• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) Terhadap Knockdown Time Lalat Hijau (Chrysomya megacephala) Sebagai Insektisida Alami Dengan Metode Semprot

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) Terhadap Knockdown Time Lalat Hijau (Chrysomya megacephala) Sebagai Insektisida Alami Dengan Metode Semprot"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH EKSTRAK BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP KNOCKDOWN TIME LALAT HIJAU (Chrysomya megacephala) SEBAGAI INSEKTISIDA ALAMI DENGAN METODE SEMPROT

Oleh :

Gusti Galang Pambudi 201110330311169

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ii

PENGARUH EKSTRAK BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP KNOCKDOWN TIME LALAT HIJAU (Chrysomya megacephala) SEBAGAI INSEKTISIDA ALAMI DENGAN METODE SEMPROT

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh :

Gusti Galang Pambudi 201110330311169

FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa)

Terhadap Knockdown Time Lalat Hijau (Chrysomya megacephala) Sebagai Insektisida Alami Dengan Metode Semprot” untuk memenuhi tugas akhir pendidikan dokter Universitas Muhammadiyah Malang.

Selama pengajuan judul proposal penelitian ini berlangsung hingga

terselesaikannya tugas akhir ini, penulis telah menerima banyak bantuan,

sumbangan pikiran, dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini pula penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, yang atas nikmat dan karunia-Nya lah penulis diberi kesempatan

menyelesaikan menyelesaikan studi kedokteran ini.

2. Rasulullah SAW, sebagai rasul seluruh ummat yang dengan kesabarannya

menyiarkan agama islam diseluruh muka bumi ini.

3. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Program Pendidikan Dokter

Universitas Muhammadiyah Malang dan dosen pengajar yang telah

memberikan saran dan bimbingan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

4. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Program Pendidikan

(6)

vi

5. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan 2 Program Pendidikan Dokter

Universitas Muhammadiyah Malang.

6. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Program

Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Malang.

7. dr. Muhammad Luthfi Al Manfaluthi, DTM&H, MCTM selaku dosen

pengajar dan pembimbing I yang telah dengan sabar membimbing dan

memberikan saran serta dukungan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

8. dr. Djaka Handaja, MPH selaku dosen pengajar dan pembimbing II yang

telah memberikan saran dan bimbingan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

9. dr. Desy Andari, M.Biomed selaku dosen pengajar dan penguji yang telah

banyak membantu dalam mengevaluasi dan memberi saran dalam

penyelesaian tugas akhir ini.

10. Segenap Dosen dan Staf Tata Usaha (Bu Endah, Pak Yon, dll) yang telah

banyak membantu dan memberi banyak kemudahan dalam penyelesaian

tugas akhir ini.

11. Ibunda dr. Sri Hayati tercinta atas motivasi, bantuan, dan do’a restunya yang

telah mendukung dan memotivasi dalam keadaan apapun hingga penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Ayahanda Agus Suwardi, SE tercinta atas motivasi, bantuan, dan do’a

restunya hingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

13. Gusti Gandha Pandya adikku tercinta, terimakasih atas bantuan dan dukungan

(7)

vii

14. Idor, Seno, Nada, Ulik, Mas Demas dan Mbak Sukria teman-teman satu

proyek yang banyak memberi dukungan moral dan bertukar informasi serta

menghibur penulis dalam proses penulisan tugas akhir ini.

15. Sahabat-sahabatku “Mokodo”, Enod, Dinda, Adhe, Niqma, Adhinda, Pam,

Dika, Firman, Brando, Dendy, Icit, Abay, Ucup, Kocab yang telah memberi

semangat, dukungan tiada henti dan kecerian kepada penulis dalam proses

penulisan tugas akhir ini.

16. Semua teman seperjuangan di FK 2011 yang telah memberikan bantuan dan

dorongan baik moril maupun materil sehingga terselesaikannya penyusunan

tugas akhir ini dengan baik, stay adorables guys.

17. Semua pihak yang telah membantu penulis mulai dari awal hingga akhir

penulisan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, karena

kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh sebab itu, penulis membuka diri atas

segala saran, kritik membangun dari segala pihak. Semoga tugas akhir ini

membawa manfaat bagi setiap orang yang membacanya.

Malang, Januari 2015

(8)

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR SINGKATAN ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Klinis ... 4

1.4.2 Manfaat Akademik ... 5

(9)

ix

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Lalat Hijau (Chrysomya megacephala) ... 6

2.1.1 Taksonomi Lalat Hijau ... 6

2.1.2 Morfologi Lalat Hijau ... 7

2.1.3 Siklus Hidup Lalat Hijau ... 7

2.1.4 Perilaku Lalat Hijau ... 9

2.1.5 Ekologi Lalat Hijau ... 10

2.1.6 Vektor ... 12

2.1.7 Penyakit yang Ditularkan oleh Lalat ... 12

2.1.8 Pengendalian ... 14

2.2 Jintan Hitam (Nigella sativa) ... 20

2.2.1.Taksonomi Jintan Hitam ... 21

2.2.2 Morfologi Jintan Hitam ... 21

2.2.3 Kandungan Biji Jintan Hitam ... 23

2.2.4 Zat Aktif Biji Jintan Hitam ... 24

2.3 Uji Insektisida ... 26

2.3.1 Konsep Knockdown Time ... 26

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 28

3.1 Kerangka Konsep... 28

3.2 Hipotesis ... 30

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 31

4.1 Rancangan Penelitian... 31

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

(10)

x

4.3.1 Populasi ... 31

4.3.2 Sampel ... 31

4.3.3 Karakteristik Sampel Penelitian ... 31

4.3.4 Replikasi ... 32

4.4 Variabel Penelitian... 32

4.4.1 Variabel bebas ... 32

4.4.2 Variabel terikat ... 32

4.5 Definisi Operasional ... 32

4.6 Alat dan Bahan Penelitian ... 34

4.6.1 Alat Penelitian ... 34

4.6.2 Bahan Penelitian ... 35

4.7 Prosedur Penelitian ... 36

4.7.1 Ekstraksi dan Evaporasi... 36

4.7.2 Hewan Uji ... 37

4.7.3 Persiapan Larutan Uji ... 38

4.7.4 Detail Prosedural ... 40

4.8 Alur Penelitian ... 42

4.9 Pengamatan ... 43

4.10 Analisis Data ... 43

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 45

5.1 Hasil Penelitian ... 45

5.2 Analisis Data ... 46

5.2.1 Analisis Deskriptif ... 46

(11)

xi

5.2.3 Uji Komparasi Kruskall-Walls dan Analisis Post Hoc ... 46

5.2.4 Uji Korelasi Spearman... 47

5.2.5 Uji Multivariat Regresi Linear ... 47

5.2.6 Analisis Survival ... 48

BAB 6 PEMBAHASAN ... 49

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

7.1 Kesimpulan ... 55

7.2 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(12)

xii

DAFTAR SINGKATAN

BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan

CHP : Centre for Health Protection

CNS : Central Nervous System

DDT : Dichloro Diphenyl Trichloroethane

Depkes : Departemen Kesehatan

DitJen PPM dan PL : Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan

HPLC : High-Performance Liquid Chromatography

IBM :International Business Machines Corporation

INQ : Index of Nutritional Quality

KLB : Kejadian Luar Biasa

KT50 : Knockdown Time 50

L1 : Larva instar I L2 : Larva instar II L3 : Larva instar III

N/A : not available

NSW : New South Wales

RDAB : Recommended Dietary Allowences for Bodybuilders Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

Rpm : Rotasi per menit

SPSS : Statistical Package for Service Solution UPT : Unit Pelaksana Teknis

WCD : World Crops Database

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Lalat Chrysomya megacephala Dewasa Jantan dan Betina ... 7 2.2 Larva dan Pupa Lalat Chrysomya megacephala ... 9 2.3 Buah Jintan Hitam (Nigella sativa) dan Biji Jintan Hitam

(Nigella sativa) ... 22 3.1 Kerangka Konsep Mekanisme Kerja Ekstrak Biji Jintan Hitam

(Nigella sativa) terhadap Lalat Hijau (Chrysomyamegacephala) .... 28

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A. Hasil Penelitian ………..……… ... 62

Lampiran B. Analisa Data ………..……… ... 64

Summarize... 64

Analisis Deskriptif ... 66

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 67

Uji Homogenitas Levene... 67

Uji Komparasi Kruskall-Walls ... 68

Uji Post Hoc Mann-Whitney ... 68

Uji Korelasi Spearman ... 71

Regresi... 72

Survival Kaplan-Meiers ... 74

Lampiran C. Dokumentasi Kegiatan ……… ... 75

Determinasi Tanaman Jintan Hitam ... 79

(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Ali BH, Blunden G. 2005. Pharmacologycal and Toxicological Properties

of Nigella sativa. Phytotherapy Research, 17: 49-53.

Animesh KD, Aditi S, Arnab B et al. 2012. Black Cumin (Nigella Sativa L.) – A

Review. Journal of Plant DevelopmentSciences Vol.4: 5-7.

Ariestya IPS. 2009. Pengaruh Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa) Terhadap Produksi NO Makrofag Mencit Balb/c yang Diinfeksi

Salmonella typhimurium. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro.

Hal. 15-18.

BPOM. 2010. Bahaya Keracunan Pestisida di Rumah Tangga. Jakarta

Chaubey MK. 2007. Insecticidal activity of Trachyspermum ammi (Umbelliferae), Anethum graveolens (Umbelliferae) and Nigella sativa (Ranunculaceae) essential oils against stored-product beetle Tribolium castaneum Herbst (Coleoptera: Tenebrionidae). African Journal of

Agricultural Research Vol. 2 (11), Department of Zoology, Deen Dayal

Upadhyay Gorakhpur University, Gorakhpur. pp. 36-37.

CHP. 2004. Amoebic Dysentery. Diunduh dari URL : http://www.chp.gov.hk /en/content/9/24/11.html, diakses tanggal 27 Juni 2014.

CHP. 2008. Thypoid and Parathypoid Fever. Diunduh dari URL : http://www.chp.gov.hk/en/content/9/24/48.html, diakses tanggal 27 Juni

2014.

CHP. 2011. Cholera. Diunduh dari URL : http://www.chp.gov.hk/en/content/9/ 24 /16.html, diakses tanggal 27 Juni 2014.

Cloyd R. 2004. Natural Instincts are Natural Insecticides Safer and better than

Conventional Insecticides? Vol.200. American Nurseryman Publishing

Co. 13: 46-48

Datta AK, Saha A, Bhattacharya A. 2012. Black Cumin (Nigella sativa L.) – a

Review. Journal of Plant Development Sciences Vol.4(1): 1-43,2012.

Departement Medical Entomology. 2007. NWS Arbovirus Surveillance and Vector

Monitoring Program. Diunduh dari URL : http://

(17)

xvii

Depkes RI, DitJen PPM dan PL. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta.

Depkes RI, DitJen PPM dan PL. 2011. Petunjuk Teknis tentang Pemberantasan

Lalat. Peraturan Menteri Republik Indonesia nomor 374/Mekes/PER /III/

2010 Tentang Pengendalian Vektor. Jakarta.

Dhiosi OA. 2007. Pengaruh Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum basilicum forma

citratum ) Terhadap Infestasi Larva Lalat Hijau (Chrysomya megacephala)

Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio). Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Hal. 17-19.

English LM. 2005. Organic garnening-natural Insecticides. New Mexico State University. College of Agriculture and Home Economics. 9: 64-69.

Esser JR. 2003. Factors Influencing Oviposition, Larva Growth and Mortality of Chrysomya megacephala (Diptera: Calliphoridae), a Pest of Salted Dried

Fish in South East Asia. Bull. Ent Res. 80: 36-37.

Greenberg, B. 2003. Flies and Disease.Vol.2. Biology and Disease Transmision. Veterinary Parasitology. Glasglow. University of Glasglow press. 34:

29-34.

Hadi UK dan Soviana S. 2010. Ektoparasit Pengenalan, Diagnosa, dan

Pengendaliannya. Bogor (ID): IPB Press. Hal. 31-33.

Ibrahim MA, Kainulainen P, Aflatuni A. 2001. Insecticidal, repellent, antimicrobial activity and phytotoxicity of essential oils: With special

reference to limonene and its suitability for control of insect pests.

Agricultural and Food Science Journal, vol 10.

Jawetz E. 2005. Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan edisi 16. EGC, Jakarta.

Hal. 33-35

Kabkaew LS, Noppawan B, Kom S. 2004. Effects of Eucalyptol on House Fly

(Diptera: Muscidae) and Blow Fly (Diptera: Calliphoridae). Department

of Parasitology, Faculty of Medicine, Chiang Mai University, Chiang Mai

(18)

xviii

Kurahashi H. 2002. Dispersal of Filth Flies Through Natural and Human Agencies: Origin and immigation of A Synantropic Form of Chrysomya

megacephala dalam Laird (Ed.), Commerce and Spread of Pest and

Disease Vector. Praeger Scientific, New York. Hal. 56.

Lee Seong Wei, Wendy Wee. 2013. Chemical composition and antimicrobial activity of Cymbopogon nardus citronella essential oil against systemic

bacteria of aquatic animals. Iranian journal of microbyology. 76(2)

:38-40.

Lusian. 2011. Penentuan Kadar Toksik Ekstrak. Diunduh dari URL :

ekstrak.html, diakses tanggal 2 Agustus 2014.

Marc HJ, Stephane D, Frederic D et al. 2003. Comparative performances, under

laboratory conditions, of seven pyrethroid insecticides used for

impregnation of mosquito nets. Bulletin of the World of the Health

Organization 2003, 81(5).

Maryantuty. 2007. Bakteri Patogen Yang Disebarkan Oleh Lalat Rumah

(Musca domestica .L) Di Rumah Sakit Kota Pekanbaru. Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Riau, Riau. Hal. 22-38.

Natadisastra D, Agoes R. 2009. Parasitologi Kedokteran: Ditinjau Dari Organ

Tubuh Yang Diserang. Jakarta: EGC. Hal. 2-325.

Nickavar B, Mojab F, Javidina K et al. 2003. Chemical Composition of the Fixed

and Volatile oils of Nigella sativa. 38: 23-27

NSW Health. 2007. Surveillance and Vector Monitoring Program. Diunduh dari URL

:http://www.arbovirus.health.nsw.gov.au/areas/arbovirus/mosquit/photos/ mosqitophotos.htm, diakses tanggal 27 Agustus 2014.

Palumbo J. 2011. Knockdown and Residual Control of Bagrada Bugs with

Foliar Insecticides : Greenhouse Evaluations. UA Veg IPM Update, vol.

(19)

xix

Paulchamy R, Chellappa S, Arumugam G. 2014. Report on the occurrence of synanthropic derived form of Chrysomya megacephala (Diptera: Calliphoridae) from Royapuram fishing harbour, Chennai, Tamil Nadu,

India. Biodiversity Data Journal 2: e1111 34-38

Rajsekhar S, Kuldeep B. 2011. Pharmacognosy and Pharmacology of Nigella

sativa -A review. Interational Research Journal of Pharmacy. 2 (11):

36-39.

Riskesdas. 2010. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian

Kesehatan RI. Jakarta.

Rodi NF. 2014. Efek Knockdown Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella Sativa L.) Sebagai Insektisida Terhadap Lalat Rumah (Musca Domestica) Dengan Metode Semprot. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah

Malang. Hal 52

Salem ML. 2005. Immunomodulatory and Therapeutic Properties of the

Nigella sativa L. Seed. International Immunopharmacology, 5: 149-170.

Santi DN. 2004. Manajemen Pengendalian Lalat. Fakultas Kedokteran.

Universitas Sumatera Utara. Hal. 37-43.

Sembel DT. 2009. Entomologi Kedokteran. Editor: Ahmad N. Jakarta: Andi

Publisher. Hal. 186-197.

Sirat HM, Basar N, Fang EM. 2001. Analisis Biji Jintan Hitam (Nigella sativa). Malaysia Journal of Ana-Sci 2001; 7:245 8-9

Soviana, S. 2005. Beberapa Aspek Biologis Reproduksi Lalat Chrysomya

megachepala (Fabricus). Program Pasca Sarjana. IPB, Bogor. Hal. 56-58.

Spradbery JP. 2002. A Manual for the Diagnosis of Screw–Worm Fly. Canberra (AU): Agriculture, Fisheries, & Forestry. 23: 77-92.

Sukrasno. 2003. Mimba Tanaman Obat Multifungsi. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Hal. 58-61.

Sutrisno RB. 2002. Pemanfaatan Tanaman Obat. Edisi Kempat. Jakarta:

(20)

xx

Talari SA. 2008. Medical Journal: Chrysomya bezziana Infestation. Department of Parasitology Kashan University of Medical Sciences. Kashan, Iran. 13:

83-93

Tjokronegoro A. 2011. Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran. Jakarta:

Komisi Pengembangan, Riset, dan Perpustakaan UI. Hal. 46.

Urzua A dan Santander R. Insecticide Properties of the Essential Oils from Haplopappus foliosus and Bahia ambrosoides against the Blow Fly,

Chrysomya megacephala. J. Chil. Chem. Soc. v.55 n.3 Concepción 2006.

WCD. 2014. Black cumin (Nigella sativa) Diunduh daru URL :

http://world-crops.com/black-cumin-nigella-sativa, diakses tanggal 14 November 2014.

WHO. 2006. Guidelines For Testing Mosquito Adulticides for Indoor Residual

Spraying and Treatment Of Mosquitos Nets. World Health Organization

Pesticides Evaluation Schemes (WHOPES). Geneva, Switzerland.

Yulianti S, Junaedi E. 2006. Sembuhkan Penyakit dengan Habbatussauda.

(21)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit parasit disebabkan oleh cacing, protozoa, dan serangga parasit,

banyak terjadi di negara berkembang serta di daerah tropis termasuk Indonesia.

Hal ini disebabkan banyak faktor yang mendukung untuk hidup dan berkembang

biaknya parasit seperti lingkungan, iklim, suhu, kelembaban, dan juga gaya hidup

masyarakat yang akan sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan parasit

di Indonesia (Natadisastra & Agoes, 2009).

Lalat merupakan salah satu serangga parasit yang hidup berdampingan

dengan manusia dan sebagai vektor penyakit. Salah satu jenis lalat yang sering

ditemui adalah genus Chrysomya atau ”Blow Fly” (Talari, 2008). Lalat hijau

(Chrysomya) memberi dampak merugikan bagi manusia karena memiliki peran

pembawa mekanik patogen terhadap makanan manusia (Sembel, 2009).

Penyakit yang ditularkan oleh lalat hijau adalah penyakit yang berhubungan

dengan saluran pencernaan misalnya, typus abdominalis, kolera, diare, disentri,

dan lain-lain (Maryantuty, 2007). Selain itu, lalat Chrysomya dapat

menimbulkan kondisi patologis pada manusia yaitu menyebabkan miasis

(belatungan)(Natadisastra & Agoes, 2009).

Berdasar survei morbiditas yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan

RI tahun 2006 angka kesakitan diare semua umur sebesar 423 per 1000 penduduk,

dan hasil survei tahun 2010 terjadi penurunan yaitu sebesar 411 per 1000

(22)

2

kasus typus, dari jumlah mortalitas penyakit typus menduduki peringkat ke enam

yaitu sebesar 3,8% sedangkan dari data morbiditas mencapai 81.116 kasus

(3,15%). Selain itu terdapat penyakit kolera yang sempat terjadi kejadian luar

biasa (KLB) di Provinsi Papua yang menelan korban 105 orang meninggal pada

April hingga awal Agustus 2008 (Depkes, 2009).

Pengendalian lalat bentuk dewasa dapat menggunakan insektisida kimia

berupa semprotan udara. Selain itu, dapat pula menggunakan residual spraying

dengan insektisida organofosfat seperti malathion, monokrotofos, paration,

fosfamidon, bromofos, diazinon, dan puluhan lainnya. Pada residual spraying ini

dicampurkan gula untuk menarik lalat, tetapi kerugian menggunakan insektisida

kimia adalah lalat bisa menjadi resisten (Santi, 2004). Selain itu, bila insektisida

dalam dosis tinggi tertelan maka dapat menimbulkan keracunan dan kematian

(BPOM, 2010).

Saat ini dirasa perlu untuk mempertimbangkan bahan insektisida lain yang

lebih aman, selektif terhadap serangga, dan tidak bersifat toksik terhadap manusia.

Salah satu alternatifnya adalah penggunaan bahan alam sebagai insektisida alami

karena insektisida alami mudah degradasi atau dihancurkan secara alami

(Sukrasno, 2003).

Salah satu tanaman obat tradisional yang akhir-akhir ini mulai

mendapatkan perhatian dengan manfaatnya yang sangat banyak adalah jintan

hitam (Nigella sativa). Jintan hitam merupakan salah satu kekayaan hayati di

Indonesia (Sutrisno, 2002). Biji jintan hitam (Nigella sativa) telah lama digunakan

(23)

3

hitam telah digunakan untuk pengobatan oleh umat Islam sejak 2000-3000 tahun

lalu (Sirat HM, Basar N, Fang EM, 2001).

Jintan hitam (Nigella sativa) telah dilaporkan memiliki banyak efek

farmakologi termasuk antiparasit (antihelmintik, anticestoda dan antischistosoma),

antibakteri, antifungi, antivirus, antioksidan, antiinflamasi dan telah menunjukkan

aktivitas dalam meningkatkan respon imunitas berperantara sel T (Ariestya, 2009).

Menurut penelitian mengenai insektisida alami dengan menggunakan minyak

esensial dari jintan hitam (Nigella Sativa) ditemukan bahwa minyak esensial

tersebut dapat menghambat pertumbuhan serangga dari larva, pupa, dan dewasa

(Chaubey, 2007).

Insektisida yang baik memiliki beberapa syarat, yaitu daya bunuh serangga

dalam jumlah besar dan cepat yang memiliki skor insektisida 5 atau quick

knockdown time, aman untuk manusia dan makhluk lainnya, susunan kimia stabil

tidak mudah terbakar, penggunaanya yang mudah, harga yang murah, mudah

didapatkan, tidak bewarna dan tidak berbau menyengat. Knockdown time dapat

diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk menjatuhkan serangga.

Knockdown time diukur dengan menghitung jumlah serangga yang jatuh selama

interval waktu tertentu. Dinyatakan quick knockdown time atau memiliki skor

insektisida 5 bila dalam waktu 5 menit dapat menjatuhkan setengah populasi

serangga (Palumbo, 2011).

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa) yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh ekstrak ini terhadap knockdowntime lalat hijau (Chrysomya

(24)

4

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah pengaruh ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa) terhadap

knockdown time lalat hijau (Chrysomya megacephala) dewasa sebagai insektisida

alami dengan metode semprot?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Membuktikan ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa) memiliki

efek knockdown terhadap lalat hijau (Chrysomya megacephala) dewasa

sebagai insektisida alami dengan metode semprot.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui knockdown time lalat hijau (Chrysomya megacephala)

dewasa terhadap berbagai konsentrasi ekstrak biji jintan hitam (Nigella

sativa) sebagai insektisida alami dengan metode semprot.

2. Mengetahui konsentrasi ekstrak optimal dari ekstrak biji jintan hitam

(Nigella sativa) terhadap lalat hijau (Chrysomya megacephala) dewasa

sebagai insektisida alami dengan metode semprot.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Klinis

Memberikan informasi tentang manfaat ekstrak biji jintan hitam

(Nigella sativa) sebagai insektisida alami terhadap lalat hijau (Chrysomya

(25)

5

1.4.2 Manfaat Akademik

Digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian berikutnya

yang berkaitan dengan pengaruh ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa)

sebagai insektisida alami terhadap lalat hijau (Chrysomya megacephala)

dewasa.

1.4.3 Manfaat Masyarakat

Apabila ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa) dapat menjadi

insektisida alami yang efektif maka hasil penelitian dapat disosialisasikan

kepada masyarakat sebagai alternatif pengendalian lalat hijau (Chrysomya

Referensi

Dokumen terkait

Selain dari bentuk dan juga perubahan gaya hidup pertama-tama akan saya jelaskan berbagai betuk ketertarikan dan alasan mereka para kaum urban yang memilih

Maka sudah pasti jawaban yang mungkin hanya D. 2, hanya

Laboratorium Mineralogi dan Klasifikasi Tanah, Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.. The Physical Chemistry and Mineralogy

Dalam pengambilan sampel penelitian agar diperoleh hasil data yang lebih valid mengenai tingkat pemahaman konsep siswa, baik pada siswa dengan kognitif tinggi,

1) Mengurangi permeabilitas, yaitu dengan mencegah antibiotik masuk kedalam sel, dapat dilakukan dengan mengubah struktur membran. 2) Inaktivasi antibiotik, yaitu dengan

Perencanaan jembatan ini dimulai dengan penjelasan mengenai latar belakang pemilihan konstruksi jembatan, perumusan tujuan perencanaan hingga lingkup pembahasan, dan

[r]

Penelitian ini mempelajari pola perubahan aktivitas antioksidan, total fenol, dan vitamin C selama perebusan 60 menit pada suhu 70 0 C di sawi putih dan air rebusan.. Hasil pengujian