PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI ASET DI
PT.INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
BERBASIS WEB
Utami Dewi Widianti
Program Studi Teknik Informatika UNIKOM
Jl. Dipati Ukur 112-114 Bandung
E-mail :
konichiwa_midhi@yahoo.com
ABSTRAK
Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Salah satunya pada perusahaan yang dibutuhkan menyampaikan informasi dari kepala ke karyawan ataupu sebaliknya. Belum tersedianya
sistem yang membantu pendokumentasian,
pengolahan dan pemeliharaan aset pada PT. INTI sehingga laporan dibuat secara langsung pada saat
dibutuhkan. Hal tersebut membuat sistem
pelaporannya belum terstruktur. Dalam pengaksesan informasi aset perushaan masih dinilai lambat.
Adanya keterlambatan dalam menyampaikan
informasi dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan suatu perusahaan. Untuk itu adanya permintaan dari Sub Divisi Adrus, untuk pembuatan sistem informasi dalam pemenuhan kebutuhan pengambilan keputusan. Metode penelitian yang digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan studi pustaka sedangkan tahap pengembangan sistem menggunakan model waterfall. Metode aliran data yang digunakan adalah
terstruktur yang terdiri dari DFD dalam
menggambarkan model fungsional dan ERD dalam menggambarkan model data.
Kata kunci : sistem, informasi, sistem informasi, aset perusahaan, PT.INTI.
1.
PENDAHULUAN
Sub Divisi Sekper & SDM Adrus PT. Industri
Telekomunikasi Indonesia memiliki sistem
informasi aset perusahaan yang divisualisasikan dalam bentuk website yang menggambarkan dokumentasi properti atau aset yang dimiliki
perusahaan.Tetapi pada kenyataanya sistem
informasi ini belum digunakan karena terbatas pada pendeskripsian dokumen saja, sehingga dalam aktivitas perusahaan masih digunakan sistem manual yang berdampak keberadaan aset perusahaan kurang termonitoring, pendokumentasian data yang masih berbentuk berkas tercecer sehingga jelas mengalami kesulitan dalam hal pemeliharaan dan pemenuhan
atas kebutuhan informasi mengenai aset perusahaan dinilai lambat.
Mengacu pada permasalahan diatas, maka berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di Divisi Sekper & SDM Adrus PT. Industri
Telekomunikasi Indonesia (INTI) dibutuhkan
pengembangan dari sistem informasi aset
perusahaan.Sub Divisi Sekper & SDM Adrus PT. Industri Telekomunikasi Indonesia memiliki sistem informasi aset perusahaan yang divisualisasikan dalam bentuk website yang menggambarkan dokumentasi properti atau aset yang dimiliki
perusahaan.Tetapi pada kenyataanya sistem
informasi ini belum digunakan karena terbatas pada pendeskripsian dokumen saja, sehingga dalam aktivitas perusahaan masih digunakan sistem manual yang berdampak keberadaan aset perusahaan kurang termonitoring, pendokumentasian data yang masih berbentuk berkas tercecer sehingga jelas mengalami kesulitan dalam hal pemeliharaan dan pemenuhan atas kebutuhan informasi mengenai aset perusahaan dinilai lambat.
Mengacu pada permasalahan diatas, maka berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di Divisi Sekper & SDM Adrus PT. Industri
Telekomunikasi Indonesia (INTI) dibutuhkan
pengembangan dari sistem informasi aset
perusahaan..
2.
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi dan Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitchdan K. Roscoe Davis sebagai berikut:Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.[1].
2.2 Evolusi Perangkat Lunak
Evolusi dari perangkat lunak itu sendiri meliputi:
Yang termasuk dalam pembangunan perangkat lunak itu sendiri meliputi dari daur hidup
perangkat lunak, yaitu : permintaan
(requirement), spesifikasi, perancangan (design), testing dan sebagainya.
2. Perawatan Perangkat Lunak
Merupakan proses-proses untuk memperpanjang waktu penggunaan sistem perangkat lunak yang
ada, sehingga tetap dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya sesuai dengan baik.
3. Migrasi Perangkat Lunak
Merupakan proses-proses yang memindahkan sistem yang ada ke sistem yang baru dikarenakan perkembangan dari kebutuhan perangkat lunak tersebut.
2.3 Metode Perancangan Sistem
2.3.1 Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.
2.3.2 Entity- Relationship Diagram
ERD hanya berfokus pada data, dengan
menunjukkan “jaringan data” yang ada untuk suatu
sistem yang diberikan. ERD sangat berguna bagi aplikasi di mana data dan hubungan yang mengatur data sangatlah kompleks. ERD pada mulanya diusulkan oleh Peter Chen untuk desain sistem database relasional dan telah dikembangkan oleh yang lainnya. Serangkaian komponen utama diindentifikasikan untuk ERD: objek data, atribut, hubungan, dan berbagai tipe indikator. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili objek data dan hubungan mereka.
2.3.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD –DAD/Diagram Alir
Data) memperlihatkan hubungan fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem, termasuk nilai masukan, nilai keluaran, serta tempat penyimpanan internal. DAD adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam
objek kemudian melewati proses yang
mentransformasinya ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain. DAD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design).
2.3.4 Kamus Data
Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah system data
dictionary adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.
2.4 PHP dan MySQL
PHP merupakan bahasa pemrogramana untuk script web server-side. Bahasa pemrograman PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf, seorang pemrogram C yang sangat handal. Semula PHP hanya digunakan untuk mencatat seberapa jumlah pengunjung pada hompage-nya. Rasmus adalah salah seorang pendukung open source. Karen itulah ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis atau freeware pada tahun 1995.
PHP memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa sejenisnya, yaitu:
1.Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa
script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
2.Web Server yang mendukung PHP dapat
ditemukan dimana - mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang relatif mudah.
3.Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena
banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4.Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa
scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.
5.PHP adalah bahasa open source yang dapat
digunakan di berbagai mesin (linux, unix,
windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
Kelebihan lain dari MySQL adalah
menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Structure Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktu yang telah distandarkan untuk semua program pengakses
database seperti Oracle, Posgres SQL, SQL Server,
dan lain-lain.
3.
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Analisis Prosedur yang sedang berjalanSetelah diadakan pengamatan sistem yang sedang berjalan, diperoleh satu prosedur sebagai prosedur sistem manual yang sedang berjalan yaitu prosedur pendokumentasian. Dimana prosedur ini terbatas melakukan pencatatan data aset dan pelaporan aset baru. Aliran dokumen akan lebih jelas terlihat pada flow map.
Sistem yang sedang berjalan adalah sistem pendokumentasian aset perusahaan secara manual. Aset atau properti diarsipkan dengan cara mendata langsung aset baru yang telah dilaporkan oleh bagian SPK yaitu bagian kontrak pengadaan aset baru dan langsung dilakukan pencatatan data aset. Sistem ini dinilai banyak terdapat kekurangan, diantaranya
sistem bekerja sebatas pendokumentasian /
pencatatan aset saja belum adanya pengolahan dan pemeliharaan aset, pendokumentasian data yang tidak teratur dan tidak terstruktur, berkas-berkas yang mudah hilang dan kegiatan pelaporan yang memakan waktu juga pengaksesan data yang terbatas. Untuk itu Sub Divisi Adrus membutuhkan
sistem informasi untuk pengelolaan dan
pendokumentasian aset atau properti perusahaan. Dalam hal ini sistem bekerja dengan sistem
berkas yang keberadaannya mudah hilang,
pengaksesan informasi yang terbatas, pelaporan yang manual sehingga akan memerlukan waktu lama untuk pembuatan laporan sesuai permintaan Divisi Sekper & SDM, proses sistem hanya terbatas pencatatan data aset saja belum adanya pengolahan aset dan pemeliharaan. Sehingga pemantauan keberadaan aset terbatas.
3.2 Analisis Basis Data
Dalam memodelkan data dan menggambarkan hubungan antara data yang ada pada sistem manual aset perusahaan digunakan alat bantu yaitu diagram E-R. Dari sistem manual pencatatan aset yang sedang berjalan dapat dilihat hubungan antar entitas.
Dari sistem manual pencatatan aset yang sedang berjalan dapat dilihat hubungan antar entitas.
Aset
Sub Divisi Adrus
Karyawan
SPK Kepala Sekper &
SDM Mekanik Utilitas Tanah Gedung
Terdiri dari
Untuk itu diusulkan untuk perancangan diagram E-R yaitu terdapat kunci yang unik (prima ry key) pada setiap entitas (tabel induk) yang dapat membedakan dengan atribut lainnya sehingga tabel
tersebut dapat dijadikan referensi untuk tabel yang lainnya
3.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran, volume data yang akan ditangani sistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta kontrol terhadap sistem.
3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional
Alat bantu yang digunakan untuk
menggambarkan kebutuhan fungsional sistem yang akan dibangun, yaitu diagram konteks dan diagram aliran data. Untuk menjelaskan bagaimana suatu masukan diproses pada sistem maka digunakan spesifikasi proses dan kamus data untuk mengetahui aliran data yang mengalir pada sistem.
SISTEM INFORMASI
ASET PERUSAHAAN
ADMIN KARYAWAN
KEPALA DIVISI SEKPER & SDM
username
Gambar 2 Diagram Konteks
Administrator
Karyawan
Kepala Divisi Sekper & SDM Login
4.0 Penyajian
informasi untuk karyawan informasi untuk
Kepala Divisi Sekper & SDM 7.0 info login invalid
valid sebagai admin valid sebagai admin
valid sebagai admin
valid
sebagai
admin
valid sebagai admin
dt gedung yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt gedung yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt gedung yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan info gedung yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt tanah yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt tanah yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt tanah yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan info tanah yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt mekanik yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt mekanik yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan dt mekanik yang
telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan info mekanik yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt utilitas yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt utilitas yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt utilitas yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan info utilitas yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt listrik yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt listrik yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt listrik yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan info listrik yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan
dt laporan gedung dt laporan tanah
dt laporan mekanik dt laporan utilitas
dt
laporan
utilitas
username, password info login invalid
valid sebagai kepala dt pilihan perintah info laporan gedung info laporan tanah info laporan mekanik info laporan utilitas info laporan listrik
dt gedung dt tanah dt mekanik dt utilitas
dt lisrtik dt pilihan perintah
dt pencarian Info jadwal gedung
dt lokasi yang akan ditambah, dirubah, dan dihapus
Info lokasi yang telah ditambah, dirubah, dan dihapus
dt_lokasi
dt lokasi yang telah ditambah, dirubah, dan dihapus
dt lokasi yang akan ditambah, dirubah, dan dihapus
penyerahan Dt deta
il dt detail penyerahan dt penyerahan
info jadwal gedung
dt user
Administrator dt login admin
info login_invalid
Kepala Divisi Sekper&SDM
Verifikasi password
1.2 dt_user
Verifikasi username
1.1
dt login admin info login_invalid dt password baru Info password baru
dt user baru info user baru
dt password baru
Info password baru
Gambar 4. DFD Level 1 proses 1.0
Administrator
Tambah data gedung
2.1
dt_gedung
Cetak data gedung
2.5 Ubah data
gedung 2.2
Hapus data gedung
2.3
Cari data gedung
2.4
dt gedung yg akan ditambah dt gedung yg akan ditambah
dt gedung yg akan diubah dt gedung yg akan diubah
dt gedung yg akan hapus dt gedung yg akan dihapus
dt gedung yg akan dicari dt gedung yg akan dicari
dt gedung yg telah ditambah
dt gedung yg telah diubah
dt gedung yg telah dihapus
dt gedung yg telah dicari info gedung yg telah ditambah
info gedung yg telah diubah
info gedung yg telah dihapus
info gedung yg telah dicari
dt gedung yg akan dicetak laporan gedung yg tercetak
dt laporan gedung yg telah tercetak
Kepala Divisi Sekper & SDM
laporan gedung yg
tercetak
Gambar 5 DFD Level 1 proses 2.0
Administrator
Tambah data tanah
3.1
dt_tanah
Cetak data tanah
3.5 Ubah data
tanah 3.2
Hapus data tanah
3.3
Cari data tanah
3.4
dt tanah yg akan ditambah dt tanah yg akan ditambah
dt tanah yg akan diubah dt tanah yg akan diubah
dt tanah yg akan hapus dt tanah yg akan dihapus
dt tanah yg akan dicari dt tanah yg akan dicari
dt tanah yg telah ditambah
dt tanah yg telah diubah
dt tanah yg telah dihapus
dt tanah yg telah dicari info tanah yg telah ditambah
info tanah yg telah diubah
info tanah yg telah dihapus
info tanah yg telah dicari
dt tanah yg akan dicetak laporan tanah yg tercetak
dt laporan tanah yg telah tercetak
Kepala Divisi Sekper & SDM
laporan tanah yg tercetak
Gambar 6 DFD Level 1 proses 3.0
3.5 Perancangan Sistem
Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan
dapat didenifisikan sebagai penggambaran,
perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan ini
menyangkut mengkonfigurasi dari
komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Perancangan sistem meliputi tahapan perancangan basis data, perancangan struktur menu,perancangan tampilan antarmuka, jaringan semantik dan perancangan prosedural. Untuk perancangan basis data bisa dilihat pada model struktur tabel berikut:
Tabel 1 Tabel Gedung
Nama Field Type Length Keteran
gan
kode_lokasi Char 3 Primary
key
kode_aset varchar 5
kondisi_bangunan Int bangunan_bertingkat/tid ak
Char 1
bangunan_beton/tidak Char 1
alamat_gedung varchar 50
luas_bangunan_dan_tin gkat
varchar 10
tgl_dokumen_gedung Datetime no_dokumen_gedung varchar 20 luas_tanah_bangunan varchar 10
no_kode_tanah varchar 20
asal_perolehan varchar 25
harga int 10
ket varchar 100
Tabel 2 Tabel Tanah
Nama Field Type Length Keterangan
Kode_lokasi char 5 Primary key
Kode_aset char 3
Luas_tanah varchar 10
Letak_tanah varchar 50
Hak_status_tanah varchar 20 Tgl_sertifikat_yanah Date No_sertifikat_tanah varchar 20
Penggunaan varchar 50
Kondisi_tanah int
Asal_perolehan varchar 25
Harga int
ket varchar 100
Tabel 3 Tabel Mekanik
Nama Field Type Length Keterangan
kode_lokasi char 5
kode_aset char 3
nama_mekanik varchar 50
jenis_mekanik char 5
kondisi_mekanik int jumlah_mekanik int
Dari struktur tabel tersebut menggambarkan tabel yang ada pada sistem aset yang akan dibangun.Selain tabel diatas terdapat tabel utilitas, tabeljadwal_gedung, tabeldetail_pemesanan, , tabel listrik, tabel user, tabel ruang, tabel lokasi, tabel gambar, tabel penyerahan, tabel detail_penyerahan.
4.
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Implementasi
Setelah sistem dianalisis dan didesain, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap untuk dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul-modul perancangan, sehingga pengguna dapat memberi masukan kepada pengembang sistem.
Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap halaman web yang dibuat dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut ini adalah implementasi antarmuka yang dibuat dan dibedakan antara antarmuka untuk karyawan dengan bagian administrator dan Kepala Divisi Sekper & SDM.Berikut beberapa contoh tampilan antar muka sistem yang sudah diimplementasikan:
Gambar 7. Tampilan Informasi Gedung
Gambar 8. Tampilan Informasi Tanah
Gambar 9. Tampilan Informasi Mekanik
Gambar 10. Tampilan Informasi Daftar Gedung
Gambar 11. Tampilan Informasi Daftar Tanah
Gambar 13. Tampilan Informasi Daftar Utilitas
Gambar 14. Tampilan Pencarian
4.2 Pengujian
Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem yang baru adalah metode pengujian black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
Rencana pengujian yang akan dilakukan dengan menguji sistem secara alpha dan beta. Pengujian
Sistem Informasi Aset Perusahaan berikut
menggunakan data uji berdasarkan data aset yang ada pada PT. INTI.
4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sample uji yang telah dilakukanmemberikan
kesimpulan bahwa pada proses masih
memungkinkan untuk terjadinya kesalahan pada
Pengujian Beta
Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dimana diuji secara langsung ke lapangan yaitu perusahaan yang bersangkutan dengan membuat kuesioner mengenai kepuasan user dengan kandungan point syarat user friendly untuk selanjutnyadibagikan kepada sebagian user dengan mengambil sample sebanyak 15 orang. Dari hasil kuesioner tersebut akan dilakukan
perhitungan statistik untuk dapat diambil
kesimpulannya terhadap penilaian penerapan sistem yang baru. Lembaran kuesioner dilampirkan.
5.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan analisis dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan terhadap pembangunan ulang sistem informasi aset perusahaan yang berbasisi web sebagai berikut:
a Sistem Informasi Aset Perusahaan yang berbasis
web dapat membantu dalam pengololaan aset perusahaan sehingga menghasilkan informasi yang valid.
b Menciptakan sistem informasi Aset perusahaan
yang tidak terbatas pada pendeskripsian ilustratif dokumen aset saja.
c Membantu dalam memudahkan pencarian
seputar informasi properti atau aset perusahaan dengan pencarian informasi yang lebih cepat.
d Sistem Informasi Aset Perusahaan dinilai dapat
dengan mudah dipelajari, sangat mudah
digunakan, dengan tampilan yang cukup
menarik, dan menyenangkan user.
e Metode pengembangan sistem yang digunakan
yaitu waterfall adalah sesuai, karena model ini menyarankan pendekatan pengembangan secara sekuen dan sistemastis untuk pengembangan perangkat lunak dimulai di level sistem, berlanjut ke analis, lalu perancangan, pemrograman, pengujian dan pemeliharaan.
5.2Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran
yang diharapkan yaitu dilakukan suatu
pengembangan Sistem Informasi Aset Perusahaan yang berbasis web ini sehingga keberadaannya bisa lebih user friendly, diadakannya pengembangan terhadap prosedur dan kelengkapan verifikasi nilai inputan atau pilihan pada program yang dibangun untuk menciptakan pemeliharaan yang lengkap terhadap data aset.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Jogiyanto HM,Akt MBA, “Analisis dan DesainSistem Informasi: pendekatan terstruktur
teoridan praktekaplikasi bisnis”,
Andi,Yogyakarta:2005.
[2] Bambang Hariyanto, Ir.,MT,”Rekayasa
sistemBerorientasi Objek”, Informatika,
Bandung.
[3] Abdul Kadir,”Konsep dan Tuntunan
PraktisBasis Data”,Andi, Yogyakarta:2000.
[4]Abdul Kadir, “Pengenalan
SistemInformasi”,Andi, Yogyakarta:2003.
[5] Bunafit Nugroho,”PHP dan MYSQL
DenganEditor Dreamwea verMX”, Andi,