• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be Vissta Planning (Studi Kasus : PT.Barito Prima Consultant) T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be Vissta Planning (Studi Kasus : PT.Barito Prima Consultant) T1 Full text"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode

Be Vissta Planning

(Studi Kasus : PT. Barito Prima Consultant)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Oleh :

Ega Yolanda Kawulusan

NIM : 682010057

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

2 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Metode Be Vissta Planning

(Studi Kasus : PT.Barito Prima Consultant)

1)

Ega Yolanda Kawulusan, 2) Andeka Rocky Tanaamah, 3) Agustinus Fritz Wijaya

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

E-mail: 1)egayola@ymail.com, 2)atanaamah@staff.uksw.edu, 3)

agustinuswijaya@staff.uksw.edu

Abstract

Information systems play an important role helping companies optimize their business processes to achieve corporate objectives and increase competitive advantage in the face of competition. The research was conducted at PT. Barito Prima Consultant, the company does not yet have information systems that need to be made of information systems strategic planning in order to optimize business processes in every part of PT. Barito Prima Consultant. This strategic planning method Vissta Be Planning to produce a competitive advantage based on the opportunities that are owned by the company. Analysis tools based on external and internal conditions are five forces, value chain activity, resulting in a solution of IS / IT and business benefits, then mapping the future of application development with Mc Farland strategic grid.

Keywords: Information Systems, Strategic Planning, Competitive Advantage, Be Vissta Planning, Five Forces, Value Chain Activity, Business Benefits, Application

Development, Mc Farland Strategic Grid.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

(8)

3 1. Pendahuluan

Penggunaan teknologi saat ini semakin meningkat dari hari ke hari berdasarkan survei yang dilakukan oleh asosiasi penyelenggara jasa internet indonesia (APJII) mengungkap jumlah pengguna teknologi internet pada tahun 2013 mencapai 71,19 juta, meningkat 13% dibanding tahun 2012 yang mencapai sekitar 63 juta pengguna [1]. Sistem informasi sekarang peranannya tidak hanya sebagai pengumpul data dan mengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan keuangan saja, tetapi mempunyai peranan yang lebih penting didalam menyediakan informasi bagi manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan, alokasi-alokasi sumberdaya, pengukuran dan pengendalian. Laporan-laporan dari sistem informasi memberikan informasi kepada manajemen mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi didalam organisasi untuk menjadi suatu bukti yang berguna didalam menentukan tindakan yang diambil.Sistem informasi berbasis komputer ini, sekarang menjadi suatu hal yang utama bagi pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah memanfaatkan sistem informasi komputer sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaan. [14]

Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi dipilih sebagai dasar penerapan manfaat SI/TI pada PT.Barito Prima Consultant berdasarkan masalah yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, penilitian ini diharapakan dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam mengembangkan infrastruktur SI/TI.[2] SI/TI yang

akan diterapkan dalam perusahaan berkaitan dengan tata kelola TI (IT

Governance) yang sudah dibentuk. IT Governance sebagai suatu sistem untuk

mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam mencapai tujuannya dengan memanfaatkan SI/TI dan proses didalamnya perlu sebuah perencanaan strategis supaya dapat diperoleh manfaatnya [5].

PT. Barito Prima Consultant merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan juga menyadari betapa pentingnya sebuah sistem informasi dalam membantu meningkatkan kinerja perusahaan terlebih dengan bidang layanan jasa yang tidak sedikit namun terdapat beberapa masalah seperti pencatatan proyek yang belum terstruktur contohnya pencatatan rencana kegiatan

perusahaan penyusunan jadwal kerja, perusahaan belum memiliki web resmi

sehingga menyulitkan perusahaan dalam promosi, pencatatan kegiatan administrasi dan non administrasi yang belum terstruktur sehingga terkadang ada data-data yang terhapus atau hilang, dan pengelolaan data keuangan perusahaan yang belum terstruktur berpeluang hilang data serta dapat memicu terjadinya kecurangan oleh pegawai.

Melihat permasalahan yang dihadapi, maka perlu dilakukan suatu

perencanaan strategis SI/TI yang akan diterapkan dengan mengunakan metode Be

Vissta Planning yang merupakan metode untuk menghasilkan sebuah perencanaan

(9)

4 2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu, dijelaskan sebagai berikut. Pertama,

penelitian berjudul “Penerapan metodologi Be Vissta Planning pada Konsultan

Teknik dan Manajemen“(Studi Kasus : PT. Virama Karya) bertujuan agar dapat menghasilkan suatu perencanaan strategis sistem informasi PT. Virama Karya untuk mendukung strategi bisnis yang telah dibuat perusahaan dalam jangka waktu 2004-2008 menggunakan metodologi perencanaan strategis sistem

informasi berbasis value bisnis Be Vissta Planning. Selain itu dengan metodologi

ini peneliti dituntun tahap demi tahap dengan rinci apa yang harus di identifikasi, di analisa dan di laporkan dalam laporan akhir. Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang sudah dibahas ini sangat dibutuhkan dan penting diterapkan pada PT. Virama Karya karena Keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain dapat dimiliki, meningkatkan daya saing yang meningkatkan kompetensi perusahaan dan kompetensi tenaga ahli sehingga strategi perusahaan tercapai [3].

Penelitian lain yaitu “Perencanaan Strategis Sistem Informasi dalam rangka

Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Perguruan Tinggi Menggunakan Metode

Be Vissta Planning” (Studi Kasus : UKSW Salatiga), penelitian ini bertujuan

untuk meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan menyusun strategi

SI/TI berupa Executive Information System (EIS)”. Hasil analisis yang diperoleh

dari penelitian ini menggambarkan bahwa penerapan SI/TI yang dilakukan di UKSW belum dapat mendukung proses bisnis secara keseluruhan. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis terkait penyusunan renstra SI/TI di UKSW

menggunakan metodologi Be Vissta Planning, maka diperoleh portofolio aplikasi

yang sebaiknya diterapkan di UKSW sehingga perlu dikaji kesiapan infrastruktur TI yang ada saat ini dapat mendukung implementasi aplikasi-aplikasi tersebut [4]. Penelitian lain yaitu “Penyusunan Metodologi Perencanaan Strategis Sistem

Informasi Berbasis Value Bisnis (Be Vissta Planning) dalam rangka

Meningkatkan Peran Strategis Sistem Informasi pada suatu Organisasi”,

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu perencanaan strategis (renstra) sistem informasi berbasis manfaat bisnis yang menghasilkan cetak biru bagi sistem,teknologi dan manajemen informasi disebuah perusahaan industri. Kesimpulan dari penelitian tersebut memberikan ruang terhadap penelitian selanjutnya, bagi pengembangan metodologi BVP pada organisasi dengan karakteristik tertentu, misalnya pada organisasi-organisasi yang bersifat non profit, seperti organisasi yang bergerak didunia pendidikan [2].

Penelitian lain yaitu “Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam Lingkungan Internal Perusahaan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tahap-tahap value chain dimana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai

tambah dapat membuat perusahaan lebih kompetitif. Analisis Value Chain

(10)

5

membentuk produk atau jasa tersebut, hal ini sangat penting untuk mengidentifikasi kesempatan dari persaingan, kemudian menentukan strategi kompetitifnya untuk bersaing dengan pesaingnya serta menjaga hubungan baik dengan supplier dan distributor untuk memaksimalkan nilai.[10]

Rumusan metodologi BVP didasarkan atas kelebihan-kelebihan metodologi

perencanaan strategis sistem informasi yang ada. BVP mengumpulkan

keunggulan-keunggulan metode perencanaan strategis sistem informasi dari Ward

dan Peppard, Wetherbe, Marthin dan Tozer, kemudian dikompilasi menjadi

metodologi Based On Value Information Systems Strategic Planning (BVP ).

Kelebihan-kelebihan metodologi perencanaan strategis sistem informasi tersebut.

Pertama, Ward dan P eppard (2002),adanya alur logis renstra SI/TI yang

mudah dan relatif lengkap, tersedianya alat pemrosesan renstra, tools dan teori yang ada dapat memberikan gambaran mengenai keadaan lingkungan eksternal bisnis, adanya prosedur yang merekam kegiatan dan proses internal non teknis SI/TI organisasi, adanya prosedur dalam melakukan pemilihan teknologi dari perkembangan teknologi yang ada.

Kedua, Wetherbe (2002), pemetaan antara kebutuhan aplikasi/sistem SI

dengan pemenuhan ditingkat infrastruktur TI, pengaturan alokasi sumberdaya SI/TI dalam kegiatan implementasi hasil renstra SI/TI, adanya mekanisme kontrol terhadap setiap kegiatan SI/TI yang dilakukan dan selalu dibandingkan dengan

rencana kerja atau blue print SI/TI yang dimiliki.

Ketiga, Marthin (1990), penjabaran visi, misi dan tugas pokok fungsional

kedalam bentuk matriks, adanya pemetaan yang jelas antara tugas pokok fungsional dalam struktur organisasi dengan kebutuhan data/informasi, pendefinisian dan pengelompokan masalah beserta cara pemenuhan kebutuhan

data/informasi untuk mengatasi masalah, pembentukan Entity Relationship

Diagram (ERD) organisasi keseluruhan secara umum, mempertimbangkan adanya

solusi alternatif bagi setiap pembuatan aplikasi bagi setiap pembuatan aplikasi, infrastruktur dan manajemen SI/TI organisasi.

Keempat, Tozer (1996), adanya masukan, proses, dan keluaran yang jelas

(11)

6 Metode Be Vissta Planning

Metode Be Vissta Planning perencanaan sistem informasi menggunakan

arah dan tujuan perusahaan yang telah dituangkan dalam rencana bisnis. Segala sesuatu yang menjadi hasil dalam rencana bisnis tersebut diinterpretasikan sebagai kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh bidang/divisi SI/TI. Bidang/divisi SI/TI tersebut lalu melakukan konsolidasi internal guna mengetahui kemampuan sumber dayanya dan pemenuhan kebutuhan akan informasi bisnis tersebut. Hasil konsolidasi internal tersebut berupa strategi sistem, manajemen, dan teknologi informasi kemudian dibuatkan prioritas pelaksanaan proyek dan jadwal implementasinya. [3]

Tabel 1. Metodologi analisis lingkungan organisasi internal dan eksternal

Internal Eksternal

Five Forces 

Value Chain Activity 

Mc Farlan Strategic Grid 

F ive F orces

Analisis kompetitif digunakan untuk mengevaluasi struktur lingkungan bisnis suatu industri dan tantangan dari pesaing dalam suatu industri. Hasil diagram kompetitif model suatu organisasi digunakan sebagai dasar untuk mengindentifikasi peluang dari eksternal organisasi guna pemanfaatan SI dan TI yang dapat menigkatkan keunggulan kompetitif bisnisnya. Porter (1985) membagi

kekuatan industri menjadi 5 bagian, yaitu: 1) daya tawar konsumen (bargaining

power of buyer), berasal dari konsumen produk/jasa dalam industri. Suatu

perusahaan perlu mempertimbangkan, mengetahui pengaruh, manfaat dan

keadaan daya tawar tersebut; 2) daya tawar pemasok (bargaining power of

supplier), berasal dari penyediaan produk/jasa yang turut berkontribusi pada

keunggulan kompetitif suatu perusahaan disuatu industri. Daya tawar pemasok akan kuat apbila pemasok memilki pasaokan terhadap produk yang unik/jarang ditemukan. Pemasok tersebut perlu memotivasi agar terus menerus melakukan kerjasama dengan suatu organisasi, begitu pula sebaliknya; 3) tekanan dari

pendatang baru (threats of new entrance), pendatang baru yang akan ikut serta

berkompetisi didalam perusahaan baru, perusahaan lama berstrategi bisnis yang berbeda untuk masuk ke pasar yang baru, perusahaan lama yang tadinya tidak berkompetisi pada area yang sama kini berpindah ke area yang sama dengan perusahaan kita. Tekanan tersebut disikapi perusahaan yang sudah ada dengan

meninggikan Entry Barrier, Entry Barries tersebut dapat berupa Entry

cost/Switching cost bagi konsumen yang tinggi, keluar dari persaingan, dan

berhenti dari bisnis; 4) tekanan dari produk pengganti (threat of substitute

product), tantangan ini berasal dari produk/jasa alternatif lain yang ditawarkan

perusahaan dalam suatu industri. Produk/jasa alternatif tersebut perlu mempertimbangkan alasan ketertarikan dan pilihan konsumen; 5) rivalitias intra

industri (intra industri rivalry), rivalitas yang terjadi berupa kompetisi diantara

(12)

7

Value Chain Activity

Analisis Value Chain Activity merupakan analisis aktifitas-aktifitas yang

menghasilkan nilai, baik yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. Konsep

Value Chain memberikan perspektif letak perusahaan dalam rantai nilai industri.

Analisis Value Chain membantu perusahaan untuk memahami rantai nilai yang

membentuk produk tersebut. Nilai yang berawal dari bahan mentah sampai dengan penanganan produk setelah dijual kepada konsumen. Perusahaan harus mampu mengenali posisinya pada rantai nilai yang membentuk produk atau jasa tersebut. Hal ini sangat penting untuk mengidentifikasi kesempatan dari persaingan. Setelah mengidentifikasi posisinya, maka perusahaan mengenali aktifitas-aktifitas yang membentuk nilai tersebut. Aktifitas-aktifitas tersebut dikaji untuk mengidentifikasi apakah memberikan nilai bagi produk atau tidak. Jika aktivitas tersebut memberikan nilai, maka akan terus digunakan dan diperbaiki untuk memaksimalkan nilai. Sebaliknya, jika aktifitas tersebut tidak memberikan nilai tambah maka harus dihapus.[10]

Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas-aktivitas yang tidak perlu atau aktivitas-aktivitas yang perlu, namun tidak efisien dan dapat diperbaiki. Jika aktivitas tidak bernilai tambah dilaksanakan, akan berakibat menambah biaya yang tidak perlu dan merintangi kinerja, sehingga menimbulkan biaya tidak bernilai tambah. Biaya tidak bernilai tambah adalah biaya yang disebabkan oleh aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah. Biaya tidak bernilai tambah dapat diartikan sebagai biaya atas aktivitas-aktivitas yang dapat dieliminiasi tanpa menimbulkan kesan buruk dari para pelanggan mengenai kinerja, fungsi, atau ukuran mutu lainnya suatu produk. Analisis aktivitas dapat menurunkan biaya dengan cara peniadaan aktivitas, pemilihan aktivitas, pengurangan aktivitas, dan penggunaan aktivitas secara bersama.[11] Kerangka rantai nilai membagi aktivitas dalam perusahaan menjadi dua kategori : 1). Aktivitas primer, aktivitas yang berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualannya dan distribusinya ke para pembeli dan servis setelah adanya penjualan; 2). Aktivitas pendukung, aktivitas yang membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas primer secara berkelanjutan.[12]

McFarlan Strategic Grid

McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI

berdasarkan konstribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada empat

kuadran (strategic, high potential, key operation, and support). Dari hasil

(13)

8

Gambar 1. Mc Farland Strategic Grid (Sumber : Ward and Peppard, 2002)

Desain Metodologi

Desain Metodologi BVP ini mendasarkan kegiatan renstra SI/TI

berpedoman pada dokumen rencana bisnis organisasi. Setiap data yang dituangkan dalam rencana bisnis organisasi tersebut di interpretasikan sebagai kebutuhan infomasi yang harus dipenuhi oleh bidang/divisi TI. Bidng atau divisi TI itu kemudian melakukan analisis kondisi internal dan eksternal guna mengetahui kemampuan sumberdayanya dan pemenuhan kebutuhan akan informasi bisnis tersebut. Hasil analisis internal dan eksternal tersebut berupa strategi sistem,manajemen, dan teknologi informasi yang kemudian dibuatkan prioritas pelaksanaan proyek dan jadual implementasinya. Berikut merupakan konsep desain metodologi BVP.

Tahapan pertama menelaah ruang lingkup dan strategi (ruang lingkup dan posisi/kondisi mutakhir organisasi), dengan melakukan identifikasi masalah, analisis lingkungan internal bisnis organisasi, analisis lingkungan internal SI/TI organisasi, analisis lingkungan eksternal bisnis organisasi, analisis eksternal SI/TI organisasi. Hasil akhir dari tahap 1 ini adalah gambaran mengenai keadaan bisnis perusahaan, serta peluang pemanfaatan SI/TI pada perusahaan dimasa depan, untuk mendapatkan keluaran tersebut kita perlu memperoleh informasi perusahaan berupa visi, misi, dan tujuan perusahaan serta menganalisis kondisi eksternal bisnis perusahaan untuk mengetahui perkembangan teknologi dalam dunia bisnis untuk mendukung strategi perusahaan dimasa depan. Mengetahui bagaimana posisi, keadaan dan kekuatan SI/TI perusahaaan.

(14)

9

Tahapan ketiga, mendefinisikan strategi (posisi dan kondisi kedepan yang ingin diraih beserta cara merealisasikannya), dengan melakukan prioritas dan pemilihan strategi SI/TI, pendetilan strategi SI/TI. Hasil dari tahap ini adalah kebijakan terhadap rencana implementasi SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant. Tahapan keempat, merencanakan implementasi (cara merealisasikannya), dengan membuat rencana pendukung SI/TI dan pembuatan jadwal waktu

pengerjaan. Tahapan kelima, mengkaji ulang implementasi (cara

merealisasikannya) dengan membuat rencana implementasi.[2]

3. Metodologi Penelitian

(15)

10

Gambar 2 Tahapan penelitian

Tahap 1 Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Organisasi. Pada tahap ini akan dilakukan observasi dan wawancara pada PT. Barito Prima Consultant untuk mendapatkan pemahaman mengenai kondisi perusahaan, proses bisnis perusahaan, dan kebutuhan SI/TI perusahaan. Hasil akhir dari tahap 1 ini adalah gambaran mengenai keadaan bisnis perusahaan, serta peluang pemanfaatan SI/TI pada perusahaan dimasa depan, untuk mendapatkan keluaran tersebut kita perlu memperoleh informasi perusahaan berupa visi, misi, dan tujuan perusahaan serta

menganalisis kondisi eksternal bisnis perusahaan untuk mengetahui

perkembangan teknologi dalam dunia bisnis untuk mendukung strategi perusahaan dimasa depan. Mengetahui bagaimana posisi, keadaan dan kekuatan SI/TI perusahaaan.[15]

Tahap 1

Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Organisasi

Lingkungan Eksternal Organisasi

Analisis Bisnis Eksternal

- Analisis Five Forces

Analisis Kondisi SI/TI Eksternal

Analisis Manfaat penerapan SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant

Lingkungan Internal Organisasi

Tahap 2 (Menentukan Target SI/TI)

Analisis Kesenjangan Aplikasi

Tahap 3 (Menentukan Strategi SI/TI)

Rencana Strategis

Tahap 4 (Menyusun Usulan SI/TI)

Penyusunan Rencana Implementasi dan Manfaat bisnis SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant

Analisis Bisnis Internal

- Analisis Value Chain Activity - Blue Print sistem informasi

Analisis Kondisi SI/TI Internal

(16)

11

Tahap 2 Menentukan Target bagi SI/TI. Pada tahap ini akan dilakukan observasi dan wawancara kepada manajer perencanaan dan direktur utama perusahaan, kemudian menentukan usulan strategi untuk memenuhi kebutuhan PT.Barito Prima Consultant. Hasil yang diperoleh pada tahap 1 akan menjadi usulan pada tahap ini. Setelah itu akan diperoleh usulan strategi SI/TI yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, untuk mendapatkan keluaran tersebut maka perlu adanya identifikasi masalah dan solusi bisnis internal pada perusahaan, identifikasi pemanfaatan SI/TI dari eksternal organisasi, Analisis kesenjangan kebutuhan informasi, membuat usulan strategi SI/TI.

Tahap 3 Menentukan Strategi SI/TI. Pada tahap ini akan dibuat strategi SI/TI dengan memperhatikan hasil wawancara, serta aturan kebijakan yang ada sehingga akan diambil kebijakan terhadap rencana implementasi SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant. Tahap 4 Rencana Implementasi SI/TI kemudian pada tahap ini akan dibuat rencana implementasi SI/TI yang akan diterapkan pada PT. Barito Prima Consultant. [4]

4. Hasil dan Pembahasan

Profil PT. Barito Prima Consultant

PT. Barito Prima Consultant terletak di jalan suprapto no.07 Palangka Raya, perusahaan ini diresmikan notaris sejak 26 April 1996 sebagai perusahaan yang menyediakan layanan jasa konsultansi untuk jasa-jasa konstruksi maupun non-konstruksi. Visi dan Misi PT.Barito Prima Consultant adalah senantiasa turut berperan serta dalam pembangunan nasional dengan dilandasi idealisme serta profesionalisme dengan didukung oleh personil yang handal dibidangnya masing-masing serta ditunjang dengan peralatan yang memadai, mampu melakukan pekerjaan diberbagai bidang sesuai keahlian.

Analisis F ive F orces

Penelitian ini dilakukan dengan Observasi dan Wawancara sehingga didapat

hasil analisis kekuatan menurut Five Forces pada PT.Barito Prima Consultant,

yang pertama adalah pesaing (competitor), perusahaan pesaing berlomba-lomba untuk meningkatkan strategi bisnis salah satunya dengan memiliki sistem informasi yang terintegrasi serta dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis dengan cukup baik serta mempermudah para pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan, hal tersebut secara tidak langsung berpengaruh pada PT. Barito prima Consultant yang mau tidak mau harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan para

pesaing.Kedua, analisis ancaman pesaing baru di fokuskan pada bagaimana jenis

pelayanan atau jasa dan strategi bisnis oleh pesaing baru tersebut dapat mengancam posisi PT. Barito Prima Consultant.

(17)

12

para pengguna jasa yaitu pemerintah dan perusahaan yang telah menerima hasil dari proyek yang sudah dikerjakan PT. Barito Prima Consultant, oleh karena itu proyek yang sudah didapat harus dikerjakan dengan baik dan tepat waktu sesuai kesepakatan kontrak antar kedua belah pihak, sehingga mereka akan memberikan

penilaian yang berpengaruh pada image PT. Barito Prima Consultant. Kelima,

analisis kekuatan menawar pemasok, yang dimaksud pemasok disini adalah pengguna jasa yang menggunakan jasa PT. Barito Prima Consultant yaitu pemerintah dan pengusaha, oleh sebab itu penting menjaga nama baik perusahaan dan kerja sama yang baik dengan para pengguna jasa sebelumnya sehingga calon pengguna jasa dapat memperhitungkan pengalaman PT. Barito Prima Consultant yang cukup baik di bidangnya.

Berikut merupakan pemetaan kebutuhan SI/TI PT. Barito Prima Consultant

berdasarkan hasil analisis Five Forces.

Tabel 2 Kebutuhan SI/TI dan Solusi SI/TI berdasarkan analisis Five Forces

Faktor Five Forces Kebutuhan SI/TI Solusi SI/TI

(18)

13

Berikut merupakan penjelasan solusi SI/TI berdasarkan analisis Five Forces

: 1) SIMANPRO (sistem informasi manajemen proyek), aplikasi ini berfungsi

untuk membantu pencatatan rencana proyek, jadwal pengerjaan proyek, tenaga ahli yang akan melakukan pengerjaan proyek, jadwal pengerjaan proyek, menyimpan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proyek yang akan dikerjakan, evaluasi laporan mingguan apa saja yang sudah mulai dikerjakan sesuai tahapannya, setelah selesai semua ada termin /tagihan untuk pemberi

proyek dari laporan anggaran proyek; 2) SITEK (sistem informasi pengelolaan

teknologi), aplikasi ini membantu pencatatan perangkat keras yang sudah ada

seperti computer, notebook, printer, LCD proyektor, scanner, plotter, camera

digital, theodolite, waterpass, GPS, echo sounding, total station, planimeter

digital, kompas, motor, dan mobil. Pencatatan meliputi jenis peralatan,

kapasitas/output saat ini, merk/type, tahun pembelian, kondisi peralatan saat ini, lokasi peralatan, dan bukti kepemilikan. Dari pencatatan tersebut diketahui kapan

akan dilakukan perawatan atau penggantian dengan alat baru; 3) SI CRM (sistem

informasi customer relationship), aplikasi ini berfungsi untuk membantu

pencatatan profile pelanggan dengan begitu akan membantu dalam menjalin relasi

bisnis kembali dengan pelanggan tersebut; 4) SI SCM (sistem informasi supply

chain management), aplikasi ini berfungsi membantu pencatatan pengadaan

barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan dalam pengerjaan proyek, contohnya material yang dibutuhkan proyek konstruksi dalam pengerjaan pembangunan jembatan, jalan, dan gedung, pencatatan meliputi jenis proyek, daftar material,

siapa supplier yang mendatangkan material, rencana anggaran untuk material

yang akan didatangkan oleh supplier, profile supplier. Dari pencatatan tersebut

diketahui biaya untuk supply material dan menjaga relasi bisnis dengan supplier;

5) Web promosi, aplikasi berbasis internet yang berfungsi untuk memperkenalkan

perusahaan kepada publik memberikan informasi meliputi profile perusahaan, visi, misi perusahaan, jenis layanan jasa, profile tenaga ahli, dan daftar proyek yang sudah rampung dikerjakan oleh PT. Barito prima Consultant dari awal berdiri hingga sekarang serta informasi sertifikasi yang menjadi dasar kualifikasi perusahaan.

Manfaat Penerapan SI/TI pada Kondisi SI/TI Eksternal Organisasi

(19)

14

laptop, perangkat keras lain nya adalah printer yang ukuran besar dan hanya tersedia tinta hitam putih sampai sekarang menggunakan printer yang memiliki fungsi scan dan fotocopy, kemudian media penyimpanan seperti disket yang memiliki kapasitas penyimpanan kecil sampai dengan hardisk yang memiliki kapasitas penyimpanan besar.

Sementara itu perkembangan sistem basis data berkembang cepat hingga

sekarang didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data

berbasis web sebagai suatu strategi bisnis dalam meningkatkan kinerja organisasi

didukung oleh perkembangan jaringan komunikasi dan keamanan data, saat ini perkembangan jaringan komunikasi sangat berpengaruh dalam menghubungkan

devices yang digunakan untuk saling berbagi data, dari menggunakan LAN (local

area network) jaringan untuk berbagi data hanya pada satu gedung , kemudian

berkembang menjadi WAN (wide area network), dan sekarang berkembang kearah

internet yang memungkinkan pengguna untuk mengakses data dimanapun berada sementara pada PT. Barito prima Consultant semenjak 10 tahun terakhir sudah mengandalkan internet dalam proses berbagi data contohnya melalui kirim dokumen melalui email, jika perlu berbagi data dengan kapasitas besar maka

digunakan Flashdisk atau Hardisk Eksternal. Setelah itu sistem keamanan data,

penting menjaga keamanan data dari berbagai serangan komputer seperti virus, dan cracker untuk mengantisipasi virus sementara PT. Barito prima Consultant masih menggunakan anti virus yang banyak digunakan pengguna komputer pada umumnya.

(20)

15

Tabel 3 Manfaat Penerapan SI/TI pada kondisi SI/TI eksternal organisasi

Kondisi SI/TI Eksternal Manfaat Penerapan SI/TI

- Perkembangan sistem

- Promosi melalui media sosial

- Memudahkan dalam penyelesaian aktivitas kerja dalam proses bisnis untuk mengintegrasikan ke semua bagian perusahaan dalam sebuah sistem informasi

- Meningkatkan kinerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara tidak langsung dapat menekan biaya.

- Menyimpan data berbasis internet memudahkan untuk mengakses dimanapun berada sehingga tidak perlu berada dikantor untuk mengolah data tapi bisa juga dilakukan sambil santai dirumah. - Selalu melakukan upgrade terhadap

anti virus yang sudah dibeli secara legal untuk mengamankan data-data dalam komputer.

- Melakukan promosi pada media sosial yang saat ini banyak diminati merupakan pilihan tepat untuk menekan biaya promosi, tidak perlu membayar mahal pasang iklan maupun membuat website resmi.

Analisis Value Chain Activity

Analisis lingkungan Bisnis internal organisasi, analisis ini dilakukan untuk mengetahui proses bisnis pada PT. Barito Prima Consultant sehingga dapat diketahui secara jelas rencana strategis SI/TI sesuai kebutuhan organisasi. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari kuesioner kode II dan V kemudian alat yang digunakan untuk menganalisis lingkungan bisnis internal organisasi

adalah Value Chain Activity. Analisis value chain activity dilakukan untuk

mengetahui aktivitas bisnis utama dan aktivitas bisnis pendukung, kemudian hasil analisis ini akan digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant.

(21)

16

Gambar 3 Value Chain Activity PT. Barito Prima Consultant

Aktivitas utama perusahaan : a). Bagian perencanaan, membuat rencana kegiatan serta langkah-langkah dalam rangka mencari kegiatan di instansi pemerintah dan swasta, setelah itu baru melaksanakan pengembangannya, kegiatan ini melibatkan Direktur utama, manajer bagian perencanaan dan staff perencanaan, b). Bagian pengawasan, bertugas melakukan audit terhadap bagian keuangan dan pengawasan terhadap bagian administrasi dan non administrasi, kegiatan ini melibatkan manajer pengawasan, bagian keuangan, dan bagian administrasi, c). Bagian studi, bertugas sebagai pelaksana kegiatan studi kelayakan, studi perencanaan umum dan studi mikro lainnya, kegiatan ini melibatkan manajer bagian studi, manajer bagian perencanaan, staff bagian studi, staff bagian perencanaan, dan bagian keuangan, d). Bagian sosial budaya, bertugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang bersifat peduli lingkungan dan pengabdian masyarakat, serta membantu pemerintah dalam pengembangan potensi daerah, kegiatan ini melibatkan manajer sosial budaya, manajer bagian perencanaan, staff bagian sosial budaya, bagian keuangan.

Aktivitas pendukung perusahaan: a). Bagian Keuangan, bertugas mengatur belanja perusahaan, mengurus termin/tagihan kepada pemberi proyek, dan membuat laporan keuangan perusahaan perbulan, kegiatan ini melibatkan manajer perencanaan, manajer pengawasan, manajer studi, manajer pengawasan, manajer sosial budaya, dan bagian administrasi, b). Bagian Administrasi, bertugas menyusun penawaran dengan pemberi pekerjaan atau pemberi proyek, kegiatan ini melibatkan direktur utama, manajer bagian perencanaan, manajer bagian pengawasan, dan bagian keuangan.

Tabel 4 Solusi SI/TI berdasarkan analisis value chain activity

Bagian/Unit Akrivitas

Utama

Kebutuhan bisnis Kebutuhan SI/TI Solusi SI/TI

Perencanaan - Membuat

Perencanaan Pengawasan Study

(22)

17

Studi Studi kelayakan , studi umum dan studi mikro

Kebutuhan bisnis Kebutuhan SI/TI Solusi SI/TI

Keuangan Membuat laporan keuangan dan mengurus

Berikut merupakan penjelasan solusi SI/TI yang didapat dari hasil analisis

value chain activity : 1) SIPREK ( sistem informasi perencanaan kegiatan proyek)

aplikasi ini membantu pencatatan kegiatan meliputi pencatatan rencana kegiatan

setelah mendapat informasi kegiatan proyek yang ada di instansi

(23)

18

informasi tentang jangka waktu pengerjaan tahapan proyek tersebut sisa berapa hari lagi dan setelah selesai semua tahapan akan ada kolom evaluasi keterlambatan ataupun sudah tepat waktu sesuai kesepakatan dengan pemberi proyek; 2) SITEK (sistem informasi pengelolaan teknologi), aplikasi ini membantu pencatatan perangkat keras yang sudah ada seperti komputer,

notebook, printer, LCD proyektor, scanner, plotter, camera digital, theodolite,

waterpass, GPS, echo sounding, total station, planimeter digital, kompas, motor,

dan mobil. Pencatatan meliputi jenis peralatan, kapasitas/output saat ini, merk/type, tahun pembelian, kondisi peralatan saat ini, lokasi peralatan, dan bukti kepemilikan. Dari pencatatan tersebut diketahui kapan akan dilakukan perawatan atau penggantian dengan alat baru; 3) SIPA (sistem informasi pengawasan administrasi), aplikasi ini membantu menyeleksi administrasi data dari pihak pemberi proyek dan menyimpan data-data dari pemberi proyek terkait proyek yang akan dikerjakan, serta scan surat kontrak dengan pemberi proyek; 4) SIPKSTUDI (sistem informasi penjadwalan kegiatan studi), aplikasi ini membantu pencatatan penjadwalan pelaksanaan studi kelayakan dan mencatat siapa pegawai yang akan melakukan pelaksanaan kegiatan, kemudian pencatatan anggaran untuk studi kelayakan tersebut; 5) SIPMAS (sistem informasi termin/tagihan), aplikasi ini membantu pencatatan jadwal kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan perusahaan dan pencatatan rencana apa saja kegiatan yang akan dilaksanakan, kemudian pencatatan anggaran biaya untuk kegiatan tersebut; 6) SIMKEU (sistem informasi manajemen keuangan), aplikasi ini membantu pencatatan laporan keuangan setiap bulan meliputi pendapatan, biaya, aktiva, kewajiban, dan ekuitas; 7) SITERTA (sistem informasi termin/tagihan), aplikasi ini membantu pencatatan biaya yang akan digunakan pada pengerjaan

proyek, dan kemudian menghasilkan output tagihan untuk pemberi proyek; 8)

SIADMIN (sistem informasi administrasi), aplikasi ini membantu melakukan penyimpanan data pemberi proyek dan data-data lain terkait pengerjaan proyek; 9) SIPEG (sistem informasi pegawai), aplikasi ini membantu menyimpan data-data pegawai yang meliputi identitas nama, alamat, pendidikan terakhir, kontak nomor telpon dan alamat email yang bisa dihubungi, pengalaman kerja (jika ada), scan ijazah terakhir, dan sertifikat penunjang (jika ada).

Blue Print Sistem Informasi berdasarkan kebutuhan bisnis perusahaan

(24)
(25)

20 Portofolio Aplikasi Mendatang menggunakan Mc Farlan Strategic Grid

Berdasarkan usulan solusi SI/TI dan blue print sistem informasi pada PT. Barito Prima Consultant yang telah dibuat sebelumnya maka hanya usulan baru

yang akan dipetakan pada matriks Mc Farlan Strategic grid karena perusahaan

belum memiliki SI/TI

Gambar 5 Mc Farlan Strategic Grid Portofolio Aplikasi Mendatang

Key operational sistem informasi yang penting untuk mendukung

kelangsungan bisnis saat ini dan harus selalu dijaga ke efektifannya, aplikasi seperti SIMKEU, SITERTA, dan SIADMIN merupakan aplikasi yang diperlukan

untuk aktivitas perusahaan sehari-hari. Support membantu meningkatkan efisiensi

proses bisnis dan efektivitas manajemen, namun tidak kritis bagi bisnis, aplikasi SIPMAS merupakan aplikasi pendukung yang tidak terlalu berpengaruh dalam

mencapai sasaran bisnis perusahaan. Strategic sistem informasi yang kritis untuk

bisnis dan kesuksesan mendatang,aplikasi SIPEG, SIPA, dan SIPREK merupakan

aplikasi yang menentukan berjalannya kegiatan dari pemberi proyek. High

potential sistem informasi yang terwujud dari inovasi-inovasi baru dan sangat

potensial mencapai keunggulan kompetitif aplikasi SITEK dan SIPKSTUDI merupakan aplikasi yang berpotensi tinggi dapat meningkatkan kinerja dimasa mendatang.

Berdasarkan solusi SI/TI yang telah dipetakan sebelumnya ke dalam Mc

Farlan Strategic Grid, maka selanjutnya akan dilakukan analisis kesenjangan

aplikasi yang harus ada untuk memenuhi kebutuhan PT.Barito Prima Consultant.

Analisis ini dilakukan untuk menentukan aplikasi apa saja yang akan di-upgrade,

delete, dan direncanakan untuk dibuat pada PT. Barito Prima Consultant

Strategic High potential

Key Operational Support

- SI pengelolaan data pegawai (SIPEG)

- SI pengelolaan teknologi (SITEK) - SI penjadwalan kegiatan studi

(26)

21

Tabel 5 Analisis kesenjangan aplikasi pada PT. Barito Prima Consultant

Usulan aplikasi Upgrade Delete Rencanakan

SI manajemen

Penentuan rencana strategis SI/TI dengan menggunakan tabel 5, analisis kesenjangan aplikasi dapat diketahui bagaimana keadaan SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant. Belum ada aplikasi yang dapat membantu kebutuhan setiap bagian, berdasar pada hasil analisis terhadap lingkungan bisnis dan SI/TI internal dan eksternal, diperoleh usulan solusi SI/TI yang harus dimiliki PT. Barito Prima Consultant sesuai dengan kebutuhan bisnis setiap bagian yang ada di perusahaan yaitu perencanaan, pengawasan, study, sosial-budaya, administrasi dan keuangan. Pada tabel 5, hanya terdapat 1 (satu) kebijakan yang akan diambil yaitu rencanakan membuat aplikasi baru untuk membantu perusahaan dalam mengintegrasikan proses bisnis disetiap unit bagian pada PT. Barito Prima Consultant.

Penyusunan rencana implementasi berdasarkan aplikasi yang telah

diusulkan maka dibuat sebuah Roadmap prioritas untuk 4 (empat) tahun kedepan

dengan memperhitungkan faktor keuangan perusahaan yang tidak memungkinkan untuk membuat dan membeli semua usulan aplikasi sistem informasi yang sudah diusulkan secara bersamaan, maka dari itu dibuat bertahap setiap tahunnya selama 4 tahun kedepan.

Tabel 6 Rencana implementasi SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant

(27)

22

Berikut penjelasan rencana implementasi SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant : 1). Tahun 2015 akan mulai dibangun sistem informasi yang terdapat

pada kolom Key Operational yaitu SIMKEU, SITERTA, dan SIADMIN. Ketiga

sistem informasi ini dibutuhkan untuk membantu penyelesaian pekerjaan sehari-hari pada aktivitas pendukung perusahaan yaitu administrasi dan keuangan sebab aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang menghasilkan nilai tambah untuk perusahaan sehingga perlu dioptimalkan terlebih dahulu. 2). Tahun 2016 akan

mulai dibangun sistem informasi yang terdapat dalam kolom Strategic yaitu

SIPEG, SIPA, dan SIPREK, ketiga aplikasi ini dibutuhkan untuk menunjang kegiatan dari pemberi proyek namun proses nya tidak berlangsung setiap hari hanya jika sedang ada proyek saja atau saat akan memeriksa dan entri data pegawai aplikasi ini baru akan digunakan, sehingga diputuskan dibangun 2 tahun kedepan. 3). Tahun 2017 akan mulai dibangun sistem informasi yang terdapat

pada kolom High Potential yaitu SIPKSTUDI dan SITEK kedua aplikasi ini

merupakan aplikasi yang berpotensi meningkatkan kinerja pegawai dimasa mendatang namun pembiayaan teknologi dan pengadaan kegiatan studi masih perlu waktu untuk mengoptimalkan nya, maka diputuskan dibangun 3 tahun kedepan. 4). Tahun 2018 akan mulai dibangun sistem informasi yang terdapat

pada kolom Support yaitu SIPMAS, aplikasi ini merupakan aplikasi yang tidak

terlalu berpengaruh dalam mencapai sasaran bisnis perusahaan karena kegiatan pengabdian masyarakat jarang dilakukan dan hanya akan dilakukan jika perusahaan memiliki dana lebih, maka dari itu diputuskan dibangun 4 tahun kedepan.

(28)

23

Tabel 7 Manfaat Bisnis SI/TI pada PT. Barito Prima Consultant No Manfaat SI/TI yang

Teridentifikasi

Ranti's Generic IS/IT Business Value

Kode

1 Mengurangi penggunaan

telepon pribadi.

Mengurangi/menekan biaya

telekomunikasi.

RCO-01

2 mengurangi biaya pembelian

ATK jika dilakukan pencatatan oleh sistem

Mengurangi biaya ATK

RCO-10

3 Beberapa proses kerja dapat

dilakukan oleh seorang

pegawai.

4 Mempercepat proses

pembuatan laporan harian,

mingguan, bulanan, dan

tahunan.

lebih akurat mengambil

keputusan dalam perencanaan, penetapan, dan evaluasi proyek.

Meningkatkan image karena

peningkatan kualitas layanan.

IQU-03

7 Proses pembayaran transaksi

dapat lebih cepat.

8 Mengurangi kesalahan hitung

dalam transaksi.

Mengurangi resiko dari

kesalahan hitung.

RRI-01

9 Mengurangi terjadinya

kehilangan data.

Mengurangi resiko kehilangan data.

RRI -05

10 Menghindari terjadinya

pemalsuan data oleh

perusahaan.

Mengurangi resiko dari

pemalsuan.

RRI-09

11 Menghindari terjadinya

penipuan/kecurangan administrasi.

Mengurangi resiko dari

kecurangan administrasi.

RRI-10

12 Mengurangi terjadinya

kesalahan penginputan data.

Mengurangi resiko kesalahan data.

RRI-06

13 Mengurangi kesalahan

pembayaran oleh klien.

Mengurangi resiko kesalahan pembayaran.

(29)

24

bisa transfer data melalui email; 2) Mengurangi biaya ATK dengan adanya sistem maka pencatatan tidak lagi dilakukan secara manual sehingga dapat mengurangi biaya pembelian alat tulis kantor; 3) Beberapa proses kerja dapat dilakukan oleh seorang pegawai sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya gaji untuk beberapa orang cukup untuk seorang pegawai; 4) Mempercepat proses pembuatan laporan dengan adanya sistem keuangan data-data keuangan bulan lalu jika ingin dilaporkan tidak perlu lagi dicatat atau diketik ulang tapi cukup diprint dari database sesuai tanggal yang diminta; 5) Mempercepat proses pengambilan keputusan dengan adanya sistem contohnya sistem pengawasan administrasi pada perusahaan sehingga pimpinan dapat mengambil keputusan dengan cepat dan akurat; 6) Mempermudah proses pekerjaan dengan adanya sistem secara tidak langsung dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan sehingga dapat

meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan image perusahaan dimata

masyarakat; 7) Proses transaksi bisa dilakukan dengan cepat dengan adanya sistem sehingga proses pembayaran tagihan bisa lebih dipercaya; 8) Mengurangi kesalahan hitung dengan adanya sistem perhitungan yang diinput sudah secara otomatis dilakukan oleh sistem sehingga tidak perlu lagi menghitung berulang-ulang, contohnya pada saat pembuatan laporan keuangan dan pada saat mengurus termin tagihan; 9) Mengurangi terjadinya kehilangan data dengan adanya sistem maka pada saat proses pencatatan sekaligus penyimpanan data akan lebih terstruktur; 10) Menghindari terjadinya pemalsuan data dengan adanya sistem

maka setiap pegawai memiliki user id masing-masing sehingga tidak sembarang

orang dapat mengakses data dan secara tidak langsung dapat meningkatkan keamanan data; 11) Mengurangi resiko dari kecurangan administrasi dengan adanya sistem proses admnistrasi sudah ada standar pengawasan sehingga mengurangi kecurangan administrasi; 12) Mengurangi resiko kesalahan penginputan data dengan adanya sistem maka pencatatan kegiatan perusahaan akan lebih terstruktur; 14) Mengurangi kesalahan pembayaran oleh klien dengan adanya sistem maka perhitungan tagihan sudah terstruktur dengan baik; 15) Klien merasa lebih yakin dengan jumlah tagihan yang dibayar dengan adanya sistem informasi yang terstruktur pada perusahaan sehingga meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Teknologi informasi bagi bisnis muncul dalam berbagai bentuk. Teknologi

informasi yang terintegrasi seperti internet, groupware, Enterprise Resource

Planning (ERP ) telah memperkuat kenyataan bahwa teknologi informasi telah

(30)

25

diperusahaan akan terintegrasi dengan sistem informasi manajemen keuangan (SIMKEU) dan pegawai dari tiap unit bagian tidak perlu melakukan migrasi data.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis pada PT. Barito Prima Consultant

menggambarkan bahwa penerapan SI/TI dapat mengintegrasikan proses bisnis pada unit bagian yang terdapat pada perusahaan diketahui melalui analisis yang

dilakukan. Analisys Five Forces menghasilkan situasi bisnis pada PT. Barito

prima Consultant dari kondisi eksternal kebanyakan para pesaing sudah memiliki sistem informasi yang terintegrasi sehingga di dapat hasil solusi SI/TI pada

kondisi eksternal perusahaan, Analisys Value Chain Activity menghasilkan

pengelompokan aktivitas berdasarkan aktivitas utama dan aktivitas pendukung pada perusahaan dan solusi aplikasi pada setiap aktivitas yang ada pada

perusahaan, kemudian dari analisis tersebut didapat blueprint dan fortopolio solusi

SI/TI yang berisi tentang analisis aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

Berdasarkan Blueprint dan Fortopolio tersebut diketahui prioritas aplikasi yang

akan diterapkan dimasa mendatang menggunakan alat analisis Mc Farlan

Strategic Grid. Setelah itu dilakukan analisis kesenjangan aplikasi diketahui

kondisi SI/TI diperusahaan bahwa disana belum memiliki aplikasi yang dapat mendukung proses bisnis sehingga diambil satu kebijakan yaitu membuat atau membeli aplikasi baru yang kemudian menghasilkan gambaran rencana implementasi aplikasi-aplikasi yang sudah diusulkan untuk diterapkan pada PT.

Barito Prima Consultant dengan membuat Roadmap prioritas untuk 4 tahun

(31)

26 6. Daftar Pustaka

[1] Sinaga, R. (2014, Januari 15). APJII: penguna internet di Indonesia terus

meningkat. Retrieved Januari 27, 2014, from www.antaranews.com:

http://www.antaranews.com/berita/414167/apjii-penguna-internet-di-indonesia-terus-meningkat (Diakses : 18 Juli 2014)

[2] Haris, W. 2002. Penyusunan Metodologi Perencanaan Strategis Sistem

Informasi Berbasis Value Bisnis (Be Vissta P lanning) dalam rangka

Meningkatkan P eran Strategis Sistem Informasi pada Suatu Organisasi.

Jakarta: Universitas Indonesia.

[3] Imelda, 2008. Penerapan Metodologi Be Vissta Planning pada Konsultan

Teknik dan Manajemen. (Studi kasus : PT. Virama Karya), Bali :

Konferensi Nasional Sistem dan Informatika.

[4] Fritz Wijaya, A. 2011. Perencanaan Strategis Sistem Informasi dalam

rangka meningkatkan Keunggulan Kompetitif Perguruan Tinggi

Menggunakan Metode Be Vissta Planning. (Studi Kasus : UKSW Salatiga)

[5] Weil, P., Ross, J. W., 2006, IT Governance, Massachussets: Harvard

Bussiness School Press.

[6] Sulistyo, Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya

Sastra & Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

[7] Raghunathan, B., Raghunathan, T. S., & Qiang Tu, 1999, Dimensionality

of The Strategic Grid F ramework: The Construct and its Measurement,

INFORMAS: Information System Research.

[8] Ranti, B., 2004, Materi Kuliah: Information Economics, Jakarta:

Lingkungan Internal Perusahaan, Banyuwangi : Universitas 17 Agustus

1945

[11] Supriyono. 2002. Akuntansi Biaya Dan Akuntansi Manajemen Untuk

Teknologi Maju Dan Globalisasi. Edisi 2.Yogyakarta : BPFE.

[12] Hitt, Michael A, R. Duane Ireland, and Robert E.Hoskisson. 2005.

Strategic Management-Competitiveness and Globalization. USA:

Thomson International Student Edition.

[13] Ward, J. and Griffiths, P. Strategic Planning for Information System 2nd

ed. Chicester: John Wiley & Son, 1996

[14] Jogiyanto. 2003. SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI P endekatan

Terintegrasi : Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan, dan

Pengelolaan. Yogjakarta : Andi Offset.

[15] Ward, J., Peppard, J., 2002, Strategic Planning for Information Systems 3rd

Ed., UK : John Willey & Sons, Ltd.

[16] Muslichah (2011, April 13)

http://blog.stie-

Gambar

Gambar 1.  Mc Farland Strategic Grid (Sumber : Ward and Peppard, 2002)
Gambar 2  Tahapan penelitian
Tabel 2  Kebutuhan SI/TI dan Solusi SI/TI berdasarkan analisis Five Forces
tabel 3
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh bahwa kemampuan subjek laki- laki dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah berbentuk kontekstual yaitu subjek laki-laki dengan

Instrumen dalam penelitian ini berbentuk essay yang berjumlah tujuh butir soal.Setelah dilakukan wawancara secara langsung dengan guru mata pelajaran Fisika kelas

a) Mengenali dan menggunakan hubungan antar ide-ide dalam matematika. Dalam hal ini koneksi dapat membantu siswa untuk memanfaatkan konsep-konsep yang telah mereka

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor penyebab kejahatan penadahan kendaraan bermotor

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan diperoleh hasil yang pertama pengawasan terhadap LSM di kabupaten Tulang Bawang Barat meliputi:pendataan, Laporan secara

haters dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Di dalam KUHP pencemaran

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dasar pertimbangan hakim menjatuhkan putusan dibawah ancaman minimal terhadap pelaku anak yang melakukan pencabulan

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tulungagung untuk memenuhi salah satu persaratan dalam menyelesaikan. Program Sarjana Strata Satu Ilmu