• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA MINAT, AKTIVITAS BELAJAR SENI BUDAYA DENGAN HASIL GAMBAR BENTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 PAKEL KABUPATEN TULUNGAGUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA MINAT, AKTIVITAS BELAJAR SENI BUDAYA DENGAN HASIL GAMBAR BENTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 PAKEL KABUPATEN TULUNGAGUNG"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA MINAT, AKTIVITAS BELAJAR SENI BUDAYA DENGAN HASIL GAMBAR BENTUK SISWA KELAS VII DI SMP

NEGERI 1 PAKEL KABUPATEN TULUNGAGUNG

Oleh: Endika Ngala Jusanto E-mail: santos.the.joss@gmail.com

ABSTRAK: Ditemukan permasalahan bahwa kesiapan, kedisiplin-an dkedisiplin-an konsentrasi siswa dalam kegiatkedisiplin-an pembelajarkedisiplin-an gambar bentuk masih rendah dan kurang sesuai dengan indikator yang direncanakan. Sementara minat merupakan faktor penting yang akan berpengaruh terhadap hasil gambar bentuk, dimungkinkan bahwa rendahnya minat yang ditunjukkan melalui aktivitas siswa di atas, berhubungan dengan hasil gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini meng-gunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan rancangan deskriptif korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan/pengaruh yang signifikan antara minat dan aktivitas siswa dengan hasil gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung yaitu cukup kuat sebesar 50,1%. Untuk itu disarankan kepada orang tua maupun pihak sekolah hendaknya selalu meningkatkan minat anak/siswanya, supaya hasil belajar siswa tercapai dengan baik.

Kata kunci: minat belajar, aktivitas belajar, hasil gambar bentuk.

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang ber-langsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang (Mudyahardjo, 2009:11). Menurut A.J Soehardjo (2005:153), Dalam UU Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 menje-laskan hakekat pendidikan adalah sebagai berikut: Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan masa depan peserta didik. Oleh sebab itu perlu adanya usaha yang dirancang dengan seksama. Pada tataran kelembagaan rancangan sek-sama ini berupa program pendidikan sedang pada tataran operasional berupa pro-gram pembelajaran. Propro-gram pendidikan terdiri dari komponen target lembaga

(2)

dan komponen penunjangnya. Di antara penunjang yang perlu dirancang pada lembaga pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah umum adalah pera-ngkat mata pelajaran. Selanjutnya setiap mata pelajaran memiliki program pembe-lajaran, bahan pelajaran serta strategi pembelajaran.

Pembelajaran di sekolah dilaksanakan berdasar pada kurikulum pendidik-an nasional ypendidik-ang ditetapkpendidik-an oleh Pemerintah, melalui Departemen Pendidikpendidik-an Nasional. Dalam Peraturan Pemerintah No 25 tahun 2000 pasal 2 ayat 1 yang me-nyatakan tentang standar kompetensi siswa, standar materi pelajaran pokok, peng-aturan kurikulum nasional serta pedoman pelaksanaannya maka dilakukan penyu-sunan standar nasional untuk seluruh mata pelajaran yaitu meliputi komponen-komponen antara lain: (1) Kompetensi Dasar, yaitu kemampuan minimal yang mencakup kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan siswa pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan; (2) Materi Pokok, yaitu pokok bahan kajian yang berupa bidang ajar, proses, keterampilan, dan konteks keilmuan suatu pelajaran; (3) Indikator pencapaian kemampuan, yang merupakan indikator pencapaian hasil belajar berupa kompetensi dasar yang lebih spesifik yang dapat dijadikan sebagai ukuran menilai ketercapaian hasil belajar.

Pemetaan aspek pembelajaran dalam Kurikulum SMP 2006 dilakukan standarisasi secara nasional, sekolah harus menyelenggarakan pembelajaran seni rupa, seni musik dan kerajinan. Tentu hal ini terdapat kebaikan dan kekurangan-nya. Pelaksanaan pembelajaran akan menemui hambatan jika sekolah penyeleng-gara pendidikan belum memiliki sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pembelajaran.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Negeri 1 Pakel, Tulungagung tahun 2006 yang telah disempurnakan ke kurikulum 2008, maka di SMPN 1 Pakel ini diselenggarakan pembelajaran seni budaya yang terdiri dari dua bidang seni yaitu seni rupa dan seni musik. Masing-masing bidang memi-liki standar kopentensi dalam pembelajaran yang sama yaitu mengapresiasi karya seni dan mengekspresikan diri melalui karya seni. Sehubungan dengan kompen-tensi yang dicapai dalam kompekompen-tensi dasar menggambar bentuk, siswa diharap-kan dapat mengembangdiharap-kan ketrampilan, kreatifitas dan kreasi dalam

(3)

meng-gambar, yang nantinya dapat berpengaruh terhadap pembelajaran seni budaya selanjutnya. Pembelajaran gambar bentuk ini adalah yang pertama dalam pembelajaran menggambar (ekspresi) dalam jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal tersebut sangatlah dipengaruhi oleh minat siswa, karena dengan minat yang tinggi maka akan terjadi suatu dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan sesuatu demi tercapai tujuan yang diinginkan (Purwindari, 2008:16).

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal dengan guru terkait, pada tanggal 12-15 januari 2011 diperoleh data sementara atau awal bahwa, kesia-pan siswa dalam kegiatan pembelajaran gambar bentuk masih kurang, hal terse-but dapat dilihat ketika siswa diminta oleh guru membawa perlengkapan dalam pembelajaran gambar bentuk, siswa banyak yang tidak membawa dengan berba-gai alasan. Selain dari kesiapan siswa yang masih kurang, kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran seni budaya juga masih cukup rendah, dilihat dari siswa sering terlambat masuk kelas dengan berbagai alasan. Disamping itu juga, diduga konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran gambar bentuk juga masih rendah, dilihat dari siswa yang diberi pertanyaan oleh guru setelah pembe-lajaran, banyak siswa yang tidak bisa menjawab. Sehingga kurang tercapainya hasil karya gambar bentuk sesuai indikator yang direncanakan. Dari paparan di-atas peneliti menyimpulkan bahwa hal tersebut adalah indikasi dari sebuah minat. Yaitu minat yang kurang pada pembelajaran seni budaya khususnya dalam pem-belajaran gambar bentuk siswa SMP Negeri 1 Pakel. Berkaitan dengan hal ter-sebut peneliti menduga bahwa ada suatu hubungan antara minat siswa pada pem-belajaran seni budaya, sehingga berpengaruh dengan hasil karya gambar bentuk siswa. Namun tidak menutup kemungkinan pernyataan diatas belum tentu benar. Kemungkinan bisa terjadi minat yang tinggi pada siswa belum tentu memperoleh hasil gambar bentuk yang baik. Sebaliknya, bisa terjadi minat siswa rendah namun siswa tersebut mampu menghasilkan karya gambar yang baik.

Terdorong akan hal tersebut maka peneliti ingin mengetahui minat siswa dalam mata pelajaran seni budaya dan hubungan antara minat siswa dalam mata pelajaran seni budaya dengan hasil gambar bentuk siswa di SMPN 1 Pakel. Oleh karena itu, dalam skripsi ini mengambil judul “Hubungan Antara Minat Belajar

(4)

Seni Budaya dengan Hasil Gambar Bentuk Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung”.

METODE

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung yaitu seluruh siswa kelas VII yang berjumlah 208 siswa. Dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, rancangan deskriptif korelasional yaitu usaha penelitian yang mengumpulkan data variabel tertentu secara sistematis, faktual dan akurat mengnai fakta-fakta yang kemudian dianalisis untuk menjelaskan hubungan di antara variabel-variabel itu dan memprediksi kecenderungan-kecenderungannya. Untuk Populasi sebanyak 208 siswa. Teknik pengambilan sampel memakai

probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel dengan populasi (N) yaitu 200 responden, maka dengan taraf kesalahan 10% yaitu 115 responden Sugiono (2010:71). Sehingga nantinya diambil secara acak di kelas VII SMP Negeri 1 Pakel kabupaten Tulungagung dan diperoleh sampel sebanyak 120 siswa. Teknik pengumpulan data memakai angket/kuesioner. Pada teknik analisis data memakai analisis deskriptif dan regresi berganda menggunakan program komputer SPSS 16.0 for windows.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini diawali dengan kegiatan mengumpulkan data dengan meng-gunakan angket yang disebarkan kepada 120 siswa pada kelas VII di SMP Ne-geri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung. Penyebaran angket ini dilaksanakan pada waktu yang telah ditetapkan yaitu pada tanggal 1 sampai 7 maret 2011. Adapun kelas yang menjadi sampel dan yang di jadikan penelitian sebagai berikut:

Daftar Jumlah Sampel Siswa Kelas VII SMPN 1 Pakel Kabupaten Tulungagung

Nama kelas Siswa laki-laki

Siswa

perempuan Jumlah

Kelas VII A 15 15 30 siswa

Kelas VII D 15 15 30 siswa

Kelas VII E 14 16 30 siswa

Kelas VII F 15 15 30 siswa

(5)

Pada kelas VII B dan VII C tidak diikutkan dalam penelitian, karena digu-nakan sebagai uji instrumen angket. Sehingga jumlah sampel yang dijadikan pene-litian ini seperti tabel diatas. Keseluruhan angket yang telah disebarkan dapat diterima kembali oleh peneliti, karena peneliti menyebarkan dan mengambil sen-diri secara langsung dengan masuk ke kelas.

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan seleksi terhadap angket apakah angket tersebut telah memenuhi syarat atau belum. Hal ini dilaku-kan untuk mempermudah dan merapidilaku-kan pengelolaan data. Dari 120 angket yang disebar, keseluruhannya telah memenuhi syarat. Adapun kriteria dasar yang digu-nakan dalam mengadakan seleksi ini adalah dipenuhi atau tidaknya petunjuk pe-ngisian angket dan kelengkapan dalam pepe-ngisiannya.

Pengumpulan data yang dilakukan melalui angket ini digunakan untuk me-ngumpulkan data tentang hubungan antara minat siswa pada pembelajaran gambar bentuk, aktivitas siswa pada pembelajaran gambar bentuk dengan hasil gambar bentuk. Cara pembobotan jawaban angket adalah dengan memberikan skor pada setiap butir pernyataan yang disesuaikan dengan kriteria yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

Apabila seleksi angket dan pembobotan telah dilaksanakan , maka langkah berikutnya yang dilakukan adalah pentabulasian data. Dalam mengerjakan lang-kah ini, peneliti memindahkan skor angket ke dalam sebuah tabel dengan bantuan

program excel yang kemudian diperoleh hasil akhir dalam bentuk tabel data. Dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows dengan hasil penelitian sebagai berikut:

Deskripsi Minat Siswa Pada Pembelajaran Gambar Bentuk

Deskripsi data mengenai minat siswa pada pembelajaran gambar bentuk ini diperoleh dari hasil angket yang diiisi oleh 120 siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung, yang terdiri dari 20 item pernyataan dengan 4 alternatif jawaban. Setiap item mempunyai skor tertinggi 4 dan skor terendah 1. Jadi untuk variabel minat siswa pada pembelajaran gambar bentuk ini memiliki skor tertinggi 80 (4x20), dan skor terendah adalah 20 (1x20). Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

(6)

Frekuensi Variabel Minat Siswa Pada Pembelajaran Gambar Bentuk

No Kualifikasi Kelas Interval frekuensi Prosentase (%) 1 Sangat Tinggi 65-80 11 9% 2 Tinggi 49-64 65 54% 3 Rendah 33-48 44 37% 4 Sangat Rendah ≥ 32 0 0% Jumlah 120 100

Variabel Minat Siswa Pada Pembelajaran Gambar Bentuk

Berdasarkan tabel frekuensi dan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki minat pada pembelajaran gambar bentuk sangat tinggi adalah sebanyak 11 siswa (9%), yang memiliki minat pada pembelajaran gambar bentuk tinggi sebanyak 65 siswa (54%), yang memiliki minat pada pembelajaran gambar bentuk rendah sebanyak 44 siswa (37%), dan yang memiliki minat pada pembelajaran gambar bentuk sangat rendah tiadak ada atau (0%).

Setelah melihat tabel distribusi frekuensi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung dalam pembelajaran gambar bentuk banyak siswa yang minatnya tinggi yaitu sebanyak 65 siswa (54%) yang diikuti dari minat siswa rendah yaitu sebanyak 44 siswa (36,7%) Yang lain mempunyai minat dalam pembelajaran gambar bentuk sangat tinggi.

(7)

Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Gambar Bentuk

Berdasarkan hasil penelitian didapat data tentang aktivitas siswa kelas VII SMPN 1 Pakel Kabupaten Tulungagung dalam pembelajaran gambar bentuk sebagai berikut:

Frekuensi Variabel Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Gambar Bentuk

No Kualifikasi Kelas Interval frekuensi Prosentase (%) 1 Sangat Tinggi 65-80 6 5% 2 Tinggi 49-64 68 57% 3 Rendah 33-48 46 38% 4 Sangat Rendah ≥ 32 0 0% Jumlah 120 100 5.00% 57.00% 38.00% 0% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% Aktivitas sangat tinggi Aktivitas Tinggi Aktivitas rendah Aktivitas Sangat Rendah Aktivitas Siswa

Variabel Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Gambar Bentuk

Berdasarkan tabel frekuensi dan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki aktivitas sangat tinggi dalam pembelajaran gambar bentuk adalah sebanyak 6 siswa (4%), Siswa yang memiliki aktivitas tinggi dalam pembelajaran gambar bentuk sebanyak 68 siswa (57%), sedangkan siswa yang memiliki aktivitas dalam pembelajaran gambar bentuk rendah sebanyak 46 siswa (38%), dan siswa yang memiliki aktivitas dalam pembelajaran gambar bentuk sangat rendah tidak ada atau (0%).

Setelah melihat tabel distribusi frekuensi dan diagram di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa akttivitas siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung dalam pembelajaran gambar bentuk cukup banyak siswa yang

(8)

aktivitasnya tinggi yaitu sebanyak 68 siswa (49%), namun masih banyak juga siswa yang aktivitasnya dalam pembelajaran gambar bentuk rendah yaitu seba-nyak 46 siswa (38%). Yang lain aktivitas siswa sangat tinggi dan sangat rendah.

Hasil Karya Gambar Bentuk Kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung

Data nilai hasil karya gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung, diperoleh dari penilaian tugas pada pembelajaran gam-bar bentuk silindris dan gamgam-bar bentuk kubistis yang diambil nilai rata-ratanya. Di peroleh data hasil penelitian sebagai berikut:

Distribusi Frekuensi Hasil Karya Gambar Bentuk Siswa SMPN 1 Pakel Tahun 2010/2011

No Klasifikasi Interval Frekuensi Prosentase (%) 1 Sangat baik 83,76 – 90,00 12 10% 2 Baik 77,51 – 83,75 62 52% 3 Kurang baik 71,26 – 77,50 26 22% 4 Tidak baik 65,00 – 71,25 20 16% Jumlah 120 100 10.00% 51.60% 21.60% 16.60% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% Nilai Sangat Baik Nilai Baik Kurang Baik Tidak Baik Nilai Gambar Bentuk Siswa

Hasil Karya Gambar Bentuk Siswa SMPN 1 Pakel

Dari data tabel distribusi frekuensi dan diagram di atas maka dapat diketahui bahwa siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulunga-gung mempunyai nilai hasil karya gambar bentuk sangat baik sebanyak 12 siswa (10%),

(9)

62 siswa atau (52%) nilai hasil karya gambar bentuk baik, sedangkan 26 siswa atau (22%) nilai gambar bentuk kurang baik dan 20 siswa atau (16%) mempunyai nilai tidak baik.

Setelah melihat tabel distribusi frekuensi dan diagram di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai hasil karya gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung tahun 2010/2011 dalam pembelajaran gambar bentuk masih banyak nilai yang kurang baik dan nilai tidak baik yaitu dalam nilai kurang baik terdapat 26 siswa (22%) dan mendapat nilai tidak baik sebanyak 20 siswa (16%), untuk itu perlu adanya peningkatan dalam menunjang pencapaian prestasi atau hasil belajar yang baik dalam hal ini adalah peningkatan hasil belajar atau hasil gambar bentuk siswa SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung.

Hubungan antara Minat pada Pembelajaran Gambar Bentuk dengan hasil gambar bentuk siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten

Tulungagung.

Hubungan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti penga-ruh (Depdikbud, 2003:409). Menurut Hamalik (2007:110) dalam bukunya, bah-wa ” kegiatan belajar yang didasari dengan penuh minat akan lebih mendorong siswa belajar lebih baik sehingga akan meningkatkan hasil belajar”. Dari peryata-an ini dapat ditari kesimpulperyata-an bahwa ada hubungperyata-an atau pengaruh peryata-antara minat siswa pada suatu pembelajaran dengan hasil belajar siswa. Dalam konteks peneli-tian ini adalah minat siswa pada pembelajaran gambar bentuk dengan hasil gam-bar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung.

Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV melalui bantuan program SPSS

16.0 for windows diperoleh probabilitas analisis product moment sebesar 0,00 > 0,05 atau (5%) yaitu hubungan positif. Dan dari hasil analisis lain pada uji signifikan menggunakan Uji t (t-tes) menunjukan bahwa menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel Minat siswa pada pembelajaran gambar bentuk (X1) yaitu sebesar 5,806 dengan taraf signifinkasi sebesar 0,000 > 0,05 (5%) atau nilai ttabel untuk df 91 pada taraf nyata 0,05 adalah 1,980 karena nilai thitung > ttabel = 5,806 > 1,980. Hasil tersebut manunjukkan bahwa ada hubungan positif secara

(10)

signifikan antara variabel minat siswa pada pembelajaran gambar bentuk (X1) dengan variabel hasil karya gambar bentuk siswa (Y).

Berdasarkan paparan di atas sesuai yang dikemukakan oleh Hamalik (2007:110-111) bahwa “minat sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena kegiatan belajar yang di dasari dengan penuh minat akan lebih baik, sehingga akan meningkatkan hasil belajar”. Sehingga penelitian ini sesuai dengan pendapat dari tokoh di atas bahwa ada hubungan positif signifikan antara variabel minat siswa pada pembelajaran gambar bentuk dengan hasil gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung.

Hubungan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Gambar Bentuk dengan Hasil Gambar Bentuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung.

Berdasarkan hasil penelitian melalui bantuan program SPSS 16.0 for

windows diperoleh probabilitas analisis product moment sebesar 0,02 > 0.05 (5%) yaitu hubungan positif. Dan dari hasil analisis lain pada uji signifikan menggunakan Uji t (t-tes) menunjukan bahwa menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel koefisien regresi variabel aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk (X2) yaitu sebesar 2,558 dengan taraf signifikansi sebesar 0,012 > 0,05 atau nilai ttabel taraf 0,05 adalah 1,980 karena nilai thitung > ttabel yaitu 2,558 > 1,980. Hasil tersebut menunjukkkan bahwa adanya hubungan positif secara sig-nifikan antara variabel aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk (X2) dengan variabel hasil karya gambar bentuk siswa (Y). Sehingga Ha ditrima yang berbunyi, “Ha : Ada Hubungan antara aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk dengan hasil karya gambar bentuk siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung”, dan Ho ditolak. Maka dari itu Dapat disimpulkan bah-wa ada hubungan positif signifikan antara variabel aktivitas sisbah-wa dalam pembela-jaran gambar bentuk dengan hasil gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung dan penelitian ini dapat digunakan untuk seluruh populasi dimana sampel tersebut di ambil.

Penelitian ini bernilai korelasi positif signifikan antara aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk dengan hasil karya gambar bentuk siswa

(11)

siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung. Sehingga hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Suryabrata (2004:18-19), yang dapat disimpulkan bahwa apabila siswa mempunyai aktivitas yang tinggi dalam pembelajaran gambar bentuk maka hasil gambar bentuknya juga baik dan mendapat nilai yang tinggi dan Kalaupun siswa belum mendapat hasil belajar atau hasil gambar bentuk yang baik, hal ini dikarenakan masih ada pengaruhnya dari faktor lain selain aktivitas siswa yang dapat mempengaruhi atau ada hubungannya dengan hasil gambar bentuk siswa, yang tidak ada dalam penelitian ini.

Hubungan Minat dan Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Gambar Bentuk dengan Hasil Gambar Bentuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pakel

Kabupaten Tulungagung.

Hubungan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti peng-aruh (Depdikbud, 2003:409). Menurut Sagala (2008:152) mengatakan bahwa “Pembelajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi penyebab timbulnya perhatian. Sesuatu yang menarik minat dan dibu-tuhkan anak, tentu akan menarik perhatiannya, dengan demikiaan mereka akan bersungguh-sungguh dalam belajar”. Sedangkan Slameto (2003:180) pengertian minat adalah “suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Hamalik (2008:111) mengatakan bahwa, “Minat belajar akan muncul jika Siswa merasa tertarik terhadap berbagai hal yang akan dipelajari”. Menurut Poerwadarminta (2003:23), aktivitas adalah kegiatan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat dan aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk mempunyai pengaruh atau hubungan dengan hasil gambar bentuk siswa. Minat dan aktivitas siswa pada pembelajaran gambar bentuk diperlukan untuk mendapatkan hasil karya gambar bentuk yang baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip gambar bentuk.

Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV melalui bantuan program SPSS

16.0 for windows bahwa signifikan F sebesar 0,000 dan Fhitung sebesar 19,586. Dapat diartikan bahwa signifikan F > alpha 0,05 (5%) dan Fhitung > Ftabel = 19,586 > 2,710. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan secara simultanatau bersama-sama antara variabel minat siswa pada pembelajaran

(12)

gambar bentuk (X1) dan aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk (X2) dengan hasil karya gambar bentuk siswa (Y). Sedangkan Adjusted R2 sebesar 0,251. Hal ini berarti bahwa hubungan minat dan aktivitas siswa dalam pembela-jaran gambar bentuk dengan hasil karya gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung sebesar 25,1% sedangkan sisanya yaitu 74,9% dipengaruhi dan dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Sedangkan dalam menggambarkan kuat lemahnya hubungan antara minat dan aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk dengan hasil gam-bar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel yaitu dengan (R). Nilai R pada penelitian ini sebesar 0,501, memberikan pengertian bahwa minat dan aktivitas siswa secara sendiri-sendiri 50,1% signifikan berhubungan Hasil gambar bentuk siswa. Karena nilai R lebih dari 50% maka hubungan minat siswa pada pembela-jaran gambar bentuk dan aktivitas siswa dalam pembelapembela-jaran gambar bentuk dengan hasil karya gambar bentuk yaitu cukup kuat.

Berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hu-bungan antara minat dan aktivitas siswa dengan hasil gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sagala (2008:152) mengatakan bahwa “Pembelajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi penye-bab timbulnya perhatian”. Tanpa ada sebuah minat dari seseorang terhadap suatu hal, tentu tidak akan terjadi aktivitas yang berjalan. Karena keduanya saling ber-hubungan. Sedangkan Livine (2004:56) mengatakan bahwa “Minat adalah rasa ketetarikan terhadap subjek tertentu. Semakin tinggi minat seseorang terhadap suatu subjek tersebut, maka semakin tinggi pula prestasi yang dicapainya”. Menu-rut Suryabrata (2004:18-19) yang menyatakan bahwa “aktivitas belajar seseorang sangat berpengaruh terhadap prestasinya. Suatu aktivitas belajar yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dalam tercapainya prestasi yang lebih baik”.

Dari hasil penelitian yang sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat di simpulkan bahwa semakin tinggi siswa memiliki minat yang terhadap suatu hal, maka semakin tinggi pula aktivitasnya dalam hal tersebut, sehingga hasil belajar tercapai dengan baik. Dalam konteks ini yaitu

(13)

semakin tinggi minat dan aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk maka semakin baik hasil gambar bentuk siswa.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Minat siswa pada pembelajaran gambar bentuk SMP Negeri 1 Pakel Kabupa-ten Tulungagung Tahun Ajaran 2010/2011 dikategorikan tinggi. Hal ini di-buktikan sebanyak 65 siswa (54%) mempunyai minat yang tinggi.

2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2010/2011 dikategorikan tinggi. Hal ini dibuktikan sebanyak 68 siswa (57%) mempunyai aktivitas yang tinggi dalam pembelajaran gambar bentuk.

3. Hasil gambar bentuk siswa SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2010/2011 dikategorikan tinggi. Hal ini dilihat sebanyak 62 siswa atau (52%) nilai hasil karya gambar bentuk baik.

4. Hubungan antara minat siswa pada pembelajaran gambar bentuk dengan hasil gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2010/2011, setelah dilakukan analisis product moment sebesar 0,00 > 0,05 atau (5%) yaitu hubungan positif. Dan dari hasil analisis lain pada uji signifikan meng-gunakan Uji t (t-tes) menunjukan bahwa menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel Minat siswa pada pembelajaran gambar bentuk (X1) yaitu sebesar 5,806 dengan taraf signifinkasi sebesar 0,000 > 0,05 (5%) atau nilai ttabel untuk df 91 pada taraf nyata 0,05 adalah 1,980 karena nilai thitung > ttabel = 5,806 > 1,980. Hasil tersebut manunjukkan bahwa ada hubungan positif secara signifikan antara variabel minat siswa pada pembelajaran gambar bentuk (X1) dengan variabel hasil karya gambar bentuk siswa (Y). Sehingga Ha diterima yang berbunyi: Ada Hubungan antara minat

(14)

siswa pada pembelajaran gambar bentuk dengan hasil karya gambar bentuk siswa siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung.

5. Hubungan antara aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk dengan hasil gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2010/2011, setelah dilakukan analisis product

moment sebesar 0,02 > 0.05 (5%) yaitu hubungan positif. Dan dari hasil analisis lain pada uji signifikan menggunakan Uji t (t-tes) menunjukan bahwa menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel koefisien regresi variabel aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk (X2) yaitu sebesar 2,558 dengan taraf signifikansi sebesar 0,012 > 0,05 atau nilai ttabel taraf 0,05 adalah 1,980 karena nilai thitung > ttabel yaitu 2,558 > 1,980. Hasil tersebut menunjukkkan bahwa adanya hubungan positif secara signifikan antara variabel aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk (X2) dengan variabel hasil karya gambar bentuk siswa (Y). Sehingga Ha ditrima yang berbunyi: Ada Hubungan antara aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk dengan hasil karya gambar bentuk siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung.

6. Hubungan antara minat dan aktivitas siswa pada pembelajaran gambar bentuk dengan hasil gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung tahun 2010/2011, bahwa terdapat hubungan positif signifikan secara simultan atau bersama-sama antara variabel minat siswa pada pembelajaran gambar bentuk (X1) dan aktivitas siswa dalam pembelajaran gambar bentuk (X2) dengan hasil karya gambar bentuk siswa (Y). Hal tersebut dilihat dari signifikan F sebesar 0,000 dan Fhitung sebesar 19,586. Dapat diartikan bahwa signifikan F > alpha 0,05 (5%) dan Fhitung > Ftabel = 19,586 > 2,710. Sedangkan korelasi (R) yaitu menggambarkan kuat lemahnya hubungan antara minat dan aktivitas siswa dengan hasil gambar bentuk. Dan nilai R pada penelitian ini sebesar 0,501 memberikan pengertian bahwa variabel bebas (minat dan aktivitas siswa) secara sendiri-sendiri 50,1% signifikan berhubungan dengan hasil gambar bentuk siswa. Pada Adjusted R2 sebesar 0,251. Hal ini berarti bahwa hubungan minat dan aktivitas siswa

(15)

dalam pembelajaran gambar bentuk dengan hasil karya gambar bentuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pakel Kabupaten Tulungagung sebesar 25,1%, sedangkan sisanya yaitu 74,9% dipengaruhi dan dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.

Saran

Mengingat akan pentingnya sebuah minat siswa dalam pembelajaran yaitu ada hubungannya atau pengaruh yang cukup besar terhadap hasil belajar siswa, untuk itu maka bagi:

1. Guru Seni Budaya SMP Negeri 1 Pakel

Sesuai dengan hasil penelitian bahwa minat siswa SMP 1 Pakel dikategorikan tinggi, namun banyak juga minat siswa yang rendah sehingga aktivitas belajar siswa pun juga rendah, untuk itu seorang guru sangat perlu atau mempunyai tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan minat siswanya, dan Meng-ingat sesuai hasil penelitian yaitu banyak siswa yang setuju bahwa minat bela-jarnya sebagian besar dipengaruhi oleh guru, maka sebagai seorang guru/pendik hendaknya perlu meningkatkan keprofesionalan seorang guru, dimana di-samping sebagai seorang pendidik juga berperan dalam membimbing, meng-arahkan, dan meningkatkan minat belajar siswa yaitu dengan cara memberikan sikap yang baik kepada siswanya maupun memberikan variasi atau metode pembelajaran maupun yang kreatif/tidak monoton sehingga dapat menimbul-kan daya tarik bagi siswanya, yang pada akhirnya dapat menciptamenimbul-kan suasana belajar yang tidak membosankan dan dapat meningkatkan minat belajar, se-hingga aktivitas siswa khususnya dalam pembelajaran gambar bentuk juga meningkat, yang nantinya dapat tercapai hasil belajar yang baik.

2. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pakel

Kepala sekolah bekerjasama dengan guru untuk dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran seni budaya yaitu dengan memfasilitasi dan meleng-kapi sarana dan prasarana pada mata pelajaran seni budaya, khususnya pembe-lajaran gambar bentuk seperti menyediakan tempat atau ruang berkarya, mau-pun menyediakan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran berkarya

(16)

atau pembelajaran menggambar. Serta kepala sekolah diharapkan meningkat-kan profesionalan seorang guru agar selalu meningkatmeningkat-kan minat siswanya. Sedangkan bagi siswa yang minatnya tinggi disarankan untuk di wadahi dalam kegiatan ekstrakurikuler bidang seni.

3. Siswa

Siswa dapat mengetahui gambaran dari minat belajarnya sehingga siswa ter-motivasi untuk meningkatkan atau mengembangkan keterampilan ataupun po-tensinya dalam bidang seni budaya khususya pembelajaran gambar bentuk dengan cara meningkatkan ketertarikan, Kesenangan dalam pembelajaran gam-bar bentuk, dan meningkatkan kehadiran dalam pembelajaran seni budaya khususnya pembelajaran gambar bentuk, membawa perlengkapan peralatan yang ditugaskan oleh guru, memperhatikan penjelasan guru maupun selalu ber-latih menggambar/berkarya.

4. Orang Tua

Orang tua diharapkan selalu memberikan dorongan yang positif pada anaknya, yaitu dengan membimbing, menasihati, mengiatkan anaknya supaya terus belajar hususnya pelajaran seni budaya, maupun selalu memberikan penguatan kepada anaknya dan memfasilitasi apa yang menjadi keperluan anaknya dalam belajar, misalnya membelikan buku-buku, membelikan peralatan dalam ber-karya/menggambar dan lain sebagainya. Sehingga anak/siswa terdorong dalam meningkatkan minat dan berpengaruh terhadap hasil belajarnya.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi kelima. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineke Cipta.

Depdikbud. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif

(17)

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik Jilid I. Yogyakarta: Andi Offset.

Hamalik, Oemar. 2007. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Livine, Mel. 2004. Menemukan Bakat Istimewa Anak. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Mudyahardjo. 2009: Pengantar Pendidikan . Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nurkancana, W dan Sunartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Poerwadarminta, WJS. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Purwatiningsih, 2004. Metodologi Penelitian. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Purwanto, Ngalim M. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purwindari, R. 2008. Hubungan Penggunaan Sarana Pembelajaran Dengan

Minat Dan Motivasi SiswaSekolah Menengah Atas Negeri Se-Kota Malang. Malang: Program Sarjana Universitas Negeri Malang. Rahim, Farida.2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi

Aksara.

Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sagala, S. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sardiman, 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Setyadin, B. 2005. Modul IV Desain dan Metode Penelitian Kuantitatif. Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang.

Soehardjo, A. J. 2005. Pendidikan Seni. Malang: Balai Kajian Desain dan Seni Universitas Negeri Malang.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

(18)

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, RPP, dan KTSP Mata Pelajaran Seni Budaya (SD,SMP,SMA). 2006. Jakarta: PT. Binatama Raya. SMPN 1 Pakel. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP Negeri 1

Pakel. Tulungagung: SMP Negeri 1 Pakel.

Tim Abdi Guru. 2004. Kesenian Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang:

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari sistem pengkategorian topik skripsi menunjukkan bahwa setelah dilakukan pengujian proses testing maka skripsi-skripsi yang belum berkategori akan mendapatkan

Hal ini disebabkan karena pada perlakuan dengan kepadatan populasi nematoda 400 dan 800 JI/ml dapat menyebabkan mortalitas larva yang tinggi sebesar 69,17 dan 82,22%

Rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan selular GSM pada periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2011 adalah sebesar Rp29,4 ribu

Untuk mempercepat pelaksanaan (agar tepat schedule) dan memenuhi Mutu yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis, Kontraktor akan memberdayakan sumber (tenaga, dan

Tampak bahwa persentase kalus tertinggi yang meng- ekspresikan GUS dihasilkan pada kon- sentrasi asetosiringon 150 mg/L, baik pada pengamatan 3 hari setelah

 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;.  memfasilitasi peserta didik

[r]

 Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian Indikator Pencapaian Kompetensi dan