• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap tentang Pelayanan Keperawatan di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap tentang Pelayanan Keperawatan di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan yang semakin meningkat di masyarakat, disertai dengan

perubahan keadaan sosial ekonomi, serta semakin berkembang bidang

transportasi dan komunikasi menyebabkan informasi semakin mudah diperoleh, di

dukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin maju

mengakibatkan sistem nilai di masyarakat berubah. Kondisi ini membuat

masyarakat cenderung menuntut pelayanan yang lebih baik dan bermutu,

termasuk dalam pelayanan kesehatan. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan

pelayanan kesehatan pada era global akan terus berubah karena masalah kesehatan

yang dihadapi masyarakat juga terus berubah (Nursalam, 2016).

Indonesia sehat 2025 diharapkan masyarakat memiliki kemampuan

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan memperoleh jaminan

kesehatan.Pelayanan kesehatan bermutu yang dimaksud adalah pelayanan

kesehatan termasuk pelayanan kesehatan dalam keadaan darurat dan bencana,

pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat serta diselenggarakan

sesuai dengan standard dan etika profesi (Departemen Kesehatan RI, 2009).Fungsi

pelayanan di fasilitas layanan kesehatan secara bertahap perlu ditingkatkan agar

lebih berkualitas dan dapat memberikan kepuasan terhadap pasien, keluarga

(2)

tinggi.Sering kali rumah sakit diistilahkan sebagai organisasi yang padat modal,

padat sumber daya manusia, padat teknologi, padat ilmu pengetahuan dan padat

regulasi (Salimah, 2009).Kondisi yang demikian membuat rumah sakit

membutuhkan sistem manajemen dan pelayanan yang baik untuk bisa

berkembang menjadi institusi yang memiliki daya saing dan kepekaan terhadap

kebutuhan pasien sebagai konsumen terbesar di rumah sakit.Buruknya pelayanan

yang diberikan rumah sakit akan menimbulkan kerugian bagi rumahsakit itu

sendiri dan juga pasien. Namun sebaliknya, jika pelayanan yang diberikan

rumahsakit kepada pasien itu baik akan menguntungkan bagi pasien dan rumah

sakit.

Kepuasan adalah perasaan senang seseorang yang berasal dari

perbandingan antara kesenangan terhadap aktivitas dan suatu produk dengan

harapannya (Nursalam, 2011). Kepuasan pasien merupakan perasaan yang

dimiliki pasien timbul sebagai hasil dari kinerja layanan kesehatan setelah pasien

membandingkannya dengan apa yang diharapkan. Apabila hasil yang

dirasakannya sama atau melebihi harapannya, akan timbul perasaan puas,

sebaliknya akan timbul perasaan kecewa atau ketidakpuasan apabila hasil yang

dirasakan tidak sesuai dengan harapannya (Pohan, 2006).

Berdasarkan hal tersebut, maka sangat diperlukan adanya upaya

peningkatan kesadaran akan pentingnya membangun sistem manajemen

pelayanan dan kualitas pelayanan rumah sakit yang berfokus pada kepuasan

(3)

Parasuraman (2001 dalam Nursalam, 2016) menyatakan bahwa kepuasan pasien

dapat dilihat dari dimensi kualitas pelayanan keperawatan yaitu responsiveness

(Daya tanggap), Assurance (Jaminan), Tangibles (Bukti fisik), Empathy (empati),

Reliability (Keandalan).

Bentuk pelayanan yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di

rumah sakit adalah pelayanan keperawatan.Puas atau tidak pasien terhadap

pelayanan keperawatan merupakan salah satu indikator mutu pelayanan

keperawatan (Nursalam, 2012).Mutu pelayanan keperawatan sebagai indicator

kualitas pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi

pelayanan kesehatan di mata masyarakat. Hal ini terjadi karena keperawatan

merupakan kelompok profesi dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat

dengan penderitaan, kesakitan serta kesengsaraan yang dialami pasien dan

keluarganya. Salah satu indikator mutu dari mutu pelayanan keperawatan itu

adalah apakah pelayanan keperawatan yang diberikan itu memuaskan pasien atau

tidak (Nursalam, 2016).

Penelitian sebelumnya oleh Ayuningtiyas pada tahun 2014 dengan judul

tingkat kepuasan pasien pada pelayanan keperawatan di ruang rawat inap

flamboyan RSUD Lawang Kabupaten Malang didapatkan hasil penelitian bahwa

50% pasien puas dengan pelayanan keperawatan yang ada. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Munarwaroh (2011) di RSU Aisyiyah Dr.Sutomo, Ponorogo

dimana pasien yang merasa puas hanya sebesar 46,7% dan yang tidak puas

(4)

pelayanan keperawatan di ruang rawat inap rumah sakit islam Malahayati Medan

didapatkan hasil bahwa pasien yang merasa puas pada dimensi responsiveness

sebesar 58,3 %, assurance 58,3 %, tangibles 58,3 %, empathy 48,3 %, reliability

53,3 %.

Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi adalah rumah sakit negeri kelas B.

Rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan

subspesialis terbatas. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan rujukan dari

rumah sakit kabupaten. Survey pendahuluan yang dilakukan di RSUD dr.Pirngadi

Kota Medan di dapat jumlah data pasien rawat inap pada periode Januari-Oktober

2016 sebanyak 1.3407 pasien, pada bulan Januari sebanyak 1.404 pasien, Februari

sebanyak 1.357 pasien, Maret sebanyak 1.521 pasien, April sebanyak 1.368

pasien, Mei sebanyak 1.308 pasien, Juni sebanyak 1.297 pasien, Juli sebanyak

1.221 pasien, Agustus sebanyak 1.372 pasien, September sebanyak 1.232 pasien,

Oktober sebanyak 1.327 pasien. Wawancara yang dilakukan terhadap 2 orang

pasien yang pernah dirawat di RSUD Dr. Pirngadi kota Medan mengatakan

bahwa pelayanan keperawatan yang mereka terima tidak memuaskan. Mereka

mengemukakan bahwa sebagian perawat bersikap kurang ramah, perawat kurang

cepat saat pasien membutuhkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa perlu adanya suatu

penelitian tentang “Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Tentang Pelayanan

(5)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti merumuskan masalah

penelitian adalah “Bagaimana tingkat kepuasan pasien rawat inap tentang

pelayanan keperawatan di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan?”

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi tingkat kepuasan pasien rawat inap tentang pelayanan

keperawatan di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

1.3.2. Tujuan Khusus

Mengidentifikasi tingkat kepuasan pasien rawat inap tentang pelayanan

keperawatan berdasarkan dimensi responsiveness, assurance, tangibles, empathy,

reliability di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut

bagi rumah sakit dalam peningkatan layanan keperawatan. Peningkatan layanan

keperawatan diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan pasien sesuai harapan

pasien.

1.4.2. Manfaat Bagi Layanan Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi layanan

keperawatan bahwa peningkatan layanan keperawatan penting dalam rangka

memenuhi kebutuhan pasien, sehingga perawat harus mampu melakukan

(6)

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi masyarakat

sebagai bahan kajian pengetahuan terutama yang berkaitan di bidang pelayanan

keperawatan.Masyarakat dapat mengetahui layanan keperawatan yang ada di

rumah sakit, sehingga diharapkan masyarakat juga dapat memberikan masukan

dan saran dalam peningkatan layanan keperawatan sesuai harapan masyarakat.

1.4.4 Manfaat Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dalam menyusun

skripsi akhir kuliah dan mampu mengembangkan penelitian selanjutnya yang

Referensi

Dokumen terkait

Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Klaten Tahun Anggaran

Menurut Lerner, sebagaimana dikutip Fatmagul Bertaky 9 , menyatakan bahwa dengan demikian, cadar tidak saja merupakan simbol kelas atas, tetapi lebih penting lagi,

Getaran tanah hasil peledakan dilakukan untuk mendapatkan jumlah isian maksimal setiap lubang ledak yang berhubungan dengan jarak pengukuran dekat kawasan

Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS.. Yogyakarta:

Dari penafsiran berbagai pendapat yang dikemukakan, dapat ditarik dua kesimpulan: (1) adanya “laba” kenangan menjadi sebuah nilai tambah yang penting bagi para murid

Tulungagung. 2) Besarnya efektifitas model pembelajaran make a match efektif terhadap hasil belajar matematika materi garis dan sudut siswa kelas VII MTs Al-.. Ma’arif

Meskipun bukti empiris penelitian terdahulu menunjukkan dukungan untuk keyakinan bahwa variabel (informasi) akuntansi tersebut memiliki pengaruh terhadap risiko investasi

menggunakan model pembelajaran make a match yang terbukti dari hasil. penelitian di atas dapat menumbuhkan minat dan semangat