• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Pasien Tentang Pelayanan Keperawatan Di Poliklinik Jantung Rsud dr. Pirngadi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Persepsi Pasien Tentang Pelayanan Keperawatan Di Poliklinik Jantung Rsud dr. Pirngadi Medan"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERSEPSI PASIEN TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN DI POLIKLINIK JANTUNG RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN

SKRIPSI

OLEH DEWI SARTIKA

121121023

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

i

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Dewi Sartika

NIM : 121121023

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: Persepsi Pasien Tentang Pelayanan Keperawatan Di Poliklinik Jantung RSUD Dr. Pirngadi Medan 2013 adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali jika dalam pengutipan substansi disebutkan sumbernya, dan belum pernah diajukan kepada institusi manapun, serta bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan kaidah ilmiah yang harus dijungjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata dikemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Medan, Februari 2014

Yang menyatakan,

Dewi Sartika

(4)

i

Judul Penelitian : Persepsi Pasien Tentang Pelayanan Keperawatan Di Poliklinik Jantung Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan

Nama : Dewi Sartika

Nim : 121121023

Program : Sarjana Keperawatan

Tahun : 2014

——————————————————————

Abtrak

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan nilai integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan terbentuk pelayanan bio-psiko-sosial yang komprehensif ditunjukkan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di RSUD Dr Pirngadi Medan. Desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan jumlah sampel 54 orang di RSUD Dr Pirngadi Medan. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas reliabelitas dengan nilai 0,72. Hasil penelitian ini menentukan bahwa persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi Medan adalah persepsi pasien yang kategori persepsi positif sebanyak 42 orang (77.78%) responden, sedangkan yang dikategorikan persepsi negatif sebanyak 12 orang (22,22%) responden. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi Medan sudah baik, maka bagi perawat perlu meningkatkan pelayanan keperawatan di RSUD Dr Pirngadi Medan.

(5)

i

Title : Patient Perceptions Of Nursing Care in Cardiac Clinic Regional General Hospital Dr. Pirngadi Medan

Student Name : Dewi Sartika Student Number : 121121023

Program : Bachelor of nursing (S.kep)

Year : 2014

——————————————————————

ABSTRACT

Nursing is a form of professional services is an integral value of health services on the knowledge and tips nursing service formed a comprehensive bio-psycho-social indicated on the individual, the family and masyarakat both sick and healthy that covers the entire process of human life. This study aims to describe the patient’s perception of nursing services in HOSPITALS Dr. Pirngadi Medan. This research is a descriptive design with a total sample of 54 of the PROVINCIAL HOSPITAL in Dr. Pirngadi Medan. Research instrument used a questionnaire, the validity of the test has been done reliabelitas with the value 0,72. The results of this research to determine that the patient’s perception of nursing services in HOSPITALS heart Clinik Dr. Pirngadi Medan is positive perpection as much as 42 people (77,78%) respondents, while being categorized as many as 12 people perception negating (22,22%) respondents. From the results it can be stated that the patient’s perception of nursing services in HOSPITALS heart Clinic Dr. Pirngadi Medan is already good, then for the nurses need to improve services in the PROVINCIAL HOSPITAL of nursing Dr. Pirngadi Medan.

(6)

i

Prakata

Segala puji kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Persepsi Pasien tentang Pelayanan Keperawatan di Poliklinik RSUD Dr. Pirngadi Medan”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian proposal penelitian ini, sebagai berikut :

1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.kes sebagai Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Erniyati S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Evi Karota Bukit S.Kp,.MNS Selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Ikhsanuddin Ahmad Harahap, S.Kp,.MNS selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Yesi Ariani S.Kep,.Ns.M.Kep.CWCC selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan masukan serta bimbingan dalam penyusunan proposal penelitian ini.

6. Ibu Nunung Febriani Sitepu S.Kep,.Ns.MNS selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran demi kelancaran proposal penelitian ini.

(7)

ii

8. Pihak RSUD Dr. Pirngadi Medan yang telah banyak membantu dalam memperoleh data yang saya butuhkan dalam penyusunan skripsi ini. 9. Kedua orang tua saya tercinta ibunda Hj, Salamiyah dan ayahanda M.

Ali S.Pd yang selama ini telah memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan penyusunan proposal penelitian ini.

10.Buat abang Dedy Gunawan dan adik Novia Khairani yang telah banyak memberi dukungan dan motivasi selama penelitian ini.

11.Teman-teman Se-Angkatan Keperawatan Ekstensi Tahun 2012 yang sama-sama berjuang menuntut ilmu di Fakutas Sumatera Utara dan saling memberikan dukungan semangat dalam menyelesaikan penyusunan proposal penelitian ini.

Akhir kata saya berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal penelitian ini. Semoga proposal ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat dijadikan referensi untuk kemajuan ilmu dimasa yang akan datang. Amin Ya Rabb A’lamin.

Medan, 15 Juni 2013

(8)

iii

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1.1Persepsi...7

1.2 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Persepsi...7

1.3 Proses Pembentukan Persepsi...10

2.2Pelayanan Keperawatan...11

2.3Peran dan Fungsi Perawat...12

2.4Pelayanan Keperawatan yang Bermutu...14

2.5Standar Layanan Keperawatan...15

2.6Hubungan Perawat dan Pasien...17

2.7Aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan ...18

3.1 Rawat Jalan...21

3.2 Kualitas Rawat Jalan...21

3.3 Bentuk Pelayanan Rawat Jalan...22

3.4 Faktor –faktor yang Mempengaruhi Rawat Jalan...24

BAB 3 KERANGKA KONSEP 1.1Kerangka konsep...25

1.2 Variabel Penelitian...26

BAB 4 METODE PENELITIAN 1.1Desain Penelitian...27

(9)

iv

1.2.1 Populasi...27

1.2.2 Sampel...27

1.3Lokasi dan Waktu Penelitian...28

1.4 Pertimbangan Etik...28

1.5Instrumen Penelitian...29

1.6 Reliabilitas Instrumen...30

1.7 Pengumpulan data...31

1.8Analisa Data...32

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1Hasil penelitian...33

1.2Karakteristik Responden...33

1.3 Persepsi Pasien Tentang Pelayanan Di Poliklinik Jantung RSDU Dr Pirngadi Medan...34

2.1 Pembahasan...39

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 1.1Kesimpulan...39

1.2Saran...40 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Lembar Persetujuan 2. Surat Pernyataan 3. Lembar Kuesioner

4. Surat Izin Penggambilan Data 5. Surat Balasan Izin Penelitian

(10)

v

DAFTAR TABEL

(11)

i

Judul Penelitian : Persepsi Pasien Tentang Pelayanan Keperawatan Di Poliklinik Jantung Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan

Nama : Dewi Sartika

Nim : 121121023

Program : Sarjana Keperawatan

Tahun : 2014

——————————————————————

Abtrak

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan nilai integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan terbentuk pelayanan bio-psiko-sosial yang komprehensif ditunjukkan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di RSUD Dr Pirngadi Medan. Desain penelitian ini bersifat deskriptif dengan jumlah sampel 54 orang di RSUD Dr Pirngadi Medan. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas reliabelitas dengan nilai 0,72. Hasil penelitian ini menentukan bahwa persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi Medan adalah persepsi pasien yang kategori persepsi positif sebanyak 42 orang (77.78%) responden, sedangkan yang dikategorikan persepsi negatif sebanyak 12 orang (22,22%) responden. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi Medan sudah baik, maka bagi perawat perlu meningkatkan pelayanan keperawatan di RSUD Dr Pirngadi Medan.

(12)

i

Title : Patient Perceptions Of Nursing Care in Cardiac Clinic Regional General Hospital Dr. Pirngadi Medan

Student Name : Dewi Sartika Student Number : 121121023

Program : Bachelor of nursing (S.kep)

Year : 2014

——————————————————————

ABSTRACT

Nursing is a form of professional services is an integral value of health services on the knowledge and tips nursing service formed a comprehensive bio-psycho-social indicated on the individual, the family and masyarakat both sick and healthy that covers the entire process of human life. This study aims to describe the patient’s perception of nursing services in HOSPITALS Dr. Pirngadi Medan. This research is a descriptive design with a total sample of 54 of the PROVINCIAL HOSPITAL in Dr. Pirngadi Medan. Research instrument used a questionnaire, the validity of the test has been done reliabelitas with the value 0,72. The results of this research to determine that the patient’s perception of nursing services in HOSPITALS heart Clinik Dr. Pirngadi Medan is positive perpection as much as 42 people (77,78%) respondents, while being categorized as many as 12 people perception negating (22,22%) respondents. From the results it can be stated that the patient’s perception of nursing services in HOSPITALS heart Clinic Dr. Pirngadi Medan is already good, then for the nurses need to improve services in the PROVINCIAL HOSPITAL of nursing Dr. Pirngadi Medan.

(13)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan nilai integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentukpelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Al- Asaff, 2009).

Masalah yang sering muncul dihadapi di negara Indonesia dalam pelaksanaan asuhan keperawatan adalah banyak perawat yang belum melakukan pelayanan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan pelaksanaan asuhan keperawatan juga disertai pendokumentasian yang lengkap ( Priyantoro, 2011).

(14)

Menurut penelitian Sary (2004) tentang persepsi pasien terhadap pelayanan keperawatan di RSUD Dr. H. M. Rabbain Kabupaten Muara Enim menunjukkan pelayanan keperawatan dalam aspek psikologis dipersepsikan baik oleh 61,7% pasien, pelayanan keperawatan dalam aspek biologis dan sosial dipersepsikan kurang baik oleh sebagian besar pasien dengan persentase 74,1% pada aspek biologis dan 56,8% pada aspek sosial. Sedangkan pelayanan keperawatan yang dipersepsikan tidak baik oleh sebagian besar responden yaitu pada aspek spiritual sebanyak 58%.

Peluw (2007, dalam Mugianti, 2009) yang menggambarkan adanya persepsi yang negatif seperti melakukan tindakan yang kurang tepat, kurang terampil, kurang komunikasi dengan pasien, kurang tepat menanggapi keluhan pasien. Kesan pasien tentang perilaku perawat sampai saat ini masih berkonotasi negatif seperti tidak ramah, judes, pemarah, tidak memberikan informasi yang dibutuhkan.

(15)

3

juga untuk menyediakan pelayanan tindak lanjut bagi pasien rawat inap yang sudah diijinkan pulang tetapi masih harus dikontrol kondisi kesehatannya (Murdani, E. 2007).

Adapun jenis pelayanan perawat di rawat jalan yaitu: keteraturan pelayanan setiap hari (periksa nadi, tekanan darah, suhu tubuh dan lain-lain), tanggapan perawat terhadap keluhan pasien, kesungguhan perawat melayani kebutuhan pasien, keterampilan perawat dalam melayani (menyuntik), pemberian obat dan penjelasan tentang cara meminum obat, penjelasan perawat tentang tindakan yang akan dilakukan, memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien (Sampara, 2001).

Jenis Pelayanan di RSUD Dr Pirngadi Medan (Purba, 2006) diantaranya adalah Pelayanan Rawat Jalan yang meliputi Poliklinik umum dan spesialis, poliklinik jantung, poliklinik Gigi, poliklinik KB, konsultasi gizi. Pelayanan di bagian Polikinik didukung oleh pelayanan penunjang yaitu: Farmasi, medical record, laboratorium, radiologi, rehabilitasi medik, pelayanan konseling. Fasilitas umum yang disediakan untuk pasien Poliklinik antara lain: televisi di ruang tunggu, kantin, wartel, ATM, lapangan parkir yang luas dan aman bagi penunjung.

(16)

Tanda-tanda vital terdiri dari nadi, tekanan darah, suhu tubuh, pernafasan/respirasi (Enykus, 2003). Tes echokardiografi atau yang lebih sering disingkat dengan sebutan echo, merupakan suatu pemeriksaan yang memberikan gambaran jantung anda yang sedang berdenyut dan dapat merekam gambar dengan sempurna, yang dapat membantu dokter anda dalam mengevaluasi kesehatan jantung anda. Tipe USG jantung yang paling sering digunakan adalah jenis non-invasif dan sangat mudah dilakukan pada pasien (Beauliu, y. 2007).

Prosedur sistem pelayanan medis rawat jalan di poliklinik RSUD Dr Pirngadi (Purba, 2006) adalah pasien mendaftar di loket pendaftaran dengan membawa kartu identitas berobat (KIB) lama untuk pasien lama. Untuk pasien baru pasien mendaftar diloket pendaftaran dan pasien memperoleh kartu identitas berobat. Untuk pasien askes, astek, JPS pasien mendaftar dengan membawa surat rujukan, untuk pasien askes rujukan dari puskesmas dan astek rujukan dari perusahaan serta KIB, kwitansi daftar periksa dan KIB dibawa pasien menuju poliklinik yang dituju.

(17)

5

pemeriksaan penunjang. Hasil pemeriksaan penunjang dicatat pada data hasil periksa penunjang, Pasien yang mendapatkan resep dapat langsung pulang dan resep dapat dilayani di apotik rumah sakit atau pasien dapat membelikan obat ke apotik luar rumah sakit (Purba, 2006).

Waktu pelayanan di poliklinik pasien rawat jalan RSUD Dr Pirngadi Medan selama 6 hari kerja setiap hari, di mulai dari Senin - rabu jam 08.00-14.00 dan jumat jam 08.30-11.30 wib.

Fenomena-fenomena yang terjadi selama ini telah berlangsung lama dalam pelayanan keperawatan bahwa kualitas pelayanan RSUD Dr Pirngadi Medan di Unit rawat jalan sangat tidak memuaskan, dengan keluhan-keluhan yang di sampaikan dari mulut ke mulut. Image pasien tentang sistem pelayanan yang tidak memuaskan seperti yang di katakan Ny. R (Medan, 24 juni 2013) tentang penerimaan kurang ramah dari perawat dalam pelayanan di rawat jalan.

(18)

1.2Pertanyaan penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan peneliti yaitu:

Bagaimana persepsi pasien tantang pelayanan keperawatan pasien di poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Menggambarkan persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi Medan.

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama dalam pelayanan keperawatan.

2. Bagi Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar dalam melakukan rencana kegiatan pelayanan keperawatan di poliklinik jantung. 3. Bagi Penelitian Keperawatan

(19)

7 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Persepsi

Persepsi adalah kesan seseorang terhadap objek persepsi tertentu yang dipengaruhi faktor internal, yakni perilaku yang berada di bawah kendali pribadi dan faktor eksternal, yakni perilaku yang dipengaruhi oleh situasi di luarnya (Depdiknas, 2003). Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses pengindraan yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra namun proses itu tidak berhenti begitu saja melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi (Walgito, 2002).

1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Seseorang belum tentu mempunyai persepsi yang sama tentang suatu objek yang sama. Perbedaan ini ditentukan bukan hanya pada stimulusnya sendiri, tetapi juga pada latar belakang keadaan stimulus itu (Mahmud, 1990). Latar belakang yang dimaksud mencakup pengalaman-pengalaman sensoris, perasaan saat terjadinya suatu peristiwa, prasangka, keinginan, sikap, dan tujuan. Arikunto dalam Ali (2004), menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi faktor-faktor yaitu :

1. Ciri khas objek stimulus yang memberikan nilai bagi orang yang mempersiapkannya dan seberapa jauh objek tertentu dapat menyenangkan bagi seseorang.

(20)

3. Faktor pengaruh kelompok, artinya respon orang lain di lingkungannya dapat memberikan arah kesuatu tingkah laku.

4. Faktor perbedaan latar belakang tingkah laku kultural (kebiasaan)

Sedangkan menurut Walgito (2002), faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu :

1. Objek yang dipersiapkan

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersiapkannya tetapi juga dapat datang dari dalam individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf yang bekerja sebagai reseptor.

2. Alat indra, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indra atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

3. Perhatian

(21)

9

Faktor eskternal pada perpustakaan antara lain:

a. Kerjasama antar perpustakaan agar informasi - informasi tersebut dapat terseleksi dengan baik.

b. Menyediakan informasi yang dapat mendukung perkembangan ilmu dan teknologi, agar mahasiswa dapat bersaing di pasar kerja, terutama pasar kerja di luar negeri.

Faktor internal antara lain:

a. Koleksi buku/literatur hukum,

b. Sumber daya manusia yaitu petugas/pustakaan, dan Infrastruktur yang dapat mendukung layanan di perpustakaan seperti OPAC, komputer, ruangan yang nyaman disertai pendingin ruangan (AC).

Sedangkan menurut Notoatmodjo (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah:

1. Faktor enternal, yaitu faktor yang melekat pada objeknya. Terdiri dari: kontras, perubahan intensitas, pengulangan (repetition), sesuatu yang baru (novelty) dan sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak.

2. Faktor internal, yaitu faktor yang terdapat pada orang yang mempersepsikan stimulus tersebut. Terdiri dari: Pengalaman/ pengetahuan, harapan atau expectation, kebutuhan, emosi dan budaya.

(22)

1.3 Proses Pembentukan Persepsi

Adapun proses pembentukan persepsi menurut Walgito (2002) diuraikan sebagai berikut:

Objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indra atau reseptor, perlu dikemukakan antara objek dan stimulus itu menjadi satu misalnya dalam hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit sehingga akan terasa tekanan tersebut. Proses stimulus mengenai alat indra diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak proses ini disebut sebagai proses psiologis. Kemudian terjadilah proses diotak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat dan apa yang didengar atau apa yang diraba. Proses yang terjadi diotak atau dalam pusat kesadaran ini yang disebut proses psikologis. Dengan demikian dapat dikemukakan terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya: apa yang dilihat, apa yang didengar dan apa yang diraba yaitu stimulus yang diterima oleh alat indra, proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembentukan suatu persepsi melewati beberapa proses seperti penglihatan, pendengaran dan perabaan melalui alat indra terhadap objek yang dijadikan perhatian.

2.2 Pelayanan Keperawatan

(23)

11

disediakan oleh perusahaan pemberi layanan yang dimaksut untuk memecahkan permasalahan konsumen (Gronroos,1990 dalam Ratminto & winarsih, 2005).

Pelayanan keperawatan adalah gabungan dari ilmu kesehatan dan seni melayani/merawat (care), suatu gabungan humanistic dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan, kegiatan klinik, komunikasi dan ilmu sosial. Pelayanan keperawatan berupa bantuan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemampuan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mendiri (WHO 1996, dalam Aditama, 2003).

Pelayanan keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan propesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, bentuk pelayanan bio-psikososial-spritual yang komprehensif serta ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia (Priharjo,1995).

(24)

2.3 Peran dan Fungsi Perawat

Menurut Alimul 2007, peran perawat adalah:

1. Pemberi asuhan keperawatan (care giver), perawat bertugas menjaga dan memperhatikan kondisi klien.

2. Advokat klien (klien advocater),

a) Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.

b) Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien, sehingga diharapkan mampu membela hak-hak klien seperti hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.

(25)

13

4. Peran kolaborator (collaborator), Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapi, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

5. Peran konsultan (consultan), Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. 6. Peran pembaharu, Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan

mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

Menurut Hidatyah 2007, fungsi perawat adalah:

1. Fungsi independen (mandiri) adalah aktivitas keperawatan yang di laksanakan atas inisiatif perawat itu sendiri dengan dasar pengetahuan dan keterampilannya.

2. Fungsi dependen (ketergantungan) merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas peran atau instruksi dokter atau perawat lain (pelimpahan tugas).

3. Fungsi interdependen (kolaboratif) membutuhkan kerja sama antar perawat dengan tenaga kesehatan lainnya seperti dokter dalam memberikan asuhan keperawatan.

(26)

ini disebabkan karena kebanyakan perawat berfokus pada fungsi dependen dan interdependen yang dimilikinya teknik keperawatan.

2.4 Pelayanan Keperawatan yang Bermutu

Menurut Nurarmah (2005), pelayanan keperawatan yang bermutu dipersepsikan perawat akan dapat dipenuhi dari beberapa faktor yaitu:

a. Apabila perawat memberikan kewenangan utuh untuk mendesain, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi pelayanan keperawatan yang diberikan.

b. Kelayanan keperawatan diberikan dalam lingkungan kerja praktek keperawatan propesional.

c. Tersedia sarana dan prasarana yang dapat memperlancar kegiatan keperawatan seperti peralatan medik (obat-obatan, set infus, keteter, dll), keperalatan keperawatan (alat tenuncukup, materi pencegahan infeksi nosokomial, dll), peralatan pendukung keperawatan (formulir rencana keperawatan, dll).

(27)

15

2.5 Standar Layanan Keperawatan

Imbalo (2007), Iayanan keperawatan adalah merupakan bagian dari layanan keperawatan itu sendiri dan memegang peranan penting dalam mengatasi masalah mutu layanan kesehatan. Jika suatu organisasi layanan kesehatan ingin menyelenggarakan layanan kesehatan yang bermutu serta taat atas azas atau konsisten keinginan tersebut harus dijabarkan menjadi standar kayanan kesehatan atau standar layanan operasional. Secara inas, standar layanan kesehatan adalah suatu pernyataan tentang mutu yang diharapkan, yaitu akan menyangkut masukan, proses, dan keluaran (out come) sistem layanan kesehatan masyarakat.

Begitu juga pendapat Kusnanto (2004), mengatakan bahwa dalam menjalankan peran perawat, perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasi pasien dalam pelayanan keperawatan dan sebagai sumber informasi. Perawat dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi klien atau rnendelegasikan pada anggota keperawatan yang lain dan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya, ketidak puasan pasien dapat disebabkan karena kurangnya tanggung jawab perawat terhadap pasien selama dilakukan pelayanan, kurang perhatian dan tanggap terhadap keluhan pasien, serta kurang memberikan informasi yang tepat.

(28)

dan informasi yang kurang jelas dan komunikasi yang tidak efektif. Padahal pelayanan keperawatan yang menunjukkan empati yang tinggi apabila perawat menunjukkan perhatian, minat, murah hati, dan mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien (Kusnanto, 2004).

Dan sebagai perawat yang diperhatian, perawat harus berusaha keras untuk mengetahui secara pasti apa yang sedang dipikirkan dan dialami pasien serta memahami perasaan pasien. Sesuai dengan pendapat tersebut rnaka apabila ada pasien belum merasa puas maka perlu usaha penanggulangan yang harus dilakukan yaitu meningkatkan kerjasama diantara tim kesehatan dalam melakukan tugas-tugasnya sehingga segala keputusan pasien selama mendapat perawatan di poliklinik dapat terpenuhi, serta memberikan dukungan kepada pasien dan menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga pasien sehingga tercipta hubungan yang baik dengan pasien dan perawat (kusnanto, 2004).

2.6 Hubungan Kerja Perawat dengan Pasien

Pasien adalah fokus dari upaya asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat sebagai salah satu komponen tenaga kesehatan. Dasar hubungan antara perawat dan pasien adalah hubungan yang saling menguntungkan (mutual umanity). Menurut Isrnani (2001), hubungan yang baik antara perawat dengan

pasien/ klien akan terjadi bila:

1. Terdapat rasa saling percaya antara perawat dengan pasien

(29)

17

3. Perawat harus sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada pribadi pasien yang di sebabkan oleh penyakit yang di deritanya, antara lain kelemahan fisik, dan ketidak berdayaan dalam menetukan sikap atau pilihan sehingga tidak dapat menggunakan hal dan kewajibannya dengan baik.

4. Perawat harus memahami keberadan pasien atau klien sehingga dapat bersikap sabar dan tetap memperhatikan pertimbangan etis dan moral.

5. Dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas segala resiko yang mungkin timbul selama pasien dalam perawatannya.

6. Perawat sedapat mungkin berusaha untuk menghindari konflik antara nilai-nilai pribadinya dengan nilai-nilai-nilai-nilai pribadi pasien/ klien dengan cara membina hubungan yang baik antar pasien, keluarga, dan teman sejawat serta dokter untuk kepentingan pasiennya.

2.7 Aspek-aspek Kualitas Pelayanan Keperawatan

Aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan menurut parasuraman (Tjiptono, 1997) adalah :

1. Keandalan (reliability) yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, jujur, aman, tepat waktu, ketersediaan. Keseluruhan ini berhubungan dengan kepercayaan terhadap pelayanan dalam kaitannya dengan waktu.

(30)

3. Membantu konsumen dan memberikan pelayanan itu dengan tanggap terhadap kebutuhan konsumen, cepat memperhatikan dan mengatasi kebutuhan-kebutuhan.

4. Jaminan (assurance) mencangkup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pada karyawan, bebas dari bahaya, resiko, keragu-raguan, memiliki kompetensi, percaya diri dan menimbulkan keyakinan kebenaran (obyektif).

5. Empati atau kepedulian (emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan konsumen yang terwujud dalam penuh perhatian terhadap setiap konsumen, melayani konsumen dengan ramah dan menarik, memahami aspirasi konsumen, berkomunikasi yang baik dan benar serta bersikap dengan penuh simpati. 6. Bukti langsung atau berujud (tangibles) meliputi fasilitas fisik, peralatan

pegawai, kebersihan (kesehatan), ruangan baik teratur rapi, berpakaian rapi dan harmonis, penampilan karyawan atau peralatannya dan alat komunikasi.

(31)

19

1. Aspek penerimaan aspek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum, menyapa semua pasien. Perawat perlu memiliki minat terhadap orang lain, menerima pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan luas.

2. Aspek perhatian aspek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.

3. Aspek komunikasi aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi yang baik dengan pasien, dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling berinteraksi antara pasien dengan perawat, dan adanya hubungan yang baik dengan keluarga pasien.

4. Aspek kerjasama Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.

(32)

3.1 Rawat Jalan

Secara sederhana didefinisikan, rawat jalan meliputi prosedur teraupetik dan diagnostik serta pengobatan yang diberikan kepada para pasien dalam sebuah lingkungan yang tidak membutuhkan rawat inap di rumah sakit. Banyak sekali organisasi perawatan terpadu dan para pembayar mulai mendefinisikan pasien rawat jalan sebagai petilan pengobatan yang memerlukan tidak lebih dari 24 jam tanpa menghiraukan apakah protokol meliputi acara bermalam satu malam di tempat tidur pasien rawat inap atau di perawatan pemulihan (Wolper, LF. 2001).

Unit rawat jalan adalah suatu bagian dari rumah sakit yang merupakan pintu atau media pertama untuk kontak dan berinteraksi dengan pengguna jasa atau pasien. Dibandingkan dengan pelayanan rawat inap maka rawat jalan ini tampak lebih berkembang pesat. Peningkatan angka pemanfaatan pada pelayanan rawat jalan di rumah sakit bisa mencapai dua sampu tiga kali pelayanan rawat inap (Azwar, A. 2006).

(33)

21

Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan pertama dan merupakan pintu gerbang rumah sakit, serta merupakan satu-satunya bagian dari pelayanan medis yang memberikan kesan pertama bagi pasien sebagai konsumen (Azwar, A. 2006).

3.2Kualitas Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan kesehatan harus dapat menjaga kualitas yang dapat memuaskan pasien. Menurut sabarguna (2004), kualitas terdiri dari empat aspek yaitu:

1. Kualitas klinis: pelayanan kedokteran, ketetapan diagnosa, ketepatan terapi dan kesembuhan atau kematian yang diperoleh.

2. Kualitas efisiensi: dilihat dari sudut keuangan, murah, mahal atau wajar bila kualitasnya seimbang.

3. Kualitas keamanan pasien: menjamin pelayanan yang aman seperti kemungkinan jatuh dari tempat tidur dan lainya. Kualitas kepuasan pasien: tindakan menangani keluhan pasien.

4. Kualitas kepuasan pasien: tindakan menangani keluhan pasien.

3.3 Bentuk Pelayanan Rawat Jalan

Sesuai dengan perkembangan yang dialami, maka pada saat ini berbagai bentuk pelayanan kesehatan rawat jalan banyak diselenggarakan dalam beberapa bentuk, antara lain (Muninjaya, 2005).

a. Pelayanan rawat jalan oleh klinik rumah sakit

(34)

jenis pelayanan rawat jalan banyak diselenggarakan oleh klinik rumah sakit, yang secara umum dapat dibedakan atas empat jenis, yaitu:

1. Pelayanan gawat darurat (emergency services), yaitu untuk menangani pasien yang membutuhkan pertolongan segera dan mendadak.

2. Pelayanan rawat jalan paripurna (comprehensive hospital outpatient services), yaitu yang memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai

dengan kebutuhan pasien.

3. Pelayanan rujukan (referral services), yaitu hanya melayani pasien-pasien yang dirujuk oleh sarana kesehatan lain. Biasanya untuk diagnosis atau terapi, sedangkan perawatan selanjutnya tetap ditangani oleh sarana kesehatan yang merujuk.

4. Pelayanan bedah jalan (ambulatory surgery services), yaitu yang memberikan pelayanan bedah yang dipulangkan pada hari yang sama. b. Pelayanan rawat jalan oleh klinik mandiri

Bentuk kedua dari pelayanan rawat jalan adalah diselenggarakan oleh klinik yang mandiri, yakni yang tidak ada hubungan organisatoris dengan rumah sakit (free standing ambulatory centers). Bentuk klinik mandiri ini banyak macamnya yang secara umum dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:

1. Klinik mandiri sederhana

Bentuk klinik mandiri sederhana (simple free standing ambulatory centers) yang populer adalah praktek dokter umum dan praktek dokter

(35)

23

2. Klinik mandiri institusi

Bentuk klinik institusi (institutional free standing ambulatory centers) banyak macamnya. Mulai dari praktek berkelompok, poliklinik, BKIA, dan Puskesmas. Puskesmas sebagai bagian dari sarana kesehatan juga melaksanakan program pelayanan rawat jalan.

Menurut Feste (2005) yang dikutip oleh Azwar (2006), pelayanan rawat jalan adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksut dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap (hospitalization). Pelayanan rawat jalan terdiri dari poli yaitu: poli penyakit dalam, poli bedah, poli anak, poli kandungan, poli gigi, poli rehabilitasi, poli jantung, poli THT, poli kulit dll.

3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rawat Jalan

Pelayan perawat jalan akan berkembang di masa yang akan datang, oleh karena itu di membutuhkan perawat profesional, kompetensi sumberdaya manusia yang memadai, desain dan alur pasien serta sistem informasi yang costumer oriented (Rijadi, 2000). Salah satu indikator yang di gunakan untuk menilai

kinerja rawat jalan rumah sakit adalah dengan melihat nilai rata-rata kunjungan rawat jalan (Dirjen Yanmed,1993).

(36)

24 BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

1.1 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual dalam penelitian ini menggambarkan tentang persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan.

Adapun kerangka konseptual pada penelitian ini sebagai berikut:

Keterangan:

: Di Teliti

Positif

Negatif Persepsi pasien

(37)

25

1.2 Variabel Penelitian

(38)

26 BAB 4

METODE PENELITIAN

1.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Penelitian desktiptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung dr. Pirngadi Medan.

1.2 Populasi dan Sampel 2.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti. (Notoatmodjo, 2002). Pada penelitian ini populasinya adalah semua pesien yang datang berobat ke poliklinik jantung di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Medan dari Maret – Mei 2013 yang berjumlah 361 orang.

2.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi dengan karakteristik yang dianggap mewakili populasi penelitian (Fotarisman Z, 2006). Penggambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cara accidental sampling yaitu menggambil sampel yang tersedia atau ada dan sesuai dengan penelitian (Notoatmojo, 2002).

(39)

27

10% dari jumlah populasi. Jumlah sampel adalah: 361x15/100 = 54,15. Maka total sampel pada penelitian ini adalah 54 orang.

1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah poliklinik jantung rumah sakit umum daerah Dr Pirngadi Medan, karena rumah sakit ini rumah sakit rujukan kota Medan dan rumah sakit pendidikan, di samping itu rumah sakit ini lokasi dan wilayahnya mudah dijangkau oleh peneliti. Pengumpulan data ini dilakukan pada bulan Juli 2013.

1.4 Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan izin kepada institusi Program Studi Ilmu Keperawatan USU Medan dan mengajukan permohonan izin kepada direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan, tempat penelitian dilakukan. Setelah mendapat persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekenkan pertimbangan etik yang meliputi:

a. Informed Content

lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan di teliti serta judul penelitian dan manfaat penelitian, tata responden menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.

b. Anominity (tampa nama)

untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode.

(40)

kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan.

1.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka. kuesioner pada pengukuran ini yaitu peneliti pengumpulkan data secara formal kepada subjek untuk menjawab pertayaan secara tertulis, yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu Kuesioner Data Demografi yang terdiri dari nama, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, jaminan kesehatan dan penghasilan. Bagian kedua yaitu kuesioner tentang Persepsi Pasien Tentang Pelayanan Keperawatan di Poliklinik Jantung.

Bagian yang kedua kuesioner persepsi yang terdiri dari 20 penyataan dengan 12 pernyataan positif dan 8 pernyataan negatif. Pernyataan positif terdiri dari (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 20) dan pernyataan negatif (12, 14, 15, 17, 18, 19). Kuesioner ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai persepsi tentang pelayanan keperawatan di poliklinik dengan menggunakan skala likert dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap tiap-tiap item (Mueller, 1996) yaitu skor penyataan positif Selalu = 4, Sering = 3, kadang – kadang = 2, Tidak Pernah = 1 dan skor untuk pernyataan negatif adalah Selalu = 1, Sering = 2, kadang – kadang = 3, Tidak Pernah = 4.

1.6 Reliabilitas Instrumen

(41)

29

Oleh karena itu penting dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui beberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok sampel. Uji reliabelitas ini peneliti ambil sejumlah 15 orang responden kemudian peneliti menilai responnya (Azwar, 1993).

Uji reliabilitas ini menggunakan Cronbach Alpha karena peneliti memiliki instrumen dengan jumlah pernyataan genap, dengan hasil koefisien reliabilitas 0,70. polit dan Hungerler (1995) mengatakan, bahwa suatu instrumen akan reliabel jika memiliki nilai reliabel lebih dari 0,70. Uji reliabilitas instrumen dilakukan di RSUP. H. Adam Malik Medan dengan jumlah 15 orang. Dengan nilai Cronbach Alpha 0,72.

1.7 Pengumpulan data

Dalam melakukan penelitian ini, penelitian mengajukan permohonan kepada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas sumatera Utara untuk mendapatkan persetujuan, peneliti memberikan surat izin penelitian kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr pirngadi Medan.

(42)

1.8 Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahap pertama (editing) yaitu memeriksa kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan semua jawaban sudah diisi sesuai dengan petunjuk. Tahap kedua (koding) yaitu memberikan kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Selanjutnya memasukkan (entri) data kedalam komputer dan dilakukan dengan menggunakan teknik program perangkat lunak komputer. Untuk penentuan kategori pada persepsi digunakan rumus sudjana (1992) dengan

P = rentang Bayak kelas

Dimana rentang (nilai tertinggi – nilai terendah) sebesar 60 dan banyak kelas 2 (positif dan negatif) maka di dapat panjang kelas sebesar 30. Menggunakan panjang kelas sebesar 30 dan nilai terendah 20 maka kensep dapat di kategorikan skala interval, adapun kategorinya adalah sebagai berikut:

(43)

31 BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1Hasil Penelitian

Hasil ini menunjukkan persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi Medan penggumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada responden. Setelah data terkumpul, analisa data dilakukan dengan membuat tabel distribusi.

1.2 Karakteristik Responden

(44)

Tabel 1.2.1 Distribusi frekuensi dan persentasi karakteristik responden (n=54)

1.3Persepsi Pasien Tentang Pelayanan Keperawatan di Poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi Medan

(45)

33

sebayak 42 orang (77.78%) yang memiliki persepsi positif dan sebayak 12 orang (22.22%) yang memiliki persepsi negatif.

1.2.2 Tabel Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien Tentang Pelayanan Keperawatan Di Poliklinik Jantung RSUD Dr Pirngadi Medan

Persepsi Pasien Jumlah Persentasi %

Positif 42 77.78 Negatif 12 22.22 Jumlah 54 100

2.1 Pembahasan

(46)

dukungan kepada pasien sesuai yang diharapkan pasien sehingga pasien merasa dilayani dengan baik.

Penelitian Ayu (2005) juga menyatakan bahwa persepsi positif yang diberikan pelayanan sebagian besar di pengaruhi oleh sumberdaya manusia yang meliputi penjelasan dan informasi, pengetahuan, sikap, perhatian perawat terhadap kondisi dan keramahan serta tanggab perawat dalam memberikan pelayanan. Dalam hal ini perawat di rumah sakit RSUD Dr Pirngadi Medan memberikan pelayanan yang baik di mana pasien yang berkunjung tidak menunggu lebih dari 20 menit untuk di layani perawat, memberikan keterangan tentang masalah pasien dan menjelaskan tentang tindakan perawat yang diberikan sehingga pasien mendapatkan kepuasan dari pelayanan keparawatan yang diberikan oleh perawat dan memberikan keterangan tentang masalah pasien sehingga pasien mendapatkann kepuasan dari pelayanan.

Menurut Kusumapraja (2001), menyatakan bahwa pelayanan dalam keperawatan disuatu rumah sakit juga dapat juga di penggaruhi oleh penampilan perawat. Dalam hal ini perawat dirumah sakit menurut pasien berpenampilan bersih dan rapi sehingga pasien merasa mendapatkan pelayanan yang memuaskan dalam keperawatan.

(47)

35

kematangan berpikir atau penggetahuan seseorang akan menggalami perubahan sejalan dengan perubahan pertambahan umur seseorang baik dilihat dari segi fisik maupun dari segi kognitif. Pemikiran yang matang akan menggajarkan seseorang untuk melakukan proses berpikir dalam perilaku dan sikapnya dalam kehidupan sehari-hari, umur juga berhubungan dengan penggalaman hidup seseorang.

Persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi Medan berdasarkan jenis kelamin juga berhubungan dengan persepsi. Hal tersebut menurut Zainuddin (2004) disebabkan bahwa secara umum jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan (53.7%) lebih tinggi dari pada laki – laki (46.3%), perempuan lebih merasakan serta peduli dengan kesehatan serta pelayanan yang di berikan oleh pihak rumah sakit.

(48)

mempengaruhi persepsi adalah pendidikan dimana proses penyampaian bahan atau materi pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidikan guna mencapai perubahan tingkat pengetahuan.

Persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi Medan jaminan kesehatan juga berhubungan dimana penelitian ini menunjukkan bahwa ASKES yang paling bayak digunakan oleh pasien yang datang berobat (51.9%). Hal tersebut menurut Jamil (2003) menyatakan bahwa penanggung jawab biaya kesehatan dirumah sakit yang dapat mempenggaruhi kesulitan atau kemudahan pelayanan dan perhatian yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

Persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik RSUD Dr Pirngadi Medan penghasilan juga mempengaruhi persepsi di sini menunjukkan bahwa mayoritas responden yang memiliki penghasilan/bulannya Rp. > 2.000.000 terdapat (53.7%). Hal tersebut menurut penelitian Sebayang (2004) bahwa pekerjaan yang membutuhkan waktu yang bayak dan penghasilan yang tinggi dan juga memanfaatkan pelayanan kesehatan dibandingkan dengan yang mempunyai penghasilan yang rendah, sesuai dengan yang dikemukakan oleh roger (1974 dikutip dari Natoadmojho, 2007) bahwa penghasilan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang dikarenakan semakin tingginya penghasilan seseorang cenderung semakin panjang rentang kehidupannya dan semakin mudah mengaskes sumber informasi dari berbagai media.

(49)

37

Jar (2005), disebabkan oleh keyakinan dan kepercayaan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan seperti sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hal ini pasien merasa percaya dan yakin terhadap perawat yang bekerja secara bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan.

Menuurut Sutandi (2004), bahwa nilai positif yang di berikan apabila harapan pasien terpenuhi dan akan menjadi penggalaman untuk membentuk persepsi selanjutnya. Dalam hal ini pelayanan telah dianggab baik sehingga pasien mau melakukan saran yang diberikan perawat dan menggikuti penyuluhan apabila di laksanakan oleh perawat sehingga memberikan informasi pada pasien dan membantu mempercepat kesembuhan.

(50)

38 BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 23 oktober sampai dengan 23 november 2013 diuraikan peneliti dan menarik kesimpualan hasil penelitian mengenai persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi Medan adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik responden menurut umur paling bayak pada umur 40 - 50 masing- masing 31 orang (37.4%).

2. Karakteristik responden menurut jenis kelamin paling bayak pada jenis kelamin perempuan yaitu dengan jumlah 29 orang (53.7%).

3. Karakteritik responden menurut pendidikan paling bayak perguruan tinggi sebayak 23 orang (42.6%).

4. Karakteritik responden menurut pekerjaan paling bayak PNS 32 orang (59.3%).

5. Karakteritik responden menurut jaminan kesehatan paling bayak ASKES 28 orang (51.9%).

6. Karakteritik responden menurut penghasilan paling banyak Rp. > 2.000.000 sebayak 29 orang (53.7%).

7. Persepsi pasien tentang pelayanan di poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi Medan positif sebayak 42 orang (77.78%).

(51)

39

1.2 Saran

1. Saran untuk rumah sakit RSUD Dr Pirngadi Medan

o Dari hasil penelitian ini disarankan supaya rumah sakit umum daerah Dr

Pirngadi Medan lebih menggembangkan pelayanan keperawatan terutama menggenai penyuluhan yang di berikan kepada pasien, penyuluhan tersebut menggenai penyakit yang di derita pasien yang berobat jalan di RSUD Dr Pirngadi Medan.

o Dari hasil penelitian ini disarankan supaya rumah sakit umum daerah Dr

Pingadi Medan lebih meningkatkan komunikasi perawat kepada pasien yang berkunjung ke RSUD Dr Pirngadi Medan.

o Dari hasil penelitian ini disarankan supaya rumah sakit umum daerah Dr

Pirngadi Medan menambahkan hari kerja dari hari senin - sabtu 2. Saran peneliti

Manfaat penelitian ini menjadi suatu pembelajaran yang memberikan masukan dan pengalaman yang sangat positif bagi peneliti dalam

menggembangkan Persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung RSUD Dr Pirngadi medan.

3. Saran untuk Instusi Pendidikan Keperawatan

(52)

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

(53)

41

DAFTAR PUSTAKA Al-Asaff, 2009. Mutu pelayanan Kesehatan, EGC: Jakarta.

Aditama, T.T. (2003). Manajemen rumah sakit (edisi 2). Jakarta: Penerbit universitas indonesia.

Aditama, T, Y. (2003). Manajemen Administrasi Rumah Sakit (edisi 2). Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Aditarna yoga, dkk, 2006. Pedonran Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru Di Indonesia: Jakarta.

Arikunto, A. (2004). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (edisi revisi).

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: PT. Rineka Cipta

Azwar, A. (2006). Program Menjaga Mutu PelayananKesehatan (Aplikasi Prisip Lingkungan Pemecahan Masalah), Yayasan Penerbit IDI, Jakarta, 2001.

Ayu, M.S (2005). Pengaruh persepsi Pasien Tentang Pelayanan terhadap Kunjungan di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Sri Pamela Tebing Tinggi Tahun 2005. Testis di Terbitkan. USU. Medan. Indonesia

Beauliu y.(2009). Beside echocardiography in the ussessment of the critically. Critcar Medan.

Depdiknas (2003). Rencana Pembangunan Kesehatan Manajemen Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta

Depkes RI (2009). Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat. Jakarta

Enykus, (2003). Keterampilan Dasar dan Prosedur Perawatan Dasar (edisi 1): Semarang Kilat Press

Endartini.T.S. (2004). Persepsi Pasien Umum Terhadap Pelayanan Rumah Sakit KESDAM 1/BB Medan Tahun 2004. Testis Diterbitkan, USU. Medan. Indonesia

(54)

Isrnani, Nila, (2001). Etika Keperawatan, Widya Medika: Jakarta

Kusnanto, (2004). Profesi Dan Praktek Keperawatan Profesional, EGC: Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.

Kamarullah,M. (2004). Pelayanan keperawatan. Dikase 2 juni 2013 http;/reset satu rumah.tblo.com

Lukman, Sampara (2001). Manajemen Kualitas Pelayanan. STIA LAN Press: Jakarta

Mugianti, S. (2009). Citra Perawat Menurut Persepektif Pasien di Rumah Sakit Pemerintah di blintar: jawa barat.

Murdani Eti, (2007). Pengembangan Sistem Informasi rekan medis Rawat Jalan Untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan Di RSU Bina Kasi Amborawa

Nuracmah, E. (2005). Leadership dalam keperawatan (part 2). Diaskes 2 juni 2013darihttp;//rsentramedika.co.id/pdprsi/news/artikel.

Php3&%fid%D952+sikap+pasien+terhadap+keperawatan&hl=id&gl=id& ct=vink&cdl

Notoatmodjo.S (2002). Metodologi Penelitian:Jakarta: Penerbit Rineka Cipta Notoatmodjo (2005). Pendidikan dan perilaku kesehatan. jakarta: Rineka Cipta Purba, J. M. 2006. Komunikasi Dalam Keperawatan. http://www.innappni.

or.id/index.php?name=news&file=article&sid=33. 10/06/13.

Pratamus , yamin m, herum s. (2009). Elektrokardiografi Dalam buku ajar Ilmu Penyakit Dalam PAP (edisi V). Enterna Publishing.

Rahmat, J. (2005). Psikologi komunikasi (edisi revisi), Bandung: Penerbit Remaja karya

Sabarguna (2004). Pembangunan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Gravindo Sudjana, (1992). Metode Statistik, Edisi Kelima, Bandung: Tarsito

Soerosa, S. (2003). Manajemen sumber daya manusia di rumah sakit: suatu pendekatan sistem. Jakarta : penerbit buku kedokteran (EGC)

(55)

43

Simatupang. R. (2005). Perbedaan Tingkat Kepuasan pasien Terhadap Pelayanan kepala ruangan Rawat Inap Dengan penarapan MPKP dan MetodeTim.

Walgito, B. (2002). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : penerbit Andi Yogyakarta.

(56)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PERSEPSI

PASIEN TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN DI

POLIKLINIK JANTUNG DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN

Nama saya adalah Dewi Sartika, mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan tujuan mengidentifikasi Persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di poliklinik jantung di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2013.

Penelitian ini adalah salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas skripsi di Fakultas Keperawatan Sumatera Utara Medan. Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuisioner dengan jujur tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Jika bersedia,silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Bapak/Ibu.

Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela sehingga bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun. Identitas Bapak/Ibu dan semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk penelitian ini. Saya ucapkan Terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini.

Peneliti Responde

(57)

45

KUISIONER PENELITIAN

PERSEPSI PASIEN TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN DI POLIKLIK JANTUNG dr. PIRNGADI MEDAN

A.Kuisioner Data Demografi 1. No Responden :

2. Umur : Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan 4. Pendidikan Terakhir

SD SMA

SMP Perguruan Tinggi

5. Pekerjaan

Pelajar Wiraswasta

PNS dll

6. Jaminan Kesehatan

Umum Jamkesmas/Jamkesda

ASKES

Medan Sehat 7. penghasilan perbulan

< Rp. 850.000 Rp. 2.550.000 – Rp. 3.400.000

(58)

B. Kuesioner Persepsi

Petunjuk : Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kecenderungan persepsi anda terhadap pernyataan itu

Keterangan : SL = Selalu S = Sering

KK = Kadang – kadang TP = Tidak Pernah

No Penyataan SL S KK TP

1 Perawat selalu menyapa pasien yang datang ke poli jantung

2 Perawat menanyakan keluhan pasien pada saat pendaftaran

3 Perawat selalu melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital pasien

4 Perawat selalu menggunakan alat medis yang bersih saat melakukan pemeriksaan 5 Perawat dalam melakukan tindakan selalu

sesuai prosedur

6 perawat membuang sampah pada tempatnya saat membersihkan peralatan 7 Perawat manpu menangani masalah

pasien dengan tepat

8 Perawat mengarahkan pasien ketika pasien merasa bingung

9 Perawat selalu memberikan informasi jika dokter belum tiba

(59)

47

kesabaran

12 Perawat di poli jantung tidak pernah tepat waktu pada saat jam kerja

13 Perawat sopan dalam menjelaskan hal yang pasien tidak mengerti

14 Perawat berpakaian tidak rapi dan tidak sesuai dengan ketentuan saat bertugas 15 Perawat marah kepada pasien apabila

pasien bayak bertanya

16 Perawat selalu memperhatikan kerapian pasien saat berobat

17 Perawat bersenda gurau dengan temannya pada saat melakukan tugasnya

18 Perawat tidak pernah sopan kepada pasien saat datang ke poli klinik jantung

19 Perawat datang terlambat dan pulang cepat

(60)
(61)
(62)
(63)
(64)

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Dewi Sartika

Tempat/Tanggal Lahir : Rikit Gaib 21 juli 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa Ujungdah Blangkejeren, Kab Gayo lues No Tlpn/Hp : 085358582635

Orangtua (Ayah) : M.Ali S.Pd Orangtua (Ibu) : Hj. Salamiyah

Riwayat Pendidikan :

1. Tahun 1997 s.d Tahun 2003 : SD Negeri 1 Rikit Gaib Kabupaten Aceh Tenggara

2. Tahun 2003 s.d Tahun 2006 : SLTP Negeri 1 Rikit Gaib Kabupaten Aceh Tenggara

3. Tahun 2006 s.d Tahun 2009 : MAN 1 Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

4. Tahun 2009 s.d Tahun 2012 : Akademi Perawatan Universitas Sumatera Utara Medan

Gambar

Tabel 1.2.1  Distribusi frekuensi dan persentasi karakteristik responden (n=54)

Referensi

Dokumen terkait

Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana perawatan. Kaji tanda-tanda vital klien Untuk mengetahui status perkembangan pasien. Berikan keaadaan tempat tidur

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap dari bulan Januari-Oktober 2016 dengan rata-rata perbulan 1.341 pasiendan sampel yaitu sebanyak 93 pasien dan diambil

4 Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal-hal yang dilarang dalam perawatan Anda. 5 Ketepatan waktu perawat tiba di ruangan ketika Anda

Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Universitas

Hal ini memerlukan adanya penjelasan yang bijaksana, mendetail, membina, mengarahkan dan membujuk agar menyikapi segala bentuk-bentuk prosedur dan mekanisme kerja yang berlaku

penelitian adalah “Bagaimana tingkat kepuasan pasien rawat inap tentang. pelayanan keperawatan di

Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi

Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagia informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain