• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan jumlah 214 orang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan jumlah 214 orang."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user 42 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Responden

Data populasi diambil dari sistem data mahasiswa Universitas Sebelas Maret Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan jumlah 214 orang. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 12 September 2014. Terdapat 24 ujian Blok dan 30 OSCE yang telah dijalani para responden. Sementara itu, ada satu bagian lab yang nilai ujiannya tidak dimasukkan sebagai parameter performa akademis yaitu Field Lab. Hal ini dikarenakan kesempatan ujian remidi dilakukan tiga kali sehingga menjadikan peluang untuk lulus tidak sama dengan mata kuliah lainnya.

Dari 214 kuesioner DREEM yang dibagikan, terdapat 196 kuesioner yang diisi dengan 192 kuesioner memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta 4 kuesioner tidak memenuhi kriteria. Distribusi karakteristik responden terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Distribusi Performa Akademis Responden

Karateristik Frekuensi (n) Persen (%)

Achiever 95 49,48

Underachiever 97 50,52

Total 192 100

Sumber: Data penelitian bulan September tahun 2014

Dengan melihat tabel di atas, diketahui bahwa terdapat 95 responden yang selalu lulus ujian Blok dan OSCE (achiever) dan 97 responden yang tidak selalu

(2)

commit to user

lulus dan setidaknya pernah satu kali mendapat nilai C (underachiever). Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (%) Achiever Underachiever Laki-laki 28 (29,47) 33 (34,02) Perempuan 67 (70,53) 64 (65,98) Total 95 (100) 97 (100)

Sumber: Data penelitian bulan September tahun 2014

Ditemukan bahwa secara keseluruhan responden perempuan (131 orang) lebih banyak dibandingkan responden laki-laki (61 orang). Sementara itu, distribusi responden menurut kelas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Kelas Jenis Kelamin Frekuensi (%) Achiever Underachiever Kelas A 40 (42,11) 50 (51,55) Kelas B 55 (57,89) 47 (48,45) Total 95 (100) 97 (100)

Sumber: Data penelitian bulan September tahun 2014

Jumlah responden yang berasal dari kelas A (90 orang) lebih sedikit dibandingkan jumlah responden yang berasal dari kelas B (102 orang). Apabila data responden dikelompokkan menurut skor total DREEM, deskripsi statistik responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Deskripsi Statistik Skor Total DREEM Performa

Akademis Minimum Maximum Mean Std. Deviation Median

Achiever 56 108 81,62 10,314 82,00

Underachiever 36 121 80,00 12,830 82,00

Total 36 121 80,80 11,651 82,00

Sumber: Data penelitian bulan September tahun 2014

Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa kuesioner DREEM terdiri dari lima subskala yaitu, Student’s Perception of Learning (SPL), Student’s Perception

(3)

commit to user

of Teachers (SPT), Student’s Academic Self-Perceptions (SASP), Student’s Perception of Atmosphere (SPA) dan Student’s Social Self Perception (SSSP). Di bawah ini merupakan deskripsi hasil pengukuran DREEM secara umum berdasarkan subskala:

Tabel 4.5 Deskripsi Statistik Skor Subskala DREEM

Performa Akademis SPL SPT SASP SPA SSSP

Achiever Minimum 9 8 8 18 8 Maximum 24 18 18 35 18 Mean 16,89 12,99 12,92 26,45 12,37 Std. Deviation 3,328 2,121 1,843 3,572 2,006 Median 17,00 14,00 13,00 27,00 12,00 Underachiever Minimum 4 0 6 14 7 Maximum 28 19 19 37 20 Mean 16,68 12,35 12,40 26,18 12,39 Std. Deviation 3,546 2,622 2,431 4,435 2,206 Median 17,00 13,00 13,00 27,00 12,00 Ket: SPL = Student’s Perception of Learning; SPT = Student’s Perception of Teachers; SASP = Student’s Academic Self-Perceptions; SPA = Student’s Perception of Atmosphere; SSSP = Student’s Social Self Perception

Sumber: Data penelitian bulan September tahun 2014

Data responden dapat dapat diinterpretasikan dengan mengacu pada skor total DREEM. Distribusi responden menurut interpretasi skor total DREEM diperlihatkan di dalam tabel berikut ini:

Ditemukan bahwa mayoritas responden pada kedua kelompok memiliki persepsi yang cukup baik terhadap lingkungan, yaitu cenderung positif. Sedangkan sebagian yang lain berpendapat lingkungan banyak masalah (8,42% pada kelompok achiever dan 15,46% pada kelompok underachiever), dan

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden menurut Interpretasi Skor Total DREEM

Skor Interpretasi Frekuensi (%)

Achiever Underachiever

0-33 Sangat buruk 0 (0) 0 (0)

34-66 Banyak masalah 8 (8,42) 15 (15,46)

67-99 Lebih positif daripada negatif 84 (88,42) 79 (81,44)

100-132 Sangat baik 3 (3,16) 3 (3,10)

(4)

commit to user

sebagian kecil lain yaitu tiga persen dari masing-masing kelompok berpendapat lingkungan belajar sangat baik.

Skor DREEM dapat diinterpretasikan pula berdasarkan skor subskala untuk mengetahui persepsi responden terhadap tiap komponen lingkungan belajar sebagai berikut:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden menurut Interpretasi Skor Subkala SPL Rentang

Skor Interpretasi

Frekuensi (%)

Achiever Underachiever

0-7 Sangat buruk 0 (0) 1 (1,03)

8-14 Kegiatan pembelajaran tampak negatif 24 (25,26) 25 (25,77) 15-21 Persepsi yang lebih positif 67 (70,53) 66 (68,04) 22-28 Kegiatan pembelajaran dihargai 4 (4,21) 5 (5,16) Sumber: Data penelitian bulan September tahun 2014

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa mayoritas responden pada kedua kelompok memiliki persepsi yang cenderung positif terhadap aspek kegiatan pembelajaran. Sebagian lain berpendapat kegiatan belajar tampak negatif, dan sebagian kecil lainnya menghargai kegiatan pembelajaran.

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden pada kedua kelompok memiliki persepsi bahwa dosen mengajar ke arah yang benar. Sebagian lain berpendapat dosen membutuhkan pelatihan ulang, dan sebagian kecil lainnya menilai dosen sudah dapat menjadi teladan. Terdapat satu responden underachiever yang menilai dosen sangat buruk.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden menurut Interpretasi Skor Subkala SPT Rentang

Skor Interpretasi

Frekuensi (%)

Achiever Underachiever

0-5 Sangat buruk 0 (0) 1 (1,03)

6-10 Membutuhkan pelatihan ulang 14 (15,74) 21 (21,65) 11-15 Berjalan ke arah yang benar 76 (80,00) 72 (74,22)

16-20 Dosen teladan 5 (5,26) 3 (3,10)

(5)

commit to user

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden menurut Interpretasi Skor Subkala SASP Rentang

Skor Interpretasi

Frekuensi (%)

Achiever Underachiever

0-5 Merasa sangat gagal 0 (0) 0 (0)

6-10 Banyak aspek negatif 7 (81,05) 21 (21,65) 11-15 Merasa cenderung ke sisi positif 82 (86,31) 69 (71,13)

16-20 Percaya diri 6 (16,84) 7 (7,22)

Sumber: Data penelitian bulan September tahun 2014

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden pada kedua kelompok memiliki persepsi akademis diri-sendiri yang cenderung positif. Sebagian lain berpendapat banyak aspek negatif dalam subkala ini, dan sebagian kecil lainnya merasa percaya diri dalam bidang akademis.

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden menurut Interpretasi Skor Subkala SPA Rentang

Skor Interpretasi

Frekuensi (%)

Achiever Underachiever

0-11 Lingkungan yang buruk 0 (0) 0 (0)

12-22 Terdapat banyak masalah yang

memerlukan perbaikan 18 (18,95) 19 (19,59) 23-33 Suasana cenderung positif 75 (78,95) 75 (77,32) 34-44 Merasa baik secara keseluruhan 2 (2,10) 3 (3,09) Sumber: Data penelitian bulan September tahun 2014

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa mayoritas responden pada kedua kelompok memiliki persepsi bahwa suasana atmosfir lingkungan belajar cenderung positif. Sebagian lain berpendapat bahwa terdapat banyak masalah yang memerlukan perbaikan, dan sebagian kecil lainnya menilai baik secara keseluruhan.

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Responden menurut Interpretasi Skor Subkala SSSP Rentang

Skor Interpretasi

Frekuensi (%)

Achiever Underachiever

0-5 Menyedihkan 0 (0) 0 (0)

6-10 Bukan tempat yang baik 16 (16,84) 19 (19,59)

11-15 Lumayan 74 (77,89) 70 (72,16)

16-20 Sangat baik secara sosial 5 (5,26) 8 (8,25) Sumber: Data penelitian bulan September tahun 2014

(6)

commit to user

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden pada kedua kelompok memiliki persepsi bahwa lingkungan sosial cukup baik. Sebagian lain berpendapat bahwa lingkungan bukan tempat yang baik secara sosial, sebaliknya sebagian kecil lainnya menilai sangat baik.

Pada tabel 4.7 sampai tabel 4.11, terlihat bahwa pada kedua kelompok terdapat pendapat yang bervariasi antara cukup baik sampai sangat baik pada subskala SASP, SPA, dan SSSP. Sedangkan pada subskala SPL dan SPT terdapat satu responden underachiever yang menilai lingkungan belajar sangat buruk. Pada setiap subskala, terdapat pola distribusi yang sama. Mayoritas responden pada kedua kelompok menilai lingkungan belajar cenderung positif, diikuti sebagian responden yang menilai cenderung negatif atau memerlukan perbaikan. Kemudian, sebagian kecil lainnya menilai lingkungan belajar sangat baik dan sisanya menilai lingkungan belajar sangat buruk.

Sementara itu, distribusi data interpretasi skor rata-rata item DREEM adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Item-Item DREEM Responden Achiever

Skor Interpretasi Nomor Item

SPL SPT SASP SPA SSSP ≥3 Persepsi po-sitif - - - 23 8, 11 2,01-2,99 Aspek yang dapat diting-katkan 1, 4, 12, 13, 27, 31 2, 10, 19, 22, 26 14, 21, 28, 32 5, 6, 15, 20, 24, 25, 29, 30, 33 18 ≤2 Area berma-salah, perlu perbaikan 16 - 17 9 3, 7

Sumber: Data penelitian bulan September tahun 2014

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa responden achiever menilai sebagian besar item sebagai aspek positif namun masih bisa ditingkatkan. Item yang dinilai baik

(7)

commit to user

pada subskala SPA dan SSSP, yaitu item 23 “saya merasa nyaman berada bersama teman-teman saya selama sesi-sesi pembelajaran”, item 8 “saya memiliki teman-teman yang baik di kampus”, dan item 11 “kehidupan sosial saya baik-baik saja”.

Item-item bermasalah dan perlu perbaikan segera terdapat pada semua subskala kecuali SPT. Item-item tersebut adalah item 16 pada SPL “waktu pembelajaran sangat efektif”, item 17 pada SASP “saya dapat mengingat semua yang saya butuhkan”, item 9 pada SPA “mencontek masih merupakan masalah dalam kegiatan pembelajaran di sini”, item 3 pada SSSP “terdapat sistem pendukung yang baik untuk mahasiswa yang mengalami hambatan dalam belajar”, dan item 7 pada SSSP “saya jarang merasa bosan selama perkuliahan”.

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Item-Item DREEM Responden Underachiever

Skor Interpretasi Nomor Item

SPL SPT SASP SPA SSSP ≥3 Persepsi po-sitif - - - 23 8, 11 2,01-2,99 Aspek yang dapat diting-katkan 1, 4, 12, 13, 27, 31 2, 10, 19, 22, 26 14, 21, 28, 32 5, 15, 20, 24, 25, 29, 30, 33 18 ≤2 Area berma-salah, perlu perbaikan 16 - 17 6, 9 3, 7

Sumber: Data penelitian bulan September tahun 2014

Pada tabel 4.13 terlihat bahwa kelompok underachiever menilai item-item DREEM seperti kelompok achiever, kecuali item 6 pada SPA “kegiatan pembelajaran dijadwalkan dengan baik” yang dinilai sebagai area bermasalah.

(8)

commit to user B. Analisis Data

1. Skor Total DREEM antara Responden Achiever dan Underachiever a. Uji Distribusi Data

Uji distribusi data skor total DREEM dilakukan pada 192 data responden yang memenuhi syarat penelitian. Kemudian, diperoleh hasil berikut:

Tabel 4.14 Uji Kolmogorov-Smirnov Data Skor Total DREEM

Dapat disimpulkan bahwa distribusi data pada kedua kelompok normal (p > 0,05) (Dahlan, 2009).

b. Uji komparasi

Karena memenuhi uji parametrik, uji komparasi yang dilakukan adalah uji t tidak berpasangan. Hasil uji tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15 Uji T Tidak Berpasangan Skor Total DREEM

Skor Total

t-test 0,966

Sig. (2-tailed) 0,355

Sumber: Data Penelitian September 2014

Dari hasil uji diperoleh nilai p = 0,355 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna skor total DREEM antara kelompok achiever dan underachiever.

2. Subskala DREEM antara Responden Achiever dan Underachiever a. Uji Distribusi Data

Achiever Underachiever

Kolmogorov-Smirnov 0,081 0,088

Sig. 0,142 0,062

(9)

commit to user

Uji distribusi data skor kelima subskala DREEM dilakukan pada 192 data responden yang memenuhi syarat penelitian. Kemudian, diperoleh hasil berikut:

Pada tabel 4.16 terlihat bahwa distribusi data kedua kelompok tidak normal pada semua subskala (p < 0,05) sehingga dilakukan transformasi data (Dahlan, 2009). Data responden kemudian ditransformasi dan dilakukan uji distribusi data kembali sehingga menghasilkan nilai sebagai berikut:

b. Uji komparasi

Setelah dilakukan transformasi data ditemukan bahwa data tetap terdistribusi tidak normal. Dengan demikian uji komparatif yang digunakan untuk membandingkan skor subskala DREEM kelompok achiever dan underachiever adalah uji Mann-Whitney. Hasil uji komparatif tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16 Uji Kolmogorov-Smirnov Data Skor Subskala DREEM

Responden Subskala SPL SPT SASP SPA SSSP Achiever Kolmogorov-Smirnov 0,125 0,199 0,118 0,120 0,155 Sig. 0,001 0,000 0,002 0,002 0,000 Under- Kolmogorov-Smirnov 0,109 0,138 0,104 0,117 0,123 Achiever Sig. 0,006 0,000 0,011 0,002 0,001 Sumber: Data Penelitian September 2014

Tabel 4.17 Uji Kolmogorov-Smirnov Data Transformasi Skor Subskala

DREEM Responden Subskala SPL SPT SASP SPA SSSP Achiever Kolmogorov-Smirnov 0,151 0,212 0,146 0,136 0,164 Sig. 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Under- Kolmogorov-Smirnov 0,133 0,158 0,142 0,152 0,131 Achiever Sig. 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Sumber: Data Penelitian September 2014

(10)

commit to user

Tabel 4.18 Uji Mann-Whitney Skor Subskala DREEM

SPL SPT SASP SPA SSSP Mann-Whitney U 4387,500 3986,000 4061,500 4527,500 4552,500 Wilcoxon W 9140,500 8739,000 8814,500 9280,500 9112,500 Z -0,574 -1,635 -1,434 -0,209 -0,145 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,566 0,102 0,152 0,835 0,885

Sumber: Data Penelitian September 2014

Dari hasil uji diperoleh pada seluruh subskala nilai p > 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna skor subskala DREEM antara kelompok achiever dan underachiever.

3. Item DREEM antara Responden Achiever dan Underachiever a. Uji Distribusi Data

Uji distribusi data item DREEM pada responden achiever dan underachiever menghasilkan nilai p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan distribusi data tidak normal. Setelah dilakukan transformasi, distribusi data tetap tidak normal. Uji distribusi item dan data transformasi item dapat dilihat pada lampiran 6 dan 7.

b. Uji komparasi

Karena distribusi data tidak normal meskipun telah dilakukan transformasi data, maka uji yang dilakukan adalah uji Mann-Whitney. Uji komparasi dilakukan pada ketiga puluh tiga item DREEM antara responden achiever dan underachiever. Hasil uji Mann-Whitney seluruh item dapat dilihat pada lampiran 8. Satu item yang menunjukkan perbedaan bermakna antara responden achiever dan underachiever dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

(11)

commit to user

Tabel 4.19 Uji Mann-Whitney Item DREEM yang Memiliki Perbedaan

Signifikan

Item 28

Mann-Whitney U 3772,000

Wilcoxon W 8525,000

Z -2,528

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,011

Sumber: Data Penelitian September 2014

Ditemukan bahwa nilai p untuk item 28 adalah 0,011 (p < 0,05) sehingga pada item ini terdapat perbedaan yang bermakna antara achiever dan underachiever.

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Performa Akademis Responden
Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 4.5 Deskripsi Statistik Skor Subskala DREEM
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden menurut Interpretasi Skor Subkala SPL Rentang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada grafik dapat dilihat bahwa UFTP memiliki nilai waktu transfer terendah dan nilai waktu transfer tertinggi terjadi pada pengiriman data menggunakan

Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas lentur maksimum terbesar terjadi pada balok yang direndam dalam air dan kapasitas lentur maksimum terkecil terjadi pada balok

kerangka program asesmen kompetensi sesuai konteks yang ditetapkan diatas. 1.2 Tidak dipersyaratkan khusus untuk tempat uji kompetensi. 1.3 Pelaksanakan asesmen terhadap

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman berdasarkan taksonomi barret, pada aspek pemahaman harfiah, reorganisasi, dan inferensial..

Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah Sistem Sinkronisasi Data Berbasis Teks yang secara umum dapat berjalan dengan baik sehingga tidak menutup kemungkinan

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN SOSIAL DAN EMOSIONAL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK); TUNARUNGU DI SDLB-B KARYA MULIA I SURABAYA. Oleh: Karunia

Maklumat pada ruang ‘tulang laporan akhir’ hendaklah dicetak dengan jenis dan saiz huruf yang sama sepertimana pada muka hadapan laporan akhir dan hendaklah mengikut

Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) ini merupakan sebuah instrumen Kebijakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan tujuan meningkatkan