603.600 6. a. 39.769.325.000 Time deposit
Efek ekuitas untuk diperdagangkan 4.445.967.250 6. b. 1.783.750.000 Equity securities for trading
Efek utang untuk diperdagangkan - 6. c. 1.045.000.000 Debt securities for trading
Reksadana 5.113.311.256 6. d. 5.076.239.416 Mutual fund
Aset keuangan tersedia untuk dijual Financial Assets Available-for-sale
Efek ekuitas tersedia untuk dijual - 7. a. 1.607.637.500 Equity securities Available-for-sale
Efek utang tersedia untuk dijual 34.780.340.000 7. b. 25.015.900.000 Debt Securities Available-for-sale
Piutang Premi 29.066.369.079 8. 41.039.425.109 Premiums receivables
Setelah dikurangi penyisihan net of allowance for doubtful
piutang ragu-ragu sebesar Rp. 3.282.111.751,- dan accounts of Rp. 3.282.111.751,- (31 Desember 2011)
Rp. 2.601.179.634 tahun 31 Desember 2011 dan 2010 and Rp. 2.601.179.634 (31 Desember 2010)
Piutang Reasuransi 17.740.427.175 9. 32.818.987.240 Reinsurance receivables
Setelah dikurangi penyisihan net of allowance for doubtful
piutang ragu-ragu sebesar Rp. 3.331.966.855,- dan accounts of Rp. 3.331.966.855,-
Rp. 2.761.960.424 tahun 31 Desember 2011 dan 2010 and Rp. 2.761.960.424 at December 2011 and 2010
Piutang Hasil Investasi 244.810.630 10. 472.540.765 Investment income receivable
Uang Muka dan biaya dibayar dimuka 6.765.065.371 11. 5.260.800.990 Advance and prepaid expenses
Investasi pada saham 1.087.187.252 12. 1.087.187.252 Investment in equity securities
Piutang Lain-lain 4.808.850.747 13. 3.008.500.177 Other account receivables
Aset Tetap 15.675.371.184 14. 15.269.660.718 Fixed Asset - net of accumulated
Setelah dikurangi akumulasi penyusutan deprecition of Rp. 17.034.760.753,- and
sebesar Rp. 17.034.760.753,- dan Rp. 15.449.375.406,- Rp. 15.449.375.406,- in 3December 31, 2011 and 2010
untuk tahun 31 Desember 2011 dan 2010
Aset Pajak Tangguhan 808.163.119 848.140.094 Deferred tax assets
Aset Lain-lain 2.630.952.470 15. 2.937.583.726 Other assets
JUMLAH A S E T 162.570.031.406 182.571.015.455 TOTAL ASETS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian The accompanying notes form an integral part
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/
LIABILITAS DAN EKUITAS 2 0 1 1 Notes 2 0 1 0 LIABILITIES AND EQUITY
Liabilitas Liabilities
Utang Klaim 9.024.869.494 16. 8.625.375.874 Claims liabilities
Estimasi Klaim Retensi Sendiri 22.396.710.552 17. 20.221.036.203 Estimated own retention claims
Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan 31.471.545.317 18. 37.037.296.037 Unearned premiums
Utang Reasuransi 5.440.734.538 19. 1.346.219.813 Reinsurance payable
Utang Komisi 6.705.772.779 20. 4.195.446.317 Commission payable
Utang Pajak 266.550.630 21. 373.844.470 Taxes payable
Utang Lain-lain 3.872.465.187 23. 2.421.298.036 Other payable
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 1.326.909.157 22. 936.138.229 Accrued expenses
Imbalan pasca kerja 2.040.053.442 37. 1.732.737.786 Post-employment benefits liabilities
Jumlah Liabilitas 82.545.611.096 76.889.392.765 Total liabilities
Ekuitas Equity
Modal Saham 24. Capital stock
Nilai nominal - Rp. 200 per saham Nominal Value - Rp 200 per value per share
untuk untuk tahun 31 Desember 2011 dan 2010 for the years ended December 31, 2011 and 2010
Modal Dasar - 1.000.000.000 saham Authorized - 1.000.000.000 shares
Telah Ditempatkan dan issued and paid-up capital
Disetor Penuh 300.000.000 saham 60.000.000.000 60.000.000.000 300.000.000 shares
Tambahan modal disetor 2.770.781.054 25. 2.770.781.054 Additional paid in capital
Laba (rugi) belum direalisasikan 1.486.475.138 1.020.752.021 Unrealized gain (loss)
Saldo Laba Retained earnings
Cadangan Umum 3.571.626.826 33.897.989.355 General reserve
Cadangan Khusus - 1.954.526.624 Special reserve
Belum Ditentukan Penggunaannya Unappropriated profit
Laba (Rugi) Tahun Lalu 2.805.912 (5.969.042.811) Net Income (Loss) last period
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 12.192.731.380 12.006.616.447 Net Income (Loss) current period
Jumlah Ekuitas 80.024.420.310 105.681.622.690 Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 162.570.031.406 182.571.015.455 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
catatan atas laporan keuangan merupakan bagian The accompanying notes form an integral part
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/
2 0 1 1 Notes 2 0 1 0
Pendapatan Underwriting Underwriting Income
Pendapatan Premi Premiums income
Premi Bruto 171.563.137.067 28. 179.551.851.263 Gross premiums
Premi Reasuransi (62.736.014.358) 29. (62.577.757.761) Reinsurance premiums
(Kenaikan) penurunan Premi Yang Belum (Increase) decrease in unearned
Merupakan pendapatan 5.565.750.722 (7.089.029.403) premiums
Jumlah Pendapatan underwriting - neto 114.392.873.431 109.885.064.100 Total underwriting income - net
Beban Underwriting Underwriting Expenses
Beban Klaim Claims expense
Klaim Bruto (64.962.158.726) 30. (74.925.720.442) Gross claims
Klaim Reasuransi 37.387.531.541 31. 38.832.997.766 Reinsurance claims
Kenaikan (penurunan) Increase (decrease) in
Estimasi Klaim Retensi Sendiri (2.175.674.349) 4.697.784.275 estimated own retention claims
Jumlah Beban Klaim (29.750.301.534) (31.394.938.401) Total claims expens
Beban Komisi bersih (25.386.093.422) 32. (20.974.562.966) Commissions - net
Beban Underwriting Lain Neto (18.000.000) - Other underwriting expense
Jumlah Beban Underwriting (55.154.394.956) (52.369.501.367) Total underwriting expenses
Hasil Underwriting 59.238.478.475 57.515.562.732 Underwriting Results
Hasil Investasi 4.833.876.741 33. 5.848.878.557 Net investment income
Beban Usaha (51.195.830.594) 34. (47.757.940.222) Operating expenses
Laba Usaha 12.876.524.622 15.606.501.067 Operating Income
Penghasilan (beban) Lain-lain 2.046.478.731 35. 305.620.181 Other income (expense), net
Laba Sebelum Pajak 14.923.003.353 15.912.121.248 Profit before income tax
Tax expenses
Beban Pajak Penghasilan (2.690.295.000) 21. a (1.792.321.000) Current tax
Beban Pajak Tangguhan (39.976.973) 21. a (2.113.183.801) Deferred tax
Laba tahun berjalan 12.192.731.380 12.006.616.447 Net income for the year
Laba per saham 41 36. 40 Earnings per share
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian The accompanying notes form an integral part
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 0 1 1 2 0 1 0
Laba tahun berjalan 12.192.731.380 12.006.616.447 Net income for the year
Pendapatan komprehensif lain Other Comprehensive Income
Aset keuangan tersedia untuk dijual 465.723.117 (295.392.854) Available-for-sale financial asset
Total Pendapatan komprehensif lain 465.723.117 (295.392.854) Total Other Comprehensive Income Total Comprehensive income
Laba komprehensif 12.658.454.497 11.711.223.593
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian The accompanying notes form an integral part
Tambahan Laba (rugi)
modal disetor / belum Belum
Modal disetor / Additional direalisasikan / ditentukan Cadangan Cadangan
Catatan / Paid - up Paid in Unrealized penggunaannya / umum / General khusus / Special Jumlah ekuitas /
Notes capital stock capital gain (loss) Unappropriated reserve reserve Total equity
Saldo 1 Januari 2010 60.000.000.000 2.770.781.054 1.316.144.875 3.237.051.783 30.728.782.386 1.954.526.624 100.007.286.722 Balance as of January 01, 2010
Dividen (4.879.230.135) 1.230.135 (4.878.000.000) Dividend
Tantiem (460.304.730) (460.304.730) Tantiem
Dana Sosial (184.121.888) (184.121.888) Social Fund
Cadangan Umum (3.682.437.837) 3.682.437.837 - Approriated for general reserve
Bonus Karyawan (514.461.003) (514.461.003) Employee Bonus
Laba (rugi) belum direalisasikan (295.392.854) (295.392.854) Unrealized gain (loss)
Laba bersih tahun berjalan 36. 12.006.616.447 12.006.616.447 Net Income for the year
Saldo 31 Desember 2010 60.000.000.000 2.770.781.054 1.020.752.021 6.037.573.639 33.897.989.355 1.954.526.624 105.681.622.695 Balance as of December 31, 2010
Dividen 26. (7.203.969.869) 3.969.869 (7.200.000.000) Dividend
Tantiem 26. (900.496.234) (900.496.234) Tantiem
Dana Sosial 26. (240.132.328) (240.132.328) Social Fund
Cadangan Umum 26.,27. (3.662.018.017) 3.662.018.017 - Approriated for general reserve
Rugi tahun buku 2007 26.,27. 5.971.848.721 (5.971.848.721) - Loss for the year 2007
Kerugian piutang asuransi 27 (28.020.501.694) (1.954.526.624) (29.975.028.318) Loss of insurance receivables
Laba (rugi) belum direalisasikan 6.. 465.723.117 465.723.117 Unrealized gain (loss)
Laba bersih tahun berjalan 36. 12.192.731.380 12.192.731.380 Net Income for the year
Saldo 31 Desember 2011 60.000.000.000 2.770.781.054 1.486.475.138 12.195.537.291 3.571.626.826 80.024.420.310- Balance as of December 31, 2011
catatan atas laporan keuangan merupakan bagian The accompanying notes form an integral part
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. of these financial statements.
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 0 1 1 2 0 1 0
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flows From Operating Activities
Penerimaan premi 149.093.609.827 141.873.793.022 Premiums receipts
Penerimaan reasuransi 22.954.523.636 31.362.633.709 Reinsurance receipts
Penerimaan lain-lain 1.876.755.556 4.761.577.447 Other receipts
Pembayaran premi reasuransi (31.171.051.122) (26.325.007.067) Payment for reinsurer
Pembayaran klaim (53.256.411.875) (67.618.471.868) Payment for claims
Pembayaran komisi (31.799.215.554) (25.357.200.845) Payment for commissions Pembayaran beban usaha (38.939.658.564) (41.197.932.627) Payment for operating expenses
Pembayaran pajak (5.410.683.531) (1.809.340.140) Payment for tax
Pembayaran beban lain-lain (3.302.048.205) (3.850.494.839) Payment for others
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Cash provided by (used in)
aktivitas operasi 10.045.820.167 11.839.556.793 operating activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flows From Investing Activities
Penerimaan hasil investasi 5.512.794.641 4.178.412.508 Net investment income Pencairan deposito 171.652.128.600 228.588.316.975 Time deposit withdrawals Hasil penjualan saham 345.508.254 2.195.306.635 Proceeds from equity securities Hasil penjualan aset tetap 257.287.500 62.459.424 Proceeds from disposal of fixed assets
Penjualan Saham 6.012.554.938 6.154.030.540 Equity securities
Penjualan Obligasi 9.167.000.000 4.863.000.000 Bond Sale
Penjualan Investasi Lain - 509.460.333 Other investment Penempatan deposito (163.924.407.200) (236.995.141.975) Time deposit investment
Pembelian Obligasi (17.271.000.000) (7.057.500.000) Purchases of bonds
Pembelian Saham (9.472.757.188) (6.562.765.851) Purchases of Equity securities Pembelian aset tetap (2.393.158.674) (963.252.407) Purchases of fixed assets
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Cash Provide by (Used In)
aktivitas investasi (114.049.129) (5.027.673.818) Investing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Cash Flows From Financing Activities
Pembayaran dividen (7.200.000.000) (4.878.000.000) Payment for dividend
Pembayaran tantiem (900.496.234) (460.304.730) Payment for tantiem
Lain-lain - (514.461.003) Others
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Cash Provide by (Used In)
aktivitas pendanaan (8.100.496.234) (5.852.765.733) Financing Activities
Net Increase (Decrease) in Cash on hand and
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan bank 1.831.274.805 959.117.242 in Banks
Saldo awal kas dan bank 5.530.337.468 4.571.220.227
Saldo akhir kas dan bank 7.361.612.273 5.530.337.468 Cash on hand and in Banks at end of Year
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian The accompanying notes form an integral part
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. of these financial statements.
1. Informasi Umum 1. General Information
Pada tahun 2003 Perusahaan melakukan Penawaran Umum Saham kepada masyarakat sebanyak 50 juta Saham Biasa Atas Nama atau 16,67 % dari 300 juta saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp. 200 setiap saham, dengan harga penawaran sebesar Rp. 300 setiap saham. Penawaran Umum Saham ini telah didaftarkan ke Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 4 Nopember 2003 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tanggal 15 Desember 2003. Penawaran Umum Saham ini telah memperoleh izin dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Nomor S-3079/PM/2003 tanggal 18 Desember 2003.
Sesuai dengan izin usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-3104/MP/1979 dan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan menjalankan usaha bidang asuransi kerugian, satu dan lain dalam segala bentuk menurut serta tunduk kepada Undang-undang dan peraturan perundangan Republik Indonesia. Kegiatan komersial Perusahaan dimulai pada bulan Juni 1979. Berdasarkan akta No 272 tanggal 29 Mei 2008 oleh Sutjipto, SH.M.Kn notaris di Jakarta tentang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyatakan bahwa Rapat telah mengesahkan Anggaran Dasar yang disesuaikan dengan Undang-undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diaktakan berdasarkan akta No. 33 tanggal 27 Juni 2008 oleh Wahyu Nurani, SH notaris di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-52208.A.H.01.02 Tahun 2008 tanggal 19 Agustus 2008.
Based on Notarial deed No.272 dated may 29, 2008 of Sutjipto, SH. M.Kn notary in Jakarta regarding Extra Ordinary Sharholders General Meeting stated that meeting has already approved the amendments of the articles of incorporation in complying with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Company. Those amendments of the articles of incorporation were legalized based on notarial deed No 33 dated June 27, 2008 of Wahyu Nurani, SH. notary in Jakarta and were approved by The Ministry of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia No. AHU-52208.A.H.01.02 Year 2008, dated August 19, 2008 .
PT Asuransi Jasa Tania Tbk was established based on Notarial Deed No. 133 dated June 25, 1979 of Kartini Mulyadi, SH, notary public in Jakarta. The Deed of establishment had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/328/11 dated August 13, 1979 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia, Supplement No. 87 dated October 31, 1979. The Company's Article of incorporation had been amended several times, which is by Notarial Deed No 121 dated August 25, 2003 of Anita Meiza, SH, the successor of Sutjipto, SH, notary public in Jakarta. This deed had been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-25805 HT.01.04.TH.2003 dated October 29, 2003 and was registered in Company List at Registered Office in Central Jakarta No. 3016/RUB 09.05/XI/2003 dated November 19, 2003.
PT Asuransi Jasa Tania Tbk didirikan berdasarkan akta No. 133 tanggal 25 Juni 1979 dari Kartini Mulyadi, SH Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/328/11 tanggal 13 Agustus 1979 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 1979. Akta pendirian telah mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir berdasarkan akta No. 121 tanggal 25 Agustus 2003 dari Anita Meiza, SH, Notaris pengganti dari Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-25805 HT.01.04.TH.2003 tanggal 29 Oktober 2003 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 3016/RUB 09.05/XI/2003 tanggal 19 November 2003.
PT Asuransi Jasa Tania Tbk's head office is located at Wisma Jasa Tania, Teuku Cik Ditiro Street No. 14, Jakarta.
Perubahan akta pendirian ini sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp.100.000.000.000 menjadi Rp.200.000.000.000, menurunkan nilai nominal saham(stock split) dari Rp. 500 menjadi Rp. 200, penjualan saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal dan pengangkatan direksi Perusahaan.
This change of the Article of incorporation the increase of the Company authorized capital from Rp. 100.000.000.000 to Rp. 200.000.000.000, the change in par value per share (stock split) from Rp. 500 to Rp. 200, sale of share to public in the Capital Market and the change in structure of the Board of Directors of the Company.
In 2003, The Company offered its shares by Initial Public Offering of 50 millions common shares or 16,67% of 300 millions shares issued and fully paid up with the nominal value of Rp. 300 per share. Initial Public Offering was registered in the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) on November 4, 2003 and listed in the Jakarta Stock Exchange (BEJ) on December 15, 2003. Initial Public Offering was approved by Director of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. S-3079/PM/2003 dated December 18, 2003.
In accordance with operational license of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-3104/MP/1979 and article 3 of the Company's scope of activities are in general insurance service, according to Government Law and Regulation of the Republic of Indonesia. The Company started commercial operation on June, 1979.
PT Asuransi Jasa Tania Tbk berkantor pusat di Wisma Jasa Tania Jalan Teuku Cik Ditiro No. 14 Jakarta.
1. Informasi Umum (Lanjutan) 1. General Information (Continued) President Commissioner Independent Commissioner President Director Director Director Director President Commissioner Independent Commissioner
Provisional President Director Director Director Director
2 0 1 1 2 0 1 0
Direksi 2.340.613.683 2.743.828.542 Directors
Dewan Komisaris 884.453.125 774.140.000 Board of Commissioners
3.225.066.808 3.517.968.542
The Company Directors have no affiliation with the Controlling Shareholders and The Board of Commissioners, Directors are not a concurrent position at another company, and not a person in the institutions or professions capital markets. Direksi perseroan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
Pemegang Saham Pengendali dan Komisaris, tidak merangkap jabatan Direksi pada perusahaan lain, serta tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga atau profesi penunjang pasar modal.
Komisaris Utama
Direktur
Direktur Buyung Sembiring, SH
Direktur Ade Zulfikar,SE. Dipl.Ins.,ACII
Direksi/ Directors
Berikut ini jumlah kompensasi yang diberikan kepada Direksi dan Komisaris berupa gaji, tunjangan dan tantiem, dengan rincian sebagai berikut :
The compensation for commissioners and directors in the form of salary, allowance and tantiem are as follows :
Komisaris Independen Stanislaus Say, MBA
H. Basran Damanik, SE, MM H. Basran Damanik, SE, MM Plt. Direktur Utama
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sesuai dengan Akta No.260 tanggal 29 Mei 2007, Akta No.173 tanggal 27 September 2007, Akta No.91 tanggal 19 Mei 2009 dan Akta No. 144 tanggal 27 September 2010 oleh Sutjipto SH, Notaris di Jakarta, terhitung mulai 27 September 2010 sampai dengan 30 Mei 2011 adalah sebagai berikut :
The structure of the Company's the Board of Commissioners and Directors, based on the deed No. 260 dated May 29, 2007, No. 173 dated September 27, 2007, No. 91 dated May 19, 2009 and No. 144 dated September 27, 2010 of Sutjipto SH, Notary public in Jakarta, for the period September 27, 2010 up to May 30, 2011 are as follows :
Dewan Komisaris/ Komisaris Independen Stanislaus Say, MBA
Direksi/
Direktur Ade Zulfikar,SE. Dipl.Ins.,ACII
Directors Buyung Sembiring, SH Komisaris Utama
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
Ir. H. Adi Prasongko
Jumlah karyawan Perusahaan sebanyak 220 dan 212 orang per 31 Desember 2011 dan 2010.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 sesuai dengan Akta No. 144 tanggal 27 September 2010 dan Akta No. 254 tanggal 30 Mei 2011 oleh Sutjipto SH, Notaris di Jakarta, terhitung mulai 30 Mei 2011 adalah sebagai berikut :
The structure of the Company's the Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2011, based on the deed No. 144 dated September 27, 2010 and deed No. 254 dated May 30, 2011 of Sutjipto SH, Notary public in Jakarta, commencing at May 30, 2011 are as follows :
Direktur
Slamet Solikhun, SE Direktur
Direktur Utama H. Basran Damanik, SE, MM
Ir. H. Adi Prasongko Board of Commissioners
The number of employees are 220 and 212 people, in December 31, 2011 and 2010 respectively.
1. Informasi Umum (Lanjutan) 1. General Information (Continued)
Chairman (Independent Commissioner) Member Member
2. 2.
a. PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan - a. PSAK 10 (Revised 2010), The Effects
of-Kurs Valuta Asing Changes in Foreign Exhange Rates.
b. PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan - b. PSAK 18 (Revised 2010), Accounting and-Pelaporan Program Manfaat Purnakarya Repoting by Retirement Benefit Plans c. PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja c. PSAK 24 (Revised 2010), Employee Benefits
d. PSAK 28 (Revisi 2010), Akuntansi Asuransi Kerugian d. PSAK 28 (Revised 2010), Accounting for General Insurance e. PSAK 36 (Revisi 2010), Akuntansi Asuransi Jiwa e. PSAK 36 (Revised 2010), Accounting for Life Insurance f. PSAK 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan f. PSAK 46 (Revised 2010), Income Tax
g. PSAK 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: g. PSAK 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation
Penyajian
h. PSAK 53 (Revisi 2010), Akuntansi Kompensasi h. PSAK 53 (Revised 2010), Accounting for Stock-Based
Berbasis Saham Compensation
i. PSAK 56 (Revisi 2010), Laba per Saham i. PSAK 56 (Revised 2010), Earnings per Share j. PSAK 60, Instrumen Keuangan : Pengungkapan j. PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures
k. PSAK 62, Kontrak Asuransi k. PSAK 62, Insurance Contracts
l. PSAK 63, Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi l. PSAK 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies Hiperinflasi
m.ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan m. ISAK 13, Hedges of Net Investmentin a Foreign Operation Usaha Luar Negeri
n. ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum n. ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding
dan Interaksinya Requirements and their Interaction
o. ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali o. ISAK 19, Applying the Restatement Approach Under PSAK 63 Dalam PSAK 63
p. ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status p. ISAK 20, Income Taxes – Changes in the Tax Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya of an Enterprise or its Shareholders
q. ISAK 23, Sewa Operasi: Insentif q. ISAK 23, Operating Lease Incentives
r. ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang r. ISAK 24, Evaluating the Substance of Transaction Involving Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa the Legal form of a Lease
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tetapi belum
diterapkan pada periode berjalan Standards and interpretation in issue not yet adopted inthe current period The Company's directors are responsible for the preparation of the financial statements and completed on March 27, 2012.
Effective for periods beginning on or after January 01, 2012.
Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards) .
These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards. Audit Committee
Ketua (komisaris independen) Stanislaus Say MBA Anggota
Direksi Perusahaan bertanggung jawab menyusun laporan keuangan dan menyelesaikan pada tanggal 27 Maret 2012.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 01 Januari 2012.
Anggota Frits Zinto Loudoe
Drs. R. Prayogo Koesoemo Ak MM Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2011 sesuai dengan Akta No.144 tanggal 27 September 2010 oleh Sutjipto SH, Notaris di Jakarta dan Surat Keputusan Nomor: 001/KEP-DK/I/2011 dari Komisaris PT Asuransi Jasa Tania, Tbk terhitung mulai 03 Januari 2011 adalah sebagai berikut :
The members of the Company's Audit Committee as of December 31, 2011, based on the deed No. 144 dated September 27, 2010 of Sutjipto, SH, Notary Public in Jakarta and the Decision Letter Number 001/KEP-DK/I/2011 of Commissioner PT Asuransi Jasatania Tbk , commencing at January 03, 2011 are as follows :
3. Kebijakan Akuntansi 3. Accounting Policies
a. Pernyataan Kepatuhan a.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Basis of Preparation of the financial statements
-
--
-Compliance Statements
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Figures in the financial statements are expressed in Rupiah unless otherwise stated.
The principle accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below:
The financial statements have been prepared based on Indonesian Financial Accounting Standards, consisting among others the Statements of Financial Accounting Standard (PSAK) established by the Indonesian Institute of Accountants, especially for rights and obligation of insurance transactions were use PSAK No.28 (Revised 1996) "the Accounting for General Insurance" and also the regulation of the Capital Market Supervisory Agency-Financial Institution (BAPEPAM-LK) of No. Kep-06/PM/2000 as changed with Decision Letter of the Bapepam and LK No KEP.554/BL/2010.
The Statements of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purposes of the cash flow statement, cash and cash equivalents is not included short term higly liquid investments with original maturities of three months or less.
The basis of measurement in the preparation of these financial statement is by using the acqusition cost concept, except for certain account which are measured on the other basis described in the related accounting policies. The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis accounting.
The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that effects:
the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, disajikan dalam mata uang Rupiah penuh.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan;
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung, dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktifitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas tidak mencakup, investasi likuid jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Dasar pengukuran dan penyajian laporan keuangan adalah biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu dinyatakan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disajikan dengan menggunakan metode akrual. Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan di
the reported amounts of the revenues and expenses during the reporting period.
Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, khusus untuk hak dan kewajiban transaksi asuransi menggunakan PSAK No.28 (revisi 1996) "Akuntansi Asuransi Kerugian" serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. KEP-06/PM/2000 sebagaimana telah dirubah dengan Surat Keputusan Bapepam dan LK No. KEP.554/BL/2010.
3. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 3. Accounting Policies (Continued) c. Transaksi Dalam Mata Uang Asing c. Foreign currency transaction
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan d. Financial Assets and Financial Liabilities
d.1. Classification
The Company’s financial assets consist of investment, cash and cash equivalents, investment income receivables, other receivables, and other asset. The Company’s financial liabilities consist of other payables. Financial Asset and liabilities as rights and liabilities of insurance transactions are not treated as financial assets and financial liabilities according PSAK above. Transactions denominated in foreign currencies are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the statements of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies, and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the income statements.
The Company classifies all of its financial assets (except investment in markeables securities) as loans and receivables.Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Perusahaan.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
c.2. Transactions and Balances
The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Company.
c.1. Reporting currency
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui dalam laporan laba rugi.
c.1. Mata uang pelaporan
Aset keuangan Perseroan terdiri dari investasi, kas dan setara kas, piutang hasil investasi, piutang lain-lain, dan aset lain-lain. Liabilitas keuangan Perseroan berupa utang lain-lain. Aset dan liabilitas keuangan sebagai hak dan kewajiban dari transaksi asuransi belum diperlakukan sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan menurut PSAK tersebut diatas.
d.1. Klasifikasi
Aset keuangan Perseroan berupa investasi dalam bentuk surat berharga dikelompokkan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai kelompok tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Perseroan mengelompokkan seluruh aset keuangannya (kecuali investasi dalam surat berharga) sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
c.2. Transaksi dan saldo
The Company’s financial asset in the form of investment in merketables securities is classified as financial assets at fair value through profit or loss, held to maturity and available-for-sale financial assets. Available-for-available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified as loans and receivables, for trading, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Seluruh liabilitas keuangan Perseroan dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
All of the Company’s financial liabilities are classified as financial liabilities measured at amortized cost.
3. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 3. Accounting Policies (Continued)
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) d. Financial Assets and Financial Liabilities (Continued)
d.3. Penghentian pengakuan d.3. Derecognition
Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah.
d.2. Recognition
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan Perseroan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.
At initial recognition, the Company’s financial assets or financial liabilities are measured at fair values plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issue of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
d.2. Pengakuan
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas.
Perseroan pada awalnya mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan.
The Company initially recognizes financial assets and financial liabilities on the date of origination.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang, serta aset keuangan tersedia untuk dijual yang tidak memiliki harga kuotasi dicatat pada biaya perolehan.
Subsequent to initial recognition, loans and receivables, and available-for-sale of unquoted financial assets are measured at cost.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method.
The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability.
Perseroan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired. Dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial tidak
memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perseroan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perseroan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Company derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Perseroan menghapusbukukan saldo piutang pada saat Perseroan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
The Company writes off a receivables when the Company determines that the asset is uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been charged-off is recorded as other income.
3. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 3. Accounting Policies (Continued)
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) d. Financial Assets and Financial Liabilities (Continued)
d.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi d.5. Amortized cost measurement
d.6. Pengukuran nilai wajar d.6. Fair value measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction) pada tanggal pengukuran.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Perseroan mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perseroan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model) . Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Perseroan, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian(risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm's length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Company measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm's length basis.
If a market for a financial instrument is not active, the Company establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm's length transactions between knowledgeable and willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Company, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Company calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
The Company calibrate a valuation techniques and evaluate its validity using prices from current market transactions that can be observed for the same instrument or based on other market data are available that can be observed.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih
hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Income and expense are presented on a net basis only whenpermitted by accounting standards. Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan
nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
d.4. Saling hapus d.4. Offsetting
Financial assets and liabilities shall be offset and the net amount is presented in the statements of financial position when and only when, the Company has a legal enforceable right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
3. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 3. Accounting Policies (Continued)
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) d. Financial Assets and Financial Liabilities (Continued) d.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) d.6. Fair value measurement (Continued)
d.7. Reklasifikasi d.7. Reclassification
Aset keuangan selain pinjaman dan piutang dimungkinkan untuk direklasifikasi diluar kategori untuk diperdagangkan hanya dalam situasi yang jarang terjadi yang timbul dari satu peristiwa yang tidak biasa dan sangat jarang terulang lagi dalam jangka pendek. sebagai tambahan, Perseroan bisa memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan yang memenuhi definisi pinjaman dan piutang selain dari kategori untuk diperdagangkan atau tersedia untuk dijual jika Perusahaan mempunyai intensi dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan untuk jangka waktu yang lama atau sampai jatuh tempo pada tanggal reklasifikasi. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Perseroan dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Perseroan yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat
Financial assets other than loans and receivables are permitted to be reclassified out of the held-for trading category only in rare circumstances arising from a single event that is unusual and highly unlikely to recur in the near-term. In addition, the Company may choose to reclassify financial assets that would meet the definition of loans and receivables out of the held-for-trading or available-for-sale categories if the Company has the intention and ability to hold these financial assets for the foreseeable future or until maturity at the date of reclassification.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e, the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with the other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging), or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evindence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statement of income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Company and counterparty where appropriate. Fair value estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Company believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
Reklasifikasi dilakukan pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi. Nilai wajar menjadi biaya perolehan baru atau biaya perolehan diamortisasi, mana yang dapat diterapkan, dan tidak ada pencatatan kembali laba atau rugi yang dicatat sebelum tanggal reklasifikasi yang sebelumnya dibuat. Tingkat bunga efektif aset keuangan yang direklasifikasi ke kelompok pinjaman dan piutang, dan dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan pada tanggal reklasifikasi. Selanjutnya, kenaikan estimasi arus kas disesuaikan dengan tingkat bunga efektif secara prospektif.
Reclassifications are made at fair value as of the reclassification date. Fair value becomes the new cost or amortised cost as applicable, and no reversals of fair value gains or losses recorded before reclassification date are subsequently made. Effective interest rates for financial assets reclassified to loans and receivables and held-to-maturity categories are determined at the reclassification date. Further increases in estimates of cash flows adjust effective interest rates prospectively.
3. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 3. Accounting Policies (Continued)
e. Piutang Premi dan Penyisihan Piutang ragu-ragu e. Premium Receivables and Allowance for Doubtfull Accounts
f. Aset Tetap f. Fixed Assets
Class Buildings Motor vehicles Office equipment and furniture Mess furniture and fixtures 5% atau 20 tahun / 5% or 20 years
Bangunan
25 % atau 8 tahun / 25% or 8 years
The residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each balance sheet date to ensure that such residual values, useful lives and depreciation method are consistent with the expected pattern of economic benefits from those assets.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda kecuali bangunan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat.
Tarif penyusutan per tahun /
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.
50% atau 4 tahun / 50% or 4 years
Initially, an item of property plant and equipment is measured at its cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable to bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management, and also include the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located. The cost of self-constructed asset/s is determined using the same principles as for an acquired asset.
25 % atau 8 tahun / 25% or 8 years Depreciation rates per annum Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian
komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Subsequent expenditures such as replacement and major inspection are added to the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of those parts that are replaced or any remaining carrying amounts of the cost of the previous inspection is derecognized. The costs of day-to-day servicing of an asset are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Premium receivables are recognized when the insurance policies are issued at par value. The aging of preimum receivables are classified : up to 60 days and over 60 days. The Company provide allowance for doubtfull accounts based on a review of receivables collectibility at end of year. Premium receivables are written off in the period which they are determined to be not collectible, and approved by Shareholders General Meeting. Cash received (recovery) from premium receivables which it already written off, is recognized in the Income Statements.
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Biaya perolehan suatu aset yang dibangun sendiri ditentukan dengan menggunakan prinsip yang sama sebagaimana perolehan asset dengan pembelian atau cara lain. Piutang premi diakui pada saat polis diterbitkan sebesar nilai nominal. Umur piutang premi diklasifikasikan : sampai dengan 60 hari dan diatas 60 hari. Penyisihan piutang ragu-ragu, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Penerimaan (pemulihan) kembali piutang yang telah dihapuskan (write-off) , diakui dalam laporan laba rugi.
Perabot dan perlengkapan mess Peralatan dan perabot kantor Kendaraan bermotor Kelompok
Depreciation is computed using the double declining balance method, except for the buildings using straight line method over their usefull lives..
Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada laporan posisi keuangan.
Land is stated at cost and is not depreciated. Certain costs associated with the acquisition or renewal of legal titles on the landrights are deferred and amortized using the (straight-line method over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter. These deferred costs are presented under “Other Assets” in the statements of financial position.
3. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 3. Accounting Policies (Continued)
f. Aset Tetap (Lanjutan) f. Fixed Assets (Continued)
g. g.
h. h.
h.1. Pendapatan Premi
h.2. Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan h.2. Unearned premium
Premium Income Recognition and Unearned Premium Reserves
Reinsurance receivable are recognized at nominal value when debit note are issued to reinsurer company. To reduce its underwriting risk, the company reinsures some of policy risk to reinsurer / insurance company for which the company is not liable.
Unearned premium is determined not less than 10% of net premium for policy with covered period of one month or less and 40% of net premium for policy with coverage period of more than one month based on the Decree of the Minister of Finance No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003. To the extent that the reinsures are unable to meet their obligations under the reinsurance agreements, the Company is contingently liable for all such losses. The Company has proportional and non proportional treaty reinsuranse, and faculative reinsurance agreement. In reinsurance process, the Company may enter into otomatic reinsuranse agreement treaty type both proportional and non proportional (excess of loss) or facultative reinsurance agreement. The aging of reinsurance receivables are classified up to 60 days, and above 60 days.
h.1. Premium Revenue
When an asset is disposed of or when no future economic benefits are expected from its use or disposal, the cost and accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, are removed from the accounts. Any resulting gain or loss from derecognition of an item of property, plant and equipment is included in the (consolidated) profit and loss.
Reinsurance Receivables and Allowance for Doubtfull Accounts
Piutang Reasuransi dan Penyisihan Piutang Reasuransi ragu-ragu
Penyisihan piutang reasuransi ditentukan berdasarkan hasil penelahaan atas kolektibilitas piutang reasuransi pada setiap akhir tahun. Piutang reasuransi dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Penerimaan (pemulihan) kembali piutang reasuransi yang telah dihapuskan (write off) , diakui dalam laporan laba rugi.
Premium earned from insurance and reinsurance contracts are recognized as revenue for periode covered by the policy base on the portion of protection covered. Premium from closed joint policies (co insurance) is recognized for share of premium received by the Company. Reinsurer's right on premium regocnized as reinsurance premium during contract period proportionally to protection covered.
Pengakuan Pendapatan Premi dan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan
The Company provide allowance for doubtfull accounts based on a review of reinsurance receivables collectibility at end of year. Reinsurance premium receivables are written off in the period which they are determined to be not collectible, and approved by Shareholders General Meeting. Cash received (recovery) from reinsurance receivables which it already written off is recognized in the Income Statements.
Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung sekurang-kurangnya 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan kurang dari 1 (satu) bulan dan 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 (satu) bulan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003.
Piutang reasuransi diakui pada saat timbulnya tagihan kepada perusahaan reasuradur sebesar nilai nominal. Untuk mengurangi risiko penutupan polis asuransi, Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko polis yang ditutupnya ke perusahaan reasuransi dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan perusahaan reasuradur.
Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis penutupan bersama (ko asuransi) diakui sebesar pangsa premi yang diterima oleh Perusahaan. Premi yang menjadi hak reasuradur diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.
Jika Perusahaan asuransi lain dan Perusahaan reasuransi tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian reasuransi, maka Perusahaan memiliki kewajiban kontijensi atas seluruh klaim tersebut. Perjanjian reasuransi yang dimiliki Perusahaan meliputi perjanjian reasuransi treaty proporsional dan non proporsional (excess of loss) , maupun perjanjian reasuransi fakultatif. Dalam proses reasuransi, Perusahaan dapat melakukan melalui treaty baik secara proporsional maupun non proporsional(excess of loss) serta perjanjian reasuransi fakultatif. Umur piutang reasuransi diklasifikasikan : sampai dengan 60 hari dan diatas 60 hari.
Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Perusahaan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusustan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada.
The Company chose to adopt the cost model; accordingly, the Company’s property plant and equipment, are carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any.
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi.
3. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 3. Accounting Policies (Continued)
i. i.
i.1. Beban Klaim i.1. Claims Expense
i.2. Estimasi Klaim Retensi Sendiri i.2. Estimated Own Retention Claims
j. Beban Komisi dan Beban Usaha j. Commisions and Operating Expenses
j.1. Beban Komisi
j.2. Beban Usaha
k. Perpajakan k. Tax
l. Imbalan Pasca Kerja l.
l.1. Imbalan kerja jangka pendek
l.2. Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja l.2. Long-term and post-employmees' benefits
Deffered tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deffered tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deffered tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductable temporary differences can be utilized.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto.
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uang pesangon, uang penghargaan dan imbalan lainnya, dihitung berdasarkan “Peraturan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode bersangkutan yang dihitung tarif pajak yang berlaku.
Post-employment benefits Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan
perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi, sedangkan komisi yang diterima dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi dibayar.
j.2. Operating Expense
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Estimated own retention claims are detemined based on estimated liabilities on claims in progress of settlement as at statements of financial position date, including estimated claims already incurred but not yet reported. Movements in estimated own retention claims are recognized in income statements in the period its occurred. Changes in estimated own retention claims are the difference between own retention claims for current period with those of prior period.
j.1. Commisions Expense
Operating and other expense are recognized at the period in which the transactions are incurred (accrual basis)
Commisions paid to reinsurance broker, agent and other insurance companies are recorded as commission expense. Commissions received from reinsurance transaction are recorded as deduction of commission expense.
Estimasi klaim retensi sendiri dihitung atas dasar estimasi kewajiban retensi sendiri dari klaim pada tanggal laporan posisi keuangan yang masih dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (incurred but not yet reported) . Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan
Beban usaha dan beban lain-lain diakui pada saat terjadinya beban yang bersangkutan (accrual basis) . Beban klaim meliputi klaim yang disetujui(settled claims) , klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diterima dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim.
Claims Expense and Estimated Own Retention Claims Recognition
Presentation of claims expense in income statement shows total gross claims, reinsurance claims, and increase (decrease) in estimated own retention claims. Reinsurance claims is presented as deduction of gross claims expense.
Claim expense consist of settled claims, claims in progress to settle include claims already incurred but not yet reported, and settlement claims expense. Claims expenses is recognized when the claims become payable to the Company. The portion of claims expense received from a reinsurance company is recognized and recorder as a deduction to claims expense in the same period of claim expense recognization.
l.1. Short-term employmees' benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang
kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Short-term employees’ benefits are recognized whenthey areowed to the employees based on an accrual method. Long-term and post-employment benefits, such as pension, severance pay, service pay and other benefits, are calculated in accordance with “Company Regulation” which is in line with Pengakuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim Retensi
3. Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) 3. Accounting Policies (Continued)
l. Imbalan Pasca Kerja l.
l.2. Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja l.2. Long-term and post-employmees' benefits
(Lanjutan) (Continued)
l.3. Kewajiban imbalan kerja jangka panjang lainnya l.3. Other long-term employment benefits
l.4. Pesangon pemutusan kontrak kerja l.4. Termination benefits
m. m. Related parties
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perseroan mengakui pesangon ketika Perseroan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties, whether or not transacted at normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
The Company has entered transactions with related parties. In accordance with Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 7 (Revised 2010), Related Parties Disclosure. Pihak - pihak Berelasi
Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama sisa masa kerja rata-rata karyawan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasca-kerja pada tanggal tersebut.
Perseroan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya berupa tunjangan cuti besar yang ditentukan sesuai dengan Peraturan Perseroan. Perkiraan beban imbalan ini dihitung dan diakui sepanjang masa kerja karyawan dengan menggunakan metode yang diterapkan dalam menghitung kewajiban imbalan pasca-kerja. Kewajiban ini dihitung setiap tahun oleh aktuaris Kewajiban imbalan pasca-kerja yang diakui di laporan posisi keuangan dihitung berdasarkan nilai kini dari estimasi kewajiban imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset bersih dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits recognized in the statements of financial position is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior years, deducted by any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date. Post-employment benefits
These gains or losses are recognized on a straight-line method over the average remaining working lives of the employees. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized. Perseroan telah memiliki program iuran pasti yang mana
Perseroan membayar iuran ke dana pensiun lembaga keuangan yang dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari penghasilan tetap yang diterima karyawan yang sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan Perseroan. Iuran dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat
The Company has a defined contribution program where the Company pays contributions to a financial institution pension plan which is calculated at a certain percentage of fixed income of employees who meet the Company’s criteria. The contributions are charged to the statement of income as they become payable.
The Company provides other long-term employment benefits in the form of long service leave award which is determined in compliance with the Company’s Regulation. The expected costs of these benefits are calculated and recognized over the year of employment, using a method which is applied in calculating obligation for post-employment benefits. These obligations are calculated annually by an independent actuary.
Termination benefits are payable when the employment of an employee is terminated before the normal retirement age. The Company recognizes termination benefits when it demonstrates its commitment toterminate the employment of employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is remote. Benefits falling due more than 12 months after the statements of financial position date are discounted to reflect its present value.
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.7 (Revisi 2010), yang dimaksud dengan pihak berelasi.