• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prevalensi Nyeri Kepala Setelah Punksi Dura Pasca Anestesi Spinal Pada Operasi Elektif Di Rsup Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prevalensi Nyeri Kepala Setelah Punksi Dura Pasca Anestesi Spinal Pada Operasi Elektif Di Rsup Haji Adam Malik Medan Tahun 2013"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iii

ABSTRAK

Nyeri kepala setelah punksi dura / post-dural puncture headache (PDPH) adalah

salah satu komplikasi dari anestesi spinal yang paling sering terjadi. PDPH adalah

komplikasi dari anestesi spinal yang seharusnya tidak boleh dianggap ringan. Ada

potensial untuk menjadi morbiditas (kecacatan).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi nyeri kepala setelah punksi dura

/post-dural puncture headache (PDPH) pasca anestesi spinal pada operasi bedah

elektifdi RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013. Enam puluh empat sampel

diperoleh dengan metode consecutive sampling. Data diperoleh dari wawancara

terhadap pasien dan kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 25% sampel mengalami PDPH

pasca anestesi spinal. Sebagian besar onset PDPH terjadi saat hari pertama pasca

anestesi spinal (75%), dan diikuti hari kedua setelah prosedur (18.8%). Durasi PDPH

yang dialami penderita dalam penelitian ini sebagian besar tidak lebih dari 24 jam

(87.5%).

Tenaga medis (dokter anestesi atau perawat) sebaiknya melakukan follow-up

pasien minimal dalam 48 jam setelah menjalani anestesi spinal. Karena sebagian

besar pasien dalam penelitian ini mengalami PDPH pada hari pertama dan kedua.

Untuk pasien yang menjalani anestesi spinal, diusahakan agar dalam 48 jam pertama

setelah prosedur, pasien dalam keadaan istirahat total untuk mengurangi risiko

terjadinya PDPH. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat melakukan follow up

lebih dari 5 hari pasca anestesi spinal, misalnya 7 hari, 14 hari, dan seterusnya.

Kata Kunci: PDPH, post-dural puncture headache, anestesi spinal

(2)

iv

ABSTRACT

PDPH (post-dural puncture headache) is one of the most common

complication from spinal anesthesia. PDPH is a complication that should not be

treated lightly. There is the potential for considerable morbidity.

The purpose of this research is to know the prevalence of the post-dural

puncture headache after spinal anesthesia on elective surgery at RSUP Haji Adam

Malik in Medan 2013. There are sixty-four samples were taken with consecutive

sampling as the sampling technique. Data were collected by direct conversation with

the samples and analyzed by using descriptive statistic.

As the result, the prevalence of PDPH of samples is about 25%. Majority of

patients who had underwent spinal anesthesia suffered from PDPH within 24 hours

(75%), and followed by second day after procedure (18.8%). The duration of the

PDPH most of them is not more than 24 hours (87.5%).

Physician or nurse should follow-up the patients minimal in 48 hours after

spinal anesthesia. Because most of the patients in this researchexperiencingPDPH at

the first and the second day. For the patients who receivespinal anesthesia, they are

expected to take rest 48 hours after procedure to decrease the risk of PDPH. The

further research should do follow-up more than 5 days after spinal anesthesia.

Key Words: PDPH, post-dural puncture headache, spinal anesthesia

Referensi

Dokumen terkait

Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Perdagangan yang selanjutnya disebut Infrastruktur TIK Kementerian Perdagangan adalah perangkat keras jaringan dan

BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR Periode 01 Januari s/d 31 Maret 2016 dan 2015. (Dalam

[r]

Kelas : ……… Tahun Pelajaran : ……….

(2) Apabila penghasil, pemanfaat, pengumpul, pengangkut, pengolah dan penimbun limbah B3 tidak melakukan penanggulangan sebagai-mana dimaksud pada ayat (1), atau tidak

(2) Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang membuang limbahnya ke laut, wajib memenuhi persyaratan mengenai baku mutu air laut, baku mutu limbah cair, baku mutu emisi

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis melakukan studi pustaka untuk mendapatkan referensi tentang penggunaan perintah perintah pada PHP, dengan menambahkan perintah perintah

(1) Hasil uji tipe emisi kendaraan bermotor tipe baru yang dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal