• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Mengkur Tekanan Darah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Mengkur Tekanan Darah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM 6

ILMU FISIOLOGI TERNAK

“ MENGUKUR TEKANAN DARAH SECARA TAK LANGSUNG PADA MANUSIA

Oleh :

Nama : Ahmad Rifais Nim : 1307105016

Kelompok A3

PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

(2)

PRAKTIKUM 6

MENGUKUR TEKANAN DARAH SECARA TAK LANGSUNG PADA MANUSIA

A. Maksud dan Tujuan

Mempelajari cara pengukuran tekanan darah tak langsung melalui arteri brachialis dengan berbagai macam sikap dan kerja.

B. Dasar Teori

Tekanan darah dalam pembuluh daarah di pengaruhi oleh antara ain tekanan systole dan diastole, dan tahanan dari pembuluh darah yang bersangkutan pada saat systole, darah menenkan dinding pembuluh ke segalah arah, oleh karena pembulu darah olastis, ini mengakibatkan pembulu mengembang. Sedangkan saat diastole pembulu akan menyempit kembali, ini menyebabkan darah terdorong ke depan. Dengan demikian aliran darah akan tetap terjadi, baik saat jantung berkontraksi (systole) maupun saat rolaksasi (diastole). Hal ini pula menjelaskan bahwa ada tekanan systole dan tekanan diastole.

Jika suatu arateri (mis. Brachialis) di tekan (mis.dengan spigmomanometer) dengan tekanan yang melibihi tekanan areteri tersebut, maka arteri akan terjepit dan tertutup, akibatnya tekanan tersebut lebih rendah dari tekanan aliran darah., maka pembuluh darah arteri akan membuka serta mengalirkan darah pada suatu saat pendek pada puncak tekanan systole. Pada saat inilah akan terdengan bunyi “deb” karena mengalirnya darah tadi menerobos arteri yang sebelumnya terbendung oleh manset spigmomanometer.

Jika tekanan spigmomanometer makin di kurangi, maka pembukaan arteri dan aliran darah mengambil waktu dari siklus jantung yang lebih lama. Pada suatu saat, sewaktu jantung bediastole, saat itu tekanan spigmomanometer mulai lebih rendah dari tekanan arteri, sehingga aliran darah akan kembali normal, ini menyebabkan bunyi “deb” akan menghilang.

C. Alat-alat Yang Dipakai

 Spigmomanometer

 Stetoskop

 Orang percobaan

 Mandset D. Tata Kerja

I. Tekanan darah arteri brachialis pada berbagai sikap a. Berbaring terlentang

(3)

b. Duduk

1. Suruhlah orang percobaan yang sama dengan tenang-tenang 3 menit 2. Catatlah tekanan darahnya 3 kali berturut-turut, tentukan nilai rata-ratanya. 3. Berapah nilainya? Dan apa yang saudara lihat dengan nilai waktu terbaring?

Mengapa? c. Berdiri

1. Suruhlah orang percobaan yang sama dengan tenang-tenang 2- 3 menit (orang yang sama)

2. Tetapkanlah tekanan darahnya 3 kali berturut-turut, berapah nilai rata-ratanya. 3. Berapah pada sikap ini, apa yang saudara lihat terhadap 2 dan 3 mengapa?

II. Tekanan darah arteri brachialis pada berbagai macam kera a. Kerja otak

1. Suruhlah orang percobaan mengerjakan soal yang sulit 2-3 menit (orang yang sama dengan A)

2. Hitunglah tekanan darahnya. Bandingkan nilainya waktu hanya duduk diam saja.

b. Kerja Otot

1. Suruhlah orang percobaan yang sama melakukan kerja otot (Jongkok-berdiri) selama 1 menit.

2. Catatlah tekanan darahnya, 3 kali berturut-turut setiap 30 detik sehingga tekanannya kembali normal, semuanya di kerjakan dalam sikap duduk.

(4)

E. Hasil dan Pembahasan

 Orang Percobaan : Laki-laki

 Tekanan darah arteri brachialis pada berbagai macam sikap

KET. BERBARING DUDUK BERDIRI

1

 Tekanan darah arteri brachialis pada berbagai macam kerja :

KET. KERJA OTAK KERJA OTOT

(5)

Rata-rata Sistole = 350/3 = 116.7Distole = 230/3 = 76.7 Sistole = 400/3 = 133.3 Distole = 240/3 = 80

F. Kesimpulan

1. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada lengan atas

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu, aktivitasfisik, jenis kelamin, usia, kesehatan, dll

3. Pengukuran tekanan darah dapat menggunakan metodetidak langsung dengan auskultasi dan palpasi yang bisa menggunakan spigmomanometer dan stetoskop. 4. Semakin berat aktivitas tubuh , semakin cepat curah jantung karena adanya

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan di Iran tahun 2003 memperoleh hasil rerata tekanan darah sistolik, diastolik dan rerata tekanan darah arteri (mean arterial blood pressure/MABP)

Dengan mengetahui hubungan antara tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan nadi dan tekanan arteri rata-rata dengan fungsi kognitif pada usia lima puluh

DARAH DIASTOLIK, TEKANAN NADI DAN TEKANAN ARTERI RATA-RATA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA USIA DI ATAS LIMA PULUH TAHUN ” dan setelah mendapat kesempatan mengajukan

Dengan mengetahui hubungan antara tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan nadi dan tekanan arteri rata-rata dengan fungsi kognitif pada usia lima puluh

Judul Tesis : HUBUNGAN ANTARA TEKANAN DARAH SISTOLIK, TEKANAN DARAH DIASTOLIK, TEKANAN NADI DAN TEKANAN ARTERI RATA-RATA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA USIA DI

Pada menit ke-1 pasca aktifitas fisik tekanan sistolik testi sebesar 130 mmHg jauh berbeda dengan rerata pra latihan yaitu 106,6 mmHg dan tekanan sistolik testi di atas normal

Pada model pertama yaitu Audhea dengan massa 50 Kg saat normal (relaks) diukur tekanan darahnya diperoleh sistol 93 mmHg, diastol 65 mmHg, dan pulse 90

Sedangkan tekanan darah disaat seseorang sedang dalam keadaan beraktivitas disebut tekanan darah kausal yang memiliki angka yang lebih besar dari tekanan darah