9
radarmalang.jawapos.com | online@radarmalang.id | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang
T
im pasangan calon bupati Malangsanusi-Didik (sanDi) mengajak semua tim sukses paslon menjaga citra calonnya. Jangan sampai melakukan upaya-upaya berpolitik tak sehat. Misalkan dengan melempar opini seolah-olah
calonnya sedang terzalimi. Padahal sebenarnya belum tentu dizalimi.
Begitu yang disampaikan Humas Tim Pemenangan kampanye sanDi, abdul Qodir kemarin
Pernyataaannya itu menyikapi ada salah satu akun yang me nyerang paslon nomor urut 2, lathifah shohib. sehingga terkesan jika lathifah jadi korban black campaign. Misalkan hal-hal pribadi lathifah yang tidak ada kaitannya dengan ke pe mimpinannya dibeber. seperti yang diungkap sekretaris lembaga Gerbang Madani, atau relawan calon Bupati nomor urut dua, Nuhkrama Hadianto. Pihaknya mengatakan lathifah shohib mendapat serangan tentang pribadinya, dan tidak ada sangkut pautnya dengan kepe mim-pinannya di Kabupaten Malang.
atas isu ini, Humas Tim Pe me nangan kampanye pasangan sanDi, abdul Qodir mengatakan, isu yang dilontarkan oleh relawan ladub itu kontradiktif. Bahkan merupakan satu upaya untuk menggiring opini. Karena tidak ada bukti riil (jika jadi korban) disertakan. “Harusnya kalau memang benar itu terjadi, sekalian saja disebut, siapa yang melakukan itu sertakan bukti-buktinya,” ucap pria yang akrab disapa adeng ini.
Tak hanya itu, pihaknya juga menuntut agar relawan ladub ini bisa memberikan
bukti yang kuat dan berkualitas. Me nu rutnya, selama ini pihak relawan ladub hanya bisa memberikan bukti yang bersumber dari akun media sosial yang tak jelas kepemilikannya. sehingga publik tak bisa mengetahui, siapa orang di balik akun yang telah melancarkan serangan kampanye hitam ke calon bupati nomor urut 2 itu. “Kalau buktinya dari akun hantu kami anggap lucu lah, karena kami sama-sama tidak tahu siapa adminya. Mereka bisa menuduh tim paslon lain yang melakukan,” imbuhnya,
adeng melanjutkan, strategi agi tasi dan propaganda (agitprop) seperti ini memang pernah menjadi trend dalam dunia politik. Namun, seiring dengan berkembangnya tekhnologi, dan meningkatnya kemampuan masyarakat me nyerap informasi, strategi ini menurutnya sudah tidak efektif lagi. “Bisa saja itu bagian dari skenario mereka sendiri, supaya terkesan terzalimi. Dengan begitu mereka punya kesempatan untuk teriak di media dan ending yang diharapkan
mendapat simpati masyarakat,” tambah pria yang juga menjabat Wakabid Pora PDI Perjuangan Kabupaten Malang itu.
Dia menegaskan, tuduhan atau opini tanpa dilengkapi dengan bukti yang kuat, bisa digolongkan sebagai hoax. Hal itu tentunya harus dihindari oleh setiap tim pemenangan saat melakukan kampanye. “seharusnya Timses maupun relawan, harus menjaga citra calon yg diusung dengan menunjukan sikap konsisten. Karena publik akan membaca bahwa sikap pendukung adalah cermin dari sikap calon yang didukung” tandasnya. (fik/abm)
Sandi foR RadaR malang
melaPoR: Humas Sandi abdul Qodir, saat melakukan pelaporan terkait Website berkedok media ke bawaslu.
Tim SanDi: HinDari
10
RadaR malang online | selasa 17 novembeR 2020
s
uasana stasiun besarMalang kemarin tampak berbeda dari biasanya. Jika biasanya penuh sesak lalu lalang kendaraan, kini dipenuhi spanduk bertuliskan ”Persatuan arema”. sayup-sayup tabuhan-tabuhan dan lagu-lagu khas suporter Tim singo edan
bersautan dengan bunyi kereta. Tampak ribuan suporter arema dari berbagai kelompok usia yang tergabung dalam pergerakan Make Malang Great again (MMGa) turun jalan. Mereka menutut segera diadakannya mediasi dengan Organ Yayasan arema yang didirikan pada 11 agustus 1987.
aksi damai itu diawali dengan long march dari depan stasiun Malang menunju depan gedung DPRD Kota Malang. Dalam aksi yang berlangsung sekitar lima jam itu, yakni pukul 10.00 hingga 15.00, suporter yang tergabung dalam MMGa menyuguhkan
Rubiant
o/Rad
aR
m
berbagai aksi kritik. Di antaranya sepak bola jalan sampai
memunculkan ‘tokoh’ yang dimaksud dalam organ Yayasan arema sesuai sK Menkuham 2015. Misalnya menyebut Darjoto setyawan, Bambang Winarno, Muhammad Nur, dan Rendra Kresna. selain itu, disebutkan juga mantan Plt Ketua Umum PssI Joko Driyono dan satu mister X yang disebut-sebut para suporter sebagai salah satu dalang
munculnya dualisme di singo edan.
Juru bicara MMGa, andi sinyo mengatakan, aksi kemarin adalah puncak luapan keresahan
aremania yang ingin konflik dualisme berakhir. Menurutnya, hal tersebut merusak pikiran, hati, dan jiwa persudaraan dan
mencoreng nama baik masyarakat di Malang. ”sebelumnya kami melalui surat-menyurat untuk menyelesikan masalah ini (dualisme),” ungkap pria berkacamata itu.
Dia mengatakan, banyak yang sudah disurati agar membantu menyelesaikan masalah dualisme. Mulai pemerintah daerah, tokoh-tokoh, sampai federasi sepak bola nasional dan internasional.
Namun, hasilnya nihil. ”Makanya dalam aksi hari ini (kemarin, Red), kami meminta instansi di
pemerintahan untuk memediasi pertemuan antara organ Yayasan
arema dengan aremania,” papar pria kerap disapa sinyo itu.
Kenapa harus bertemu? Menurut pria asli Malang itu, aremania yang ada di pergerakan MMGa ingin mengatahui masalah apa yang menjadi penghalang, sehingga Ps arema terbelah menjadi dua. ”Kami akan terus melakukan aksi sampai
permintaan kami ini dikabulkan,” tutur sinyo. Baginya,
perjuangannya dan rekan-rekan akan terus berlanjut sampai impiannya terwujud.
sementara itu, sejumlah aremania yang mendukung aksi kemarin mengaku kalau langkah ini adalah salah satu jalan kembali menuju kejayaan. Maklum,
terakhir kali trofi liga mendarat di Malang adalah pada 2010 lalu. ”Kalau mau kembali Berjaya, satu jalanya yakni arema Utas,” terang aremani Jayapura setyo Budhi kepada JawaPos Radar Malang kemarin.
Terkait aksi aremania yang tergabung di MMGa kemarin, Wali kota Malang sutiaji berharap kedepannya tidak ada arema a atau arema B. Menurutnya, semuanya harus bersatu. “Kita tidak ingin di Bumi arema yang kita cintai dengan Malang Kucecwaranya ini ada yang merasa paling hebat,” terang sutiaji. (gp/dan)
11
radarmalang.jawapos.com | online@radarmalang.id | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang PUJon - Pelan-pelan tapi pasti.
Begitu kenaikan jumlah wisata wan yang berkunjung ke Kota Batu dan
sekitarnya. Di Coban Rondo, Pujon misalnya, wisata wan sudah mulai banyak ber datangan. Bahkan di akhir pekan, sejak Juli lalu, rata-rata 1.000 wisatawan per hari. sedang hari biasa sudah menembus 500 orang per hari. Ini seperti musim panen bagi Coban Rondo. apalagi men dekati akhir tahun.
“Pengunjung sudah mulai normal lagi, sejak dibuka Juli lalu. Kami sudah siap
dengan wisatawan yang datang,” jelas Manager Coban Rondo, Idwan sugih Wirakarsa kemarin.
Tentu saja, jumlah pengunjung ini jauh di bawah sebelum pan demi. Namun bagi Idwan sugih, sudah lumayan. Bahkan, tanda-tanda jumlah wisatawan akan melonjak seperti sebelum pandemi sudah terasa. “Kalau dulu kan biasa nya
rombongan dari study tour sekolah. Kalau sekarang ya cuma rombongan keluarga saja,” katanya.
agar tetap menjaga protokol
kesehatan, pengelola sudah me-nyiapkan prosedur standar. Mulai penyemprotan disinfektan secara rutin di area wisata sehari dua kali. setiap pengunjung juga di bekali dengan buku saku covid-19 yang berisi tentang pedoman pen jagaan kebersihan. Petugas rangers yang bertugas meng-ingatkan pengunjung lalai juga selalu berkelilinga area destinasi wisata.
selain air terjun, di sini juga terdapa outbond dan labirin yang menjadi
primadona baru. Pe lancong yang datang berasal dari surabaya, sidoarjo, Pasuruan dan seluruh Jawa Timur. Tiket masuk untuk setiap orang dihargai Rp 30 ribu di hari biasa dan Rp 40 ribu di akhir pekan. “semoga Kondisi segera membaik dan para pengunjung tetap bisa mematuhi standar protokol yang sudah ditentukan,” harapnya. (wil/abm)
Mulai Panen Raya
Coban Rondo
Wildan agta affiRdaUsy/RadaR batU
destinasi
legendaRis:
sejumlah pengunjung
menikmati panorama
air terjun di Coban
15
RadaR malang online | selasa 17 novembeR 202012
malang KoTa - Inovasi
sekolah juga bisa bersinergi dengan program yang tengah digeber Pemkot Malang. seperti inovasi sMP Negeri 10 Malang lewat pro gram segar Kagemi yang masuk 30 besar kompetisi inovasi pelayanan publik (Kovablik) Provinsi Jawa Timur 2020. Penyerahan penghargaan tersebut
diserah kan Wali Kota Malang sutiaji di Balai Kota Malang, kemarin.
Kepala sMP Negeri 10 Malang Mokhamad syaroni mengungkapkan, segar Kagemi merupakan akronim dari semua Bugar dengan Kantin Gemar Makan Ikan. ”Ini adalah inovasi yang kami lakukan dalam rangka penguatan pendidikan
karakter. Jadi, kantin menjadi salah satu media saja
sebenernya,” jelasnya. Tujuan utamanya adalah penguatan pendidikan karakter, terutama karakter kepedulian kepada
kebersihan, kesehatan diri sendiri dan lingkungan, termasuk kepedulian pada kebutuhan gizi pada diri sendiri. ”Melalui kebiasaan di kantin dengan gemar makan ikan, kami harapkan asupan gizi bagi anak-anak yang sedang dalam proses tumbuh
kembang usia sMP ini mendapat gizi yang cukup,” tambahnya.
sehingga lewat program tersebut di harapkan
membantu peningkatan per tumbuhan dan kecerdasan anak-anak. ”Meskipun di masa pandemi dana anak-anak belajar di rumah, pembiasaan makan ikan tetap dilakukan di rumah bersama orang tua masing-masing,” tuturnya.
sementara itu, Waka
Humas sMP Negeri 10 Malang suyono menambahkan,
inovasi yang dimulai sejak tahun 2016 itu se belumnya sudah masuk Top 45 pada bulan agustus lalu. ”Kami memang sudah
mempersiapkan untuk
diseleksi ke tahap selanjutnya, yaitu Top 30,” jelasnya.
Dengan inovasi tersebut, sMP Negeri 10 Malang mempersiapkan diri untuk menuju ke tingkat nasional pada tahun 2021. Inovasi segar Kagemi sendiri dilatar belakangi gebrakan mantan Menteri Kelautan dan
Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 susi Pudjiastuti. “Beliau mencanangkan gemar makan ikan,” imbuhnya. (ila/
nay)
laoH maHFUd/RadaR malang
inovaTiF: Wali Kota malang Sutiaji (dua dari kiri)
didampingi Wawali Sofyan edi Jarwoko (paling kiri)
menyerahkan piagam penghargaan Top 30 Kovablik
kepada Kasek SmPn 10 malang mokhamad Syaroni
(dua dari kanan) di balai Kota kemarin (16/11).
SMPN 10
To
P 30
K o v a b l i
K
Inovasi
Masu
k
radarmalang.jawapos.com | online@radarmalang.id | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang
13
WAIT AND SEE WACANA
TURNAMEN DI JATIM
MASIH LIBUR: Beberapa
waktu yang lalu, agenda
laga uji coba sudah digelar
Arema FC. Kedepan,
mereka masih menunggu
kejelasan turnamen antar
klub Liga 1 di Jatim.
MALANG KOTA - Teka-teki soal kapan
skuad Arema FC kembali berlatih bersama akhirnya terjawab. Manajemen Tim Singo Edan menarget mulai start latihan antara awal atau pertengahan bulan Desember. Saat ini, mereka masih menunggu kejelasan wacana turnamen yang rencananya bakal diikuti klub-klub Liga 1 dari Jawa Timur. ”Kalau semisal turnamennya fix, maka pada 30 November kami mulai mempersiapkan tim,” jelas General Manager (GM) Arema FC, Ruddy Widodo.
Namun, lanjutnya, apabila turnamen tidak jadi terselenggara, maka tim Singo Edan akan melanjutkan masa-masa libur mereka. Saat ini, tercatat sudah dua pekan penggawa Arema tidak latihan bersama. Sebagaimana diketahui, pasca PSSI mengumumkan lanjutan Liga 1 bakal dihelat bulan Februari 2021 mendatang, manajemen memutuskan untuk
meliburkan latihan Hendro Siswanto dan kawan-kawan sepanjang bulan November.
”Jika turnament batal, kemungkinan kami akan kembali (latihan) pada pertengahan bulan Desember,” tutur
petinggi tim Singo Edan asal Madiun itu. Lebih lanjut, Ruddy menuturkan kalau momen latihan digeber pada pertengahan
atau akhir Desember, maka timnya tetap akan punya
waktu cukup untuk
mempersiapkan diri. ”Saya kira 1,5 bulan atau 1 bulan cukup untuk persiapan turun kompetisi resmi,” papar pria 49 tahun itu.
Dasar lain yang menjadi acuannya yakni komposisi skuad. Seperti diketahui, barisan pemain Singo Edan memang sudah berkumpul dalam waktu yang cukup lama. ”Dengan Liga di awal-awal bulan Februari, saya rasa jangka waktu itu cukup untuk pemain,” jelasnya. Toh, lanjutnya, pemain-pemain saat ini juga terus menjaga kondisi fisik atau skill nya dalam mengolah si kulit bundar.
Komitmen untuk tetap berlatih itu juga terus dilakukan dua legiun asing Arema FC, yakni Bruno Smith dan Caio Ruan. Keduanya memutuskan untuk terus di Malang demi menjaga kondisinya. Mereka
juga disebut sudah menyewa gym khusus untuk menempa diri. Senada Ruddy, Asisten Pelatih Arema FC, Charis Yulianto, juga menyebut bila persiapan yang ideal untuk sebuah tim sebelum turun kompetisi adalah 1 hingga 1m5 bulan.
”Saya rasa 4-6 Minggu cukup untuk persiapan,” terang pria asal Blitar itu. Bila waktu persiapan lebih panjang,
menurutnya itu akan menjadi poin plus. Saat ini, yang terpenting baginya yakni mengetahui jadwal pasti kick off kompetisi. ”Kalau masih abu-abu, tentu akan sulit,” ungkap pria berusia 43 tahun itu.
Karenanya, Charis berharap segera ada kejelasan terkait jadwal. Dia tidak ingin kejadian sebelumnya terulang kembali.
Dimana, kompetisi Liga 1 yang hampir mentas atau bergulir, batal terlaksana di H-3 sebelum laga perdana. Terkait kapan sesi latihan kembali digelar, sejumlah pemain Tim Singo Edan mengaku kalau lebih cepat digelar, maka lebih baik. ”Kalau latihan mandiri terus lama-lama juga
bosan,” terang kapten tim Arema FC Hendro Siswanto. (gp/by)
14
RADAR MALANG ONLINE | SELASA 17 NOVEMBER 2020KARANGPLOSO – Warga
Desa Ngenep Kecamatan
Karangploso kembali melakukan unjuk rasa di depan balai
desanya kemarin (16/11). Kali ini, 300 an warga berharap Kepala Desa (Kades) setempat non aktif dari jabatannya. Menindaklanjuti aksi warga, salah satu anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ngenep, Suwardi,
mengatakan jika pihaknya bakal melakukan rapat khusus.
Untuk diketahui, sebelumnya sejumlah warga disana geram dengan dugaan kasus asusila yang dilakukan oleh Kepala Desa
setempat. Kabar yang sempat beredar, Kades disana punya hubungan khusus dengan asisten rumah tangga (ART) nya. Kabar itu sebelumnya sempat dibantuh oleh Kades Ngenep. ”BPD tidak mau ini berkepanjangan, karena kalau terus berlarut-larut, maka desa tidak akan pernah maju,” kata Suwardi.
Dikatakan Suwardi, dugaan kasus asusila itu kini masih hangat dibicarakan warga.”Imbasnya ke masyarakat, pastinya berkaitan
pimpinan seperti itu tidak bisa dibayangkan, citra Desa Ngenep seperti apa,” imbuhnya. Suwardi memaparkan ada 3 poin tuntutan yang disampaikan warga. Pertama terkait dugaan kasus asusila, kemudian pengadaan mobil siaga, juga pengadaan sarana olahraga berupa lapangan.
”Untuk dugaan kasus asusila sudah masuk ke ranah wilayah hukum Batu. Sementara
pengadaan mobil siaga dan pengadaan sarana olahraga sudah masuk ranah Kejaksaan Kabupaten Malang,” imbuhnya. Sementara itu, koordinator aksi warga Desa Ngenep, Imron Rosadi, mengatakan jika tuntutan itu sudah bulat.”Alhamdulillah kami sudah menemui titik terang dan keputusan hari ini (kemarin) juga mewakili kemauan warga,” ucapnya.
Ia juga memastikan bila aksi kemarin sengaja dilakukan dengan damai, dan tetep mematuhi protokol kesehatan. ”Masa kurang lebih 300 orang, karena kami tidak mau
banyak,” kata dia. Sementara itu, Kapolsek Karangploso AKP Bambang Sidik Achmadi,
memaparkan bila dugaan kasus perselingkuhan yang mencatut nama Kades disana, TKP nya ada di Kota Batu.”Nanti kami tunggu bersama perkembangan
penyelidikan Polres Batu. Terus untuk yang lain, inspektorat yang akan menkonfirmasi,” jelasnya
Menanggapi unjuk rasa kemarin, Kepala Desa Ngenep, Suwardi, mengatakan bila itu adalah hak warganya.”Saya biasa-biasa saja menanggapi tuntutan warga,” kata dia. Soal tuntutan warga untuk menonaktifkan dirinya, Suwardi menyebut bila itu bukanlah wewenang BPD. ”Kalau menurut saya ini tidak berdasar, kalau untuk menonaktifkan kepala desa itu ada instansinya sendiri, seperti
kecamatan atau bupati,” kata dia. Ia juga memastikan bila pelayanan administrasi di Balai Desa Ngenep tetap berjalan seperti biasanya. Sebelumnya, pada 26 Oktober lalu, warga Desa Ngenep sudah mela-kukan aksi unjuk rasa yang pertama.
SEPTIANUR AJI HARIYANTO/RADAR KANJURUHAN
AKSI KEDUA: Unjuk rasa kembali dilakukan ratusan warga Desa Ngenep Kecamatan
Karangploso, kemarin. Balai desa setempat diluruk sekitar 300 an warga.
Warga Tuntut Kades
Ngenep Dinonaktifkan
radarmalang.jawapos.com | online@radarmalang.id | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang
15
malang KoTa - asap tebal
yang ngebul dari lantai dua T oko listrik Delta di Jalan
sulawesi, Klojen sempat memicu k
epanikan senin (16/11) sore
. apalagi lokasi tok o berada di seberang pom bensin. Dibutuhkan waktu sekitar dua jam hingga api bisa dijinakkan petugas pemadam kebakaran.
enam unit kendaraan Damkar diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api. K
epala UPT
Damkar Kota Malang Teguh Budi
Wibowo mengatakan, diduga kuat penyebab kebakaran akibat
korsleting listrik di lantai dua tok o yang difungsikan sebagai gudang barang. “sumber api berasal dari lantai dua bangunan di sisi selatan. Dugaan sementara karena
korsleting listrik karena ini juga bangunan lama yang diperkirakan
usianya 30 tahunan,
” terang dia. Ia menyebut proses pe
madaman membutuhkan waktu hingga dua jam karena petugas mengalami
sejumlah kendala. selain kesulitan
masuk bangunan, sikulasi udara juga minim. “Kesulitannya disitu, aksesnya sempit yang
mengharuskan awak kami harus merunduk dan satu-satu.
selain itu di dalam banyak sekali bahan
mudah terbakar,” kata dia.
Diperkirakan kerugian akibat
kebakaran tersebut mencapai Rp 70 juta.
Kejadian kebakaran tersebut sontak membuat sang pemilik tok
o Gerwyn Gunawan, 64, shock. “Pemilik toko langsung kami bawa ke rumah sakit terdekat,
” terang Kapolsek Klojen,
aKP akhmad Fani Rakhim. (biy/nay)
KeTaR-KeTiR:
Sejumlah
petugas
pemadam
kebakaran
saat berupaya
menjinakkan
api di lantai
2 Toko listrik
delta, Jalan
Sulawesi
Klojen, sore
kemarin (16/11).
Toko
Mendadak
16
RadaR malang online | selasa 17 novembeR 2020Sulap
Gedun
G
d
e
w
an
J
adi
Galeri
lukisan
MalaNG KOTa – Puluhan lukisan karya seniman kota Malang menghiasi lobi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang kemarin (16/11). Pameran yang dihelat asta Citra Perupa Malang itu bakal berlangsung hingga sabtu (22/11) mendatang. Pameran lukisan bertajuk art Dalam Pandemi Covid-19 itu membuat gedung dewan sudah seperti galeri lukisan.
Wakil DPRD Kota Malang abdurrahman yang membuka ajang pameran mengapresiasi kegiatan tersebut. ”Kami senang gedung rakyat ini dimanfaatkan menjadi tempat pameran lukisan yang sekaligus tempat interaksi bagi masyarakat Kota Malang,” ujarnya. Meskipun
pembukaannya bertepatan
dengan aksi unjuk rasa aremania, namun pameran tetap
berlangsung kondusif dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pria yang akrab disapa abah Dur itu menyampaikan bahwa sebagai rumah rakyat,
rencananya gedung DPRD Kota Malang akan dibangung kembali sehingga bisa menjadi wadah menampung aspirasi masyarakat dengan lebih nyaman. “Tahun depan akan kami bangun
kembali, untuk memberikan kenyamanan bagi UMKM untuk menampilkan karyanya disini,” tuturnya.
Disisi lain, wakil ketua pelaksana art Dalam Pandemi Covid-19 Gatot arbun
mengatakan, acara tahunan ini tetap diselenggarkan di masa pandemi Covid-19 untuk
menghidupkan kembali industri seni rupa yang memang
terdampak pandemi. ”sejak awal pandemi memang sepi
(penjualannya, red), apalagi pameran lukisan banyak ditiadakan, jadi para peluksi kesulitan mencari wadah untuk promosi karya-karyanya,” tutur Gatot.
sementara itu, salah satu pelukis yang turut terlibat dalam pameran itu adalah Guntur. lukisan pria 60 tahun berjudul Badai itu merupakan ekspresinya dalam menyikapi pandemi
Covid-19. “Badai itu ibaratnya pandemi, sedangkan kapal yang ada di tengah badai itu adalah masyarakat yang terdampak, filosofinya, walaupun terombang ambing dengan badai, kapal harus tetap kuat, karena badai atau pandemi itu pasti akan berlalu,” pungkasnya. (arl)