• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan dan Sikap Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Klien dengan Penyakit Gagal Jantung Kongesti di RSUP H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengetahuan dan Sikap Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Klien dengan Penyakit Gagal Jantung Kongesti di RSUP H. Adam Malik Medan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1.1.Latar Belakang

Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional mempunyai kesempatan paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik. Perawat memandang klien sebagai makhluk bio-psiko-sosiokultural dan spiritual yang berespon secara holistik dan unik terhadap perubahan kesehatan atau pada krisis. Perawat berusaha untuk membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari kebutuhan yang menyeluruh, antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual klien tersebut, walaupun perawat dan klien tidak mempunyai keyakinan spiritual atau kegamaan yang sama (Hamid, 2011).

(2)

Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhannya pun semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. (Hidayat, 2006).

Penyakit kardiovaskuler merupakan salah satu jenis penyakit yang saat ini banyak diteliti dan dihubungkan dengan gaya hidup seseorang. Penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Data yang diterbitkan menunjukkan bahwa sebanyak 17.3 miliar orang di dunia meninggal karena penyakit kardiovaskuler dan diperkirakan akan mencapai 23.3 miliar penderita yang meninggal pada tahun 2020. Indonesia menempati urutan nomor empat negara dengan jumlah kematian terbanyak akibat penyakit kardiovaskuler (WHO, 2013).

Perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Perawat dituntut mampu memberikan pemenuhan yang lebih pada saat pasien kritis atau menjelang ajal. (Hidayat, 2006)

(3)

cukup, Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pasien dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,527 dengan nilai signifikan sebesar 0,05.

Harapan pasien bahwa perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara holistik termasuk spiritualitas belum terpenuhi dengan optimal. Hal ini disampaikan pada suatu studi yang menyatakan ada 53% perawat bagian onkologi jarang atau tidak pernah memotivasi untuk berdoa bersama kliennya, 66% jarang atau tidak pernah membicarakan bagaimana hubungan pasien dengan Tuhan (Young, 2007).

(4)

Aspek spiritual harus diperhatikan dalam perawatan selain aspek fisik dan psikososial karena menurut beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa keyakinan spiritual berpengaruh terhadap kesehatan dan perawatan, diantaranya ; penelitian Stoll dalam Carpenito (2000), berdoa sendiri atau dengan orang terdekat dilaporkan sebagai strategi koping yang baik/positif. Melalui doa orang dapat mengekspresikan perasaan, harapan dan kepercayaanya kepada Tuhan. Perawatan spiritual yang dirasakan dapat langsung mempengaruhi kualitas penyembuhan seseorang, atau kualitas individu dan pengalaman kematian keluarga. Individu dengan tingkat spiritual yang tinggi dan baik cenderung mengalami ansietas pada tingkat yang rendah, dan beberapa pasien dengan penyakit terminal yang dipersiapkan spiritualnya dengan baik, meninggal dunia dalam keadaan damai dan tenang.

Dari data di atas menunjukkan bahwa spiritualitas sangat berkaitan dengan proses penyembuhan, dan belum optimalnya peran perawat dalam memperhatikan aspek spiritualitas dalam memberikan asuhan keperawatan membuat penelitian ini penting dieksplorasi.

(5)

1.2.Perumusan Masalah

Bagaimana pengetahuan dan sikap perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien dengan penyakit Gagal jantung kongesti di RSUP.Haji Adam Malik Medan?

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengidentifikasii pengetahuan perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien pada penyakit Gagal jantung kongesti di RSUP H. Adam Malik Medan.

1.3.2 Untuk mengidentifikasi sikap perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien pada penyakit Gagal jantung kongesti di RSUP H. Adam Malik Medan.

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1. Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan landasan konsep bagi perkembangan ilmu keperawatan atau sumber informasi bagi mahasiswa terkait dengan pengetahuan dan sikap perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien dengan penyakit gagal jantung kongesti di rumah sakit sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap perawat dalam pemenuhan kebuuhan spiritual.

1.4.2. Pelayanan Keperawatan

(6)

untuk meningkatkan pelayanan keperawatan tentang pengetahuan dan sikap perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual klien dengan penyakit gagal jantung kongesti di rumah sakit sehingga dapat melakukan pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien dnegan penyakit gagal jantung kongesti

1.4.2. Penelitian Selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses

Penelitian ini adalah tentang analisis bentuk pembuka dan penutup karangan pada surat kabar Xun Bao yang bertujuan untuk mengetahui dan menentukan bentuk

Dari pengertian di atas maka suatu pola komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam proses mengkaitkan dua komponen yaitu gambaran atau

kasundaan di sekolah dasar, (3) mayoritas peserta didik sekolah dasar sudah memiliki perilaku sebagaimana diharapkan dalam konteks nilai kasundaan berdasarkan

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara serta Dosen Tamu dari RRT yang telah banyak memberikan pengajaran dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan selama

White Beauty versi Korea Gita Gutawa adalah iklan tersebut memiliki tanda – tanda yang menyampaikan makna bahwa seorang wanita Indonesia dapat dikatakan cantik apabila memiliki

Pada siklus I, Untuk siklus I jumlah yang tuntas sebanyak 16 siswa (50%) dan yang tidak tuntas sebanyak 16 siswa (50%), sedangkan pada siklus II meningkat jumlah siswa yang

StudiTeknikInformatikaFakultasTeknologi InformasiUniversitas Kristen SatyaWacana. 2) Menerapkanteori yang sudahdiperolehselama di bangkukuliahkedalambentukperancangan receiver