• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAUM SOFIS DAN SOCRATES. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KAUM SOFIS DAN SOCRATES. docx"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

KAUM SOFIS DAN SOCRATES

Latar belakang :

 Bertitiktolak pada keyakinan religius ( orfisme )  Tokohnya : Solon aturan hidup bersama :

 Tidak ada sesuatu yang berlebihan

 Jangan duduk sebagai hakim agar kamu tidak di tuduh  Tandailah diskursusmu dengan keheningan

 Kekurangan dari kaum cosmologis : manusia didekati sebagai objek  Makna sofis :

 Istilah filsuf belum ada

 Arti selanjutnya : guru/orang yang mengajar dari kota ke kota  Plato menyebut sofis sebagai :

 Pemburu gaji dari kaum muda kaya

 Imortir kepandaian yang tertarik pada jiwa  Penjaja kepandaian

 Pedagang hasil-hasil pengetahuan  Alasan muncunya kaum sofis :

 Kehabisan bahan permenungan dalam cosmologis

 Krisis kelas sosial : karena adanya krisis sosial maka rakyat juga ingin maju dgn kemampunya. Maka mrk berusaha untuk mendapat

pengetahuan

 Metode kerja : empiris induktif: berdasar pengalaman dan pengetahuan seluas-luasnya

 Finalitas permenungan :

 Praksis: praktek hidup dalam kenyataan  Sasaran selalu dikaitkan dengan pengajaran  Ilmuwan adalah suatu profesi / pekerjaan

 Hal yang essensial : Persoalan edukasional dan bidang pedagogi ( seni untuk medidik para budak agar berguna bagi para bangsawan )

 Motiv uang :

 Mereka mencari uang untuk bertahan hidup

 Sementara kaum bangsawan dihidupi oleh para petani dan kaum bangsawan

 Saat siapa saja boleh mengumpulkan murid

 Kelompok sosial saat ini yg sesuai dengan kaum sofis: kel. Dosen dan jurnalis

 Ciri kaum sofis : terbuka, dinamis, anti kemapanan, progresif hal ini disebabkan oleh hub. Bebas dgn banyak orang dibanyak tempat.

 Elumenisme sofis : mrk adalah kelompok pertama yang memulai sekularisasi dan demokratisasi zaman Yunani klasik . ( sekularisasi : melepaskan objek dari unsure agama )

 Alirannya :

 Teorotis praktis

 Eristis : yg mengutamakan aspek formalm, mengabaikan isi dan menjadikan sbg wacana.

(2)

 Politik : immoral dan amoral

PROTAGORAS

 Prisip dasar : HOMOMENSURA

 Manusia adlah ukuran dari segala sesuatu dari dan demi yang ada

maupun yang tak ada

 Ukuranya adalh norma sebagai keputusan kriteria keputusan  Suatu penunjuk semua fakta pada umumnya

 Seputar segala sesuatu ada 2 macam penalaran : tentang segala sesuatu

orang bisa verkata ya/ tidak, orang bisa membangun alasan-alasan yang saling menyangkal, pola argument ini disebut antilogi/ kontroversi, yaitu: argument mengkritik dan mendiskusikan serta mengelola sesuatu kompetisi penalaran melawan penalaran. Orang bisa menag berargumentasi meski argumentasinya lemah, jika ia bisa menujuk titik lemah dari argument lawan.  Keutamaan Protagoras:

 Ia mengaku sebagai guru keutamaan tapi tidak berkaitan dgn

kebajikan tapi dgn kelihaian/ kecerdikan

 Para muridnya dididik untuk berbicara di semua tempat  Batasa-batasan homomensura :

 Meski menolak kebaikan absolute, keutamaan Protagorasn tetap punya

nilai yaitu nilai kegunaan, kesesuaian dan nilai keuntungan.  Seseorang itu bijak bila ia relative, bermanfaat, sepadan

menguntungkan dan melaksanakannya.

 Yang akhirnya jatuh pada pragnartisme dan rasionalisme.  UTILIARISME: segala sesuatu dilihat dari nilai guna

 Orang bijak : orang yang mengenal hal-hal baik dan berguna dari yang ia kerjakan.

 Bijak =professional

 Hak supremasi dari Protagoras: harus ada orang yang penya otoritas dan kemampuan untuk membantu orang lain untuk menngenalkan yang bijak pada orang lain.

 Ciri kebijakan Protagoras: empiris fenomenologi ( pengalaman dari fakta tertentu)

 Hal ini berkaiy\tan dgn etis polotos : hidup bersama diatur seturut norma-norma hokum dan prinsip-prinsip moral yang tertentu dan bukan sekedar kebijakan moral.

 KONSEPSI TTG DEWA-DEWI :

 Ia yakin bahwa DEWA-dewi itu ada

 Ia adalah seorang AGNOSTEOLOGIS: Tuhan adalah pengetahuan  Homosapiensia menggiring orang pada skeptisisme: keraguan yang

berakhir pada atheis.

(3)

GEORGIAS

 Ajaran : negasi kebenaran: ia bergerak pada nihilism yang merupakan

pembalikan dari cosmologisme dan teori ttg ada  DALILNYA:

 Tidak ada ketiadaan : teori terdahulu saling menyangkal satu sama

lain

 Seandainya ada adalah ada maka ada tak dapat dipahami. Kita bisa

berpikir ttg ada (putri duyung) begitu juga ttg ada selalu ada dlm pikiran kita

 Jika dapat dipahami ada tak dapat dikomunikasikan dan dijelaskan

pada orang lain.

 Ada selalu ada di pikiran, pikiran adlah pembawa ada dan

bahasa adala pengungkap dari segala ada .

 Jika ada tidak ada ( disangkal ) maka yang lain juga tdk ada

( disangkal )

 Sasaran ke-3 dalil ini adalah menyingkirkan secara radikal

kemungkinan eksistensi atau pencapaian dalam kebenaran objektif.  Keputusan itu mustahil sebab kebenaran itu tak ada semuanya keliru.  KEBENARAN EMPIRIS DAN RELITAS SITUASIONAL

 Ketika segalanya ditolak maka yang muncul ialah empiris

 Ini merupakan jalan tengah antara kebijakan dan pengetahuan. Jalan

ini disebut jalan etika situasional

 RETORIKA : disiplin ilmu yang bisa mengolah kata seturut keinginan subjek  Ia tidak bicara soal isi : tak ada benar/salah

 Seni membujuk/merayu

 Seseorang aakn menjadi seseorang jika ia menguasai kata, jika ia

menguasai kata maka ia menguasai masa

 Retorika juga dipakai untuk mempermainkan perasaan orang lain lewat

puisi.

PRODIKOS :

 ETIKA UTILITARIAN : ketegangan antara keutamaan dan kedurjanaan berada

dalam etika utilitarian

 Semua keutamaan itu mudah didapat : untuk jadi orang hebat maka

kuasailah bahasa

 Dewa sebagai devinitas kegunaan :

 Segala sesuatu yang berguna bagi manusia adalah dewa

(4)

 Hakikat agama: agama adalah ciptaan manusia semata sedang

dewa-dewi merupakan personifikasi dari benda-benda berdasarkegunaannya bagi manusia.

HIPPIAS :

 METODE POLIMATHA:

 Metode ini disebut pengakuan ensiklopedis : tahu segalanya dan bisa

melaksanakan

 Maka orang harus belajar seni mengingat –MNEMO TEKNIK  Materi yang ditekankan ilmu alam & matematika

 PREFENSI KODRAT / ALAMIAH

 Berkisar pada kodrat, fisis dan nomos  Barometer kebaikan adalah kodrat manusia

 Hokum adalah tirani manusia yang bertentangan dengan kodrat

 Hukum kodrat saat ini disebut hokum moral ( yg berhubungan dgn baik

dan buruk )

ANTIPHONTES

 Tiap polis itu adalah sama dan sederajat dgn polis lain sebab tiap manusia itu

setara dgn manusia lain

 Gagasan kesetaraan : berpengaruh pada kesetaraan polis, bangsa ,dll  Kodrat manusia:

 Berciri inderawi badani : yang merujuk pada kebaikan dan kesenangan  Kodrat ini bersifat spontan dan inisiatif : maka hukum tidak bersifat

alami / paksaan yang mengakibatkan suatu penderitaan.

Referensi

Dokumen terkait

Saya percaya sambutan Hari Anugerah pada hari ini adalah selari dengan matlamat memberi dorongan dan memotivasikan para murid agar terus berusaha untuk mencapai

strategies applied by the students during their autonomous learning and to recognize recent alternative tools in enhancing students’ ability in learning

Waduk Cirata merupakan waduk yang juga digunakan untuk pembangkitan listrik terletak kurang lebih 51 km di hilir Waduk Saguling. Waduk Cirata dengan luas DAS 4.119 km 2 dan

Dala perencanaa da Permend erlu lagi me embangan gan e-rapor ng Standar yang mem nilaian yang e-Rapor SM iri dari 4 (e an wewena jalan denga am menginp n penilaian dikbud no

Tabel 3 menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada perubahan skor tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu serta tingkat kecukupan energi,

corong pisah, selanjutnya kedua larutan dikocok untuk membantu proses pendistribusian iodin dalam kedua pelarut. Kemudian corong pisah didiamkan sampai terbentuk dua lapisan

Untuk golongan berpenghasilan teratas (golongan dengan penghasilan per bulan di atas Rp. 10 Juta), persentase responden yang memiliki masalah dengan ketidakmampuan membayar

Dari hasil pengujian sistem penggunaan teknologi computer vision yang digunakan untuk mengenali sampah dibawah laut bisa dimplementasikan dengan menguji jenis