• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Produktivitas merupakan perbadingan antara output dibagi dengan input,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJUAN PUSTAKA. Produktivitas merupakan perbadingan antara output dibagi dengan input,"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJUAN PUSTAKA A. Produktivitas

Produktivitas merupakan perbadingan antara output dibagi dengan input, tingkat ukur produktivitas sangat beragam bergantung pada kepentingan terkait (Heizer dan Render, 2009:17). Sedangkan hal senada menurut Hasibuan (2005:126) Produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran dengan masukan, produktivitas kadang-kadang dipandang sebagai penggunaan intensif terhadap sumber-sumber konversi seperti tenaga kerja dan mesin yang diukur secara tepat dan benar-benar menunjukkan suatu penampilan yang efesien.

Produktivitas adalah kemampuan suatu bisnis dalam menghasilkan produk secara kurun waktu yang ditentukan . Kurun waktu biaasanya dihitung perkuartal, semester, dan tahunan. Kualsitas produktivitas juga dilihat dari jumlah unit, serta kualitas produk yang sesuai dengan standar yang disepakati (Fahmi, 2013:80). Hal tersebut menunjukkan bahwa produktivitas menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam setiap kurun waktu oleh setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas.

Menurut Mulyadi (2001:466) penggukuran produktivitas dilakukan dengan mengukur perubahan produktivitas sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap dapat usaha untuk memperbaiki produktivitas, Pengukuran produktivitas dapat bersifat prospektiif dan berfungsi sebagai masukan secara terpisah atau secara total untuk keseluruhan masukan yang digunakan untuk menghasilan keluarkan. Pengukuran produktivias untuk suatu masukan pada suatu saat disebut dengan pengukuran parsial (parsial productivity measurement), dan pengukuran total (total productivity measurement), Produktivitas diukur dalam bentuk dalam rasio antara keluaran dengan

(2)

masukan dan dapat dirumuskan sebagai berikut : 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 =output (keluaran )𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 (𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛 )

Menurut Irhan Fahmi (2012) hubungan produktivitas dan organisasi ada tiga ukuran produktivitas yang harus dipertimbangkan dalam mengelola organisasi, yaitu :

1. Untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudah benar sesuai dengan apa yang telah digariskan.

2. Efektivitas, sampai tingkat manakah tujuan itu sudah di capai dalam arti kuantitas dan kualitas

3. Efisiensi, Bagaimana perbandingan output dibagi input, dimana pengukuran output termasukdidalamnya kuantitas dan kualitas.

Metode-metode pokok pengukuran produktivitas

Secara umum pengukuran produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda. (Muchdarsyah, 2003:23)

1. Perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukan apakah pelaksanaan sekarang lebih memuaskan namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. 2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses)

dengan lainya. Pengukuran seperti itu menunjukan pencapaian relative.

3. Perbandingan pelaksaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasaran/tujuan.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Dalam proses produksi tenaga kerja tentu akan ditemui banyak sekali kendala yang mempengaruhi produktivitas didalamnya baik faktor internal maupun eksternal

(3)

secara keseluruhan, karena peran tenaga kerja sangat vital dalam usaha kemajuan perusahaan.

Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja :

1. Angkatan kerja. 2. Biaya enegi.

3. Keadaan fasilitas dan investasi pada pabrik dan peralatan baru. 4. Tingkat peneluaran untuk penelitian dan pengembangan. 5. Pertambahan sector jasa yang kurang produktif.

6. Perubahan struktur keluarga.

7. Penggunaan alcohol dan obat-obatan meningkat. 8. Perubahaan sikap dan motivasi pekerja.

9. Peraturan pemerintan yang menimbulkan biaya bagi industri. 10. Inflasi dan Kebiajakan pajak (Stoner dalam Fahmi, 2013:80)

C. Manfaat Pengukuran Produktivitas

Menurut Sinungan (2003:22) Pada penentuan perusahaan yang tetap seperti dalam menentukan target atau sasaran tujuan yang nyata dan pertukaran informasi antara tenaga kerja dan manajemen secara periodik terhadap masalah-masalah yang saling berikatan.

Manfaat pengukuranproduktivitas suatu organisasi perusahaan antara lain : 1. Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya

(4)

2. Perencanaan sumber-sumber daya akan lebih menjaadi lebih efektif dan efisien melalui pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan jangka pendek maupun panjang.

3. Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat di organisasikan kembali dengan cara memberikan prioritas tertentu yag dipandang dari sudut produktivitas.

4. Perencaan target tingkat produktivitas dimasa datang dapat dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktivitas sekarang.

5. Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapat ditetapkan berdasarkan tingkat kesejangan produktivitas yang ada, ditingkat produktivitas yang direncanakan dan tingkat produktivitas yang diukur.

6. Pengukuran produktivitas perusahaan akan menjadi informasi yang bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktivitas diantara oraganisasi perusahaan dalam industry sejenis serta bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri pada skala nasional maupun global.

D. Meningkatkan Produktivitas

Menurut Sinungan (2003:60), peningkatan produktivitas paada perusahaan berkaitan dengan tiga jenis sumber yaitu:

a. Modal (perlengkapan, material dan tenaga) dapat dilakukan dengan penelitian daya guna peralatan yang cocok, penjadwalan daya guna mesin, pengaturan pelayanan dan perawatan mesin, melatih dan memberikan pelajaran pada tenaga kerja operasional.

b. Tenaga kerja adalah potensi tertinggi dalam peningkatan produktivitas dapat dilakukan mengurangi jam kerja yang tidak efektif.

(5)

d. Menyusun pengawasan yang baik agar terdapatkeseimbangan alokasi. E. Pengertian Beban Kerja

Beban kerja (Workload) dapat didefinisikan sebagai suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi (Meshkati, 1988). Sedangkan menurut Hart & Staveland (1988) dalam Tarwaka (2011:106) mengemukakan bahwa beban kerja merupakan suatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja keterampilan , perilaku dan persepsi dari pekerja.

Dari sudut pandang Ergonomi setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik maupun psikologis pekerja yang menerima beban kerja tersebut, maka dari itu dilakukan antisipasi dengan mengetahui faktor apasajakah yang melatarbelakanginya.

F. Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja

Menurut Eodahi (1989), (1998) dan Manuba (2000) dalam Tarwaka (2004:95) bahwa secara umum hubungan kerja dan kapasitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sangat komplek, baik faktor internal maupun eksternal.

1. Beban kerja oleh karena faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal. Reaksi tubuh tersebut dikenal sebagai Strain. Faktor internal meliputi :

a. Faktor somatis (Jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan, status gizi)

b. Faktor psikis (Motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan dll)

(6)

Faktor eksternal beban kerja adalah beban kerja yang berasal dari luartubuh pekerja. Yang ternasuk beban eksternal adalah tugas (task) itusendiri, organisasi dan lingkungan kerja. Ketiga aspek ini sering disebut Stres-sar.

G. Pengukuran beban kerja

Pengukuran beban kerja dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisieni kerja organisasi berdasarkan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun (Peraturan Meteri Dalam Negeri dalam Muskamal, 2010). Selain memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi, pengukuran beban kerja juga dilakukan untuk menetapkan jumlah jam kerja dan jumlah orang diperlukan dalam rangka menyelesaikansuatu pekerjaan tertentu (Komaruddin,1996)

Pengukuran beban kerja dapat dilakukan dalam berbagai prosedur, namun O’Donnell & Eggemeier (1986) telah menggolongkan secara garis besar ada tiga kategori pengukuran beban kerja. Tiga kategori tersebut yaitu :

1. Pengukuran subjektif, yakni pengukuran yang didasarkan kepada penilaian dan pelaporan oleh pekerja terhadap beban kerja yang dirasakannya dalam menyelesaikan suatu tugas. Pengukuran jenis ini pada umumnya menggunakan skala penilaian (rating scale).

2. Pengukuran kinerja, yaitu pengukuran yang diperoleh melalui pengamatan terhadap aspek-aspek perilaku/aktivitas yang ditampilkan oleh pekerja. Salah satu jenis dalam pengukuran kinerja adalah pengukuran yang diukur berdasarkan waktu. Pengukuran kinerja dengan menggunakan waktu merupakan suatu metode untuk mengetahui waktu penyelesaian suatu

(7)

pekerjaan yang dikerjakan oleh pekerja yang memiliki kualifikasi tertentu, di dalam suasana kerja yang telah ditentukan serta dikerjakan dengan suatu tempo kerja tertentu (Whitmore, 1987).

3. Pengukuran fisiologis, yaitu pengukuran yang mengukur tingkat beban kerja dengan mengetahui beberapa aspek dari respon fisiologis pekerja sewaktu menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan tertentu. Pengukuran yang dilakukan biasanya pada refleks pupil, pergerakan mata, aktivitas otot dan respon-respon tubuh lainnya.

H. Manfaat pengukuran beban kerja

Pengukuran beban kerja memberikan beberapa keuntungan bagi organisasi. Cain (2007) menjelaskan bahwa alasan yang sangat mendasar dalam mengukur beban kerja adalah untuk mengkuantifikasi biaya mental (mental cost) yang harus dikeluarkan dalam melakukan suatu pekerjaan agar dapat memprediksi kinerja sistem dan pekerja. Tujuan akhir dari langkah-langkah tersebut adalah untuk meningkatkan kondisi kerja, memperbaiki desain lingkungan kerja ataupun menghasilkan prosedur kerja yang lebih efektif. Menteri Dalam Negeri dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah dalam Muskamal (2010) menjelaskan bahwa dilakukannya pengukuran beban kerja memberikan beberapa manfaat kepada organisasi yakni :

1. Penataan/penyempurnaan struktur organisasi

2. Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit 3. Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja 4. Sarana peningkatan kinerja kelembagaan

(8)

6. susunan pegawai atau bahan penetapan eselonisasi jabatan struktural 7. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan beban 8. Kerja organisasi

9. Program mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke unit yang kekurangan 10. Program promosi pegawai

11. Reward and punishment terhadap unit atau pejabat 12. Bahan penyempurnaan program diklat

13. Bahan penetapan kebijakan bagi pimpinan dalam rangka peningkatan 14. pendayagunaan sumber daya manusia.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengikuti salah satu dari dua pilihan berikut, tidak perlu menggunakan kontrasepsi tambahan, asalkan dalam masa 7 hari sebelum tablet yang terlupa pertama sudah

Sebuah studi lain menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan efektivitas antara penggunaan omeprazol dan pantoprazol, tetapi pantoprazol dapat digunakan tanpa penyesuaian dosis pada

Sehingga didapatkan tujuan penelitian sebagai berikut: (1) mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada media Click Multimedia berbasis Web Based Learning

Peran ICCTF adalah untuk menggalang, mengelola dan menyalurkan pendanaan yang berkaitan dengan penanganan perubahan iklim serta mendukung program pemerintah untuk

Pola pikir permisif dalam masyarakat Indonesia juga disebabkan oleh ingatan jangka pendek masyarakat kita, budaya membaca dan menulis yang lemah, sehingga kejadian dan peristiwa

Berdasarkan hasil kuisioner, program sistem pakar ini dapat dikatakan layak untuk digunakan oleh unit pegawai di pusat perawatan “Epiderma”, hal ini dapat dilihat

Fokus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Manajemen Strategi Pengembangan Objek Pariwisata Cafe Sawah pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang yang

Pengolahan data dengan uji Chi square dan dilakukan penghitungan OR ( Odds Ratio) untuk mengetahui hubungan dan besarnya risiko dari suatu faktor risiko. Untuk