Tema Prioritas Konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup mendukung pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan yang keberlanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana untuk mengantisipasi perubahan iklim
Penanggungjawab Menteri Negara Lingkungan Hidup
Bekerjasama Dengan Menteri Kehutanan; Menteri Kelautan dan Perikanan; Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala BPPT; Kepala LIPI; Kepala BMKG; Kepala BAKOSURTANAL; KEPALA BNPB
NO SUBSTANSI INTI/KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN INDIKATOR TAHUN 2011TARGET TAHUN 2011PAGU PELAKSANAINSTANSI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I. PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP I.1 Pengelolaan Kualitas
Air dan Kawasan Gambut
Tersedianya perangkat kebijakan pengelolaan kualitas air, ekosistem gambut dan ekosistem danau yang terpadu dan bersifat lintas K/L , antara lain Kemen PU, Kemenhut, Kementan, Pemda
% penyiapan penetapan kelas air di tingkat kabupaten/kota untuk 13 sungai-sungai prioritas dari 119 kabupaten/kota, yang terkoordinasi lintas K/L dan daerah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jumlah pembinaan
teknis pengelolaan kualitas air terhadap 119 kabupaten/kota di 13 DAS, yang terkoordinasi dengan K/L terkait, termasuk DAS Citarum secara terpadu lintas K/L
20%
% penyiapan pemetaan kesatuan hidrologi gambut yang
terkoordinasi dengan K/L terkait
40%
Jumlah provinsi
dilakukannya verifikasi karakteristik ekosistem gambut yang
terkoordinasi dengan K/L terkait
8
Tersusunnya Program dan Rencana Aksi Terpadu Pengelolaan Ekosistem 15 Danau Prioritas Berkelanjutan yang terkoordinasi dengan K/L terkait
15
Jumlah pemantauan dan evaluasi pengendalian kerusakan ekosistem situ yang terkoordinasi dengan K/L terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) I.2 Peningkatan
Konservasi dan Pengendalian
Kerusakan Hutan dan Lahan
Meningkatnya kualitas kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang terpadu dan bersifat lintas K/L, antara lain dengan
Kemenhut, BPN dan Pemda
Jumlah kebijakan konservasi dan
pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang ditetapkan/ diterbitkan (kriteria dan pedoman) yang terkoordinasi antar K/L dan daerah terkait
3 28.0 KLH
Data sebaran hotspot di 8 Provinsi rawan
kebakaran hutan dan lahan yang didiseminasi ke K/L dan daerah terkait
80%
Diterapkannya
mekanisme pencegahan kebakaran hutan dan lahan di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang
terkoordinasi antar K/L dan daerah
8
Data kondisi kerusakan hutan dan lahan pada 11 DAS prioritas dan
berpotensi rawan longsor yang
terkoordinasi antar K/L terkait
80%
Data tutupan lahan dan perubahan penggunaan lahan (land use change) melalui Program Menuju Indonesia Hijau
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jumlah provinsi
(pendekatan ekosistem) yang dipantau sesuai data potensi dan kejadian bencana
15
% rekomendasi
kebijakan konservasi an pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang diimplementasikan daerah dari jumlah propinsi yang dipantau setiap tahunnya
50%
I.3 Pengawasan dan Evaluasi
Pemanfaatan Ruang
Terlaksananya pengawasan pemanfaatan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang
berdasarkan daya dukung dan daya tampung
lingkungan yang terpadu dan bersifat lintas K/L
% penyelesaian dokumen konsep, naskah akademis, pedoman dan peraturan perundang-undangan berkaitan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 12 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L
41.70% 22.0 KLH
% penyelesaian dokumen pedoman kebijakan pengawasan pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) tampung lingkungan
[dari 5 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antark K/L % penyelesaian kajian daya dukung 4 pulau besar yang terkoordinasi antar K/L
25%
% penyelesaian kajian penyimpangan
pemanfaatan ruang dan dampaknya terhadap lingkungan kerusakan dan bencana [dari 20 lokasi yang
direncanakan] dan didiseminasi kepada K/L dan daerah terkait
25%
% penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam
perencanaan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang di kabupaten dan propinsi [dari 11
kabupaten dan 4 propinsi yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L dan daerah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) % penerapan instrumen
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di wilayah ekoregion yang
terkoordinasi antar K/L dan daerah
25%
Jumlah propinsi dilaksanakannya pengawasan dan evaluasi pemanfaatan ruang dan alih fungsi lahan/ruang dan pelaksanaan instrumen pengawasan
pemanfaatan ruang di kawasan lahan gambut, hutan dan DAS prioritas untuk menunjang pencapaian Prioritas Nasional 9 RPJMN 2010-2014
33
% PPLHD yang ditingkatkan
kapasitasnya dalam pengawasan
pemanfaatan ruang [dari 250 orang PPLHD yang direncanakan]
33%
I.4 Pengendalian Pencemaran Air
Menurunnya beban pencemar air dari industri
Jumlah industri
pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) yang dipantau
dan diawasi
Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi
220
Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi
296
Jumlah industri yang taat
terhadap peraturan LH 555 Jumlah izin pembuangan
air limbah ke laut yang dikeluarkan
20
Jumlah pedoman teknis/peraturan perundang-undangan
6
I.5 Pengendalian
Pencemaran Udara Menurunnya beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi
Jumlah industri
pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi
205 27.0 KLH
Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi
220
Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi
296
Jumlah industri yang taat
terhadap peraturan LH 555 Jumlah penurunan beban
pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi
2.50%
Jumlah pedoman teknis/peraturan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) perundang-undangan
I.6 Pengendalian Pencemaran Udara Dari Emisi dan Kebisingan
Kendaraan Bermotor
Menurunnya emisi dan kebisingan dari kendaraan di prioritas kota-kota yang dipantau
Jumlah peraturan perundangan yang ditetapkan
10 22.0 KLH
Jumlah daerah (provinsi/kota) yang difasilitasi dalam penyusunan Peraturan Daerah tentang
pengendalian pencemaran udara khususnya sumber bergerak
8
Jumlah kota yang difasilitasi dalam
penerapan pemeriksaan emisi dan perawatan kendaraan bermotor (P&P)
8
Jumlah kebijakan sektor yang difasilitasi dalam mendukung reduksi emisi (penetapan standar emisi dan kebisingan, bahan bakar, manajemen transportasi, kendaraan tidak
bermotor (NMT), uji emisi bagi kendaraan pribadi, land use planning)
2
Jumlah kota yang dievaluasi kualitas
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) udaranya
Jumlah pembinaan teknis dalam pengendalian
pencemaran sumber bergerak
5
I.7 Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Kegiatan Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas
Meningkatnya kebijakan dan penaatan pengelolaan B3 dan limbah B3 serta
meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas
Jumlah produk perumusan kebijakan dan/atau standar dan/atau pedoman pengelolaan Bahan, Berbahaya dan Beracun (B3) & limbah B3
kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas [Draft Permen LH]
1 23.0 KLH
Jumlah kegiatan pemantauan dan/atau analisis dan/ atau evaluasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas
1
Jumlah perusahaan yang mendapat pengawasan kinerja penaatan
pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan
pertambangan, energi, minyak dan gas
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jumlah daerah dan/ atau
perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas
10
Jumlah lingkup kegiatan dari seluruh ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 yang ada
4
I.8 Pengelolaan B3 dan Limbah B3
Manufaktur,
Agroindustri dan Jasa
Meningkatnya kebijakan dan pertimbangan teknis dalam pengawasan penaatan pengelolaan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan manufaktur, agroindustri dan jasa
Jumlah kebijakan, pedoman teknis yang diterapkan dalam Pengelolaan Limbah B3 pada kegiatan
manufaktur dan agroindustri [dalam bentuk pedoman]
2 24.0 KLH
Jumlah pengawasan kinerja industri yang dilakukan pembinaan dan pengawasan
516
Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan manufaktur agroindustri dan jasa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jumlah lingkup kegiatan
dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional
pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada)
4
I.9 Administrasi
Pengelolaan B3 dan Limbah B3
Meningkatnya penaatan pengelolaan bahan dan limbah B3
Jumlah kebijakan/ pedoman/ standar/ data base yang dihasilkan dalam rangka kegiatan administrasi pengelolaan B3 & limbah B3 [Permen LH dan pedoman]
3 19
.0 KLH
Jumlah registrasi B3 dan rekomendasi, ijin dan notifikasi pengelolaan limbah B3
1,000
Jumlah provinsi yang mendapat bimbingan teknis administrasi pengelolaan B3 & limbah B3
33
Jumlah kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan internasional yang ada)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) I.10 Penanganan Kasus
Lingkungan
Meningkatnya kualitas penanganan kasus
lingkungan
% pengaduan masyarakat yang dikelola melalui
penerimaan, penelaahan dan klasifikasi,
penerusan kepada pihak terkait yang berwenang, atau ditangani langsung
100% 20.0 KLH
% dugaan tindak pidana LH yang ditindaklanjuti melalui proses
penyelidikan dan penyidikan (pulbaket) sampai proses
pengadilan [perkiraan 100 kasus per tahun]
85%
% penanganan kasus perdata LH yang ditindaklanjuti secara perdata di dalam maupun di luar
pengadilan [perkiraan 100 kasus per tahun]
85%
Jumlah kasus lingkungan yang terevaluasi dan tereksaminasi
4
I.11 Peningkatan
Instrumen Ekonomi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Meningkatkan kualitas kebijakan insentif dan pendanaan lingkungan dalam pengelolaan
% telaahan teknis diterima menjadi rekomendasi teknis insentif untuk peningkatan
pengelolaan LH (90-100 proposal UMKM yang diajukan per tahun)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) lingkungan
hidup
%jumlah UMKM yang melaksanakan
peningkatan kualitas LH dengan kebijakan insentif melalu K/L atau Pemda terkait
80%
% Jumlah pemantauan terhadap UMKM yang telah mendapat insentif
80%
II PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA II.1 Pengelolaan
Metorologi Publik BMKG
Meningkatnya pelayanan data dan informasi meteorologi publik serta peringatan dini cuaca ekstrim
Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi meteorologi publik
60% 215.05 BMKG
Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi potensi kebakaran hutan
60%
Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi cuaca ekstrim
60%
II.2 Pengelolaan Gempa Bumi dan Tsunami BMKG
Tersedianya kebijakan teknis dalam
Kesinambungan (sustainabilitas) Ina-TEWS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) penanganan
penyediaan informasi gempa bumi dan tsunami
Kesinambungan sistem pengamatan di bidang gempabumi dan tsunami
90%
Kesinambungan sistem analisa data di bidang gempabumi dan tsunami
90%
II.3 Pengelolaan Iklim Agroklimat dan Iklim Maritim BMKG
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan data dan informasi di bidang iklim agroklimat dan iklim maritim
Jumlah pelayanan informasi perubahan iklim dan kualitas udara
85% 25.51 BMKG
Persentase pengguna informasi perubahan iklim dan kualitas udara
80%
III PROGRAM PENINGKATAN FUNGSI DAN DAYA DUKUNG DAS BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT III.1 Penyelenggaraan
Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas
berkurangnya lahan kritis melalui
rehabilitasi dan reklamasi hutan
Fasilitasi dan
pelaksanaan rehabilitasi hutan pada DAS prioritas seluas 800.000 ha.
320.000 Ha 1,541.5 Kemenhut
Fasilitasi rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 500.000 ha.
200.000 Ha
Fasilitasi
pengembangan hutan kota seluas 5000 ha.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Fasilitasi rehabilitasi
hutan mangrove,
gambut dan rawa seluas 295.000 ha
120.000 Ha
III.2 Pengembangan
Perhutanan Sosial meningkatnyapengelolaan hutan melalui pemberdayaan masyarakat
Fasilitasi penetapan areal kerja pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta ha
800.000 Ha 1,240.4 Kemenhut
Fasilitasi 500
kelompok/unit ijin usaha pengelolaan HKm
200 Klpk
Fasilitasi 50 unit
kemitraan usaha HKm 20 Unit Fasilitasi dukungan
kelembagaan ketahanan pangan di 32 provinsi
8 Prov
Fasilitasi pembangunan hutan rakyat Kemitraan untuk bahan baku kayu industri pertukangan seluas 250.000 Ha
100.000 Ha
Fasilitasi pembentukan dan berfungsinya sentra HHBK Unggulan di 30 kabupaten
12 Kab
Areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha
200.000 Ha
III.3 Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan DAS
Terselenggarany a pengelolaan DAS secara terpadu pada DAS priorutas
Rencana pengelolaan DAS terpadu di 108 DAS prioritas
44 DAS 140.3 Kemenhut
Terbangunnya base line data pengelolaan DAS di 36 BPDAS
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Tersedianya data dan
peta lahan kritis di 36 BPDAS
14 BPDAS
IV PROGRAM KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PERLINDUNGAN HUTAN IV.1 Pengendalian
kebakaran hutan Meningkatkansistem pencegahan pemadaman, penanggulangan , dampak kebakaran hutan dan lahan
Hotspot di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi berkurang 20% setiap tahun.
36% 275.0 Kemenhut
Luas kawasan hutan yang terbakar ditekan hingga 50%
dibandingkan kondisi tahun 2008
20%
Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bahaya kebakaran hutan di 30 DAOPS
12 DAOPS
V PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT, PESISIR, DAN PULAU-PULAU KECIL V.1 Pengelolaan dan
Pengembangan Konservasi Kawasan dan Jenis
Terkelolanya kawasan ekosistem terumbu karang, lamun,
mangrove dan jenis biota perairan yang terancam punah
kawasan konservasi laut dan kawasan konservasi perairan tawar dan payau yang dikelola secara berkelanjutan
900 ribu ha 109.8 KemenKP
Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) V.2 Pendayagunaan
Pesisir dan Lautan
Terkelolanya Kawasan minapolitan yang tahan terhadap ancaman kerusakan dan mempunyai infrastruktur dasar, serta 3 produk kelautan
Jumlah luasan kawasan pesisir rusak yang pulih kembali.
1.000 ha 53.7 KemenKP
Jumlah ragam dan volume produk kelautan yang dikembangkan pada kawasan pesisir dan lautan.
- BMKT 3 kapal
- Garam 100 ribu ton
- Deep sea water 500 ribu liter VI PROGRAM PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
VI. 1
Peningkatan Operasional
Pengawasan Sumber Daya Perikanan
Meningkatnya usaha perikanan yang sesuai ketentuan
Jumlah usaha
penangkapan ikan di wilayah bagian barat yang sesuai ketentuan
880 kapal 28.0 KemenKP
Jumlah usaha
penangkapan ikan di wilayah bagian timur yang sesuai ketentuan
563 kapal
VI.
2 Peningkatan Operasional
Pengawasan Sumber Daya Kelautan
Meningkatnya wilayah perairan Indonesia yang bebas kegiatan ilegal dan merusak
Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan perusakan ekosistem perairan
9 wilayah 15.0 KemenKP
Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan pencemaran
14 wilayah perairan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) VII.
1
Penelitian dan
Pengembangan IPTEK Kewilayahan,
Dinamika dan Sumber Daya
Nonhayati Pesisir dan Laut
Wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang
teridentifikasi potensi, karakteristik, kebutuhan konservasi SDNHL dan fenomena alamnya serta jumlah
rekomendasi pengelolaan dan model
pemanfaatannya .
Jumlah rekomendasi pengelolaan dan model pemanfaatannya, serta Jumlah paket data terkait dengan fenomena alam dan sumber daya non hayati di wilayah pesisir ,laut, serta pulau-pulau kecil
Rekomendasi dan/atau model pemanfaatan: 3
50.0 KemenKP
1paket data terkait fenomena alam
laut, 5 paket data terkait SDNH, pesisir,
dan laut
VIII PROGRAM PENELITIAN, PENGUASAAN, DAN PEMANFAATAN IPTEK VIII.
1
Penelitian Oceanografi
Panduan dan sosialisasi kesiapsiagaan masyarakat pesisir
paket 2 4.0 LIPI
Pengembangan Sistem Informasi dan penelitian Kerusakan terumbu karang
Paket informasi dasar 3 26.0
VIII.
2 Penelitian Geoteknologi Dokumen ilmiah kontribusi Indonesia untuk perubahan iklim
Paket pengumpulan data 2.0 LIPI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) VIII.
3
Pengembangan Konservasi Tumbuhan Indonesia-Kebun Raya Bogor
Konservasi ex-situ dalam bentuk kebun raya daerah
kebun raya (paket kawasan)
2 5.0 LIPI
IX PROGRAM SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL IX.
1
Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan.
Tersusunnya kebijakan
pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan serta
meningkatnya cakupan peta dasar kelautan dan
kedirgantaraan.
Peta Resmi tingkat peringatan tsunami
2 0.3 BAKOSURTANAL
IX. 2
Peningkatan Ketersediaan Data Dan Informasi Survei Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Matra Darat.
Tersedianya data dan
informasi spasial SDA dan LH tematik matra darat.
Jumlah NLP produk inventarisasi, neraca, kebencanaan, kajian aplikasi tekno surta, remote sensing,
dinamika geografis dan kajian wilayah, SDA dan LH matra darat yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional.
50 5.6 BAKOSURTANAL
Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik SDA dan LH matra darat.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) IX.
3
Peningkatan Ketersediaan Data dan Informasi Survei Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Matra Laut.
Tersedianya data dan
informasi spasial SDA dan LH tematik matra laut.
Jumlah produk
inventarisasi, neraca, kajian aplikasi tekno surta , remote
sensing/GIS, dinamika geografis SDA dan kajian wilayah LH matra laut yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional
18 NLP(@5 tema) dan 4
dok
8.2 BAKOSURTANAL
Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik SDA dan LH matra laut
33 Prov, 6 K/L 2.3
IX. 4
Penyusunan Atlas Sumberdaya dan Kajian
Pengembangan Wilayah
Tersedianya data dan informasi atlas serta kajian pengembangan wilayah.
Jumlah dokumen kajian model spasial dinamis serta difusi, diseminasi atlas dan kajian
pengembangan wilayah.
2 16.2 BAKOSURTANAL
Jumlah daerah (propinsi dan kabupaten) untuk pelaksanaan akses, utilitas data dan informasi atlas
sumberdaya dan kajian pengembangan wilayah.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) IX.
5
Pembangunan Data Dan Informasi Geodesi Dan Geodinamika.
Tersusunnya rancangan rumusan
kebijakan teknis, rencana dan program di bidang
pembangunan data dan informasi geodesi dan geodinamika.
Jumlah stasiun tetap GPS dan perawatan sistem
90 9.0 BAKOSURTANAL
X PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA X.1 Penyiapan peralatan
dan logistik dikawasan rawan bencana
Pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan
Terlaksananya
Pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan (Provinsi & kab/Kota)
17 25.46 BNPB
Pendistribusian peralatan kebencanaan pada daerah bencana
Terlaksananya pendistribusian
peralatan kebencanaan
pada daerah bencana V 0
X.2 Kesiapasiagaan dalam menghadapi bencana
Terlaksananya pendampingan dalam
penyusunan rencana kontijensi
Jumlah rencana
kontijensi yang tersusun
5 429.88 BNPB
Terlaksananya kesiapsiagaan dengan pemantapan satuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Terlaksananya
pengadaan peralatan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana
Tersedianya peralatan kesiapsiagaan bencana
1
X.3 Tanggap darurat di daerah terkena bencana
Koordinasi dan pelaksanaan penanganan tanggap darurat dipusat dan daerah
Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan
penanganan tanggap darurat dipusat dan daerah
80 23. 64
XI PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL XI.
1
Penguatan Kebijakan Iptek dan Dukungan Litbang untuk
Penurunan Emisi gas CO2
Kebijakan dukungan litbang untuk penu-runan emisi gas CO2 dan adaptasi perubahan iklim
Jumlah kebijakan 5 10.0 KRT
Jumlah riset bersama 5
XI. 2
Pendayagunaan Teknologi dan Pengembangan Kapasitas Untuk Mitigasi Bencana
Kebijakan pendaya-gunaan teknologi
mitigasi bencana
Jumlah kebijakan 1 10.0 KRT
XII PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
XII.
1 Teknologi Pengendalian dan Mitigasi Dampak Pemanasan Global
Termanfaatkann ya neraca karbon dan rekomendasi
Rekomendasi kebijakan pengurangan emisi dan peningkatan carbon sink dan Pilot plant
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) penurunan
carbon pada sektor pertanian, kehutanan, lahan basah. Model fisik kolamkultur penyerap CO2, Penyempurnaan dan pengujian peralatan produksi flare