• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Revolusi Industri 4.0

Istilah Indonesia 4.0 pasti sudah tidak asing lagi bagi kita. Awal mula dari istilah ini adalah terjadinya revolusi industri di seluruh dunia, yang mana merupakan sebuah revolusi industri keempat. Dapat dikatan sebuah revolusi,karena perubahan yang terjadi memberikan efek besar kepada ekosistem dunia dan tata cara kehidupan. Revolusi Industri 4.0 bahkan diyakini dapat meningkatkan perekonomian dan kualitas kehidupan secara signifikan.Mulai dicetuskan pertama sekali oleh sekelompok perwakilan ahli berbagai bidang asal jerman,pada tahun 2011 lalu di acara Hannover Trade

Fair.Dipaparkan bahwa industri saat ini telah memasuki inovasi baru,dimana

proses produksi mulai berubah pesat. Pemerintah Jerman menganggap serius gagasan ini dan tidak lama menjadikan gagasan ini menjadi gagasan resmi.Setelah resminya gagasan ini,pemerintah Jerman bahkan membentuk kelompok untuk membahas mengenai penerapan industri 4.0.

Pada tahun 2015,Angella Markel mengenalkan gagasan Revolusi Industri 4.0 di acara World Economic Forum(WEF).Jerman sendiri menggelintirkan modal sebesar € 200 juta untuk menyokong akademisi,pemerintah,dan pebisnis untuk melakukan penelitian lintas akademisi mengenai Revolui Industri 4.0. Tidak hanya Jerman yang melakukan penelitan serius mengenai Revolusi Industri 4.0,namun Amerika Serikat juga menggerakkan Smart

Manufacturing Leadership Coalition (SMLC),sebuah organisasi nirlaba yang

terdiri dari produsen, pemasok, perusahaan teknologi, lembaga pemerintah, universitas dan laboratorium yang memiliki tujuan untuk memajukan cara beerpikir di balik Revolusi Industri 4.0.

(2)

7

Saat ini Revolusi Industri 4.0 baru saja dimulai.Lalu seperti apa sebenarnya Revolusi Industri 4.0 yang menerapkan konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Dimana hal tersebut merupakan hal yang vital yang dibutuhkan oleh para pelaku industri demi efisiensi waktu,tenaga kerja,dan biaya.Penerapan Revolusi Industri 4.0 di pabrik –pabrik saat ini juga dikenal dengan istilah Smart Factory.Tidak hanya itu,saat ini pengambilan ataupun pertukaran data juga dapat dilakukan on time saat dibutuhkan, melalui jaringan internet. Sehingga proses produksi dan pembukuan yang berjalan di pabrik dapat termotorisasi oleh pihak yang berkepentingan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan internet.

Bila kita melihat kembali Revolusi Industri 3.0 dimana merupakan titik awal dari era digital revolution,yang memadukan inovasi di bidang Elektronik dan Teknologi Informasi. Ada perdebatan apakah Revolusi Industri 4.0 cocok disebut sebagai revolusi industri atau hanya sebuah perluasan atau pengembangan dari Revolusi Industri 3.0.Namun nyatanya,perkembangan Revolusi Industri 3.0 ke Revolusi Industri 4.0 sangat signifikan,hal baru yang sebelumnya tidak pernah ada di era Revolusi Industri 3.0 mulai ditemukan.Para ahli meyakini era ini merupakan era dari Revolusi Industri 4.0,dikarenakan terdapat banyak inovasi baru di industri 4.0 diantaranya Internet of things (IOT, Big Data, percetakan 3D, Artifical Intelligence (AI), kendaraan tanpa pengemudi,rekayasa genetik,robot dan mesin pintar.Salah satu hal terbesar didalam Revolusi Industri 4.0 adalah Internet of Things.IOT memiliki kemampuan dalam menyambungkan dan memudahkan proses komunikasi antara mesin,perangkat,sensor dan manusia melalui jaringan internet.

Selain Internet of Things,ada juga istilah Big Data yang berperan penting dalam seluruh data informasi yang tersimpan di cloud computing.Analitik data besar dan komputasi awan,akan membatu deteksi dini cacat dan

(3)

8

kegagalan produksi,sehingga memungkinkan pencegahan atau peningkatan produktivitas dan kualitas suatu produk berdasarkan data yang terekam.Hal ini dapat terjadi karena adanya analisis data besar dengan sistem 6c,yaitu connection, cyber, content/context, community, dan customization.

2.2 Perusahaan Di Indonesia Menghadapi Kenaikan UMP/UMK

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa hampir disetiap tahunnya,para buruh dan karyawan melakukan demonstrasi untuk menuntut kenaikan upah kerja demi kelayakan hidup mereka.Para pemilik perusahaan pastinya harus menyiapkan suatu strategi untuk menghadapi adanya kenaikan UMR dan UMK yang ditetapkan pemerintah demi keberlangsungan usaha mereka.Penetapan nilai dan besaran UMK dan UMR dimasing-masing wilayah di Indonesia pastinya merupakan hasil keputusan yang telah disetujui banyak pihak dari sisi pengusaha,asosiasi buruh serta pemerintah sebagai mediator.Dan dengan ditetapkan besaran UMK dan UMR.Pengusaha juga harus menyesuaikan pemberian upah kerja buruh dan karyawan mereka sesuia dengan peraturan yang ditetapkan tersebut.

Tabel 1.1 UMP Di Pulau Sumatera Periode 2013-2018

No Provinsi Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 1 Aceh 1.550.000 1.750.000 1.900.000 2.118.500 2.500.000 2.717.750 2 Sumut 1.375.000 1.505.850 1.625.000 1.811.875 1.961.354 2.132.188 3 Sumbar 1.350.000 1.490.000 1.615.000 1.800.725 1.949.284 2.119.067 4 Riau 1.400.000 1.700.000 1.878.000 2.095.000 2.266.722 2.464.154 5 Kepri 1.365.087 1.665.000 1.954.000 2.178.710 2.358.454 2.563.875 6 Jambi 1.300.000 1.502.300 1.710.000 1.906.650 2.063.948 2.243.718 7 Sumsel 1.350.000 1.825.600 1.974.346 2.206.000 2.388.000 2.595.995 8 Babel 1.265.000 1.640.000 2.100.000 2.341.500 2.534.673 2.755.443 9 Bengkulu 1.200.000 1.350.000 1.500.000 1.605.000 1.737.412 1.888.741 10 Lampung 1.150.000 1.399.037 1.581.000 1.763.000 1.908.447 2.074.673

(4)

9

Tabel 1.2 Harga TBS Kelapa Sawit 2013-2018

Provinsi Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Riau 1.963 1.831 1.761 2.167 1.837 1.288

Sumber :INFO SAWIT

Gambar 1.1 Grafik perbandingan harga TBS dengan UMP RIAU

Dari data yang diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam kurun waktu (5 tahun) upah minimum pekerja atau buruh mengalami peningkatan tahun demi tahun.Hal itu di tandai dengan adanya kebijakan yang diberikan pemerintah atas tuntutan buruh.Namun disisi lain harga dari kelapa sawit tetap tidak mengalami peningkatan yang signifikan.Oleh karena itu perusahan kelapa sawit dituntut untuk memberikan ide agar perusahaan dapat memperoleh untuk dalam perusahaan.

Fenomena-fenomena perubahan fokus dari Industri padat karya menjadi Industri Teknologi membawa ironi bagi Indonesia.Setelah sebelumnya sudah terjadi aksi buruh yang menuntut beberapa poin yang dianggap memberatkan perusahaan, disusul beberapa waktu kemarin Sampoerna dan Bentoel juga “merumahkan” ribuan karyawan dengan salah satu alasan mau mengganti

1,400,000

1,700,000 1,878,000 2,095,000 2,266,722

2,464,154 1,963 1,831 1,761 2,167 1,837 1,288

Perbandingan harga TBS dengan UMP

(5)

10

fokus ke “mesin” yang lebih efisien dan efektif.Hal ini mengingatkan penulis terhadap “pergerakan luddite” seperti yang digambarkan oleh jacques Ellul,seorang pemikir dari Perancis dalam bukunya yang berjudul “The Technological Society”,dimana pergerakan Luddite merupakan satu proses yang terjadi akibat revolusi perindustrian di Britania. Dimulai dengan diciptakannya mesin uap oleh James Watt pada tahun 1776,yang merupakan pencetus utama berlakunya pergerakan Luddite pada masa itu,sehingga menimbulkan kerusuhan mada masa itu.

Pada saat ini di Indonesia telah terlihat fenomena dimana perusahaan industri padat karya mulai berpikir untuk menggunakan mesin.Antara lain loket TOL tidak lagi menggunakan petugas,mereka telah menggunakan sensor untuk mendeteksi mobil keluar masuk TOL tersebut,yang selanjutnya pembayaran bulanan bisa dilakukan melalui electronic money,ATM,atau rekening Bank. Contoh lainterlihat juga dari Foxconn,Perusahaan manufactur yang merakit produk populer seperti Iphone dan Ipad milik Apple,di tahun 2013 kemarin mempersiapkan lebih banyak robot yang akan menggantikan buruh di pabrik mereka,yang diproyeksikan ditahun 2016 akan mencapai 1 juta unit robot yang digunakan dalam industri mereka. Hal ini dilakukan atas dasar peningkatan teknologi dan efisiensi cost produksi tentunya.

2.3 Peran Mekanisasi Untuk Pertanian

Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia.Manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berfikir akan selalu mengembangkan sesuatu hal agar menjadikan kehidupan menjadi lebih baik.oleh karena itu,proses perubahan akan terus berjalan.Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan pengenmbangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia.Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembangan menjadi bahan logam.Susunan alat ini mula-mula

(6)

11

sederhana,kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek.Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian (Sukirno,1999).

Sesuai dengan defenisi dari mekanisasi pertanian (agriculture mechanization) maka penggunaan alat mekanisasi adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam setiap tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin pertanian.Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti,logis dan dapat diterima.Diharapkan perubahan suatu sistem akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan.Secara umum tujuan mekanisasi pertanian adalah :

1. Mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga manusia. 2. Mengurangi kerusakan produksi pertanian

3. Menurunkan ongkos produksi

4. Menjaminkenaikan kualitas dan kuantitas produksi

2.4 Transportasi TBS Kelapa Sawit

Sarana transport dapat menggunakan traktor dengan trailer atau truck.Pilihan terhadap salah satu jenis transport tersebut terutama dipengaruhi oleh kondisi jalan dan topografi,selain itu juga dipengaruhi oleh volume tandan yang diangkut dan jarak yang ditempuh.Traktor dengan trailer dan truk masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan.Tracktor dan trailer memiliki keunggulan,yakni lebih mampu melewati jalan-jalan yang licin,basah,dan belumpur,dan bila perlu dapat digunakan untuk jenis-jenis pekerjaan yang lain seperti membajak tanah.Kelemahan sarana ini adalah kecepatannya & kapasitas angkutnya relatif rendah.Truk pada umumnya kecepatannya & berkapasitas angkutnya tinggi,namun kurang mampu nelewati jalan berlumpur/medan yang berat.

(7)

12

Hal-hal yang perlu mendapat perhatian pada saat pengangkutan buah adalah: a) Pada saat menaikkan buah dan tandan ke kendaraan pengangjutan yang

akan mengangkut ke pabrik,diupayakan seminimal mungkin agar buah kelapa sawit tidak memar/hancur karena bantingan/lemparan.

b) Buah yang memar atau pecah dapat menyebabkan kandungan ALB (Asam Lemak Bebas) pada daging buah meningkat dengan cepat.Secara umum,persentase ALB setelah dipotong adalah 0.2-0,7% dan setelah jatuh ke tanah dapat meningkat menjadi 0,9-1,0% setiap 24 jam.

c) dalam truck harus ditutup dengan jaring untuk mencegah kehilangan buah atau buah jatuh tercecer selama pengangkutan (terutama pada saat perjalanan cukup jauh dan kondisi jalan rusak berat)

Buah sawit segar harus diangkat secepatnya setelah panen,maksimal 1x 24 jam harus sudah di olah di pabrik untuk menjaga kualitas buah dan minyak yang dihasilkan.Pengangkutan TBS harus diupayakan dapat selesai sore hari (tidak ada buah yang tertinggal) sebelum malam tiba.Pengangkutan pada malam hari,dapat menyulitkan pemuat,kemungkinan akan ada tandan atau brondolan yang tertinggal.

Buah yang tertinggal di lapangan dapat mengalami perubahan mutu buah yang disebabkan terjadinya proses hidrolisa yang membentuk asam lemak bebas dan menimbulkan kerawanan terhadap pencurian TBS.Disamping itu kadar air di dalam buah tersebut akan turun,yang mengakibatkan BJR (Berat Jangangan Rata-rata) turun.Bagi kebun yang menjual TBSnya ke pabrik lain akan sangat merugi karena berat/tonasenya berkurang,karena itu pengelola kebun/Asisten afdeling harus memastikan tidak ada buah yang tertinggal di lapangan.

(8)

13 2.4.1 Kebutuhan alat angkut

Alat yang dapat digunakan untuk mengangkut TBS dari kebun ke pabrik,diantarnya lori,traktor gandeng,atau truck/dump tuck.Pengangkutan buah dapat dilakukan dengan kendara sendiri atau kontrak/sewa.Kebutuhan kendaraan angkut buah dapat dihitung berdasarkan estimasi produksi pada panen puncak(Peak Crop) dan panen rendah (Low Crop). Kebutuhan truk disesuaikan juga dengan kondisi jalan,kapasitas truck,jarak lokasi panen dengan pabrik,waktu pemuat yang diperlukan,lama pembongkaran.

Contoh :Kebun seluas 1.000 ha mempunyai produktivitas 21 ton/Ha/Tahun.Hari kerja setiap bulan 25 .Kapasitas truck/trip adalah 5 ton. Setiap hari truk dapat mengangkut TBS ke PKS sebanyak 3 trip.

a) Kebutuhan truck pada masa peak crop

Produksi TBS perbulan : 12,5% x (1.000 x 21 ton) = 2.6525 ton Produksi TBS perhari : 2.6525 ton/ 25 hari = 105 ton Setiap hari truck dapat mengangkut 15 ton TBS (3 trip x 5 ton) Maka kebutuhan truck per hari : 105 ton : 15 ton = 7 truck

b) Kebutuhan truck pada masa low crop

Produksi TBS perbulan : 5% x (1.000 ha x 21 ton) = 1050 ton Produksi TBS perhari : 1050 ton / 25 hari = 42 ton Maka kebutuhan truck per hari : 42 ton : 15 ton = 2,8 atau 3 truck

Pada umumnya perusahaan menyediakan truck pengangkut buah sisesuaikan dengan masa low crop,kekurangan truck pada masa Peak Crop akan dipenuhi dengan menyewa kendaraan dari pihak lain(kontraktor). Biaya angkut dihitung berdasarkan harga perkilogram TBS yang jumlahnya sesuai dengan hasil penimbangan di PKS.Kendaraan juga harus selalu dirawat agar dapat beroperasi secara optimal,untuk ini harus tetap tersedia 1-2 unit kendaraan untuk menggantikan kendaraan yang sedang menjalani perawatan atau service tersebut.

(9)

14 2.4.2 Muat Buah

Efisiensi pemuatan tanda sangat dipengaruhi oleh jumlah TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) yang harus dilayani.Bila jumlah TPH terlalu banyak,pada setiap TPH terkumpul tanda dalam jumlah sedikit,kendaraan terpaksa sering berhenti sehingga efisiensi penggunaan waktu menjadi rendah.Setiap kendaraan truk dilayani oleh 2 atau 3 orang tukang muat bongkar dan 1 orang kerani buah dari afdeling yang bersangkutan.Tukang muat bertugas mengangkut buah dari TPH ke dalam truk.Tukang muat adalah karyawan harian dengan upah yang dibayarkan berdasarkan tonase yang dimuat.

Krani buah harus mengawasi pemuatan TBS sampai tuntas meuat semua TBS dan brondolan yang ada di TPH dan tidak meninggalkan TBS dan brondolan di TPH.TBS dan brondolan yang dimuat harus dipastikan dalam kondisi bersih tidak tercampur dengan kotoran seperti sampah, tanah, kerikil. Krani buah harus memeriksa sehingga truck terisi penuh.Jika muatan TBS oleh kerani bua diras sudah cukup dan unit siap berangkat ke PKS, maka kerani buah membuat Surat Pengantar Buah(SPB). Jika jarak antara kebun dengan PKS cukup jauh dan melewati jalan umum, untuk pengawasan TBS (dari kecurian), maka dilakukan penimbangan di kebun sebelum truck berangkat ke PKS. Hasil timbangan antar kebun dan PKS harus dibandingkan,jika ditemukan selisih/perbedaan yang signifikan harus dilakukan investigasi untuk mengetahui penyebabnya.

2.5 Penimbangan TBS di PKS

Setelah TBS sampai di pabrik, segera dilakukan penimbangan dan sortasi. Penimbangan penting dilakukan terutama untuk mendapatkan angka-angka yang berkaitan dengan produksi, pembayaran upah perjam, perhitungan premi dan perhitungan rendemen minyak dan inti sawit. TBS yang sudah diterima dari kebun dan sudah ditimbang dan disortasi harus secepat mungkin masuk pengolahan tahap pertama, yaitu tahap perebusan atau sterilisasi. Buah sawit

(10)

15

yang tidak segar diolah akan menghasilkan minyak dengan kadar asam lemak bebas yang tinggi. Hal ini disebabkan karena minyak campur air yang ada dalam buah, dibantu oleh enzim yang masih aktif , dapat terjadi hidrolisis lemak menjadi asam lemak bebas.

2.6 Pengawasan Pengangkutan

Pengawasan pengangkutan merupakan kegiatan yang perlu perhatian, karena seluruh hasil panen ditentukan oleh pengangkutan. Bila pengangkutan tidak baik, maka TBS menjadi rusak, baik kwalitas maupun kehilangan kwantitas. Pengawasan atas kendaraan pengangkutan TBS dilakukan secara langsung sejak berangkat ke lapangan untuk mengutip/memuat buah, menghitung TBS yang dimuat, menyelesaikan administrasi di kantor afdeling sampai TBS selesai di bongkar di Loading Ramp. Kemudian melaporkan seluruh aktivitas angkutan buah tersebut setiap hari kepada kerani produksi.

Untuk mengangkut TBS dari kebun ke PKS, sudah banyak perusahaan perkebunan yang menggunakan BIN System. Bin system adalah suatu sistem untuk mengangkut TBS yang sudah dipanen menuju ke pabrik kelapa sawit untuk diolah.Sistem ini terdiri dari dua kendaraan pengangkut dan bin. Kendaraan pengangkut pertama adalah scissor lift. Scissor lift adalah suatu traktor kecil yang dibelakangnya terdapat sebuah bak berkapasitas 2 ton. Tugas dari scissor lift ini adalah mengangkut TBS dari tempat pengumpulan hasil TPH ke BIN. BIN yang berkapasitas 6-8 ton akan penuh dengan 3-4 trip scissor lift. Ketika bin sudah penuh, kendaraan kedua, Prime Mover akan mengangkut BIN tersebut untuk dibawa ke PKS. Selama Prime Mover ke PKS dengan membawa BIN yang penuh tadi, scissor lift tetap dalam melaksanakan tugasnya.

Gambar

Tabel 1.1 UMP Di Pulau Sumatera Periode 2013-2018
Tabel 1.2 Harga TBS Kelapa Sawit 2013-2018

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan dan konseling Islami adalah agar fitrah yang dikaruniakan Allah kepada individu bisa berkembang dan berfungsi dengan baik,

Terminal Tanjung Niaga merupakan terminal tipe C dengan luas 2000 m² yang fungsinya sebagai terminal angkutan dalam kota, angkutan pedesaan dan angkutan antar

Teknik Industri lahir sebagai profesi yang merupakan hasil dari Revolusi Industri. Faktor-faktor yang

Dalam bagian ini kita akan membahas GLM dengan respon biner dengan sebuah variabel penjelas (X) saja meskipun sebenarnya GLM dapat digunakan untuk variabel penjelas lebih dari

Lalu pada penelitian Hardinigsih (2002) menyatakan bahwa Return on Asset (ROA) dan Price to Book Value lah yang terbukti berpengaruh signifikan terhadap return saham dan

BB081 -Adiatma Yudistira Manogar Siregar, SE.,MEconSt..

dalam dalam persidangan persidangan masa itu masa itu [[ Pasal 20 (3)*] Pasal 20 (3)*] Pembentukan Undang-Undang Pembentukan Undang-Undang Presiden Presiden berhak berhak

Teknik perlindungan investasi konstruksi terhadap serangan organisme perusak yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakat, terutama pada kayu bangunan yang digunakan adalah