• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Determinan Masyarakat Non muslim menjadi Nasabah pada Bank Syariah (Studi Kasus : Kabupaten Serdang Bedagai)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Determinan Masyarakat Non muslim menjadi Nasabah pada Bank Syariah (Studi Kasus : Kabupaten Serdang Bedagai)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan di dalam hidupnya. Hal ini merupakan dorongan fitrah yang mutlak dan tidak bisa dihilangkan dari diri setiap manusia. Kebutuhan hidup ini menurut Maslow dapat digolongkan dari tingkat sederhana untuk sekedar bertahan hidup (basic needs) hingga tingkat kemewahan untuk aktualisasi diri (self actualization).

Dalam usahanya memenuhi seluruh tingkatan kebutuhan hidup tersebut, manusia memerlukan bantuan manusia lainnya. Maka, timbulah interaksi dan pembagian tugas yang diwujudkan dalam bidang-bidang usaha dalam masyarakat. Interaksi dalam masyarakat diatur oleh kesepakatan yang tercermin dalam norma-norma kemasyarakatan. Ketika manusia saling berinteraksi dengan fungsinya masing-masing, maka terjadilah pertukaran, suatu transaksi atau dengan kata lain jual beli.(Wibowo dan Widodo, 2005 : 1)

Dan telah menjadi pengetahuan umum bahwa perkembangan ekonomi Islam identik dengan berkembangnya lembaga keuangan syariah. Bank syariah sebagai motor utama lembaga keuangan yang telah menjadi lokomotif bagi berkembangnya teori dan praktik ekonomi Islam secara mendalam.

(2)

dasar bank syariah didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits. Semua produk dan jasa yang ditawarkan tidak boleh bertentangan dengan isi Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW.

Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan bank sebagai tempat untuk melakukan transaksi keuangan. Beberapa dari mereka menganggap bank merupakan lembaga keuangan yang aman dalam melakukan berbagai macam aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang sering dilakukan masyarakat di negara maju dan negara berkembang antara lain aktivitas penyimpanan dan penyaluran dana. (Ismail, 2011 : 29)

Di negara maju, bank menjadi lembaga yang sangat strategis dan memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian negara. Di negara berkembang, kebutuhan masyarakat terhadap bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran dana saja, akan tetapi juga terhadap pelayanan jasa yang ditawarkan oleh bank.(Ismail, 2011 : 30)

(3)

menerima bunga, sebagian besar berinvestasi pada usaha-usaha perdagangan dan industri secara langsung dalam bentuk partnershipdan membagi keuntungan yang didapat dengan para penabung.

Myt-Ghamr Bank mendapat bantuan permodalan dari Raja Faisal Arab Saudi

dan merupakan binaan dari Prof. Dr. Abdul Aziz Ahmad El Nagar. Myt-Ghamr Bank dianggap berhasil memadukan manajemen perbankan jerman dengan prinsip

muamalah Islam dengan menerjemahkannya dalam produk-produk bank yang sesuai untuk daerah pedesaan yang sebagian besar orientasinya adalah industri pertanian. Namun, karena persoalan politik, pada tahun 1967, Myt-Ghamr ditutup. Pada tahun 1971, Nasir Social Bank didirikan dan mendeklarasikan diri sebagai bank komersial bebas bunga, walaupun dalam akta pendiriannya tidak disebutkan rujukan kepada agama maupun syariat Islam. (Sutedi : 2009 ; 2).

Seiring berkembangnya zaman bank-bank syariah di negara-negara Islam berpengaruh ke Indonesia. Dan pada tahun 1997 Indonesia di landa krisis moneter yang berdampak buruk bagi industri-industri perbankan khususnya bank-bank konvensional mengalami kesulitan keuangan karena tingginya tingkat suku bunga sehingga berdampak pada penurunan kualitas asset dan tingkat kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri terhadap perbankan Indonesia. Hal ini meneyebabkan industri perbankan mengalami likuiditas dan ada pula yang melakukan merger.

(4)

terjadi negtive spread dalam kegiatan operasionalnya. Kondisi ini dapat terjadi karena bank syariah tidak menggunakan bunga sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam peminjaman modal investasi. Kemampuan perbankan syariah bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi telah membuktikan pada masyarakat tentang eksistensi perbankan syariah sebagai alternatif perbankan yang mampu memenuhi harapan dan dapat memberikan manfaat yang luas dalam kegiatan perekonomian khususnya bagi masyarakat.

Pengembangan perbankan syariah diarahkan untuk memberikan kemaslahatan terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, maka arah pengembangan perbankan syariah nasional selalu mengacu kepada rencana-rencana strategis lainnya, seperti Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia (ASKI), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Dengan demikian, upaya pengembangan perbankan syariah merupakan bagian dan kegiatan yang mendukung pencapaian strategis dalam skala yang lebih besar pada tingkat nasional.(Sjahdeini, 2014 : 99)

(5)

Tabel 1.1

Perkembangan Unit Bank Syariah Di Indonesia

Tahun 2009-2014

Tahun Jumlah Unit Bank Syariah

2009 1.223

2010 1.763

2011 2.101

2012 2.663

2013 2.910

2014 2.990

Sumber : Bank Indonesia (setelah diolah)

(6)

konsentrasi kekuatan ekonomi ditangan kelompok elite, (d) kurangnya peluang bagi kekuatan ekonomi lemah/bawah untuk mengembangkan potensi usahanya.

Perkembangan perbankan syariah juga terlihat di berbagai daerah di Provinsi Sumatera Utara. Bank – Bank Syariah mulai membuka cabang di berbagai kabupaten / kota di provinsi Sumatera Utara diantaranya Kabupaten Serdang bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki jumlah penduduk 594.383 jiwa atau 131.844 keluarga dengan kepadatan penduduk rata-rata 313 jiwa per kilometer persegi. Sementara keragaman budaya yang ada tergambar dari multi etnis , yakni Melayu, Jawa, Batak Karo, Batak Simalungun, Mandailing, Minang, Banjar, dll. ( http://id.wikipedia.org )

Perbankan syariah di kabupaten serdang bedagai tidak hanya diminati oleh masyarakat muslim akan tetapi masyarakat non muslim banyak meminatinya, dan kebanyakan dari mereka yang notabenenya sebagai pengusaha yang mana pengusaha – pengusaha tersebut telah menguasai perekonomian pasar di daerah dan semuanya bergerak dalam skala kecil maupun berskala besar.

Atas uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik mengadakan penelitian yang berbentuk skripsi dengan judul “Analisis Determinan Masyarakat Non Muslim Menjadi Nasabah Pada Bank Syariah di

(7)

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar penelitian adalah:

1. Bagaimana hubungan antara reputasi terhadap keputusan masyarakat non muslim menjadi nasabah pada bank syariah ?

2. Bagaimana hubungan antara produk terhadap keputusan masyarakat non muslim menjadi nasabah pada bank syariah ?

3. Bagaimana hubungan antara promosi terhadap keputusan masyarakat non muslim menjadi nasabah pada bank syariah ?

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan reputasi terhadap keputusan masyarakat non muslim menjadi nasabah pada bank syariah.

2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan produk terhadap keputusan masyarakat non muslim menjadi nasabah pada bank syariah.

3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan promosi terhadap keputusan masyarakat non muslim menjadi nasabah pada bank syariah.

1.4.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

(8)

2. Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan sebagai tambahan informasi dan masukan bagi masyarakat yang ingin menabung di perbankan syariah kabupaten serdang bedagai.

3. Bagi mahasiswa sebagai referensi dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan perbankan syariah di masa yang akan datang.

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Tiap-tiap file video memiliki ukuran frame yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan tujuan playback-nya Video Scripting dapat didefinisikan sebagai salah satu jenis dari kode

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Umum Nomor : 06/P2MKT-PKSM/PAN/ALAT- PENGOLAH DATA/X/2012 tanggal 31 Oktober 2012 pekerjaan Pengadaan Alat Pengolah Data

Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah

Sumbangan Pihak Ketiga adalah pemberian Pihak Ketiga kepada Daerah secara ikhlas dan tidak mengikat, serta tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang- undangan

Berangkat dari sini diharapkan terbangun hubungan informal antara mahasiswa dengan dosen sehingga akan tercipta pola hubungan yang harmonis dan mahasiswa bisa terbuka

[r]

Tahapan ini, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun diimplementasikan pada tahap pelaksanaan. Dalam siklus I pelaksanaan perbaikan

Asersi yang terakhir yaitu penyajian dan pengungkapan dapat dilakukan dalam laporan akuntansi pertanggungjawaban sosial baik yang bersifat moneter maupun non moneter untuk