• Tidak ada hasil yang ditemukan

cara menentukan populasi dan sampel dalam penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "cara menentukan populasi dan sampel dalam penelitian"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

cara menentukan populasi dan sampel dalam penelitian

A. Populasi

Populasi adalah keseluruhan individu atau satuan-satuan tertentu sebagai anggota atau himpunan dalam suatu kelas/golongan tertentu (widodo: 2009) sedangkan menurut Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi, dibawah ini akan diberikan contoh dari populasi, yakni sebagai berikut:

1. Semua mahasiswa-mahasiswi yang terdaftar di universitas tertentu 2. Semua perbankan yang ada di Indonesia

3. Semua saham yang tersaftar di Jakarta Islamic index 4. Dll

B. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, jika peneliti hanya ingin meneliti sebagian dari populasi maka peneltiannya adalah penelitian sampel (Arikunto: 2002) Adapun contoh sampel akan dijelaskan dibawah ini:

1. Sebagian mahasiswa yang diteliti untuk dijadikan subyek atau responden 2. Sebagian perbankan yang diteliti untuk dijadikan responden

3. Sebagian saham yang terdaftar di JII yang dijadikan responden C. Cara mengambil sampel

Adapun cara pengambilan sampel akan dijelaskan dibawah ini: 1. Teknik random sampling

Teknik random sampling yaitu pengambilan sampel secara random yang berarti semua populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel, teknik in biasanya menggunakan cara acak sederhana (undian), sebelum pengambilan sampel ini biasanya jumlah sampel telah diketahui terlebih dahulu kemudian akan diteruskan dengan langkah-langkah sebagai berikut (perumpamaan jumlah populasi sebanyak 1.000 orang dan populasi yang akan diambil sebanyak 100 orang):

a. Menyusun nama/daftar seluruh anggota populasi sebanyak 1000 0rang

b. Menuliskan nama/daftar tersebut satu-persatu pada secarik kertas dan kemudian digulung c. Masukkan gulungan kertas tersebut kedalam sebuah kaleng atau tempat lain yang bisa digunakan untuk pengumpulannya.

d. Aduklah secukupnya agar semuanya menjadi benar-benar acak.

e. Kemudian ambilah kertas tersebut satu-persatu sampai jumlahnya mencapai 100. f. Nah, jumlah nama/daftar yang diambil dengan jumlah 100 inilah yang disebut sampel dengan teknik random sampling

2. Teknik bilangan random

Teknik ini menggunakan bilangan random yang sudah disusun dalam bentuk table,biasanya table bilangan random ini terdapat pada buku statistic atau metodologi penelitian, adapaun cara-caranya akan dijelaskan dibawah ini (misalkan jumlah populasi dan sampelnya sama seperti contoh yang diatas):

(2)

a. Siapkan table bilangan random

b. Susunlah nomor anggota populasi dari angka 0001-1000

c. Kemudian tetapkan suatu nomor bilangan pada table random, baik secara baris atau kolom, sehingga ditemukan sekelompok angka dan nomor yang terpilih inilah yang nantinya akan menjadi sampel

3. Teknik nonprobability sampling

Teknik ini cocok untuk populasi yang bersifat infinit, artinya besaran anggota populasi belum atau tidak dapat ditentukan terlebih dahulu. Teknik ini menggunakan tiga model yakni

accidental, quota, dan purposive sampling. Dibawah ini akan dijelaskan model pengambilan sampel dengan menggunakan ketiga model diatas (contoh penelitian: analisi pendapat konsumen terhadap pelayanan toko swalayan "X")

Populasi dalam peneltian ini tidak bisa diketahui jumlahnya karena tidak ada data pendukung yang bisa memberikan jawaban berapa jumlah seluruh konsumen toko swalayan "X" tersebut, maka akan diambil sampel dengan teknik:

a. Accidental sampling

Teknik ini sering disebut juga dengan teknik opportunity sampling (sampel asal nemu) artinya jika peneliti ingin menentukan sampel kosumennya maka peneliti menempatkan diri berdiri didepan pintu masuk toko tersebut, dan siapa saja orang yang masuk atau berbelanja akan ditetapkan sebagai sampel penelitian

b. Quota sampling

Teknik ini dengan menetapkan penelitian dilakukan setiap hari selama satu minggu, dimana setiap hari ditetapkan jumlah sampel (missal 100 orang), jikalau peneliti hari itu telah memperoleh 100 orang maka selesai tugas pencarian sampel untuk hari itu, kemudian akan dilanjutkan pada hari berikutnya sampai semua jumlah sampel yang ditargetkan tercapai. Hal lain juga bisa digunakan, misalnya membatasi pada kelompok responden tertentu (missal responden wanita 50 orang perhari dan pria 50 orang perhari dan sebagainya.

c. Purposive sampling

Pada teknik ini peneliti menentukan cirri-ciri konsumen yang akan dijadikan sampel, seperti cirri demografi konsumen, pria-wanita, jenis pekerjaan, umur dan lain sebagainya.

4. Teknik pengambilan sampel yang lain bisa dibaca dibuku-buku statistic atau metodologi penelitian.

Referensi:

Arikunto, suharsimi. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, PT Rineka Cipta, Jakarta 2002

(3)

 1. POPULASI DAN SAMPEL (Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif) Penyaji: Anantyo Bimo Suseno Maulana Husada MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA 2013

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LAPORAN BACAAN Prof. Dr. Emzir, M.Pd  2. LAPORAN BACAAN

 3. Cakupan Pembahasan POPULASI • Apa itu populasi? • Bagaimana mengidentifikasi populasi? SAMPEL • Apa itu Sampel? • Mengapa perlu sampling? • Bagaimana tahapan pemilihan sampel? • Bagaimana menentukan ukuran sampel? • Adakah kesalahan dalam sampling? SAMPLING DALAM PENELITIAN KUANTITATIF • Bagaimana Teknik Sampling P. Kuanititatif? SAMPLING DALAM PENELITIAN KUALITATIF • Bagaimana Teknik Sampling P. Kualitatif?

 4. Pendahuluan Cerita Cerita A Seorang ibu sedang berbelanja jeruk di pasar. Ia hanya mencoba sebuah jeruk dan menyatakan bahwa jeruk itu manis. Lalu membelinya 1kg. Cerita B Seorang ibu sedang memasak sayur sop. Untuk memastikan cita rasanya ia mencoba hanya dengan ukuran satu sendok teh.

 5. Definisi Populasi “The Population is the group of individuals having one characteristic that distinguishes them from other groups. The Target Population or Sampling Frame is the actual list of sampling units from which the sample is selected. The Sample is the group of participants in a study selected from the target population from which the researcher generalizes to the target population.” (CRESWELL) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualiatas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. (SUGIYONO) Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar banyaknya objek/subjek yang diteliti, tetapi

meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.  6. Konsep populasi SAMPEL POPULASI TARGET ATAU KERANGKA SAMPEL

POPULASI • Contoh, bila populasi terdiri atas guru SMA. • Pada tingkat yang lebih spesifik, penelitian tidak mempelajari semua guru SMA. • Peneliti bisa mendapatkan daftar dari semua guru SMA di salah satu wilayah. Daftar ini merupakan populasi target atau kerangka sampel. Daftar atau catatan individu dalam suatu populasi menandakan bahwa peneliti telah mendapatkan calon sampel. • Dari populasi target, selanjutnya peneliti dapat memilih sampel.

 7. Jenis populasi • POPULASI TERBATAS • Misalnya, 5.000 orang dai pada awal tahun 1999, dengan karakteristik; masa belajar di pesantren 10 tahun, lulusan pendidikan Timur Tengah, dan lain-lain. • POPULASI TAK TERBATAS • Misalnya, dai di Indonesia, berarti jumlahnya harus dihitung sejak dai pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang. Jumlah • POPULASI HOMOGEN • Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya akan sama saja. • POPULASI

(4)

HETEREOGEN • Misalnya, jumlah ulama di Jakarta, dan jumlah mahasiswa Islam di Yogyakarta. Keduanya perlu ditetapkan batas-batasnya Masalah

 8. Menentukan populasi • Manase Malo: (1) isi, (2) Satuan, (3) cakupan, (4) waktu. • Misalnya, penelitian tentang “Alih Kode dan Campur Kode Guru SD Negeri di Kecamatan Bogor Timur tahun 2013”. Maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4 faktor tersebut: WAKTU Tahun 2013 CAKUPAN Kecamatan Bogor Timur SATUAN Guru tetap (bukan honorer) ISI Semua Guru SD Negeri *Kelas 4

 9. SAMPEL Creswell • “Sampel adalah perwakilan dari kelompok yang telah diseleksi dari populasi target sehingga peneliti dapat mengeneralisasikan hasil penelitian yang diperoleh ke dalam populasi target”. Sugiyono • “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Jadi, sampel adalah perwakilan/bagian dari jumlah kelompok dengan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang baik, kesimpulannya dapat dikenakan kepada populasi (representatif). • Mengapa perlu sampling? 1. Menghemat sumber daya, waktu, tenaga dan pikiran. 2. Kecepatan mendapatkan informasi. 3. Ruang lingkup (cakupan) lebih luas. 4. Lebih mudah dibandingkan sensus.

 10. Tahapan Pemilihan Sampel Penentuan Populasi Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel Penentuan Metode Pemilihan Sampel Penentuan Prosedur Pemilihan Jumlah Sampel Penentuan Jumlah Sampel Pemilihan Unit Sampel Aktual Data sampel (Kuantitatif atau Kualitatif) Analisis data Kesimpulan dan saran Populasi

 11. Sampling Penelitian Kuantitatif • Sampel dalam Penelitian Kuantitatif dinamakan responden. • Bersifat sampel statistik. • Sampel harus mewakili populasi dengan

karakteristik yang unik (representatif). • Keputusan mengenai responden harus dilakukan oleh peneliti untuk memaksimalkan kemampuan generalisasi penelitian. Model

Generalisasi Penelitian Kuantitatif

 12. Teknik Sampling Penelitian Kuantitatif Teknik Sampling Probability Sampling Nonprobability Sampling 1. Simple random sampling 2. Proportionate stratisfied random sampling 3. Disproportionate stratisfied random sampling 4. Cluster Sampling (Area sampling) 1. Sampling sistematis 2. Sampling kuota 3. Sampling aksidental 4. Purposive sampling 5. Sampling jenuh 6. Snowball sampling (SUGIYONO)

 13. Probability Sampling Simple random sampling •Pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. •Besarnya populasi harus diketahui oleh peneliti •Populasi Homogen •Dapat dilakukan dengan pengundian, dan tabel bilangan acak. Proportionate stratisfied random sampling •Digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis •Populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional •Kriteria jelas untuk menstratifikasi •Diketahui jumlah tiap tingkatan Disproportionate stratisfied random sampling •Jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional Cluster Sampling (Area sampling) •Populasi tidak terdiri dari individu- individu, melainkan

(5)

terdiri dari kelompok- kelompok individu (populasi mini). •Digunakan bila populasi tidak mendapat kerangka sampling

 14. Contoh Probability Sampling Simple random sampling • Populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 (unit sampling. Jumalh sampel yang ditentukan 150 orang dari populasi. Dilakukan dengan undian maupun tabel bilangan acak. Proportionate stratisfied random sampling • Jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD = 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut yang diambil secara proporsional jumlah sampel. Disproportionate stratisfied random sampling • Misalnya, pegawai dari PT tertentu mempunyai

mempunyai 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka 3 orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok itu terlalu kecil bila

dibandingkan denan kelompok S1, SMU dan SMP. Cluster Sampling (Area sampling) • Di Indonesia terdapat 34 provinsi, dan sampelnya akan menggunakan 10 provinsi, maka pengambilan 10 provinsi itu perlu menggunakan stratified random sampling.

 15. Nonprobability Sampling Sampling sistematis • Teknik penentuan sampel

berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Sampling kuota • Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri- ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. • Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Sampling aksidental • Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Sampling Jenuh • Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. • Dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil

 16. Contoh Nonprobability Sampling Sampling sistematis •Anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu,. Sampling kuota •Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan 500 orang tersebut maka penelitian dipandang belum selesai. Sampling aksidental •Penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu dengan mempergunakan setiap warga negara yang telah dewasa sebagai unit sampling. Sampling Jenuh •Misalnya, populasi kurang dari 30 orang. Maka semua anggota populasi tersebut dijadikan sampel.

 17. Menentukan ukuran sampel (Kuantitatif) Karakteristik Tabel Kretjie dan Morgan Tabel Isaac dan Michael Rumus Slovin Tujuan Penggunaan Menduga proporsi populasi Menduga proporsi populasi Menduga proporsi populasi Bentuk Terdiri dari dua kolom untuk ukuran populasi (N) dan kolom untuk ukuran sampel (n). Terdiri dari 4 kolom, yakni: (N) = populasi, (s) terdiri atas tiga tingkat kesalahan [1%, 5%, dan 10%] n = ukuran sampel N = ukuran populasi d = galat pendugaan (taraf kesalahan) Asumsi taraf kepercayaan Taraf kepercayaan 95% memakai Chi Kuadrat Menentukan tingkat

(6)

taraf kesalahan Sudah ditentukan batas kesalahan 5% Menentukan tingkat kesalahan, 1%, 5%, atau 10% Didasarkan atas pertimbangan (kebebasan) peneliti N n = N.d2 +1

 18. Contoh Menentukan Ukuran Sampel • TABEL KRITJIE-MORGAN • Misalnya, jumlah populasi 1000, maka dapat secara langsung melihat tabel lampiran 1. Diperoleh jumlah sampel sebesar 278. Hasil ini dengan taraf kesalahan yang sudah ditentukan sebesar 5% (3,841) dalam distribusi Chi Kuadrat. • TABEL ISAAC DAN MICHAEL • Misalnya, untuk populasi 1000, taraf kesalahan 1%, jumlah sampelnya = 399; taraf kesalahan 5% jumlah sampelnya = 258, dan untuk taraf kesalahan 10%, jumlah sampelnya = 213. • RUMUS SLOVIN • Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah : N n = N.d2+1 n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05. 125 n = = 95,23 dibulatkan 95 125. (0,05)2 + 1

 19. Sampling Penelitian Kualitatif • Populasi dalam penelitian kualitatif dinamakan situasi sosial (Objek yang ingin dipahami secara mendalam). • Sampel dalam penelitian ini berupa partisipan, atau narasumber. • Sampel dalam penelitian kualitatif didasarkan atas informasi yang maksimum (bukan statistik). • Teknik pengambilan sampel bersifat purposive, snowball, dan grounded theory • Kegiatan eksplorasi melalui pengamatan, wawancara, dan telaah dokumen. • Dilakukan saat mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design). • Peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data yang lebih lengkap. • Apabila penentuan unit sampel (partisipan/informan) dianggap telah memadai (redundansi), data telah jenuh maka tidak perlu lagi menambahkan sampel sebagai informasi yang baru. • Hasil penelitian dapat ditransferkan atau diterapkan ke situasi sosial (tempat lain), A B C D E F Model Generalisasi Penelitian Kualitatif Hasil dari A dapat ditransferkan hanya ke B, C, D

 20. Teknik Sampling Penelitian Kualitatif Purposive Sampling •Prosedur dimana peneliti mengidentifikasi informan kunci: orang-orang yang memiliki pengetahuan khusus tentang topik yang sedang diselidiki. •Misalnya, Penelitian tentang kondisi politik maka sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Snowball •Teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. •Misalnya, Penelitian kasus korupsi Hambalang. KPK meminta sejumlah saksi dan bukti dari

tersangka yang terlibat korupsi sebagai sumber data. Grounded Theory •Prosedur dimana mengumpulkan pengamatan, percakapan, wawancara, catatan publik, responden buku harian dan jurnal. •Kajian dalam bidang pendidikan, sosial, keperawatan, ilmu politik, dan psikologi Peneliti sendiri sebagai personal refleksi atau instrumen penelitian.

 21. Proses pengambilan sampel sumber data dalam penelitian kualitatif A J D B H C F E G I Purposive sampling dan snowball Pengumpulan Data “Zigzag” dan Analisis

Mencapai Kejenuhan Kategori (Grounded Theory)

 22. Kesalahan Sampling Kesalahan Cakupan Kesalahan yang terjadi bila elemen sampel tertentu tidak diperhitungkan, atau bila seluruh populasi tidak diwakili secara tepat oleh kerangka sampel. Peneliti menyeleksi sendiri dengan memiliki daftar sampel yang telah

(7)

tersusun. Kesalahan Sampling Tidak memperkirakan nilai populasi Peneliti menyeleksi besarnya sampel dari populasi yang mungkin Kesalahan Pengukuran Tidak berdasarkan pertimbangan teoretis (manasuka) Peneliti menggunakan instrumen yang baik, jelas, tidak ambigu, baik pertanyaan maupun pilihan jawaban. Kesalahan nonrespons

Kesalahan akibat perbedaan statistik antara survei yang hanya memasukkan responden yang merespon dan juga responden yang gagal (tidak) merespon). Peneliti menggunakan prosedur administrasi yang ketat untuk mencapai tingginya tingkat jawaban yang

mungkin.

 23. Ringkasan Materi Tahapan Pemilihan Sampel Kuantitatif Kualitatif Penentuan Populasi Besar (Orang, benda, hewan, tumbuhan, dll) Kecil (Situasi Sosial) Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel Representatif (mewakili) Representatif (mewakili) Penentuan Metode Pemilihan Sampel Probability dan Nonprobability Purposive

sampling, dan snowball sampling Penentuan Prosedur Pemilihan Jumlah Sampel Sampel statistik Sampel teoretis Penentuan Jumlah Sampel Ditentukan sejak awal Tergantung pada tingkat ketelitian/kepercayaan Berkembang selama proses penelitian Informasi yang maksimum Pemilihan Unit Sampel Aktual Dikontrol Redundansi (datanya telah jenuh) Data Random (acak) Deskripsi, narasi, ucapan, catatan lapangan, video, transkrip Pelaksaan Penelitian Setelah selesai pengumpulan data Deduktif Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian Induktif Mencari pola, model, teori Hasil penelitian Digeneralisasikan ke dalam populasi Ditransfer ke dalam kasus sosial yang diteliti

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh big five personality terhadap keterbukaan diri self disclosure dalam persahabatan mahasiswa semester II Fakultas

Jika kontraktor tidak mampu mengatasi keterlambatan ini dan tetap mempertahankan kinerja sesuai pelaporan ke-1 maka perkiraan biaya pekerjaan tersisa (ETC) adalah

Permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini adalah belum banyaknya penelitian yang berkaitan dengan respon fisiologis domba lokal yang diberi pakan Indigofera sp

Sistem pengupahan pada usaha kopra di Desa Iwoimendaa Kecamatan Iwoimendaa Kabupaten Kolaka menggunakan sistem pemberian upah harian yang akan diberikan pada saat

16 Kondisi industri yang sangat dinamis tersebut menjadi alasan bagi penulis untuk mengevaluasi implementasi strategi peningkatan dana murah dan penggunaan digital banking

Pusat Pelatihan Olahraga Prestasi (PPOP) Sepak Takraw Kabupaten Jepara salah satu pusat pelatihan yang ada di kabupaten jepara berdiri sejak tahun 2010, dan

Evaluasi hasil verifikasi pada tangki T501 dengan jumlah flushing 84 liter menunjukkan bahwa kandungan total padatan dan nilai viskositas seluruh sampel first

Polipeptida yang membentuk subunit-subunit penyusun FM dan TM relatif sama pada berbagai jenis sel, sebaliknya, polipeptida yang menyusun subunit-subunit FI sangat beragam