I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang
Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang menjadi negara maju. Keanekaragaman sumber daya alam, flora dan fauna, kultur, penduduk serta letak geografis yang unik merupakan modal dasar yang kuat untuk melakukan pengembangan di berbagai sektor kehidupan yang pada saatnya dapat menciptakan daya saing yang unggul di dunia internasional. Dalam berbagai hal, kemampuan bersaing dalam sektor sumber daya manusia tidak hanya membutuhkan keunggulan dalam hal mutu akan tetapi juga memerlukan upaya-upaya pengenalan, pengakuan, serta penyetaraan kualifikasi pada bidang-bidang keilmuan dan keahlian yang relevan baik secara bilateral, regional maupun internasional.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) secara khusus dikembangkan untuk menjadi suatu rujukan nasional bagi upaya-upaya meningkatkan mutu dan daya saing bangsa Indonesia di sektor sumber daya manusia. Pencapaian setiap tingkat kualifikasi sumber daya manusia Indonesia berhubungan langsung dengan tingkat capaian pembelajaran (learning outcomes) baik yang dihasilkan melalui sistem pendidikan maupun sistem pelatihan kerja yang dikembangkan dan diberlakukan secara nasional. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu dan daya saing bangsa akan sekaligus memperkuat jati diri bangsa Indonesia.
KKNI merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan mutu dan jati diri bangsa Indonesia dalam sektor sumber daya manusia yang dikaitkan dengan program pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional. Setiap tingkat kualifikasi yang dicakup dalam KKNI memiliki makna dan kesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dimiliki setiap insan pekerja Indonesia dalam menciptakan hasil karya dan kontribusi yang bermutu di bidang pekerjaannya masing-masing.
Kebutuhan Indonesia untuk segera memiliki KKNI sudah sangat mendesak mengingat tantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional maupun internasional yang semakin terbuka. Pergerakan tenaga kerja dari dan ke Indonesia tidak lagi dapat dibendung dengan peraturan atau regulasi yang bersifat protektif. Ratifikasi yang telah dilakukan Indonesia untuk berbagai konvensi regional maupun internasional, secara nyata menempatkan Indonesia sebagai sebuah negara yang semakin terbuka dan mudah tersusupi oleh kekuatan asing melalui berbagai sektor seperti sektor perekonomian, pendidikan, sektor ketenagakerjaan dan lain-lain. Oleh karena itu, persaingan global tidak lagi terjadi pada ranah internasional akan tetapi sudah nyata berada pada ranah nasional.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi pada sektor ketenagakerjaan adalah meningkatkan ketahanan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional dengan berbagai cara antara lain:
1. meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan;
3. meningkatkan kerjasama dan pengakuan timbal balik yang saling menguntungkan antara institusi penghasil dengan pengguna tenaga kerja; dan
4. meningkatkan pengakuan dan kesetaraan kualifikasi ketenagakerjaan Indonesia dengan negara-negara lain di dunia baik terhadap capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh institusi pendidikan dan pelatihan maupun terhadap kriteria kompetensi yang dipersyaratkan untuk suatu bidang dan tingkat pekerjaan tertentu.
Secara mendasar langkah-langkah pengembangan tersebut mencakup permasalahan yang bersifat multi aspek dan keberhasilannya sangat tergantung dari sinergi dan peran proaktif dari berbagai pihak yang terkait dengan peningkatan mutu sumber daya manusia nasional termasuk Pemerintah, asosiasi profesi, asosiasi industri, institusi pendidikan dan pelatihan serta masyarakat luas.
Secara umum, kondisi awal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan suatu program penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan tersebut nampak belum cukup kondusif dalam beberapa hal seperti misalnya belum meratanya kesadaran mutu di kalangan institusi penghasil tenaga kerja, belum tumbuhnya kesadaran tentang pentingnya kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang dihasilkan oleh penghasil tenaga kerja dengan deskripsi keilmuan, keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan di bidang kerja atau profesi termasuk terbatasnya pemahaman mengenai dinamika tantangan sektor tenaga kerja di tingkat dunia. Oleh karena itu upaya-upaya untuk mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi lulusan dari institusi pendidikan formal dan nonformal, dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan perlu diwujudkan dengan segera.
Di jalur pendidikan nonformal, pada bulan Mei 2016 tercatat sekitar 19.692 lembaga kursus dan pelatihan yang menyelenggarakan pendidikan nonformal dalam bentuk beragam jenis kursus dan pelatihan (sumber: www.infokursus.net) di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu infrastruktur yang penting dalam mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi antara lulusan dari institusi penyelenggara kursus dan pelatihan dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan adalah dokumen Standar Kompetensi Lulusan disingkat SKL, sebagaimana dinyatakan pada Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam hal penyusunan suatu SKL, dan Permendikbud Nomor 131 Tahun 2014 dan Permendikbud Nomor 5 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Kursus dan Pelatihan.
Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, maka SKL kursus dan pelatihan disusun berbasis KKNI untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan kompetensi kerja dari pengguna lulusan di dunia kerja dan dunia industri. B.Tujuan Penyusunan SKL
memutakhirkan kurikulum, baik pada aspek perencanaan maupun implementasinya.
C.Uraian Program
Program kursus dan pelatihan pemasangan bata pada bidang konstruksi khususnya bangunan gedung dan sejenisnya, merupakan program kursus dan pelatihan untuk menghasilkan seorang pemasang bata yang mampu melakukan pekerjaannya sesuai dengan gambar kerja dan/atau instruksi kerja. Program kursus dan pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta didik agar memiliki penguasaan pengetahuan faktual tentang manajerial, metode kerja, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), material, peralatan, kemampuan kerja untuk berbagai bentuk dan sambungan pasangan batu bata, serta memiliki sikap berwirausaha.
1. Nama program
Kursus dan pelatihan pemasangan bata jenjang II KKNI. 2. Tujuan
a. Umum
Secara umum program kursus dan pelatihan pemasangan bata jenjang II KKNI ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan memiliki penguasaan pengetahuan faktual K3, metode kerja, material, peralatan, dan kemampuan kerja dalam pemasangan bata.
b. Khusus
Secara khusus program kursus dan pelatihan Pemasangan bata jenjang II KKNI bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang:
1) Penyiapan material dan peralatan pekerjaan pasangan bata; 2) Penyiapan tata letak area pekerjaan;
3) Pelaksanaan pengadukan mortar pekerjaan pasangan bata; 4) Pelaksanaan pembuatan dinding bata;
5) Pembuatan pilar bata;
6) Pembuatan pasangan bata lengkung; dan 7) Pembuatan pasangan bata dekoratif. 3. Manfaat
Program kursus dan pelatihan pemasangan bata jenjang II KKNI ini bermanfaat bagi:
a. Bagi Lulusan kursus dan pelatihan pemasangan bata, memiliki kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, dan kemampuan dalam pemeliharaan alat pertukangan pasang bata yang bisa digunakan sebagai bekal bekerja atau berwirausaha.
b. Pengguna jasa pemasangan bata, dapat merekrut calon pemasang bata yang siap beradaptasi dengan pekerjaannya.
c. Lembaga penyelenggara kursus dan pelatihan pemasangan bata, dapat menghasilkan lulusan kursus dan pelatihan yang terstandar. 4. Kualifikasi Peserta
metode pelatihan berbasis kompetensi, yang memprasyaratkan peserta kursus dan pelatihan untuk menyelesaikan semua tahapan kursus dan pelatihan yang sudah diprogramkan.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran, antara lain: a. Ceramah dan diskusi/tanya jawab.
b. Demonstrasi/simulasi c. Praktik.
6. Uji Kompetensi
Penyelenggaraan uji kompetensi diatur dalam Petunjuk Teknis Uji Kompetensi yang diterbitkan oleh Satuan Pendidikan yang Terakreditasi dan/atau Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK).
Uji kompetensi terdiri dari dua jenis tes, yaitu tes teori dan praktik. Tes teori bertujuan untuk mengukur penguasaan pengetahuan teori, sikap, dan keterampilan peserta kursus dan pelatihan pemasangan bata dalam manajerial, K3, metode kerja, mengidentifikasi gambar konstruksi pasangan bata, sumber daya, dan mengerjakan pekerjaan pasang bata berdasarkan gambar kerja.
Tes praktik bertujuan untuk mengukur keterampilan dan sikap kerja peserta kursus dan pelatihan pemasangan bata dalam hal: pengelolaan pekerjaan pasang bata, pengelolaan sumber daya metode kerja, pengelolaan, dan pemasangan bata.
7. Sertifikat Kelulusan
Sertifikat kelulusan diberikan kepada peserta kursus dan pelatihan pemasangan bata jenjang II KKNI yang telah dinyatakan lulus dalam uji kompetensi oleh Satuan Pendidikan yang Terakreditasi dan/atau Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) bidang Pemasangan Bata.
Peserta yang dinyatakan lulus Uji Kompetensi akan mendapatkan satu lembar Sertifikat Kompetensi. Blanko Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengisian blanko Sertifikat Kompetensi dilakukan oleh Satuan Pendidikan yang Terakreditasi dan/atau Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) bidang Pemasangan Bata. Sertifikat yang diperoleh dari program ini adalah Sertifikat pemasangan bata jenjang II KKNI.
D. Ruang Lingkup
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) berbasis KKNI bidang pemasangan bata jenjang II menumbuhkembangkan kemampuan dalam lingkup pekerjaan pemasangan bata yang dirinci dalam cakupan sebagai berikut.
1. Pemahaman tentang pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan prinsip-prinsip pelaksanaan pekerjaan pemasangan bata.
2. Kemampuan dalam lingkup pekerjaan yang berkaitan dengan pelaksanaan pemasangan bata dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
3. Nilai-nilai, sikap dan etika kerja serta kemampuan berkomunikasi secara profesional dalam melaksanakan pekerjaannya.
akumulasi pengalaman kerja.
2. Pengetahuan adalah penguasaan teori oleh seseorang pada suatu bidang keilmuan dan keahlian tertentu atau pemahaman tentang konsep, fakta, informasi, dan metodologi pada bidang pekerjaan tertentu.
3. Sikap adalah penghayatan nilai, etika, moral, hukum, dan norma-norma sosial lainnya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan bermasyarakat, yang diaktualisasikan dalam perilaku dan perbuatan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan tempat kerja, maupun dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas.
4. Keterampilan adalah kemampuan psikomotorik dan kemampuan menggunakan metode, bahan, dan instrumen, yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja.
5. Kompetensi adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui penilaian yang terstruktur, secara mandiri dan bertanggung jawab di dalam lingkungan kerja.
6. Pengalaman kerja adalah internalisasi kemampuan dalam melakukan pekerjaan di bidang tertentu dan selama jangka waktu tertentu.
7. Deskripsi umum KKNI adalah deskripsi yang menyatakan karakter, kepribadian, sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiap manusia Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi sebagaimana dinyatakan pada lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012.
8. Deskripsi kualifikasi KKNI adalah deskripsi yang menyatakan ilmu pengetahuan, pengetahuan praktis, pengetahuan, afeksi dan kompetensi yang dicapai seseorang sesuai dengan jenjang kualifikasi 1 sampai 9 sebagaimana dinyatakan pada lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012.
9. Deskripsi capaian pembelajaran khusus adalah deskripsi capaian minimum dari setiap program kursus dan pelatihan yang mencakup deskripsi umum dan selaras dengan Deskripsi Kualifikasi KKNI.
10.Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI adalah kualifikasi kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan dan diturunkan dari capaian pembelajaran kursus pada jenjang KKNI yang sesuai. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI dinyatakan dalam tiga parameter: Kompetensi, Elemen Kompetensi, dan Indikator kelulusan.
11.Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk menghasilkan lulusan dengan capaian pembelajaran khusus.
A. Profil Lulusan
Lulusan program kursus dan pelatihan pemasang bata jenjang II KKNI ini memiliki penguasaan pengetahuan faktual dan kemampuan kerja, serta memiliki hak dan tanggung jawab dalam bidang:
1. mampu menyelesaikan pekerjaan pasang bata suatu proyek konstruksi dan kasus spesifik;
2. mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas pasang bata sesuai spesifikasi teknis;
3. mampu bekerja dengan menerapkan aspek-aspek K3;
4. mampu menyiapkan material dan peralatan pekerjaan pasangan bata;
5. mampu menyiapkan tata letak area pekerjaan;
6. mampu membuat adukan mortar pekerjaan pasangan bata; 7. mampu membuat dinding bata;
8. mampu membuat pilar bata;
9. mampu membuat pasangan bata lengkung; dan 10. mampu membuat pasangan bata dekoratif. B. Jabatan Kerja
Jabatan kerja yang dapat ditempati dan dilakukan oleh lulusan kursus dan pelatihan pemasang bata ini adalah sebagai tukang/pemasang bata, setara dengan jenjang II dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
C. Capaian Pembelajaran 1. Deskripsi umum KKNI
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 minimum wajib dimiliki dan dihayati oleh setiap lulusan kursus dan pelatihan dinyatakan dalam deskripsi umum KKNI.
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakter dan kepribadian manusia Indonesia sebagai berikut:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya;
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia;
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya; e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan,
dan agama serta pendapat/temuan original orang lain; dan
menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya;
b. memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul; dan
c. bertanggung jawab pada pekerjaan yang dilakukan dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
3. Deskripsi capaian pembelajaran khusus
PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS BIDANG PEMASANGAN BATU BATA SESUAI
KKNI JENJANG II
SIKAP DAN TATA
NILAI Penghayatan seseorang terhadap nilai, norma, dan aspek di sekitar kehidupannya yang tumbuh dari proses pendidikan, pengalaman kerja,
lingkungan kehidupan keluarga, atau masyarakat secara luas dalam pekerjaan Pasangan Bata. Membangun dan membentuk karakter dan kepribadian manusia Indonesia yang.
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang
baik di dalammenyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia.
4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.
6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas. 7. Menghasilkan pada output/outcome kerja
yang berkualitas dan tidak berdampak pada timbulnya keresahan khalayak, tidak bertentangan dengan norma agama, hukum serta norma yang berlaku.
KKNI JENJANG II
KEMAMPUAN DI
BIDANG KERJA Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, yaitu: 1. Mampu menyiapkan Material dan Peralatan
Pekerjaan Pasangan Bata.
2. Mampu menyiapkan Tata Letak Area Pekerjaan.
3. Mampu membuat adukan Mortar Pekerjaan Pasangan Bata.
4. Mampu membuat Dinding Bata. 5. Mampu membuat Pilar Bata.
6. Mampu membuat Pasangan Bata lengkung. 7. Mampu membuat Pasangan Bata Dekoratif. 8. Mengevaluasi hasil kerja orang lain.
PENGETAHUAN
YANG DIKUASAI Menguasai teori bidang keilmuan dan keahlian serta pemahaman tentang konsep, fakta, informasi, dan metodologi pada bidang
pekerjaan pemasangan bata, mencakup. 1. Mampu menguasai konsep prinsip-prinsip
pengelolaan pekerjaan pasangan bata. 2. Mampu menguasai konsep prinsip-prinsip
bekerja dengan aspek-aspek K3.
3. Mampu menguasai konsep prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya pekerjaan pasang bata.
4. Menguasai prinsip-prinsip dasar tentang pemasangan bata seperti kelurusan,
ketegakan, kesikuan, kerataan dan kerapihan. 5. Mampu menguasai pengetahuan faktual
tentang jenis/ tipe pekerjaan pasang bata. 6. Mampu menguasai tentang mutu material
pasang bata.
7. Mampu menguasai pengetahuan pengelolaan waktu pemasangan bata.
8. Mampu menguasai pengetahuan tentang metode pemasangan bata.
9. Mampu menguasai pengetahuan metode memeriksa hasil pemasangan bata.
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
KKNI JENJANG II
kelompok kerja yang dipimpin.
2. Melakukan kerja sama kelompok kerja dan pengguna jasa dengan komunikasi yang baik dan efektif, menyusun laporan tertulis
kepada pemberi tugas (pemilik), dan berinisiatif dalam pekerjaan pasang bata. 3. Membimbing tukang pemasangan bata. 4. Mampu bekerja sama dan melakukan
NO. UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN Sikap dan Tata Nilai
1. Mengaktualisasi karakter dan
kepribadian manusia Indonesia.
1.1 Bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. a. Mampu menyelesaikan pekerjaan pemasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar kerja. b. Mampu menyelesaikan pekerjaan
pemasangan bata tanpa kecelakaan (zero accident) dalam sebuah simulasi kerja. 1.2 Memiliki moral, etika dan
kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
1.3 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.
1.4 Bekerja sama dan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya. 1.5 Menghargai keanekaragaman
budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain.
1.6 Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan
Kemampuan di Bidang Kerja 7. Menyiapkan
Pekerjaan
Pemasangan Bata.
2.1 Menyiapkan penyimpanan material pekerjaan pasangan bata.
2.1.1 Menggunakan Alat
pelindung diri (APD) sesuai dengan prosedur K3.
II.1.1.1 Ketepatan menggunakan APD dalam melakukan kegiatan penyiapan material dan peralatan pekerjaan pasangan bata sesuai prosedur K3.
2.1.2 Menyiapkan rencana rancangan/susunan tempat penyimpanan material pasangan bata yang diperoleh dari pihak terkait sesuai dengan instruksi kerja.
2.1.2.1 Ketepatan menyiapkan rencana tempat penyimpanan material pasangan bata sesuai dengan instruksi kerja.
2.1.3 Mengidentifikasi lokasi tempat penyimpanan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan instruksi kerja dari pihak terkait.
2.1.4 Menyiapkan material pekerjaan pasangan bata pada lokasi yang mudah dijangkau.
2.1.4.1 Ketepatan menyiapkan material pekerjaan pasangan bata pada lokasi yang mudah dijangkau.
2.1.5 Melaporkan aktifitas persiapan penyimpanan material kepada pihak terkait.
2.1.5.1 Ketepatan melaporkan aktifitas persiapan penyimpanan material kepada pihak terkait.
2.2 Melakukan penyimpanan material pekerjaan.
2.2.1 Mengidentifikasi daftar simak jenis material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan prosedur.
2.2.1.1 Ketepatan dalam mengidentifikasi daftar simak jenis material.
2.2.2 Menempatkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan instruksi kerja.
2.2.2.1 Ketepatan dalam menempatkan material semen yang harus terlindung dari hujan dan tidak
bersentuhan langsung dengan lantai.
2.2.3.1 Ketepatan dalam penyimpanan bata yang tersusun rapi untuk
memudahkan pada saat
pengambilan atau pengecekan kuantitas bata.
2.2.3 Menyerahkan laporan aktifitas penyimpanan material kepada pihak terkait.
2.2.3.1 Ketepatan dalam menyusun laporan penyimpanan material berdasarkan jumlah dan jenisnya.
2.2.3.2 Ketepatan dalam menyerahkan laporan sesuai dengan prosedur. 2.3 Memelihara mesin potong bata.
2.3.1 Mengidentifikasi manual kerja mesin potong bata sesuai dengan prosedur.
2.3.1.1 Ketepatan dalam mengidentifikasi manual kerja mesin potong bata.
2.3.2 Mengidentifikasi mesin potong bata dengan cermat berdasarkan manual mesin.
2.3.2.1 Ketepatan dalam mengidentifikasi kesesuaian dan kelengkapan komponen mesin potong bata dengan manual mesin.
2.3.3 Memeriksa kondisi mesin potong bata kelengkapan dan kinerjanya.
2.3.3.1 Ketepatan memeriksa kondisi mesin potong bata.
2.3 Melakukan pekerjaan pemotongan bata.
2.4.1 Mengidentifikasi gambar kerja bangunan sesuai dengan prosedur.
2.4.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan bentuk dan tampak bangunan
berdasarkan hasil identifikasi gambar kerja.
2.4.2 Memilih tipe tampak luar bata sesuai dengan persyaratan teknis.
2.4.2.1 Ketepatan dalam memilih tipe tampak luar bata sesuai dengan persyaratan teknis.
2.4.3 Menandai tampak luar
bata untuk pemotongan. 2.4.2.2 Ketepatan dalam menandai tampak luar bata untuk pemotongan.
2.4.3 Memotong tampak luar bata sesuai dengan tanda.
2.4.3.1 Ketepatan dalam melakukan
pemotongan tampak luar bata sesuai dengan tanda.
2.5.1 Mengidentifikasi tempat penyimpanan material pekerjaan pasangan bata berdasarkan kondisi
lapangan.
2.5.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan tempat penyimpanan material pekerjaan pasangan bata hasil identifikasi kondisi lapangan. 2.5.2 Memeriksa kelayakan
tempat penyimpanan material pekerjaan pasangan bata.
2.5.2.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan hasil pemeriksaan kelayakan tempat penyimpanan material pekerjaan pasangan bata.
2.5.3 Melaporkan hasil pemeriksaan tempat penyimpanan material kepada pihak terkait.
2.5.3.1 Ketepatan dalam menyusun lapoan hasil pemeriksaan tempat
penyimpanan material sesuai prosedur.
18. Menyiapkan Tata Letak Area Pekerjaan.
3.1 Melaksanakan pemasangan profil untuk dasar pasangan dinding bata.
3.1.1 Mengidentifikasi gambar kerja bangunan sesuai dengan prosedur.
3.1.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pelaksanaan pemasangan profil untuk dasar pasangan dinding bata hasil identifikasi terhadap gambar kerja.
3.1.2 Mengidentifikasi lokasi pondasi dinding
berdasarkan gambar kerja.
3.1.3 Menyiapkan lokasi pondasi dinding sesuai dengan gambar kerja.
3.1.3.1 Ketepatan dalam menyiapkan lokasi pondasi dinding sesuai dengan gambar kerja.
3.1.4 Memasang profil pondasi dinding sesuai dengan gambar kerja.
3.1.4.1 Ketepatan dalam memasang profil pondasi dinding sesuai dengan gambar kerja.
3.1.5 Memeriksa kembali hasil pemasangan profil pondasi dinding.
3.1.5.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian hasil pemasangan profil pondasi dinding terhadap gambar kerja.
3.2 Melaksanakan pengaturan pemasangan batu bata untuk dasar pilar.
3.2.1 Mengidentifikasi gambar kerja pemasangan pilar bata sesuai dengan prosedur.
3.2.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pemasangan pilar bata hasil
identifikasi terhadap gambar kerja.
3.2.2 Mengidentifikasi lokasi pemasangan bata untuk pilar berdasarkan gambar kerja.
3.2.2.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan lokasi pemasangan bata untuk pilar berdasarkan gambar kerja.
3.2.3 Menyiapkan lokasi
pemasangan bata untuk dasar pilar sesuai dengan gambar kerja.
3.2.4 Melakukan pengaturan pemasangan bata untuk dasar pilar berdasarkan gambar kerja.
3.2.4.1 Ketepatan dalam melakukan pengaturan pemasangan bata untuk dasar pilar berdasarkan gambar kerja.
3.3 Melaksanakan pemasangan profil cetakan dekoratif.
3.3.1 Mengidentifikasi pekerjaan pasangan bata dekoratif berdasarkan gambar kerja.
3.3.1.1 Kecermatan dalam mendeskripsikan pekerjaan pasangan bata dekoratif hasil identifikasi dari gambar kerja, terkait dengan:
- bentuk atau motifnya,
- tingkat kesulitan pengerjaan.
3.3.2 Mengidentifikasi lokasi pekerjaan pasangan bata dekoratif berdasarkan gambar kerja.
3.3.2.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan lokasi pekerjaan pasangan bata dekoratif berdasarkan gambar kerja.
3.3.3 Menyiapkan lokasi
pekerjaan pasangan bata dekoratif sesuai dengan instruksi kerja.
3.3.3.1 Ketepatan dalam menyiapkan lokasi pekerjaan pasangan bata dekoratif sesuai dengan gambar kerja.
3.3.4 Memasang profil pekerjaan pasangan bata dekoratif sesuai dengan gambar kerja.
3.3.5 Memeriksa kembali hasil pemasangan profil
pekerjaan pasangan bata dekoratif.
3.3.5.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian hasil pemasangan profil pekerjaan pasangan bata dekoratif terhadap gambar kerja.
3.4 Melaksanakan pemasangan profil cetakan untuk pekerjaan pasangan lengkung bata.
3.4.1 Mengidentifikasi bentuk lengkung pasangan bata berdasarkan gambar kerja.
3.4.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan bentuk lengkung pasangan bata berdasarkan gambar kerja.
3.4.2 Mengidentifikasi lokasi bentuk lengkung bata berdasarkan gambar kerja.
3.4.2.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan lokasi bentuk lengkung bata
berdasarkan gambar kerja.
3.4.3 Menyiapkan lokasi bentuk lengkung bata sesuai dengan instruksi kerja.
3.4.3.1 Ketepatan dalam menyiapkan lokasi bentuk lengkung bata pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
3.4.4 Memasang profil bentuk lengkung bata
berdasarkan gambar kerja dan instruksi kerja.
3.4.4.1 Ketepatan dalam memasang profil bentuk lengkung bata sesuai dengan gambar kerja.
3.4.5 Memeriksa kembali hasil pemasangan profil bentuk lengkung bata.
3.4.5.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian hasil pemasangan profil bentuk lengkung bata terhadap gambar kerja.
Membuat Mortar untuk Pekerjaan Pasangan Bata.
4.1.1 Menyiapkan lokasi
pengadukan mortar sesuai dengan rencana tata letak area pekerjaan.
4.1.1.1 Ketepatan dalam menyiapkan lokasi pengadukan mortar sesuai dengan rencana tata letak area pekerjaan. 4.1.2 Memilih material
campuran mortar
berdasarkan spesifikasi teknik.
4.1.2.1 Kecermatan dalam memilih material untuk campuran mortar sesuai spesifikasi teknik, yaitu:
- Pasir.
- Semen Portland type 1. - Air.
4.1.3 Menentukan alat manual untuk pencampuran mortar berdasarkan kebutuhan.
4.1.3.1 Ketepatan dalam memilih alat pengaduk manual untuk
pencampuran mortar, misalnya: cangkul atau sekop.
4.1.4 Melaksanakan pengadukan mortar semen sesuai prosedur.
4.1.4.1 Kecermatan dalam melaksanakan pengadukan mortar semen sesuai prosedur, yaitu.
- Pasir dan semen diaduk secara merata dalam kondisi kering. - Campuran semen pasir diberi air
secara perlahan sambil diaduk hingga merata.
4.1.5 Memeriksa kekentalan mortar semen sesuai dengan prosedur.
4.1.6 Membersihkan lokasi
kerja sesuai prosedur. 4.1.6.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari material yang sudah tidak terpakai lagi.
4.1.6.2 Ketepatan dalam membuang limbah material ke tempat yang telah
ditentukan.
4.1.6.3 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
4.2 Melaksanakan perawatan rutin mesin pengaduk mortar setelah selesai pekerjaan
4.2.1 Mengidentifikasi manual instruksi pabrik mesin pengaduk mortar sesuai dengan prosedur.
4.2.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan manual instruksi pabrik mesin pengaduk mortar.
4.2.2 Membersihkan alat
pengaduk mortar setelah digunakan secara rutin.
4.2.2.1 Ketepatan dalam membersihkan alat mesin pengaduk mortar.
4.2.3 Menyimpan alat
pengaduk mortar pada tempat yang aman.
5. Membuat dinding
pasangan bata. 5.1 Memasang dinding setengah bata 5.1.1 Menggunakan alat
pelindung diri (APD) sesuai dengan prosedur K3.
5.1.1.1 Ketepatan dalam menggunakan APD sesuai dengan prosedur K3, yaitu: helm, sarung tangan dan sepatu booth (safety shoes).
5.1.2 Mengidentifikasi gambar kerja sesuai dengan prosedur.
5.1.2.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pasangan dinding setengah bata sesuai gambar kerja.
5.1.3 Menyiapkan lokasi kerja pasangan dinding bata sesuai dengan rencana tata letak area pekerjaan.
5.1.3.1 Ketepatan dalam menyiapkan lokasi kerja pasangan dinding bata sesuai dengan rencana tata letak area pekerjaan.
5.1.4 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan dinding bata sesuai dengan kebutuhan.
5.1.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan dinding bata sesuai dengan kebutuhan.
5.1.5 Menyiapkan material pasangan dinding bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
5.1.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan material pasangan dinding bata sesuai dengan spesifikasi teknik. 5.1.6 Menyiapkan profil dan
benang penyipat sesuai dengan kebutuhan.
5.1.6.2 Ketepatan dalam menyiapkan benang penyipat sesuai dengan kebutuhan.
5.1.8 Memasang profil dan benang penyipat sesuai dengan instruksi kerja.
5.1.7.1 Ketepatan dalam memasang profil dan benang penyipat sesuai dengan instruksi kerja.
5.1.9 Melaksanakan pekerjaan pasangan dinding
setengah bata sesuai dengan prosedur kerja.
5.1.8.1 Ketepatan dalam mengerjakan pasangan dinding setengah bata sesuai dengan prosedur dan gambar kerja.
5.1.10Memeriksa kembali hasil pekerjaan pasangan dinding setengah bata.
5.1.9.1 Ketepatan dalam memeriksa kembali kesesuaian hasil pekerjaan pasangan dinding setengah bata terhadap gambar kerja.
5.1.11 Membersihkan lokasi kerja sesuai dengan prosedur.
5.1.10.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
5.1.10.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan.
5.1.10.3 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
5.2.1 Mengidentifikasi gambar kerja sesuai dengan prosedur.
5.2.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pemasangan dinding satu bata hasil identifikasi gambar kerja.
5.2.2 Memeriksa lokasi kerja pasangan dinding satu bata kesesuaiannya dengan gambar kerja.
5.2.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
5.2.3 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan dinding satu bata sesuai dengan kebutuhan.
5.2.3.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok, palu, unting-unting, alat ukur, benang, dsb.
5.2.4 Menyiapkan material pasangan dinding satu bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
5.2.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan material bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
5.2.4.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
5.2.6 Menyiapkan profil dan benang penyipat sesuai dengan kebutuhan.
5.2.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil pasangan dinding satu bata sesuai dengan gambar kerja.
5.2.8 Memasang profil dan benang penyipat sesuai dengan instruksi kerja.
5.2.6.1 Ketepatan dalam memasang profil untuk pasangan dinding satu bata.
5.2.6.2 Ketepatan dalam memasang benang penyipat.
5.2.10 Melaksanakan pekerjaan pasangan dinding satu bata sesuai dengan instruksi/ prosedur kerja.
5.2.7.1 Ketepatan dalam membuat
pasangan dinding satu bata sesuai dengan gambar kerja dan instruksi kerja.
5.2.11 Memeriksa kembali hasil pekerjaan pasangan dinding satu bata.
5.2.8.1 Ketepatan dalam memeriksa kembali kesesuaian hasil pekerjaan pasangan dinding satu bata terhadap gambar kerja.
5.2.12 Membersihkan lokasi kerja sesuai dengan prosedur.
5.2.9.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
5.2.9.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan. 5.2.9.3 Kecermatan dalam membersihkan
5.3 Membuat dinding lurus ikatan Flemish
5.3.1 Mengidentifikasi gambar kerja pekerjaan batu bata sesuai dengan prosedur.
5.3.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pembuatan dinding lurus ikatan Flemish hasil identifikasi gambar kerja.
5.3.2 Memeriksa lokasi kerja kesesuainnya dengan gambar kerja.
5.3.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
5.3.3 Menyusun peralatan pekerjaan batu bata sesuai dengan kebutuhan.
5.3.3.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok, palu, unting-unting, alat ukur, benang, dsb.
5.3.4 Mengatur material
pekerjaan pasangan bata sesuai dengan instruksi kerja.
5.3.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan material bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
5.3.4.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
5.3.6 Menyiapkan dasar dinding ikatan lurus Flemish sesuai dengan gambar kerja.
5.3.7 Membuat ikatan konstruksi dinding satu bata sesuai dengan prosedur kerja.
5.3.6.1 Ketepatan dalam membuat ikatan konstruksi dinding satu bata sesuai dengan prosedur kerja.
5.3.8 Melaksanakan pekerjan akhir sesuai dengan gambar kerja.
5.3.7.1 Ketepatan dalam melakukan
finishing ikatan konstruksi dinding satu bata sesuai dengan gambar kerja.
5.3.9 Memeriksa kembali hasil pembuatan ikatan
konstruksi dinding satu bata.
5.3.8.1 Ketepatan dalam memeriksa kembali kesesuaian hasil pembuatan ikatan konstruksi dinding satu bata
terhadap gambar kerja.
5.3.8.2 Ketepatan dalam memeriksa kembali hasil finishing ikatan konstruksi dinding satu bata sesuai dengan gambar kerja.
5.3.11Membersihkan lokasi kerja
sesuai dengan prosedur 5.3.9.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
5.3.9.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan.
5.3.9.3 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
5.4.1 Mengidentifikasi gambar kerja sesuai dengan prosedur.
5.4.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan kedudukan tempat kusen pintu dan jendela hasil identifikasi gambar kerja.
5.4.2 Memeriksa lokasi kerja kesesuainnya dengan gambar rencana.
5.4.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
5.4.3 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan dinding bata sesuai dengan kebutuhan.
5.4.3.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok, palu, unting-unting, alat ukur, benang, dsb.
5.4.4 Menyiapkan material pasangan dinding bata sesuai dengan gambar kerja.
5.4.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan material bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
5.4.4.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
5.4.6 Menyiapkan bukaan tempat kusen pintu dan jendela sesuai dengan gambar rencana.
5.4.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan bukaan tempat kusen pintu dan jendela sesuai dengan gambar kerja. 5.4.7 Memasang kusen pintu
dan jendela sesuai dengan gambar kerja.
5.4.8 Melaksanakan pekerjaan finishing pasangan
dinding bata sesuai dengan gambar kerja.
5.4.7.1 Ketepatan dalam melakukan finishing pasangan dinding bata sesuai dengan gambar kerja.
5.4.9 Memeriksa kembali hasil pemasangan kusen pintu dan jendela.
5.4.8.1 Ketepatan dalam memeriksa kembali kesesuaian hasil pemasangan kusen pintu dan jendela terhadap gambar kerja.
5.4.8.2 Ketepatan dalam memeriksa kembali hasil finishing pasangan dinding bata sesuai dengan gambar kerja. 5.4.11 Membersihkan lokasi
kerja sesuai dengan prosedur.
5.4.9.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
5.4.9.3 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
5.5 Menyiapkan tempat untuk pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal (ME)
5.5.1 Mengidentifikasi gambar kerja untuk ME sesuai dengan prosedur.
5.5.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pekerjaan ME hasil identifikasi dari gambar kerja.
5.5.2 Memeriksa kesesuain lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
5.5.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
5.5.3 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan bata untuk tempat pekerjaan ME sesuai dengan
kebutuhan.
5.5.3.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok, palu, unting-unting, alat ukur, benang, dsb.
5.5.4 Menyiapkan material pekerjaan untuk tempat pekerjaan ME sesuai dengan spesifikasi teknik.
5.5.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan material pekerjaan untuk tempat pekerjaan ME sesuai dengan spesifikasi teknik.
5.5.5 Membuat tempat bukaan untuk pekerjaan ME sesuai dengan gambar kerja.
5.5.6 Merapihkan tempat bukaan untuk pekerjaan ME sesuai dengan gambar kerja.
5.5.6.1 Ketepatan dalam merapihkan tempat bukaan untuk pekerjaan ME sesuai dengan gambar kerja.
5.5.7 Memeriksa kembali hasil pembuatan tempat bukaan untuk pekerjaan ME.
5.5.7.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian hasil pembuatan tempat bukaan untuk pekerjaan ME terhadap gambar kerja.
5.5.8 Membersihkan lokasi kerja
sesuai dengan prosedur. 5.5.8.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
5.5.8.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan. 5.5.8.3 Kecermatan dalam membersihkan
peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
5.6 Membuat pasangan dinding sambungan siku dan T
5.6.1 Mengidentifikasi gambar kerja pekerjaan pasangan bata sesuai dengan
prosedur.
5.6.2.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pemasangan dinding sambungan siku dan T hasil identifikasi gambar kerja.
5.6.2 Memeriksa lokasi
pekerjaan kesesuainnya dengan gambar rencana.
5.6.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
5.6.3 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan dinding bata sesuai dengan kebutuhan.
5.6.3.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok, palu, unting-unting, alat ukur, benang, dsb.
5.6.4 Menyiapkan material pekerjaan pasangan dinding bata sesuai dengan instruksi kerja.
5.6.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan material bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
5.6.4.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
5.6.6 Menyiapkan profil dan benang sifat untuk untuk pasangan dinding siku dan sambungan T sesuai
dengan kebutuhan.
5.6.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil pasangan dinding siku dan
sambungan T sesuai dengan gambar kerja.
5.6.5.2 Ketepatan dalam memasang profil pasangan dinding siku dan
sambungan T. 5.6.8 Menyiapkan pekerjaan
pasangan dinding bata sambungan siku dan T sesuai dengan gambar kerja.
5.6.6.1 Ketepatan dalam membuat
pasangan dinding bata sambungan siku dan T sesuai dengan gambar kerja.
5.6.9 Melaksanakan pekerjaan finishing pasangan dnding bata sambungan siku dan T sesuai dengan gambar kerja.
5.6.10 Membersihkan lokasi kerja sesuai dengan prosedur.
5.6.8.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
5.6.8.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan.
5.6.8.3 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
5.7 Membuat kop pasangan dinding bata
5.7.1 Mengidentifikasi gambar kerja pekerjaan pasangan dinding bata sesuai
dengan prosedur.
5.7.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pembuatan kop pasangan dinding bata hasil identifikasi gambar kerja. 5.7.2 Memeriksa kesesuaian
lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
5.7.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
5.7.3 Menyiapkan peralatan pekerjaan kop pasangan dinding bata sesuai dengan kebutuhan.
5.7.4 Menyiapkan material kop pasangan dinding bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
5.7.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan
material kop pasangan dinding bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
5.7.4.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
5.7.6 Menyiapkan profil kop pasangan dinding bata sesuai dengan gambar rencana.
5.7.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil kop pasangan dinding bata sesuai dengan gambar kerja.
5.7.5.2 Ketepatan dalam memasang profil kop pasangan dinding bata.
5.7.8 Menyiapkan pekerjaan kop pasangan dinding bata sesuai dengan gambar kerja.
5.7.6.1 Ketepatan dalam membuat kop pasangan dinding bata sesuai dengan gambar kerja.
5.7.9 Melaksanakan pekerjaan finishing kop pasangan dinding bata sesuai dengan gambar kerja.
5.7.7.1 Ketepatan dalam melakukan
finishing kop pasangan dinding bata sesuai dengan gambar kerja atau instruksi kerja.
5.7.10 Membersihkan lokasi kerja
sesuai dengan prosedur. 5.7.8.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
5.7.8.2 Ketepatan matan dalam membuang limbah ke tempat yang telah
5.7.8.3 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
5.8 Melaksanakan penyelesaian pekerjaan ikatan bata
(sambungan bata)
5.8.1 Mengidentifikasi gambar kerja pekerjaan pasangan dinding bata sesuai
dengan prosedur.
5.8.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan penyelesaian pekerjaan ikatan bata (sambungan bata) hasil identifikasi gambar kerja.
5.8.2 Mengidentifikasi
permasalahan pekerjaan ikatan bata sesuai dengan prosedur.
5.8.2.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan hasil identifikasi terhadap
permasalahan pekerjaan ikatan bata. 5.8.3 Menyelesaikan
permasalahan pekerjaan ikatan bata sesuai dengan gambar rencana.
5.8.3.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan penyelesaian permasalahan
pekerjaan ikatan bata sesuai dengan gambar rencana.
5.9 Memasang kepala dinding lengkung
5.9.1 Mengidentifikasi gambar kerja pekerjaan pasangan dinding bata sesuai
dengan prosedur.
5.9.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pemasangan kepala dinding
5.9.2 Memeriksa lokasi
pekerjaan kesesuiannya dengan gambar rencana.
5.9.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
5.9.3 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan dinding bata sesuai dengan kebutuhan.
5.9.3.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok, palu, unting-unting, alat ukur, benang, dsb.
5.9.4 Menyiapkan material kop pasangan dinding bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
5.9.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan
material kop pasangan dinding bata sesuai dengan spesifikasi teknik. 5.9.4.2 Ketepatan dalam menyiapkan
adukan mortar sesuai dengan kekentalannya
5.9.6 Memasang profil pondasi dinding lengkung sesuai dengan gambar kerja.
5.9.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil pondasi dinding lengkung sesuai dengan gambar kerja.
5.9.8 Menyiapkan pekerjaan kepala dinding lengkung sesuai dengan gambar kerja.
5.9.6.1 Ketepatan dalam membuat kepala dinding lengkung sesuai dengan gambar kerja.
5.9.9 Melaksanakan pekerjaan finishing dinding
lengkung sesuai dengan gambar kerja.
5.9.7.1 Ketepatan dalam melakukan finishing dinding lengkung sesuai dengan gambar kerja.
5.9.10 Membersihkan lokasi kerja sesuai dengan prosedur.
5.9.8.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
5.9.8.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan.
5.9.8.3 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
6. Membuat pilar pasangan bata
6.1 Membuat pilar pasangan bata
6.1.1 Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan prosedur K3.
6.1.1.1 Ketepatan dalam menggunakan APD sesuai dengan prosedur K3,
6.1.2 Mengidentifikasi gambar kerja sesuai dengan prosedur.
6.1.2.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pembuatan pilar pasangan bata hasil identifikasi dari gambar kerja.
6.1.3 Memeriksa kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
6.1.3.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
6.1.4 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan bata sesuai dengan kebutuhan.
6.1.4.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok, palu, unting-unting, alat ukur, benang, dsb.
6.1.5 Menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
6.1.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
6.1.5.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
6.1.7 Menyiapkan profil pilar pasangan bata sesuai dengan instruksi kerja.
6.1.6.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil pilar pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.1.6.2 Ketepatan dalam memasang profil pilar pasangan bata.
6.1.9 Membuat pilar pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.1.10 Melaksanakan pekerjaan finishing pilar pasangan bata gambar kerja.
6.1.8.1 Ketepatan dalam melakukan
finishing pilar pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.1.11 Membersihkan lokasi pekerjaan sesuai dengan prosedur.
6.1.9.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
6.1.9.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan.
6.1.9.3 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
6.2 Membuat gigi sambungan pilar pasangan bata
6.2.1 Mengidentifikasi gambar kerja sesuai dengan prosedur.
6.2.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pembuatan gigi sambungan pilar pasangan bata hasil identifikasi gambar kerja.
6.2.2 Memeriksa lokasi
pekerjaan kesesuainnya dengan gambar rencana.
6.2.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
6.2.3 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan bata sesuai dengan kebutuhan.
6.2.4 Menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
6.2.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
6.2.4.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
6.2.6 Menyiapkan profil untuk gigi sambungan
pasangan bata sesuai dengan instruksi rencana.
6.2.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil untuk gigi sambungan pilar
pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.2.5.2 Ketepatan dalam memasang profil untuk gigi sambungan pilar
pasangan bata. 6.2.8 Melaksanakan pekerjaan
gigi sambungan
pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.2.6.1 Ketepatan dalam melaksanakan pekerjaan gigi sambungan pilar pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.2.9 Melaksanakan pekerjaan finishing gigi sambungan pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.2.7.1 Ketepatan dalam melakukan
finishing gigi sambungan pasangan bata sesuai dengan gambar kerja. 6.2.10 Membersihkan lokasi
pekerjaan sesuai dengan prosedur.
6.2.8.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
6.2.8.3 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
6.3 Membuat pilar ulir pasangan bata
6.3.1 Mengidentifikasi gambar kerja pilar ulir pasangan bata sesuai dengan prosedur.
6.3.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pembuatan pilar ulir pasangan bata hasil identifikasi gambar kerja.
6.3.2 Memeriksa lokasi
pekerjaan kesesuainnya dengan gambar rencana.
6.3.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
6.3.3 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan bata sesuai dengan kebutuhan.
6.3.3.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok, palu, unting-unting, alat ukur, benang, dsb.
6.3.4 Menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
6.3.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan
material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
6.3.4.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
6.3.6 Menyiapkan profil pilar ulir pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.3.5.2 Ketepatan dalam memasang profil pilar ulir pasangan bata.
6.3.8 Melaksanakan pilar ulir pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.3.6.1 Ketepatan dalam membuat pilar ulir pasangan bata sesuai dengan
gambar kerja.
6.3.9 Melaksanakan pekerjaan finishing pilar ulir
pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.3.7.1 Ketepatan dalam melakukan finishing pilar ulir pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.3.10 Membersihkan lokasi pekerjaan sesuai dengan prosedur.
6.3.8.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
6.3.8.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan.
6.3.8.3 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
6.4 Membuat kop pilar pasangan bata
6.4.1 Mengidentifikasi gambar kerja kop pilar pasangan bata sesuai dengan prosedur.
6.4.2 Memeriksa lokasi kop pilar pasangan bata
kesesuainnya dengan gambar rencana.
6.4.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan kop pilar pasangan bata dengan gambar rencana.
6.4.3 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan bata sesuai dengan kebutuhan.
6.4.3.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok, palu, unting-unting, alat ukur, benang, dsb.
6.4.4 Menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
6.4.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
6.4.4.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
6.4.6 Menyiapkan profil pilar penutup pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.4.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil pilar penutup pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.4.5.2 Ketepatan dalam memasang profil pilar penutup pasangan bata.
6.4.8 Melaksanakan pilar penutup pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.4.9 Melaksanakan pekerjaan finishing pilar penutup pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.4.7.1 Ketepatan dalam melakukan finishing pilar penutup pasangan bata sesuai dengan gambar kerja.
6.4.10 Membersihkan lokasi pekerjaan sesuai dengan prosedur.
6.4.8.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
6.4.8.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan.
6.4.8.3 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
8. Membuat pasangan
bata lengkung 7.1 Membuat pasangan bata setengah lingkaran 7.1.1 Menggunakan Alat
pelindung diri (APD) sesuai dengan prosedur K3.
7.1.1.1 Ketepatan dalam menggunakan APD sesuai dengan prosedur K3,
7.1.2 Mengidentifikasi gambar kerja sesuai dengan prosedur
7.1.2.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pemasangan bata setengah
lingkaran hasil identifikasi gambar kerja.
7.1.3 Memeriksa kesesuain lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
7.1.3.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
7.1.4 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan bata sesuai dengan kebutuhan.
7.1.4.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok, palu, unting-unting, alat ukur, benang, dsb.
7.1.5 Menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
7.1.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
7.1.5.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
7.1.7 Menyiapkan profil
pasangan bata setengah lingkaran sesuai dengan gambar kerja.
7.1.6.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil pasangan bata setengah lingkaran sesuai dengan gambar kerja.
7.1.9 Membuat pasangan bata setengah lingkaran sesuai dengan gambar kerja.
7.1.7.1 Ketepatan dalam membuat
pasangan bata setengah lingkaran sesuai dengan gambar kerja.
7.1.10Melaksanakan pekerjaan finishing pasangan bata setengah lingkaran sesuai dengan gambar kerja.
7.1.8.1 Ketepatan dalam melakukan finishing pasangan bata setengah lingkaran sesuai dengan gambar kerja.
7.1.11 Membersihkan lokasi pekerjaan sesuai dengan prosedur.
7.1.9.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
7.1.9.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan. 7.1.9.3 Kecermatan dalam membersihkan
peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
7.2 Membuat pasangan bata lengkung segmental
7.2.1 Mengidentifikasi gambar kerja sesuai dengan prosedur.
7.2.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pemasangan bata lengkung
segmental hasil identifikasi gambar kerja.
7.2.2 Memeriksa kesesuain lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
7.2.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
7.2.3 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan bata sesuai dengan kebutuhan.
7.2.3.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok, palu, unting-unting, alat ukur, benang, dsb.
7.2.4 Menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
7.2.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan material bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
7.2.4.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
7.2.6 Menyiapkan profil
pasangan bata lengkung segmental sesuai dengan instruksi kerja.
7.2.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil pasangan bata lengkung segmental sesuai dengan gambar kerja.
7.2.5.2 Ketepatan dalam memasang profil pasangan bata lengkung segmental. 7.2.8 Membuat pasangan bata
lengkung segmental sesuai dengan gambar kerja dan instruksi kerja.
7.2.6.1 Ketepatan dalam membuat
7.2.9 Melaksanakan pekerjaan finishing pasangan bata lengkung segmental sesuai dengan gambar kerja dan instruksi kerja.
7.2.7.1 Ketepatan dalam melakukan finishing pasangan bata lengkung segmental sesuai dengan gambar kerja atau instruksi kerja.
7.2.10 Membersihkan lokasi pekerjaan sesuai dengan prosedur.
6.2.8.3 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
6.2.8.4 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan.
6.2.8.5 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
7.3 Membuat pasangan bata lengkung gothic
7.3.1 Mengidentifikasi gambar kerja sesuai dengan prosedur
7.3.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pemasangan bata lengkung gothic hasil identifikasi gambar kerja 7.3.2 Memeriksa lokasi
pekerjaan kesesuainnya dengan gambar rencana.
7.3.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
7.3.3 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan bata sesuai dengan kebutuhan.
7.3.4 Menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
7.3.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan material bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
7.3.4.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
7.3.6 Menyiapkan profil
pasangan bata lengkung gothic sesuai dengan instruksi kerja.
7.3.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil pasangan bata lengkung gothic sesuai dengan gambar kerja.
7.3.5.2 Ketepatan dalam memasang profil pasangan bata lengkung gothic.
7.3.8 Membuat pasangan bata lengkung gothic sesuai dengan gambar kerja dan instruksi kerja.
7.3.6.1 Ketepatan dalam membuat pasangan bata lengkung gothic sesuai dengan gambar kerja dan instruksi kerja.
7.3.9 Melaksanakan pekerjaan finishing pasangan bata gothic sesuai dengan gambar kerja dan instruksi kerja.
7.3.7.1 Ketepatan dalam melakukan finishing pasangan bata lengkung gothic sesuai dengan gambar kerja atau instruksi kerja.
7.3.10 Membersihkan lokasi pekerjaan sesuai dengan prosedur.
7.3.8.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
7.3.8.3 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
7.4 Membuat pasangan bata lengkung setengah lingkaran bersilangan
7.4.1 Mengidentifikasi gambar kerja sesuai dengan prosedur.
7.4.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pemasangan bata lengkung
setengah lingkaran bersilangan hasil identifikasi gambar kerja.
7.4.2 Memeriksa lokasi
pekerjaan kesesuaiannya dengan gambar rencana.
7.4.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
7.4.3 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan bata sesuai dengan
kebutuhan.
7.4.3.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok, palu, unting-unting, alat ukur, benang, dsb.
7.4.4 Menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
7.4.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan material bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
7.4.6 Menyiapkan profil
pasangan bata lengkung setengah lingkaran bersilangan sesuai dengan instruksi kerja.
7.4.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil pasangan bata lengkung setengah lingkaran bersilangan sesuai dengan gambar kerja.
7.4.7 7.4.5.2 Ketepatan dalam memasang profil pasangan bata lengkung setengah lingkaran bersilangan.
7.4.8 Membuat pasangan bata lengkung setengah
lingkaran bersilangan sesuai dengan gambar kerja dan instruksi kerja.
7.4.6.1 Ketepatan dalam membuat
pasangan bata lengkung setengah lingkaran bersilangan sesuai dengan gambar kerja dan instruksi kerja.
7.4.9 Melaksanakan pekerjaan finishing pasangan bata lengkung setengah lingkaran bersilangan sesuai dengan gambar kerja dan instruksi kerja
7.4.5.3 Ketepatan dalam melakukan finishing pasangan bata lengkung setengah lingkaran bersilangan sesuai dengan gambar kerja atau instruksi kerja.
7.4.10 Membersihkan lokasi pekerjaan sesuai dengan prosedur.
7.4.8.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan.
7.4.8.3 Kecermatan dalam membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
8. Membuat pasangan
bata dekoratif 8.1 Membuat pasangan bata berbentuk sarang lebah
8.1.1 Menggunakan Alat pelindung diri (APD) sesuai dengan prosedur K3.
8.1.1.1 Ketepatan dalam menggunakan APD sesuai dengan prosedur K3,
diantaranya helm, sepatu booth, dan sarung tangan.
8.1.2 Mengidentifikasi gambar kerja dinding bata sesuai dengan prosedur.
8.1.2.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pemasangan bata berbentuk sarang lebah hasil identifikasi gambar kerja.
8.1.3 Memeriksa lokasi pekerjaan
kesesuaiannya dengan gambar rencana.
8.1.3.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
8.1.4 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan bata sesuai dengan kebutuhan.
8.1.5 Menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
8.1.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan material bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
8.1.5.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
8.1.6 Menyiapkan profil
pasangan bata berbentuk sisir (miring) sarang lebah sesuai dengan gambar kerja.
8.1.6.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil pasangan bata berbentuk sarang lebah sesuai dengan gambar kerja. 8.1.6.2 Ketepatan dalam memasang profil pasangan bata berbentuk sarang lebah.
8.1.7 Melaksanakan pasangan bata berbentuk sarang lebah sesuai dengan gambar kerja.
8.1.7.1 Ketepatan dalam membuat
8.1.8 Melaksanakan pekerjaan finishing pasangan bata berbentuk sarang lebah sesuai dengan gambar kerja.
8.1.8.1 Ketepatan dalam melakukan
finishing pasangan bata berbentuk sarang lebah sesuai dengan gambar kerja.
8.1.9 Membersihkan lokasi pekerjaan sesuai dengan prosedur.
8.1.9.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
8.1.10.1 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan.
8.1.11 Membuat pasangan bata berbentuk jajaran genjang. 8.2.1 Mengidentifikasi gambar
kerja dinding bata sesuai dengan prosedur.
8.2.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pemasangan bata berbentuk jajaran genjang hasil identifikasi gambar kerja.
8.2.2 Memeriksa lokasi
pekerjaan kesesuainnya dengan gambar rencana.
8.2.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
8.2.3 Menyiapkan peralatan pekerjaan pasangan bata sesuai dengan kebutuhan.
8.2.4 Menyiapkan material pekerjaan pasangan bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
8.2.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan material bata sesuai dengan spesifikasi teknik.
8.2.4.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
8.2.6 Menyiapkan profil
pasangan bata berbentuk jajaran genjang sesuai dengan gambar kerja.
8.2.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil pasangan bata berbentuk jajaran genjang sesuai dengan gambar kerja.
8.2.5.2 Ketepatan dalam memasang profil pasangan bata berbentuk jajaran genjang.
8.2.8 Melaksanakan pasangan bata berbentuk jajaran genjang sesuai dengan gambar kerja.
8.2.6.1 Ketepatan dalam membuat
pasangan bata berbentuk jajaran genjang sesuai dengan gambar kerja.
8.2.9 Melaksanakan pekerjaan finishing pasangan bata berbentuk jajaran genjang sesuai dengan gambar kerja.
8.2.7.1 Ketepatan dalam melakukan
finishing pasangan bata berbentuk jajaran genjang sesuai dengan gambar kerja.
8.2.10 Membersihkan lokasi pekerjaan sesuai dengan prosedur.
8.2.8.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan. 8.2.8.3 Kecermatan dalam membersihkan
peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di tempat yang telah ditetapkan.
8.2 Memasang panel blok kaca (Glass Block)
8.3.1 Mengidentifikasi gambar kerja sesuai dengan prosedur.
8.3.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pemasangan panel blok kaca (glass block) hasil identifikasi gambar kerja. 8.3.2 Memeriksa lokasi
pekerjaan kesesuainnya dengan gambar rencana.
8.3.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
8.3.3 Menyiapkan peralatan
sesuai dengan kebutuhan. 8.3.3.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok, alat ukur, palu, unting-unting, benang, dsb. 8.3.4 Menyiapkan material
sesuai dengan spesifikasi teknik.
8.3.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan material panel blok kaca (glass block) sesuai dengan spesifikasi teknik.
8.3.6 Menyiapkan profil panel blok kaca (glass block) sesuai dengan gambar kerja.
8.3.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil panel blok kaca (glass block) sesuai dengan gambar kerja.
8.3.5.2 Ketepatan dalam memasang profil panel blok kaca (glass block).
8.3.8 Memasang panel blok kaca (glass block) sesuai dengan gambar kerja.
8.3.6.1 Ketepatan dalam memasang panel blok kaca (glass block) sesuai dengan gambar kerja.
8.3.9 Melaksanakan pekerjaan finishing pemasangan blok kaca (glass block) sesuai dengan gambar kerja.
8.3.7.1 Ketepatan dalam melakukan finishing pemasangan panel blok kaca (glass block) sesuai dengan gambar kerja.
8.3.10 Membersihkan lokasi pekerjaan sesuai dengan prosedur.
8.3.8.1 Ketepatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
8.3.8.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan. 8.3.8.3 Kecermatan dalam membersihkan
8.3 Memasang bata tipis ramping/ terakota (Slim Brick).
8.4.1 Mengidentifikasi gambar kerja sesuai dengan prosedur.
8.4.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan pemasangan bata tipis ramping/ terakota hasil identifikasi gambar kerja.
8.4.2 Memeriksa lokasi
pekerjaan kesesuainnya dengan gambar rencana.
8.4.2.1 Ketepatan dalam memeriksa
kesesuaian lokasi pekerjaan dengan gambar rencana.
8.4.3 Menyiapkan peralatan
sesuai dengan kebutuhan. 8.4.3.1 Ketepatan dalam memilih peralatan yang akan digunakan, diantaranya: sendok tembok
8.4.4 Menyiapkan material sesuai dengan spesifikasi teknik.
8.4.4.1 Ketepatan dalam menyiapkan
material bata tipis ramping/terakota sesuai dengan spesifikasi teknik.
8.4.4.2 Ketepatan dalam menyiapkan adukan mortar sesuai dengan kekentalannya.
8.4.6 Menyiapkan profil pasangan bata
ramping/terakota sesuai dengan instruksi kerja.
8.4.5.1 Ketepatan dalam menyiapkan profil pasangan bata ramping/terakota sesuai dengan gambar kerja.
8.4.7 Melaksanakan pemasangan bata
ramping/terakota sesuai dengan gambar kerja dan instruksi kerja.
8.4.6.1 Ketepatan dalam membuat
pasangan bata ramping/ terakota sesuai dengan gambar kerja dan instruksi kerja.
8.4.8 Melaksanakan pekerjaan finishing pemasangan bata ramping/terakota sesuai dengan prosedur/ instruksi kerja.
8.4.7.1 Ketepatan dalam melakukan finishing pasangan bata
ramping/terakota sesuai dengan gambar kerja atau instruksi kerja. 8.4.9 Membersihkan lokasi
pekerjaan sesuai dengan prosedur.
8.4.8.1 Kecermatan dalam membersihkan lokasi kerja dari bahan-bahan yang sudah terpakai lagi.
8.4.8.2 Ketepatan dalam membuang limbah ke tempat yang telah ditentukan.
8.4.8.3 Membersihkan peralatan yang telah dipakai dan menyimpannya di
tempat yang telah ditetapkan. Pengetahuan yang Dikuasai
9. Menguasai
pengetahuan faktual tentang teknik
pemasangan bata
9.1 Menguasai pengetahuan faktual tentang keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), sumber bahaya, penggunaan Alat
9.1.1 Ketepatan dalam mendeskripsikan konsep keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
sebagai bagian dari
konstruksi bangunan. Pelindung Diri (APD) di tempat kerja. 9.1.3 Ketepatan dalam mendeskripsi-kan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan situasi dan kondisi pekerjaan pemasangan bata.
9.4 Menguasai gambar konstruksi
berbagai pasangan bata. 9.2.1 Ketepatan mendeskripsikan gambar konstruksi pekerjaan pemasangan bata. 9.5 Menguasai pengetahuan faktual
tentang jenis material yang digunakan pada pemasangan bata.
9.3.1 Ketepatan mendeskripsikan jenis material yang digunakan pada
pemasangan bata sesuai mutu yang telah ditetapkan.
9.6 Menguasai pengetahuan faktual
cara pemasangan bata. 9.4.1 Ketepatan mendeskripsikan cara pemasangan bata untuk berbagai bentuk dan sambungan.
9.7 Menguasai pengetahuan faktual harga bahan (material) dan sumber bahan.
9.5.1 Ketepatan mendeskripsikan
Gambar
Garis besar
Dokumen terkait
Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui program komputer SPSS 20 untuk mencari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dihasilkan
Lingkup pekerjaan : Melakukan inventarisasi data infrastruktur industri pengguna energi panas bumi, melakukan evaluasi terhadap data yang terkumpul dan selanjutnya
Adanya variasi waktu penahanan yang diberikan pada briket batok kelapa muda pada proses pirolisis fluidisasi bed menggunakan media gas argon, mampu memperbaiki
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “ANALISIS TENTANG KONSOLIDASI TANAH PADA DESA
Dengan dikembangkannya aplikasi Alat Musik Tradisional Jawa Tengah dengan metode single marker dan markerless 3D objek tracking, serta dilakukan pengujian aplikasi
Tugas Akhir ini mengambil judul “ Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Plastik Injeksi pada Front bumper Spoiler Dengan Menggunakan Metode Failure Mode and
Setelah melalui proses evaluasi dan analisa mendalam terhadap berbagai aspek meliputi: pelaksanaan proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum 2011, perkembangan
1) Fokus sasaran: balita pada rumahtangga miskin, terutama balita laki-laki berusia 1- 3 tahun dengan jenis kelamin laki-laki, dengan tetap tidak mengabaikan balita perempuan. 2)