• Tidak ada hasil yang ditemukan

19966 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "19966 BAB I"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa karena dengan anugrah dan restunya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Menejemen Resiko K3 di Luar Gedung ini dengan tepat waktu meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga penulis berterimakasih pada Ibu Ns. AAA Yuliati Darmini, S.Kep.,MNS. selaku dosen mata kuliah Kesehatan Pariwisata yang telah memberi tugas ini kepada penulis.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita Menejemen Resiko K3 di Luar Gedung. Penulis menyadari sepenuhnya dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah yang sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang penulis susun ini, dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kata – kata yang kurang berkenan dan penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Denpasar, 29 Maret 2018.

(3)
(4)

DAFTAR ISI

JUDUL... 1

KATA PENGANTAR...2

DAFTAR ISI... 3

BAB I... 4

PENDAHULUAN...4

1.1. Latar belakang...4

1.2. Rumusan masalah...4

1.3. Tujuan masalah...4

BAB II... 6

PEMBAHASAN...6

2.1 Definisi... 6

2.2 Ruang lingkup kesehatan masyarakat...6

2.3 Prinsip dan pola yang memengaruhi derajat kesehatan masyarakat...9

BAB III... 14

PENUTUP... 14

3.1. Kesimpulan...14

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Pada zaman ini, kesehatan masyarakat adalah kepentingan yang tergolong utama pada setiap individu. Kesehatan adalah terbebas dari keadaan sakit atau keadaan yang merugikan baik itu secara bio, psiko, sosio, spiritual, emosional, dan ekonomi (WHO, 2015). Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat khususnya pada daerah-daerah yang sulit terjangkau dalam data.

Hal ini tertuang pada sasaran pokok RPJMN 2015 -2019 yang mana salah satu tujuannya adalah meningkatkan status kesehatan pada ibu dan anak yang mana mereka adalah pelahir dan sebagai penerus hidup bangsa dan negara. Program Indonesia Sehat menjadi program unggulan pemerintah pada tahun 2016 yang memiliki 2 pilar utama yakni : 1) paradigma sehat merupakan pengaruh utama dalam bentuk promotif, preventif dan pemerdayaan masyarakat. 2) lebih memperbaiki fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dan yang telah dibangun pada tatanan masyarakat. Status kesehatan pada masyarakat memiliki 4 dimensi yakni fisik, mental, sosial dan ekonomi.

Permasalahan yang terjadi pasa masyarakat saat ini adalah bagaimana masyarakat tidak mau atau kurang terlalu peduli terhadap kesehatan mereka secara menyeluruh. Masyarakat hanya mengunjungi tenaga medis apabila masyarakat sudah tidak mampu melakukan aktivitasnya. Munculnya permasalahan baru seperti gizi ganda (obesitas, stunting, wasting), tidak menular (diabetes melitus, hipertensi, kanker) yang di hubungkan rendahnya pola perilaku dan gaya hidup individu terlalu konsumtif seakan mendukung pernyataan terkait status kesehatan masyarakat yang harus terus ditingkatkan.

1.2. Rumusan masalah

a. Apakah definisi dari status kesehatan masyarakat ? b. Apa saja kah ruang lingkup kesehatan masyarakat ?

c. Apa saja prinsip dan pola yang dapat memengaruhi derajat kesehatan masyarakat ?

1.3. Tujuan masalah

a. Pembaca memahami definisi status kesehatan masyarakat.

b. Pembaca dapat memahami dan menyebutkan komponen ruang lingkup kesehatan masyarakat.

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi

Anda sebagai tenaga kesehatan pasti sudah sering mendengar kata kesehatan masyarakat. Kata kesehatan masyarakat terdiri dari 2 suku kata yakni kesehatan yang menurut WHO 2015 adalah terbebasnya suatu individu dari ancaman atau kondisi yang merugikan baik secara bio, psiko, sosio, emosi, spiritual dan ekonomi. Sedangkan masyarakat adalah kumpulan dari individu yang tinggal pada suatu wilayah, baik dalam radius desa, kecamatan, kabupaten, kota, provinsi atau negara Republik Indonesia. Jadi, dapat di simpulkan bahwa kesehatan masyarakat adalah terbebasnya masing-masing individu yang mendiami wilayah tersebut dari kondisi yang merugikan mereka baik dalam biologis, psiko, sosial, emosi, spiritual dan ekonomi.

Arti kesehatan menurut UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, yakni keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup secara produktif secara sosial dan ekonomis.

Tercantum pula dalam UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pada Pasal 2 memuat tentang sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

2.2 Ruang lingkup kesehatan masyarakat

Kesehatan masyarakat memiliki tujuan khusus yakni meningkatkan status atau derajat kesehatan yang di rasakan oleh masyarakat, meningkatkan kualitas hidup seseorang serta meningkatkan angka harapan hidup masyarakat (Kemenkes RI, 2016). Selain memiliki tujuan khusus, terdapat pula tujuan umum pada kesehatan masyarakat yakni meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh dalam memelihara kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan secara mandiri.

Ruang lingkup kesehatan masyarakat meliputi usaha-usaha: 1. Promotif (peningkatan kesehatan)

Peningkatan kesehatan adalah usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan yang meliputi usaha-usaha, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olah raga secara teratur, istirahat yang cukup dan rekreasi sehingga seseorang dapat mencapai tingkat kesehatan yang optimal.

(7)

Pencegahan penyakit adalah usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit melalui usaha-usaha pemberian imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil, pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini.

3. Kuratif ( pengobatan)

Pengobatan adalah usaha yang ditujukan terhadap orang sakit untuk dapat diobati secara tepat sehingga dalam waktu singkat dapat dipulikan kesehatannya.

4. Rehabilitatif (pemeliharaan kesehatan)

Pemeliharaan kesehatan adalah usaha yang ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari penyakit yang dideritanya.

Pada 4 usaha tersebut terdapat poin-poin penting untuk pengaplikasian dalam mencapai tujuan SDG’s (Sustainable Development Goals) yang ditetapkan oleh WHO sebagai program pembangunan lanjutan setelah keberhasilan MDG’s (Millenium Development Goals). SDG’s goals ini akan mulai di terapkan pada tahun 2016 – 2030, yang mana diharapkan bahwa setiap individu di dunia mendapatkan kehidupan yang layak seperti 17 tujuan dari program SDG ini diantaranya :

1. No Proverty – Pengentasan kemiskinan. Segala masyarakat yang kurang mampu akan di jamin oleh negara. Jadi, pada tahun 2030 diharapkan hasil yang di dapat adalah kemiskinan dapat dientaskan. Karena kemiskinan menjadi salah satu parameter status kesehatan masyarakat, yang mana semakin beruang seseorang maka status kesehatannya semakin terjamin. Namun, hal tersebut terbalik pada status kesehatan masyarakat kurang mampu.

2. Zero Hunger – Tidak ada kelaparan. Kelaparan merupakan sebuah parameter tentang status gizi masyarakat. Apabila kelaparan terjadi maka status gizi akan menurun yang akan berimbas pada statu kesehatan masyarakat yang akan rendah.

3. Good Health and Well being – Sehat dan sejahtera. Sehat dan sejahtera menjadi sebuah tolak ukur status kesehatan masyarakat karena sehat dan sejahtera adalah poin penting atau goals penting dalam pencapaian status kesehatan masyarakat.

4. Quality Education – Pendidikan yang berkualitas. Pendidikan menjadi sebuah faktor dalam kita menentukan sikap kita kepada seorang pasien, karena menurut beberapa penelitian semkain tinggi seseorang tersebut mengenyam pendidikan, maka semakin mudah pasien mengerti maksud kita sebagai tenaga kesehatan.

(8)

6. Clean Water and Sanitation – Air bersih dan sanitasi. Air merupakan salah satu penghidupan individu. Tanpa adanya air yang cukup maka individu dalam suatu masyarakat akan sakit dan tidak sejahtera.

7. Affordable and Clean energi – Energi bersih dan terjangkau. Energi yang bersih akan menimbulkan sebuah potensi positif dan potensi atau energi positif dipercaya dapat mempertahankan kestabilan kesehatan masyarakat.

8. Decent Work and Economic Growth - Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Dengan mendapatkan pekerjaan yang layak maka angka status kesehatan masyarakat akan terus meningkatnya status kesehatan masyarakat.

9. Industry, Innovation and Infrastructure – Industri, Inovasi dan Infrastuktur. Kesehatan masyarakat dapat ditunjang dengan adanya industri yang dibangun dengan inovasi yang menghasilkan infrastuktur untuk menunjang kesehatan masyarakat.

10.Reduced Inequalities – Mengurangi ketimpangan. Pada tatanan nyata, masih banyak kasus ketimpangan sosial khususnya yang terjadi. Seperti halnya diskriminasi, pasung dan pelanggaran hak asasi lainnya. Salah satu yang paling dirugikan di sini adalah gangguan pada kesehatan mental penderita.

11. Sustainable Cities and Communities – Kota dan komunitas yang berkelanjutan. Sebagai salah satu alternatif pembenahan status kesehatan masyarakat, kota sehat dan komunitas yang berkelanjutan dapat dijadikan parameter dan bahan promotif, preventif dan rehabilitatif untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.

12.Responsible Consumption and Production – Produksi dan konsumtif yang dapat di pertanggungjawabkan. Produksi yang dimaksud adalah konsumtif jika tidak seimbang maka akan terjadi penumpukan sampah yang mana akan memengaruhi keadaan sanitasi dan kenyamanan sekitar. 13.Climate Action – Perubahan iklim yang ditangani. Perubahan iklim

sudah menjadi momok dan pr bagi kita semua. Karena perubahan iklim menjadi faktor terbesar untuk status kesehatan masyarakat.

14.Life Below Water – Sumber daya laut dipelihara. Sumber daya laut seperti ikan yang menjadi makanan kita bersama. Apabila ekosistem lau dirusak dan isi kehidupan laut juga akan rusak lalu kita memakan hal yang telah rusak, maka tubuh kitapun akan rusak.

(9)

diperlukan oleh individu untuk menunjang kesehatan jiwa, karena jiwa yang sehat akan menimbulkan raga yang sehat pula.

17.Partnership for The Goals – Kerjasama untuk mencapai tujuan. Mendorong dan mempromosikan publik yang efektif, kemitraan masyarakat public swasta dan sipil, membangun pengalaman dan resourcing strategi kemitraan.

Selain memiliki tujuan umum, khusus yang berdasarkan kepada program WHO status kesehatan masyarakat mempunyai sasaran atau individu yang ingin dicapai. Karena memperbaiki sebuah status kesehatan harus dimulai dengan cara berjenjang. Berikut adalah sasaran peningkatan status kesehatan masyarakat :

1. Individu – individu adalah bagian dari sebuah keluarga. Jika seorang individu sakit, maka ia akan kehilangan peran dalam keluarga. Kehilangan peran dalam keluarga dapat menimbulkan ketidakseimbangan ekonomi, spiritual, dan emosional karena keluarga yang lain akan mengurus dan membantu individu yang sakit ini.

2. Keluarga – keluarga adalah unit terkecil dari sebuah masyarakat. Oleh karena itu kita mulai dari keluarga untuk membina bagaimana meningkatkan status kesehatan masyarakat yang sejahtera.

3. Kelompok khusus – kelompok khusus adalah kumpulan individu yang memiliki kesamaan baik dalam bentuk gender, kesamaan dalam pemenuhan kebutuhan atau yang lain. berikut adalah contoh kelompok khusus :

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan seperti; ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah, dan usia lanjut.

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan

bimbingan serta asuhan, di antaranya penderita penyakit menular dan tidak menular.

c. Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, di antaranya; wanita tuna susila, kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba, kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.

d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, di antaranya; panti werda, panti asuhan, pusat-pusat rehabilitasi dan penitipan anak.

2.3 Prinsip dan pola yang memengaruhi derajat kesehatan masyarakat A. Prinsip kesehatan masyarakat

Menurut Kemenkes RI (2016) Agar usaha kesehatan masyarakat dapat terlaksana dengan baik ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Sasaran pelayanan meliputi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat b. Dasar utama dalam pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat adalah

(10)

c. Kegiatan utama pelayanan kesehatan adalah di masyarakat atau komunitas bukan di rumah sakit.

d. Tenaga kesehatan adalah tenaga yang generalis.

e. Peran tenaga kesehatan terpenting adalah sebagai pendidik (health education) dan pembantu (change egent).

f. Praktik kesehatan masyarakat timbul dari kebutuhan aspirasi, masalah dan sumber yang terdapat di masyarakat.

g. Praktik kesehatan masyarakat di pengaruhi perubahan dalam masyarakat pada umumnya dan perkembangan masyarakat pada khususnya.

h. Praktik kesehatan masyarakat adalah bagian dari sistem kesehatan masyarakat.

i. Praktik kesehatan masyarakat merupakan gambaran dari seluruh program kesehatan di masyarakat.

B. Faktor yang memengaruhi derajat kesehatan masyarakat

Hendrik L. Blum mengatakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Pada gambar berikut menunjukan bahwa lingkungan mempunyai pengaruh dan peranan terbesar diikuti perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Prinsip-Prinsip dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat

1. Lingkungan (Environment)

(11)

lingkungan, misalnya; ketersediaan air bersih pada suatu daerah akan mempengaruhi derajat kesehatan karena air merupakan kebutuhan pokok manusia dan manusia selalu berinteraksi dengan air dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi perekonomian suatu masyarakat. Semakin miskin individu/masyarakat maka akses untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik maka akan semakin sulit. misalnya manusia membutuhkan makanan dengan gizi seimbang untuk menjaga kelangsungan hidup, jika individu/masyarakat berada pada garis kemiskinan maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan makanan dengan gizi seimbang.

Demikian juga dengan tingkat pendidikan individu/masyarakat, semakin tinggi tingkat pendidikan individu/masyarakat maka pengetahuan untuk hidup sehat akan semakin baik. Beberapa contoh faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan antara lain:

a. Adanya sanitasi lingkungan yang baik akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Ada norma agama pada umat beragama tentang konsep haram terhadap alkohol akan menurunkan tingkat konsumsi alkohol.

c. Dan semakin tinggi tingkat pendidikan individu maupun masyarakat maka pengetahuan akan cara hidup sehat semakin baik.

2. Perilaku (Life Styles)

Gaya hidup individu atau masyarakat merupakan faktor kedua mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat dan tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri, di samping itu juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan, sosial ekonomi dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya (Nusilmi, dkk., 2017). Contohnya: dalam masyarakat yang mengalami transisi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, akan terjadi perubahan gaya hidup pada masyarakat tersebut yang akan mempengaruhi derajat kesehatan. Misalnya: pada masyarakat tradisional di mana sarana transportasi masih sangat minim maka masyarakat terbiasa berjalan kaki dalam beraktivitas, sehingga individu/masyarakat senantiasa menggerakkan anggota tubuhnya (berolah raga). Pada masyarakat modern di mana sarana transportasi sudah semakin maju, maka individu/masyarakat terbiasa beraktivitas dengan

menggunakan transportasi seperti kendaraan bermotor sehingga

(12)

a. Perilaku perokok sejak dini akan meningkatkan risiko kanker pada paru-paru.

b. Perilaku mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food) akan meningkatkan risiko obisitas yang berisiko pada penyakit jantung.

c. Kebiasaan melakukan konsep 3 M (menguras, mengubur dan menutup) pada pencegahan DBD akan menurunkan prevalensi penyakit DBD.

3. Pelayanan Kesehatan (Health Care Services)

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan (Ramadhani, Afifah, 2017). Ketersediaan fasilitas sangat berpengaruh oleh lokasi, apakah dapat dijangkau oleh masyarakat atau tidak, tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan, informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan, serta program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Semakin mudah akses individu atau masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maka derajat kesehatan masyarakat semakin baik. Adapun faktor pelayanan kesehatan dapat mempengaruhi kesehatan, dapat terlihat sebagai berikut:

a. Adanya upaya promotif terhadap penularan HIV/AIDS akan menurunkan prevalensi HIV/AIDS.

b. Tersedianya sarana dan prasaran kesehatan yang baik akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas.

c. Adanya asuransi kesehatan akan memudahkan individu/masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan.

4. Keturunan (Heredity)

Faktor keturunan/genetik ini juga sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik atau faktor yang telah ada pada diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya: dari golongan penyakit keturunan, diantaranya: diabetes melitus, asma bronkia, epilepsy, retardasi mental hipertensi dan buta warna. Faktor keturunan ini sulit untuk di intervensi dikarenakan hal ini merupakan bawaan dari lahir dan jika di intervensi maka harga yang dibayar cukup mahal. Berikut ini contoh faktor keturunan dapat mempengaruhi kesehatan:

(13)
(14)

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2016. Laporan Kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat Tahun 2016. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Jakarta.

Nusilmi, dkk. 2017. Hubungan Status Gizi Dan Kesehatan Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Dua Lokasi Berbeda. Jurnal MKMI, Vol. 13 No.4. Desember 2017

Ramadhani, Afifah. 2017. Analisa Persyaratan Pelayanan Puskesmas Post Obstetric Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Dalam Pelayanan Keseatan Ibu. Universitas Dian Nuswantoro. 2017.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa pemberian pupuk organik super ACI berpengaruh nyata pada parameter produksi tanaman.Hal ini disebabkan terpenuhinya unsur hara makro

Kajian ini telah menunjukkan bahawa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tahap tekanan kerja dengan komitmen dan kepuasan kerja dalam kalangan guru-guru

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi karakter nasionalisme pada film Soegija, Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan

 PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp25,34 miliar pada tahun lalu atau turun 96,85% dari periode sebelumnya.. Capaian ini lebih baik dari tahun 2014

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran geografi adalah adanya penilaian dari sejumlah siswa bahwa pelajaran tersebut tidak menarik dan

Hal ini nampak dari Tabel Data Keseluruhan Pengaduan dan Pemantauan Berita Kasus di Media yang penulis dapatkan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia, yang menyebutkan bahwa

Dalam proses pembuatan karya seni patung benang ini penulis menggunakan ide dan eksperimentasi terhadap bahan benang yang akan dijadikan seni patung, selain itu

Perilaku yang Dipersepsikan nasabah bank ada dalam kategori sangat baik; sedangkan Keinginan untuk menggunakan ATM ada dalam kategori ingin menggunakan ATM di