Regulasi Telekomunikasi Indonesia
&
Kepastian Hukum
Jakarta, 30 April 2014
Nonot Harsono – anggota KRT 2009-2015
Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia
(LKDI)
Misi Nasional NKRI
• UU 17 thn 2007: Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) 2005~2025
– Regulasi yang mengantisipasi konvergensi
internet, telekomunikasi, dan penyiaran;
• Perpres 5 thn 2010: Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2010~2015
– Indonesia Connected via Jaringan broadband
nasional (pada 2014, 30% populasi dan 75% kota
kabupaten terhubung broadband);
Penting, tapi siapa yang membangun?
• Pemerintah minim DANA
• Mengundang BUMN/BUMD/Swasta/Koperasi
• Mengundang Investor asing
1/6/13 jujur, tanggung jawab, bijaksana 3
Yang harus disediakan Pemerintah:
• Iklim usaha yang sehat.
• Kepastian hukum.
• Regulasi yang menarik dan pasti (predictable,
accountable, transparent).
KERANGKA REGULASI
TELEKOMUNIKASI INDONESIA
Regulasi Telekomunikasi
• Undang-Undang 36 tahun 1999
tentang
Telekomunikasi.
• Peraturan Pemerintah 52 tahun 2000
tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi.
• Peraturan Pemerintah 53 tahun 2000
tentang
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit
Satelit.
• Beberapa Peraturan Menteri tentang
Penyelenggaraan
Jaringan
dan Penyelenggaraan
Jasa
Telekomunikasi.
Kerangka utama UU 36 thn 1999
Pasal 7
(1) Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi :
a. penyelenggaraan jaringan telekomunikasi;
b. penyelenggaraan jasa telekomunikasi;
c. penyelenggaraan telekomunikasi khusus.
Pasal 8(1) Penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggaraan jasa telekomunikasi sebagaimana dirnaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a dan huruf b dapat dilakukan oleh badan hukum yang didirikan untuk maksud tersebut berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku, yaitu :
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN); b. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); c. Badan usaha swasta; atau
UU 36 thn 1999: TELEKOMUNIKASI
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan
1. Telekomunikasi
adalah setiap pemancaran, pengiriman,
dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk
tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi
melalui
sistem
kawat, optik,
radio
, atau sistem
elektromagnetik Iainnya;
2. Perangkat telekomunikasi adalah sekelompok alat
telekomunikasi yang memungkinkan bertelekomunikasi;
3. Pemancar radio
adalah alat telekomunikasi yang
menggunakan dan memancarkan gelombang radio;
3. Jaringan telekomunikasi
adalah rangkaian perangkat
telekomunikasi dan kelengkapannya yang digunakan dalam
bertelekomunikasi;
13. Menteri
adalah Menteri yang ruang Iingkup tugas dan
tanggung jawabnya di bidang telekomunikasi.
Jaringan & Jasa Telekomunikasi
Pasal 9
(1) Penyelenggara jaringan
telekomunikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)
dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi.
(2) Penyelengara jasa
telekomunikasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dalam
menyelenggarakan jasa telekomunikasi,
menggunakan
dan atau
menyewa
jaringan
telekomunikasi
milik penyelenggara jaringan
telekomunikasi.
(3) Telsus . . . .
Pasal tentang FREKUENSI-Radio
Pasal 33
(1) Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit wajib mendapatkan izin Pemerintah.
(2) Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit harus sesuai
dengan peruntukannya dan tidak saling mengganggu.
(3) Pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit.
(4) Ketentuan penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit yang digunakan dalam penyelenggaraan telekomunikasi diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Pasal 34
(1) Pengguna spektrum frekuensi radio wajib membayar biaya penggunaan frekuensi, yang besarannya didasarkan atas penggunaan jenis dan Iebar pita frekuensi.
(2) Pengguna orbit satelit wajib membayar biaya hak penggunan orbit satelit.
(3) Ketentuan mengenai biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Penjelasan Pasal 33 Ayat (2):
• Penggunaan frekuensi
radio didasarkan pada ruang,
jumlah getaran, dan lebar pita, yang hanya dapat
digunakan oleh 1 (satu) pihak. Penggunaan secara
bersamaan pada ruang, jumlah getaran, dan lebar yang
sama atau berhimpitan
akan saling mengganggu
.
• Frekuensi dalam telekomunikasi digunakan untuk
membawa atau menyalurkan informasi. Dengan
demikian
agar
informasi dapat dibawa atau disalurkan
dengan baik
tanpa gangguan, maka
penggunaan
frekuensinya
harus diatur
. Pengaturan frekuensi antara
lain mengenai pengalokasian pita frekuensi dan
Tindak PIDANA Telekomunikasi
Pasal 53
(1) Barang siapa yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 33 ayat (1)
atau
Pasal 33 ayat (2)
, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan atau
denda paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat
ratus juta rupiah).
(2) Apabila tindak pidana sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mengakibatkan matinya
seseorang, dipidana dengan pidana penjara
paling Iama 15 (lima belas) tahun.
PENYIDIKAN UU-Telekomunikasi
Pasal 44
(1) Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik
Indonesia, juga Pejabat Pegawai Negeri Sipil
tertentu di Iingkungan Departemen yang
Iingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang
telekomunikasi,
diberi wewenang khusus
sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Hukum Acara Pidana untuk
melakukan penyidikan tindak pidana di bidang
telekomunikasi.
(2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:
a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran Iaporan atau keterangan berkenaan dengan tindak pidana di bidang telekomunikasi;
b. melakukan pemeriksaan terhadap orang dan atau badan hukum yang diduga melakukan tindak pidana di bidang telekomunikasi;
c. menghentikan penggunaan alat dan atau perangkat telekomunikasi yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku;
d. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi atau tersangka;
e. melakukan pemeriksaan alat dan atau perangkat telekomunikasi yang diduga digunakan atau diduga berkaitan dengan tindak pidana di bidang telekomunikasi;
f. menggeledah tempat yang diduga digunakan untuk melakukan tindak pidana di bidang telekomunikasi;
g. menyegel dan atau menyita alat dan atau perangkat telekomunikasi yang digunakan atau yang diduga berkaitan dengan tindak pidana di bidang telekomunikasi;
h. meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang telekomunikasi; dan .
i. mengadakan penghentian penyidikan
Dimana:
Ketidakpastian HUKUM?
• Menyusun “aturan main”/hukum Eks & Legislatif
– Menentukan Tujuan dari “aturan main”/hukum
– Siapa saja yang seharusnya menyusun?
– Apa substansi yang harus dimuat di tiap level (UU/PP/PM)?
– Siapa & bagaimana mengawal “aturan main”/hukum
– Pasal penghubung dengan UU yang terkait (harmonisasi).
• Menterjemahkan “aturan main”/hukum APH
– Siapa yang diberi kewenangan menterjemahkan
• Menerapkan “aturan main”/hukum Hakim
– Mengabaikan tujuan (asbabun nuzul).
– Mengabaikan pembagian kewenangan.
contoh kasus:
Kominfo vs. Kejagung
dalam kasus iM2-indosat
- kerancuan regulasi teknis dan hukum pidana
- kerancuan tipitel – tipikor – kepatuhan regulasi
- kerancuan Regulator dan APH Kejaksaan
- kerancuan Kominfo - Kejaksaan – BPKP
- kerancuan tentang Kerugian Negara
- kerancuan tersangka Korporasi atau Orang
- kerancuan tentang intervensi dan Leadership
RINGKASAN KASUS
• Salah paham tentang Frekuensi dan jaringan
radio seluler;
mungkin karena sangat teknis
• Akibatnya
, IM2 dituduh menggunakan kavling
frekuensi Indosat;
• Karena itu disangka harus membayar biaya
hak penggunaan frekuensi (BHP-frek);
• Lalu disangka tidak memenuhi kewajiban
kepada negara;
• Sangkaan TIPITEL dibungkus TIPIKOR.
Judul Perkara
Apakah “iM2 menggunakan jaringan 3G milik Indosat”
adalah tindak pidana ??
UU 36 thn 1999: TELEKOMUNIKASI
Pasal 33
(1) Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit wajib
mendapatkan izin Pemerintah.
(2) Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit harus sesuai dengan peruntukannya dan tidak saling mengganggu.
(3) Pemerintah melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit.
(4) Ketentuan penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit yang digunakan dalam penyelenggaraan telekomunikasi diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Pasal 34
(1) Pengguna spektrum frekuensi radio wajib membayar biaya penggunaan frekuensi, yang besarannya didasarkan atas penggunaan jenis dan Iebar pita frekuensi.
(2) Pengguna orbit satelit wajib membayar biaya hak penggunan orbit
satelit. (3) Ketentuan mengenai biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
PAHAM SALAH MELAHIRKAN
SANGKAAN & DAKWAAN SALAH
Dakwaan JPU
(yang juga penyidik)
1/6/13 jujur, tanggung jawab, bijaksana 21
Laporan Wartawan
Tribunnews.com
Nurmulia Rekso P
PT Indosat Mega Media (IM2) menurut Kejagung tidak
pernah mengikuti seleksi pelelangan pita jaringan
bergerak seluler IMT-2000 pada pita frekuensi 2,1 GHz.
Akan tetapi PT IM2 menyelenggarakan jaringan itu
melalui kerjasama yang dibuat antara PT IM2 dengan
Indosat Tbk.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung RI, Noor
Rahmad, saat ditemui wartawan di Kantor Kejagung,
Jakarta Selatan, Rabu (
18/01/2012
) mengatakan: "IM2
notabene tidak punya hak memanfaatkan jalur tadi,
karena tidak pernah lelang, tidak pernah membayar
kewajiban-kewajiban".
Kilas Balik (
Januari 2012
)
DAFTAR DAKWAAN YG DIPAKSAKAN
• Indosat mengalihkan izin frekuensi;
• Indosat & IM2 menggunakan bersama
(sharing) pita frekuensi;
• IM2 menggunakan frekuensi tanpa izin;
• IM2 tidak membayar BHP-frekuensi;
• Tidak ikut lelang frekuensi, maka tidak berhak
menggunakan jaringan seluler.
PENJELASAN TEKNIS
Perspektif Regulasi Telekomunikasi
BTS Core-network INDOSAT Frek.: 2.1 GHz
IM2
akses internet akses internet Penyedia Jasa akses internet Pelanggan IM2 Jaringan 3G IndosatKerjasama IM2-Indosat:
IM2 menggunakan jaringan 3G milik Indosat
yang mana
Jaringan Frekuensi
Logika Kejaksaan
Internet Global
oleh LSM pelapor dan Kejaksaan, yang begini ini dipahami sebagai “menggunakan frekuensi”
PP 52 tahun 2000
Pasal 12
Penyelenggara jaringan telekomunikasi
wajib
memenuhi setiap permohonan
dari calon
pelanggan jaringan telekomunikasi yang telah
memenuhi syarat-syarat berlangganan jaringan
telekomunikasi sepanjang jaringan
telekomunikasi tersedia.
Penjelasan pasal 12:
• Kewajiban memenuhi setiap permohonan dari setiap
calon pelanggan jaringan telekomunikasi sepanjang
jaringan telekomunikasi tersedia dimaksudkan agar
penyelenggara jaringan telekomunikasi bersikap
terbuka dan tidak melakukan diskriminasi
terhadap
calon pelanggannya.
• Yang dimaksud dengan syarat-syarat berlangganan
adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon
pelanggan jaringan telekomunikasi seperti izin
penyelenggaraan jasa telekomunikasi, sertifikasi
perangkat yang dipergunakan, cakupan pelayanan, dan
jenis jasa yang akan diselenggarakan.
BTS Core-network Indosat BTS Core-network IM2
2-jaringan radio mendapat alokasi frekuensi yang SAMA, maka keduanya
tidak akan dapat beroperasi karena pasti saling mengganggu, kecuali bila kedua sinyal radio tersebut tidak muncul di waktu dan area yang sama. Caranya: (1) keduanya bergantian; (2) berbeda wilayah; (3) rekayasa
teknologi membuat kedua sinyal tidak saling mengganggu (di-sinkronisasi).
Pita Frek.: 2.1GHz blok 7 Pita Frek.: 2.1 GHz blok 7 11/8/12 29 SINKRONISASI
Ilustrasi PENGGUNAAN BERSAMA PITA FREKUENSI
sharing frekuensi milik Indosat ??? 5MHz 2,5MHz 2,5MHz Ada 2-set Jaringan seluler !
Disangka ini: Pasal 14, 15, dan 30 PP 53 thn 2000
Pasal 14(1) Menteri dapat menetapkan penggunaan bersama pita frekuensi radio dan atau kanal frekuensi radio.
(2) Penetapan pita frekuensi radio dan atau kanal frekuensi radio yang
digunakan secara bersama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dikoordinasikan dengan pengguna yang sudah ada atau antar pengguna. (3) Penetapan penggunaan bersama pita frekuensi radio dan atau kanal
frekuensi radio harus memenuhi prinsip efisiensi dan tidak saling mengganggu.
(4) Pelaksanatan penetapan penggunaan bersama sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) mengikuti ketentuan internasional.
Pasal 15
Penggunaan bersama pita frekuensi radio dan atau kanal frekuensi radio dapat berbentuk pembedaan waktu, wilayah, atau teknologi.
Pasal 30
Biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio bagi penggunaan bersama pita frekuensi radio dan atau kanal frekuensi radio dibebankan secara penuh
BTS Core-network INDOSAT BTS Core-network IM2
IM2 tidak membangun BTS (jaringan seluler) sehingga tidak bisa dikatakan
telah menggunakan frekuensi, karena pengguna frekuensi adalah pemilik BTS (jaringan seluler). IM2 hanyalah penyedia-akses-internet (ISP) yang dapat diakses melalui jaringan Indosat.
Frek.: 2.1 blok A
Frek.: 2.1 blok A
11/8/12 31