1
2
I. PENDAHULUAN
Setiap organisasi (apapun bentuknya ) pasti mempunyai rumusan tujuan yang ingin dicapai. Organisasi yang mempunyai rumusan tujuan yang jelas akan mendapatkan kesulitan kearah mana organisasi iti akan dibawa. Perumusan tujuan organisasi yang jelas akan
memudahkan organisasi dalam menentukan kebijakan organisasi.
Melalui tujuan tersebut, sebuah organisasi mendapat gambaran kearah mana orgaisasi tersebut akan dibawa, mendapatkan landasan bagi organisasi, memudahkan menentukan macamnya tugas, dan akan mudah menentukan PRODER KISS ME (program, prosedur, koordinasi, integrasi, simplikasi,sinkronisasi dan mekanisme ).
Perumusan tujuan meski menjadi syarat mutlak bagi organisasi, tetapi bukanlah
merupakan satu-satunya syarat. Rumusan tujuan perlu ditopang oleh syarat-syarat lain yang tidak kalah pentingnya diantaranya (anggota), kelompok, kerja sama, dan perangkat lainnya seperti kesektariatan dan administrasi.
Diantara sederetan piranti organisasi yang akan penulis uraikan lebih panjang adalah
3
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya – sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Atau lebih jelasnya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentuakan, menginterpretasikan, dan pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). Pola Umum Manajemen
1. Manajemen pada dasarnya adalah alat atau sarana dari pada administrasi
2. Sebagai alat administrasi fungsi manajemen adalah menggerakkan unsur statik daripada administrasi yaitu organisasi
3. Dalam fungsinya menggerakkan organisasi, manajemen merupakan suatu proses dinamika yang meliputi fungsi planning, organizing, actuating dan lain-lain
4. Proses manajemen selalu diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
5. Dalam mencapai tujuan tersebut manajer sebagai pelaksana manajemen menggunakan berbagai unsur yang tersedia dalam organisasi
6. Penggunaan unsur-unsur manajemen tersebut selalu dilaksanakan dengan seefisien mungkin berdasarkan prinsip-prinsip manajemen.
Pengertian Organisasi
Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terkait dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari beberapa pengertian di atas ada tiga unsur yang menonjol dan perlu diperhatikan, yakni : 1. Bahwa organisasi bukanlah tujuan, mulainkan hanya alat untuk mencapai tujuan atau alat
untuk melaksanakan tugas pokok. Berhubungan dengan itu susunan organisasi haruslah selalu disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau perkembangan tugas pokok.
2. Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal.
4
Fungsi-Fungsi Organisasi :
1. Mengatur tugas dan kegiatan kerjasama sebaik-baiknya
2. Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan yang dihadapi 3. Mencegah kesimpangan kerja
4. Menentukan pedoman-pedoman kerja. Keuntungan-keuntungan Organisasi :
Organisasi yang baik memberikan keuntungan sebagai berikut : 1. Setiap orang akan mengerti tugasnya masing-masing 2. Memperjelas hubungan kerja para anggota organisasi 3. Terdapat koordinasi yang tepat antar unit kerja
4. Menggunakan tenaga kerja sesuai dengan kemampuan dan minat
5. Agar kegiatan administrasi dan manajemen dapat dilakuakn secara efektif dan efisien.
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN DAN ORGANISASI
5
II. ADMINISTRASI
Seperti telah diuraikan diatas bahwa sebuah organisasi yang baik adalah organisasi yang telah menetapkan rumusan organisasi yang jelas. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi sudah barang tentu akan melakukan segala usaha/ kegiatan organisasi, dari mulai merencanakan tujuan sampai dengan kegiatan evaluasi kegiatan.usaha/kegiatan tersebut disebut dengan
administrasi.
Secara umum, administrasi adalah usaha atau kegiatan sekelompok orang yang bekerja secara teratur untuk mencapaisuatu tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.usaha-usaha atau kegiatan yang dimaksud meliputi semua kegiatan yang lazim dilakukan oleh organisasi, seperti penetapan rencana program, pengorganisasian, penajaman dan penyelenggaraan program, kegiatan pengawasan, kegiatan evaluasi, kegiatan pembuatan pelaporan, dan lainlain.
Sedangkan secara sempit administrasi diartikan sebagai kegiatan tata usaha, clerical work (kegitan catat mencatat/tulis –menulis ) atau sectretrial work (pekerjaan sekertaris), yaitu
keseluruhan kegiatan mencatat segala kejadian bagi pimpinan suatu organisasi. Keseluruhan rumusan pengertian administrasi secara sempit tersebut disebut juga kesektariatan.
Dari batasan-batasan di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa pengetian administrasi meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Rangkaian kegiatan/ perbuatan, termasuk kegiatan kesekretaritan; 2. Adanya kelompok orang;
3. Adanya kerjasama;
6
A. KESEKRETARIATAN
Kesekretariatan disebut juga kegiatan tata usaha. Seperti telah disinggung diatas, bahwa tata usaha merupakan bagian pengertian sempit administrasi dan merupakan bagian yang cukup menunjang tercapainya tujuan administrasi. Dengan kata lain, kegiatan tata usaha atau
keskretariatan merupakan suatu bagian dari kegiatan administrasi.
1. Tulis menulis (rencana program, strategi pelaksanaan program, sampai evaluasi ). 2. Surat menyurat;
3. Kegiatan kearsipan dan agenda;
4. Pemilikan dan pemeliharaan buku induk organisasi; 5. pengiriman dan penerimaan surat; dan
6. data-data lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tilis menulis
Dari uraian diatas dapat menyimpulkan bahwa Tata Usaha adalah menghimpun keteranganketerangan tertulis yang dapat digunakan untuk menunjang kelancaran kegiatan administrasi.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sipat Tata Usaha adalah sebagai “pelayanan terhadap kegiatan pokok administrasi”. Berikut ini penulis uraikan beberapa kegiatan Tata Usaha yang memiliki aturan-aturan (baku) tertentu, yaitu: surat menyurat, kearsipan, agenda, buku induk, dan buku agrnda kegiatan. A. Surat Menyurat Di antara kegiatan Tata Usaha yang paling menonjol adalah kegiatan surat menyarat (korespondensi).
Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Hubungan yang terjadi antara pihakpihak tersebut disebut kegiatan surat menyurat atau korespondensi. Selain sebagai sarana komunikasi, surat juga berfungsi sebagai:
1. Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan atau permohonan buah pikiran/gagasan.
2. Alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian.
3. Alat untuk mengingat, misalnya surat yang diarsipkan. 4. Bukti sejarah, misalnya surat-surat yang bersejarah.
5. Pedoman kerja, misalnya surat keputusan dan surat perintah.
Jika dilihat dari segi bentuk, isi, dan bahasanya, surat dapat digolongkan atas 3 (tiga) jenis, yaitu:
1. surat pribadi,
7
Selain ketiga jenis surat tersebut, terdapat juga jenis surat yang lain, misalnya : surat edaran, surat pengumuman, surat perjanjian, dan surat keputusan. Ada beberapa bentuk penulisan surat. Yang dimaksud dengan bentuk surat adalah pola surat menurut susunan, letak, dan bagian-bagian surat.
Setiap bagian surat itu sangat penting peranannya sebagai identifikasi atau petunjuk pengelolaan surat. Menurut pola umum yang berlaku dalam surat menyurat, bentuk surat dikelompokan menjadi6(enam) dan macam bentuk surat, yaitu :
(a) bentuk lurus penuh (full block style), (b) bentuk lurus (block style),
(c) bentuk setengah lurus (semi block style), (d) bentuk bertekuk (idented style),
(e) bentuk resmi Indonesia lama, dan (f) bentuk Indonesia baru.
8
berikut penulis berikan contoh bagian-bagian surat dalam bentuk lurus (block style) Keterangan :
(1) Kop/Kepala Surat; (2) tanggal surat;
(3) nomor. Lampiran, perihal (4) alamat,tujuan;
(5) salam pembuka; (6) Isi surat
(7) Salam penutup; (8) pengirim surat; da, (9) tembusan;
B. Kerasipan, Agenda dan Ekspedis 1. Arsip
Kegiatan Kearsipan terdiri atas pengelolaan arsip itu sendiri dan agenda. Arsip adalah suatu tempat penyimpanan dan pengolahan data-data tertulis, seperti surat-surat dan
dokumendokumen. Arsip berarti pula dokumen tertulis yang berasal dari komunikasi tertulis ( Surat, akta, dan sebagainya) yang dikeluarkan instansi resmi, yang disimpan dan diperlihara ditempat khusus untuk referensi. Orang (ahli) yang bias mengurus bagian penyimpanan dan pemeliharaan surat-surat disebut arsiper Arsip memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Sebagai suatu pusat ingatan dari organisasi atau Penyimpanan data. 2. Sebagai sarana pembuktian dalam peristiwa hukum
3. Arsip mempunyai nilai sejarah yang menggambarkan peristiwa-peristiwa lampau.
4. Arsip memberikan jasa dalam kemajuan dan perkembangan dunia keilmuan, dan lainlain.
System penyimpanan (pengarsipan) ada 5 (lima) macam, yaitu :
1. Sistem penyimpanan menurut abjad (Alfabetic Filling), yaitu penyusunan arsip berdasarkan nama orang atau organisasi utama.
2. Sistem penyimpanan menurut pkok soal (Subject Filling), yaitu penyusunan arsip didasarkan pada jenis dan isi surat..
3. Sistem penyimpanan menurut wilayah (Geografic Filling), yaitu penyusunan arsip didasarkan pada asal daerah surat..
4. Sistem penyimpanan menurut nomor (Numeric Filling), yaitu penyusunan arsip didasarkan angka nomor pada surat.
9
2. AgendaBuku agenda, adalah buku catatan yang bertanggal untuk satu tahun (periode) yang berfungsi untuk mencatat surat-surat, baik surat masuk maupun surat keluar. Orang yang bertugas mencatat surat masuk dan keluar (mengagendakan surat) disebut agendaris. Buku agenda, dapat dibagi atas 2 (dua) macam,yaitu :
1. Agenda Tunggal, yaitu agenda yang menggunakan satu buku. Lembaran sebelah kiri untuk surat masuk dan sebelah kanan untuk surat keluar
2. Agenda anda, yaitu agenda yang terdiri dari 2 (dua). Satu buku khusus untuk mencatat surat masuk, dan yang satunya lagi khusus untuk mencatat surat keluar
3. Ekspedisi kegiatan kesekretariatan lain yang berhubungan dengan surat menyuratadalah ekspedisi. Ekspedisi adalah kegiatan mengurus (mengirim/mengantarkan) surat-surat atau barangbarang.
10
C. Buku Induk dan Agenda Kegiatan
merupakan buku-buku yang memuat data-data identitas pengurus/anggota organisasi yang bersangkutan. Buku ini berisi data-data atau identitas baik pengurus maupun anggota organisasi. Fungsi dari buku ini adalah untuk menginventarisasi data seluruh personal pengurus dan anggota organisasi lengkap dengan identitasnya.
11
GARIS BESAR PROGRAM KERJA OSIS MASA BHAKTI 2014/2015
PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
Program kerja yang dibuat harus mencerminkan aspirasi dan kebutuhan anggota. Sehingga dalam penyusunan program kerja ini harus melibatkan unsur-unsur siswa yang terhimpun dalam MPK (Musyawarah Perwakilan Kelas) sekaligus yang berkecimpung dalam kegiatan sekolah seperti pengurus Sub Seksi dan sebagainya.
Program kerja OSIS SMK ... Masa Bhakti 2014/2015 disusun melalui tahap-tahap sebagai berikut :
Penampungan aspirasi dari siswa (terutama anggota, pengurus Sub Seksi)
Penyampaian hasil penampungan aspirasi siswa dan penyampaian aspirasi dari perwakilan kelas
Pembentukan tim penyusun program kerja OSIS yang terdiri dari : Pengurus Harian OSIS; Pengurus MPK Inti dan Para Ketua Sub Seksi
Musyawarah pengurus tentang penyusunan program kerja OSIS
Rapat Kerja
Pengajuan dan pengesahan program kerja OSIS
Adapun program kerja OSIS terdiri dari 5 bagian yaitu :
Program kerja Pengurus Harian OSIS
Sasaran Umum Program Kerja 8 (delapan) Seksi Bidang
Program Kerja 8 Seksi Bidang
Matriks Program Kerja OSIS 2014/2015
12
Contoh Program Kerja Osis
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH SMK KARYA BHAKTI BREBES
PERIODE 2014 – 2015
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUN
G JAWAB KETAQWAAN
TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA
1.1. SUB SEKSI : PERINGATAN HARI-HARI BESAR KEAGAMAAN
a. Perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW
b. Perayaan Isra Mi’raj c. Perayaan Halal Bihalal d. Perayaan 1 Muharam e. Perayaan Nuzulul Qur’an
1.2. SUB SEKSI : TADARUS PADA BULAN RAMADHAN
a. Melaksanakan seleksi membaca Al-Qur’an pada siswa baru
b. Melaksanakan kegiatan Tadarus Al-Qur’an mulai tanggal 2 – 26 Ramadhan
c. Melaksanakan Khatamul Qur’an
1.3. SUB SEKSI : KOTAK AMAL / INFAQ JUM’AT a. Mengadakan tagihan bes amal 2 minggu sekali
tiap hari Jumat
b. Mengadakan tagihan sumbangan amal bila diperlukan
1.4. SUB SEKSI : PASANTREN KILAT a. Mengadakan pasantren kilat pada 4 – 6
Ramadhan
b. Mengadakan berbuka puasa bersama
BERBANGSA DAN
BERNEGARA
2.1. SUB SEKSI : PRAMUKA
a. Mengadakan latihan mingguan tiap minggu b. Mengadakan perkemahan sabtu minggu
(Persami) bila diizinkan
2.2. SUB SEKSI : ELEKTRONIKA
a. Menyiapkan perlengkapan elektronika pada saat Upacara Bendera maupun Perayaan Hari-hari Besar Keagamaan
b. Menyiapkan peralatan elektronika pada setiap pertemuan orang tua murid
13
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUN
G JAWAB d. Dan lain-lain yang menyangkut perlengkapan
elektronika ( dibantu dengan Karyawan )
2.3. SUB SEKSI : PENGAWASAN TERHADAP SIMBOL NEGARA DAN LAMBANG OSIS
a. Disetiap kelas diwajibkan memiliki lambing Negara dan Gambar Presiden serta Wakil Presiden
b. Melaksanakan pemeriksaan atribut siswa seminggu sekali ( Situasional )
2.4. SUB SEKSI : PALANG MERAH REMAJA a. Diwajibkan tiap kelas memiliki anggota
minimal 3 orang
b. Menyediakan obat-obatan (P3K) c. Selalu siap jika ada situasi yang
membahayakan.
PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA.
3.1. SUB SEKSI : KEAMANAN
a. Menjaga ketertiban dan keamanan sekolah dan siswa-siswa
b. Mengawasi lingkungan sekolah dan siswa-siswa, jika mendapat ancaman dari luar yang bisa merusak ketertiban di dalam sekolah c. Membantu guru mempersiapkan barisan pada
saat appel ataupun Upacara hari senin .
3.2. SUB SEKSI : PASKIBRAKA
a. Latihan rutin sesuai jadwal yang telah ditentukan.
b. Pemilihan Paskibraka daerah bulan Juli minngu kesatu
c. Pemilihn Paskibraka Nasional bulan Februari kedua.
3.3. SUB SEKSI : UPACARA BENDERA
a. Menyiapkan perlengkapan Upacara Bendera setiap Senin
b. Menyiapkan perangkat Upacara setiap akhir pekan
c. Mempertanggung jawabkan hasil Upacara bendera
KEPRIBADIAN DAN BUDI
4.1. SUB SEKSI : PENGARAHAN MASA
14
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUN
G JAWAB PEKERTI
LUHUR
dan saat menghadiri hari-hari Nasional.
4.2. SUB SEKSI : SUKA DUKA
b. Menghimpun dana untuk siswa yang berduka c. Melayat ke rumah duka
4.3. SUB SEKSI : BAKTI SOSIAL
a. Mengadakan bakti sosial bersama dalam rangka menyambut hari-hari besar umum maupun hari besar khusus pada lokasi-lokasi yang ditentukan, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
4.4. SUB SEKSI : UKS / BK
b. Menyediakan sarana dan prasarana bagi siswa yang kesehatannya terganggu. ( dibantu dengan anggota PMR )
KETRAMPILAN DAN
KEWIRAUSAHA -AN
5.1. SUB SEKSI : MAJALAH DINDING
c. Membuat majalah dinding dua kali sebulan d. Mengadakan perlombaan majalah dinding
setiap dua bulan sekali dan akhir semester
5.2. SUB SEKSI : KOMPUTER
a. Mengadakan les privat computer untuk pengurus OSIS khususnya dan siswa-siswi pada umumnya
b. Melaksanakan pengetikan administrasi OSIS c. Menyediakan keperluan siswa yang
menyangkut dengan pembuatan makalah
5.3. SUB SEKSI : KONSUMSI
a. Menyediakan konsusmsi pada setiap kegiatan OSIS
5.4. SUB SEKSI : PENGGALANGAN DANA b. Mencari dana untuk setiap kegiatan OSIS c. Mencari dana pada Sponsor, Donatur
ORGANISASI, PENDIDIKAN, POLITIK DAN KEPEMIMPIN-AN
6.1. SUB SEKSI : KELOMPOK BELAJAR a. Mengadakan lomba cerdas cermat bahasa
Indonesia antar kelas dalam rangka
memperingati bulan Bahasa, Oktober minggu ke tiga
15
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUN
G JAWAB
6.2. SUB SEKSI : PERINGATAN HARI NASIONAL a. Mengadakan upacara Nasional
b. Merayakan hari ulang tahun SMK c. Menata administrasi upacara d. Evaluasi jalannya upacara
6.3. SUB SEKSI : HUBMAS
a. Memenuhi undangan ceramah
b. Menjadi mediaotor dalam biro konsultasi, psikologis, dan seksual siswa dengan pilar Kisara
c. Menjadi mediator antara OSIS dengan masyarakat luas.
6.4. SUB SEKSI : DEMONSTRASI
a. Mengadakan demonstrasi pada saat dibutuhkan b. Mendamaikan perseteruan yang terjadi antar
siswa
KESEGARAN JASMANI DAN DAYA KREASI
7.1. SUB SEKSI : PERLOMBAAN
a. Mengikuti lomba baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah
b. Mengikuti Porseni pada bulan Juni dan Desember
7.2. SUB SEKSI :
EKSTRAKULIKULER(OLAHRAGA)
a. Mengadakan kegiatan eskul bagi siswa yang mengikuti Eskul
b. Mengatur jadwal Eskul bersama guru yang bersangkutan
c. Mengawasi jalannya Eskul
PERSEPSI APRESIASI DAN KREASI SENI
8.1. SUB SEKSI : DOKUMENTASI
a. Mengabadikan semua kegiatan OSIS b. Pelantikan OSIS dan Pramuka dan
Estrakulikuler yang lainya.
8.2. SUB SEKSI : SENI TARI
a. Mengadakan latihan dua kali dlam sebulan (waktu ditentukan)
b. Mengikuti Porseni
16
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUN
G JAWAB 8.3. SUB SEKSI : SENI SUARA
a. Mengadakan latihan pada hari sabtu/minggu b. Mengikuti Porseni
c. Mengisi acara pada kegiatan-kegiatan di luar kegiatan OSIS dan sekolah
d. Menigiringi upacara setiap hari senin
8.4. SUB SEKSI : SENI BAND atau ORKES
a. Mengadakan fertival Band dalam rangka HUT SMK atau lainnya
b. Mengikuti porseni
8.5. SUB SEKSI : DEKORASI
a. Membuat spanduk pada acara-acara tertentu di sekolah
b. Membuat hiasan dekorasi
c. Mendekorasi ruang pada acara-acara tertentu
8.6. SUB SEKSI : SENI MUSIK
a. Mengadakan latihan pada hari Sabtu/Minggu b. Mengikuti Porseni
c. Mengiringi upacara setiap hari Senin
8.7. SUB SEKSI : SENI LUKIS
a. Mengadakan latihan pada hari Sabtu/Minggu b. Mengikuti Porseni
17
Brebes, 17 Agustus 2015 PEMBINA OSIS
, . NIP.
KEPALA
SMK KARYA BHAKTI BREBES
. . NIP.
Ketua OSIS SMK KARYA BHAKTI
BREBES
18
PROGRAM KERJA PENGURUS HARIAN OSIS Sasaran Umum
Terwujudnya koordinasi yang matang antar seksi bidang, pelayanan yang optimal terhadap anggota dan pembagian tugas kesekretariatan yang merata.
Jenis Kegiatan
Pengajuan perbaikan sarana dan administrasi
Penertiban administrasi
Pengaktifan kegiatan dana usaha
Persiapan laporan pertanggungjawaban
Ketua
Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana;
Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan;
Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengurusan;
Memimpin rapat;
Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat;
Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan.
Wakil ketua
Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan;
Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan;
Menggantikan ketua jika berhalangan;
Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya;
Bertanggung jawab kepada ketua;
Sekretaris dan Wakil Sekretaris
Memberi saran/masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan;
19
Menyiapkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan;
Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan;
Bersama ketua menandatangani setiap surat;
Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi;
Bertindak sebagai notulis dalam rapat.
Bendahara dan Wakil Bendahara
Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan/pengeluaran uang/biaya yang diperlukan;
Memnuat tanda bukti kuitansi setiap pemasukan.pengeluaran uang untuk pertanggungjawaban.
Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan;
Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.
PROGRAM KERJA 8 (DELAPAN) SEKSI BIDANG
SEKSI BIDANG I (Pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME). Sasaran Umum. Terbinanya kualitas dan kesadaran beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dengan melaksanakan ajaran sesuai dengan agama masing-masing yang diprioritaskan pada kegiatan ibadah secara berkelompok dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama umat beragama.
SEKSI BIDANG II (Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara). Sasaran Umum. Terbinanya rasa patriotisme, kebangsaan dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara yang diwujudkan dalam penghayatan nilai-nilai dalam upacara bendera.
SEKSI BIDANG III (Pendidikan pendahuluan bela negara). Sasaran Umum. Terkoordinasinya kegiatan kepramukaan dan ke-pecinta alam-an dalam menumbuhkan jiwa cinta tanah air, rela berkorban demi bangsa dan negara untuk membentuk kader penerus yang patriotis.
SEKSI BIDANG IV (Peningkatan kepribadian dan budi pekerti luhur). Sasaran Umum. Siswa memiliki kepribadian yang mantap, suka meringankan penderitaan orang lain, berkepedulian sosial yang tinggi, mandiri dan mampu menjawab tantangan hidup secara dewasa.
20
SEKSI BIDANG VI (Peningkatan keterampilan dan kewirausahaan). Sasaran Umum. Mendorong tumbuhnya sikap mental wiraswasta siswa sehingga timbul kreatifitas dan kemandirian dalam menghadapi hidup.
SEKSI BIDANG VII (Peningkatan kesegaran jasmani). Sasaran Umum. Terbinanya kreatifitas siswa dari pribadi yang sehat, bersih serta lingkungan sekolah yang tetap asri dan hijau segar.
SEKSI BIDANG VIII (Pengembangan persepsi apresiasi dan daya kreasi seni). Sasaran Umum. Berkembangnya kegiatan seni yang kreatif dan ekonomis untuk menumbuhkan sikap untuk mau menghargai hasil karya seni.
PROGRAM KERJA SEKSI – SEKSI OSIS
1. Seksi Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Peringatan Hari Besar Islam
Isra Mi’raj
Shalat Ied
Shalat Tarawih
Pesantren Kilat
Penyembelihan Kurban
Buka Puasa Bersama
Maulud Nabi Muhammad SAW
Pembinaan Spiritual
Shalat Dzuhur Berjamaah
Kegiatan Tambahan
Bantuan Musibah dan Duka Cita
Bantuan Sumbangan Dana Bakti Sosial
2. Seksi Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Melaksanakan Upacara
Upacara Rutin Hari Senin
21
Upacara Sumpah Pemuda
Upacara Hari Pahlawan
Upacara Hari Pendidikan Nasional
Upacara Hari Proklamasi
Upacara Hari Ulang Tahun SMK
Upacara Orientasi Siswa Baru
Upacara Hari Kebaktian Pancasila
Upacara Pelepas Siswa Kelas 3
Upacara Hari Kartini
Extrakurikuler
Paskibra – Pramuka
3. Seksi Pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara Membantu Koordinator Seksi 2 Melakukan Upacara
Melakukan Lintas Alam
Ekstrakurikuler Pramuka
Razia Sekolah, yang bekerja sama dengan Seksi 4 dan Guru BK
Perkemahan
OSIS
Pramuka
Paskibra
Hari Ulang Tahun Pramuka
4. Seksi Pembinaan Kepribadian Dan Budi Pekerti Luhur Pelaksanaan MOS
Pemberian Materi Orientasi pada Siswa Baru
22
Pemberian Materi Tentang Tata Krama melalui Majalah Dinding Bekerja Sama dengan Seksi 5
Pengarahan Tata Krama melalui Orientasi Siswa Baru
Mengadakan Razia Besar – Besaran untuk Meningkatkan Keamanan Sekolah dan Kedisplinan Waktu
Perlombaan Kedisplinan Dan Kerapian Antarkelas
Pengumpulan Dan Pemberian Bantuan
Mengadakan Bakti Sosial (diluar sekolah)
Pemberian Sumbangan Kepada Siswa yang Orang Tuanya Telah Meninggal Dunia
Pengumpulan Buku – Buku Bekas untuk Disumbangkan ke Perpustakaan
Meningkatkan Sikap Hormat Siswa pada Orang Tua, Guru, serta sesama Teman di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat
Penyuluhan Tentang Tata Krama pada Orang Tua, Guru, dan Sesama Siswa
Pengarahan Tentang Bahaya Narkotika
Penyuluhan HIV / AIDS
5. Seksi Pembinaan Berorganisasi, Pendidikan Politik, dan Kepemimpinan Menyelenggarakan Majalah Dinding , membawahi ekskul Majalah Dinding
Latihan Dasar Kepemimpinan
Nazar, bekerja sama dengan seksi 6
Pengadaan Kegiatan Baru Mading
Lomba keterampilan mengolah MADING
Ajang pencarian bibit-bi bit berprestasi akademik
6. Seksi Pembinaan Keterampilan dan Kewirausahaan Meningkatkan Minat dan Peran Siswa
Koperasi
Piket Koperasi
23
Pembenahan Ruang Pokja Unit Produksi
Meningkatkan Keterampilan dan Menciptakan Sesuatu Yang lebih Berguna
Bazar
Cheap Market (Pasar Murah)
Ekstrakurikuler
Klub Matematika
Klub Bahasa Inggris
Conversation
Klub Komputer
Pemrograman situs web (TKI)
Desain Web (TKI)
7. Seksi Pembinaan Jasmani dan Daya Kreasi Aerobic Senam Jasmani
Class Meeting
Ekstrakurikuler
PMR
Basket
Volley
Bulu Tangkis
Sepak Bola
Pertandingan Persahabatan
Perkemahan PMR
24
8. Seksi Pembinaan Persepsi, Apresiasi Dan Daya Kreasi Seni Penyediaan Alat Musik Band
Hari Ulang Tahun Sekolah
Hari Kartini
Hari Batik Nasional
Tahun Baru
Perpisahan Kelas XII
Masa Orientasi Siswa
Freeday akustik
Festival Bulan bahasa
Ekstrakurikuler
Paduan Suara
Tari
Cheerleaders
Teater / Drama
PEDOMAN ADMINISTRASI OSIS
1. INDEKS SURATSURAT MENYURAT
A. Contoh nomor surat
001/OSIS-SPETA/A/XII/2009
B. Kode Indeks Surat
A : Surat untuk internal OSIS SPETA B : Surat untuk eksternal OSIS SPETA SK : Surat Keputusan.
SP : Surat Pengesahan.
Sp : Surat Pengangkatan / Pemberhentian. SRP : Surat Rekomendasi Pengesahan. SM : Surat Mandat.
25
C. Kelengkapan Administrasi Buku Daftar Inventaris
1. Buku daftar inventaris adalah buku yang digunakan untuk mencatat barang/aset/inventaris organisasi.
2. Buku daftar inventaris dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom,sebagai berikut:
a.nomor urut barang;
b.nomor indeks/kode barang; c. nama satuan/jenis barang; d. jumlah barang;
e. asal mula barang;
f. harga satuan barang (kalau diperoleh dengan membeli); g. tanggal mulai dipakai;
h. tanggal mulai tidak dipakai (rusak);
i. Keterangan: misalnya ada penambahan barang. Buku Notulensi
(1) Buku notulensi adalah buku catatan resmi tentang pembicaraan, kesepakatan atau
keputusan yang diambil dalam pertemuan, rapat-rapat atau diskusi-diskusi.
(2) Buku notulesi juga merupakan bahan pertimbangan, peringatan dan evaluasi setiap
menyelenggarakan pertemuan, rapat dan diskusi pada tahap-tahap berikutnya.
(3) Buku notulensi, memuat antara lain: a. nama pertemuan;
b. hari, tanggal pertemuan;
c. waktu pertemuan (jam mulai dan berakhir); d. tempat pertemuan;
e. jumlah undangan dan jumlah peserta; f. nama dan jabatan yang memimpin; g. nama dan jabatan notulis;
h. Kesimpulan-kesimpulan dari setiap pembicaraan; i. Keputusan-keputusan yang diambil;
26
Buku Tamu
(1) Buku tamu adalah buku yang digunakan untuk mencatat tamu-tamu yang datang
dan berkeperluan dengan organisasi.
(2) Buku tamu dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom sebagai berikut:
a. nomor urut; b. hari, tanggal, jam; c. nama lengkap tamu; d. organisasi/institusi tamu; e. jabatan/status tamu; f. alamat;
a. keperluan;
b. Tanda tangan tamu.
Buku Daftar Hadir
(1) Buku daftar hadir adalah buku yang digunakan untuk mencatat kehadiran peserta
rapat, diskusi, lokakarya, pelatihan atau pertemuan-pertemuan lain.
(2) Buku daftar hadir dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom sebagai
(3) Di setiap halaman buku daftar hadir ditulis nama, hari/tanggal dan agenda pertemuan.
Buku Daftar Kegiatan
(1) Buku daftar kegiatan adalah buku yang digunakan untuk mencatat setiap kegiatan
organisasi, baik internal maupun eksternal.
(2) Buku daftar kegiatan dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom sebagai berikut:
a. nomor urut;
b. nama/jenis kegiatan;
c. hari/tanggal pelaksanaan kegiatan;
d. waktu (pagi, siang, malam/sehari penuh, dll); e. tempat pelaksanaan;
f. penyelenggara;
27
dsb.
Buku Keuangan
(1) Buku keuangan adalah buku pembukuan keuangan, baik pemasukan maupun pengeluaran anggaran organisasi.
(2) Buku keuangan dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom sebagai
berikut:
a. nomor urut;
b. tanggal transaksi (pemasukan/pengeluaran) c. uraian sumber pemasukan
d. uraian penggunaan dana e. debit
f. kredit h. jumlah
i. Keterangan (jika perlu)
Buku Agenda
(1) Buku agenda adalah buku pencatatan keluar dan masuknya surat yang digunakan
28
(2) Buku agenda dibagi menjadi dua, yaitu: a. Buku agenda surat keluar;
b. Buku agenda surat masuk
(3) Buku agenda surat keluar dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom
sebagai berikut: a. nomor urut;
b. nomor indeks surat; c. nomor surat;
d. tanggal surat; e. tujuan surat; f. isi/perihal surat; g. keterangan.
(4) Buku agenda surat masuk dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom
sebagai berikut: a. nomor urut
b. nomor indeks surat c. tanggal surat diterima d. pengirim
(1) Pengarsipan adalah dokumentasi surat-surat simpanan keluar dan surat masuk.
(2) Pengarsipan dimaksudkan sebagai suatu sistem administrasi yang berguna untuk
mengevaluasi dan menentukan tindakan-tindakan selanjutnya.
(3) Kegunaan arsip antara lain: a. pembuktian/pembukuan; b. korespondensi;
c. penyusunan sejarah; d. penyusunan data statistik; e. dokumentasi.
(4) Pengarsipan dilakukan dengan brief odner atau map untuk menyimpan seluruh
arsip-arsip surat sesuai dengan kode indeks
(5) Surat-surat yang diarsipkan harus disusun rapi sesuai dengan nomor urut keluar
29
(6) Dalam mengarsipkan surat-surat yang terjadi karena perubahan susunan kepengurusan, harus dipisahkan antar-periode.
(7) Pengarsipan juga berlaku untuk dokumen-dokumen organisasi selain surat, seperti
peraturan, siaran dan lain sebagainya
D. Perlengkapan Sekretariat Bagan Struktur Organisasi Papan Agenda kegiatan Papan Pengumuman
30
DASAR – DASAR KEPEMIMPINAN (leadership)
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut :
1) Kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut.
2) Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok.
3) Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh.
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.
Tujuan Kepemimpinan
Tujuan kepemimpinan merupakan kerangka ideal / filosofis yang dapat memberikan pedoman bagi setiap kegiatan pemimpin, sekaligus menjadi patokan yang harus dicapai. Sehingga tujuan kepemimpinan agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang inginkan secara efektif dan efisien.
Fungsi kepemimpinan
Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama ; 1) fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (“task-related”) atau pemecahan masalah, dan 2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (“group-maintenance”) atau sosial.
Fungsi pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat. Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar-persetujuan dengan kelompok lain, pnengahan perberdaan pendapat, dan sebagainya.
Dimensi Moral Kepemimpinan
Akhlak seorang m,uslim adalah tidak mengejar kepemimpinan untuk dirinya. Tidak merebut kepemimpinan dari orang yang layak memiliki kepemimpinan itu. Apabila diberi tanggungjawab kepemimpinan, sementara dia lemah dan sanggup memikul, hendaknya dia menolak tanggungjawab itu.
Kecuali, pabila dia yang harus memegangnya maka dia wajib melaksanakannya. Bila menghindar berarti berdosa, dan bila dia melaksanakan kewajiban itu dia mendapat pahala. Nash-nash berikut ini menjelaskan hal tersebut di atas :
Jangan meminta dan jangan memberikan amanah kepada orang yang berambisi /
meminta dijadikan pemimpin.
31
Jangan menolak bila diberi amanah / kepercayaan
Dari Abu Dzar katanya “Aku masuk menemui Nabi bersama-sama dengan dua orang anak, pamanku, satu diantaranya” Wahai Abu Dzar Sesungguhnya kammu lemah dan tugas itu amanah dan (dapat mengakibatkan) kehinaan dan penyesalan pada hari kiamat. Kecuali bagi orang yang mengambil dengan benar dan melaksanakan amanah yang diberikan kepada” (H.R. Muslim)
Kepemimpinan yang Efektif.
Menciptakan wawasan untuk masa depan dengan mempertimbangkan kepentingan
jangka panjang organisasi.
Mengembangkan strategi yang rasional untuk menuju ke arah wawasan tersebut. Memperoleh dukungan dari pusat kekuasaan dan seluruh anggota.
Memberi motivasi yang kuat kepada kelompok inti dan seluruh anggota untuk mencpai
tujuan organisasi. Ciri-ciri Pemimpin Islam.
Setia ; pemimpin dan orang yang dipimpinnya terkait kesetiaan kepada Allah Tujuan Islam secara menyeluruh
Berpegang pada syariat dan Akhlak Islam Pengemban amanat / bertanggungjawab.
Prinsip Dasar Operasional Kepemimpinan Islam.
Musyawarah
Adil
Kebebasan berfikir
Karakter Kepemimpinan Islam
Tahu kemana harus diarahkan, kuasai waktu dan jangan biarkan waktu mengontrol anda
dengan menjadikan setiap saat bekerja untuk Islam.
Mengarah pada hasil yang kongkrit, memusatkan perhatian diri pada hasil, ketimbang
pada pekerjaannya itu sendiri.
Membangun kekuatan bukan kelemahan, termasuk diri anda dan para sahabat anda, akui
kelebihan orang lain tanpa merasa kedudukan anda terancam.
Memusatkan perhatian pada beberapa bidang utama, dimana kerja keras secara terus
menerus yang akan memberikan hasil yang cemerlang.
Bertawakal kepada Allah dengan meletakkan cita-cita yang tinggi, jangan batasi diri anda
pada persoalan yang mudah dan aman. Sifat “mutu” yang harus dimiliki pemimpin
Akhlak yang baik Memiliki daya imajinasi Berfikir menurut fungsinya
Mampu bersikap adil kepada semua Memiliki banyak minat
Bersikap sebagai pendidik
Memiliki emosional yang matang Bersikap sebagai perencana
Mampu menghormati diri dan orang lain
Teguh, tegas, mampu mengorganisir dengan rapi Bersemangat, energik, bersifat sebagai pelatih Ekspresif (berbicara dan menulis)
32
TEHKNIK DISKUSI dan TATA CARA BERSIDANG
A. PENGERTIAN DISKUSI
Diskusi berasal dari kata “discum” (bahasa latin) dan “discussio”
(bahasa inggris) yangartinya adalah interaksi.
Adapun menurut istilah adalah :
1. Interaksi yang satu dengan yang lainnya, dalam hal ini perilaku yang satu memberi
informasi, merubah, memperbaiki, atau menerima suatu/sesuatu dari yang lain.
2. Sebagai wahan respon antara pribadi yang akhirnya menghasilkan kesepakatan
bersama .
3. Pertemuan untuk bertukar pikiran tentang suatu maslah.
B. FUNGSI DISKUSI
Diskusi berfungsi sebagai berikut:
1. Pemecahan masalah, menetukan alternatif, usaha pemecahan dan bertindak
bersama sesuai dengan alternatif yang tidak direncanakan.
2. Mengembangkan pribadi, harga diri, hormat kepada sesama, berani mengatakan
pendapar dan mendalami pengertian tentang suatu persoalan
C. TUJUAN DISKUSI
1. Untuk dapat menyadari , dan menguji bukti-bukti system nilai, pendapat dan
respon dari suatu gagasan sendiri atau orang lain.
2. untuk menguji secara kolektif tentang suatu gagasan yang dikemukakan orang
lain.
3. Untuk bertukar pikiran dan ide, belajar mengungkapkan serta menanggapi keterangan yang relevan.
4. Mengaitkan data dan keadaan dari berbagai pandangan orang lain dan latar
belakang nya berbeda-beda.
D. MACAM-MACAM DISKUSI
1. Bersifat informal
33
Yaitu pembicaraan tidak resmi antar dua orang atau tiga orang dengan tempat atau
waktu tidak tentu yang dapat menemukan beberapa alternatif pemecahan setidaknya akan mendapat kan untuk menurunkan ketegangan dari suatu persoalan,
b. Model Dengung lebah
Terdiri dari beberapa kelompok kecil yang tidak ada keterkaitan biasanya dari dua
atau sampai empat orang.
c. Model debat
Adu logika antara seseorang dengan yang lain tentang sesuatu persoalan yang
didalamnya ada kelompok pro dan kontra dan disini ada semacam ego kolektif.
2. Bersifat Formal
a. Model Lempar Kata
Terjadinya pengumpulan gagasan yang cukup singkat, lantaran gagasan tersebut
ditampung oleh ketua diskusi dan jumlah anggotanya sekitar 8 sampai 12 orang.
b. Model Panel
Yang berbicara adalah pakar dari berbagai keahlian untuk meni jau dan menganalisis suatu permasalah yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan diajukan
oleh moderator dan peserta diskusi hanya memantau jalanya diskusi.
c. Simposium.
Hampir sama dengan diskusi panel, hanya dalam symposium para pakar dituntut
untuk mengungkapkan dan menjelaskan karya tulisnya dan peserta dapat mengajukan berbagai sanggahan secara langsung atau saran yang
diajukan para
pakar, karena itu symposium didalamnya berupa kajian dan pendapat tidak sampai
pada keputusan jadi ruang lingkupnya cukup jelas.
34
Temu wicara untuk membahas suatu maslah tertentu (terbatas pada suatu persoalan)
melalui prasaran dan kajian yang dimaksudkan untuk mendapatkan keputusan
bersama.
e. Work Shop (Loka Karya)
Telaah terhadap persoalan yang diikuti oleh orang ahli dalam permasalahan itu un
tuk mendapatkan suatu keputusan .
f. Konvensi
Hampir sama dengan symposium, membahas persoalan yang cukup jelas, para
pakar dan peserta diskusi berasal dari bidang keahlian yang sama walaupun berasal
dari lembaga yang berbeda.
g. Rapat Kerja
Pertemuan wakil-wakil pemimpin suatu instansi untuk mengkaji suati pekerjaan
yang sesuai dengan pekerjaan mereka.
h. Diskusi kelompok (Group Discusion)
Beberapa orang yang mempunyai niat bersama terhadap suatu persoalan , bertemu
dan bertukar pikiran, komunikasi yang lebih dekat dan langsung karena baik tempat
atau pun waktu dapat ditukar sendiri oleh kelompok. Jumlah anggota kelompok
antara 6 sampai 8 orang. Pemimpin dipilih oleh kelompok itu sendiri dan bias
berganti-ganti .
E. ORGANISASI DISKUSI.
Demi kelancaran jalanya diskusi biasanya disusun organisasi sebagai berikut:
1. Ketua atau pemimpin diskusi adalah sebagai berikut: a. Tugas pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:
Memimpin jalanya diskusi, membuka diskusi, mengatur pembicaraan dan
menutup diskusi
Merumuskan maslah, sehingga diskusi memperoleh hasil yang positif.
35
b. Ketua diskusi harus pandai dan bijaksana dan berpengetahuan luas
c. Ciri-ciri pemimpin diskusi yang baik adalah :
Pemimpin diskusi dengan sabar dan tidak berat sebelah
Menghargai setiap pendapat
Mengetahui aturan permainan
d. Siap pemimpin diskusi :
Mempersiapkan garis besar diskusi
Membuka diskusi dengan pengarahan/saran
Memimpin jalannya diskusi dengan tidak menyimpang dari pokok
permasalahan,
2. Sekretaris diskusi/Notulen
Sekretais diskusi harus mampu mencatat inti permasalahan dan pokok gagasan
sehingga tersusunlah hasil diskusi yang rapih./sistematis.
3. Pembicara
Pembicara adalah yang menyampaikan/ menyajikan suatu masalah atau meninjau ,
menganalisa suatun permasalahan yang diajukan moderator atau peserta diskusi.
Seorang pembicara harus dapat menyajikan masalah dan dapat membangkitan
semangat atau merangsang peserta diskusi serta gaya dan suara dalam menyajikan
maslah harus mendatar (monoton).
4. Peserta
Peserta diskusi harus :
a. Mempunyai kesiapan mental sebelum diskusi
b. Dapat berperan aktif atau berpartisifasi dalam kegiatan diskusi tersebut c. Tidak perlu takut berbuat salah dalam mengungkapkan masalah
36
F. LANGKAH-LANGKAH DISKUSI 1. Persiapan
Dalam hal ini dim ulai dengan munculnya suatu persoalan sebagai bahan kajian
diskusi. Kemudian kegiatan berikutnya pembentukan panitia diskusi yang mempersiapkan segala hal yang berkenaan dengan diskusi yang meliputi : Administrasi, akomodasi, dan material.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini dimulai dengan pembukaan ( dalam diskusi yang ruang lingkupnya
besar, biasanya dibuka oleh pejabat yang berwenang ). Kemudian pelaksanaan diatur
oleh pemimpin/moderator dan sampai saat penutupan.
3. Penyelasaian
Pada bagian ini panitia/tim yang telah dipercaya mereka kembali dan mengumpulkan
hasil – hasil diskusi, kemudian disusun dan dilaporkan kepada pihak – pihak yang
terkait.
4. Tindak lanjut
Berakhirnya diskusi bukan berakhir segalanya namun harus mengadakan tengok
balik/terhadap hasil diskusi tersebut. Sampai berapa jauh hasil diskusi yang
dicapai/relevansinya dengan apa yang dipersoalkan, karena mungkin saja dari diskusi
tersebut dapat menimbulkan persoalan baru yang belum terpikirkan.
G. MANFAAT DISKUSI
1. Terangsang untuk lebih memahami masalah dilingkungannya, keluarga, masyarakat,
organisasi, dan lingkungan lainnya.
2. Menumbuhkan bakat, sifat dan sikap kepemimpinan
3. Latihan merumuskan buah pikiran yang jelas dan singkat. 4. Melatih jiwa sabar
5. Menubuhkan jiwa toleransi
6. Membina dan melatih jiwa terbuka