• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN (7)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN (7)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN : PENGUJIAN PENGENDALIAN

Siklus Pengeluaran Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa.

 Barang yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaan, dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang.

 Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua :

a. Jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan)

b. Jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud) Siklus pengeluaran terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi sebagai berikut: 1. Sistem pembelian

a. Prosedur permintaan pembelian b. Prosedur order pembelian c. Prosedur penerimaan barang d. Prosedur penyimpanan barang e. Prosedur pembuatan bukti kas keluar f. Prosedur pencatatan utang

2. Sistem pengeluaran kas

a. Prosedur pembayaran bukti kas keluar b. Prosedur pencatatan pengeluaran kas

Tujuan audit terhadap siklus pengeluaran Untuk mencapai tujuan audit spesifik, auditor menggunakan bagian dari metode perencanaan dan pengujian audit.

Tujuan audit spesifik siklus pengeluaran:

1. Kelompok asersi keberadaan: tujuan audit terhadap golongan transaksi pembelian mencerminkan barang dan jam yang baik yang diterima dari pemasok selama

Elysabet

(2)

periode yang diaudit, tujuan audit terhadap saldo akunnya adalah utang usaha yang tercatat mencerminkan jumlah kewajiban entitas yang ada pada tanggal neraca. Tujuan audit terhadap golongan transaksi pengeluaran kas mencermonkan pembayaran yang dilakukan kepada pemasok selama periode yang diaudit, tujuan audit terhadap saldo akunnya adalah aktiva tetap mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca, dan aktiva tidak berwujud mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca. 2. Kelengkapan: tujuan audit terhadap golongan transaksi pembelian dan pengeluaran

kas yang terjadi selama periode yang diaudit telah dicatat, tujuan audit terhadap saldo akunnya adalah utang usaha mencakup semua jumlah yang terutang kepada pemasok barang dan jasa pada tanggal neraca,

3. Hak dan kewajiban: tujuan audit terhadap golongan transaksi adalah entitas memiliki kewajiban sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit dengan tujuan audit terhadap saldo akun utang usaha pada tanggal neraca mencerminkan kewajiban entitas kepada pemasok.

4. Penilaian atau alokasi: tujuan audit terhadap golongan transaksi yaitu semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas telah dicatat dalam jurnal, diringkas, dan diposting ke dalam akun dengan benar, tujuan audit terhadap saldo akunnya adalah biaya yang berkaitan dengan aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud dicatat sesuai dengan prinsip berterima umum.

(3)

Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus pengeluaran 1. Pemahaman sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi pembelian dan

pengeluaran kas

2. Penentuan kemungkinan salah saji dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi pembelian dan pengeluaran kas

3. Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi pembelian dan pengeluaran kas 4. Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian 5. Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi

pembelian dan pengeluaran kas

Audit untuk pengujian pengendalian transaksi pembelian a. Otorisasi umum dan khusus untuk setiap pembelian

b. Setiap surat order pembelian harus didasarkan pada surat permintaan pembelian yang telah diotorisasi

c. Setiap penerimaan barang harus didasarkan pada surat order pembelian yang telah diotorisasi

d. Funsi penerimaan barang menghitung, menginspeksi, dan membandingkan barang yang diterima dengan data barang yang tercantum dalam surat order pembelian e. Penyerahan barang dari fungsi penerimaan barang ke fungsi gudang harus

didokumentasikan

f. Bukti kas keluar harus dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap dan sah g. Setiap pencatatan ke register bukti kas keluar harus didukung dengan bukti kas

keluar yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap

h. Pengecekan secara independen posting ke dalam buku pembantu utang usaha, sediaan, aktiva tetap, dengan akun kontrol yang bersangkutan dalam buku besar i. Pertanggungjawaban secara periodic semua formulir bernomor urut tercetak j. Panduan akun dan review terhadap pemberian kode akun

(4)

Audit untuk pengujian pengendalian – transaksi pengeluaran kas a. Penandatangan cek harus me-review bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya b. Pembubuhan cap lunas terhadap bukti kas keluar yang telah dibayar beserta

dokumen pendukungnya

c. Pengecekan secara independen antara cek dengan bukti kas keluar d. Pertanggungjawaban semua nomor urut cek

e. Pengecekan secara independen posting ke dalam catatan akuntansi f. Rekonsiliasi bank secara periodic oleh pihak ketiga yang independen

g. Pengecekan secara independen terhadap tanggal yang tercantum dalam bonggol cek (check stub) dan tanggal pencatatannya.

Evaluasi hasil pengujian pengendalian Strategi audit yang ditempuh oleh auditor :

1. Pendekatan terutama substantive (primary substantive approach)

2. Pendekatan tingkat risiko pengendalian taksiran rendah (lower assessed level of control risk approach)

Setelah auditor memperoleh pemahaman atas kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang relevan dengan pelaporan keuangan siklus pengeluaran (sediaan, biaya, aktiva tetap, dan utang usaha), auditor harus membandingkan tingkat risiko pengendalian sesungguhnya atau final dengan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan untuk asersi tersebut.

- Jika tingkat risiko pengendalian final sama dengan yang direncanakan, auditor dapat melanjutkan untuk mendesain pengujian substantive khusus berdasarkan tingkat pengujian substantive yang direncanakan.

Referensi

Dokumen terkait

THE IMPLEMENTATION OF PROJECT BASED LEARNING (PjBL) IN TEACHING AND LEARNING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada pengujian metode fuzzy Mamdani pengolahan fuzzy dari sistem dan secara manual pengujian dilakukan dengan menganalisis bahwa rumus fuzzy yang diterapkan pada sistem

[r]

Dalam proses menghitung hasil indeks IPA, sistem akan melakukan pengambilan data rata- rata komponen dari basis data yang kemudian akan dihitung nilai rata-rata

Bunga mengambil peran penting dalam produksi tanaman. Penelitian biologi bunga dilakukan terhadap bunga durian, salah satu jenis bebuahan yang sehat dan bernilai

Sedangkan untuk hasil pemodelan proses bisnis PO usulan dengan penerapan system informasi, sebagian besar alur purchasing order akan dilakukan melalui sistem,

Koefisien variabel objek fisik bank adalah positif, artinya ada pengaruh positif antara variabel independen dengan keputusan nasabah menabung sebagai variabel

Dalam penelitian ini, akan diterapkan kedua sistem pengkategorian 4 kategori yang diteliti oleh Panichella et al (2015) kedalam aplikasi Android, serta