18
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan guru kelas V SDN Regunung 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 ”. Guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan. Peneliti sebagai observer artinya setelah peneliti berdiskusi dengan guru kelas V tentang rencana tindakan di kelas, pada pelaksanaannya peneliti menjadi observer dan guru yang melaksanakan pengajaran dengan metode talking stick yang telah disiapkan.
3.1.2 Setting Penelitian dan Sumber Data
Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian
dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Kelas V ini dipilih atas dasar kesepakatan peneliti dan guru bidang studi IPA kelas V. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa, guru, hasil observasi selama pelaksanaan tindakan di kelas, hasil wawancara dengan guru, serta hasil tes. Penelitian akan dilaksanakan di SDN Regunung 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016.
3.1.3 Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas V di SDN Regunung 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 ”. Usia siswa pada kelas ini rata-rata antara 11-12 tahun dengan jumlah 25 siswa.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian
Sugiyono (2014:38) Variabel penelitian adalah segala suatu dalam bentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan diperoleh informasinya
untuk selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan PTK menggunakan metode
Talking Stick memiliki 2 variabel yaitu variabel X dan variabel Y. a. Variabel X (Variabel Bebas)
Sugiyono (2014:38) mendefinisikan Variabel X adalah variabel bebas yaitu metode yang digunakan oleh peneliti, dalam penelitian ini menggunakan metode
Talking Stick, metode ini juga termasuk model pembelajaran kooperatif yang
bertujuan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa.
b. Variabel Y (Variabel Terikat)
Sugiyono (2014:39) mendefinisikan variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA pada materi Pelapukan batuan siswa kelas SD N Regunung 1.
Variabel Y atau variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar disini dapat diartikan sebagai keberhasilan siswa dalam penguasaan materi yang telah diajarkan oleh guru serta dapat mencapai nilai yang telah ditentukan. Hasil belajar tersebut dapat diketahui melalui tes tertulis pilihan ganda yang diberikan setelah selesainya proses pembelajaran. Pencapaian hasil belajar dapat diketahui dalam bentuk nilai.
3.3 Desain Penelitian
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari model Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto Suharsimi, 2013:137) yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi .Adapun tahap-tahap metode penelitian tindakan kelas sebagai berikut.
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan identitas mata pelajaran, kelas, semester dan alokasi waktu. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, skenario pembelajaran, metode, pendekatan, sumber belajar, jenis penilaian, dan dilengkapi dengan
lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berupa uraian materi pembelajaran dan instrumen penilaian.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dimana peneliti berkolaborasi dengan guru kelas V SDN Regunung 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Ada dua siklus pada penelitian ini. Siklus I diadakan dua kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama siklus I guru mengajar serta melaksanakan kegiatan kelompok dengan metode yang telah tersedia, kemudian pertemuan kedua siklus I guru menerangkan kembali materi yang telah diajarkan. Setelah itu dilakukan tes pilihan ganda. Tindakan ini dilakukan guna untuk mengukur pencapaian tujuan penelitian yang diharapkan yaitu keberhasilan nilai siswa. Kemudian kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan diterapkan dalam kelas, sehingga antara pelaksanaan tindakan dan pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama dapat dilakukan dengan cara pengamatan terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung, wawancara, kuesioner atau cara lain yang sesuai dengan data yang dibutuhkan. Kegiataan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan yang terdapat pada pra siklus, yaitu dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang mengidentifikasi jenis-jenis tanah. Pada siklus pertama media yang digunakan berupa stick dengan bantuan beberapa gambar yang berkaitan dengan materi. Kemudian menyiapkan lembar observasi dengan fungsi sebagai alat untuk mengamati setiap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Data yang diperoleh pada tahap observasi dianalisis, kemudian dilakukan refleksi untuk melakukan penilaian proses yang terjadi, masalah yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna
menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Analisis dari proses dan hasil ini kemudian didiskusikan dengan guru sehingga menghasilkan masukan-masukan yang digunakan untuk perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.
Siklus II
Langkah-langkah pembelajaran pada siklus II relatif sama dengan langkah yang dilakukan pada siklus I, hanya dilengkapi dengan memperhatikan kenyataan yang ditemukan di lapangan pada siklus I. Adapun langkah-langkah pada siklus II sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan
Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.
2. Pelaksanaan Tindakan
Guru dan peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama. Siklus kedua ini dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang mengidentifikasi jenis-jenis tanah, pada siklus pertama media yang digunakan berupa stick dan benda nyata dengan menunjukkan beberapa jenis tanah yang sesuai dengan materi.
3. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran. Kemudian menyiapkan lembar observasi dengan fungsi sebagai alat untuk mengamati setiap aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Tim Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran berdasarkan tindakan dalam peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Regunung 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan penggunaan metode talking stick.
Sedangkan teknik non tes berupa lembar observasi, yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui tindakan guru.
3.5 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mengamati proses pembelajaran talking stick peneliti menggunakan teknik observasi. Observasi dapat digunakan untuk mengamati tindakan guru dalam menerapkan pembelajaran talking stick dan kondisi siswa saat menerima pembelajaran. Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan lembar observasi sebagai instrumen. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar siswa dan kegiatan mengajar guru dalam mengikuti proses pembelajaran melalui metode talking stick. Selain observasi, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data tindakan guru dan kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran talking stick yaitu dokumentasi. Dokumentasi yang digunakan berupa lembar soal dan daftar nilai siswa. Untuk memberi gambaran secara nyata mengenai kegiatan siswa digunakan dokumen berupa foto-foto siswa selama proses pembelajaran. Dokumen digunakan untuk melengkapi analisis data kualitatif.
a. Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari kenaikan nilai siswa. Kenaikan ini dapat diukur menggunakan tes. Berikut ini paparan kisi-kisi tes hasil belajar siswa.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siklus I
Tabel 3.2
Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar Siklus II Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator Item Tes
7. Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam 7.1 Mendeskripsi-kan proses pembentukan tanah karena pelapukan 1. Memahami komposisi dan jenis-jenis tanah 2. Memahami bagian- bagian tanah 3. Memahami pengikisan tanah (erosi) 22, 23, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 37, 38, 39, 40. Standar Kompetensi Kompotensi
Dasar Indikator Item Tes
7. Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam 7.1 Mendeskripsi-kan proses pembentukan tanah karena pelapukan. 1. Memahami proses terbentuknya tanah. 2. Memahami jenis-jenis batuan 3. Memahami ciri-ciri batuan 4. Memahami manfaat batuan 5. Memahami proses pembentukan batuan 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18.
Data hasil belajar siswa dalam pembelajaran talking stick dinilai dengan rumus di bawah ini :
0 0 100 maksimal skor Jumlah diperoleh yang skor Jumlah Nilai
Rentang ditentukan berdasarkan nilai KKM pada mata pelajaran IPA yang diterapkan di SDN Regunung 1 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang adalah 70 sehingga :
Nilai < 70 = Tidak Tuntas Nilai ≥ 70 = Tuntas
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data deskriptif kualitatif dan data kuantitatif. Data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk-bentuk kata atau penjelasan yaitu data deskriptif kualitatif dan dalam bentuk angka yaitu data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi terhadap pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe talking stick yang dilakukan oleh guru, sedangkan untuk keperluan data kuantitatif, diperoleh dari hasil tes belajar siswa. Analisis data dilakukan dengan cara:
1. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar dengan cara persentase yaitu dengan menghitung ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal 70 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 70 ini jumlahnya sekitar 70% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan individual = la ilai a i al
la ilai Ketuntasan klasikal = la i a a a ela a
la el i a Keterangan
Ke a a i divi al : Ji a i a e capai e a a o ≥ 70
Ketuntasan klasikal : Jika > 70% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan o ≥ 70
2. Data kualitatif diperoleh dari observasi aktivitas siswa serta guru selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara deskriptif. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dalam bentuk uraian, tabel dan grafik. Hal yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3.7 Uji coba Instrumen Penelitian
Uji coba istrumen penelitian ini meliputi uji validitas dan uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui instrumen yang digunakan sudah valid atau belum. Jika istrumen sudah valid maka instrumen tersebut dapat digunakan untuk menguji tingkat keberhasilan suatu pelajaran.
3.7.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2012:212), validitas merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data. Pengukuran dilakukan untuk menguji valid atau tidaknya sebuah soal. Untuk uji validitas soal evaluasi, maka peneliti menguji coba soal di SDN Kutowinangun 1. Setelah diuji kemudian dianalisis tingkat validitasnya dengan menggunakan SPSS 2016 dengan tujuan mempermudah peneliti dalam menguji validitas soal evaluasi.
Tabel 3.3
Kategori Validitas data
R < 0,30 Tidak ada validitas 0,3 ≤ < ,4 Validitas rendah ,4 ≤ < ,6 Validitas sedang ,6 ≤ < ,8 Validitas tinggi ,8 ≤ < , Validitas sempurna
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Instrumen siklus I dan II
Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted soal1 51.76 21790.761 .000 .992 soal2 51.76 21734.190 .717 .992 soal3 51.72 21678.921 .900 .991 soal4 51.93 21610.281 .806 .991 soal5 51.66 21570.305 .969 .991 soal6 51.69 21511.293 .952 .991 soal7 51.90 21442.167 .930 .991 soal8 52.28 21365.564 .963 .991 soal9 52.45 21300.328 1.000 .991 soal10 51.45 21300.328 1.000 .991 soal11 52.34 21193.948 .996 .991 soal12 51.52 21183.830 .986 .991 soal13 51.69 21117.579 .980 .991 soal14 51.55 21068.828 .987 .991 soal15 51.34 21026.591 .994 .991 soal16 51.62 20953.601 .987 .991 soal17 51.48 20906.687 .989 .991 soal18 51.48 20850.901 .990 .991 soal19 51.48 20796.187 .990 .991 soal20 51.55 20736.399 .991 .990 soal21 51.28 20696.707 .994 .990 soal22 51.59 20625.394 .991 .990 soal23 51.55 20570.042 .994 .990 soal24 51.21 20534.027 .995 .990 soal25 51.07 20486.852 .997 .990 soal26 51.10 20429.882 .996 .990 soal27 51.52 20352.544 .996 .990 soal28 51.00 20325.929 .997 .990 soal29 50.90 20277.310 .998 .990 soal30 51.24 20202.618 .996 .990 soal31 51.14 20155.052 .996 .990 soal32 51.66 20072.377 1.000 .990 soal33 51.03 20050.320 .997 .990 soal34 51.24 19985.975 .997 .990 soal35 50.76 19956.975 .998 .990 soal36 51.17 19879.219 .998 .991 soal37 50.79 19846.027 .998 .991 soal38 50.76 19795.261 .997 .991 soal39 51.07 19723.638 .998 .991 soal40 50.86 19681.195 .997 .991
Dari tabel Item -Total Statistcs menunjukkan bahwaCorrected Item-Total Correlation setelah uji validitas soal pilihan ganda pada siswa kelas V SD N
Kutowinangun 1 terdapat beberapa soal a valid ≥ 0,30 (Sugiyono 2012:126) diantaranya adalah soal nomor 2-40. Sedangkan yang tidak valid adalah soal nomor 1.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan. Penilaian yang konstan memungkinkan perbandingan yang reliable, menjamin konsistensi dan kepercayaan.
Tabel 3.5
Kategori Reliabilitas Data
Nilai Reliabilitas ,9 ≤ . . . . Sangat reliabel 0,71 - 0,89 Reliabel 0,41 - 0,70 Cukup reliabel 0,21 - 0,40 Kurang reliabel . . . ≤ ,2 Tidak reliabel Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.991 40
3.8 Indikator Kinerja
Pembelajaran dikatakan berhasil, apabila terjadi 70% dari total siswa dalam kelas mengalami peningkatan dari kondisi sebelumnya pada pra siklus hanya 40% tuntas dengan kriteria KKM = 70.