• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ini Oleh Oleh Saya dari Mekkah (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ini Oleh Oleh Saya dari Mekkah (1)"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

IBADAH HAJI: Tinjauan Multidisipliner

A. MUQADDIMAH

Ibadah haji adalah ibadah yang memiliki ragam gerakan manasik dari berpakaian ihram, thawaf, sa’i, tahllul, wuquf di arafah, mabit di muzdalifah, melontar jumrah, mabit di mina, tawaf ifadah, dan thawaf wada’.

Para ulama fiqih sepakat bahwa ibadah haji dan umrah adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim yang mempunyai kemampuan biaya, fisik dan waktu, sesuai dengan nash Al-Qur’an:

ل

ل ييببسل هبييللاب علاطلتلسيا نبمل تبييبلليا جججحب سبانجللا ىللعل هبلجلبول Artinya : “Dan Allah mewajibkan atas manusia haji ke Baitullah bagi orang yang mampu mengerjakannya.” (QS.Ali ‘Imran: 97)

Firman Allah:

    Artinya : “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah”. (QS. Al-Baqarah:196).

Ibadah haji adalah ibadah yang ikuti oleh ragam suku, bangsa, bahasa, ras, warna kulit, adat istiadat, budaya, jenis kelamin, usia, tingkat ekonomi, ragam politik. Sebagaimana Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyeru ibadah haji tersebut ke seluruh penjuru dunia, sehinga berdatanganlah orang-orang dari seluruh penjuru dunia yang jauh dengan berjalan kaki atau berkendaraan, sesuai dengan firman Allah:

(2)

Melihat ibadah haji penuh dengan keragaman maka ibadah haji bukan hanya sekedar bukan ritual berbasis teologis-spiritual semata. Namun, haji juga merupakan ritual yang kental akan nilai-nilai sosiologis-humanis yang begitu tinggi, mendalam, dan padat. Dalam konteks sosiologis-humanis tersebut, misalnya, ihram dipandang sebagai ritual yang mendidik manusia agar meninggalkan seluruh ‘pakaian’ yang pantas ditanggalkan, yang hina di mata Tuhan; kesombongan, hedonisme, dll, serta menggantinya dengan ‘pakaian’ putih dan suci; kerendahan hati, kesederhanaan, dll.

Adapun ketika jamaah haji sedang berada di Arafah, suatu waktu dan tempat saat manusia begitu dekat dengan Tuhannya, maka saat itu sejatinya mereka sedang diajarkan untuk berkenalan secara dekat dengan kemahapengasihan, kemahapenyayangan, serta kemahabaikan Tuhannya serta meresapkan dan memanifestasinya ke dalam dirinya.

B. HAJI TINJAUAN SOSIO-HISTORIS

Makna sosio-historis berkaitan dengan persepsi kaum muslim tentang Mekkah dan Madina. Mekkah pusat Islam secara sosio-intelektual, keagamaan, dan politik, karena segala sesuatu yang datang dari kota suci memiliki nilai keislaman yang lebih kuat, dibanding dengan praktik-praktik keagamaan kaum muslimin di wilayah lain. Mekkah diakui sebagai pemegang otoritas keagamaan tertinggi yang menjadi acuan muslim Indonesia.

C. HAJI TINJAUAN DIRASAH ISLAMIYAH

Dalam dunia akademik ibadah haji dikaji dalam rumpun ilmu keagamaan di Perguruan Tinggi Islam disebut Dirasah Islamiyah seperti fiqh, hadits, tafsir, dan tasawuf.

Ilmu Fiqih melihat ibadah sebagai ibadah mahdlah dan ghairu mahdlah.

(3)

b. Hadits:

1. Ibadah berupa keyakinan 2. Ibadah bentuk pelaksanaan 3. Ibadah perilaku sehari-hari

c. Tafsir: mengkaji ayat-ayat yang berkaitan langsung dengan terminologi ibadah atau tidak baik secara langsung atau tidak langsung

d. Tasawuf: mengkaji ibadah dalam aspek yang lebih esoteris, bertujuan mendekatkan diri kepada Allah dengan menempuh pos-pos maqamat (statitions), seperti sabar, wara’, zuhud, qana’ah, syukur, fana’, baqa’, hulul, dan wahdah al-wujud.

D. HAJI KAJIAN KONTEMPORER a. Sosiologis Politis

Ibadah dilihat dari 2 sudut pandang

1. Individual-vertikal atau hablum min Allah, ibadah langsung berhubungan dengan Allah secara individual

(4)

SUDAHKAH DIPANGGIL IBADAH HAJI?

A. Dzulhijah Bulan Mulia

Bulan Dzulhijah ditetapkan Allah sebagai bulan mulia, sebagaimana penetapan Allah dalam Al-Qur’an;

تماوعمعسجعلا قعلعخع معوييع هملجعلا بماتعكم يفم ارلهيشع رعشععع انعثيا هملجعلا دعنيعم رموهكشجكلا ةعدجععم نجعإم

:ةبوتلا مكيجمقعليا نكيدجملا كعلمذع ممركحك ةمععبعريأع اهعنيمم ضعريأعلياوع) 36

(

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah 12 bulan dalam ketetapan Allah di waktu Ia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram(dihormati). Itulah (ketetapan) agama yang lurus” (Q.S. Al-Taubah [9]: 36)

Menurut Al-Qur’an dan terjemahan Departemen Agama RI, keempat bulan yang dihormati itu adalah bulan Muharram, Rajab, Dzulqaidah, dan Dzulhijah.

B. Panggilan Dzulhijah

Setiap kita memasuki tanggal 10 Dzulhijjah (bulan haji) kita diingatkan untuk melakukan 3 panggilan. Pertama: Panggilan wukuf di Arafah. Wukuf di Arafah adalah bagian dari rukun haji. Rukun haji tidak boleh ditiggalkan, sehingga dalam keadaan sakarat pun harus ditandu untuk wukuf di Arafah. Sebagaimana Hadis Nabi Saw; ةفرع جحلا, “haji adalah wuquf di Arafah”. Karena wukuf adalah rukun haji maka panggilan wukuf adalah sama dengan panggilan haji. Berarti setiap tanggal 10 bulan haji kita diingatkan untuk memenuhi panggilan haji.

Persoalannya adalah sudahkah kita dipanggil Allah untuk Haji?

(5)

panggilan shalat sebagai wujud syukur atas nikmat Allah SWT, sebagaimana panggilan Allah dalam Surah Al-Kautsar;

)رعثعويكعليا كعانعييطععيأع انجعإم (Muhammad) Ni’mat yang banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah, Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus ”( Q.S. al-Kautsar [108]: 1-3)

Iman Nawawi dalam Tafsir Marahillabib menjelaskan: “Maka langgengkanlah olehmu shalat demi Tuhanmu dan hadapkanlah lehermu ke kiblat”.

Ketiga: Panggilan udhiyah atau qurban pada tanggal 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah, sebagaimana panggilan Allah dalam Surah Al-Kautsar كبرل لصف maka shalatlah demi Tuhanmu. Sebagian ulama menafsirkan dengan shalat Idul Adha, رحناو dan berkurbanlah.

C. Panggilan Haji

Sebelum menjawab pertanyaan besar dan berat tersebut, mari kita lihat dulu hakikat ibadah haji. Ibadah haji adalah bentuk pengabdian hamba yang paling utama atau dengan istilah لضفا ةعاطلا dan Ibadah haji adalah bentuk pendekatan yang dahsyat dengan istilah تابرقلا لضفأ. Haji adalah ibadah yang diwajibkan Allah dan haji adalah salah satu pilar bangunan Islam sebagaimana sabda Nabi saw;

¸ةلصلا ماقا و هللا لوسر ادمحم نأو هللا لا هلا ل نا ةداهش سمخ يلع ملسلا ينب , , ( ملسمو ىراخبلا هاور ليبس هيلا عاطتسا نم تيبلا جحو ناضمر مايصو ةاكزلاءاتيا و) , ,

Artinya: “Islam dibangun di atas lima pilar; syahadat, bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah”. (HR. Bukhari Muslim)

(6)

pengorbanan fisik seperti ketika wukuf, mabit di muzdalifah, thawaf, sa’i, melontar jumrah. Karena itu, haji adalah ibadah yang menuntut kesehatan yang prima.

Ibadah haji adalah ibadah yang berat karena adanya pengorbanan materi atau harta seperti membayar Ongkos Naik Haji (ONH) biaya hidup di tanah suci, biaya hidup keluarga yang ditinggalkan baik sebelum, selama, dan sesudah pelaksanaan haji.

Ibadah haji adalah ibadah berat karena memerlukan pengorbanan psikologis (mental, jiwa, atau psikis) karena akan jauh dari orang-orang yang dicintai seperti jauh dari suami, istri, anak, ayah, ibu dan sebagainya.

Bahkan ibadah haji terkadang sampai mengorbankan jiwa dan raga, bahkan nyawa. Kita masih ingat peristiwa tragedi trowongan mina tahun 2002, kecelakaan ketika terinjak thawaf, sa’i, melontar, dan sebagainya.

Karena haji adalah ibadah berat, maka tidak heran kalau kita dari kalangan ekonomi pas-pasan mengatakan, “saya ingin haji tapi belum dipanggil oleh Allah”. Bahkan orang kaya mampu untuk ongkos haji tapi masih beralasan, saya belum dipanggil oleh Allah SWT.

Apakah persoalannya seperti itu, bahwa Allah belum memanggil kita untuk haji? mari kita kroscek dengan pengakuan Allah dalam Surah Al-Hajj Ayat 27.

ققيممعع ججقفع لجمكك نيمم نعيتمأييع رقمماضع لجمكك ىلعععوع اللاجعرم كعوتكأييع ججمحعليابم سمانجعلا يفم نيذجمأعوع Artinya: “Dan serulah manusia untuk melaksanakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh”.

(7)

waktu itu, menjawab panggilan Nabi Ibrahim dengan ucapan “كيبل كيبل مهللا”. Manusia pada waktu itu menjawab panggilan Nabi Ibrahim untuk haji bahkan manusia yang masih berada di tulang rusuk ayahnya, rahim ibunya menjawab panggilan Nabi Ibrahim.

Persoalannya menjadi jelas, bahwa kita sudah dipanggil haji oleh Allah melalui Nabi Ibrahim di Abi Qubais. Menurut sebuah keterangan, orang-orang Yaman lah yang pertama menjawab seruan Nabi Ibrahim. Tidak ada seorang manusia pun di dunia ini yang mendengar seruan Nabi Ibrahim kecuali pasti pergi dan melaksanakan haji dan berlaku sampai hari kiamat bahkan orang yang menjawab seruan Nabi Ibrahim satu kali ia akan berangkat haji satu kali, menjawab dua kali ia akan haji dua kali, tiga kali maka haji tiga kali, bahkan orang yang menjawab lebih banyak maka hajinya lebih banyak lagi.

Katanya kita semua telah dipanggil Allah, tapi kapan berangkatnya?

Ibarat Komputer, maka manusia pun sama ada yang on ada yang off.

1. Komputer bagus listrik nyala tapi ada virusnya, virus musyrik, kafir, munafik, riya, sombong. Jadi komputer error tidak bisa on apalagi print nama kita, sehingga kita tidak bisa berangkat haji.

2. Komputer ok, tidak ada virus, ketikan siap, ketika mau diprint listrik mati tidak bisa berangkat karena mati lampu karena tidak ada biaya.

3. Komputer ok, listrik ok, kita bisa berangkat 4. Keprint ada yang membiayai.

(8)

BUKTI HUBUNGAN HATI YANG KUAT ANTARA MUSLIM DAN KA’BAH

Tidak disangsikan lagi bahwa haji adalah afdhalu al-tha’ah (bentuk keta’atan yang paling utama) dan haji adalah ajallu al-qurubat (bentuk pendekatan yang paling agung) yang dilakukan oleh seorang muslim terhadap Tuhannya. Demikian pula haji adalah salah satu ibadah yang diwajibkan oleh Allah SWT yang dijadikan sebagai salah satu rukun yang lima di mana di atas rukun yang lima tersebut berdiri lah agama Islam yang kokoh. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW,

,

ملسلا ملسو هيلع هللا ىلص هللا لوسر لاقف ملسلا نع ينربخأ دمحم اي

ناضمر موصتو ةاكزلا يتؤتو ةلصلا ميقتو هللا لوسر ادمحم نأو هللا لإ هلإ ل نأ دهشت نأ

ليبس هيلإ تعطتسا نإ تيبلا جحتو Artinya: “Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam ” Rasulullah menjawab,”Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alloh, engkau mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Romadhon dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya.” [HR Muslim]

Banyak hadits yang memberikan gairah kepada kita semua untuk melaksanakan ibadah haji, memotivasi untuk melaksanakan keta’atan yang besar, dan menjelaskan yang akan didapat dari pelaksanaan haji, baik berupa pahala yang besar, balasan yang agung dan ampunan dosa. Hal tersebut sebagaimana yang disabdakan oleh rasulullah SAW kepada ‘Amr bin ‘Ash ketika masuk Islam

,

نأو اهلبق ناك ام مدهت ةرجهلا نأو هلبق ناك ام مدهي ملسلا نأ تملع امأ

(9)

dari keadaan sebelumnya, dan Haji melebur dosa sebelumnya” (H.R. Muslim)

Juga hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

هكمجكأك هكتيدعلعوع مموييعكع ععجعرع قيسكفييع ميلعوع ثيفكرييع ميلعفع هملجعلم ججعحع نيم Artinya: “Barang siapa yang melaksanakan ibadah haji dan tidak berbuat rafas (perbuatan kotor) dan fusuk (pertengkaran) maka ia bersih dari dosa bagaikan orang yang kembali terlahir dari ibunya.”

Demikian pula hadits yang diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

ةجنجلجلليا لجلإب ءءازلجل هجلل سلييلل رجورجبيملليا جججحللياول ، املهجنلييبل امللب ةءرلافجلكل ةبرلميعجليا ىللإب ةجرلميعجليا. Artinya: “Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)

Kewajiban muslim yang datang memenuhi panggilan haji adalah memaksimalkan kesungguhan hati untuk mengetahui teori dan praktik ibadah haji berdasarkan tuntunan Rasulullah SAW. Demikian itu semua dengan maksud agar menempuh jalan, menelusuri, dan mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah SAW. Sehingga pelaksanaan ibadah haji dapat maksimal dan sempurna. Karena tidak akan dikatakan sempurna di dalam menjalankan keta’atan baik dalam ibadah haji maupun ibadah yang lain apabila tidak menempuh dan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap muslim di muka bumi ini akan tergerak hatinya di sekitar bulan pelaksanaan haji yang penuh dengan berkah ini. Perasaan rindu untuk dapat melakukan ibadah haji. Perasaan t untk tamak (rakus) untuk merealisasikan masik haji. Perasaan cinta untuk memandang Ka’bah Bait Allah Al-‘Atiq. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan kita dengan Bait Allah al-haram adalah sangat kuat.

(10)

terus berlangsung sepanjang ia hidup. Seorang anak yang terlahir dari seorang muslim maka hal pertama yang terdengar di telinganya adalah kalimat seruan kewajiban rukun Islam yang lima.

Jika seorang kafir masuk Islam, dengan bersyahadat maka hal pertama adalah diarahkan untuk melaksanakan kewajiban berikutnya yaitu mendirikan shalat fardlu 5 waktu sehari semalam dan shalat sunnah dengan syarat wajib menghadap Bait Allah al-haram sebagai qiblat hal ini sebagai aman firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah 144;

      

    

    

    

     

     

     

Artinya: “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”

Dengan demikian bagi orang yang pada tahun ini memiliki kesempatan untuk datang memenuhi panggilan haji, hendaklah 1) bersyukur atas ni’mat yang Allah berikan, mintalah

(11)

2) bersungguh-sungguh melaksanakan seluruh manasik haji denga maksimal, tidak setengah hati, sembrono, dan tidak berlebihan tetapi sesuai dengan tuntuna Rasulullah SAW

3) berharap agar amal ibadah haji diterima allah, mendapatkan pahala, diampuni dosa, bersyukur atas usaha, amal shalih diterima dan diberikan kehidupan yang baru yang dipenuhi dengan Iman, taqwa, ramai dengan amal yang baik, istiqamah, dan sungguh-sungguh dalam taqwa kepada Allah

(12)

PROSEDUR PENDAFTARAN IBADAH HAJI

PETA KONSEP

Memilih Bank Tempat Menyetor BPIH 1. Membuka Tabungan Haji

2. Proses Pendaftaran

A. Memilih Bank Tempat Menyetor BPIH

Agar waktu Anda tidak banyak terbuang untuk pembukaan setoran ke Bank sebaiknya Anda minta informasi tentang persyaratan diperlukan melalui telpon ke pihak Bank yang sudah Anda putuskan untuk menjadi tempat menyetor BPIH. Ada baiknya Anda sudah mempersiapkan dokumen sbb :

1. Photo Copy KTP ( Anda prepare banyak juga tidak mengapa kira-kira 4 - 6 lembar, nanti lebihnya Anda simpan karena akan dibutuhkan untuk dokumen haji di depag dan kesehatan) 2. Meterai 6000 (bisa Anda persiapkan 3 lembar, untuk urusan

Bank dan dokumen haji lainnya)

3. Photo Copy Kartu Keluarga (2 lembar), disamping itu dokumen asli (KTP, KK yang masih berlaku) sebaiknya Anda siapkan dalam satu map dengan photo copy di atas, hal ini untuk memudahkan anda jika diperlukan

4. Pas Photo 3x4 dan 4x6 (jumlahnya bisa Anda tanyakan ke Bank tempat Anda akan menyetor BPIH). Persiapan Pas Photo sebelum ke Bank akan menghemat waktu Anda dalam menyelesaikan dokumen di Bank dan di depag nantinya. Photo yang diminta adalah photo berwarna dengan syarat sbb : Keterangan:

Photo berwarna dengan syarat sbb:

(13)

2. Latar belakang berwarna putih

3. Komposisi photo adalah wajah 80% mendominasi (bisa lihat contoh photo disamping).

B. Membuka Tabungan Haji

1. Bank yang ditunjuk sebagai Bank penerima setoran BPIH mempunyai product tabungan Haji.

2. Setoran awal secara umum adalah Rp. 500.000,- ( 500 ribu rupiah). Setoran ini merupakan syarat pembukaan tabungan, 3. selanjutnya Anda harus mengisi saldo tabungan Anda sampai

mencapai Rp 25.500.000,- (juta rupiah) sebagai syarat untuk mendapatkan nomor kursi (nomor porsi haji). Kalau memang tabungan di Bank lain sudah mencukupi sebaiknya langsung saja ditransfer ke tabungan, karena sistem pendaftaran haji saat ini terbuka terus ke SISKOHAT secara online, yang menentukan nanti adalah apakah nomor porsi Anda masuk dalam pemberangkatan haji tahun itu.

4. Nah kalau sudah memenuhi syarat minimum saldo 25. 500.00, kemudian Anda mengisi Form-form lanjutan yang diberi dari pihak Bank.

5. Dan Anda akan diberi bukti Setoran BPIH sebagai syarat awal Anda bisa mendaftar ke kantor Depag.

C. Proses Pendaftaran Haji

Setelah Anda menerima bukti setor BPIH dari Bank , maka lakukan lang-langkah berikut:

1. Mengisi formulir SPPH (Surat Permohonan Perjalanan Haji), tanda tangan, foto copy KTP 2 lembar, pas photo ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar.

2. Dokumen SPPH dan Bukti Pelunasan Setoran BPIH diserahkan ke Kantor Depag urusan Haji dan Umrah di masing-masing daerah

(14)

4. Di kantor depag nanti Anda akan dilayani oleh petugas, dimana dokumen dan permohonan SPPH akan dicatat dan diberi nomor porsi.

5. Ketika dapat nomor porsi, tanyakan kuota Haji untuk keberangkatan haji tahun ini sampai nomor porsi berapa. Hal ini sangat penting karena bisa diprediksi apakah dapat berangkat pada tahun tersebut atau masuk dalam waiting list, dan jadwal bimbingan manasik haji

D. Pelunasan BPIH Tahap selanjutnya

1. Menunggu informasi berapa besar BPIH dari pemerintah secara resmi,

2. Setelah keputusan besarnya biaya BPIH oleh pemerintah keluar dan sudah dihubungi oleh Bank untuk dapat mulai melunasi setoran, maka sisanya sebaiknya ditransfer

3. Petugas akan mencetak bukti setor BPIH lunas sebanyak 5

(lima) lembar, meliputi :

a. Lembar pertama asli (warna putih) dibubuhi materai Rp. 6.000,-

dan pasfoto berwarna ukuran 3 x 4 untuk calon jemaah haji

b. Lembar kedua (warna merah muda) dibubuhi pasfoto berwarna berukuran 3 x 4 untuk Visa Haji

c. Lembar ketiga (warna kuning) untuk Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota

d. Lembar keempat (warna biru) untuk lampiran SPMA (Surat Panggilan Masuk Asrama)

e. Lembar kelima (warna putih) untuk Bank tempat menerima setoran BPIH

(15)

keterangan kesehatan dari Puskesmas domisili. Pada saat pemeriksaan lampirkan

1) Fotokopi KTP,

2) Bukti setor BPIH lembar kedua (warna merah muda) dan ketiga (warna kuning)

3) Pas photo berwarna terbaru, tidak berkacamata hitam (boleh berjilbab bagi wanita dan berpeci bagi pria) ukuran 3 x 4 sebanyak 16 lembar dan 4 x 6 sebanyak 2 lembar untuk Paspor Haji, SPMA, dan tanda pengenal jemaah 4) SPPH lembar kedua (warna merah muda)

PEMERIKSAAN KESEHATAN TAHAP II

1. Pemeriksaan ini dilakukan jika memang sudah positif masuk dalam kuota haji / porsi haji pemberangkatan tahun tersebut.

2. Tempat dan waktu pemeriksaan nanti akan di umumkan melalui KBIH dan juga melalui media massa, biasanya dilakukan di Puskesmas Kotamadya/Kabupaten.

(16)

PANDUAN PERJALANAN HAJI:

Kegiatan di Tanah Air dan Kegiatan di Arab Saudi

PETA KONSEP

Kegiatan ibadah haji berdasarkan waktu keberangkatan terbagi ke dalam 2 (dua) jenis kegiatan, yaitu:

1. Kegiatan di Tanah Air 2. Kegiatan Di Arab Saudi

A. KEGIATAN DI TANAH AIR 1. Persiapan

a. Pendaftaran 1) Storan Awal 2) Pelunasan b. Pengelompokkan

1) Berdasarkan Domisili Dan Keluarga 2) 1 Klp = 11 Orang

3) 1 Rombongan = 45 Orang

4) 1 Kloter 455 Orang Dilengkapi Tphi (Ketua Kloter Dan 5) Tpih),Tkhi,Karom,Karu

6) Diatur Kantor Kemenag Kabupaten c. Bimbingan

1) Calon Jama’ah Berhak Mendapatkan Bimbingan 2) Berhak Mendapatkan Buku Paket Manasik Haji 3) Bimbingan Kelompok (6 kali), Massal (2 kali), dan

Bimbingan Privat (sesuai kebutuhan) d. Pemeriksaan Kesehatan

1) Pemeriksaan pertama di Puskesmas

(17)

Motto: “Kesehatan yang baik membuat pelaksanaan ibadah menjadi lebih mudah , nikmat, dan optimal.”

Prefentive is better than cure Mencegah lebih baik dari mengobati Kesehatan Memainkan Peran Penting

Kaidah (Rumus)

“Kesehatan yang baik membuat pelaksanaan ibadah menjadi lebih mudah, nikmat, dan optimal.”

Perhatian terhadap kesehatan didasarkan pada alasan sebagai berikut:

 Kondisi khusus, yaitu suhu dan cuaca yang sangat ekstrem panas atau dingin dibandingkan di tanah air.

 Berada dalam kerumunan manusia yang luar biasa banyak sehingga rentan terhadap penularan penyakit.

 Kegiatan perjalanan jauh dengan berjalan kaki.

 Kebersih air dan sanitasi yang baik pun sulit dijaga. Kondisi semacam itu membuat jamaah mudah terkena berbagai penyakit.

Adapun kegiatan yang sebaiknya dilakukan oleh calon jama’ah haji/umrah untuk tetap menjaga kesehatan adalah sebagai berikut:

 Menjaga Kebugaran Fisik (Jalan kaki, Olah raga, Membiasakan terkena sinar matahari)

 Konsultasi Ke Dokter (Penyakit tertentu ke dokter spesialis)  Vaksinasi

 Mengurangi kegiatan yang tidak penting  Menyeleksi asupan makanan

(18)

يوقتلا دازلا ريخ ناف اودوزتو

“Perbekalan yang Terbaik adalah Taqwa”

2. Pemberangkatan

a. Persiapan Pemberangkatan

1) Persiapan Rohani (Mental-Spiritual)

(a) Bertaubat, dzikir, mohon bimbingan Allah membulatkan Niat Ibadah Haji "Lillahi Ta'aala“, Menyempurnakan Shalat Fardhu – Shalat Sunnat, Memperbanyak membaca Al-Qur'an, Do'a, Dzikir dan Istighfar)

(b) Meningkatkan Kesabaran: Perbedaan Cuaca, Suhu Udara, Kebiasaan (Privacy), Makanan, Sakit, Menunggu, Kebiasaan Orang lain (AC, Kamar-Mandi)

(c) Penyelesaian masalah tanggung jawab diri, dan keluarganya. Seperti utang piutang.

(d) Shilaturrahim dengan sanak keluarga dan masyarakat

(e) Mempersiapkan diri dengan bekal ketaqwaan (Ikhlas, Sabar, Tolong Menolong, Uang Halal)

(f) Belajar Do’a

(g) Belajar Shalat Janazah 2) Persiapan Material

(a) Bekal selama perjalanan, dan keluarga (b) Walimatussafar jika mampu

(c) Perlengkapan dengan prinsip tawassut antara ngirit (taqliel) dan boros (tabdzier)

(19)

 Tas Tentengan,  Tas Pasport,

 Kain atau baju Ihram,  Sajadah,

 Semprotan-Air,

 Payung (Bank/Garuda)  Baju/Kaos,

 Celana,  Baju-Hangat,  Sabuk-Haji,  Mukena,  Kain-Sarung,  Kaos-Kaki,  Tasbih,  Obat-Obatan,

 Sandal/Sepatu (terlihat mata-kaki),  Lampu-Senter,

 Kacamata-Gelap  Kantong-Kerikil,  Tali-Plastik, Paku,  Kunci-Gembok,  Kantong-Keresek,

 Peralatan Makan-Minum dll. ) 3. Kegiatan di Asrama Haji.

a. Sebelum masuk asrama

1) Menyerahkan SPMA (Surat Panggilan Masuk Asrama) 2) Menerima Kartu Konsumsi dan Nomor Kamar

3) Barang-Bawaan diperiksa Bea-Cukai

4) Kopor ditimbang (maks. 30kg) - Gudang Airport Jeddah

(20)

b. Selanjutnya Masuk Asrama

1) Cari Kamar sesuai nomor masing-masing

2) Makan dengan menukar Nomor pada Kartu-Konsumsi 3) Belanja seperlunya (dalam Komplek)

4) Pemeriksaan Ulang Kesehatan (Buku-Kesehatan Hijau) 5) Pembagian Dokumen: PPH (Pasport Haji), Buku

Kesehatan, Boarding- Pass, Bagage-Tag, dan Tiket 6) Pembagian Uang-Bekal (Living-Cost / 33 hari),

Gelang-Identitas

7) Pengumuman-Pengumuman dan Praktek-Manasik (terakhir)

Pemanfaatan Uang-Bekal (Living-Cost/ 1.700 Reals)

1. Makan/Minum 30 hari=30XRls 25 = Rls. 750 2. Buah-buahan = 30XRls 5 = Rls. 150 3. Membayar Dam (Tamattu’) = Rls. 350 4. Transport Lokal (Ziarah) = Rls. 200 5. Ongkos-Ongkos Pelayanan = Rls. 100 6. Cadangan/Biaya tak terduga = Rls. 150 J u m l a h = Rls.1.700

كعلع كعييرمشع لع كعليمكلياوع كعلع ةعمععينجملاوع دعميحعليا نجعإم ،كعييبجعلع كعلع كعييرمشع لع كعييبجعلع ،كعييبجعلع مجعهكلجعلا كعييبجعلع “Kusambut panggilan-Mu Ya Allah kusambut panggilan-Mu

tiada sekutu bagi-Mu kusambut panggilan-Mu. Sesungguh segala pujian ni’mat dan kerajaan hanyalah milik-Mu tiada

(21)

AKHLAK AL-KARIMAH DI ARAB SAUDI

A. MUQADDIMAH

Akhlak al-karimah merupakan pondasi bagi seseorang dalam pergaulan, baik sesama jamaah haji maupun antar bangsa agar terhindar dari hal-hal yang dapat merusak pahala haji, seperti perbuatan rafas, fasik, dan jidal (bertengkar).

Akhlakul Karimah yang harus dimiliki oleh calon jamaah haji

1. Tidak Berbuat Syirik. 2. Bersikap Ikhlas. 3. Bersikap Sabar.

4. Tidak Menyombongkan diri (merasa paling…) 5. Menjaga kerukunan Sesama Jama’ah Haji. 6. Bersikap Sopan Santun.

7. Sopan dalam Berpakaian.

8. Pergaulan Antar Bangsa harus dijaga.

9. Akhlak dalam menjalankan ibadah harus dijaga. B. SIKAP-SIKAP UTAMA

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh calon haji adalah: 1. Niat ibadah betul-betul karena Allah.

2. Siap dan memahami ilmu manasik haji

3. Kesehatan dijaga agar lancar menjalankan ibadah haji.

4. Meningkatkan kesabaran agar tabah menghadapi segala permasalahan yang terjadi.

(22)

9. Menghiasi diri dengan akhlaq mulia

C. MENGENAL SEKILAS BUDAYA / TRADISI MASYARAKAT ARAB

Pertemuan antara dunia luar dengan Indonesia lebih berbentuk persaingan, konflik, dan perselisihan daripada saling mengerti, bersahabat, dan kerja sama. Demikian juga antara dunia Arab dengan Indonesia. Bagi kebanyakana orang Indonesia, `Arab` selalu dihubungkan dengan kekayaan, kekerasan, kasar, dan pemarah. Bagi orang Arab, `Indonesia` selalu dikaitkan dengan kelebihan penduduk, kemiskinan, TKW/TKI dan `nrimaan`.

Budaya Bangsa Arab 1. Bahasa Arab

Merupakan salah satu bahasa mayoritas di dunia yang dituturkan oleh lebih dari 200 juta jiwa dan digunakan secara resmi di lebih dari 22 negara. Secara umum bahasa Arab memiliki dua varietas, pertama bahasa Arab Fusha (bahasa Arab standar/baku) dan kedua bahasa Arab `Amiyyah (bahasa Arab pasaran).

2. Komunikasi bisa berbentuk verbal maupun non-verbal. Pola komunikasi orang Arab pada umumnya termasuk salah type komunikasi yang amat ekspressif yang memadukan antara bahasa verbal dengan non-verbal sekaligus, seperti dengan mimik, gesture, dan pendukung non-verbal lainnya guna mayakinkan lawan bicaranya.

3. Agama Orang Arab

(23)

4. Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi orang Arab, seperti gaya komunikasi orang-orang Timur Tengah umumnya, bebeda dengan pembicara orang-orang Barat (Amerika atau Jerman) yang berbicara langsung dan lugas. Dengan kata lain, orang Arab masih tidak berbicara apa adanya, masih kurang jelas dan kurang langsung. Umumnya orang Arab suka berbicara berlebihan dan banyak basi-basi (mujamalah). Misalnya, bila seorang Saudi bertemu temannya, maka untuk sekedar tanya kabar, tak cukup sekali dengan satu ungkapan, tapi berkali-kali.

5. Banyak Isyarat Non Verbal

Di antara contoh bahasa isyarat non verbal di atas adalah: 1) Sebagai pengganti kata-kata, `Tunggu sebentar!` atau `Sabar

dong!` ketika dipanggil atau sedang menyeberangi jalan (sementara kendaraan datang mendekat), orang Arab akan menguncupkan semua jari-jari tangannya dengan ujung-ujungnya menghadap ke atas.

2) Ketika bertemu dengan kawan akrab, mereka terbiasa saling merangkul seraya mencium pipi mitranya dengan bibir. Ini suatu perilaku yang dianggap nyeleneh oleh orang lain umumnya, bahkan mungkin juga oleh orang Indonesia.

3) Jika kita bersama orang Arab, kita harus tahan berdekatan dengan mereka. Bila kita menjauh, orang Arab boleh jadi akan tersinggung karena Anda menyangka bahwa kehadiran fisiknya menjijikkan atau kita dianggap orang yang dingin dan tidak berperasaan. Begitu lazimnya orang arab saling berdekatan dan bersentuhan sehinggas enggol menyenggolitu hal biasa di manapun di Arab Saudi yang tidak perlu mereka iringi dengan permintaan maaf.

6. Suara Orang Arab

(24)

yang mereka sukai. Bagi orang Arab, suara lemah dianggap sebagai kelemahan atau tipudaya. Tetapi suarakeras merekaboleh jadi ditafsirkan sebagai kemarahan oleh orang yang tidak terbiasa mendengar suara keras mereka. Maka pasti akan banyak yang mengira, kalau bicaranya seperti marah ketika seorang pegawai Arab misalnya, sedang memeriksapaspor, iqamah, dsb.

Saya menduga banyak TKI/TKW di Arab Saudi yang belum memiliki pemahaman memadai tentang bahasa Arab boleh jadi mengidentikkan suarameskipun majikan itusesungguhnya tidak sedang marah. Sebaliknya, senyuman wanita kita (termasuk TKW) kepada orang Arab/majikan priamereka yang mereka maksudkan sebagai keramahtamahan atau kesopanan, boleh jadi dianggap sebuah `godaan` oleh majikan pria mereka. Kesalah pahaman antar budaya semacam ini, bisa tidak terhindarkan meskipun majikandan TKW sama-sama Muslim.

Mungkinkah problem TKW di Arab Saudi seputar terjadinya pelecehan seksual sebagaimana sering kita baca atau dengar, seperti kasus; `majikan Arab memerkosa atau menghamili TKW` dsb Berkaitan dengan kesalah pahaman antar budaya ini? Bisajadi.

(25)

TEORI HAJI DAN UMRAH

A. PENGERTIAN IBADAH HAJI DAN UMRAH

Ibadah haji secara bahasa (asal maknanya), berarti: menyengaja sesuatu. Sedangkan menurut istilah dalam Islam, ibadah haji ialah sengaja mengunjungi atau berziarah ke Ka’bah (Baitullah) yang berada di kota suci Mekah, untuk melaksanakan beberapa ibadah berdasarkan ketentuan-ketentuan di dalam syari’at Islam.

Ibadah Umrah berarti sengaja berziarah atau berkunjung, ke Ka'bah (Baitullah) untuk beribadah kepada Allah yang berupa thawaf, sa’i, tahallul, dan dilakukan dengan syarat-syarat tertentu,serta dapat dilakukan pada bulan apa saja.

Ibadah haji adalah termasuk bagian dari rukun Islam, oleh karena itu hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim yang memliki kemampuan (Istitha') seumur hidup satu kali. Hal ini berdasarkan Firman Allah dalam al-Qur`an surat Ali Imran: 97;

نمعع يجمنمغع هعللا نجعامفع رعفعكع نيمعوع اللييبمسع همييلعام ععاطعتعسيا نممع تمييبعليا ججكحم سمانجعلا ىلععع همللوع .نعييمملعاععليا Artinya: " ... dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah menunaikan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu menempuh perjalanan ke sana, barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah maha kaya dari seluruh alam (Qs.3:97)

(26)

B. Ketentuan Ibadah Haji dan Umrah 1. Syarat

Seseorang diwajibkan menunaikan ibadah haji apabila telah memenuhi syarat sebagai berikut:

1) Orang yang beragama Islam.

2) Berakal sehat, orang gila tidak wajib haji 3) Sudah dewasa (baligh/sampai umur) 4) Memiliki kemampuan (istithoo') 2. Rukun Haji dan Rukun Umrah

N

Penjelasan Rukun Haji dan Umrah N

o.

Rukun

(27)

1

Niat mulai untuk menunaikan ibadah Hajji atau Umrah. Marwah, dilakukan sebanyak 7 kali

Mencukur atau menggunting rambut, minimal 3 helai rambut, bagi laki-laki disunnatkan mencukur seluruh rambut kepala, sebagai tanda telah dihalalkannya kembali terhadap hal-hal yang dilarang selama Hajji atau Umrah.

Mengerjakan rukun hajji atau Umrah secara berurutan, dimulai dari nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

3. Thowaf

Macam-macam Thawaf

(28)

1.

2.

3.

5. 6.

Qudum

Ifadlah

Wada’

Nadzar

Sunnat

Thawaf yang dilakukan ketika baru sampai di kota suci Mekah merupakan thawaf permulaan, atau sebagai shalat sunnah Tahiyyatul Masjid

Thawaf yang merupakan bagian dari rukun Hajji/Umrah

Thawaf yang dilakukan ketika akan meninggalkan kota suci Makkah sebgai thawaf perpisahan.

Thawaf yang dijanjikan atau dinadzarkan.

Thawaf yang dianjurkan, artinya: melakukan thawaf setiap ada kesempatan (di luar Thawaf-Thawaf di atas).

Syarat-syarat thawaf: 1. Menutup aurat

2. Suci dari hadats dan najis 3. Ka’bah berada di sebelah kiri

4. Permulaan thawaf dimulai dari Hajar Aswad 5. Thawaf dilakukan sebanya 7 kali

6. Thawaf dilakukan di dalam Masjidil Haram 4. Syarat-syarat Sa’i

a. Sa’i dimulai dari bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah

(29)

No. Wajib Hajji Uraian Penjelasan

Melakukan niat untuk ibadah Hajji atau Umrah, pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.

Tempat untuk niat memulai ibadah Haji atau Umrah

Waktu untuk niat memulai mengerjakan Haji atau Umrah. waktu shalat dhuhur di setiap harinya.

Pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah (hari Tasyriq)

Thawaf perpisahan/ketika akan meninggalkan

Mekkah kembali ke tanah air.

(30)

dari segala larangan selama Hajii/Umrah.

1. Bagi

laki-laki dilarang memakai pakaian berjahit.

2. Bagi

perempuan dilarang menutup muka dan kedua telapak tangan

3. Laki-laki

dan perempuan, dilarang :

o Memakai wangi-wangian,

memakai minyak rambut.

o Mencabut/memotong/mencuku

r rambut, dan memotong kuku.

o Menikah, menikahkan dan

hubungan suami isteri.

o Membunuh binatang darat yang

liar dan halal dimakan.

6. Sunnah-sunnah dalam Ibadah Haji

No. Dalam Ibadah Hajji disunnatkan :

1.

2

3.

Melakukan ibadah hajji, dengan Cara :

Ifrad, artinya : Mengerjakan ibadah hajji terlebih dahulu baru kemudian ibadah Umrah

Tamattu’ artinya : mengerjakan ibadah Umrah terlebih dahulu baru kemudian ibadah Hajji.

(31)

4.

5.

6.

7.

8.

Melakukan ibadah Hajji dengan cara : Tamattu’ dan Qiran, wajib membayar denda (Dam)

Membaca Dzikir/Do’a ketika thawaf, yaitu: Robbana- a-tina fid dunya- hasanah wafil a-khiroti hasanah waqina- ‘adza-ban na-r, do’a ini dibaca antara rukun (sudut) Yamani dan Hajar Aswad.

Shalat sunnah 2 rakaat sesudah thawaf

7. Perbedaan Ibadah Haji dan Ibadah Umrah

No. Ibadah Hajji No Syawwal, Dzulqo’dah, maupun Dzulhijjah.

(32)

Ibadah Hajji ada Wuquf di Padang Arafah.

8. Perbedaan Rukun Haji dan Wajib Haji

Rukun Hajji Wajib Hajji

Rukun hajji, wajib dikerjakan oleh setiap jamaah hajji, apabila ada rukun hajji yang tertinggal atau tidak dikerjakan maka hajjinya dinyatakan tidak shah dan tidak dapat diganti dengan Dam (denda).

Wajib hajji adalah suatu pekerjaan yang wajib dikerjakan di dalam ibadah hajji, akan tetapi dapat diganti dengan Dam (denda) apabila jamaah hajji tidak mengerjakannya, maka ibadah hajjinya tetap shah.

9. Dam dan Jenisnya

Dam (denda), dam berasal dari bahasa Arab yang berarti darah, dam disini berbentuk penyembelihan hewan,

penyembelihanhewan identik dengan mengalirkan darah, Hal ini dilakukansebagai denda atau tebusan (kafarat) karena melakukan pelanggaran ketika sedang Ihram. Membayar Dam (denda) wajib dilakukan apabila:

1. Meninggalkan wajib haji atau

umrah.

2. Melanggar larangan-larangan

haji atau umrah.

3. Melakukan ibadah haji

(33)

Jenis dam dalam ibadah haji ada dua macam, yaitu: Dam Nusuk dan Dam Isa’ah. Dam Nusuk dikenakan bagi seseorang yang mengerjakan ibadah haji dengan cara Tamattu’ atau Qiran, meskipun orang tersebut tidak melakukan kesalahan atau pelanggaran aturan ihram dalam ibadah haji dan umrah. Adapun dam Isa’ah dikenakan bagi seseorang yang melakukan pelanggaran atau berbuat kesalahan dalam melaksanakan ihram haji dan umrah, seperti meninggalkan salah satu kewajiban ibadah haji atau umrah.

PRAKTIK MANASIK HAJI

A. JENIS IBADAH HAJI

Ada 3 (tiga) jenis Ibadah Haji, yaitu: 1. Haji Tamattu`

(34)

2. Haji Qiran

Berihram (niat) untuk ibadah umrah dan haji sekaligus pada bulan-bulan haji,dan tetap dalam keadaan ihram (tanpa tahallul) sampai hari Nahar/hari raya qurban (tanggal 10 Dzulhijjah), atau berihram (niat) untuk ibadah umrah pada bulan-bulan haji, bagi para jamaah haji sebelum melaksanakan thawaf umrah memasukkan niat untuk ibadah haji. Jadi haji qiran ádalah bagi jamaah haji yang melaksanakan ibadah haji dan ibadah umrah secara bersamaan yaitu di bulan-bulan haji. Bagi para jamaah haji yang melakukan ibadah haji dan umrah dengan cara ini wajib membayar dam (denda).

3. Haji Ifrad

Berihram (niat) untuk ibadah haji pada bulan-bulan haji dari miqat (tempat yang telah ditentukan untuk niat haji), dan dilanjutkan melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan sempurna. Kemudian ia tetap dalam keadaan ihram sampai hari nahar (tanggal 10 Dzulhijjah). Dilanjutkan dengan melaksanakan ibadah umrah dengan sempurna. Jadi haji ifrad ialah jamaah haji yang melaksanakan ibadah haji dan umrah dengan cara melakukan ibadah haji terlebih dahulu baru kemudian ibadah umrah. Bagi jamaah haji yang melaksanakan ibadah haji dan umrah dengan cara ini tidak di wajibkan membayar dam (denda).

Di antara tiga cara haji tersebut, yang lebih utama bagi penduduk Indonesia adalah haji tamattu’ bagi yang tidak membawa hewan qurban (sesembelihan), karena Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada para sahabat, dan menekankan kepada mereka untuk melakukan ibadah haji dengan cara seperti ini (tamattu’).

(35)

B.DUA MODEL JAMAAH HAJI INDONESIA

Jama’ah haji Indonesia terbagi menjadi dua kelompok. 1. Gelombang Pertama

Berangkat ke kota Madinah terlebih dahulu dan setelah tinggal beberapa hari di sana barulah berangkat ke kota suci Makkah. Sehingga untuk jamaah haji kelompok pertama ini start ibadah haji dari kota Madinah dan miqat adalah Dzul Hulaifah dan Bir Ali

2. Gelombang Kedua

Langsung menuju kota Makkah dan miqat adalah Yalamlam yang jarak tempuh sekitar 10 menit sebelum mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Sehingga start ibadah haji sejak berada di atas pesawat terbang.

C. UMRAH

1. IHRAM/NIAT UMRAH

Bila anda telah berada di miqat lakukanlah hal sebagai berikut:

a. Mandilah

b. Kemudian pakailah kain ihram bagi laki-laki yang terdiri dari dua helai. Adapun wanita tidaklah mengenakan pakaian ihram tersebut di atas akan tetapi mengenakan pakaian yang biasa dikenakan dgn kriteria menutup aurat dan sesuai dgn batasan-batasan syar’i.

c. Kemudian berniatlah ihram untuk melakukan umrah dgn mengatakan: niat umrah dan talbiyah

لل ةرلميعج مجلهجلجللا كلييبجل (Labbaikalloohumma 'umrotan).

Artinya: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk ibadah umrah"

d. Kemudian dilanjutkan dengan ucapan talbiyah:

(36)

Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan- Mu yaa Allah, aku datang memenuhi panggilan- Mu tidak ada sekutu bagi-Mu aku datang memeuhi panggilan- bagi-Mu, sesungguhnya puji-pujian, keni’matan, dan bagi- Mu kekuasaan tidak ada sekutu bagi-Mu” (H.R. Bukhari dan Muslim (

Bacaan Talbiyah:

- Bagi laki-laki hendaknya membaca Talbiyah dengan suara keras dan khusyu’. Dan bagi perempuan dengan suara pelan.

- Bacaan Talbiyah dihentikan ketika sampai di Ka’bah sebelum melakukan thawaf.

Kewajiban dan Larangan Umum Ketika Ihram a. Kewajiban

Menjalankan segala apa yg telah diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala seperti

1. Shalat lima waktu dan

2. kewajiban-kewajiban yg lainnya. b. Larangan

Meninggalkan segala apa yg dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di antaranya;

1. Kesyirikan 2. Perkataan kotor 3. Kefasikan

4. Berdebat dengan kebatilan dan kemaksiatan lainnya.  Larangan Khusus Ketika Ihram

a. Tidak boleh mencabut rambut atau pun kuku namun tdk mengapa bila rontok atau terkelupas tanpa sengaja. b. Tidak boleh mengenakan wewangian baik pada tubuh

ataupun kain ihram. Tidak mengapa ada bekas wewangian yg dikenakan sebelum melafazhkan niat ihram.

(37)

d. Tidak boleh mencabut tanaman yg ada di tanah suci tdk boleh meminang wanita, menikah atau pun menikahkan. e. Tidak boleh menutup kepala dgn sesuatu yg menyentuh

dan tidak mengapa untuk memakai payung berada di bawah pohon ataupun atap kendaraan.

f. Tidak boleh memakai pakaian yg sisi-sisi melingkupi tubuh imamah celana dan lain sebagainya.

g. Tidak boleh melewati miqat dlm keadaan tdk mengenakan pakaian ihram.

Pelanggaran Ihram

Apabila larangan-larangan ihram tersebut dilanggar maka dikenakan dam dengan menyembelih hewan kurban.

Hal yang diperbolehkan ketika ihram. Diperbolehkan untuk memakai

1) Sandal 2) Cincin 3) Kacamata 4) Walkman 5) Jam tangan 6) Sabuk dan

7) Tas yg digunakan utk menyimpan uang data penting dan yg lainnya.

8) Mengganti kain yg dipakai atau 9) Mencuci

10)Membasuh kepala dan anggota tubuh lainnya.  Do’a ketika masuk Masjidil Haram atau Masji Nabawi:

. .

(38)

Artinya: “Dengan nama Allah, ya Allah, berikanlah kesejahteraan kepada nabi Muhammad, Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu”.

Do’a Ketika Melihat Ka’bah:

هبملظجلعلول هجفلرجلشل نيمل ديزبول ةةبلاهلملول اةمييربكيتلول امةييظبعيتلول افةييربشيتل تلييبلليا اذلهل ديزب مجلهجلجللال ارجةببول امةييربكيتلول امةييظبعيتلول افةييربشيتل رلملتلعياوبأل هجججلحل نيمجلمب هجملرجلكلول .

(Allaahumma zid haadzal baita tasyriifan wata'dhiiman watakriiman wamahaabatan wazid man syarrofahu wa'adhdhomahu wakarromahu mimman hajjahu awi'tamaro tasyriifan wata'dhiiman watakriiman wabirron).

Artinya: "Ya Allah, Tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan wibawa pada Baitullah ini, dan tambahkan pula pada orang-orang yang memuliakan, mengagungkan, dan menghormatinya di antara mereka yang berhajji atau yang bermurah dengan kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kebaikan".

2. THAWAF

Bila telah tiba di Makkah maka a. Pastikan telah bersuci dari hadats.

b. Lalu selempangkanlah pakaian atas ke bawah ketiak kanan dengan menjadikan pundak kanan terbuka dan pundak kiri tetap tertutup.

c. Kemudian lakukanlah thawaf sebanyak 7 putaran.  Tata Cara Thawaf

1. Dimulai dari Hajar Aswad dgn memosisikan Ka’bah di sebelah kiri anda sambil mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar.” Dari Hajar Aswad sampai ke Hajar Aswad lagi terhitung 1 putaran.

(39)

3. Disunnahkan pula tiap kali mengakhiri putaran utk membaca do’a

Bacaan Ketika Thawaf:

a. Dari Hajar Aswad sampai dengan Rukun Yamani, membaca: نلاحلبيسج

(Subhaanallaah Walhamdulillaah Walaa`ilaaha illallaah Wallaahu Akbar walaa haula walaa quwwata `illaa billaah) Artinya: “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”. (H.R. Ibnu Majah)

b. Dari Rukun Yamani sampai dengan hajar Aswad:

hasanah, waqinaa ‘adzaaban naar)

Artinya: “Yaa Tuhan kami, berilah kami kebaikan didunia dan kebaikaan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka” (H.R. Abu Dawud).

Hal Yang Disunah Ketika Thawaf

a. Disunnahkan pula tiap kali tiba di Hajar Aswad 1. Mencium atau

(40)

3. Berisyarat saja dgn tangan sambil mengucapkan: “Allahu Akbar” 2 kali atau “Bismillahi Allahu Akbar”3kali.

b. Disunnahkan pula tiap kali tiba di Rukun Yamani 1. Menyentuh, atau

2. Mengusap tanpa dicium dan tanpa bertakbir. Dan bila tdk dapat mengusap mk tdk disyariatkan mengusapnya.  Keraguan Ketika Thawaf

Bila terjadi keraguan tentang jumlah putaran Thawaf maka ambillah hitungan yg paling sedikit.

Ketika Thawaf Berakhir Seusai Thawaf

1. Tutuplah kembali pundak kanan dgn pakaian atas anda 2. Kemudian lakukanlah shalat dua rakaat di belakang

Maqam Ibrahim walaupun agak jauh darinya. dan bila kesulitan mendapatkan tempat di belakang Maqam Ibrahim maka tidak mengapa shalat di bagian mana saja dari Masjidil Haram. Disunnahkan pada rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dan Al-Kafirun sedangkan pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlash.

3. Kemudian minumlah air zam-zam dan siramkan sebagian pada kepala.

4. Lalu ciumlah/peganglah Hajar Aswad bila memungkinkan dan tidak dituntunkan untuk berisyarat kepadanya. 5. Setelah itu pergilah ke bukit Shafa utk bersa’i.  Do’a Ketika Minum Air Zam-zam

ال

(41)

(Alloohumma inni- as`aluka 'ilman naafi'a, warizqon waasi'a, wasyifaa`an min kulli daa`in wasaqomin birohmatika yaa arhamar roohimiin)

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezki yang luas, kesembuhan dari berbagai penyakit, dengan kasih sayang-Mu ya Allah dzat yang maha penyayang"

3. SAI

a. Hukum Ibadah Sa’i merupakan salah satu rukun Haji Dan umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (belari-lari kecil) bulak- balik sebanyak 7 (tujuh) kali dari Bukit Safa ke Bukit Marwah dan sebaliknya.

b. Kedua bukit yang satu sama lainnya berjarak sekitar 405m2. ketika melintasi Bathnul Waadi yaitu kawasan yang terletak di antara bukit Shafa dan bukit Marwah (saat ini ditandai dengan lampu neon berwarna hijau) para jama’ah pria disunatkan untuk berlari-lari kecil sedangkan untuk jama’ah wanita berjalan cepat. Ibadah Sa’i boleh dilakukan dalam keadaan tidak bersuci (berwudhu) dan wanita yang datang Haid atau Nifas.

Pelaksanaan Sa’i

1. Setiba di Shafa bacalah do’a:

نجلاب

(Innash Shafaa Walmarwata min Sya’aa`irillaah, Abda`u bimaa bada`allahu bih)

Artinya: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah itu adalah termasuk bagian dari syi’ar Allah, aku memulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah”.

(42)

ركبعكياع هكللاع laasyariikalah, Lahul mulku walahul- hamdu wahuwa ‘alaa kulli sya`in qadiir, Laa`ilaaha `illallaah wahdah, anjaza wa’dah, wanashara ‘abdah, wahazamal `ahzaaba wahdah)

Artinya: “ Allah maha besar, tidak ada Tuhan kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi- Nya, bagi- Nya kekuasaan dan segala puji,dan Dia atas segala sesuatu maha kuasa, tidak ada Tuhan kecuali Allah yang maha Esa, yang menepati janji- Nya, menolong hamba- Nya, dan mengalahkan musuh-musuh- Nya”. (H.R. Muslim, Ahmad, dan Nasa`i)

3. Kemudian turun dari Bukit Shafa dengan lari-lari kecil menuju ke Bukit Marwah, dengan membaca:

نجعام

(Innash shofa- walmarwata min sya’a-`irillah, faman hajjal baita awi’tamaro fala- juna-ha ‘alaihi ayyat thowwafa bihima-, faman tathowwa’a khoiron fa’innallo-ha sya-kirun ‘ali-m).

(43)

4. Ketika berada di antara Pilar Hijau, bacalah do’a sebagai berikut:

تل نيال كلنجلاب مجللعينل اللامل مجللعيتل كلنجلاب مجللعيتل ميرجلكلتلول فجعياول ميحلرياول ريفبغيا بجبرل ميرلكيالليازججعلالليا لج ا امجلعل زيولاجلتلول .

(Robbi ghfir warham wa’fu watakarrom watajaawaz ‘ammaa ta’lamu innaka ta’lamu maa laa na’lamu innaka anta lloohul a’azzul akrom)

Artinya: "Ya Allah, ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermrah hatilah, dan hapuskanlah dari sesuatu yang Engkau ketahui, sesungguhnya Engkau maha

mengetahui terhadap sesuatu yang kami sendiri tidak mengetahui, sesungguhnya Engkau ya Allah yang maha mulia dan maha pemurah".

Gambar Mas’a (Tempat Sa’i)

(44)

Gambar Suasana Perjalanan Sa’i dari Shafa ke Marwah

4. TAHALLUL (MENCUKUR /MENGGUNTING RAMBUT) Seusai Sa’i lakukanlah tahallul

a. Tahallul menurut bahasa berarti ‘menjadi boleh’ atau ‘diperbolehkan’. Dengan demikian tahallul ialah diperbolehkan atau dibebaskannya seseorang dari larangan atau pantangan Ihram.

b. Pembebasan tersebut ditandai dengan tahallul yaitu dengan mencukur atau memotong rambut sedikitnya 3 helai rambut bagi laki-laki dan satu ruas jari bagi perempuan.

D. IBADAH HAJI

1.IHRAM/ NIAT HAJI

Tanggal 8 Dzul Hijjah merupakan babak kedua untuk selanjutkan rangkaian ibadah haji anda.

a. Maka mandilah dan pakailah wewangian pada tubuh serta kenakan pakaian ihram.

b. Setelah itu berniatlah ihram utk haji dari tempat tinggal anda di Makkah seraya mengucapkan:

اججلحع مجعهكلجعلا كعييبجعلع .

(45)

Artinya: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, Allah, aku datang memenuhi panggilan- Mu tidak ada sekutu bagi- Mu aku datang memeuhi panggilan- Mu, sesungguhnya puji-pujian, keni’matan, dan bagi- Mu

e. Dengan masuk ke dalam niat ihram haji ini berarti anda harus menjaga diri dari segala mahzhuratil ihram (Larangan) sebagaimana yg terdapat pada keterangan Umrah.

2. WUQUF DI ARAFAH

Pada hari wukuf tanggal 9 Zulhijah yaitu ketika matahari sudah tergelincir atau bergeser dari tengah hari, (pukul 12 siang) hitungan wukuf sudah dimulai.

a. Shalat Zuhur dan Ashar yang dilakukan secara ‘Jamak Taqdim’, yakni shalat Ashar dilakukan bersama shalat Zuhur pada waktu Zuhur dengan 1 kali azan dan 2 kali iqamat.

(46)

c. Disunatkan supaya menghadap Qiblat dan memperbanyak membaca talbiyah, do’a, dzikir dan membaca Al-Qur’an. Ketika berdo’a hendaklah mengangkat tangan hingga tampak ke atas kedua ketiaknya. dan juga disunatkan mengulang-ulang kalimat Kalimat thayibah dibaca ketika wuquf

رءييدبقل ءدييشل لجبكج ىللعل ولهجول دجميحلليا هجللول كجليمجليا هجلل ،هجلل كلييربشل لل هجدلحيول لج ا لجل إب هلللإب لل Artinya: “Tidak ada yg berhak diibadahi kecuali Allah tiada sekutu bagi-Nya hanya milik-Nya segala kerajaan dan pujian dan Dia adl Dzat yg Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

3. MABIT(BERMALAM) DI MUZDALIFAH DAN MINA

Pengertian Mabit adalah berhenti sejenak atau bermalam beberapa hari untuk mempersiapkan segala sesuatu dalam pelaksanaan melontar Jumrah yang merupakan salah satu wajib ibadah haji. Mabit dilakukan 2 tahap di 2 tempat yaitu di Muzdalifah dan di Mina.

a. Tahap Pertama: Mabit di Muzdalifah dilakukan tanggal 10 Zulhijah, yaitu lewat tengah malam sehabis wukuf di padang Arafah. Mabit tahap pertama ini biasanya hanya beberapa saat saja, yaitu secukup waktu untuk mengumpulkan 7 buah krikil guna melontar jumrah Aqabah.

Di Muzdalifah, disunnahkan memperbanyak bacaan talbiyah, dzikir dan do’a, membaca al-Qur`an, atau amalan-amalan lain yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW., serta mencari kerikil (batu-batu kecil) sejumlah yang diperlukan untuk melontar jumrah (tugu) yang berada di Mina.

(47)

terakhir dari mabit di Mina ini adalah melontar ketiga jumrah Ula, Wusta dan Aqabah. Setelah berada di Mina disunnahkan memperbanyak bacaan talbiyah, dzikir dan do’a, membaca al-Qur`an, atau amalan-amalan lain yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

4. MELONTAR JUMRAH DI MINA

a. Melontar dengan cara melontar jumrah (tugu) sebanyak 7 (tujuh) kali dengan kerikil (batu-batu kecil), dengan waridhol lirrohmaani. Allaahummaj'alhu hajjan mabruuro wadzanban maghfuura wasa'yan masykuuro)

Artinya: "Dengan nama Allah, Allah maha besar, kutukan untuk syetan-syetan itu, dan ridho bagi Allah yang maha pengasih. Ya Allah, jadikanlah ibadah hajjiku ini hajji yang mabrur, mengampuni dosa, dan sa'i sebagai tanda rasa syukur"

b. Hukum Melontar jumrah adalah salah satu wajib haji. Jama’ah yang tidak melontar wajib membayar Dam (denda) berupa seekor kambing. kalau tidak mampu boleh membayar Fidyah atau berpuasa 10 hari yaitu 3 hari dimasa haji di tanah suci dan sisanya di tanah air.

(48)

d. Selesai melontar Jumrah Aqabah, dilanjutkan Tahallul Ulaa (shughra), dengan ditandai pengguntingan rambut, bagi wanita minimal 3 (tiga) helai, dan bagi pria disunnahkan mencukur rambut sampai habis (gundul), dan para jamaah haji sudah diperbolehkan melepaskan pakaian ihram dan berpakaian bebas.

a. Kemudian pada hari-hari Tasyrik yang lain, yaitu pada tanggal 11, 12, 13 Zulhijah yang dilontar adalah ketiga-tiganya (Ula, Wusta, dan Aqabah). Melontar dimulai sesudah masuk waktu Zuhur atau sesaat tergelincirnya matahari sampai terbit besok pagi. Jumrah yang terletak paling dekat dengan Mekah disebut jumrah Aqabah, letaknya diatas perbukitan Aqabah.

Peta Marma (Tempat Melontar Jumrah)

(49)

Gambar MelontarJadwal Melontar Jumrah

Tanggal Mata Acara Waktu Mulai Akhir

10 Zulhijah Melontar

Jumrah Aqabah

Tengah Malam Tengah Malam

11 Zulhijah Melontar ketiga

Jumrah secara berurutan Ula

Wustha Aqabah

Mulai

tergelincirnya Matahari

Tengah Malam

12 Zulhijah Melontar ketiga

Jumrah secara berurutan Ula

Mulai

tergelincirnya Matahari

(50)

Wustha Aqabah

13 Zulhijah Melontar ketiga

Jumrah secara berurutan Ula

Wustha Aqabah

Mulai

tergelincirnya Matahari

Tengah Malam

Nafar Awal

a. Pengertian Nafar Awal adalah apabila kita hanya melontar 3 hari, bukan 4 hari seperti Nafar Sani/Akhir. Disebut Awal karena jama’ah lebih awal meninggalkan Mina kembali ke Mekah. Dan hanya melontar sebanyak 3 hari.

b. Total krikil yang dilontar jama’ah nafar awal adalah 49 butir.

c. Jama’ah haji pelaku Nafar Awal hanya 2 malam menginap di Mina dan meninggalkan Mina pada tanggal 12 Zulhijah sebelum matahari terbenam.

Nafar Tsani

a. Pengertian Nafar Tsani atau Nafar Akhir apabila Jama’ah melontar Jumrah selama 4 (empat) hari pada tanggal 10, 11, 12 dan 13 Zulhijah sehingga jumlah batu yang dilontar sebanyak 70 butir. Disebut Nafar Sani/Akhir karena jama’ah haji bermalam di Mina 3(tiga) malam dan

b. Meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzulhijah. 5.TAHALLUL

(51)

berikut: Melontar Jumrah Aqabah dan Mencukur. Melontar Jumrah Aqabah dan Tawaf Ifadah, Tawaf Ifadah, Sa’i dan Mencukur.

b. Tahallul Tsani/Kubra. Melepaskan diri dari keadaan Ihram setelah melakukan ketiga ibadah secara Lengkap yaitu sebagai berikut: Melontar Jumrah Aqabah. Bercukur dan Tawaf Ifadah, Sa’i.

Gambar Tahallul

Gambar Tahallul

6. THAWAF IFADAH (THAWAF IBADAH HAJI)

a. Pengertian Tawaf ifadah adalah salah satu dari beberapa rukun haji, yang harus dilaksanakan sendiri jika tidak hajinya batal. Tawaf ini disebut juga Tawaf Ziarah atau Tawaf Rukun. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-Hajj ayat 29:

È,ŠÏFyèø9$#ÏMøŠt7ø9$$Î/

(#qèù§q©ÜuŠø9ur öNèduŠräŠçR

(#qèùqãŠø9uröNßgsWxÿs?(#qàÒø)uŠø9

(52)

kuku dan memenuhi nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan tawaf di rumah yang tua itu.”

b. Waktu :”Tawaf ini dilaksanakan setelah semua ibadah Haji telah diselesaikan yaitu; melontar jumrah Aqabah, membayar dam serta Tahallul Awal (Mencukur) kemudian disunatkan memakai wewangian setelah jama’ah tidak Ihram.

c. Pelaksanaan Thawaf Ifadlah sama seperti Thawaf pada bab pelaksanaan Umrah yang terdahulu.

7. SA’I

Ketentuan dan Pelaksanaan Sa’i seperti ketertangan terdahulu pada bab pelaksanaan Umrah.

8. THAWAF WADA’(PERPISAHAN)

a. Wada artinya perpisahan, Tawaf Wada atau tawaf perpisahan adalah salah satu ibadah wajib untuk dilaksanakan sebagai pernyataan perpisahan dan penghormatan kepada Baitullah dan Masjidil Haram. Tawaf ini cukup dikerjakan dengan berjalan biasa. Tawaf Wada disebut juga Tawaf Shadar (Tawaf Kembali) karena setelah itu jama’ahakan meninggalkan Mekah untuk ketempat masing-masing. Dalam pelaksanaannya sama dengan tawaf yang lainnya, akan tetapi do’a yang dibaca berbeda untuk semua putaran.

(53)

dibebaskan dari Tawaf wada dan ia boleh langsung meninggalkan

HIKMAH HAJI:

Haji Sekali Maburur Sepanjang Hayat

A. MUQADDIMAH

Ibadah haji adalah salah satu daru rukun Islam yang ke lima. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW,

,

ملسلا ملسو هيلع هللا ىلص هللا لوسر لاقف ملسلا نع ينربخأ دمحم اي

ناضمر موصتو ةاكزلا يتؤتو ةلصلا ميقتو هللا لوسر ادمحم نأو هللا لإ هلإ ل نأ دهشت نأ

ليبس هيلإ تعطتسا نإ تيبلا جحتو Artinya: “Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam ” Rasulullah menjawab,”Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alloh, engkau mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Romadhon dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya.” [HR Muslim].

(54)

dengan rela menunggu antrian panjang hingga 10 (sepuluh) tahun.

Pemandangan ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dengan cepat berangkat, dan bahkan menunaikan ibadah haji setiap tahun. Ini memberikan makna dan nasihat besar bagi kita semua dengan menunaikan ibadah haji berkali-kali namun tidak membekas dalam peningkatan ibadah dan perilaku keseharian, atau ibadah haji satu kali namun mabrur sepanjang hayat? Maka dalam kesempatan ini dikupas tentang Hikah haji: Haji Sekali, Mabrur Sepanjang Hayat.

B. ARTI HIKMAH

Mahmud Yunus, mengartikan“ةمكحلا” dengan arti mengetahui yang benar. Pandangan Muhammad Ali al-Fayumi bahwa “ةمكحلا” adalah:

لذارلاقلخا نم اهبحاص عنمت اهنل memiliki arti hikmah mencegah pemiliknya dari akhlak yang rendah.

Hikmah memilik arti adil, ilmu, sabar, kenabian, al-Qur’an, dan Injil. Hikmah juga berarti ungkapan untuk mencegah sesuatu yang utama dengan ilmu yang lebih utama. Al-hakiim adalah derivasi dari kata Al-Hikmah mempunyai arti orang yang cermat dalam segala urusan, atau orang yang bijak, yakni orang yang telah ditempa berbagai pengalaman. Al-Hakiim, juga bermakna orang yang mencegah kerusakan. Derivasi berikutnya adalah Al-hukmu memiliki arti mencegah kezhaliman.

(55)

Pengertian Hikmah menurut buku Pedoman Tuntunan Ibadah Haji Kementerian Agama RI., bahwa Hikmah memiliki makna yang terkandung dalam amalan fisik atau rahasia yang tersirat dalam amalan fisik, atau lebih jauh maknanya mengungkap hakikat dari amalan syari’at. Syari’at adalah amalan zahir, hakikat adalah intinya. Maka dapat disimpulkan bahwa hikmah adalah makna hakiki dari praktik ilmu dan amal dari suatu ibadah.

Sebagaimana Sabda Rasulullah

)

هاور كولملا سلاجم هسلجت يتح كولمملا دبعلا عفرت و فيرشلا ديزت ةمكحلا يدع نباو ميعن وبا) Artinya: “Hikmah dapat menambah (derajat) sesorang terhormat dan mengangkat (derajat) seorang hamba sahaya sehingga ia dapat menduduki raja (penguasa)” (H.R. Abu Na’im dan Ibnu ‘Addi).

#ZŽÏW2 #ZŽöyzÎAré&s)sù pyJò6Åsø9$#| N÷sã`tBurs 4!$t±o`tB spyJò6Åsø9$#ÎA÷sã â ôu3ãH=»t6ø9F{É #qä9'ré& wÎ)$# ž2¤t $tBur Artinya: “Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).

C. PENGERTIAN IBADAH HAJI

Menurut Muhammad Ali Al-Fayumi, جح berasal dari -جح

-اجح جحيbentuk seperti لتق لتقي لتق - - , mempunya maknaا دصقل, bertujuan, ةرمعلاوا جحلل ةبعكلا دصق, bermaksud menuju ka’bah untuk haji atau umrah

Menurut Istilah Syari’at كسنلل مارحلا تيبلا دصق, bertujuan ke Bait al-haram untuk ibadah haji (niat, thawaf, sa’i, wuquf di Arafah, mencukur rambut).

(56)

D. HIKMAH IBADAH HAJI

Menurut Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Baz: Allah mempunyai sifat hikmah, di mana Allah tidak berkata dan bertindak dengan sia-sia. Oleh karena itulah semua syari’at Allah SWT mempunyai kebaikan yang besar dan manfaat yang banyak bagi hamba-Nya di dunia seperti kebagusan hati, ketenangan jiwa dan kebaikan keadaan. Juga akibat yang baik dan kemenangan yang besar di kampung kenikmatan (akhirat) dengan melihat wajah-Nya dan mendapatkan ridha-Nya.

Haji sebuah ibadah tahunan yang besar yang Allah syari’atkan bagi para hamba-Nya, mempunyai berbagai manfaat yang besar dan tujuan yang besar pula, yang membawa kebaikan di dunia dan akhirat.

Dan diantara hikmah ibadah haji ini adalah: 1.Hikmah Ihram

Pengertian Ihram yakni, pakaian yang terdiri dari hanya selembar kain, tanpa sepatu dan tutup kepala, pakaian ini seperti pakaian pengemis yang menjadi simbol dari peminta-minta, pengemis tidak pantas menggunakan pakaian yang menggambarkan kehebatan manusia dari sisi duniawi.

Hikmah Ihram adalah, di antaranya: a. Meninggalkan simbol kesombongan

b. Tidak boleh memiliki kesibukan lain kecuali ibadah kepada Allah

c. Menanggalkan segala macam perbedaan, keangkuhan dan status sosial, kecuali ketaqwaannya, sementara pakaian seringkali bisa menjadi simbol perbedaan dan menggambarkan status sosial dan pengaruh kejiwaan.

d. Berinteraksi dengan kebenaran yang datang dari Allah Swt. Karena itu sebagai seorang muslim kita tidak boleh mengukur kebenaran dari jabatan status sosial, harta dan sebagainya. e. Ihram adalah simbol persamaan derajat manusia dalam

(57)

dikenakan setiap muslim dalam menghadap Allah sesudah kematiannya.

2. Thawaf

Pengertian Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah 7 (tujuh) Kali putaran. Hikmah Thawaf atau mengililingi ka'bah memberikan gambaran kepada kita bahwa manusia dipersilakan bahwa diperintah untuk berkativitas dalam hidupnya, termasuk aktivitas mencari nafkah, namun sebagai muslim kita tidak akan keluar dari lingkaran atau garis yang ditentukan Allah.

Bagi seorang yang telah menunaikan, semakin besar tekadnya untuk tidak menghalalkan segala cara dalam mencapai keuntungan yang sifatnya duniawi. Karena apapun yang hendak diperoleh, pada dasarnya hanyalah batu loncatan untuk mendapatkan keuntungan ukhrawi, Allah berfirman :

    

       

      

       

  

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al-Qashhas: 77)

3.Sa’i

Gambar

Gambar Suasana Perjalanan Sa’i dari Shafa ke Marwah
Gambar Melontar
Gambar Tahallul

Referensi

Dokumen terkait

a) Aspek pengguna, atau siapa yang menggunakan. Diukur dari kriteria pengguna, terdapat tiga kategori penilaian. Pertama, infrastruktur akan dinilai efektif apabila penggunanya

lemak yang sangat dibutuhkan oleh Pertambahan bobot benih udang udang, seperti asam linoleat, asam windu meningkat dengan meningkatnya linolenat, asam stearat, dan

Investor Daily, “PetroChina Lanjutkan Lengowangi-1 ”, 28 Desember 2006, diakses dari www.investorindonesia.com/index.php?searchword=petrochina&option=com_search&Itemid

Dimana dalam kegiatan tersebut Kami menjelaskan cara kerja teknologi VR/AR, implementasi penggunaan teknologi VR/AR berserta contoh-contoh aplikasi yang dapat digunakan

Tinggi, Universitas Negeri Malang, 2005.. 149 sepanjang tidak merugikan kepentingan yang wajar dari si pencipta. Pengecualian tersebut bersifat limitative dan hanya

Namun pada areal rehabilitasi COPI, ketelitian pendugaan dengan dan tanpa stratifikasi hampir sama karena cukup beragamnya kondisi tegakan pada setiap stratum

Isu mengenai anak berkebutuhan khusus dan anak jalanan menjadi sebuah topik yang menarik untuk diangkat dalam sebuah news features.. Bentuk news features dipilih karena

Dalam tiga tahun terakhir ini, INFID adalah salah satu pemain kunci yang memfasilitasi keterlibatan organisasi masyarakat sipil Indonesia bersama dengan pemerintah dalam