• Tidak ada hasil yang ditemukan

Catatan Kuliah Filsafat Politik 2 .doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Catatan Kuliah Filsafat Politik 2 .doc"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

22 Januari 2013

FILSAFAT POLITIK

NB:

Menjawab Ujian perlu terstruktur. Misalnya: bukan sekadar penuh dari ujung ke ujung, tetapi harus terstruktur, harus memiliki jalan pikiran logis. Perlu pengantar, subjudul, paragraf, stabilo, garis bawah, pulpen dua warna (wajib – kalau tidak nilai dikurangi). Ujian Rm. Armada harus menyelesaikan soal, hukumnya wajib, entah dengan alasan apapun, karena ini tanda keseriusan. Kalau tidak selesai, artinya tidak serius.

Untuk semester ini, kuliah akan dipadatkan dengan memanfaatkan hari-hari tambahan. Kuliah akan diselesaikan dua minggu sebelum waktunya.

Pengantar

Kuliah FP punya kepentingan besar, dan banyak yg usul agar FP tidak diberikan di akhir program sarjana, tetapi tentunya ini sulit untuk diwujudkan sehubungan dengan penyesuaian SKS. Pengenalan politik, berawal dari pengenal hidup sehari-hari. Arti politik sering dimengerti secara sempit yaitu dalam kaitan dengan perebutan kekuasaan. Tentu ini salah satu makan yang merupakan deviasi (pembelokan) atau yang bukan merupakan natura, atau pengertian politik yang dimaksud oleh akal budi manusia. Politik itu, dalam filsafat yang diajarkan para filosof klasik sekelas Plato, Aristoteles, dkk. Politik berarti tata hidup bersama. Kepentingan penataan hidup bersama inilah yang menjadi pergulatan dalam kuliah FP. Siapa pun kita, politik itu tidak mungkin menjadi disposisi yang bisa kamu acuh-tak-acuh-kan. Kalau kita bergerak di bidang apa pun, partisipasi kita sebagai penata hidup, sungguh tak bisa dipungkiri.

Bahan kuliah kita berasal dari buku “Berfilsafat Politik” karena buku ini akan menjadi sumber penting untuk perkuliahan, tugas, dan ujian.

Kepentingan Etika Politik

Kepentingan Etika Politik membuat mereka yang belajar filsafat teologi, dapat berdialog dengan perkara-perkara zaman, ini juga menjadi ekshortasi Optatam Totius. Perlunya pemahaman yang menyeluruh soal persoalan manusia. Dalam konteks Gereja, perkara-perkara yang digumuli oleh Gereja, semua yang merupakan tata hidup Gereja dan kesaksian iman, tak pernah lepas dari konteks tatanan hidup bersama.

(2)

tetapi tidak masuk mengurus dalam pergumulan lingkup yang lebih profan, misalnya urusan tata hukum. Baru-baru ini di Prancis terjadi demo besar karena parlemen Prancis akan meratifikasi perkawinan homoseksual. Di beberapa negara sudah terjadi, dan mendadak Gereja betul-betul sekarang turun ke jalan, untuk membela kalau pasangan ini legal, maka anak tidak bisa menyebut bapak dan ibu dalam perkawinan homoseksual, karena jika perkawinan dilegalkan, adopsi anak pun terbuka bagi mereka. Di banyak tempat hal ini tidak bisa dilawan lagi, karena Gereja tidak punya kekuatan. Jika hal ini terjadi, kehidupan dunia menjadi tidak menarik sama sekali.

Kritik terhadap Gereja Eropa ialah urusan teologi menjadi begitu hebat, tetapi dalam kaitannya dengan bagaimana mereka bernegosiasi dengan perkara zamannya, tampaknya begitu enggan. Hendaknya setiap komunitas Gerejawi, termasuk komunitas biara-biara juga menjadi tata hidup masyarakat setempat.

POLITIK

Kita akan memulai dari apa yang disebut dengan politik. Politik berasal dari kata “Polis”. Polis dalam filsafat Yunani, merujuk pada TATAnan, pada SISTEM kehidupan.

Dalam politik Yunani, langsung merujuk dan berkaitan dengan etika. Apa yang dimaksud dengan Etika? Etika adalah salah satu cabang filsafat

Kehidupan Yunani diwarnai dengan aneka tragedi, salah satunya ialah apa yang terjadi dengan adanya banyak pertempuran. Misalnya perang antara Hector dan Achilles, yang terjadi bukan sekadar perang, melainkan di sana ada sekian banyak nilai etika yang menjadi pergulatan. Perang, siapa yang mendapat glory

(kemuliaan)? Ada yang mengatakan bahwa yang mendapat glory adalah yang menang. Tetapi ini adalah sudut pandang penonton perang. Bagi yang berperang, glory menjadi milik ...

Cara belajar etika bukan memosisikan diri sebagai penonton, tetapi masuk di dalamnya. Bagi orang Yunani, perang bukan tontonan. Perang berarti hidup itu sendiri. Perang adalah hidup manusia Yunani. Persoalannya, bagaimana hidup dengan baik? Hidup dengan baik, artinya berperang dengan baik. Etika itu menuntun manusia untuk mencari kebaikan. Etika berarti sama seperti ketika kita masuk dalam hidup itu sendiri, yaitu berperang dengan baik. Apa artinya? Artinya, saya harus berlatih bukan untuk terampil memegang senjata, tetapi untuk mengajarkan bagaimana untuk menghormati fair play, berperang dengan keberanian, keadilan, dan kejujuran. Diajarkan bahwa mundur itu tindakan pengecut, tidak menyerah, itulah kehormatan. Maka yang mendapat glory dalam perang adalah orang yang berperang dengan baik, bukan orang yang bisa membunuh. Setiap orang yang berperang dengan baik, meskipun mati di medan perang, dia menerima kehormatan.

(3)

Salah satu komponen untuk mengerti buku “Berfilsafat Politik”, bahwa filsafat politik itu amat berkaitan dengan sejarah. Ada suat karakter historis atau historisitas yang tak bisa ditinggalkan oleh apa yang disebut dengan pergumulan filsafat politik. Di dalamnya termasuk juga kalau kita mau memahami politik Indonesia. Sejarah tak bisa ditanggalkan dalam mengelola tata hidup bersama. Yang dimaksud sejarah itu bukan terutama peristiwa-peristiwa. Sejarah yang dimaksud diringkas dalam terminologi historisitas. Historisitas adalah ketika kita berhadapan dengan sejarah, kita tidak berhadapan dengan peristiwa yang telah lewat, tetapi dengan makna yang tak bisa dipandang sepele begitu saja.

Filsafat politik yang ingin disampaikan adalah filsafat politik yang juga uraiannya tidak hanya disimak dari filosof barat, tetapi juga dari sejarah perjalanan bangsa ini. Kelanjutan dari makna, makna hanya didapat dengan cara pandang yang benar ketika kita memahami sejarah politik bangsa Indonesia. Makna bukan sekadar peristiwa tetapi juga menyentuh framework / rangka keseluruhan dari pergulatan bangsa Indonesia. Kita tidak bisa menilai suatu peristiwa tanpa memahami panorama sejarah bangsa Indonesia. Misalnya tragedi 1965, tidak boleh dipandang bahwa komunisme itu sekadar ideologi yang menjadi musuh bangsa ini yang dideklarasikan militer. Kita harus punya logika kecil bahwa masa-masa perang dunia II yang selesai tahun 1945 yang ditandai kekalahan Jepang, dan dengan demikian invasi militer Jepang menjadi negara merdeka, sebenarnya belum merdeka. Sebenarnya yang terjadi adalah perang ideologi, misalnya juga seperti di Timor Leste, perang saudara yang juga mengandung perang ideologi. Hal yang sama juga terjadi di Vietnam, Kamboja, dll. Perang tidak berhenti pada 1945, tetapi berlanjut dengan perang ideologi di negara-negara bersangkutan, termasuk di dalamnya Indonesia. Tahun 1955 dst. ada konstituante, pada saat yang sama, negara-negara tersebut masuk dalam demokrasi modern. Ideologi bertentangan satu sama lain, misalnya di Indonesia ada sejumlah partai Islam, partai Komunis, dll. Namun konstelasi politik ini berada pada ranah perebutan kekuasaan ideologi. Logika kecilnya, betapa mudahnya ketika ada berbagai peristiwa yang ditumpangi berbagai kepentingan, misalnya pembunuhan 7 jenderal yang dituduhkan pada komunisme, ini menjadi senjata untuk membunuh ideologi komunis tersebut. Ketika kita melihat statement historis saat ini, kita harus melihatnya secara lebih luas.

Mari kita melihat sejarah politik Indonesia. Kesulitan para ahli politik ialah bahwa kerap kali mereka menafikan kontribusi historisitas politik karena sejarah disimak sebagai sebuah peristiwa yang memiliki konteks, tetapi kaitan satu dengan yang lain diabaikan. Misalnya dalam kasus pemaksaan pelajaran agama di sekolah-sekolah katolik di Blitar. Kesalahan Bupati Blitar ialah karena dia mewajibkan sesuatu melalui otoritasnya. Hukum apa saja selalu punya prosedur, entah ketentuan maupun undang-undang. Undang-undang tidak menyebut suatu kewajiban. Tujuannya tidak buruk, tetapi caranya yang buruk.

ASPEK HISTORIS POLITIK

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh grafik hubungan antara suhu dan waktu reaksi terhadap viskositas biodiesel dan dapat dilihat pada Gambar 3

Dari kata yang ditemukan dari beberapa analisis STP, USP dan SWOT yang telah menemukan beberapa keyword akan disempitkan lagi untuk mendapatkan kata kunci yang

Terdapat beberapa model pertumbuhan yang banyak digunakan, misalnya model linier, model eksponensial, modifikasi model berpangkat, dan model logistik (Gilbert 1978;

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kesesuaian lahan untuk tempattinggal berdasarkan peta penggunaan lahan aktual di DAS Secang, Kulonprogo dan untuk (2) mengetahui

11.The question which we must consider next is … 12.There is a further point which needs to be clarified.. 13.One final point should be

Adapun maksud dan tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk membuat Laporan Tugas Akhir yang merupakan salah

Aspek sosiolinguistik pada meme dalam proses analisis di artikel ini disajikan sesuai dengan teori yang telah dikutip dari beberapa sumber tentang semua aspek atau variabel sosial