• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pola Konsumsi Masyarakat Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pola Konsumsi Masyarakat Kota Medan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama dan cita-cita dari setiap negara.

Tingkat kesejahteraan suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk

mengetahui keberhasilan pembangunan di negara tersebut. Pola konsumsi suatu

masyarakat mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat tersebut khususnya

dalam perekonomian. Kontribusi konsumsi rumah tangga telah menyumbang

separuh dari andil pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga Indonesia memiliki

angka pertumbuhan yang kompetitif dibandingkan negara-negara maju. Konsumsi

rumah tangga bisa mendorong pertumbuhan perkonomian," katanya di Jakarta.

(Antara Sumut/Top News/26/11/2015).

Hal ini dapat dilihat dari dukungan kegiatan perekonomian Medan terhadap

PDRB Sumut. Kontribusi konsumsi rumah tangga Medan cukup besar untuk

membantu pertumbuhan ekonomi kota Medan. Konsumsi rumah tangga Medan

menyumbang 31% terhadap PDRB Medan dan belanja pemerintah 4% tahun

2011.( IndoPremier IPOT News/26/11/205)

Setiap orang atau keluarga mempunyai skala kebutuhan yang dipengaruhi oleh

pendapatan. Kondisi pendapatan seseorang akan mempengaruhi tingkat

konsumsinya. Konsumsi menghubungkan perbelanjaan dengan pendapatan yang

berlaku dimana dipostulasikan bahwa konsumsi akan bertambah apabila

pendapatan bertambah tetapi pertambahan konsumsi ini tidak sebesar

(2)

Analisis fungsi konsumsi sangat berperan penting dalam dalam

menggambarkan taraf hidup masyarakat. Fungsi konsumsi juga merupakan

masalah perilaku peduduk yang berkaitan berkaitan erat dengan kondisi-sosial

ekonomi, budaya, dan lingkungan, sehingga analisis fungsi konsumsi dapat

memberikan gambaran tingkat kesejahteraan penduduk yang berkaitan dengan

keadaan sumber daya manusia yang merupakan modal dasar dalam pertumbuhan

ekonomi (BPS,2008).

Perubahan perilaku konsumsi penduduk dalam hal ini, rumah tangga

merupakan aspek yang dapat dijadikan indikator perubahan kemampuan rumah

tangga tersebut untuk memenuhi kebutuhannya akibat terjadi perubahan

pendapatan. Naik dan turunnya pendapatan yang diikuti penurunan kemampuan

daya beli masyarakat secara tidak langsung akan berimplikasi pada perubahan

pola konsumsi baik pola konsumsi makanan maupun non makanan. Perubahan

konsumsi dari makanan ke non makanan atau perubahan konsumsi dari kelompok

komoditi tertentu ke komoditi lain sangat erat kaitannya dengan status kehidupan

rumah tangga yang mungkin disebabkan oleh faktor-faktor internal seperti jumlah

anggota rumah tangga, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan dan lain-lain.

Pola konsumsi yang tepat artinya sesuai dengan dasar-dasar pemenuhan

kebutuhan pokok yang utama seperti pangan, sandang, dan papan.

Ketidakseimbangan pemenuhan kebutuhan dasar tersebut dapat disebabkan oleh

faktor lingkungan, sosial dan budaya.

Pertumbuhan ekonomi kota Medan pada tahun 2013 mengalami perlambatan

(3)

ekonomi kota medan mencapai 4,30 persen. Dari sisi permintaan, pertumbuhan

ekonomi didorong oleh pertumbuhan konsumsi yang tetap tinggi sementara

konsumsi yang lainnya cenderung sedikit melambat. Faktor penyebabnya adalah

belum optimalnya pertumbuhan ekonomi yang diarahkan pada perbaikan kualitas

kehidupan masyarakat (BPS,2014:423).

Sementara tingkat inflasi di Medan juga cenderung meningkat dalam tiga

tahun terakhir. Pada tahun 2011, inflasi mencapai 3,54 persen, kemudian naik

menjadi 3,79 persen pada tahun 2012. Pada tahun 2013 inflasi melonjak tajam

menjadi 10,09 persen dan lebih besar dari inflasi nasional. Dengan inflasi dapat

diukur persentase kenaikan barang/jasa yang secara umum dikonsumsi oleh

masyarakat (BPS,2014:17).

Tabel 1.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Kota Medan

Uraian 2012 2013

Pengeluaran perkapita per-bulan (Rp) 861 019 1 009 347

Makanan 380 050 436 089

(4)

Secara umum selama periode 2012 - 2013 tingkat kesejahteraan penduduk

kota Medan mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 rata-rata pengeluaran

perkapita penduduk Medan sebesar 861.019 rupiah per bulan, meningkat menjadi

1.009.347 rupiah pada tahun 2013. Perkembangan tingkat kesejahteraan juga

dapat diamati berdasarkan perubahan persentase pengeluaran yang dialokasikan

untuk non-makanan, dimana semakin tinggi persentase pengeluaran non-makanan

dapat mengindikasikan adanya perbaikan tingkat kesejahteraan. Pada tahun 2012

persentase pengeluaran non-makanan hanya sebesar 55,86 persen, meningkat

menjadi 56,79 persen pada tahun 2013 (BPS,2014:18).

Kualitas hidup erat kaitannya dengan bagaimana pola konsumsi masyarakat.

Kesenjangan pendapatan dapat mengakibatkan terjadinya perbedaan pola

konsumsi di masyarakat.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka penulis tertarik untuk meneliti

tentang “ Analisis Pola Konsumsi Masyarakat Kota Medan”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dikaji

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah variabel tingkat pendapatan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat

Kota Medan?

2. Apakah variabel tingkat pendidikan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat

(5)

3. Apakah variabel umur mempengaruhi pola konsumsi masyarakat Kota

Medan?

4. Apakah variabel jumlah tanggungan mempengaruhi pola konsumsi

masyarakat Kota Medan?

5. Apakah variabel tabungan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat Kota

Medan?

6. Apakah secara simultan variabel pendapatan, pendidikan, umur, jumlah

tanggungan dan tabungan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat Kota

Medan?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel tingkat pendapatan

terhadap pola konsumsi masyarakat Kota Medan.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel tingkat pendidikan

terhadap pola konsumsi masyarakat Kota Medan.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel umur terhadap pola

konsumsi masyarakat Kota Medan.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel jumlah tanggungan

terhadap pola konsumsi masyarakat Kota Medan.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel tabungan terhadap pola

(6)

6. Untuk mengetahui secara simultan seberapa besar pengaruh variabel

pendapatan, pendidikan, umur, jumlah tanggungan dan tabungan

mempengaruhi pola konsumsi masyarakat Kota Medan?

1.4Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membacanya maupun yang secara langsung terkait didalamnya. Adapun manfaat

dari penelitian ini adalah:

1. Untuk Pengambilan Kebijakan

Dengan penelitian ini diharapkan pemerintah sebagai pembuat kebijakan dapat

menghasilkan kebijakan-kebijakan yang lebih terarah dan terukur terkait

bagaimana masyarakat dapat mengakses dan dapat memenuhi kebutuhan dasar

melalui pemenuhan konsumsi mereka.

2. Untuk Masyarakat

Memberikan informasi yang berguna bagi semua pihak yang terkait dan

berkepentingan, serta hasil dari penelitian ini sebagai referensi atau acuan

untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

3. Untuk Peneliti

Sebagai wawasan ilmiah dan ilmu pengetahuan penulis dalam disiplin ilmu

Gambar

Tabel 1.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Kota Medan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

Salah satu antisipasi dalam menghandle kelemahan masing-masing standar terhadap jaringan nirkabel ini adalah dengan mengupas setiap standarisasi yang dikembangkan oleh IEEE

Jadi label prosesor 16-bit, 32-bit, atau 64-bit pada prosessor Dual-Core Intel Xeon 64-bit mencerminkan atau menunjukan aliran data yang bisa berjalan pada prosesor tersebut

Website mengenai Bengkel ini dibuat dengan menggunakan PHP, MySQL, Dreamweaver, dan Flash Website ini dapat memberi informasi kepada masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh

berjudul : Perlindungan Hukum Bagi Penumpang Angkutan Udara Atas Pemindahan Jadwal Dalam Hal Force Majeure (Studi Kasus Pada PT..

Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II, kegiatan pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik, dimana hasil observasi kemampuan Kognitif anak dalam