• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Perpustakaan Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Senior Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Perpustakaan Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Senior Medan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Manurung, Yuli Nur Afani. 2016. “Peran Perpustakaan Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Senior Medan”.

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Senior yang beralamat di Jl. Jamin Ginting Km. 8,5 No.13 Padang Bulan Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perpustakaan STIKes Senior dalam memenuhi Kebutuhan informasi pada mahasiswa kebidanan STIKes Senior.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna aktif perpustakaan STIKes Senior yang berjumlah 277 orang dan jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 74 orang. Pengambilan jumlah sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dan teknik sampling aksidental.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perpustakaan STIKes Senior berdasarkan aspek jenis tugas yaitu sebagian besar (51,35 %) menyatakan bahwa perpustakaan STIKes Senior telah memenuhi kebutuhan informasi. Hampir setengah (48,6 %) menyatakan bahwa dapat membantu dalam menyelesaikan tugas kuliah, sebagian besar (51,4 %) menyatakan bahwa menambah informasi atau wawasan. Berdasarkan aspek personalitas yaitu hampir setengah (48,6 %) menyatakan bahwa pengguna termotivasi untuk memanfaatkan perpustakaan melalui fasilitas dan ruangan yang nyaman, hampir setengah (41,9 %) menyatakan menerima informasi melalui teman, pustakawan maupun internet, sebagian besar (62,16 %) menyatakan sumber informasi berasal dari sumber yang jelas dan terpercaya, hampir setengah (35,13 %) menyatakan bahwa membaca bahan pustaka di tempat. Berdasarkan aspek waktu yaitu sebagian besar (66,2 %) menyatakan bahwa jam buka perpustakaan sudah sesuai, sebagian besar (54 %) menyatakan bahwa mudah dalam mencari informasi, sebagian besar (66,2 %) menyatakan bahwa pustakawan sangat proaktif, sebagian besar (71,6 %) menyatakan bahwa kurang memudahkan dalam temu/kembali bahan pustaka. Berdasarkan aspek akses yaitu setengah (50 %) menyatakan bahwa layanan internet sangat memenuhi, sebagian besar (56,8 %) menyatakan bahwa kecepatan dalam akses informasi cepat. Berdasarkan aspek sumber daya teknologi yaitu sebagian besar (66,2 %) menyatakan bahwa ketergunaan sumber daya teknologi kurang memenuhi, sebagian besar (71,6 %) menyatakan bahwa menggunakan laptop untuk akses internet di perpustakaan, dan sebagian besar (62,2 %) menyatakan bahwa perlu dilakukan penambahan sumber daya teknologi untuk akses informasi di perpustakaan.

Kata Kunci : Peran Perpustakaan, Kebutuhan Informasi

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk mengatasi masalah tersebut bengkel mobil harus memiliki sistem komputerisasi yang efesien dan efektif yaitu dengan merancang sistem informasi yang khusus

Berdirinya Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara merupakan atas Jawatan Kebudayaan Sumatera Utara sebagai tempat penyimpanan benda– benda peninggalan sejarah dan purbakala di

Masalah : Di Sekolah Menengah Kejuruan Persatuan Guru Republik Indonesia 3 (SMK PGRI 3) Walikukun Kabupaten Ngawi belum mempunyai video profile yang

9 Buku Petunjuk Museum Sumatera Utara, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Kebudayaan Museum Negeri Sumatera Utara, 1984, Medan, hlm.2.

9 Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hukum yang dilakukan dengan pendekatan pendekatan yuridis normatif, maka tipe

Dengan adanya penerimaan diri yang baik, dan pandangan yang positif terhadap dirinya menjadikan remaja tidak harus mengisi hidupnya dengan gaya hidup hedonis agar dapat diterima

Layanan angkutan laut dengan jumlah & tipe kapal besar sesuai demand, melalui jalur utama koridor tengah perairan Indonesia yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan utama ( hub ),