• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKn TEMA BERBAGAI PEKERJAAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI STAD SISWA KELAS IV SDN 3 SUKADADI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKn TEMA BERBAGAI PEKERJAAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI STAD SISWA KELAS IV SDN 3 SUKADADI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKn TEMA BERBAGAI PEKERJAAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATI STAD

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn melalui model pembelajaran kooperatif STAD di SD Negeri 3 Sukadadi Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.

Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan siswa, kinerja guru pada proses pembelajaran, untuk mengetahui hasil belajar menggunakan tes. Teknik analisis data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian siklus I rata-rata penilaian sikap 58,82% dan siklus II rata-rata sikap 81,37%. Penilaian pengetahuan siklus I rata 64,70% dan Siklus II rata 86,87%. Penilaian keterampilan siklus I rata 63,72% dan Siklus II rata-rata 86,87%. Pada siklus I rata-rata-rata-rata hasil belajar 68,82 dan pada siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi 76,47 atau naik 7,65 poin. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus II ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan.

(2)
(3)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKn TEMA BERBAGAI PEKERJAAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATI STAD

SISWA KELAS IV SDN 3 SUKADADI KECAMATAN GEDONGTATAAN

KABUPATEN PESAWARAN

(Skripsi)

Oleh SUKATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

MOTO

Sebaik-baik manusia adalah orang yang sanggup menjadikan dirinya sebesar-besarnya manfaat ditengah-tengah

(8)

PERSEMBAHAN

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Dengan segenap cinta aku persembahkan karya sederhana ini untuk:

suamiku tercinta Supriyanto yang selalu mendampingi dan memberi motivasi demi keberhasilanku.

Kedua buah hatiku Erwin Eprianto dan Erni Epriana

Teman-teman sejawat yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, terima kasih atas perhatian yang diberikan.

Almamaterku, Universitas Lampung

Terima kasih atas segala dukungan serta doa restu yang telah diberikan, sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

(9)

RIWAYAT HIDUP

(10)

SANWACANA

Bismillahir Rahmaanir Rahiim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Peningkatkan Hasil

Belajar PPKn Tema Berbagai Pekerjaan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif STAD Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi Kecamata Gedongtataan Kabupaten Pesawaran TP 2014/2015” diselesaikan.

Sudah selayaknya penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini terutama kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, Selaku Dekan beserta jajaran Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan ijin penelitian.

(11)

4. Ibu Dr. Herpratiwi, M.Pd, selaku dosen pembimbing, yang telah membimbing dengan sabar dan penuh kasih sayang sampai skripsi ini terselesaikan.

5. Bapak Dr. Chandra Ertikanto, M.Pd, selaku dosen pembahas telah memberikan saran, kritik dan masukan dalam skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Universitas Lampung yang telah memberi ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Ibu Silfia, S.Pd selaku Kepala SDN 3 Sukadadi Pesawaran yang telah memberi ijin penelitian.

8. Semua Dewan Guru SDN 3 Sukadadi Pesawaran, atas kerja sama dan bantuannya.

9. Ibu Teguh Rahayu, S.Pd Terima kasih atas bantuaannya.

Pesawaran, Desember 2014

(12)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah………. 3

C. Pembatasan Masalah……… 3

D. Rumusan Masalah ……… 4

E. Tujuan Penelitian……….. 4

F. Manfaat Penelitian……… 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Tematik Terpadu……… 6

B. Belajar dan Pembelajaran ……… ……… 11

C. Hasil Belajar……….. 13

D. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SD………. 14

E. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD……….. 15

F. Hipotesis Tindakan ……… 19

BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian ……… ……….. 20

B. Prosedur Penelitian……… 20

C. Data Penelitian……… 25

D. Teknik Pengumpulan Data………. 25

E. Instrumen Penelitian……….. 26

F. Teknik Analisis Data………. 28

G. Indikator Keberhasilan………. 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Siklus I……… 30

B. Hasil Penelitian Siklus II………. 37

(13)

Halaman

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……….. 52

B. Saran……… 53

DAFTAR PUSTAKA ……… 54

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Alur Siklus Penelitian……… 21

2. Grafik Penilaian Sikap Siklus I……… 33

3. Grafik Penilaian Pengetahuan Siklus I ……… ……… 34

4. Grafik Penilaian Keterampilan Siklus I ……….. 35

5. Grafik Penilaian Sikap Siklus II……… 40

6. Grafik Penilaian Pengetahuan Siklus II ……… ……… 42

7. Grafik Penilaian Keterampilan Siklus II ……… 43

8. Grafik Rekapitulasi Penilaian Sikap ……… 47

9. Grafik Rekapitulasi Penilaian Pengetahuan ……… ……… 48

10.Grafik Rekapitulasi Penilaian Keterampilan ……… 50

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel Rata-rata Hasil Belajar……… 2

2. Langkah-langkah Pembelajaran Saitifik……… 8

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ……… 21

4. Lembar Penilaian Sikap……… 27

5. Lembar Penilaian Pengetahuan……… ……… 27

6. Lembar Penilaian Keterampilan……… 27

7. Hasil Penilaian Sikap Siklus I……… 32

8. Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus I ……… ……… 33

9. Hasil Penilaian Keterampilan Siklus I ……… 34

10.Kinerja Guru Siklus I..……….……….. 36

11.Hasil Penilaian Sikap Siklus II……… 40

12.Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus II ……… ……… 41

13.Hasil Penilaian Keterampilan Siklus II ……… 42

14.Kinerja Guru Siklus II..……….……….. 44

15.Rekapitulasi Penilaian Sikap ……… 47

16.Rekapitulasi Penilaian Pengetahuan ……… ……… 48

17.Rekapitulasi Penilaian Keterampilan ……… 49

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Ijin Penelitian dari Dekan FKIP……… 55

2. Surat Keterangan Melakukan Penelitian……… 56

3. Hasil Tes 1………. 57

4. Hasil Tes 2………. 58

5. Data Validasi Hasil Belajar……… 60

6. Pemetaan Standar Isi……….. 62

7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………. 63

8. Lembar Hasil Belajar Siswa……… 67

9. Lembar Hasil Belajar Siswa……… 68

10. Lembar Pembagian Kelompok……… 69

11. Lembar Kerja Siswa Siklus I……… 70

12. Lembar Evaluasi Siswa Siklus I……… 71

13. Hasil Penilaian Sikap Siklus I ……… 73

14. Hasil Penilaian Tes Tertulis Siklus I …… ………. 74

15. Hasil Penilaian Penugasan Siklus I……… 75

16. Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus I……… 76

17. Hasil Penilaian Keterampilan Siklus I ……… 77

18. Lembar Kinerja Guru Siklus I ………. 78

19. Pemetaan Standar Isi……….. 79

20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………. 80

21. Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus I ……… 84

(17)

23. Lembar Pembagian Kelompok……… 86

24. Lembar Kerja Siswa Siklus II……… 87

Halaman 25. Lembar Evaluasi Siswa Siklus II……… 88

26. Hasil Penilaian Sikap Siklus II ……….. 89

27. Hasil Penilaian Tes Tertulis SiklusII……….. 90

28. Hasil Penilaian Penugasan SiklusII……… 91

29. Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus II …… ………. 92

30. Hasil Penilaian Keterampilan Siklus II ……… 93

31. Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus II ……… 94

32. Lembar Kinerja Guru Siklus II………. 95

33. Kunci Jawaban Siklus I……… 96

(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pendidik yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidik yang mampu mengembangkan potensi peserta didik dalam memecahkan problem kehidupan yang dihadapinya.

Pencapaian pendidikan nasional, pemerintah telah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan untuk peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis jenjang. Namun fakta di lapangan belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Pembelajaran yang terpusat pada guru masih banyak kita jumpai.

(19)

2

Berdasarkan pengalaman di lapangan, khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) persoalan belajar yang sering dijumpai adalah siswa sulit menerima materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini disebabkan karena siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang disampaikan, sulit dipahami dan terkesan kurang menarik, oleh karena itu, semakin baik suatu metode pembelajaran yang digunakan, maka semakin mudah tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih bersemangat apabila seorang guru dapat menggunakan metode yang menarik dan bervariasi dalam pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Berdasarkan hasil pengamatan pada kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran tahun pelajaran 2014/2015, diperoleh data bahwa, dalam pembelajaran PPKn masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 65, terbukti dari nilai rata-rata kelas yang hanya mencapai 53. Sementara dilihat dari ketuntasan indvidu berdasarkan KKM, diperoleh hasil bahwa dari 17 orang siswa hanya 5 orang siswa (30%) yang telah tuntas, sedangkan 12 orang siswa (70%) belum tuntas atau belum mencapai KKM. Data selengkapnya ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 1.1 Hasil Ulangan PPKn Semester Ganjil Siswa Kelas IV No Rentang

Nilai

Banyaknya Siswa Persentase (%) kreteria 1 ≥65 5 29,4% Tuntas 2 59-64 12 70,6% Belum Tuntas

(20)

3

Berdasarkan observasi pembelajaran PPKn diketahui bahwa, hasil belajar siswa masih rendah. Siswa yang cenderung ribut pada saat pembelajaran, banyak mengobrol dan tidak menyimak materi yang disampaikan guru, juga proses timbal balik antara siswa dan guru kurang terlihat.

Untuk mengatasi hal tersebut di atas, perlu diterapkan model pembelajaran yang lebih komprensif yang dapat mengkaitkan materi teori dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya. Atas dasar itulah peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Divisions (STAD) untuk peningkatan aktivitas dan hasil belajar PPKn khususnya kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran tahun pelajaran 2014/2015.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Siswa sulit menerima materi yang disampaikan oleh guru karena siswa merasa bosan.

2. Pembelajaran yang disampaikan guru kurang menarik 3. Guru belum menggunakan model-model pembelajaran 4. Hasil belajar siswa masih rendah

5. Siswa cenderung ribut, mengobrol pada saat pembelajaran berlangsung.

(21)

4

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut maka penelitian ini hanya dibatasi pada: hasil belajar PPKn peserta didik kelas IV SDN 3 Sukadadi, pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terjadi peningkatan sikap belajar siswa pada mata pelajaran PPKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas IV SDN 3 Sukadadi Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran?

2. Apakah terjadi peningkatan pengetahuan siswa pada mata pelajaran PPKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas IV SDN 3 Sukadadi Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran?

3. Apakah terjadi peningkatan keterampilan siswa pada mata pelajaran PPKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas IV SDN 3 Sukadadi Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan:

(22)

5

2. Peningkatan pengetahuan belajar siswa pada mata pelajaran PPKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas IV SDN 3 Sukadadi Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran?

3. Peningkatan keterampilan belajar siswa pada mata pelajaran PPKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas IV SDN 3 Sukadadi Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran?

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peserta didik

a. Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.

b. Siswa menjadi senang atau menyukai pembelajaran sehingga aktivitas dan hasil belajarnya meningkat.

2. Bagi Guru

a. Guru menjadi lebih profesional dalam mengolah proses pembelajaran, sehingga meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.

b. Meningkatkan kompetensi profesional guru dalam proses pembelajaran PPKn di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.

3. Bagi Sekolah

Meningkatkan tanggung jawab dalam meningkatkan kwalitas pembelajaran dan kwalitas kelulusan di Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.

(23)

6

(24)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata dan bermakna bagi peserta didik.

Tujuan pembelajaran tematik adalah:

Mudah memusatkan perhatian pada suatu tema atau topik tertentu

a. Mempelajarai pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan pembelajaran dalam tema sama

b. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam c. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik

d. Lebih semangat belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata e. Lebih merasakan manfaat dan dan makna belajar

f. Guru dapat menghemat waktu

(25)

8

2. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu a. Berpusat pada anak

b. Memberikan pengalaman langsung pada anak

c. Pemisahan antar muatan pembelajaran tidak begitu jelas d. Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran

e. bersifat luwes

f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat. Daryanto (2014: 41)

Berdasarkan pendapat di atas pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengkaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberi pengalaman bermakna kepada siswa.

3. Pendekatan Saintifik

(26)

9

4. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik

Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik Langkah-langkah

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Kompetensi yang Dikembangkan Mengamati Membaca, mendengarkan,

menyimak, melihat

Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapat lisan, tertulis atau media lainnya.

(27)

10

5. Penilaian Autentik

a. Pengertian Penilaian Autentik

Penilaian autentik adalah suatu istilah yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuan dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilan dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata diluar lingkungan sekolah. Mukhlis (2002: 23)

Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat popular untuk penilaian proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang memiliki kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni, ilmu pengetahuan, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran. Daryanto (2014: 38).

b. Jenis Penilaian Autentik 1. Penilaian Sikap

Menurut Unifah (2014: 35) penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal. Penilaian sikap merupakan penilaian terintegrasi dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan.

(28)

11

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku pengamatan.

b) Penilaian Diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik melakukan refleksi diri/perenungan dan mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi.

c) Penilaian Antar teman

Penilaian antar teman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

d) Jurnal Catatan Guru

Jurnal catatan guru merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang terkait dengan sikap dan perilaku.

2. Penilaian Pengetahuan

Menurut Unifah (2014: 36) penilaian pengetahuan dapat dinilai dengan cara: a. Tes Terulis

(29)

12

Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian.

c. Penugasan

Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.

3. Penilaian Keterampilan

Menurut Unifah (2014: 37) penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan cara:

a. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.

b. Penilaian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu.

c. Penilaian Portopolio

(30)

13

d. Praktek

Penilaian praktek merupakan penilaian sikap siswa pada saat menggunakan media/alat peraga.

B. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar

Menurut Whittaker (Djamarah, 2011: 67) belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam berinteraksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap.

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu (Rusman, 2011: 1).

Belajar hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku kecakapan, keterampilan dan kemampuan, serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar. (Trianto, 2009: 23).

(31)

14

secara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja, belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar dan faktor dalam diri yang saling berinteraksi.

2. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen tersebut harus diperhatikan guru dalam memilih dan menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan. (Rusman. 2011: 1)

Warsita (2008: 85) “Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik

belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik”. Pembelajaran adalah

sebagai proses pengondisian kearah prilaku spontan yang dicapai melalui program pelatihan dengan imbalan dan hukuman (Skiner dalam Rusman. 2008: 161).

Sudjana (2004: 28) “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang

sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif

antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.

(32)

15

C. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana,2004). Sedangkan menurut Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar: (1) keterampilan dan kebiasaan (2) pengetahuan dan pengarahan (3) sikap dan cita-cita (Sudjana,2004). Menurut Dimyati dan Mudjono (1999), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah koqnitif, afektif, dan psikomotor.

Hamalik (2006), hasil belajar adalah seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada diri orang tersebut,misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi diciptakan melalui tiga kategori ranah, dua diantaranya adalah koqnitif, dan afektif. Perinciannya adalah sebagai berikut:

1. Ranah koqnitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian.

2. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab, atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabilah siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar.

a. Keterampilan dan kebiasaan b. Pengetahuan dan pengertian c. Sikap dan cita-cita

(33)

16

mencapai hasil yang lebih baik sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

D. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan Sekolah Dasar

Materi PPKn dikembangkan dalam bentuk standar nasional yang pelaksanaannya berprinsif pada elementasi kurikulum terdesentralisasi. Ada empat isi pokok Pendidikan Kewarganegaraan:

a. Kemampuan dasar dan kemampuan kewarganegaraan sebagai sasaran pembentukan

b. Standar materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan pembelajaran c. Indikator pencapaian sebagai kriteria keberhasilan pencapaian kemampuan d. Rambu-rambu umum pelajaran sebagai rujukan alternatif bagi guru

Soemantri (dalam Aziz Wahab, 2007: 14) PPKn merupakan mata pelajaran sosial yang bertujuan untuk membentuk atau membina warga negara yang baik, yaitu warga negara yang tahu, mau dan mampu berbuat baik.

Haris (2010: 24) Pendidikkan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi lembaga-lembaga demokrasi, Rule of law, HAM, hak dan kewajiban-kewajiban warga negara serta proses demokrasi.

(34)

17

Dari uraian di atas PPKn merupakan pendidikan sosial yang bertujuan untuk membentuk atau membina warga negara yang baik, yaitu warga negara yang tahu, mau dan mampu berbuat baik.

E. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 1. Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Trianto (2000: 28 ), semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada model pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta struktur penghargaan model pembelajaran yang lain.

(35)

18

menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya. (Trianto, 2009: 56).

Arends (1997:111) menyatakan bahwa ciri-ciri pembelajaran kooperatif sebagai berikut.

a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar.

b. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

c. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang beragam.

d. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu. (Trianto, 2009: 65).

(36)

19

2. Pembelajaran Kooperatif TipeSTAD

Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division yang dikembangkan oleh Slavin dan teman-temannya (1995) di Universitas John Hopkin, merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

Slavin (Nur dalam Trianto, 2000: 26) menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. (Trianto, 2009: 68).

3. Langkah-langkah pembelajaran Student Teams Achievement Divisions

Menurut Trianto (2009: 69) langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai beikut.

a. Perangkat pembelajaran

Dalam pembelajaran Student Teams Achievement Divisions, perlu dipersiapkan perangkat pembelajaran antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS) beserta lembar jawabannya.

(37)

20

Siswa dibentuk kelompok secara heterogen dan kemampuan antara satu kelompok dengan kelompok lain relatif homogen. Apabila memungkinkan kelompok kooperatif perlu memerhatikan ras, agama, jenis kelamin, dan latar belakang sosial. Apabila dalam kelas terdiri-dari satu jenis kelamin, maka pembentukan kelompok dapat didasarkan pada prestasi belajar.

c. Menentukan Skor Awal

Skor awal yang dapat digunakan adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal dapat berubah setelah ada kuis.

d. Pengaturan Tempat Duduk

Mengaturan kelas dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif apabila tidak ada pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif. e. Kerja Kelompok

Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions, terlebih dahulu diadakan latihan kerja sama kelompok. Hal ini bertujuan untuk mengenal individu dalam kelompok.

Menurut Ibrahim, dkk. dalam Trianto (2000: 10) terdapat enam langkah utama dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD. Langkah-langkah itu dapat ditunjukan pada tabel berikut.

Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Kooperatif

No Fase Tingkah laku guru 1. Fase 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

a. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar aktif.

2. Fase 2

Menyajikan informasi

a. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan.

3. Fase 3

Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kooperatif

a. Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar

melakukan transisi secara efisien 4. Fase 4

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

(38)

21

5. Fase 5 Evaluasi

a. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan pada setiap kelompok dan mempersentasikannya.. 6. Fase 6

Memberi penghargaan

a. Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

Sumber: Ibrahim, dkk. dalam Trianto (2000: 10)

4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions STAD

a. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:

1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya dan membahas suatu masalah.

2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan penyelidikan mengenai suatu masalah.

3) Mengembangkan bakat

kepemimpinan

dan mengajarkan keterampilan berdiskusi.

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang lain.

b. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu:

(39)

22

F. Hipotesis Tindakan

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian 1. Subjek

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi yang berjumlah 17 orang siswa terdiri dari 7 orang putera dan 10 orang puteri.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 3 Sukadadi yang beralamat di desa Sukadadi Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil, bulan September-Nopember Tahun Pelajaran 2014/2015.

B.Prosedur Penelitian

Untuk memudahkan penulis di dalam melakukan penelitian, maka penerapan tindakan dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus dua kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari perencanaan , pelaksanaan, pengamatan, reflesi.

(41)

24

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun siklus tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Gambar 3.1 Siklus Penelitian (Arikunto. 2010: 137)

1. Langkah-langkah Siklus I a. Perencanaan

- Menentukan jadwal kegiatan pembelajaran, membuat pemetaan kompetensi dasar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat lembar aktivitas siswa, lembar IPKG, lembar hasil belajar siswa dan lembar kerja kelompok.

Refleksi

Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

Pengamatan

Pelaksanaan Pelaksanaan Perencanaan

Siklus I

Siklus II

(42)

25

- Membuat skenario pembelajaran menggunakan model kooperatit STAD - Mempersiapkan sumber bahan dan alat bantu yang dibutuhkan

- Memberikan evaluasi untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan berupa kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran yang meliputi:

1) Kegiatan awal

a) Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan memberikan motivasi dan apersepsi

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan dikelas c) Siswa memperhatikan penjelasan guru.

2) Kegiatan inti

a) Menjelaskan materi.

b) Membentuk kelompok belajar kooperatif STAD, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.

c) Membagikan lembar kerja kelompok.

d) Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal.

e) Setelah selesai, guru memanggil perwakilan dari kelompok untuk mempersentasikan ke depan kelas.

(43)

26

g) Setelah semua kelompok selesai mempersentasikan, siswa diminta kembali ke tempat duduk masing-masing.

3) Kegiatan akhir

a) Guru dan siswa bertanya jawab seputar materi.

b) Guru memberikan kesimpulan materi yang telah dibahas. c) Evaluasi

d) Siswa dan guru mengahkiri pelajaran dengan doa. c. Observasi

Pengamatan dilakukan terhadap siswa, saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar aktivitas siswa, dan lembar kinerja guru.

d. Refleksi

Membuat kesimpulan setelah proses pembelajaran berlangsung, mengenai temuan di lapangan antara lain: aktivitas siswa, kinerja guru dan hasil tes siswa, dan membuat rencana untuk tindak lanjut pada siklus berikutnya.

2. Langkah-langkah Penelitian Siklus 2 a. Perencanaan

Berdasarkan refleksi siklus 1, peneliti menyusun rancangan tindakan siklus 2 dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan siklus 1. Kegiatan dalam proses perencanaan meliputi: menyusun Lembar Kerja Siswa yang akan diberikan kepada siswa saat belajar kelompok, mempersiapkan model pembelajaran kooperatif STAD.

(44)

27

Pelaksanaan berupa kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran yang meliputi:

1) Kegiatan awal

a) Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan memberikan motivasi dan apersepsi

b) Guru menjelaskan materi

c) Siswa memperhatikan penjelasan guru. 2) Kegiatan inti

a) Menjelaskan materi.

b) Membentuk kelompok belajar kooperatif STADtiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.

c) Membagikan lembar kerja kelompok.

d) Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal.

e) Setelah selesai, guru memanggil perwakilan dari kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya.

f) Kelompok yang lain diminta menanggapi

g) Setelah semua kelompok telah mempersentasikan diskusi, siswa diminta kembali ke tempat duduk masing-masing.

3) Kegiatan akhir

a) Guru dan siswa bertanya jawab seputar materi.

(45)

28

d) Siswa dan guru mengahkiri pelajaran dengan doa.

c. Observasi

Pengamatan dilakukan terhadap siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Membuat kesimpulan setelah proses belajar-mengajar berlangsung, mengenai temuan di lapangan antara lain: aktivitas siswa, aktivitas guru dan hasil tes siswa, dan membuat rencana untuk tindak lanjut pada siklus berikutnya.

C. Data Penelitian

Data penelitian adalah data aktivitas siswa dan kinerja guru selama pembelajaran dan data hasil belajar siswa setelah dilaksanakan penelitian kooperatif tipe STAD.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data melalui tes dan non tes.

1. Non Tes

(46)

29

memfasilitasi, i) memberi contoh, j) mendorong peserta didik untuk bertanya, k) mendorong peserta didik untuk mengemukakan pendapat, dan l) menutup pembelajar. Dengan memberi tanda cheklis (√) pada lembar pengamatan.

2. Tes

Teknik tes merupakan penilaian dalam bentuk pertanyaan baik lisan, tertulis, maupun unjuk kerja. Teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes diberikan pada akhir pertemuan setiap siklus dalam bentuk soal tes formatif.

3. Analisis Hasil Uji Coba a. Validitas

Setelah tes dilakukan terhadap 17 siswa kelas IV SDN Sukadadi dengan jumlah soal 10 butir seluruh soal valid. (data terlampir)

b. Reliabilitas

Setelah tes dilakukan terhadap 17 siswa kelas IV SDN Sukadadi dengan jumlah soal 10 butir seluruh soal diperoleh = 0,7785. Realiabilitas dengan kategori tinggi. (data terlampir)

c. Taraf Kesukaran

(47)

30

d. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kesanggupan soal

tersebut dalam membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa

berkemampuan rendah.

E. Instrumen Penelitian

Adapun tabel penilaian sikap siswa sebagai berikut.

Petunjuk: Berilah tanda cheklis sesuai dengan indikator yang muncul

Tabel 3.1 Lembar Penilaian Sikap

No Nama Siswa

Skor Penilaian Sikap

Jumlah Kreteria Peduli Tekun Teliti

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 A

2 B 3 C

(48)

31

Tabel 3.2 Lembar Penilaian Pengetahuan

No Nama Siswa

Tabel 3.3 Lembar Penilaian Keterampilan

(49)

32

F. Teknik Analisis Data

Secara garis besar metode penelitian dibagi menjadi dua yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. (Arikunto, 2010: 20)

1. Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang diujudkan dalam kata keadaan atau sifat. Data kualitatif digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan kinerja guru selama penelitian. (Suryanto, 2008: 5.3). Penilaian Aktivitas Siswa dan guru dinyatakan dengan rumus:

Jumlah skor Perolehan

AS= X 100

Skor Maksimal

Jumlah skor Perolehan

KG= X 100

Skor Maksimal

2. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang diambil atau dikumpulkan berupa angka-angka yang kemudian akan diolah menggunakan rumus. (Suryanto, 2008: 5.4). Tes yang diberikan berbentuk isian yang dinyatakan dengan rumus:

Jumlah Jawaban Benar

NS= X 100

(50)

33

G. Indikator Keberhasilan

Kriteria keberhasilan didasarkan kepada pencapaian kemampuan peserta didik untuk membangun pengetahuan yang difasilitasi guru. Pembelajaran dalam penelitian ini berhasil jika.

(51)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian dapat disimpulkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD adalah sebagai berikut. 1. Peningkatan sikap siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif STAD yang meliputi peduli, tekun, dan teliti, pada siklus I rata-rata 58,82% dan Siklus II rata-rata-rata-rata 81,37%.

2. Peningkatan pengetahuan siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD yang meliputi tes tertulis dan penugasan pada siklus I rata-rata 68,55% dan Siklus II rata-rata-rata-rata 78,24%.

3. Peningkatan keterampilan siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD yang meliputi mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dengan benar, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan pada siklus I rata-rata 63,72% dan Siklus II rata-rata 86,87%. 4. Kinerja guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD

(52)

57

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, peneliti mengemukakan saran sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

Siswa diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran di kelas, sebab dengan aktivitas yang tinggi akan meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi Guru

Dalam setiap kegiatan pembelajaran hendaknya para guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Bagi sekolah memberi motivasi guru untuk mengembangkan model pembelajaran supaya lebih kreatif dan tidak terpaku pada satu metode saja.

4. Bagi Peneliti

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Ades, Sanjaya. 2011. Model-model Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Reneka Cipta. Yogyakarta Arends, Richardl, Newman. 1997. Classroom Instructional Management. New

York: The McGraw-Hill Company.

Aziz, Wahab. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SD. Universitas Terbuka. Jakarta

Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Gava Media. Yogyakarta Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar, Rineke Cipta Jakarta, 2010 Dimyadi, Mudjiono. 2009, Belajar dan Pembelajaran, Rineke Cipta Jakarta Haris. 2010. Pengertian Pembelajaran PPKn. http:hasilbelajarpsikologi.com di

download tanggal 9 Desember 2014.

Mukhlis, Abdul. 2002. Model dan Metode Pembelajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung

Rochman, Natawijaya. 2005. Pengertian aktivitas Belajar. Bumi Aksara. Jakarta Rusman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta

Salvin, R, E. 1994. Educational Psychology Theory, Research, and Practise, Fifth Edition. Massachusetts: Allyn an Bacon Publishers.

Sardiman, A.M. 2003. Pengertian Aktivitas dan Hasil Belajar. http:hasil-belajar-psikologi.com di download tanggal 10 Februari 2014.

(54)

59

______. 2009, Model-model Pembelajaran, Jakarta

Unifah,Rosyidi. 2014. Implementasi Kurikulum 2013. Kemendikbud. Jakarta Zamroni, 2010. Model-model Pembelajaran. Dit. Pendidikan Lanjutan Pertama.

Gambar

Tabel
Tabel 1.1  Hasil Ulangan PPKn Semester Ganjil Siswa Kelas IV
Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Kooperatif
Gambar 3.1  Siklus Penelitian (Arikunto. 2010: 137)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Pasal 1 ayat (8) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris menegaskan bahwa Minuta Akta adalah asli Akta yang mencantumkan tanda tangan

yang dilakukan dalam menjalin kerjasama dengan media massa berdasarkan pada Adanya komunikasi yang baik dengan rekan media juga merupakan suatu strategi yang diharapkan

Cara mengatur jarak spasi di ms word - Memberikan spasi pada artikel yang ditulis di ms word bertujuan untuk memberikan jarak antara baris per baris dari setiap paragraf atau

Hasil ini belum dapat dibandingkan dengan hasil penelitian lainnya sehingga belum dapat disimpulkan apakah terdapat konsistensi antara Pengguna Akhir, Prosedur, Data, Perangkat

Setelah tugas kelompok selesai, siswa mengerjakan lembar eva- luasi akhir siklus I terkait materi mengubah pecahan ke dalam ben- tuk persen dan sebaliknya untuk mengetahui

Begitu pun di PT Pos Indonesia (Persero), fenomena yang terjadi di PT Pos Indonesia (Persero) seperti yang dikemukan oleh Accounting Manager PT Pos Indonesia

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana kebijakan Dinas Kehutanan dalam menanggulangi upaya menanggulangi pembalakan hutan di wilayah KPH Malang.Ingin

kompetensi dasar yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan,