• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALYSIS OF ABILITY TO WRITE THE ARGUMENTATION OF OBSERVATION RESULTS OF X GRADE STUDENTS OF GRAFIKA GADINGREJO VOCATIONAL SCHOOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALYSIS OF ABILITY TO WRITE THE ARGUMENTATION OF OBSERVATION RESULTS OF X GRADE STUDENTS OF GRAFIKA GADINGREJO VOCATIONAL SCHOOL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

48

ANALYSIS OF ABILITY TO WRITE THE ARGUMENTATION OF

OBSERVATION RESULTS OF X GRADE STUDENTS OF GRAFIKA

GADINGREJO VOCATIONAL SCHOOL

Leni Anggraeni1, Dian Puspita2, Rini Marselini Nenkly3

1,2Prodi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu, Lampung 3FKIP, Universitas Muhammadiyah Pringsewu, Lampung 1,2Jalan Wisma Rini No.09 Pringsewu, Lampung, Indonesia 3Jalan Makam KH. Kholib, Pringsewu Barat, Pringsewu, Lampung

E-Mail : lenianggraenistmikpringsewu@gmail.com1, dianteapuspita@gmail.com2, rinimarselinin12@gmail.com3

Abstract

In writing an argument, a strong understanding is needed to be able to understand the language or the meaning contained in it. Therefore, readers who are going to write arguments must read them carefully in order to present evidence or determine the possibility of expressing an attitude or opinion about something. Seeing the importance of the ability to write arguments, the Indonesian language and literature subjects at SMA / SMK were given writing argumentation sub-topics. The purpose of this study was to determine the students' ability to write arguments. This study only consisted of one variable, namely the ability to write arguments with a population of 51 students. Data analysis was carried out by finding the average percentage per indicator of students' argument writing ability by dividing the acquisition score of each indicator by the maximum score of each indicator. Based on the results of the research data analysis, it can be concluded that the average ability of class X students of SMK Grafika Gadingrejo in writing arguments from the observation results is quite adequate with a value of 65.25%. With the average ability per indicator as follows, the list of opinion topics is developed into arguments with a value of 82%, the ability to formulate an argumentation writing framework with a value of 80%, compile arguments coherently with a value of 74%, using conjunctions. between the sentence value 53%, using words according to Enhanced Spelling (EYD) with a value of 47%, and using words according to word choice (diction) with a value of 52%.

Keywords: Argumentation, Observation, Indonesian Language, EYD, KKM, SMK

Grafika

PENDAHULUAN

Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting karena bahasa merupakan alat komunikasi. Tarigan (1981:1(Pewali, 2017)). Menyatakan bahwa ada empat macam keterampilan dalam berbahasa, yaitu keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, keterampilan menulis, dan keterampilan membaca. Menulis berarti menyusun secara cermat buah pikiran kedalam bentuk tulisan yang bermutu dan teratur tentang suatu masalah. Haryono (1988:85(Siti Hodijah, Suprih Widodo, 2016)), menyatakan bahwa menulis merupakan proses pengabdian bahasa dengan tanda-tanda grafis. Sedangkan Sabarti Akhadiah (2001:116(Hasanuddin & Akhadiah, 2019)) menulis adalah kegiatan penyampaian pesan (gagasan, perasaan, dan informasi) secara tertulis kepada pihak lain. Ruyana, menyatakan menulis atau kemampuan menulis adalah kemampuan menggunakan pola-pola bahasa dalam penampilannya secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. Dengan demikian, menulis merupakan suatu kegiatan pesan atau komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya.

Kemampuan menulis bagi para siswa berkaitan erat dengan kompetensi seseorang dalam berbahasa, sehingga akan tampak kemampuan siswa dalam mengembangkan imajinasi dan kreativitas dalam mengargumentasikan bentuk tulisan untuk mengritik

(2)

49

pembaca. Pengajaran Bahasa Indonesia berfungsi sebagai penyebarluasan pemakaian Bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut masalah sesuai dengan hakikat dan tujuan pengajaran keterampilan berbahasa, pengajaran berorientasi kepada pelatihan penguasaan bahasa dan bertujuan menampilkan siswa dalam menggunakan Bahasa Indonesia. Menulis berarti menuangkan sebuah pikiran secara teratur dan terorganisasi ke dalam sebuah tulisan, sehingga pembaca dapat mengikuti dan memahami jalan yang dimaksud oleh penulis. Banyak orang yang fasih bebicara, namun kurang mampu menuangkan ide secara tertulis. Kalaupun ahli-ahli bicara itu mampu menuliskan idenya dengan baik, biasanya hal ini terjadi sesudah melalui latihan yang intensif, baik secara formal maupun nonformal. Sebagaimana yang dinyatakan Sabarti Akhadiah kemampuan menulis merupakan hasil proses belajar dan ketekunan berlatih.

(Studi & Bahasa, 2016) Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. Melalui argumentasi penulis berusaha merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak. Argumentasi merupakan dasar yang paling fundamental dalam ilmu pengetahuan. Dalam dunia pengetahuan, argumentasi itu tidak lain sebuah usaha untuk mengajukan bukti-bukti atau menentukan kemungkinan-kemungkinan untuk menyatakan sikap atau pendapat mengenai suatu hal. (Hasnunidah, 2013) Dalam menulis argumentasi dibutuhkan pemahaman yang kuat untuk dapat mengerti bahasa atau maksud yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, si pembaca yang akan menulis argumentasi harus membacanya dengan teliti sehingga ia dapat mengajukan bukti-bukti atau menentukan kemungkinan-kemungkinan untuk menyatakan sikap atau pendapat mengenai suatu hal.

Melihat pentingnya kemampuan penguasaan menulis argumentasi ini maka dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/SMK juga diberikan mata pelajaran menulis argumentasi. Hal ini, sebagaimana tercantum dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006 untuk SMA/SMK kelas X semester II, dengan subpokok bahasan yaitu menulis argumentasi, yang dituangkan pada salah satu tujuan pembelajaran secara umum menyatakan secara tegas dan jelas. Tujuan umum dari pembelajaran tersebut agar siswa dapat berusaha mengajukan bukti-bukti atau menentukan kemungkinan-kemungkinan untuk menyatakan sikap atau pendapat mengenai suatu hal dan agar siswa dapat memahami bahasa dari segi bentuk, makna dan fungsi menggunakan dengan tepat untuk bermacam-macam tujuan, keperluan dan keadaan (Depdikbud, 2006:1(BSNP, 2006)).

Tabel 1. Data persentase menulis argumentasi

No. Interval KKM Katregori Jumlah Siswa Persentase

1 66 – 10 66 Tuntas 21 41,2

2 0 - 59 Tidak Tuntas 30 58,7

Jumlah 51 100

Berdasarkan tabel di atas, kemampuan dalam menulis argumentasi berdasarkan hasil observasi pada siswa Kelas X SMK Grafika Gadingrejo cukup baik. Maka penulis ingin meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis argumentasi hasil observasi. Untuk menumbuhkan kemampuan siswa dalam menulis argumentasi secara optimal, maka dibantu dengan berdasarkan hasil observasi pada siswa. Hal ini dapat mengefektifkan siswa agar lebih memahami pelajaran yang diberikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan hasil observasi untuk membantu siswa dalam menulis argumentasi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini hanya terdiri dari satu variabel, yaitu kemampuan menulis argumentasi. Yang dimaksud dengan kemampuan menulis argumentasi adalah suatu kesanggupan siswa

(3)

50

atau seseorang dalam menulis argumentasi yang dapat mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembaca sesuai dengan indikator dari penulisan argumentasi yaitu mendaftar topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan menjadi paragraf argumentasi, menyusun kerangka paragraf argumentasi, mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi paragraf argumentasi, menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, oleh sebab demikian, oleh sebab itu, dll) dalam paragraf argumentasi, selanjutnya menyunting paragraf argumentasi yang ditulis teman. (Silabus, 2009:14(Pewali, 2017))

Table 1. Pedoman Perskoran Masing-masing Indikator.

No Indikator Rentang Skor

1 2 3

1 Mendaftar topik-topik pendapat yang dikembangkan menjadi argumentasi

1-3

2 Menyusun kerangka menulis argumentasi 1-3

3 Menyusun argumentasi secara runtut 1-3

4 Menggunakan kata penghubung antarkalimat (oleh karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu, dll) dalam menulis argumentasi

1-3 5 Menggunakan kata sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan

(EYD) (huruf kapital, tanda titik, dan tanda koma).

1-3 6 Menggunakan kata sesuai dengan pilihan kata (diksi). 1-3 Sumber : Analisis Penulis

Berdasarkan uraian diatas cara memperoleh nilai siswa N= skor yang diperoleh siswa dibagi skor maksimal dikali 10 yaitu N= 10 10

18

18 =

berarti siswa telah mencapai ketuntasan dan setaraf dengan kurikulum siswa. Jika N, skor terendah dibagi minimal yang diperoleh siswa dibagi skor maksimal dikali 10 yaitu N= 51 12,75

100

25 =

berarti siswa belum mencapai ketuntasan perlu diusahakan remidi agar siswa mencapai ketuntasan dan sesuai dengan target kurikulum.

A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

1. Populasi

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. (Suharsimi Arikonto, 2002:108(Christifora Rahawarin, 2015)). Menurut Kartini Kartono, “populasi adalah sejumlah nama yang diambil sebagai sample”. (1989:112(Sanusi & Septarina, 2016)(Suharsimi, 1998)).

Berdasarkan kedua pendapat di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek yang hendak dipilih menjadi sample (wakil populasi). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X SMK Grafika Gadingrejo. Dalam penelitian ini peneliti mengambil seluruhnya yaitu siswa kelas X semester II yang berjumlah 51 siswa.

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:109(Christifora Rahawarin, 2015)). “Sampel adalah sebagian atai wakil menurut dari populasi yang teliti”. “Sampel adalah sesuatu yang diambil dari populasi”.

(4)

51

Dari pendapat kedua di atas dapat disimpilkan bahwa, sampel adalah wakil yang terpilih dari populasi yang tersedia, untuk menentukan jumlah sampel, penulis mengacu pendapat Suharsimi Arikunto yaitu:

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjtunya, jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Berdasarkan pendapat diatas, karena jumlah populasinya kurang dari 100 siswa, maka penelitian ini merupakan penelitian populasi. Sampel dalam penelitian diambil semua yaitu 51 siswa.

3. Teknik Sampling

“Teknik Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sample”. (Suharsimi Arikunto, 1986:106(Uyanto, 2006)).

Teknik sampling ada dua cara yaitu:

a. Pengambilan sampel secara random atau tidak pandang bulu setiap individu dalam populasi baik sendiri-sendiri atau bersama-sama diberikan kesempatan yang sama yang dipilih menjadi anggota sampel.

b. Teknik nonrandom sampling yaitu jika semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. (Sutrisno Hadi, 1981:75(Buana, Karawang, Timur, Miner, & Canvas, 2018))

Dari kedua cara teknik sampling yabg digunakan penulis menggunakan teknik random sampling atau sampel total karena populasinya hanya satu kelas dan jumlahnya kurang dari 100 siswa, maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini sampel total yaitu teknik mengambil sampel secara keseluruhan yaitu kelas X semester II yang berjumlah 51 siswa.

B. Teknik Analisis Data

Metode/teknik analisis data yang dimaksud yaitu cara untuk mengelola data/menganalisis data hasil pengukuran. Agar tujuan penelitian diketahui secara rinci, analisis dilakukan pada tiap-tiap unsure indikator yang telah ditentukan. Adapun standar/tolak ukur yang dipakai adalah:

1. Standar Ketuntasan

Dalam sistem kurikulum 2006, batas ketuntasan ditetapkan dengan skor 75% penguasaan kompetensi (Dirjen, 2004:20(BSNP, 2006)). Namun, berdasarkan pra riset yang telah penulis lakukan di Kelas X SMK Grafika Gadingrejo bahwa standar ketuntasan belajar minimal untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah 60. Siswa dapat dikatakan tuntas menguasai materi jika telah memperoleh skor 60. Namun, apabila kurang dari 60 maka siswa dinyatakan belum tuntas atau belum menguasai materi dan harus mengikuti remedial.

2. Persentase Kemampuan:

a. Memeriksa hasil pekerjaan siswa dalam menulis argumentasi.

b. Menghitung jumlah jawaban yang benar yang diperoleh pada setiap butir yang menjadi bahan penelitian (indikator) dengan rumus sebagai berikut:

N =

c. Mencari persentase nilai per indikator yang diperoleh siswa dengan rumus sebagai berikut:

(5)

52 Skor yang diperoleh

% 100  = N n P Keterangan: P= Persentase Kemampuan n= Jumlah Nilai Siswa N= Jumlah Nilai Total

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data dan Analisis Data

1. Penyajian Data

Langkah-langkah yang penulis lakukan untuk melakukan data dalam penelitian berasal dari data sumber data, data primer dan data sekunder. Data primer adalah data pokok atau utama yang diperoleh dari sumber pertama yaitu dari hasil tes para siswa. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini untuk memperoleh data primer adalah sebagai berikut:

a. Menyusun dan memperbanyak soal dan pemberian lembar jawaban kepada siswa. b. Melakukan tes.

c. Mengumpulkan, mengoreksi dan menilai sesuai dengan skor yang diperoleh. d. Mengolah perolehan data sesuai dengan kriteria yang penulis tetapkan dalam

penelitian.

Data sekunder adalah data yang menjadi pendukung primer atau data hasil penelitian. Pengumpulan data ini penulis lakukan melakukan kegiatan pra servai sampai akhir kegiatan penelitian. Pengambilan data sekunder ini bersumber dari data-data dokumentasi dan studi kepustakaan

Lembar jawaban siswa dari hasil tes, selanjutnya dikoreksi dan diberi nilai sesuai dengan kriteria penelitian yang digunakan dalam penelitian. Adapun skor yang diperoleh siswa terlihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Rekapitulasi skor kemampuan menulis argumentasi hasil observasi siswa Kelas X SMK Grafika Gadingrejo No Sampel Indikator Jml Skor Nilai Kategori Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 1 3 3 3 2 2 2 15 83,3 T 2 3 3 2 2 2 1 13 72,2 T 3 3 3 2 1 1 1 11 61,1 T T 4 3 3 3 3 2 2 16 88,9 T 5 2 2 2 1 1 1 9 50,0 T T 6 2 3 2 2 1 1 11 61,1 T T 7 3 2 3 2 2 2 14 77,8 T 8 2 1 1 1 1 1 7 38,9 T T 9 3 2 1 1 2 1 10 55,6 T T 10 2 2 2 1 1 2 10 55,6 T T 11 2 2 1 1 2 2 10 55,6 T T 12 3 3 3 2 2 2 15 83,3 T 13 3 2 3 2 2 2 14 77,8 T 14 3 3 2 1 1 1 11 61,1 T T 15 2 3 2 2 1 1 11 61,1 T T 16 2 2 2 1 1 2 10 55,6 T T 17 3 3 3 2 2 2 15 83,3 T 18 3 3 2 1 1 1 11 61,1 T T 19 2 3 2 2 1 1 11 61,1 T T 20 3 2 3 2 2 2 14 77,8 T

(6)

53 21 3 3 2 1 1 1 11 61,1 T T 22 2 2 2 2 2 2 12 66,7 T 23 2 2 2 1 1 2 10 55,6 T T 24 2 3 2 2 1 1 11 61,1 T T 25 3 3 2 2 2 1 13 72,2 T 26 3 2 3 2 2 2 14 77,8 T 27 2 2 2 1 1 2 10 55,6 T T 28 2 2 2 1 1 2 10 55,6 T T 29 3 2 3 2 2 2 14 77,8 T 30 2 2 2 1 1 2 10 55,6 T T 31 3 2 3 2 2 2 14 77,8 T 32 3 2 3 2 2 2 14 77,8 T 33 2 2 2 1 1 2 10 55,6 T T 34 3 2 3 2 2 2 14 77,8 T 35 2 3 2 2 1 1 11 61,1 T T 36 3 2 3 2 2 2 14 77,8 T 37 2 3 2 2 1 1 11 61,1 T T 38 2 2 2 1 1 2 10 55,6 T T 39 2 2 2 1 1 2 10 55,6 T T 40 2 2 2 1 1 2 10 55,6 T T 41 3 2 3 2 2 2 14 77,8 T 42 3 3 2 2 2 1 13 72,2 T 43 2 2 2 1 1 2 10 55,6 T T 44 2 2 2 1 1 2 10 55,6 T T 45 2 3 2 2 1 1 11 61,1 T T 46 2 3 2 2 1 1 11 61,1 T T 47 2 2 2 1 1 2 10 55,6 T T 48 2 3 2 2 1 1 11 61,1 T T 49 3 3 2 2 2 1 13 72,2 T 50 2 3 2 2 1 1 11 61,1 T T 51 3 2 3 2 2 2 14 77,8 T Jumlah 126 123 114 82 73 81 599 3328,4

Sumber ( hasil olahan penulis)

Keterangan:

Indikator 1 : Mendaftar topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan menjadi argumentasi

Indikator 2 : Menyusun kerangka menulis argumentasi. Indikator 3 : Menyusun argumentasi secara runtut.

Indikator 4 : Menggunakan kata penghubung antarkalimat dalam menulis argumentasi. Indikator 5 : Menggunakan kata sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) Indikator 6 : Menggunakan kata sesuai dengan pilihan kata (diksi).

Dari data di atas dapat diketahui bahwa dari jumlah sampel yang penulis ambil sebanyak 50 siswa, terlihat siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 30 siswa. Atau sekitar     = % 79 , 60 % 100 51 31 x dengan no sampel 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 23, 24, 27, 28, 30, 33, 35, 37, 38, 39, 40, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 50, untuk siswa tersebut dikategorikan belum tuntas dan harus mengikuti remedial. Sedangkan jumlah siswa yang berhasil dan telah mencapai ketuntasan adalah sebanyak 20 orang siswa atau sekitar

    = % 21 , 39 % 100 51 20

x dengan nomor sampel, 1, 2, 4, 7, 12, 13, 17, 20, 22, 25, 26, 29, 31, 32, 34, 36, 41, 42, 49, 51.

(7)

54 2. Analisis data

Hasil analisis data kemampuan dalam menulis argumentasi berdasarkan hasil observasi pada siswa Kelas X SMK Grafika Gadingrejo dapat disajikan hasil per indikator yang dicapai siswa pada tebel berikut:

Tabel 3. Jumlah skor yang dicapai siswa dalam setiap indikator

INDIKATOR SKOR

MAKSIMAL

SKOR SISWA 1. Mendaftar topik-topik pendapat yang dapat

dikembangkan menjadi argumentasi. 153 126

2. Menyusun kerangka menulis argumentasi. 153 123

3. Menyusun argumentasi secara runtut. 153 114

4. Menggunakan kata penghubung antar kalimat 153 82 5. Menggunakan kata sesuai dengan Ejaan yang

Disempurnakan (EYD) 153 73

6. Menggunakan kata sesuai dengan pilihan kata (diksi). 153 81

Jumlah 918 599

Sumber (pengolahan data tabel 2)

Persentase per indikator rata-rata kemampuan siswa dalam menulis argumentasi berdasarkan hasil observasi adalah :

1. Mendaftar topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan menjadi argumentasi

    = % 35 , 82 % 100 153 126 x

2. Menyusun kerangka menulis argumentasi

    = % 39 , 80 % 100 153 123 x

3. Menyusun argumentasi secara runtut  100%=74,50% 153

114 x

4. Menggunakan kata penghubung antar kalimat

    = % 59 , 53 % 100 153 82 x

5. Menggunakan kata sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD)

    = % 71 , 47 % 100 153 73 x

6. Menggunakan kata sesuai dengan pilihan kata (diksi)

    = % 94 , 52 % 100 153 81 x

Dengan memperhatikan skor yang dicapai, maka dapat dihitung kemampuan rata-rata siswa dalam menulis argumentasi berdasarkan hasil observasi pada siswa Kelas X SMK Grafika Gadingrejo adalah :

    = % 25 , 65 % 100 918 599 x .

B. Pembahasan Hasil Analisis

Dari perhitungan tentang persentase kemampuan siswa di atas, terangkum bahwa hasil siswa siswa dalam menulis argumentasi berdasarkan hasil observasi sebagai berikut: 1. Kemampuan dalam mendaftar topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan

menjadi argumentasi oleh siswa rata-rata mencapai 82,35% dengan kategori baik atau tuntas sihingga haliniperlu dipertahankan.

(8)

55

2. Kemampuan dalam menyusun kerangka menulis argumentasi oleh siswa rata-rata mencapai 80,39% dengan kategori baik atau tuntas sehingga perlu dipertahankan. 3. Kemampuan dalam menyusun argumentasi secara runtut oleh siswa rata-rata

mencapai 74,50% dengan kategori baik atau tuntas sehingga perlu dipertahankan. 4. Kemampuan menggunakan kata penghubung antar kalimat oleh siswa rata-rata

mencapai 53,59% dengan kategori kurang baik atau tidak tuntas sehingga perlu ditingkatkan lagi.

5. Kemampuan menggunakan kata sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) oleh siswa rata-rata mencapai 47,71% dengan kategori kurang baik atau tidak tuntas sehingga perlu ditingkatkan lagi.

6. Kemampuan menggunakan kata sesuai dengan pilihan kata (diksi), oleh siswa rata-rata mencapai 52,94% dengan kategori kurang baik atau tidak tuntas sehingga perlu ditingkatkan lagi.

Berdasarkan skor yang dicapai dari setiap indikator yang penulis gunakan dalam penelitian ini, indikator-indikator yang tergolong kategori tuntas adalah:

1. Kemampuan dalam mendaftar topik-topik pendapat yang dapat dikembangkan menjadi argumentasi oleh siswa rata-rata mencapai 82,35% dengan kategori baik atau tuntas sihingga perlu dipertahankan.

2. Kemampuan dalam menyusun kerangka menulis argumentasi oleh siswa rata-rata mencapai 80,39% dengan kategori baik atau tuntas sehingga perlu dipertahankan. 3. Kemampuan dalam menyusun argumentasi secara runtut oleh siswa rata-rata

mencapai 74,50% dengan kategori baik atau tuntas sehingga perlu dipertahankan. Sedangkan indikator-indikator dengan kategori belum tuntas antara lain:

1. Kemampuan menggunakan kata penghubung antar kalimat oleh siswa rata-rata mencapai 53,59% dengan kategori kurang baik atau tidak tuntas sehingga perlu ditingkatkan lagi.

2. Kemampuan menggunakan kata sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) oleh siswa rata-rata mencapai 47,71% dengan kategori kurang baik atau tidak tuntas sehingga perlu ditingkatkan lagi.

3. Kemampuan menggunakan kata sesuai dengan pilihan kata (diksi), oleh siswa rata-rata mencapai 52,94% dengan kategori kurang baik atau tidak tuntas sehingga perlu ditingkatkan lagi

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan rata-rata siswa Kelas X SMK Grafika Gadingrejo dalam menulis argumentasi hasil observasi tergolong cukup dengan nilai 65,25%. Dengan kemampuan rata-rata per indikator adalah sebagai berikut, Mendaftar topik-topik pendapat yang dikembangkan menjadi argumentasi dengan nilai 82%, kemampuan menyusun kerangka menulis argumentasi dengan nilai 80%, menyusun argumentasi secara runtut dengan nilai 74%, pada menggunakan kata penghubung antarkalimat nilai 53%, menggunakan kata sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dengan nilai 47%, dan pada menggunakan kata sesuai dengan pilihan kata (diksi) dengan nilai 52%. Dari keenam indikator tersebut, indikator yang tergolong tuntas atau baik tidak perlu diberikan pengayaan tetapi untuku indikator yang dikategorikan belum tuntas sebaiknya diberi pengayaan untuk meningkatkan kriteria ketuntasan miminal.

(9)

56

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang

Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Buana, U., Karawang, P., Timur, T., Miner, D., & Canvas, O. (2018). Perbandingan Aplikasi Data Mining WEKA Dan SPSS Climentine Menggunakan Dataset Mahasiswa, 8–9. Christifora Rahawarin, S. A. (2015). Pengaruh Komunikasi, Iklim Organisasi Dan Gaya

Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMA.

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 3(2), 173–188.

Hasanuddin, D., & Akhadiah, S. (2019). Improving S tudents ’ Scientific Writing Ability through Blended learning-Based Collaborative Learning. iJET, 14(20), 34–43.

Hasnunidah, N. (2013). Pembelajaran biologi dengan strategi argument-driven inquiry dan keterampilan argumentasi peserta didik. Jurnal Pendidikan Biologi Universitas

Lampung, 1(1), 1–29.

Pewali, Y. Y. (2017). Penerapan Media Gambar Dalam Pembelajaran Kosakata Kelas XI SMA Negeri 3 Lamongan. Laterne, 6(1), 1–7.

Sanusi, A., & Septarina, L. (2016). Managerial Performance Model of Private Higher Education in The South Sumatra. In (ICEMAL2016 (Vol. 14, hal. 138–144).

Siti Hodijah, Suprih Widodo, N. A. (2016). Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak Melalui Metode Bermain Peran. Metodi DIdaktik, 10(2), 43–55.

Studi, P., & Bahasa, P. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Berbantuan Media Gambar Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, 5(2), 548–555.

Suharsimi, A. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pensekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Uyanto, S. (2006). Pedoman Analisis Data Dengan SPSS Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gambar

Tabel 2. Rekapitulasi skor kemampuan menulis argumentasi hasil observasi siswa Kelas X  SMK Grafika Gadingrejo  No  Sampel  Indikator  Jml  Skor  Nilai  Kategori Indikator  1  Indikator 2  Indikator 3  Indikator 4  Indikator 5  Indikator 6  1  3  3  3  2
Tabel 3. Jumlah skor yang dicapai siswa dalam setiap indikator

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan (DAU, DBH dan

3.13 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir soal

Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Antara Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Futsal dengan Ekstrakurikuler Bola Basket di SMP Negeri 2 Cerme Gresik..

Donasi LOGO Individual Individual major major donor donor Face to Face to Face Face Direct Direct Mail Mail. (( masih masih dipertimbangkan dipertimbangkan )

Tujuan penelitian ini Untuk Mengetahui hubungan antara hubungan interpersonal, beban kerja, shift kerja, dan gaji dengan stres kerja pada perawat di Ruang Rawat Inap Rumah

JUDUL : GAMBAR EDP MEDIA : TRIBUN JOGJA TANGGAL : 17

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis dan merancang sistem informasi adminisitrasi pada PT Thamrin Brothers agar prosedur yang berjalan pada