• Tidak ada hasil yang ditemukan

Determinan Perilaku Oportunistik Dalam Penyusunan Anggaran Pada Pemerintah Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Determinan Perilaku Oportunistik Dalam Penyusunan Anggaran Pada Pemerintah Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

DETERMINAN PERILAKU OPORTUNISTIK DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN (Studi Pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh PAD, DAU, dan SiLPA, terhadap oportunistik penyusunan anggaran kabupaten/kota di Sumatera Utara, serta untuk mengetahui indikator mana yang mempunyai pengaruh paling dominan.

Data penelitian ini diambil selama tiga periode, yaitu antara tahun 2011-2013 dengan jumlah sampel sebanyak 14 kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara. Data penelitian ini adalah data sekunder yaitu, data dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan yaitu berupa laporan anggaran pendapatan dan belanja daerah pada periode 2011-2013. Model analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.

Berdasarkan uji F, dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dan sisa lebih pembiayaan anggaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap oportunistik penyusunan anggaran. Selanjutnya, hasil uji t menunjukkan bahwa variabel pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan sisa lebih pembiayaan anggaran berpengaruh signifikan terhadap oportunistik penyusunan anggaran. Dari model regresi yang dihasilkan, dana alokasi umum mempunyai koefisien terbesar sehingga dapat dikatakan bahwa dana alokasi umum adalah indikator yang paling dominan.

Kata kunci : Pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dan sisa lebih

pembiayaan anggaran, oportuistik penyusunan anggaran.

(2)

v ABSTRACT

DETERMINANTS IN BUDGETING OPORTUNISTIC BEHAVIOR (STUDY AT DISTRICT/CITY IN NORTH SUMATERA)

ERA This study aims to examine the regiona l own revenue, genera l a lloca tion fund, a ndfina ncing surplus for oportunictic budgeting a lloca tion of district/city in north suma tera as well a s to determine which indicators are most dominant influence.

The research data was taken during the three periods, namely between the years 2011-2013 with a sample of 14 districts / cities in the province of North Sumatra. The data of this study is secondary data, namely, data from the Directorate General of Fiscal Balance of the Ministry of Finance reports that the budget revenue and expenditure in the period 2011-2013. Analytical model used is multiple linear regression. Sampling technique using a purposive sampling method.

Based on the F test, it can be concluded that the to proxy with PAD, DAU, and SiLPA for the simultaneous effect on the oportunistic budgeting. Furthermore, the t test results indicate that the va riable regional own revenue, genera l fund allocations and SiLPA significantly influence the oportunistic budgeting .Of the resulting regression model, the general fund allocations has the largest coefficient so that it can be said that the general fund allocations is the most domina nt indicator.

Keyword : regional own revenue, general allocation of fund, financing surplus, oportunistic budgeting.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Melalui penelitian ini, peneliti berusaha mengungkapkan secara mendalam motivasi (dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu, melakukan tindakan, atau bersikap

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian

The Evapotranspiration production function (Etpf) in Farmington measured using a sprinkler line source and the water balance equation and assuming drainage was zero was linear

[r]

Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, untuk bahasa daerah dan bahasa asing sesuai kaidahnya. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.

Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan

 Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan asistensi, maka mahasiswa akan kehilangan nilai pada kegiatan asistensi