BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia industri sangat cepat dan menyebabkan ketatnya
persaingan para perusahaan manufaktur. Produk berkualitas, harga yang
terjangkau, waktu dan biaya pengiriman merupakan kunci utama memenangkan
persaingan tersebut. Perusahaan juga selalu menginginkan peningkatan
produktivitas. Peningkatan produktivitas perusahaan bisa didapatkan dengan
terciptanya kelancaran proses produksi. Proses produksi yang lancar adalah proses
produksi yang efisien dan dapat mencapai target produksi yang diinginkan.
PT. Sri Intan Karplas Industry merupakan perusahaan yang memproduksi
karung goni plastik dengan bahan baku biji plastik atau polypropylene. PT. Sri
Intan Karplas Industry menerima bahan baku utama dari supplier yang kemudian
diolah menjadi produk jadi dan didistribusikan ke distribution centre yaitu Aceh,
Padang, Medan, Pekanbaru dan Siantar. Skema pendistribusian bahan baku dan
Aceh
Padang
PT. Sri Intan Karplas Industry Supplier
Medan
Pekan Baru
Vendor Pabrik
Distribution Centre
Siantar
Gambar 1.1. Skema Pendistribusian PT. Sri Intan Karplas Industry
Sistem distribusi dari supplier ke pabrik dan dari pabrik ke konsumen
merupakan hal yang sangat penting dalam mendirikan suatu perusahaan. Supplier
biji plastik pada pabrik ini sudah teratur dalam menerapkan penjadwalan karena
tidak terjadi kekurangan bahan baku pada proses produksi. Permintaan karung
goni plastik pada Aceh, Medan, Padang, Pekan Baru dan Siantar sangat tinggi,
sehingga untuk memudahkan pelayanan kepada konsumen, dibuat Distribution
Centre pada masing-masing kota tersebut. Setelah dibuat Distribution Centre pada
kota-kota tersebut, perusahaan ini mengalami kendala yaitu sering terjadi
bottleneck atau kemacetan pada sistem penyaluran dari distribution centre ke
konsumen di kota masing-masing.
Menurut George Coulouris (2012), sistem distribusi yang optimal biasanya
Sedangkan permasalahan di atas menunjukkan sistem pendistribusian dalam
perusahaan masih belum terintegrasi dari sisi transportasinya, komunikasinya,
kebutuhan permintaan masing-masing kota, jadwal produksinya sehingga dalam
pemenuhan kebutuhan produk kepada pelanggan menjadi terlambat dan otomatis
tingkat kepuasan pelanggan juga akan menurun. Contohnya ketika jumlah
kebutuhan permintaan kota Aceh sedang tinggi, Distribution Centre kota Aceh
mengalami kekurangan produk dikarenakan jadwal produksi yang tidak tetap pada
pabrik, ini berarti terjadi masalah sistem penjadwalan produksi pada pabrik. Tabel
1.1. adalah uraian data stok dan permintaan produk karung goni plastik pada 2
tahun terakhir.
Tabel 1.1. Jumlah Permintaan dan Stok Tahun 2014-2015 Periode Jumlah Permintaan Stok Gap Jan-Juni 2014 9.150.072 8.766.245 -383.827
Juli – Des 2014 9.273.666 9.032.119 -205.547
Jan-Juni 2015 9.594.528 9.887.254 292.726
Juli – Des 2015 9.703.994 9.304.573 -399.421
Sumber: PT. Sri Intan Karplas Industry
Tabel di atas menunjukkan tidak sinkronnya jumlah produksi dan jumlah
permintaan sehingga tidak terpenuhinya permintaan pelanggan. Masalah lain
adalah pemenuhan permintaan produk terhadap konsumen tidak tepat waktu, ini
dikarenakan adanya masalah pada penjadwalan distribusi pada Distrbution Centre
ke konsumen di masing-masing kota. Rekapitulasi rata-rata keterlambatan produk
Tabel 1.2. Perbandingan Lead Time dengan Kondisi Existing
Distribution Centre Lead Time Existing Keterlambatan / Gap
Aceh 2 4 -2
Padang 3 8 -5
Medan 1 3 -2
Pekan Baru 3 7 -4
Siantar 1 4 -3
Sumber: PT. Sri Intan Karplas Industry
Salah satu metode yang dapat diusulkan untuk menangani masalah
tersebut adalah Distribution Resources Planning (DRP) yang merupakan metode
perencanaan jadwal distribusi. Distribution Resources Planning merupakan
metode yang mampu merencanakan dan menjadwalkan kegiatan distribusi yang
merata sehingga keberhasilan dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan menjadi
optimal.
Metode ini pernah dilakukan pada Perusahaan Teknologi komputer yang
berlokasikan di India yang dimana dengan pemanfaatan metode DRP tidak lagi
terjadi perlambatan distribusi dan penghematan biaya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dilihat bahwa perumusan masalah
dari PT Sri Intan Karplas Industry yaitu tidak normalnya sistem penjadwalan
distribusi yang menyebabkan keterlambatan dalam pendistribusian produk di
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah
1. Untuk mencari variabel-variabel penyebab tidak normalnya sistem
distribusi pada Distribution Centre
2. Mencari jalan keluar perbaikan dari penyebab tidak normalnya kegiatan
distribusi dengan merencanakan kegiatan distribusi menggunakan metode
Distribution Resources Planning (DRP).
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Memberikan proyeksi jumlah produk yang diproduksi pada 12 periode ke
depan
2. Menentukan order quantity pada masing-masing DC untuk
mengoptimumkan jumlah pemesanan.
3. Menentukan perencanaan frekuensi pemesanan usulan
4. Menentukan safety stock pada masing-masing DC berdasarkan tingkat
pemenuhan kebutuhan distribution center.
5. Memperoleh perencanaan kegiatan distribusi dalam bentuk Distribution
Resources Planning Worksheet.
6. Mengkaji performa rantai pasok dari sistem distribusi perusahaan.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah
1. Mahasiswa mampu menggunakan dan mengaplikasikan teori dan konsep
perencanaan produksi ke dalam inti persoalan dalam suatu perusahaan
yaitu dengan pendekatan metode Distribution Resources Planning.
2. Sebagai usulan perbaikan dalam sistem perusahaan agar kegiatan produksi
perusahaan menjadi lebih optimal dan dapat meminimumkan biaya.
3. Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan
Departemen Teknik Industri USU.
1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian dilakukan pada daerah pemasaran utama yang memiliki
distribution center yaitu Aceh, Medan, Padang, Pekan Baru dan Siantar.
2. Penelitian ini hanya membahas tentang perencanaan kegiatan distribusi dari
Central Supply Facility ke setiap Distribution Centre.
3. Rentang waktu perencanaan yang akan ditinjau pada pembahasan ini adalah
untuk jangka waktu 12 bulan ke depan.
Asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah :
1. Data permintaan yang digunakan berupa data permintaan pada bulan Februari
2011-Januari 2016
2. Sistem produksi berjalan dengan lancar
3. Kapasitas penyimpanan produk tersedia