SIARAN LOKAL ALA TV BONAFIT, NIAT MENGUDARA ATAU DIPAKSA MENGUDARA? Oleh: Agustine Carolina
bahwa Pulau Jawa sudah terlalu kompleks permasalahan perkotaannya sehingga mereka mewacanakan untuk berpindah ke Pulau Kalimantan yg mana permasalahan perkotaannya masih terbilang belum kompleks. Wacana tersebut pun sepertinya membuat para pemilik pertelevisian tersebut juga mengambil ancang-ancang untuk berbondong-bondong memindahkan stasiun televisi mereka ke Kalimantan.
Akan tetapi, tidak semua siaran lokal itu materi siarannya mengalami pengulangan. Perusahaan pertelevisian nasional seperti TVRI justru memiliki materi siaran lokal yg terbilang jarang mengalami pengulangan seperti siaran lokal yg dibuat oleh perusahaan-perusahaan pertelevisian swasta yg terbilang bonafit di negeri ini. Malahan siaran lokal ala TVRI lebih kelihatan berbobot karena mereka setiap hari memiliki materi siaran yg banyak menyoroti tentang permasalahan yg ada disekitar Kalimantan Tengah serta program-program acara yg lumayan banyak ditampilkan dalam siaran lokal tersebut, hal tersebut malah berbanding terbalik dengan materi siaran lokal ala Global TV, Trans TV, Trans 7, dan stasiun-stasiun televisi lainnya yg hanya melakukan pengulangan materi siaran setiap harinya serta hanya memiliki 2 program acara yg membuat saya hapal diluar kepala karena setiap hari saya selalu terpaksa menonton siaran lokal tersebut karena siaran lokal tersebut sudah memotong acara favorit saya. Meskipun siaran lokal ala TVRI masih terdapat kekurangan dari segi peralatan pertelevisiannya, akan tetapi siaran lokal ala TVRI lebih berkontribusi terhadap perkembangan masyarakat di Kalimantan Tengah ketimbang dengan siaran lokal ala Perusahaan Pertelevisian lainnya dengan peralatan pertelevisian mereka yg bagus namun minim kontribusinya terhadap perkembangan masyarakat di Kalimantan Tengah. Sehingga ada baiknya, para pemilik perusahaan pertelevisian lainnya mulai mencontoh konsep siaran lokal ala TVRI yg dengan kesederhanaannya mampu memberikan kontribusi lebih pada kehidupan masyarakat Kalimantan Tengah sehingga TVRI membuktikan bahwa siaran lokal yg mereka tampilkan tidak diproduksi dengan setengah hati melainkan mereka melakukan hal itu semua dengan segenap hati mereka sehingga siaran lokal tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat Kalimantan Tengah. Semoga kedepannya, siaran-siaran lokal di Kalimantan Tengah ini bisa berbenah diri dengan materi siarannya sehingga bisa memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan masyarakat Kalimantan Tengah agar masyarakat Kalimantan Tengah pun tidak lagi beranggapan bahwa siaran lokal tersebut hanya sebagai umpan semata agar para perusahaan-perusahaan pertelevisian tersebut bisa mengantongi izin dari pemerintah daerah setempat untuk mendirikan stasiun mereka di Kalimantan Tengah.