• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TEKANAN DAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1. LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI TEKANAN DAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI

“PENGARUH SUHU DAN AKTIVITAS TERHADAP TEKANAN

DARAH DAN CARDIAC OUTPUT (CO)”

Dosen Pengampu: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes

Disusun Oleh : Nama: Sofyan Dwi Nugroho

NIM : 16708251021 Prodi : Pendidikana IPA

PRODI PENDIDIKAN SAINS PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

A. TUJUAN Tujuan kegiatan

1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap tekanan darah sistole dan diastole

2. Mengetahui pengaruh aktivitas tubuh terhadap tekanan darah sistole dan diastole Kompetensi Khusus

1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran tekanan darah sistole dan diastole.

2. Mahasisiwa dapat menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah sistole dan diastole

B. DASAR TEORI Tekanan Darah

Tekanan darah arterial adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampungnya. Tekanan ini berubah-ubah pada setiap saat siklus jantung. Selama sistole vaskuler, pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta, tekanan naik sampai puncak yag disebut tekanan sistolik. Selama diastole tekanan turun. Nilai terendah yang dicapai disebut tekanan diastolik (Pearce, 1995).

Tekanan darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk ke dalam arteri yang telah teregang. Selama diastole arteri masih tetap menggembung karena tahanan periferi dari arteriole-arteriole menghalangi semua darah mengalir ke dalam jaringan. Demikianlah maka tekanan darah sebagian tergantung kepada kekuatan dan volume darah yang dipompa oleh jantung dan sebagian lagi kepada kontraksi otot dalam dinding arteriole. Kontraksi ini dipertahankan oleh saraf vasokonstriktor dan dikendalikan oleh pusat vasomotorik dalam medula oblongata.pusat vasomotorik mengatur tahanan periferi untuk mempertahankan agar tekanan darah relatif konstan. Tekanan darah mengalami sedikit perubahan bersamaan dengan perubahan-perubahan gerakan yang fisiologik, seperti sewaktu latihan jasmani, waktu adanya perubahan mental karena kecemasab dan emosi, sewaktu tidur dan sewaktu makan. Karena itu sebaiknya tekanan darah diukur selalau sewaktu orangnya tenang, istirahat dan sebaiknya dalam sikap rebahan (Pearce, 1995).

(3)

tertentu, tekanan yang terus menerus tinggi, mungkin suatu gejala atau sebab dari macam-macam penyakit (Kimball, 1983).

Mengukur tekanan darah arterial menggunakan alat yang disebut sphigmomanometer. Lengan atas dibalut dengan selembar kantong karet yang dapat digelembungkan, yang terbungkus dalam sebuah manset dan yang digandengkan dengan sebuah pompa dan manometer. Dengan memompa maka tekanan dalam kantong karet cepat naik sampai 200 mmHg yang cukup untuk menjepit sama sekali arteri brakhial, sehingga tak ada darah yang dapat lewat dan denyut nadi pergelangan menghilang. Kemudian tekanan darah diturunkan sampai suatu titik dimana denyut dapat dirasakan atau lebih cepat, bila dengan menggunakan stetoskop denyut nadi brakhialis pada lekukan siku dengan jelas dapat didengar. Pada titik ini tekanan yang tampak dalam manometer dianggap tekanan sistolik. Kemudian tekanan di atas arteri brakhialis perlahan-lahan dikurangi sampai bunyi jantung dirasakan. Dan titik dimana bunyi mulai menghilang umumnya dianggap tekanan diastolik (Pearce, 1995).

Menurut Pearce (1995), nilai tekana darah normal dalam mmHg adalah sebagai berikut : Nilai Tekanan Darah Normal (Dalam mmHg)

Umur Diastolik Sistolik

Bayi 50 70-90

Anak-anak 60 80-100

Remaja 60 90-110

Dewasa muda 60-70 110-125 Dewasa 80-90 130-150

Perbedaan tekanan antara sistole dan diastole disebut tekanan nadi dan normalnya berkisar antara 30 sampai 50 mmHg. Batas terendah tekanan sistole pada orang dewasa diperkirakan 105 mmHg dan batas teratas ialah 150 mmHg. Pada wanita tekanan darahnya ialah 5-10 mmHg lebih rendah dari pada pria (Junqueira at all, 1998).

(4)

jantung 20 sampai 25 liter setiap menit. Tiap menit sejumlah volume yang tepat sama kembali dari vena ke jantung (Kastowo,1982).

Faktor yang mempertahankan tekanan darah

Menurut Pearce (1995), Faktor-faktor yang dapat mempertahankan tekanan darah adalah:

a. Banyaknya darah yang beredar

Untuk membuat tekanan dalam suatu susunan tabung maka perlu tabung diisi sepenuhnya. Oleh karena dinding pembuluh darah adalah elastik dan dapat mengembung maka harus diisi supaya dapat dibangkitkan suatu tekanan. Pemberian cairan seperti plasma atau garam akan menyebabkan tekanan naik lagi.

b. Viskositas

Viskositas darah disebabkan oleh protein plasma dan oleh jumlah sel darah yang berada di dalam aliran darah. Setiap perubahan pada kedua faktor ini akan merubah tekanan darah. Besarnya geseran yang ditimbulkan oleh cairan terhadap dinding tabung yang dilaluinya, berbeda-beda sesuai dengan viskositas cairan. Makin pekat cairan makin besar kekuatan yang diperlukan untuk mendorongnya melalui pembuluh.

c. Elastisitas dinding pembuluh darah

Di dalam arteri tekanan lebih besar dari pada yang ada dalam vena sebab otot yang membungkus arteri lebih elastik daripada yang ada pada vena.

d. Tahanan Tepi

Tahanan yang dikeluarkan oleh geseran darah yang mengalir dalam pembuluh. Tahanan utama pada aliran darah dalam sistem sirkulasi besar berada di dalam arteriole. Dan turunnya tekanan terbesar terjadi pada tempat ini. Arteriole juga menghaluskan denyutan yang keluar dari tekanan darah sehingga denyutan tidak kelihatan di dalam kapiler dan vena.

Frekuensi Denyut Jantung

(5)

dalam sekali pompa, rata-rata untuk orang dewasa adalah 70 ml. Starling’s law yaitu makin tinggi regangan pada otot jantung maka makin kuat kontraksinya .

C. METODE PRAKTIKUM

Jenis Kegiatan : Eksperimen

Obyek Pengamatan : Tekanan darah arteri Alat dan bahan : Tensimeter dan stetoskop Cara kerja :

1. Lilitkan sabuk yang telah dilengkapi dengan pompa dan tensimeter pada lengan atas tepatnya diatas sendi siku. Letakkan kepala stetoskop pada bawah sabuk tekan tepat di atas arteri radialis selanjutnya dengarkan suara denyut jantung.

2. Pompa sampai sabuk tekan menekan lengan dan suara jantung tidak terdengar lagi. Setelah itu kendorkan sekrup pengatur pada pompa sedemikian rupa sehingga udara keluar (nggembos) dan pantau suara jantung dengan seksama

3. Apabila suara jantung terdengar (koroskof), maka hal itu menunjukkan tekanan sistole, teruskan penggembosan dan monitor terus suara jantung.

4. Lakukan pengukuran ini beberapa kali pada keadaan biasa dan keadaan segera setelah melakukan aktivitas.

D. TABEL PENGAMATAN

1. Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Kegiatan Lari

(6)

1

6 UKS 45 100 70 16 UKS 45 120 60

Rata2 28,31 105,94 74,06 28,31 121,25 75,88

Kesimpula n

Berdasarkan data rata2 Tekanan darah sistole dan diastole meningkat setelah melakukan kegiatan

2. Setelah melakukan kegiatan dan dipaparkan dengan air es selama 5 menit

Rata2 28,31 108,63 75,25 104,81 70,94

Kesimpulan tekanan darah menurun setelah dimasukkan freezer

(7)

5 CSW 39 75 70 5250 315000 7560000 6 ERW 22 79 70 5530 331800 7963200 7 LMP 23 75 70 5250 315000 7560000 8 EKO 42 70 70 4900 294000 7056000 9 CAG 34 80 70 5600 336000 8064000 1

0 PRM 25 67 70 4690 281400 6753600 1

1 FER 25 73 70 5110 306600 7358400 1

2 EKA 22 72 70 5040 302400 7257600 1

3 JUM 24 71 70 4970 298200 7156800 1

4 SDN 24,5 74 70 5180 310800 7459200 1

5 GWS 23,5 66 70 4620 277200 6652800 1

6 UKS 45 80 70 5600 336000 8064000 Rata2 28,31 73,44 70,00 5140,63 308437,50 7402500,00

Kesimpulan volume darah sehari 7402500

E. PEMBAHASAN

Praktikum yang biologi yang berjudul tekanan darah manusia ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh suhu terhadap tekanan darah sistole dan diastole dan pengaruh aktivitas tubuh terhadap tekanan darah sistole dan diastole.

Adapun alat dan bahan yang perlukan dalam praktikum ini yaitu stetoskop dan tensimeter. Serta objeknya adalah tekanan darah pada arteri manusia, dalam hal ini adalah semua mahasiswa S2 pendidikan IPA UNY Kelas B yang berjumlah 16 mahasiswa. Pertama-tama melilitkan sabuk yang telah dilengkapi dengan pompa dan tensimeter pada lengan atas tepatnya diatas sendi siku. Selanjutnya meletakkan kepala stetoskop pada bawah sabuk tekan tepat di atas arteri radialis selanjutnya dengarkan suara denyut jantung. Setelah itu memompa sampai sabuk tekan menekan lengan dan suara jantung tidak terdengar lagi. Setelah itu kendorkan sekrup pengatur pada pompa sedemikian rupa sehingga udara keluar (nggembos) dan pantau suara jantung dengan seksama. Apabila suara jantung terdengar (koroskof), maka hal itu menunjukkan tekanan sistole, teruskan penggembosan dan monitor terus suara jantung. Lalu meakukan pengukuran ini beberapa kali pada keadaan biasa dan keadaan segera setelah melakukan aktivitas serta memasukkan dalam freezer.

(8)

sedangkan diastole menunjuk angka 74,06 mmHg dan setelah melakukan aktivitas berupa lari neik turun tangga ternyata naik tekanan darah sistole nya menjadi 121,25 mmHg dan diastole menunjukkan angka 75,88. Tekanan darah setelah beraktivitas lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada saat istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada saat beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme sel yang bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran darah di dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang dibutuhkan akan semakin besar. Akibat adanya vasodilatasi pada otot jantung dan otot rangka serta vasokontriksi arteriol yang menyebabkan arteriol menyempit dan kerja jantung tiap satuan waktupun bertambah sehingga volume darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannyapun meningkat. Dapat dikatakan bahwa volume darah yang masuk dari arteri ke jantung meningkat. Pada organ-organ tersebut dan menyebabkan aliran darah ke saluran pencernaan dan ginjal berkurang. Persentase darah yang dialirkan ke organ-organ tersebut untuk menunjang peningkatan aktivitas metabolik keduanya dan kerja jantung juga akan semakin cepat dalam memompa darah. . Sedangkan pada saat tidak beraktivitas kondisi tekanan darah relatif lebih stabil karena kebutuhan oksigen tubuh masih terpenuhi dan tidak membutuhkan oksigen dengan segera untuk menggantikan oksigen yang hilang karena proses atau aktivitas fisiologik.

(9)

denyut jantung berakibat pada tekanan curah jantung, sehingga akan berpengaruh pada tekanan arteri.

Selanjutnya pada kegiatan ketiga yaitu mengitung cardiac output berdasarkan heart rate, didapatkan rata-rata denyut jantung seluruh populasi mahasiswa kelas B yaitu 73,44 kali tiap menit. Setelah dihitung dikalikan dengan stroke volume yaitu (x70) ml maka hasil cardiac outputnya adalah 5140,63 dan volume darah perhari selama 24 jam yang beredar dalam tubuh sebanyak 7402500 ml. Frekuensi denyut jantung (heart rate, HR) yaitu banyak denyut jantung permanent. Stroke volume yaitu volume satu kali pompa yang merupakan volume akhir diastole dikurangi volume kahir diastole. Volume akhir diatole dipengaruhi oleh: regangan, tekanan mendorong, (filling pressure) vena cava. Sedangkan Cardiac Output adalah banyak darah yang dipompa selama satu menit. Cardiac output merupakan hasil kali antara stroke volume (volume sekuncup) dengan frekuensi denyut jantung permenit. Stroke volume yaitu volume darah yang dipompa oleh jantung dalam sekali pompa, rata-rata untuk orang dewasa adalah 70 ml. Starling’s law (Hukum Starling) yaitu semakin tinggi regangan pada otot jantung, maka semakin kuat kontraksinya.

F. KESIMPULAN

1. Tekanan darah sistole dan diastole akan menurun pada suhu yang rendah. Penyebab pengaruh ini kemungkinan karena panas meningkatkan permeabilitas membran otot terhadap ion yang menghasilkan peningkatan proses perangsangan sendiri. Peningkatan frekuensi denyut jantung berakibat pada tekanan curah jantung, sehingga akan berpengaruh pada tekanan arteri.

2. Tekanan darah sistole dan diastole setelah beraktivitas lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada saat istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada saat beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari metabolisme sel yang bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran darah di dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah yang dibutuhkan akan semakin besar sehingga volume darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannyapun meningkat

G. DAFTAR PUSTAKA

Campbell and Reece. 2004 . Biologi . Jilid 3 edisi kelima . Jakarta : Erlangga Junqueira at all. 1998 . Histologi Dasar . Edisi kedelapan . Jakarta: EGC Kastowo, Hadi . 1982 . Zoologi Umum . Bandung : Penerbit Alumni Kimball, J. W. 2005 . Biologi . Jilid 2 Edisi Kelima . Jakarta : Erlangga

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat praktikum lapang ilmu pengelolaan terumbu karang di pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang pada tanggal 6 Desember 2014 kondisi perairan tidak

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : (1) Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan

aktiviti untuk merehatkan diri dan minda setelah penat bekerja. Untuk melancong mahupun pergi bercuti, anda perlulah melakukan pelbagai perancangan, termasuk persiapan belanjawan

8., Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1990 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Dal am BIdang Lalu Lirttas Dan Angkutan Jalan Kepada Oaerah Ting- kat I Dan Daerah Tlngkat

Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa sistem layanan tertutup merupakan sistem yang tidak memperbolehkan pengguna untuk mencari dan mengambil sendiri koleksi

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar IPA dapat di upayakan melalui penggunaan Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT)

Gambar 4.1 simulasi pada kecepatan aliran 2 m/s proses cut plot analisis pressure Dari hasil proses cut plot analisis presure, dapat disimpulkan bahwa pada bagian depan

Segala Puji Syukur yang tidak ada hentinya penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, bimbingan dan penyertaanNya yang selalu baru setiap pagi, sampai pada