HAK TANGGUNGAN DAN UNDANG – UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN
KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh :
BINTANG ADITA PUTRI C.100.090.140
FAKULTAS HUKUM
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada
Hari : Rabu
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Bintang Adita Putri NIM : C 100 090 140
Alamat : Kadipiro RT 03 RW IV Surakarta Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di Universitas Muhammadiyah Surakarta maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan dari Dosen Pembimbing Skripsi. 3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan judul buku aslinya dan dicantumkan dalam daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar akademik yang telah saya peroleh karena karya tulis ini serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
MOTTO
Bismillahirrahmanirrahim
(٧) ۡﺐَﺼﻧﭑَﻓَﺖۡﻏَﺮَﻓاَذِﺈَﻓ (٦) ِﺮۡﺴُﻌۡﻟٱاً۟ﺮۡﺴُﯾاَﻊَﻣﱠنِإ
“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan maka apabila engkau telah
selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)”
(QS. Al-Insyirah : 6-7)
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa drajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Mujahdalah : 11)
“Bentengi hartamu dengan zakat, obati penyakitmu dengan shadaqoh, hadapi
ujianmu dengan do’a”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini, penulis persembahkan kepada: 1. Bapak dan Ibu yang tercinta. Terimakasih atas kasih sayang dan doa yang tulus tiada batas yang selalu diberikan kepadaku.
2. Kakak-kakakku tercinta. 3. Sahabat-sahabatku tersayang. 4. Dosen-dosenku UMS.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan junjungan kita Nabi Muhammad SAW karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Tinjauan Yuridis tentang Hak Kreditor dalam Melaksanakan Eksekusi Selaku Pemegang Hak Tanggungan Dikaitkan dengan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dan Undang – Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang”.
Penulisan skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai derajat sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dalam pembuatan skripsi ini, penulis sepenuhnya mendapat banyak bimbingan, dukungan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Ibu Inayah, S.H., M.H., selaku Ketua Bidang Hukum Perdata dan Pembimbing skripsi yang telah membantu dengan penuh kesabaran memberikan pengarahan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Seluruh dosen Fakultas Hukum yang telah memberikan pelajaran selama menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4. Bapak dan Ibu tercinta yang telah membesarkan saya dan senantiasa memberikan nasehat-nasehat yang berguna bagi saya serta motivasi yang diberikan untuk dapat menyelesaikan penyusunan skripsi.
5. Kakak-kakak tersayang yang telah memberikan dorongan motivasi dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.
6. Sahabat-sahabatku semua yang selalu memberi semangat dan dukungan untuk tidak mudah putus asa.
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu demi satu yang telah membantu penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini akan berguna dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca. Kritik dan saran diharapkan untuk meningkatkan kualitas dari tugas ini karena hanya Allah SWT Yang Maha Sempurna.
Wassalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh.
Surakarta, Juni 2014
ABSTRAKSI
Kedudukan kreditor adalah sama sehingga mereka mempunyai hak yang sama untuk memperoleh hasil eksekusi sesuai dengan besar kecilnya tagihan masing-masing. Hak eksekusi kreditor khususnya pemegang jaminan dengan hak tanggungan terhadap harta kekayaan debitor yang telah dijaminkan oleh debitor pailit atas kewajiban-kewajibannya diatur dalam Pasal 56 ayat 1 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Dalam Pasal 21 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan juga menyebutkan bahwa apabila pemberi hak tanggungan dinyatakan pailit, pemegang hak tanggungan tetap berwenang melakukan segala hak yang diperolehnya menurut ketentuan Undang-Undang tersebut. Namun, tidak penjelaskan mengenai ketentuan yang mengatur hubungan antara Pasal 56 ayat 1 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dengan Pasal 21 Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan.
Penelitian tentang ”Tinjauan Yuridis tentang Hak Kreditor dalam Melaksanakan Eksekusi Selaku Pemegang Hak Tanggungan Dikaitkan dengan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dan Undang – Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang” ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analitis. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, dengan pendekatan perundang-undangan dan didukung dengan pendekatan konsep.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreditor separatis dapat mengajukan permohonan pernyataan pailit tanpa kehilangan hak agunan atas kebendaan yang mereka miliki. Hak eksekusi kreditor tersebut ditangguhkan untuk jangka waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal putusan pernyataan pailit diucapkan. Kreditor yang haknya ditangguhkan tersebut dapat mengajukan permohonan kepada kurator untuk mengangkat penangguhan atau mengubah syarat penangguhan. Prinsipnya, kedua undang-undang tersebut sama-sama memberikan jaminan bagi kreditor selaku pemegang hak tanggungan untuk mengeksekusi haknya. Meskipun dalam Undang-Undang Kepailitan terdapat masa penangguhan hak kreditor yang telah memberikan perbedaan tetapi aturan lain dalam undang-undang tersebut juga menyebutkan bahwa kreditor atau pihak ketiga yang haknya ditangguhkan dapat mengajukan permohonan kepada kurator untuk mengangkat penangguhan atau mengubah syarat penangguhan. Kreditor dapat melaksanakan eksekusinya sendiri dan wajib memberikan pertanggungjawaban atas hasil penjualan kepada kurator.
Dari hasil penelitian, seyogyanya aturan mengenai syarat penangguhan terkait dengan hak eksekusi kreditor pemegang jaminan hak tanggungan dalam kedua undang-undang tersebut lebih disesuaikan agar tidak menimbulkan kesan adanya benturan norma antara yang satu dengan yang lain.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAKSI ... ix
DAFTAR ISI ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan dan Manfaat ... 6
1. Tujuan Penulisan ... 6
2. Manfaat Penulisan ... 7
D. Metode Penelitian ... 8
E. Sistematika Penulisan ... 12
BAB II LANDASAN TEORI ... 15
2. Persyaratan Mengajukan Pailit ... 16
3. Para Pihak dalam Kepailitan ... 19
4. Pihak yang Dapat Memohonkan Pailit ... 21
5. Pengadilan yang Berwenang ... 24
B. Akibat Hukum Putusan Pernyataan Pailit ... 25
1. Terhadap Harta Kekayaan Debitor ... 26
2. Terhadap Suami/Istri Debitor Pailit ... 26
3. Terhadap Seluruh Perikatan yang Dibuat Debitor Pailit ... 27
4. Terhadap Seluruh Perbuatan Hukum Debitor yang Dilakukan Sebelum Putusan Pailit Diucapkan ... 27
5. Terhadap Perjanjian Timbal Balik ... 30
6. Terhadap Hak Jaminan dan Hak Istimewa ... 31
7. Terhadap Perjanjian Kerja ... 33
8. Terhadap Gugatan ... 34
9. Terhadap Penetapan Penyitaan dan Eksekusi Pengadilan . 34
10. Terhadap Perjumpaan Utang (Kompensasi) ... 35
11. Terhadap Pengembalian Benda yang Merupakan Bagian dari Harta Debitor ... 37
12. Terhadap Pembayaran Kepada Debitor Pailit ... 37
13. Terhadap Pembayaran Utang ... 39
14. Terhadap Warisan ... 40
15. Terhadap Hak Retensi ... 41
D. Tinjauan tentang Hak Tanggungan ... 45
1. Pengertian Hak Tanggungan ... 45
2. Asas-asas Hak Tanggungan ... 47
3. Pemberi Hak Tanggungan ... 49
4. Pemegang Hak Tanggungan ... 49
5. Pembebanan Hak Tanggungan ... 50
6. Eksekusi Hak Tanggungan ... 56
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60
A. Akibat hukum dan hak kreditor dalam melaksanakan eksekusi sebagai pemegang jaminan hak tanggungan setelah debitur dinyatakan pailit berdasarkan Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang... 60
B. Hak Kreditor dalam melaksanakan eksekusi sebagai pemegang jaminan hak tanggungan setelah debitur dinyatakan pailit berdasarkan Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan... 67