• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika K (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika K (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI ASET DI

PT.INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

BERBASIS WEB

Utami Dewi Widianti

Program Studi Teknik Informatika UNIKOM

Jl. Dipati Ukur 112-114 Bandung

E-mail :

konichiwa_midhi@yahoo.com

ABSTRAK

Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Salah satunya pada perusahaan yang dibutuhkan menyampaikan informasi dari kepala ke karyawan ataupu sebaliknya. Belum tersedianya

sistem yang membantu pendokumentasian,

pengolahan dan pemeliharaan aset pada PT. INTI sehingga laporan dibuat secara langsung pada saat

dibutuhkan. Hal tersebut membuat sistem

pelaporannya belum terstruktur. Dalam pengaksesan informasi aset perushaan masih dinilai lambat.

Adanya keterlambatan dalam menyampaikan

informasi dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan suatu perusahaan. Untuk itu adanya permintaan dari Sub Divisi Adrus, untuk pembuatan sistem informasi dalam pemenuhan kebutuhan pengambilan keputusan. Metode penelitian yang digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan studi pustaka sedangkan tahap pengembangan sistem menggunakan model waterfall. Metode aliran data yang digunakan adalah

terstruktur yang terdiri dari DFD dalam

menggambarkan model fungsional dan ERD dalam menggambarkan model data.

Kata kunci : sistem, informasi, sistem informasi, aset perusahaan, PT.INTI.

1.

PENDAHULUAN

Sub Divisi Sekper & SDM Adrus PT. Industri

Telekomunikasi Indonesia memiliki sistem

informasi aset perusahaan yang divisualisasikan dalam bentuk website yang menggambarkan dokumentasi properti atau aset yang dimiliki

perusahaan.Tetapi pada kenyataanya sistem

informasi ini belum digunakan karena terbatas pada pendeskripsian dokumen saja, sehingga dalam aktivitas perusahaan masih digunakan sistem manual yang berdampak keberadaan aset perusahaan kurang termonitoring, pendokumentasian data yang masih berbentuk berkas tercecer sehingga jelas mengalami kesulitan dalam hal pemeliharaan dan pemenuhan

atas kebutuhan informasi mengenai aset perusahaan dinilai lambat.

Mengacu pada permasalahan diatas, maka berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di Divisi Sekper & SDM Adrus PT. Industri

Telekomunikasi Indonesia (INTI) dibutuhkan

pengembangan dari sistem informasi aset

perusahaan.Sub Divisi Sekper & SDM Adrus PT. Industri Telekomunikasi Indonesia memiliki sistem informasi aset perusahaan yang divisualisasikan dalam bentuk website yang menggambarkan dokumentasi properti atau aset yang dimiliki

perusahaan.Tetapi pada kenyataanya sistem

informasi ini belum digunakan karena terbatas pada pendeskripsian dokumen saja, sehingga dalam aktivitas perusahaan masih digunakan sistem manual yang berdampak keberadaan aset perusahaan kurang termonitoring, pendokumentasian data yang masih berbentuk berkas tercecer sehingga jelas mengalami kesulitan dalam hal pemeliharaan dan pemenuhan atas kebutuhan informasi mengenai aset perusahaan dinilai lambat.

Mengacu pada permasalahan diatas, maka berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di Divisi Sekper & SDM Adrus PT. Industri

Telekomunikasi Indonesia (INTI) dibutuhkan

pengembangan dari sistem informasi aset

perusahaan..

2.

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi dan Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitchdan K. Roscoe Davis sebagai berikut:Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.[1].

2.2 Evolusi Perangkat Lunak

Evolusi dari perangkat lunak itu sendiri meliputi:

(2)

Yang termasuk dalam pembangunan perangkat lunak itu sendiri meliputi dari daur hidup

perangkat lunak, yaitu : permintaan

(requirement), spesifikasi, perancangan (design), testing dan sebagainya.

2. Perawatan Perangkat Lunak

Merupakan proses-proses untuk memperpanjang waktu penggunaan sistem perangkat lunak yang

ada, sehingga tetap dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya sesuai dengan baik.

3. Migrasi Perangkat Lunak

Merupakan proses-proses yang memindahkan sistem yang ada ke sistem yang baru dikarenakan perkembangan dari kebutuhan perangkat lunak tersebut.

2.3 Metode Perancangan Sistem

2.3.1 Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.

2.3.2 Entity- Relationship Diagram

ERD hanya berfokus pada data, dengan

menunjukkan “jaringan data” yang ada untuk suatu

sistem yang diberikan. ERD sangat berguna bagi aplikasi di mana data dan hubungan yang mengatur data sangatlah kompleks. ERD pada mulanya diusulkan oleh Peter Chen untuk desain sistem database relasional dan telah dikembangkan oleh yang lainnya. Serangkaian komponen utama diindentifikasikan untuk ERD: objek data, atribut, hubungan, dan berbagai tipe indikator. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili objek data dan hubungan mereka.

2.3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD –DAD/Diagram Alir

Data) memperlihatkan hubungan fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem, termasuk nilai masukan, nilai keluaran, serta tempat penyimpanan internal. DAD adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam

objek kemudian melewati proses yang

mentransformasinya ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain. DAD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design).

2.3.4 Kamus Data

Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah system data

dictionary adalah katalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.

2.4 PHP dan MySQL

PHP merupakan bahasa pemrogramana untuk script web server-side. Bahasa pemrograman PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf, seorang pemrogram C yang sangat handal. Semula PHP hanya digunakan untuk mencatat seberapa jumlah pengunjung pada hompage-nya. Rasmus adalah salah seorang pendukung open source. Karen itulah ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis atau freeware pada tahun 1995.

PHP memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa sejenisnya, yaitu:

1.Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa

script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

2.Web Server yang mendukung PHP dapat

ditemukan dimana - mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang relatif mudah.

3.Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena

banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

4.Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa

scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.

5.PHP adalah bahasa open source yang dapat

digunakan di berbagai mesin (linux, unix,

windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

Kelebihan lain dari MySQL adalah

menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Structure Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktu yang telah distandarkan untuk semua program pengakses

database seperti Oracle, Posgres SQL, SQL Server,

dan lain-lain.

(3)

3.

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Setelah diadakan pengamatan sistem yang sedang berjalan, diperoleh satu prosedur sebagai prosedur sistem manual yang sedang berjalan yaitu prosedur pendokumentasian. Dimana prosedur ini terbatas melakukan pencatatan data aset dan pelaporan aset baru. Aliran dokumen akan lebih jelas terlihat pada flow map.

Sistem yang sedang berjalan adalah sistem pendokumentasian aset perusahaan secara manual. Aset atau properti diarsipkan dengan cara mendata langsung aset baru yang telah dilaporkan oleh bagian SPK yaitu bagian kontrak pengadaan aset baru dan langsung dilakukan pencatatan data aset. Sistem ini dinilai banyak terdapat kekurangan, diantaranya

sistem bekerja sebatas pendokumentasian /

pencatatan aset saja belum adanya pengolahan dan pemeliharaan aset, pendokumentasian data yang tidak teratur dan tidak terstruktur, berkas-berkas yang mudah hilang dan kegiatan pelaporan yang memakan waktu juga pengaksesan data yang terbatas. Untuk itu Sub Divisi Adrus membutuhkan

sistem informasi untuk pengelolaan dan

pendokumentasian aset atau properti perusahaan. Dalam hal ini sistem bekerja dengan sistem

berkas yang keberadaannya mudah hilang,

pengaksesan informasi yang terbatas, pelaporan yang manual sehingga akan memerlukan waktu lama untuk pembuatan laporan sesuai permintaan Divisi Sekper & SDM, proses sistem hanya terbatas pencatatan data aset saja belum adanya pengolahan aset dan pemeliharaan. Sehingga pemantauan keberadaan aset terbatas.

3.2 Analisis Basis Data

Dalam memodelkan data dan menggambarkan hubungan antara data yang ada pada sistem manual aset perusahaan digunakan alat bantu yaitu diagram E-R. Dari sistem manual pencatatan aset yang sedang berjalan dapat dilihat hubungan antar entitas.

Dari sistem manual pencatatan aset yang sedang berjalan dapat dilihat hubungan antar entitas.

Aset

Sub Divisi Adrus

Karyawan

SPK Kepala Sekper &

SDM Mekanik Utilitas Tanah Gedung

Terdiri dari

Untuk itu diusulkan untuk perancangan diagram E-R yaitu terdapat kunci yang unik (prima ry key) pada setiap entitas (tabel induk) yang dapat membedakan dengan atribut lainnya sehingga tabel

tersebut dapat dijadikan referensi untuk tabel yang lainnya

3.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran, volume data yang akan ditangani sistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta kontrol terhadap sistem.

3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional

Alat bantu yang digunakan untuk

menggambarkan kebutuhan fungsional sistem yang akan dibangun, yaitu diagram konteks dan diagram aliran data. Untuk menjelaskan bagaimana suatu masukan diproses pada sistem maka digunakan spesifikasi proses dan kamus data untuk mengetahui aliran data yang mengalir pada sistem.

SISTEM INFORMASI

ASET PERUSAHAAN

ADMIN KARYAWAN

KEPALA DIVISI SEKPER & SDM

username

Gambar 2 Diagram Konteks

Administrator

Karyawan

Kepala Divisi Sekper & SDM Login

4.0 Penyajian

informasi untuk karyawan informasi untuk

Kepala Divisi Sekper & SDM 7.0 info login invalid

valid sebagai admin valid sebagai admin

valid sebagai admin

valid

sebagai

admin

valid sebagai admin

dt gedung yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt gedung yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt gedung yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan info gedung yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt tanah yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt tanah yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt tanah yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan info tanah yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt mekanik yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt mekanik yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan dt mekanik yang

telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan info mekanik yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt utilitas yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt utilitas yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt utilitas yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan info utilitas yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt listrik yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt listrik yang akan ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt listrik yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan info listrik yang telah ditambah, dirubah, dihapus, dicari, dan dilaporkan

dt laporan gedung dt laporan tanah

dt laporan mekanik dt laporan utilitas

dt

laporan

utilitas

username, password info login invalid

valid sebagai kepala dt pilihan perintah info laporan gedung info laporan tanah info laporan mekanik info laporan utilitas info laporan listrik

dt gedung dt tanah dt mekanik dt utilitas

dt lisrtik dt pilihan perintah

dt pencarian Info jadwal gedung

dt lokasi yang akan ditambah, dirubah, dan dihapus

Info lokasi yang telah ditambah, dirubah, dan dihapus

dt_lokasi

dt lokasi yang telah ditambah, dirubah, dan dihapus

dt lokasi yang akan ditambah, dirubah, dan dihapus

penyerahan Dt deta

il dt detail penyerahan dt penyerahan

info jadwal gedung

dt user

(4)

Administrator dt login admin

info login_invalid

Kepala Divisi Sekper&SDM

Verifikasi password

1.2 dt_user

Verifikasi username

1.1

dt login admin info login_invalid dt password baru Info password baru

dt user baru info user baru

dt password baru

Info password baru

Gambar 4. DFD Level 1 proses 1.0

Administrator

Tambah data gedung

2.1

dt_gedung

Cetak data gedung

2.5 Ubah data

gedung 2.2

Hapus data gedung

2.3

Cari data gedung

2.4

dt gedung yg akan ditambah dt gedung yg akan ditambah

dt gedung yg akan diubah dt gedung yg akan diubah

dt gedung yg akan hapus dt gedung yg akan dihapus

dt gedung yg akan dicari dt gedung yg akan dicari

dt gedung yg telah ditambah

dt gedung yg telah diubah

dt gedung yg telah dihapus

dt gedung yg telah dicari info gedung yg telah ditambah

info gedung yg telah diubah

info gedung yg telah dihapus

info gedung yg telah dicari

dt gedung yg akan dicetak laporan gedung yg tercetak

dt laporan gedung yg telah tercetak

Kepala Divisi Sekper & SDM

laporan gedung yg

tercetak

Gambar 5 DFD Level 1 proses 2.0

Administrator

Tambah data tanah

3.1

dt_tanah

Cetak data tanah

3.5 Ubah data

tanah 3.2

Hapus data tanah

3.3

Cari data tanah

3.4

dt tanah yg akan ditambah dt tanah yg akan ditambah

dt tanah yg akan diubah dt tanah yg akan diubah

dt tanah yg akan hapus dt tanah yg akan dihapus

dt tanah yg akan dicari dt tanah yg akan dicari

dt tanah yg telah ditambah

dt tanah yg telah diubah

dt tanah yg telah dihapus

dt tanah yg telah dicari info tanah yg telah ditambah

info tanah yg telah diubah

info tanah yg telah dihapus

info tanah yg telah dicari

dt tanah yg akan dicetak laporan tanah yg tercetak

dt laporan tanah yg telah tercetak

Kepala Divisi Sekper & SDM

laporan tanah yg tercetak

Gambar 6 DFD Level 1 proses 3.0

3.5 Perancangan Sistem

Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan

dapat didenifisikan sebagai penggambaran,

perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan ini

menyangkut mengkonfigurasi dari

komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Perancangan sistem meliputi tahapan perancangan basis data, perancangan struktur menu,perancangan tampilan antarmuka, jaringan semantik dan perancangan prosedural. Untuk perancangan basis data bisa dilihat pada model struktur tabel berikut:

Tabel 1 Tabel Gedung

Nama Field Type Length Keteran

gan

kode_lokasi Char 3 Primary

key

kode_aset varchar 5

kondisi_bangunan Int bangunan_bertingkat/tid ak

Char 1

bangunan_beton/tidak Char 1

alamat_gedung varchar 50

luas_bangunan_dan_tin gkat

varchar 10

tgl_dokumen_gedung Datetime no_dokumen_gedung varchar 20 luas_tanah_bangunan varchar 10

no_kode_tanah varchar 20

asal_perolehan varchar 25

harga int 10

ket varchar 100

Tabel 2 Tabel Tanah

Nama Field Type Length Keterangan

Kode_lokasi char 5 Primary key

Kode_aset char 3

Luas_tanah varchar 10

Letak_tanah varchar 50

Hak_status_tanah varchar 20 Tgl_sertifikat_yanah Date No_sertifikat_tanah varchar 20

Penggunaan varchar 50

Kondisi_tanah int

Asal_perolehan varchar 25

Harga int

ket varchar 100

Tabel 3 Tabel Mekanik

Nama Field Type Length Keterangan

kode_lokasi char 5

kode_aset char 3

nama_mekanik varchar 50

jenis_mekanik char 5

kondisi_mekanik int jumlah_mekanik int

(5)

Dari struktur tabel tersebut menggambarkan tabel yang ada pada sistem aset yang akan dibangun.Selain tabel diatas terdapat tabel utilitas, tabeljadwal_gedung, tabeldetail_pemesanan, , tabel listrik, tabel user, tabel ruang, tabel lokasi, tabel gambar, tabel penyerahan, tabel detail_penyerahan.

4.

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi

Setelah sistem dianalisis dan didesain, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap untuk dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul-modul perancangan, sehingga pengguna dapat memberi masukan kepada pengembang sistem.

Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap halaman web yang dibuat dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut ini adalah implementasi antarmuka yang dibuat dan dibedakan antara antarmuka untuk karyawan dengan bagian administrator dan Kepala Divisi Sekper & SDM.Berikut beberapa contoh tampilan antar muka sistem yang sudah diimplementasikan:

Gambar 7. Tampilan Informasi Gedung

Gambar 8. Tampilan Informasi Tanah

Gambar 9. Tampilan Informasi Mekanik

Gambar 10. Tampilan Informasi Daftar Gedung

Gambar 11. Tampilan Informasi Daftar Tanah

(6)

Gambar 13. Tampilan Informasi Daftar Utilitas

Gambar 14. Tampilan Pencarian

4.2 Pengujian

Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem yang baru adalah metode pengujian black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Rencana pengujian yang akan dilakukan dengan menguji sistem secara alpha dan beta. Pengujian

Sistem Informasi Aset Perusahaan berikut

menggunakan data uji berdasarkan data aset yang ada pada PT. INTI.

4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sample uji yang telah dilakukanmemberikan

kesimpulan bahwa pada proses masih

memungkinkan untuk terjadinya kesalahan pada

Pengujian Beta

Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dimana diuji secara langsung ke lapangan yaitu perusahaan yang bersangkutan dengan membuat kuesioner mengenai kepuasan user dengan kandungan point syarat user friendly untuk selanjutnyadibagikan kepada sebagian user dengan mengambil sample sebanyak 15 orang. Dari hasil kuesioner tersebut akan dilakukan

perhitungan statistik untuk dapat diambil

kesimpulannya terhadap penilaian penerapan sistem yang baru. Lembaran kuesioner dilampirkan.

5.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan analisis dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan terhadap pembangunan ulang sistem informasi aset perusahaan yang berbasisi web sebagai berikut:

a Sistem Informasi Aset Perusahaan yang berbasis

web dapat membantu dalam pengololaan aset perusahaan sehingga menghasilkan informasi yang valid.

b Menciptakan sistem informasi Aset perusahaan

yang tidak terbatas pada pendeskripsian ilustratif dokumen aset saja.

c Membantu dalam memudahkan pencarian

seputar informasi properti atau aset perusahaan dengan pencarian informasi yang lebih cepat.

d Sistem Informasi Aset Perusahaan dinilai dapat

dengan mudah dipelajari, sangat mudah

digunakan, dengan tampilan yang cukup

menarik, dan menyenangkan user.

e Metode pengembangan sistem yang digunakan

yaitu waterfall adalah sesuai, karena model ini menyarankan pendekatan pengembangan secara sekuen dan sistemastis untuk pengembangan perangkat lunak dimulai di level sistem, berlanjut ke analis, lalu perancangan, pemrograman, pengujian dan pemeliharaan.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran

yang diharapkan yaitu dilakukan suatu

pengembangan Sistem Informasi Aset Perusahaan yang berbasis web ini sehingga keberadaannya bisa lebih user friendly, diadakannya pengembangan terhadap prosedur dan kelengkapan verifikasi nilai inputan atau pilihan pada program yang dibangun untuk menciptakan pemeliharaan yang lengkap terhadap data aset.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Jogiyanto HM,Akt MBA, “Analisis dan DesainSistem Informasi: pendekatan terstruktur

teoridan praktekaplikasi bisnis”,

Andi,Yogyakarta:2005.

[2] Bambang Hariyanto, Ir.,MT,”Rekayasa

sistemBerorientasi Objek”, Informatika,

Bandung.

[3] Abdul Kadir,”Konsep dan Tuntunan

PraktisBasis Data”,Andi, Yogyakarta:2000.

[4]Abdul Kadir, “Pengenalan

SistemInformasi”,Andi, Yogyakarta:2003.

[5] Bunafit Nugroho,”PHP dan MYSQL

DenganEditor Dreamwea verMX”, Andi,

Gambar

Gambar 1. Diagram ER
Tabel 2 Tabel Tanah
Gambar 9. Tampilan Informasi Mekanik
Gambar 13. Tampilan Informasi Daftar Utilitas

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent yaitu variabel kelas sosial, variabel kelompok referensi, variabel keluarga, dan variabel

Penyusunan RTRW Kabupaten ini merupakan kesempatan bagi pemerintah daerah untuk menyusun rencana tata ruang pembangunan yang realistis dengan memperhatikan kondisi

Penularan selesma dapat terjadi melalui inhalasi aerosol yang mengandung partikel kecil, deposisi droplet pada mukosa hidung atau konjungtiva, atau melalui kontak tangan

Perawatan pulpotomi adalah perawatan yang dilakukan pada gigi dewasa muda yang mengalami pulpitis ringan dengan memotong dan membuang jaringan pulpa yang terinfeksi dari

(1) Pembelian dan pengusahaan tembakau madura yang telah dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, harus membuat surat pernyataan untuk memenuhi ketentuan

Di Indonesia, bawang bombay banyak ditemukan di daerah Tanah Karo (Sumatera Utara), percobaan penanaman di dataran tinggi Karo dengan ketinggian sekitar 2000 m dpl, memperoleh

Sangat cocok digunakan untuk beragam aplikasi, seperti home automation (dimana modul dapat membantu mengontrol nyala lampu, kunci pintu, televisi, atau

Anaerobic fitness Lari 300 meter 300 Meter Endurance Test Speed Lari 30 – 60 meter Flying 30 Meter Test Muscular strength Leg press 1 RM Testing.. Sit-up