• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Algoritma Apriori Dan Fp-Growth Dalam Market Basket Analysis Pembelian Obat Pada Suatu Apotek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Algoritma Apriori Dan Fp-Growth Dalam Market Basket Analysis Pembelian Obat Pada Suatu Apotek"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Data Mining

Definisi sederhana dari data mining adalah ekstraksi informasi atau pola yang penting

atau menarik dari data yang ada di database. Secara lengkap, Data mining merupakan

serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa informasi yang selama ini

tidak diketahui secara manual dari suatu basis data dengan melakukan penggalian

pola-pola dari tumpukan data dengan tujuan untuk memanipulasi data menjadi

informasi yang lebih berharga.

Menurut Berry dan Linoff (2004): “Data mining adalah mengeksplorasi dan

menganalisis data dalam jumlah besar untuk menemukan pola dan rule yang berarti”.

Sedangkan menurut Han dan Kamber (2001): “Data mining adalah proses menambang

(mining) pengetahuan dari sekumpulan data yang sangat besar”. Data mining

merupakan suatu langkah dalam Knowledge Discovery in Database (KDD). Jadi,

dengan semakin berkembangnya kebutuhan akan informasi-informasi, semakin

banyak pula bidang-bidang yang rnenerapkan konsep data mining.

Data mining merupakan bidang dari beberapa bidang keilmuan yang

(2)

visualisai untuk penanganan permasalahan pengambilan informasi dari database yang

besar (Larose, 2005). Data mining adalah analisis otomatis dari data yang berjumlah

besar atau kompleks dengan tujuan untuk menentukan pola atau kecenderungan yang

penting yang biasanya tidak disadari keberadaannya (Moertini, 2002). Hal-hal penting

yang terkait dengan data mining adalah (Luthfi & Kusrini, 2009) :

1. Data mining merupakan suatu proses otomatis terhadap data yang sudah

ada.

2. Data yang akan diproses berupa data yang sangat besar.

3. Tujuan data mining adalah mendapatkan hubungan atau pola yang

mungkin memberikan indikasi yang bermanfaat.

Hubungan yang dicari dalam data mining dapat berupa hubungan antara dua

atau lebih objek dalam satu dimensi yang sama. Misalnya dalam dimensi produk dapat

melihat keterkaitan pembelian suatu produk dengan produk yang lain. Selain itu,

hubungan juga dapat dilihat antara dua atau lebih atribut dan dua atau lebih objek

(Ponniah, 2001). Masalah-masalah yang sesuai untuk diselesaikan dengan teknik data

mining dapat dicirikan dengan :

1. Memerlukan keputusan yang bersifat knowledge-based. 2. Mempunyai lingkungan yang berubah.

3. Metode yang ada sekarang bersifat sub-optimal. 4. Tersedia data yang bisa diakses, cukup dan relevan.

(3)

Data mining sering digunakan untuk membangun model prediksi/inferensi

yang bertujuan untuk memprediksi tren masa depan atau perilaku berdasarkan analisis

data terstruktur. Dalam konteks ini, prediksi adalah pembangunan dan penggunaan

model untuk menilai kelas dari contoh tanpa label, atau untuk menilai jangkauan nilai

atau contoh yang cenderung memiliki nilai atribut. Klasifikasi dan regresi adalah dua

bagian utama dari masalah prediksi, dimana klasifikasi digunakan untuk memprediksi

nilai diskrit atau nominal sedangkan regresi digunakan untuk memprediksi nilai

terus-menerus atau nilai yang ditentukan (Larose, 2005).

2.1.1. Tahapan Data Mining

Dalam aplikasinya, data mining sebenarnya merupakan bagian dari Knowledge

Discovery in Database (KDD), bukan sebagai teknologi yang utuh berdiri sendiri.

Data mining merupakan suatu bagian langkah yang penting dalam KDD terutama

berkaitan dengan ekstraksi dan perhitungan pola-pola dari data yang ditelah. Seperti

(4)

Gambar 2.1. Tahapan Data Mining

Dari gambar dapat dijelaskan proses dari data mining dari setiap tahap yaitu berikut

ini:

1. Data cleaning

Tahapan ini dilakukan untuk menghilangkan data noise dan data yang tidak

konsisten atau relevan dengan tujuan akhir dari proses data mining.

2. Data integration

Tahapan ini dilakukan untuk menggabungkan atau mengkombinasikan dari

multiple data source.

(5)

Yang dilakukan pada tahapan ini adalah memilih atau menyeleksi data apa saja

yang relevan dan diperlukan dari database.

4. Data transformation

Untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk yang lebih sesuai untuk di

mining.

5. Data mining

Proses terpenting dimana metode tertentu diterapkan dalam database untuk

menghasilkan data pattern.

6. Pattern evaluation

Untuk mengidentifikasi apakah interesting patterns yang didapatkan sudah cukup

mewakili knowledge berdasarkan perhitungan tertentu.

7. Knowledge presentation

Untuk mempresentasikan knowledge yang sudah didapatkan dari user.

2.1.2. Pengelompokkan Data Mining

Data mining dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tugas yang dapat

(6)

1. Deskripsi

Terkadang penelitian analisis secara sederhana ingin mencoba mencari cara untuk

menggambarkan pola dan kecenderungan yang terdapat dalam data. Sebagai

contoh, petugas pengumpulan suara mungkin tidak dapat menemukan keterangan

atau fakta bahwa siapa yang tidak cukup profesional akan sedikit didukung dalam

pemilihan presiden. Deskripsi dari pola dan kecenderungan sering memberikan

kemungkinan penjelasan untuk suatu pola atau kecenderungan.

2. Estimasi

Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, kecuali variabel target estimasi lebih ke

arah numerik daripada ke arah kategori. Model dibangun menggunakan record

lengkap yang menyediakan nilai dari variabel target sebagai nilai prediksi.

Selanjutnya, pada peninjauan berikutnya estimasi nilai dari variabel target dibuat

berdasarkan nilai variabel prediksi. Sebagai contoh, akan dilakukan estimasi

tekanan darah sistolik pada pasien rumah sakit berdasarkan umur pasien, jenis

kelamin, indeks berat badan, dan level sodium darah. Hubungan antara tekanan

darah sistolik dan nilai variabel prediksi dalam proses pembelajaran akan

menghasilkan model estimasi. Model estimasi yang dihasilkan dapat digunakan

untuk kasus baru lainnya.

(7)

Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan estimasi, kecuali bahwa dalam

prediksi nilai dari hasil akan ada di masa datang. Contoh prediksi dalam bisnis

dan penelitian adalah :

1. Prediksi harga beras dalam tiga bulan yang akan datang.

2. Prediksi presentase kenaikan kecelekaan lalu lintas tahun depan jika batas

bawah kecepatan dinaikkan.

Beberapa metode dan teknik yang digunakan dalam klasifikasi dan estimasi dapat

pula digunakan (untuk keadaan yang tepat) untuk prediksi.

4. Klasifikasi

Dalam klasifikasi, terdapat target variabel kategori. Sebagai contoh,

penggolongan pendapatan dapat dipisahkan dalam tiga kategori, yaitu pendapatan

tinggi, pendapatan sedang, dan pendapatan rendah.

Contoh lain klasifikasi dalam bisnis dan penelitian adalah :

1. Menentukan apakah suatu transaksi kartu kredit merupakan transaksi yang

curang atau bukan.

2. Memperkirakan apakah suatu pengajuan hipotek oleh nasabah merupakan

(8)

3. Mendiagnosis penyakit seorang pasien untuk mendapatkan kategori

penyakit apa.

5. Pengklusteran

Pengklusteran merupakan pengelompokan record, pengamatan, atau

memperhatikan dan membentuk kelas objek-objek yang memiliki kemiripan.

Cluster adalah kumpulan record yang memiliki kemiripan satu dengan yang

lainnya dan memiliki ketidakmiripan dengan record-record dalam cluster lain.

Pengklusteran berbeda dengan klasifikasi yaitu tidak adanya variabel target

dalam pengklusteran. Pengklusteran tidak mencoba untuk melakukan klasifikasi,

mengestimasi, atau memprediksi nilai dari variabel target. Akan tetapi, algoritma

pengklusteran mencoba untuk melakukan pembagian terhadap keseluruhan data

menjadi kelompok-kelompok yang memiliki kemiripan (homogen), yang mana

kemiripan record dalam satu kelompok akan bernilai maksimal, sedangkan

kemiripan dengan record dalam kelompok lain akan bernilai minimal.

Contoh pengklusteran dalam bisnis dan penelitian adalah:

1. Melakukan pengklusteran terhadap ekspresi dari gen, untuk mendapatkan

(9)

2. Mendapatkan kelompok-kelompok konsumen untuk target pemasaran dari

suatu produk bagi perusahaan yang tidak memiliki dana pemasaran yang

besar.

3. Untuk tujuan audit akuntansi, yaitu melakukan pemisahan terhadap

perilaku finansial dalam baik dan mencurigakan.

6. Asosiasi

Tugas asosiasi dalam data mining adalah menemukan atribut yang muncul dalam

satu waktu. Dalam dunia bisnis lebih umum disebut analisis keranjang belanja.

Contoh asosiasi dalam bisnis dan penelitian adalah :

1. Menemukan barang dalam supermarket yang dibeli secara bersamaan dan

barang yang tidak pernah dibeli secara bersamaan.

2. Meneliti jumlah pelanggan dari perusahaan telekomunikasi seluler yang

diharapkan untuk memberikan respons positif terhadap penawaran

(10)

2.2. Algoritma Apriori

Algoritma apriori adalah sebuah algoritma pencarian pola yang sangat populer dalam

teknik penambangan data (data mining). Algoritma ini ditujukan untuk mencari

kombinasi itemset yang mempunyai suatu nilai keseringan tertentu sesuai kriteria atau

filter yang diinginkan. Algoritma ini diajukan oleh R. Agrawal dan R. Srikant tahun

1994.

Hasil dari algoritma apriori dapat digunakan untuk membantu dalam

pengambilan keputusan pihak manajemen. Algoritma apriori melakukan pendekatan

iteratif yang dikenal dengan pencarian level-wise, dimana k-itemset digunakan untuk

mengeksplorasi atau menemukan (k+1)-itemset. Oleh karena itu, algoritma apriori

dibagi menjadi beberapa tahap yang disebut iterasi. Tiap iterasi menghasilkan pola

frekuensi tinggi (frequent itemset).

Dalam menentukan suatu association rule, terdapat suatu interestingness

measure (ukuran ketertarikan) yang didapatkan dari hasil pengolahan data dengan

perhitungan tertentu. Umumnya ada dua ukuran, yaitu:

1. Support (nilai penunjang/pendukung): suatu ukuran yang menunjukkan

seber-apa besar tingkat dominasi suatu item/itemset dari keseluruhan transaksi.

Uku-ran ini menentukan apakah suatu item/itemset layak untuk dicari confidence

(11)

domi-2. Confidence (nilai kepastian/keyakinan): suatu ukuran yang menunjukkan hubun-gan antar 2 item secara conditional (misal, seberapa sering item B dibeli jika

orang membeli item A).

Kedua ukuran ini nantinya berguna dalam menentukan interesting association

rules, yaitu untuk dibandingkan dengan batasan (threshold) yang ditentukan oleh user.

Batasan tersebut umumnya terdiri dari min_support dan min_confidence, dimana hal

tersebut ditempuh dengan cara sebagai berikut :

1. Mencari semua frequent itemset yaitu itemset dengan nilai support minimum support yang merupakan ambang batas yang diberikan oleh user. Dimana

itemset itu merupakan himpunan item yaitu kombinasi produk yang dibeli.

2. Mencari aturan asosiasi yang confidence dari frequent itemset yang didapat. 3. Sedangkan tahap selanjutnya adalah mencari rule-rule yang sesuai dengan

tar-get user yang didapat dari proses association rule mining sebelumnya.

Rule-rule yang didapat mendeskripsikan kombinasi itemset yang dijadikan

pertim-bangan di dalam membuat kesimpulan.

Secara terperinci, berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan Association Rule

dengan algoritma apriori :

(12)

satu item dalam C1. Setelah support dari setiap item didapat, Kemudian nilai

sup-port tersebut dibandingkan dengan minimum support yang telah ditentukan, jika

nilainya lebih besar atau sama dengan minimum support maka itemset tersebut

termasuk dalam large itemset. Item yang memiliki support di atas minimum

sup-port dipilih sebagai pola frekuensi tinggi dengan panjang 1 atau sering disebut

Large 1-itemset atau disingkat L1.

2. Iterasi kedua menghasilkan 2-itemset yang tiap set-nya memiliki dua item. sistem akan menggabungkan dengan cara, kandidat 2-itemset atau disingkat C2 dengan

mengkombinasikan semua candidat 1-itemset (C1). Lalu untuk tiap item pada C2

ini dihitung kembali masing-masing support-nya. Setelah support dari semua C2

didapatkan, Kemudian dibandingkan dengan minimum support. C2 yang

memenuhi syarat minimum support dapat ditetapkan sebagai frequent itemset

den-gan panjang 2 atau Large 2-itemset (L2).

3. Itemset yang tidak termasuk dalam large itemset atau yang tidak memenuhi nilai minimum support tidak diikutkan dalam iterasi selanjutnya (di prune).

4. Setelah itu dari hasil frequent itemset atau termasuk dalam Large 2-itemset terse-but, dibentuk aturan asosiasi (association rule) yang memenuhi nilai minimum

support dan confidence yang telah ditentukan.

2.3. Algoritma FP-Growth

Algoritma FP-Growth merupakan pengembangan dari algoritma Apriori.

(13)

FP-algoritma yang dapat digunakan untuk menentukan himpunan data yang paling

sering muncul (frequent itemset) dalam sebuah kumpulan data. Pada algoritma

Apriori diperlukan generate candidate untuk mendapatkan frequent itemsets.

Akan tetapi, di algoritma FP-Growth generate candidate tidak dilakukan karena

FP-Growth menggunakan konsep pembangunan tree dalam pencarian frequent

itemsets. Hal tersebutlah yang menyebabkan algoritma FP-Growth lebih cepat

dari algoritma Apriori.

Karakteristik algoritma FP-Growth adalah struktur data yang digunakan

adalah tree yang disebut dengan FP-Tree. Dengan menggunakan FP-Tree,

algoritma FP-growth dapat langsung mengekstrak frequent Itemset dari FP-Tree.

Penggalian itemset yang frequent dengan menggunakan algoritma FP-Growth

akan dilakukan dengan cara membangkitkan struktur data tree atau disebut

dengan FP-Tree. Metode FP-Growth dapat dibagi menjadi 3 tahapan utama yaitu

sebagai berikut :

1. Tahap pembangkitan conditional pattern base,

2. Tahap pembangkitan conditional FP-Tree, dan

(14)

Dengan menggunakan algoritma FP-Growth, dapat dilakukan pencarian

frequent itemset tanpa harus melalui candidate generation. FP-Growth

menggunakan struktur data FP-Tree, sehingga cara kerja algoritma ini adalah

melaui scan database yang dilakukan hanya dua kali saja. Data kemudian

ditampilkan dalam bentuk FP-Tree, dan setelah FP-Tree terbentuk, digunakan

pendekatan devide dan conquer untuk mendapatkan frequent itemset.

2.4. Market Basket Analysis

Kehadiran teknologi informasi terutama basis data dalam suatu perusahaan sudah

menjadi hal yang umum bahkan mungkin menjadi kebutuhan pokok perusahaan. Basis

data tersebut mulanya hanya digunakan untuk menyimpan data transaksi penjualan

yang dilakukan oleh perusahaan. Tetapi dengan berkembangnya perusahaan, basis

data tersebut sebenarnya memiliki informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pihak

manajemen untuk dapat meningkatkan kinerja penjualan pada perusahaan.

Contoh-contoh dari pemanfaatan basis data misalnya aplikasi manajemen

bisnis, pengawasan produksi dan analisa pemasaran dengan desain produksi. Untuk

memperoleh pengetahuan dari basis data tersebut dapat memanfaatkan yaitu algoritma

data mining. Pengertian data mining itu sendiri adalah analisis otomatis dari data yang

berjumlah besar atau kompleks dengan tujuan untuk menemukan pola atau

kecendrungan yang penting yang biasanya tidak disadari keberadaannya (Moertini,

(15)

diaplikasikan untuk bidang usaha retail yaitu analisis keranjang pasar atau Market

Basket Analysis.

Market Basket Analysis adalah suatu analisis atas perilaku konsumen secara

spesifik dari suatu golongan atau kelompok tertentu. Market basket juga merupakan

salah satu cara yang digunakan pada transaksi penjualan untuk merancang strategi

penjualan atau pemasaran yang efektif dengan memanfaatkan data transaksi penjualan

yang telah tersedia di perusahaan (Budhi et al. 2006). Market basket dapat

menemukan pola yang berupa produk-produk yang dibeli bersamaan atau cenderung

muncul bersama dalam sebuah transaksi. Perusahaan lalu dapat menggunakan pola ini

untuk menempatkan produk yang sering dibeli bersamaan ke dalam sebuah area yang

berdekatan. Sumber data dari market basket analysis dapat bersumber dari transaksi

kartu kredit, kupon diskon dan juga dapat dari struk belanjaan yang didapatkan oleh

konsumen. Market basket analysis umumnya dimanfaatkan sebagai titik awal

pencarian pengetahuan dari suatu transaksi data yang tidak diketahui pola spesifiknya.

Ide dasar dari market basket itu sendiri yaitu dari trolley ataupun keranjang

belanja yang dibawa oleh konsumen untuk meletakkan belanjaan mereka ke dalam

keranjang tersebut. Di dalam keranjang tersebut berisi berbagai macam produk yang

menginformasikan tentang apa saja yang dibeli oleh konsumen.

Dari keranjang belanja tersebut atau trolley dapat memberikan informasi

kepada pihak perusahaan (apotek) berupa daftar lengkap pembelian yang dilakukan

olek konsumen. Daftar lengkap pembelian ini memiliki sebuah bagian penting dari

bisnis ritel seperti barang apa saja yang dibeli oleh konsumen, konsumen membeli

(16)

waktu yang berbeda. Market basket analysis menggunakan informasi tentang apa saja

yang dibeli oleh konsumen untuk menghasilkan sebuah pengetahuan untuk melakukan

tindak lanjut terhadap strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan

selama ni, apakah harus diadakan promosi untuk meningkatkan minat konsumen

berbelanja di perusahaan tersebut ataupun untuk mengatur ulang tata letak produk

pada perusahaan berdasarkan struk-struk belanjaan konsumen.

Kelebihan dari proses market basket analysis adalah sebagai berikut:

1. Hasilnya jelas dan mudah dimengerti sebab hanya merupakan suatu pola

“jika-maka”. Misalnya : jika produk A dan B dibeli secara bersamaan, maka

kemungkinan produk C turut dibeli.

2. Market basket analysis sangat berguna untuk undirected mining yaitu

pencarian awal pola.

3. Market basket analysis dapat memproses transaksi tanpa harus kehilangan

informasi sebab dapat memproses banyak variabel tanpa perlu dirangkum

(summarization) terlebih dahulu.

4. Proses komputasi yang lebih muda daripada teknik yang kompleks seperti

algoritma genetik & sistem syaraf, meskipun jumlah perhitungan akan

meningkat pesat bersamaan dengan peningkatan jumlah transaksi dan jumlah

(17)

1. Tingkat pertumbuhan proses secara eksponensial sebagai akibat pertumbuhan

ukuran data.

2. Memilki keterbatasan untuk atribut data, misalnya hanya berdasarkan tipe

produk.

3. Sulit untuk menemukan items yang akan diolah secara tepat, sebab frekuensi

dari item tersebut harus diusahakan seimbang

2.5. Visual Basic Net

Microsoft Visual Basic. NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan

membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem . NET Framework, dengan

menggunakan bahasa Basic. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat

membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP. NET, dan juga

aplikasi command-line. Bahasa Visual Basic. NET sendiri menganut paradigma

bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari

Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET

Framework.

Visual Basic yang sekarang digunakan oleh jutaan programmer adalah berawal

(18)

Thomas Kurtz pada tahun 1964 dengan nama BASIC yang kepanjangan dari Beginner

All Purpose Symbolic Intruction Code. Bahasa BASIC ini tergolong bahasa

pemrograman yang paling mudah dipelajari.

2.5.1 Kelebihan Visual Basic Net

Visual Basic mempunyai banyak kelebihan dibandingkan Software/bahasa

pemograman yang lain. Di antaranya adalah :

 VB.NET mengatasi semua masalah yang sulit disekitar pengembangan aplikasi

berbasis windows.

 Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi/program yang bersifat “Ra-pid Application Development”.

 Sangat cocok digunakan untuk membuat program/aplikasi Bisnis.

 Digunakan oleh hampir semua keluarga Microsoft Office sebagai bahasa Macro-nya, segera akan diikuti oleh yang lain.

 Mendekati Object Oriented Programming.

(19)

 Dapat menjalankan server tersebut dari mesin yang sama atau bahkan dari mesin/komputer yang lain.

2.5.2 Kekurangan Visual Basic Net

Visual Basic juga mempunyai kekurangan/kelemahan, yaitu :

Visual Basic (VB) tidak memiliki database sendiri dan biasanya VB

menguna-kan database seperti : mysql, sql server, microsoft access.

 VB tidak punya pendukung untuk membuat report dari bawaan VB sendiri

 Program/aplikasi yg dibuat dgn VB.Net harus menggunakan .Net Framework untuk menjalaninya

Visual Basic. NET bukan merupakan bahasa pemprograman yang open source,

sehingga akan sulit bagi programmer untuk lebih mendalami VB. NET secara

Gambar

Gambar 2.1. Tahapan Data Mining

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini silabus, RPP, dan bahan ajar disusun. Baik silabus, RPP, dan bahan ajar dirancang agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya

1. Membaca komposisi bahan makanan dan minuman yang tertera pada kemasan 3. Menuliskan jenis zat aditif yang ada pada makanan dan minuman kemasan tersebut 4. Menentukan

& Analisis SPM level Sekolah bagi Ka SD/MI, SMP/MTs & Pengawas Sekolah Survey & Pengumpulan data berbasis SPM Survey & Pengumpulan data berbasis SPM Penyusu

[r]

Seorang system analyst harus mengumpulkan data observasi yang berkaitan dengan: analisis kondisi sistem saat ini, analisis masalah, solusi alternatif, pemilihan sistem yg

Dewasa ini perpustakaan umum masih menjadi tempat yang kurang mendapat tempat di hati masyarakat umum khususnya generasi muda, kondisi ini direspon oleh segolongan pihak tertentu

BILANGAN CACAH. Ada dua konsep bilangan cacah yaitu operasi hitung penjumlahan bilangan cacah dan operasi hitung pengurangan bilanagn cacah. Operasi Hitung

Orang asing yang telah berjasa kepada negara Republik Indonesia atau dengan alasan kepentingan negara dapat diberi Kewarganegaraan Republik Indonesia oleh Presiden setelah memperoleh