Volume: II No.2 Agustus 2014 49 ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
UNDERPRICING SAHAM PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN FINANCIAL LEVERAGE SEBAGAI
VARIABEL MODERATING Berlin Barus
(Dosen Akademi Manajemen Informatika Komputer Medan Business Polytechnic Medan)
ABSTRACT
The purpose of this study was to test and analyze the factors influencing the incident of underpricing. The population of this study conducted at the Indonesia Stock Exchange was all of the companies doing IPO (Initial Public Offering). Underpricing measured through initial abnormal return functioned as dependent variable in this study, while the independent variables were the reputation of underwriter, reputation of auditor, ROE, company size, percentage of share offering, and types of industry, and to test and analyze the financial leverage as moderating variable influencing the relationship between the dependent and independent variables.
The population of this study was all of the 115 companies doing the initial public offering at the Indonesia Stock Exchange from 2009 to 2013. The samples for this study were 82 companies experiencing underpricing selected through purposive sampling technique. The data obtained were statistically processed through multiple linear regression tests to test the influence between the independent and dependent variables. Residual test was used to test moderating variable. The result of the multiple linear regression tests showed that simultaneously the variables of underwriter reputation, auditor reputation, ROE, company size, percentage of share offering, and types of industry had significant influence. While partially, only the variables of underwriter reputation and auditor reputation that had influence on the incident of underpricing. The financial leverage used as moderating variable did not have a significant influence on the underpricing. It means that financial leverage did not strengthen the relationship between the independent variable on underpricing or the variable of Financial Leverage is not the moderating variable.
Keywords: Underpricing, Underwriter Reputation, Auditor Reputation, ROE, Company Size, Percentage of Share Offering, Types of Industry, Debt Equity Ratio
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk memperluas usahanya sehingga kebutuhan modal suatu perusahaan akan semakin meningkat, hal ini mengharuskan pihak manajemen untuk mencari tambahan dana yang cukup besar. Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar tersebut, seringkali dana yang diambil dari dalam perusahaan tidak cukup. Untuk itu diperlukan usaha mencari sumber dana dari luar
Volume: II No.2 Agustus 2014 50 perusahaan yang berasal dari pasar modal (bursa efek), yaitu dengan cara menjual sebagian dari kepemilikan atas perusahaan dalam bentuk saham kepada masyarakat luas yang dikenal dengan istilah penawaran umum (go public).
Dalam proses go public, sebelum saham dapat diperdagangkan di pasar sekunder (Bursa Efek), terlebih dahulu harus ditentukan harga saham yang akan ditawarkan di pasar perdana IPO (Initial Public Offering). Namun harga saham yang ditentukan berdasarkan kesepakatan antara emiten (issuer) dengan underwriter pada saat IPO sering kali terjadi perbedaan harga saham ketika diperdagangkan di bursa efek, Harga saham pada saat IPO cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan harga saham di bursa efek pada hari pertama (closing price), fenomena ini sering disebut dengan underpricing .
Underpricing adalah selisih positif antara harga saham di bursa efek dengan harga saham di pasar perdana pada saat IPO. Penawaran saham secara perdana ke publik melalui pasar perdana ini dikenal dengan istilah IPO ( Initial Public Offering), harga saham yang akan dijual perusahaan pada pasar perdana ditentukan oleh kesepakatan antara emiten (perusahaan penerbit) dengan underwriter (penjamin emisi), sedangkan harga saham yang dijual pada pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu permintaan dan penawaran.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam Penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Apakah faktor-faktor (Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Persentase Saham yang ditawarkan dan Jenis industri ) secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap Underpricing Saham pada saat Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia ?
2. Apakah Financial Leverage dapat memoderasi hubungan antara faktor-faktor (Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Persentase Saham yang ditawarkan dan Jenis industri )dengan Underpricing pada saat Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk Mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor-faktor (Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Persentase Saham yang ditawarkan dan Jenis industri ) secara simultan dan parsial terhadap Underpricing Saham pada saat Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia
2. Untuk Mengetahui dan menganalisis pengaruh Financial Leverage sebagai variabel moderating terhadap hubungan faktor-faktor (Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Persentase Saham yang ditawarkan dan Jenis industri ) terhadap Underpricing saham pada saat Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Bagi Peneliti
Volume: II No.2 Agustus 2014 51 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan empiris dan wawasan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi Underpricing pada saat Initial Public Offering ( IPO)
2. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi saham
3. Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya litratur di bidang manajemen keuangan khususnya manajemen investasi saham di pasar modal, dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.
1.5 Originalitas Penelitian
Penelitian ini merupakan replikasi dan konstruksi pemikiran yang terdapat pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh ( Natali Yustisia dan Mailana Roza 2012) yang berjudul “Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Uderpricing Saham pada Perusahaan Non Keuangan Bursa Efek Indonesia”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Natali Yustisia dan Mailana Roza adalah:
1. Penelitian ini menggunakan Variabel Independen yang terdiri dari : Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Return on Equity ( ROE), Ukuran Perusahaan, Persentase Penawaran Saham , dan Jenis Industri .
2. Penelitian ini menggunakan Financial Leverage sebagai Variabel Moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen (Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Return on
Equity ( ROE), Ukuran Perusahaan, Persentase Penawaran Saham ,Jenis
Industri) dengan variabel dependen Underpricing pada saat Initial Public Offering
3. Penelitian ini menggunakan Periode penelitian Tahun 2009 – 2013 sedangkan pada penelitian Natali Yustisia dan Mailana Roza menggunakan periode penelitian Tahun 2006- 2008
4. Penelitian ini menggunakan Objek penelitian pada semua perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013 ,sedangkan pada penelitian Natali Yustisia dan Mailana Roza adalah hanya pada perusahaan Non Keuangan periode 2006- 2008
2. TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Underpricing
Menurut ( Ritter 1991) Underpricing adalah harga saham pada saat IPO cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan harga saham di bursa efek pada hari pertama (closing price).Istilah underpricing digunakan untuk menggambarkan perbedaan harga antara harga penawaran saham di pasar primer dan harga saham di pasar sekunder pada hari pertama (Beatty 1989).
Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering)
Menurut (Ang 1997) Initial Public Offering merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat melakukan penerbitan surat berharga seperti saham (stock), obligasi (bond), dan sekuritas lainnya. Surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik (initial public offering ) atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah go public.
Volume: II No.2 Agustus 2014 52 Reputasi Underwriter
Reputasi underwriter cenderung menjadi bahan pertimbangan bagi investor dalam melakukan investasi. Hal ini disebabkan karena underwriter yang yang memiliki reputasi tinggi akan mengurangi resiko yang tidak dapat diungkapkan oleh informasi prospektus dan menandakan bahwa informasi privat dari emiten mengenai prospek perusahaan di masa mendatang tidak menyesatkan ( Kim et al 1993).
Fungsi underwriter pada IPO yaitu menjamin terjualnya saham sesuai dengan tipe penjaminan yang disepakati dan menentukan harga penawaran yang tepat bersama-sama dengan emiten. Mereka juga memberi nasehat tentang hal-hal yang perlu diperhatikan emiten serta bagaimana dan kapan saat yang tepat melakukan penawaran. (Ang1997). Underwriter dinilai berdasarkan kemampuannya untuk memberikan penawaran dengan initial return yang tinggi bagi para investor.
Reputasi Auditor
Auditor, atau yang disebut juga akuntan, merupakan salah satu profesi penunjang pasar modal yang bertujuan untuk memberikan beberapa pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan yang akan go public menurut (Ang 1997). Adapun beberapa peran auditor antara lain adalah menentukan apakah sebuah perusahaan layak go public atau tidak, karena sesuai dengan salah satu ketentuan yang diberikan BEI (Bursa Efek Indonesia ) yang menyatakan bahwa laporan keuangan perusahaan yang akan go public harus wajar tanpa pengecualian. Oleh karena itu, bisa atau tidaknya perusahaan listing di pasar modal (Bursa Efek ) salah satunya ditentukan pendapat auditor.
Return On Equity (ROE)
ROE merupakan rasio yang memberikan informasi kepada investor tentang seberapa besar tingkat pengembalian modal dari perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan dalam memperoleh laba. Semakin besar nilai ROE, maka tingkat pengembalian yang diharapkan investor akan semakin besar pula menurut (Martini dan Yolana 2005).
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat dijadikan sebagai penilaian terhadap tingkat ketidakpastian saham. Perusahaan yang berskala besar cenderung lebih dikenal oleh masyarakat, sehingga informasi mengenai prospek perusahaan berskala besar lebih mudah diperoleh investor daripada perusahaan berskala kecil. Tingkat ketidakpastian yang akan dihadapi oleh calon investor mengenai masa depan perusahaan emiten dapat diperkecil apabila informasi yang diperolehnya banyak menurut (Ardiansyah 2004).
Financial Leverage
Menurut (Tambunan 2007). Financial leverage menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya dengan equity yang dimilikinya.Menurut (Kim et al.1993), financial leverage menunjukkan risiko suatu perusahaan dan kondisi ketidakpastian. Apabila financial leverage tinggi, berarti risiko suatu perusahaan tinggi sehingga para investor akan mempertimbangkan hal ini dalam melakukan keputusan investasi (Trisnawati 1998). Semakin besar financial leverage
Volume: II No.2 Agustus 2014 53 suatu perusahaan, akan menimbulkan ketidakpastian harga saham perdana yang besar pula, yang pada akhirnya akan mempengaruhi underpricing
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, menunjukkan penelitian tersebut menemukan beberapa faktor yang berpengaruh pada underpricing yang diukur dengan Initial Return.
Berdasarkan dari hasil penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing masih menghasilkan temuan yang berbeda-beda dan ketidakkonsistenan hasil penelitian, maka peneliti termotivasi meneliti kembali untuk memperoleh bukti empiris yang dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Variabel-variabel tersebut dipilih untuk diteliti kembali karena dari berbagai penelitian sebelumnya masih terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian. Hal ini menunjukkan perlunya dilakukan penelitian kembali terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing pada penawaran saham perdana.
Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa dari lima variabel tersebut, hanya variabel Reputasi Underwriter menunjukan hubungan yang signifikan terhadap tingkat underpricing. Sedangkan Reputasi Auditor , ROE, Ukuran Perusahaan , Jumlah Saham tidak mempunyai hubungan signifikan terhadap tingkat underpricing, kemungkinan dikarenakan sampel penelitian yang diambil pada kondisi perekonomian yang berbeda , dan pada kondisi yang lain akan memberikan hasil yang berbeda. Penelitian ini menambah Variabel Independen yaitu Jenis Industri dan Financial Leverage dijadikan sebagai Variabel Moderating dan mengambil sampel penelitian pada tahun 2009 - 2013 untuk semua perusahaan yang IPO di Bursa Efek Indonesia.
Kerangka Konsep
\
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian
Reputasi Underwriter (RAW)
Underpricing
Pada Saat IPO (
Initial Public Offering ) Pada BEI (UND ) Reputasi Auditor (RAUD)
(x3)
ReturnOnEquity (ROE) Ukuran Perusahaan (UP) Persentase Penawaran Saham (PPS) Jenis Industri(JI) Financial Leverage(DER)Volume: II No.2 Agustus 2014 54 Hipotesis
H1:Faktor- faktor (Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Persentase Saham yang ditawarkan dan Jenis industri) secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap Underpricing Saham pada saat Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia
H2 :Financial Leverage dapat memoderasi hubungan antara faktor-faktor (Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Persentase Penawaran Saham yang ditawarkan dan Jenis industri ) dengan Underpricing saat Initial Public Offering (IPO) pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara berbagai variabel menurut (Erlina 2008). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Underpricing) harga saham perdana pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 – 2013.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia, data diperoleh dengan mengakses www.idx.co.id dan dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) , menggunakan data pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Data diperoleh dari prospektus,, www..e-bursa.com. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2009 – 2013
3.3 Populasi dan Sampel
Penelitian ini mengambil populasi seluruh perusahaan yang melakukan IPO di BEI dari tahun 2009 -2013 yang terdapat sebanyak 115 perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 3.1 Seleksi Pengambilan Sampel Penelitian
Kriteria Pengambilan Sampel Perusahaan
Jumlah perusahaan yang melakukan IPO tahun 2009-2013 115 Perusahaan yang yang mengalami Overpricing (20) Perusahaan yang Tidak Overpricing dan Tidak Underpricing
Perusahaan yang tidak memiliki data yang lengkap
(5) (8)
Jumlah Sampel penelitian 82
Metode Pengumpulan Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Daftar perusahaan emiten, data harga saham penawaran, data harga saham
harian, dan data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. serta dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM).
2. Data nama underwriter dan auditor, jenis perusahaan, jumlah saham yang ditawarkan dan data laporan keuangan masing-masing perusahaan emiten, yang
Volume: II No.2 Agustus 2014 55 diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2009 - 2013, dan prospektus masing-masing perusahaan emiten.
3. Daftar Kantor Akuntan Publik (KAP) di Indonesia termasuk Big Four tahun 2009-2013 yang diperoleh dari situs www.wikipedia.org dan daftar top underwriter
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No Variabel Defenisi Operasional Parameter Skala 1. Underpricing (UND) Keadaan dimana Harga saham perdana lebih rendah dibandingkan dengan harga saham di pasar sekunder Up = x 100% Up = Underpricing saham Pt0 = Harga penawaran saham perdana Pt1 = Harga penutupan saham perdana pada hari pertama di pasar sekunder Rasio 2. Reputasi Underwriter (RAW)
Penjamin emisi atau disebut underwriter, melakukan
penjaminan atas penawaran umum suatu saham untuk pertama kalinya yaitu pada saat IPO
Total Frekuensi Perdagangan
Nilai 1 termasuk Penjamain Emisi yang termasuk Top 50, Nilai 0 termasuk Penjamin emisi yang tidak termasuk Top 50
Dummy
3. Reputasi Auditor (RAUD)
Auditor, atau yang disebut juga akuntan, merupakan salah satu profesi penunjang pasar modal yang bertujuan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan Auditor yang
berafiliasi dengan Big FourNilai 1 untuk Auditor yang termasuk Big Four dan nilai 0 untuk Auditor yang tidak termasuk Big
Four pada saat IPO
perusahaan tersebut Dummy 4. ROE (ROE) ROE merupakan rasio yang memberikan informasi kepada investor tentang seberapa besar kemampuan perusahaan untuk ROE = Return On Equity
Laba Bersih = Jumlah Laba perusahaan satu tahun sebelum IPO
Volume: II No.2 Agustus 2014 56 menghasilkan
keuntungan dengan ekuitas yang dimilikinya satu tahun sebelum IFO
Total Equity = Total Equity perusahaan satu tahun sebelum IPO
5 Ukuran Perusahaan (UP)
Untuk mengukur besarnya skala atau ukuran dari perusahaan dengan total Aktiva yang dimiliki perusahaan pada saat IPO
logaritma dari total aktiva.
UP = LN(ΣAset) UP= Ukuran erusahaan LN(ΣAset) = adalah Logarima Natural dari total Asset satu tahun sebelum IPO Rasio 6. Persentase Saham (PPS) Prosentase saham yang ditawarkan Prosentase saham yang ditawarkan ke publik pada saat IPO
PPS = Persentase Penawaran Saham TST= Jumlah Saham yang ditawarkan kepada publik pada saat IPO
TS= Jumlah saham yang beredar pada saat IPO Rasio 7. Jenis Industri (JI) Pengelompokkan perusahaan berdasarkan Jenis industri yaitu manufaktur dan bukan manufaktur
Jenis industri =1 untuk industri manufaktur, dan0 untuk industri non manufaktur Dummy 8. Financial Leverage (DER) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya dengan equity yang dimilikinya satu tahun sebelum IPO
Total Hutang = Total Hutang satu tahun sebelum IP0
Total Ekuitas= Total Ekuitas satu tahun sebelum IPO
Rasio
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan bertujuan untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menguji hipotesis
Volume: II No.2 Agustus 2014 57 tersebut digunakan 2 model Persamaan Regresi Berganda yaitu : Model regresi linier berganda dan Model regresi linier untuk Variabel Moderating.
a. Persamaan Regresi linier berganda
UND = bo + b1RAW + b2RAUD + b3ROE + b4PPS + b5UP + b6JI+ e Keterangan :
bo : Konstanta
b1-b6 : Koefisien Regresi UND : Underpricing
RAW : Reputasi Underwriter RAUD : Reputasi Auditor ROE : Return On Equity
PPS : Persentase Penawaran Saham UP : Ukuran Perusahaan
JI : Jenis Industri e : Faktor Pengganggu
b. Persamaan Regresi linier Variabel Moderating ( Uji Residual ) M = b0 +b1RAW+b2RAUD+b3ROE+b4PPS+b5UP+b6JI + |e| |e| = b0+b7DER+ e
Keterangan :
M = Pemoderasi Financial Leverage b0 = Konstanta
b1-b6 = Koefisien Regresi dari masing-masing variabel Independen b7 = Koefisien Regresi dari variabel Moderating
DER = Debt Equity to Ratio e = Faktor Pengganggu
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil statistik deskriptif, dari 82 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, diperoleh hasil pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
N Min Max Mean Std. Dev
Reputasi Underwriter 82 ,00 1,00 ,56 ,49
Reputasi Auditor 82 ,00 1,00 ,36 ,48
Return ON Equity 82 ,01 67,24 16,40 15,20
Persentase Penawaran Saham 82 3,23 61,91 24,35 12,41
Jenis Industri 82 ,00 1,00 ,341 ,47
Ukuran Perusahaan 82 19,23 31,70 27,80 1,89
Debt To Equity 82 3,37 1412,6 221,44 249,82
Underpricing 82 1,08 70,00 25,67 22,57
Valid N (listwise) 82
Sumber : Data Sekunder yang diolah
Pengujian Hipotesis Pertama
Volume: II No.2 Agustus 2014 58 Tabel 4.4 Uji Statistik- t
Model Unstandardized Coefficients Standar dized Coeffici ents t Sig. B Std.
Error Beta Tolerance Std. Error 1 (Constant) 58,841 37,588 1,565 ,122 Reputasi Underwriter -12,256 4,729 -,271 -2,592 ,011 Reputasi Auditor -17,325 4,937 -,372 -3,509 ,001 Return ON Equity -,092 ,160 -,062 -,576 ,566 Persentase Penawaran Saham -,012 ,194 -,007 -,062 ,951 Jenis Industri -3,203 4,935 -,068 -,649 ,518 Ukuran Perusahaan -,613 1,315 -,051 -,466 ,642 Sumber : Diolah dari Data Sekunder
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tidak semua variabel independen yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dari ke enam variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi, terdapat dua variabel yang berpengaruh signifikan pada tingkat underpricing yaitu reputasi underwriter, reputasi auditor. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi untuk RAUD sebesar 0,001 dan RAW sebesar 0,011 yang lebih kecil dari 0,05. Secara parsial hanya Reputasi underwriter dan Reputasi Auditor yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing dapat dilihat dari nilai nilai t hitung Reputasi Underwriter sebesar -2,592 > t tabel (0,05 : 75) sebesar -1,992 dengan tingkat signifikansi 0,011 < α = 0,05 dan t hitung Reputasi Auditor sebesar -3,509 > t tabel (0,05 : 75) sebesar -1,992 dengan tingkat signifikansi 0,001(RAUD) dan 0,011 (RAW) < α = 0,05
Sedangkan variabel-variabel lainnya yaitu Return On Equity, UkuranPerusahaan, Persentase PenawaranSaham, dan Jenis Industri dengan tingkat signifikansi diatas 0,05, tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada tingkat underpricing. Dengan demikian dapat dibuat persamaan matematis sebagai berikut.
UND = 58,719 – 12,256 RAW – 17,325 RAUD – 0,92ROE – 0,12 PPS - 3,203JI-0.613UP+ e
2.Hasil Uji Statistik F ( Uji Secara Serempak )
Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui kelayakan model yang digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independen terhadap variabel terikat yaitu underpricing. Dari hasil uji ANOVA atau, didapat F-hitung sebesar 4,265 dengan tingkat signifikansi 0,001 (sumber: Tabel 4.5 ). Karena tingkat signifikansi 0,001 jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima, artinya secara serempak faktor-faktor (Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Persentase Saham yang ditawarkan dan Jenis
Volume: II No.2 Agustus 2014 59 industri ) berpengaruh signifikan terhadap underpricing pada saham perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indoensia (BEI) Periode Januari 2009 sampai Desember 2013
Tabel 4.5 Hasil Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 10497,509 6 1749,585 4,265 ,001(a) Residual 30765,309 75 410,204 Total 41262,819 81
Sumber : Diolah Dari Data Sekunder 3. Pengujian Koefisien Determinasi
Nilai koefisiensi determinasi (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,195 (Sumber Tabel 5.7 ). Hal tersebut berarti 19,5% variabel underpricing dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independennya yaitu: Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Persentaase Penawaran Saham ditawarkan dan Jenis. Sedangkan sisanya (100% - 19,5% = 80,5% ) dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain variabel yang diteliti pada penelitian ini
Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,504(a) ,254 ,195 20,25350 1,798
Sumber : Data diolah dari data sekunder
Hal ini berarti 19,5% variasi underpricing dapat dijelaskan oleh variasi dari keenam variabel independen yaitu reputasi underwriter, reputasi auditor, ROE, ukuran perusahaan, persentase penawaran saham , ukuran perusahaan , jenis industri. Sedangkan sisanya sebesar 80,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dipergunakan dalam model ini.
Pengujian Hipotesis Kedua
Tabel 4.7 Hasil Uji Residual Variabel Moderating
Model | Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 11,205 1,665 6,731 ,000 Underpricing ,192 ,049 ,403 3,939 ,000 a Dependent Variable: Financial Leverage (DER)
Berdasarkan hasil pada tabel tersebut, maka model regresi dapat dirumuskan dalam bentuk Sbb:
Volume: II No.2 Agustus 2014 60 Dari hasil pengujian secara simultan F diperoleh nilai signifikan DER yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,079. Kemudian secara parsial t juga diperoleh nilai signifikan DER yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 dan namun nilai koefisiennya menghasilkan nilai positif sebesar 0,192 .Sebuah variabel dikatakan variabel moderating jika memiliki koefisien yang negatif dan berpengaruh signifikan. Dengan demikian disimpulkan bahwa variabel DER bukan merupakan variabel moderating.
5. SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN 5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian secara empiris yang telah diuraikan, maka diperoleh kesimpulan bahwa tingkat underpricing pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara simultan faktor-faktor (Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Persentase Penawaran Saham yang ditawarkan dan Jenis industri ) berpengaruh signifikan terhadap underpricing. 2. Secara parsial Reputasi underwriter berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap underpricing , yaitu semakin tinggi reputasi underwriter maka tingkat underpricing akan semakin rendah, dan sebaliknya.
3. Secara parsial Variabel Persentase Penawaran Saham (PPS) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Underpricing
4. 4.Variabel Financial Leverage (DER) bukan merupakan variabel moderating yang dapat memperkuat dan memperlemah pengaruh antara variabel independen terhadap Underpricing. Setelah pengujian regresi berganda dilakukan , maka dilakukan pengujian kembali dengan menggunakan variabel moderating yaitu Financial Leverage , Berdasarkan hasil uji residual yang dilakukan diketahui nilai F signifikan sebesar 0,079> 0,05 dan nilai koefisiennya bernilai negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Debt toEquity Ratio (DER ) tidak berpengaruh terhadap Underpricing.
5. Keterbatasan Penelitian
1.Keterbatasan jumlah variabel independen yang kemungkinannya merupakan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi Underpricing
2.Keterbatasan waktu penelitian yang hanya 5 tahun dari tahun 2009 - 2013 sehingga data tersebut sangat terbatas sehingga dapat mempengaruhi estimasi pengukuran.
5.2 Saran
Dari uraian kesimpulan tersebut , maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah Variabel yang lain yang dapat mempengaruhi tingkat Underpricing.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah jumlah periode penelitian lebih dari 5 tahun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ayuningtias, Dwi Agustin dan Purwantini, Sri, 2010, Analisis Faktor- FaktorYang Mempengaruhi Tingkat Pada Penawaran Perdana DI Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2010, Solusi ISSN 1412-5331 Vol 10 No. 4,
Volume: II No.2 Agustus 2014 61 Ardiansyah, Misnen, 2004. ”Pengaruh Variabel Keuangan terhadap Return Awal dan Return 15 hari setelah IPO serta Moderasi Besaran Perusahaan terhadap Hubungan antara Variabel Keuangan dengan Return Awal dan Return 15 hari setelah IPO di BEJ”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.7 No.2, Hal.125-153.
Baron, D.P, 1982. A Model of The Demand for Investment Bank Advising and
Distribution Services for New Issues, Journal of Finance 45, PP. 955-976.
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE,Yogyakarta, 1998
Beatty, R.P. Auditor Reputation and The Pricing of IPO. The Accounting Review. Vol LXIV No 4. p 693-707.
Carter, Richard and Manaster, Steven. Initial Public Offering and Underwriter
Reputation, Journal of Financial. Vol 45.1990. p 1045-1067.
Daljono. 2000 ,Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Initial Return Saham yang Listing di BEJ Tahun 1990-1997. Makalah Seminar Nasional Akuntansi III. Depok.
Darmadji, T dan Fakhrudin M.H. 2001 ,Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
Durukan, M. Banu, 2002, The Relationship between IPO return and Factors
Influencing IPO performance : Case of Istambul Stock Exchange,
Manajerial Finance, Vol.28, No.2
Ernyan dan Suad Husnan, 2002 , Perbandingan Underpricing Penerbitan Saham Perdana Perusahaan Keuangan dan Nonkeuangan di Pasar Modal Indonesia: Pengujian Hipotesis Asimetri Informasi, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 17, No. 4, 372-383
Erlina 2008 , Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, USU Press, Medan
Gerianta, Wirawan Yasa. 2008, Penyebab Underpricing Pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol 3 No. 2. 2008
Ghozali, Imam. 2005, Aplikasi Analisis Multvariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Diponegoro, 2005, Sumedang
Husnan, Suad. 2004. Dasar-dasar Teori Portofolio dan analisis Investasi Sekuritas. Edisi 2. Yogjakarta : AMP YPKN.
Jogiyanto. 2007,Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi ke-6. 2007 Yogyakarta: BPFE.
Kim Jeong Bon, Itzhak Krinsky and Jason Lee.1993, Motives for Going Public and
Underpricing: New Findings from Korea. Journal of Business Financial
and Accounting. January. p. 195-211.
Lie Liana, 2009 ,Penggunaan MRA dengan Spss untuk Menguji Pengaruh Variabel Moderating, Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIV, No.2, Juli 2009
Lubis, Ade Fatma, 2012 , Pasar Modal, USU Press, 2012
Lubis, Ade Fatma dan Putra, Syahputra , 2012 , Manajemen Keuangan, USU Press Ritter. J.R., 1991, The Lonq-Run Perfomance of Initial Public Offering, The