• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Efektivitas Mengonsumsi Yoghurt yang Mengandung Probiotik Dua Strains Dengan Satu Strain Terhadap Ion Kalsium dan pH Saliva Pada Siswa SD Islam Namira Meda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Efektivitas Mengonsumsi Yoghurt yang Mengandung Probiotik Dua Strains Dengan Satu Strain Terhadap Ion Kalsium dan pH Saliva Pada Siswa SD Islam Namira Meda"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karies merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang menjadi masalah utama di bidang kedokteran gigi. Karies adalah penyakit multifaktorial yang dihasilkan dari proses demineralisasi jaringan keras gigi sebagai akibat dari aktivitas mikroorganisme yang dapat membentuk asam dan menyebabkan terjadinya kerusakan pada struktur gigi.1 Terdapat empat faktor yang saling berinteraksi, yaitu : host (pejamu), agen (mikroorganisme), substrat (makanan), dan waktu.1,2

Saliva memiliki fungsi melindungi gigi untuk mencegah karies.3 Mekanisme perlindungan yang dilakukan saliva adalah mengatur pH rongga mulut dengan adanya efek bufer. Saliva juga memiliki peranan penting seperti lubrikasi, aksi anti mikroba, menjaga integritas mukosa, pembersihan, sebagai ion reservoir (kalsium, phosphorus, dan flouride) untuk remineralisasi enamel dan menjaga mikroba dalam rongga mulut.3,4 Normalnya pH saliva berkisar antara 6,0-7,5. pH saliva merupakan derajat keasaman mulut yang diukur melalui saliva untuk diketahui asam basanya. Derajat asam dan kapasitas bufer saliva selalu di pengaruhi perubahan-perubahan seperti irama cyrcadian, diet, dan perangsangan kecepatan reaksi.3,5

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa Indeks DMF-T secara nasional menunjukkan angka 4,60 yang berarti rata-rata kerusakan gigi penduduk Indonesia 460 buah gigi per 100 yang hasilnya rata-rata kerusakan gigi mendekati 5 gigi per orang. Indeks DMF-T meningkat seiring bertambahnya umur.6

Indeks DMF-T yang tinggi mendorong para ahli untuk mencari alternatif pencegahan karies salah satunya dengan sumber makanan antikariogenik, seperti produk olahan susu.7 Produk olahan susu telah diketahui memiliki peranan yang penting sebagai konsumsi tambahan diberbagai negara karena memiliki tingkat nutrisi

(2)

2

yang tinggi.2 Menurut Shawl et al, produk olahan susu dapat mengurangi insiden terhadap terjadinya karies. Produk olahan susu mengandung kalsium, fosfat, kasein,dan lemak yang mampu menjaga kesehatan rongga mulut dengan cara menjaga pH saliva, mencegah demineralisasi enamel, dan meningkatkan remineraliasi enamel. Pemeliharaan ion kalsium dan pH saliva di rongga mulut dapat dilakukan dengan mengonsumsi yoghurt untuk menjaga keseimbangan mikroba dalam mulut, sehingga pertumbuhan bakteri-bakteri patogen penghasil asam dapat dihambat dan meningkatkan sekresi saliva.8,9

Yoghurt menjadi salah satu produk olahan susu yang banyak dikonsumsi masyarakat. Yoghurt merupakan produk olahan susu yang diasamkan melalui proses fermentasi yang pada awalnya menggunakan kultur bakteri Lactobacillus spp dan S. thermophilus. Secara komersial yoghurt mulai diproduksi di era 1970. Konsumsi yoghurt didunia bermula sejak tahun 1975 dan terus meningkat hingga saat ini. Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi, konsumsi yoghurt terus meningkat selama dua puluh tahun terakhir tercatat dari tahun 2005 sampai 2010 konsumsi yoghurt bertambah sebesar 22%. Berdasarkan survei yang di lakukan BPS tahun 2011 menunjukkan bahwa tingkat konsumsi yoghurt dari tahun ke tahun mengalami peningkatan selama kurun waktu 2002-2008.1,3,9

Beberapa komponen yang terdapat pada yoghurt memiliki jumlah yang lebih tinggi daripada susu seperti kalsium, protein, dan vitamin.7,10,11 Yoghurt juga mengandung probiotik yang memiliki manfaat menurunkan kadar kolestrol darah, menjaga kesehatan lambung dan mencegah kanker saluran pencernaan.2,12 Sekarang manfaat dari probiotik telah dikembangkan pada kesehatan rongga mulut. Probiotik yang sering digunakan pada yoghurt yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri kariogenik di rongga mulut adalah bakteri seperti Lactobacillus spp.13,14

Lactobacillus spp yang terdapat pada yoghurt dapat berkolonisasi dalam rongga mulut karena memiliki kemampuan melekat pada enamel. Selain itu, yoghurt juga memiliki kapasitas bufer yang tinggi, tidak menyebabkan erosif, dan memiliki potensi kariogenik yang rendah dikarenakan yoghurt mengandung protein.2,15

(3)

3

Penelitian yang dilakukan Ilyas pada 15 orang sampel yang diinstruksikan meminum yoghurt Lactobacillus spp dan S. thermophilus diperoleh hasil penurunan pH saliva setelah mengonsumsi yoghurt. Rerata pH saliva sebelum mengonsumsi yoghurt adalah 6,92 dan sesudah mengonsumsi yoghurt menjadi 6,18. Terdapat perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah mengonsumsi yoghurt terhadap pH saliva (p<0,05).15

Poureslami et al, meneliti efek produk olahan susu yang mengandung strains Lactobacillus spp seperti yoghurt dan espar (yoghurt tradisional masyarakat Iran) terhadap ion kalsium saliva. Subjek mengonsumsi yoghurt 200 ml dan espar 100 ml selama satu minggu. Hasil penelitian ini menunjukan mengonsumsi yoghurt terhadap ion kalsium saliva diperoleh hasil sebelum mengonsumsi yoghurt 2,10 mmol/L dan sesudah mengonsumsi yoghurt 2,44 mmol/L. Hasil mengonsumsi espar terhadap ion kalsium saliva diperoleh hasil sebelum mengonsumsi 2,12 mmol/L dan setelah mengonsumsi espar menjadi 3,04 mmol/L. Terdapat perbedaan bermakna antara mengonsumsi yoghurt dan espar terhadap peningkatan ion kalsium saliva (p<0,01).16

Pernyataan ini didukung penelitian yang dilakukan Purba terhadap 29 anak. Subjek diberi perlakuan mengulum yoghurt dengan strains Lactobacillus spp dan S. thermophilus selama 15, 30, dan 45 detik. Rerata pH saliva sesudah mengulum yoghurt 15 detik 6,24±0,57, 30 detik 6,60±29, dan 45 detik 6,96±0,46. Rerata ion kalsium saliva sesudah mengulum yoghurt 15 detik 2,58±0,23, 30 detik 2,69±0,29, dan 45 detik 2,87±0,42. Terdapat perbedaan yang bermakna antara mengulum yoghurt terhadap pH dan ion kalsium saliva (p<0,05).10

Yoghurt strains Lactobacillus spp dan S. thermophilus merupakan strains yoghurt yang memiliki efek bakterisidal untuk bakteri patogen di rongga mulut.17 Sedangkan yoghurt strain Lactobacillus spp merupakan salah satu merk yoghurt yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dan memiliki penjualan yang sangat baik di Indonesia. Terbukti penjualan yoghurt strain Lactobacillus spp mencapai 4.280.000 perhari di Indonesia. Maka dari uraian diatas, peneliti ingin mengetahui perbedaan efektifitas mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains dengan satu strain terhadap ion kalsium dan pH saliva. Penelitian ini dilakukan pada siswa SD

(4)

4

sebagai tindakan preventif bagi anak pada saat gigi permanen baru tumbuh sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya karies.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaanion kalsium dan pH saliva sebelum dan sesudah mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains dengan satu strain selama tujuh hari pada siswa SD Islam Namira?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ion kalsium dan pH saliva sesudah mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains dengan satu strain selama tujuh hari.

Tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui rerata ion kalsium sebelum mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains dengan satu strain.

2. Untuk mengetahui rerata pH saliva sebelum mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains dengan satu strain.

3. Untuk mengetahui rerata ion kalsium sebelum dan sesudah tujuh hari mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains dengan satu strain.

4. Untuk mengetahui selisih rerata ion kalsium saliva antara mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains dengan satu strain.

5. Untuk mengetahui rerata pH saliva sebelum dan sesudah tujuh hari mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains dengan satu strain.

6. Untuk mengetahui selisih rerata pH saliva antara mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains dengan satu strain.

1.4 Hipotesis

1. Terdapat efek mengonsumsi yoghurt selama tujuh hari terhadap ion kalsium saliva.

2. Terdapat efek mengonsumsi yoghurt selama tujuh hari terhadap pH saliva.

(5)

5 1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat : 1. Bagi ilmu pengetahuan

Yoghurt dapat digunakan sebagai alternatif pencegahan karies. 2. Bagi masyarakat

Dapat memberi informasi pada masyarakat mengenai manfaat yoghurt yang mengandung probiotik dua strains dengan satu strain sebagai alternatif pencegahan karies.

3. Bagi peneliti

Peneliti memperoleh pengalaman melakukan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

formulasi langkah demi langkah kategori induktif dari materi, dg mempertimbangkan defenisi kategori &amp;tingkat abstraksi.mengurutkan kategori lama atau formulasi kategori

[r]

bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 49 sampai dengan Pasal 53 Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa,

sesuai dengan hasil survei awal peneliti yang mendapatkan informasi bahwa pada SLB ABC TPI Medan terdapat anak Tunagrahita yang masih bersekolah dengan usia lebih 20

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat sumpah jabatan dan apabila dikemudian hari pernyataan ini ternyata tidak benar

Dalam pendapat Mahkamah yang dibacakan oleh Wakil Ketua MK Anwar Usman, Mahkamah berpendapat mengenai dalil Pemohon yang menginginkan agar Pasal 83 ayat (1) KUHAP sepanjang

Menakar Kinerja Partai Politik Era Transisi di Indonesia, Yogyakarta:

institusi Pemerintali/BUMN/BUMD maupun sektor privat, maka berikut ini kami sampaikan jadual Seri Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa yang akan diselenggarakan di BP-Unit