• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Merek Wardah (Studi Pada Mahasiswa Fisip Usu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Merek Wardah (Studi Pada Mahasiswa Fisip Usu)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) di dalam perusahaan adalah seluruh

individu mulai dari bawahan sampai dengan atasan, yang bekerja dan menjadi

anggota dalam perusahaan. Setiap perusahaan harus berusaha meningkatkan

kualitas sumber daya manusia agar para karyawan dapat menjalankan aktivitas

kerjanya dengan lebih baik dan optimal.

Menurut Wirawan (2009:1) sumber daya manusia penting karena berperan

untuk menggerakkan sumber daya lainnya guna mencapai tujuan organisasi. Di

dalam pengelolaan sumber daya manusia, apabila individu dalam organisasi dapat

berjalan efektif maka organisasi tetap berjalan efektif. Beberapa kegiatan

pengelolaan sumber daya manusia misalnya pengadaan, penilaian, perlindungan,

memotivasi karyawan, peningkatan displin, bimbingan, dan lain-lain.

Pengelolaan dan pengoptimalan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor

karyawan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan organisasi

adalah kinerja karyawannya. Kinerja merupakan kesuksesan seorang dalam

melaksanakan suatu pekerjaan, dimana kinerja merupakan hasil pencapaian

seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

Menurut Mangkunegara (2005:25) kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan

(2)

Setiap perusahaan selalu mengharapkan karyawannya mempunyai prestasi,

karena dengan memiliki karyawan yang berprestasi dapat meningkatkan kinerja

perusahaan. Dengan kata lain kelangsungan suatu perusahaan itu ditentukan oleh

kinerja karyawannya.

PT. Perkebunan Nusantara IV Medan merupakan salah satu Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang perkebunan yang

berkedudukan di Sumatera Utara. Salah satu tujuan utama PT. Perkebunan

Nusantara IV Medan adalah menjalankan usaha dan menghasilkan laba dari hasil

agribisnis perkebunan yang berkualitas untuk memberikan kepuasan bagi

pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut setiap bagian di dalam PT.

Perkebunan Nusantara IV Medan harus memberikan kontribusi dengan kinerja

yang baik.

PT. Perkebunan Nusantara IV Medan sangat membutuhkan kinerja

karyawan yang tinggi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, karena

dengan fasilitas yang memadai, hubungan harmonis sesama karyawan dan dengan

atasan, memiliki tanggung jawab yang tinggi, tujuan yang realistis, maka

produktivitas perusahaan akan meningkat. Oleh karena itu salah satunya adalah

dengan memperhatikan lingkungan kerja dan melihat karakteristik individu secara

baik.

Penilaian kinerja merupakan suatu proses yang dilakukan perusahaan

untuk mengukur kinerja karyawan. Fenomena yang terjadi pada kinerja

karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan dari tahun 2014 sampai 2016

mengalami fluktuatif atau naik turunnya kinerja karyawan. Berikut ini adalah

(3)

Tabel 1.1

Data Hasil Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Tahun 2014-2016

Data Kinerja

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

98% 100% 90% 100% 88% 100%

Sumber: PT. Pekebunan Nusantara IV Medan

Berdasarkan data hasil kinerja di atas penilaian kinerja yang diterapkan

pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan pada tahun 2015 mengalami

penurunan sebesar 8%. Selanjutnya pada tahun 2016 hasil kinerja mengalami

penurunan sebesar 2%. Penurunan kinerja tersebut dapat dilihat setiap tahunnya

mengalami penurunan dimana realisasi tidak sesuai dengan target yang ditetapkan

oleh perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.

Keberadaan manusia merupakan sumber daya yang paling istimewa,

keistimewaan yang ada pada manusia adalah satu-satunya sumber daya di dalam

perusahaan yang mempunyai pikiran, perasaan, dan karakter yang berbeda- beda.

Karakter pegawai yang berbeda-beda menjadikan pegawai mempunyai ciri khas

tersendiri sehingga membentuk suatu karakteristik individu pada pegawai.

Robbins (2006:46) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mudah

didefinisikan dan tersedia dalam berkas personalia seorang pegawai menampilkan

beberapa karakteristik individu, diantaranya yaitu usia, jenis kelamin, status

perkawinan, jumlah tanggungan, dan masa jabatan.

Karakteristik individu yang berbeda-beda pada setiap individu

menciptakan kontribusi kinerja yang berbeda juga pada perusahaan. Berdasarkan

hal itulah dapat dipastikan bahwa perusahaan memiliki kriteria tertentu mengenai

(4)

Perusahaan menyadari bahwa pegawai merupakan aset terpenting sehingga

perusahaan perlu memperhatikan keberadaannya dengan memfasilitasi kebutuhan

pegawai dalam bekerja. Selain itu perusahaan juga perlu memperhatikan

lingkungan yang ada di sekitar perusahaan. Lingkungan yang ada di sekitar

perusahaan sering disebut dengan kondisi fisik lingkungan kerja.

Kondisi lingkungan kerja yang tidak baik akan berpengaruh terhadap

kinerja karyawan karena dapat menyebabkan para karyawan mudah stres, dan

tidak semangat untuk bekerja. Sebaliknya, apabila lingkungan kerja itu baik maka

para karyawan tentunya akan semangat dalam bekerja, mudah untuk konsentrasi

sehingga pekerjaan menjadi cepat selesai sesuai dengan target.

Menurut Sedarmayati (2009:2) lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu

lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja nonfisik. Lingkungan kerja fisik

adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang

dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak

langsung.

Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori yaitu pertama,

lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan seperti komputer, kursi,

meja dan sebagainya. Kedua, lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat

juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya

sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.

Lingkungan nonfisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan

dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama

rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan. Perusahaan harus mampu

(5)

membuat para karyawan untuk tetap bekerja dengan pimpinan guna mencapai

tujuan perusahaan.

Menurut pengamatan peneliti setelah mengunjungi PT. Perkebunan

Nusantara IV Medan beberapa minggu yang lalu untuk melakukan pra-penelitian,

terdapat berbagai jenis karakter individu pada karyawan PT. Perkebunan

Nusantara IV Medan, seperti usia yang berbeda-beda mulai dari usia 20 tahun ke

atas dan usia 40 tahun ke atas. Peneliti juga melihat secara sepintas terdapat

karyawan baru, artinya masa kerjanya kurang dari lima, sedangkan ada juga

karyawan yang masa kerjanya lebih dari lima tahun. Karyawan yang masa

kerjanya lebih dari lima tahun terlihat mempunyai loyalitas kerja yang tinggi

terhadap perusahaan tersebut.

Peneliti mengamati secara sepintas mengenai kondisi lingkungan kerja.

Kondisi lingkungan kerja pada PT.Perkebunan Nusantara IV Medan belum cukup

mendukung untuk karyawan bekerja dengan nyaman. Seperti kurang tersedianya

lemari penyimpanan berkas pada tiap-tiap meja karyawan. Ketidakberadaan

lemari penyimpanan tersebut mengakibatkan bertumpuknya berkas-berkas yang

tidak tersusun rapi di sekitar meja karyawan sehingga kenyamanan dan

konsentrasi karyawan terganggu dalam bekerja.

Selain itu juga ada beberapa yang menerangkan bahwa kondisi lingkungan

kerja kurang mendukung untuk karyawan bekerja dengan nyaman seperti belum

tersedianya pengatur suhu ruangan yang cukup, luas ruang kerja yang kurang

memadai sehingga membatasi ruang gerak karyawan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nopiani tahun 2016 dengan

(6)

Pegawai TVRI Lampung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik

individu berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja, dan lingkungan kerja

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Hal ini dibuktikan dari nilai

t-hitung variabel karakteristik individu 3,809 > 1,988 t- tabel, nilai t-t-hitung

lingkungan kerja 7,669 > 1,988 t-tabel. Pada uji F variabel karakteristik individu

dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan

terhadap kinerja pada pegawai TVRI Lampung dengan nilai Fhitung (47,632) > F

tabel (3,11).

Peningkatan kinerja merupakan hal yang mutlak dan wajib dilakukan oleh

manajemen perusahaan demi mencapai tujuan perusahaan dan menjaga

kelangsungan hidup serta mempertahankan eksistensi perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Karakteristik

Individu dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan

Nusantara IV Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk

mendapatkan jawaban atas permasalahan yang ada. Dengan adanya rumusan

masalah, maka akan mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja karyawan PT.

(7)

2. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT.

Perkebunan Nusantara IV Medan?

3. Bagaimana pengaruh karakteristik kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja

karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sebuah arahan yang menjadi pedoman pada

setiap penelitian untuk menemukan jawaban atas permasalahan penelitian yang

dirumuskan. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh karaketristik individu terhadap kinerja karyawan

PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.

2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT.

Perkebunan Nusantara IV Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu dan lingkungan kerja

terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Suatu penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik itu bagi

perusahaan maupun pihak lain yang terkait. Adapun manfaat yang diharapkan

dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pemahaman peneliti

mengenai masalah yang akan diteliti terutama berkaitan dengan karakteristik

(8)

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan berupa saran dan

informasi kepada pihak manajemen perusahaan dalam mengatasi masalah

dalam kinerja karyawan khususnya pada karateristik individu dan lingkungan

kerja.

3. Bagi Program Studi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian atau referensi

Gambar

Tabel 1.1Data Hasil Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan

Referensi

Dokumen terkait

Inovasi budi daya padi yang diterapkan antara lain: (1) teknologi Jarwo Super pada lahan sawah irigasi di Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten

Setelah melalui pengolahan data diketahui bahwa indikator standar kriteria pegawai memiliki kontribusi yang baik bagi efektif tidaknya sistem mutasi pegawai yang

Pada hasil waktu komputasi dalam perhitungan jalur Traveling Salesman Problem, algoritma Greedy membutuhkan waktu komputasi yang paling sedikit dibandingkan dengan algoritma

Telah dilakukan penelitian mengenai efek pemberian sari daging buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap glukosa darah dan regenerasi sel pankreas pada

Dan hasil penelitian ini juga digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam memanfaatkan informasi akuntansi sebagai tolok ukur dalam melakukan penilaian kinerja

Dari hasil analisis penelitian ini, didapat koefisien produktivitas pekerjaan pemasangan 1m2 dinding batu bata ringan pada perumahan sederhana yaitu: Pekerja = 0,029 OH ;

Kelebihan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah melakukan analisis terhadap sistem informasi akuntansi pemberian kredit untuk meningkatkan perkreditan

UPI Singosari-Malang menggunakan formulir pesanan yang sudah bernomor urut tercetak dan dipertanggungjawabkan oleh sekertaris, hal itu sudah sesuai dengan sistem