• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH AGAMA MACAM MACAM DARAH PADA WAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH AGAMA MACAM MACAM DARAH PADA WAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH AGAMA

“MACAM-MACAM DARAH PADA WANITA”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah agama

Disusun oleh :

Nama : Triyana

NPM : 217.C.0047

Dosen : H.Jaelani,M.Ag

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur alkhamdulilah saya panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya,karena atas izin-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini.Dengan dibuatnya makalah ini saya berharap setiap pembaca dapat mengambil ilmu tambahan dari yang saya peroleh pula.

Meskipun demikian saya sebagai penyusun juga menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini.Oleh karena itu saya selaku penyusun mengharapkan saran-saran dari setiap pembaca agar saya dapat membuat makalah yang lebih baik.

Cirebon,Oktober 2017

(3)

DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I Pendahuluan

1.1.

Latar belakang

BAB II Rumusan masalah

BAB III Pembahasan

3.1. Haid

3.2. Nifas

3.3. Istihadloh

BAB IV Kesimpulan

BAB V Penutup

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar belakang

(5)

BAB II

RUMUSAN MASALAH

A. Apa pengertian haid dan waktunya?

B. Apa pengertian nifas dan waktunya?

C. Apa larangan bagi wanita haidh dan nifas?

D. Apa hukum mempelajari tentang haid, nifas dan istihadloh?

(6)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Haid

1. Pengertian darah haid

Pengertian haid secara harfiah berasal dari kata اضيح - ضيحي – ضاح)) yang artinya mengalir, dan secara istilah haid adalah darah yang keluar dari

Rahim wanita yang sudah mencapai umur 9 tahun hijriyah kurang sedikit, tidak di karenakan penyakit atau sebab setelah melahirkan .Dan yang di maksud kurang sedikit umur 9 tahun hijriyah kurang tidak genap 16 hari 16 malam. Jadi kalau mengeluarkan darah sudah termasuk haidl. Apabila darah tersebut memenuhi 3 syarat bagi darah haidl, yakni:

a. Tidak kurang 24 jam/1 hari 1 malam

b. Tidak lebih dari 15 hari

c. Bertempat pada waktu mungkin/bisa haidl

Contoh:

Pada umur 9 tahun kurang 20 hari mengeluarkan darah selama sepuluh hari, maka 8 hari lebih sedikit awal itu istihadloh, kemudian 6 hari kurang sedikit yang akhir itu darah haid.

Secara klinis haidl adalah merupakan hasil kerja sama yang sangat komplek antara otak, indung telur (ovarium) dan Rahim (endoterium). Menstruasi merupakan pelepasan lapisan endomentrium.

2) Waktunya Haidl

a. Masa keluarnya darah haidl

(7)

tetapi kumpulan dari darah yang terputus putus dalam beberapa hari, asal tidak lebih 15 hari 15 malam. Kalau darah itu ada 24 jam tetapi melampui 15 hari 15 malam, maka sebagian dari darah itu dihukumi darah istikhadloh. Paling lamanya adalah 15 hari 15 malam. Sedangkan umumnya adalah 6 atau 7 hari.

Warna darah haid tidak harus merah, dan darah warna merah juga belum disebut darah haidl. Karena menghukumi darah itu disebut darah haidl, terdapat syarat-syarat yang harus diperhatikan. Dalam memahami darah haidh harus memahami warna, sifat dan waktu lamanya mengeluarkan darah haidl.

Warna darah haidl ada 5 macam:

1) Hitam(warna ini paling kuat)

2) Merah

3) Abu-abu (antara merah dan kuning)

4) Kuning

5) Keruh (antara kuning dan putih)

Maka kalau ada cairan keluar dari farji tetapi warnanya bukan salah satu dari warna yang 5 tersebut, seperti cairan putih yang keluar sebelum dan sesudah haidl, atau ketika sakit keputihan maka jelas ini bukan haidl tetapi sama dengan kencing, oleh karena itu jika keluar terus menerus maka tetap diwajibkan sholat, dengan cara yang telah ditentukan dalam masalah

istihadloh.

Sedangkan sifat sifat darah(selain warna)ada 4 macam:

1. Kental

2. Berbau

3. Kental sekaligus berbau

4. Tidak kental dan tidak berbau

(8)

dibanding darah hitam yang tak berbau. Darah kental yang berbau itu lebih kuat dari darah kental yang tak berbau.

Kalau darah yang keluar ada dua macam dan sama kuatnya seperti darah hitam encer dan merah kental,maka darah yang lebih dulu keluar adalah yang lebih kuat.

b. Masa suci diantara 2 haidl

Masa suci diantara dua haidl itu paling sedikit 15 hari,jika tidak keluar darah dan sudah mencapai 15 hari,lalu keluar lagi, jelas ini merupakan darah haidl, apabila memenuhi syarat syarat darah haidl tersebut diatas,walaupun belum tiba tanggal kebiasaanya.Umumnya masa suci itu 23 atau 24 hari, batas maksimal (paling lama) tidak terbatas.

Contoh:

Mengeluarkan darah pada tanggal 1 sampai 7,setelah itu suci dan pada tanggal 30 keluar lagi sampai tanggal 7 dan suci, tanggal 22 keluar lagi sampai tanggal 25.

Tanggal : 1,...7….15……….30….7………22…..25

Drah keluar : (Haidl),,,,,,,,,,,,,,,,,(haidl),,,,,,,,,(haidl)

3.2. Nifas

1. Pengertian nifas

Nifas adalah darah yang kdeluar dari Rahim wanita setelah melahirkan, walaupun anak yang dilahirkan belum berwujud manusia atau masih berupa alaqah (darah kental) atau (segumpal daging).

(9)

Jika setelah melahirkan tidak langsung mengeluarkan darah tetapi bersih (naqo’) terlebih dahulu, lalu mengeluarkan darah , maka diperinci sebagai berikut:

Kalau keluarnya darah tadi sebelum melebihi 15 hari maka tetap termasuk darah nifas, lalu masa diantara melahirkan dan keluarnya darah tersebut dihitung NIFAS (nifas ada dan laa hukman)

artinya: sebanyak- banyak nifas yang 60 hari itu dihitung mulai melahirkan ,meskipun tidak keluar darah,akan tetapi sebelum keluarnya darah dihukumi suci.Tetapi kalau keluarnya darah setelah melebihi 15 hari maka ini darah haidl kalau memenuhi syarat haidl.Jadi tidak ada sama sekali nifas.

2. Masa keluar darah nifas

Nifas itu paling sedikit setetes darah artinya asal ada darah yang keluar meskipun sedikit sudah dinamakan nifas. Pada umumnya lama nifas 40 hari dan paling lama 60 hari.

Oleh karena itu kalau darah nifas berlangsung melebihi 60 hari, maka termasuk istihadlah di dalam nifasnya. Yakni sebagian nifas, sebagian darah rusak (istihadhoh) dan sebagian haidl. Namun apabila tidak melebihi 60 hari, maka seluruhnya darah nifas meskipun bermacam-macam darah dan tidak sama dengan adatnya.

C. Larangan-larangan Bagi Wanita Haidl dan Nifas

Larangan-larangan bagi wanita yang sedang haidl dan nifas, ada 9 perkara yaitu:

1) Sholat, baik fardlu maupun sunnah. Demikian juga haram melakukan sujud

tilawah/ sujud syukur.

يلص مث مدلا كنع ىلسغاف تتربدأ اذإو اةلصلا ىعدف كتضيح تلبقأ اذ إف

(10)

2) Berpuasa baik fardlu maupun sunnah. Jika seorang wanita haid, maka ia

tidak diwajibkan untuk berpuasa tapi ia wajib menggantikan puasanya pada hari yang lain. Dalam hadist muttafaqun alaih, Aisyah berkata:

ءاضضضقب رمؤضضن لو ،موصلا ءاضقب رمؤن انكف م ص هللا لوسر يدهع يلع ضيحن انك اةلصلا }}

“Kami haidl pada masa Rosulullah, maka ketika itu kami diperintahkan untuk mengqodlo puasa kami, tapi kami tidak diperintahkan untuk mengqodlo sholat kami”

3) Membaca Al-Qur’an

(يذمرتلا هاور) نارقلا نم ائيش ضاحلا لو بنجلا ارقي ل

Artinya: Tidak diperbolehkan bagi orang yang junub dan wanita yang sedang haidl membaca sesuatu (ayat) dari Al-qur’an (HR, Turmudzi)

4) Menyentuh dan membawa mushaf (Al-Qur’an)

Artinya: “saya tidak menghalalkan masjid bagi orang yang sedang haidl dan orang yang sedang junub” (HR. Abu Dawud)

6) Thawaf

7) Seorang wanita yang sedang haid haram untuk dijima’.

نهوضضبرقت لو ضضضيحملا يضضف ءاضضسنلا اولزتعاف ىذا وه لق ،ضيحملا نع كنولئسيو هللا مكرما ثيح نم نهوتاف نرهطت اذاف ،نرهطي يتح

(11)

diwaktu haidl. Dan jangan kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila merekatelah suci, maka campurilah mereka itu ditempat yang diperintahkan Allah kepadamu.”(Q.S Al-Baqoroh:222)

8) Haram bersenang-senang dengan bagian badan yang ada di antara pusar

dan lutut perempuan.

حاكنلا لا ءيش لك اوعنصا

“Kalian boleh lakukan apa saja (terhadap istrimu yang sedang haidl) kecuali bersetubuh”

9) Thalaq. Seorang suami tidak boleh menceraikan istrinya apabila ia sedang

haidl. Karena Allah berfirman,

اةدعلا اوصحاو نهتدعل نهوقلطف ءاسنلا متقلط اذا يبنلااهيا اي

“Hai Nab, apabila kamu menceraikan istri-istrimu , maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) Iddahnya yang wajar.”(Q.S. At-Thalaq:1)

D. Hukum mempelajari tentang haid, nifas dan istihadloh

Bagi wanita muslimah balighah diwajibkan belajar tentang haidl, nifas, dan istihadloh serta ibadah yang menjadi kewajibannya, baik dikala masih remaja dan maupun sudah bersuami. Jika sudah bersuami dan suaminya mampu mengajarinya, maka suami wajib mengajarinya. Jika tidak mampu, maka wanita tersebut wajib keluar rumah untuk belajar tentang haidl, nifas, bersuci, shalat, dan seterusnya. Dan suami haram melarang istrinya keluar rumah untuk belajar tentang haidl, nifas, dan hal-hal yang berkaitan dengan ibadah wajib, jika dia tidak mampu mengajarinya. Karena kewajiban belajar tentang haidl,nifas,thaharoh dan seterusnya hukumnya fardlu ‘ain bagi wanita muslimah dan fardlu kifayah bagi laki-laki.

Dan untuk selain ilmu-ilmu haid dan ilmu ibadah wajib lainnya, wanita dilarang keluar rumah untuk mempelajarinya, kecuali atas seizin suaminya. Karena belajar selain ilmu ibadah wajib hukumnya fardlu kifayah.

(12)

belum mengerti tentang hukum-hukum yang penting ini.Bahkan banyak yang berumah tangga,baik yang laki-laki maupun perempuan sama sekali belum mengerti tentang hal ini.Padahal bab ini sangat kuat hubunganya dengan sholat,puasa,mandi,hubungan suami istri dan sebagainya.

3.3. Istihadlo

Pengertian istihadloh

Istihadloh secara bahasa mempunyai arti mengalir, dan secara istilah syar’i adalah darah

penyakit yang keluar dari farji wanita yang tidak sesuai dengan ketentuan haid dan nifas.

ليبضضس ىضضلع ل ساضضضضضفنلا و ضضضيحلا ماضضيأ رضضيغ يضضضف جراضضخلا مدلا : ةضاضضحتسلا و مضضضضضضضضضضضضحرلا ىضضضضضضضضضضضضضندأ يضضضضضضضضضضضضف قرضضضضضضضضضضضضع نضضضضضضضضضضضضم ةحضضضضضضضضضضضضصلا نيدلا عورف ضعبب نيدتضضبملا ةناضعإ

Istihadloh ialah darah yang keluar di luar hari-hari haid dan nifas, tidak di jalan sehat (suatu penyakit). Yang keluar dari otot dibawah Rahim.

Penggolongan Wanita Yang Istihadloh a) Mubtadiah Mumayyizah

-Mubtadiah = wanita yang baru pertama kali istihadloh.

-Mumayyizah = wanita yang bisa membedakan kuat dan lemahnya darah istihadloh.

-Hukumnya = darah yang kuat adalah haid dan yang lemah istihadloh. Penghukuman ini dengan syarat :

1. Darah qowi tidak kurang dari minimalnya masa haid.

2. Darah qowi tidak lebih dari maksimalnya masa haid.

3. Darah dlo'if tidak kurang dari minimalnya masa suci.

4. Darah dlo'if keluarnya harus berturut-turut tidak boleh diselingi darah qowi.

(13)

b) Mubtadiah Ghoiru Mumayyizah

Yaitu wanita yang melihat darah hanya dengan satu sifat saja ( hanya melihat warna merah saja misalnya ) . Begitu juga mubtadiah mumayyizah yang tidak memenuhi syarat , hukum haidnya adalah sehari semalam dan sucinya 29 hari jika ingat waktu pertama keluar darah. Jika tidak ingat maka hukumnya seperti MUTAHAYYIRAH.

c) Mu'tadah Mumayyizah

-Mu'tadah adalah wanita yang sudah pernah mengalami haid dan suci. -Mumayyizah adalah yang bisa membedakan qowi dan dlo'if nya darah. -Hukumnya adalah sesuai dengan kemampuannya membedakan sifatnya darah walaupun tidak sesuai dengan kebiasaannya tiap bulan.

d) Mu'tadah Ghoiru Mumayyizah Dzakiratun Li 'Adatiha Qadran Wa Waqtan

-Mu'tadah = yang sudah pernah haid dan suci.

-Ghairu Mumayyizah = yang tidak bisa membedakan warnanya darah.

-Dzakiratu li 'adatiha qadran wa waktan = yang ingat akan kebiasaanya meliputi kadar dan waktunya.

Hukumnya : Haidnya dikembalikan kepada adat kebiasaanya tiap bulan baik kadar maupun waktunya.

e) Mu'tadah Ghoiru Mumayyizah Nasiyatun Li 'Adatiha Qadran Wa

Waktan ( Mutahayyirah )

Maksudnya adalah wanita yang pernah haid dan suci tetapi tidak ingat akan adat kebiasaan haidnya baik kadar dan waktunya.

(14)

Mutahayyirah ini tidak wajib mandi kecuali setelah 15 hari, kemudian wajib mandi setiap masuk waktu shalat karena kemungkinan sudah suci.

Wanita ini dalam hukumnya seperti wanita yang haid di dalam keharaman bersetubuh, masuk area masjid jika khawatir mengotorinya, memegang dan membaca Al-Qur'an diluar shalat untuk berhati-hati, karena setiap hari yang dilaluinya kemungkinan waktu haid. Dan wanita ini

juga hukumnya seperti wanita yang suci didalam masalah shalat, puasa, thawaf dan thalaq untuk hati-hati karena kemungkinan sudah suci. Dan diwajibkan mandi setiap waktu shalat jika hendak melakukan shalat.

f) Mu'tadah Ghairu Mumayyizah Dzakiratun Li 'Adatiha Qadran La

Waktan

Wanita yang ingat kadar adat haidnya akan tetapi tidak ingat waktunya. Contoh : seorang wanita mengatakan " haidku 5 hari pada sepuluh hari pertama , dan aku ingat pada hari pertama aku suci "

Hukumnya : hari ke enam dipastikan haid, hari pertama dipastikan suci sebagaimana 20 hari yang akhir. Hari ke dua sampai akhir hari ke 15 dimungkinkan haid dan suci bukannya naqo' / berhenti keluar darah. Hari ke tujuh sampai akhir hari ke sepuluh kemungkinan haid, suci dan juga naqo'. Maka yang dipastikan haid dihukumi haid dan yang dipastikan suci dihukumi suci.

3. Cara ibadah bagi mustahadloh

(15)

Kemudian karena hadats dan najisnya terus menerus maka jika akan melakukan sholat fardhu harus melakukan 4 perkara terlebih dahulu,yaitu:

1. Membasuh farji dari najis yang keluar

2. Menyumbat farji dengan kapas atau yang serupa, supaya darah tidak

menetes keluar. Oleh karena itu sumbatanya harus masuk pada bagian yang tidak wajib dibasuh pada waktu istinja’.Yaitu bagian farji yang tidak kelihatan ketika wanita berjongkok. Oleh karena itu jika sumbatanya keluar bagian yang wajib dibasuh atau istinja’ maka sholatnya tidak syah. Sebab membawa perkara kena najis. Wajib menyumbat tadi kalau memang butuh disumbat dan tidak sakit serta tidak sedang puasa. Kalau tidak butuh disumbat atau terasa sakit atau sedang puasa maka tidak wajib menyumbatnya, bahkan kalau puasa wajib tidak menyumbat diwaktu siang.

3. Membalut farji dengan celana dalam atau sejenisnya. Wajib membalut ini

jika membutuhkan dibalut dan tidak terasa sakit. Namun kalau tidak ingin dibalut atau terasa sakit maka tidak wajib dibalut

4. Bersuci dengan wudlu atau tayamum.

Semua perkara diatas wajib dijalankan setiap akan sholat fardlu dan sudah masuk waktu shalat dilakukan dengan tertib dan segera dan setelah selesai bersuci supaya cepat-cepat sholat.

Kalau tidak segera sholat maka batal dan wajib mengulangi empat perkara tadi seluruhnya, kecuali jika tidak segera sholat tadi disebabkan kemaslakhatan sholat, misalnya: menjawab adzan, ijtihad arah kiblat, menutup aurat, makatidak batal.

(16)

BAB IV

KESIMPULAN

Darah yang keluar dari farji wanita itu ada 3 macam, yaitu: 1.haid

2. Nifas 3. Istihadloh.

(17)

Faidah haidl adalah salah satu dari tanda-tanda baligh. Lengkapnya alamat baligh itu ada tiga:

Untuk laki-laki dua: Mengeluarkan mani pada umur 9 tahun dan umur 15 tahun apabila setelah umur 9 tahun tidak mengeluarkan mani, maka awal balighnya pada umur 15 tahun.

Untuk perempuan ada tiga: Yaitu keluar darah haidl setelah umur 9 tahun atau kurang sedikit (tidak sampai 16 hari) , keluar mani setelah umur 9 tahun atau kurang sedikit, umur 15 tahun yakni jika setelah umur 9 tahun tidak haidl juga tidak keluar mani, maka awal balighnya umur 15 tahun, jadi meskipun umur 9 tahun tapi belum keluar haidl dan mani maka belum belum baligh.

Bila anak laki-laki atau pun perempuan telah melakukan salah satu alamat-alamat tersebut, maka sudah wajib sholat, puasa romadhon dan kewajiban-kewajiban syar’i. Maka hukum mempelajari tentang haidl, nifas, dan istihadloh itu fadhu ‘ain bagi perempuan, fardhu kifayah bagi laki-laki.

BAB V

PENUTUP

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ardani Bin Ahmad, Muhammad. 1998 , Risalatul Mahaidl, Surabaya: Al Miftah, Ibrahim,Su’ad,2011. Fiqih Ibadah Wanita,Jakarta:Amzah

Muhammad Ibnu Qasim, Fathul Qorib

Zuhri, Saifudin. 2010 Buku Pintar Haidl, Mojokerto: AL Maba

http://untuknaily2.blogspot.com/2010/04/bab-istihadloh-bagian-2.html 11

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Biaya ini termasuk pada biaya-biaya lainnya yang penting dari operasi kendaraan yang secara tidak langsung dimasukkan dalam komponen- komponen biaya diatas, seperti gaji direksi,

Dari wawancara yang telah dilakukan kepada oara narasumber, diketahui bahwa klien ingin mengadakan sebuah acara yang unik & berkesan bersama dengan hewan

Alhamdulillahirobbil ‘alamiin, tiada yang mampu menolong selain Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan buku tugas akhir dengan judul “PENGEMBANGAN SISTEM

a. Kegiatan kerjasama dilakukan oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku dengan pihak lain di luar Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku, dan dilaksanakan atas

Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas limpahan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum

Dalam hal terdapat hubungan kepemilikan atau penguasaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) huruf b, keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan,

2 Menurut mazhab Syafi’i haid adalah darah yang keluar dari alat kelamin perempuan yang sehat (tidak terserang penyakit) yang menyebabkan keluarnya darah, usianya telah

Maka haidnya tidak pindah dan yang dihukumi haid hanya sejumlah darah yang keluar pada masa adat tersebut (3 hari 2 jam 55 menit) selebihnya dihukumi