• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

I.L-143

PRIORITAS LAINNYA

PROGRAM AKSI BIDANG BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

Tema Prioritas

-

Penanggungjawab

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Bekerjasama dengan

-

NO KEGIATAN PRIORITAS SUBSTANSI INTI/ SASARAN INDIKATOR TAHUN 2011 TARGET PAGU TAHUN 2011 INSTANSI PELAKSANA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

I PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPHAN

I.1 Penelitian dan

pengembangan alat peralatan pertahanan

Terwujudnya model dan/atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang sesuai kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri

Persentase prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang mampu dikembangkan secara mandiri

3 Paket 3,4 Kemhan

Prototype/desain alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut, dan matra udara yang dikembangkan secara kerjasama Public Private berbasis kompetisi

2 Paket 2,0

II PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTAHANAN

II.2 Refocusing, intensifikasi dan

kolaborasi R & D Terwujudnya model dan/atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, laut, dan udara yang sesuai dengan kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri

Jumlah model dan /atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, laut, dan udara yang sesuai dengan kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri

30% - Kemhan

II.3 Produksi Alutsista Industri

dalam negeri Meningkatnya produksi Alutsista industri dalam negeri Kapasitas jumlah produksi Alutsista industri dalam negeri yang direalisasikan 24% 1.500,0 Kemhan

III PROGRAM PENGGUNAAN KEKUATAN PERTAHANAN INTEGRATIF

III.1 Operasi Militer Selain Perang

(2)

I.L-144

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

III.2 Ops Gaktib dan Ops Yustisi. Meningkatnya kondisi ketertiban di

daerah rawan. Prosentase kualitas dan kuantitas operasi Gaktib. 44% 18,3 Mabes TNI

III.3 Operasi intelijen Strategis Dapat ditangkalnya ATHG pertahanan

negara. Prosentase kualitas dan kuantitas data intelijen dan pengamanan yang dibutukan 44% 31,8 Mabes TNI

IV PROGRAM DUKUNGAN KESIAPAN MATRA DARAT

IV.1 Penyelenggaraan Intelijen dan

Pengamanan Matra Darat Kesiapan kekuatan dan kemampuan matra darat Persentase kecukupan Operasi Pengamanan Personel, Material dan Dokumen serta Efektifitas dan Efesiensi Deteksi Dini

40% 105.88 TNI AD

V PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BIN

V.1 Kegiatan Penyelenggaraan Dukungan Administrasi Operasi Intelijen

Terselenggaranya dukungan

administrasi operasi intelijen Jumlah anggaran yang tersedia Terlaksananya dukungan pelaksanaan intelijen anti- 30% 129 BIN

terorisme 90% 30

VI PROGRAM PENGEMBANGAN PENYELIDIKAN, PENGAMANAN, DAN PENGGALANGAN KEAMANAN NEGARA

VI.1 Kegiatan Operasi Intelijen

Dalam Negeri Meningkatnya pelaksanaan penyelidikan beraspek dalam negeri Rasio kecukupan personil daerah terhadap jumlah kabupaten/kota : Jumlah Tambahan pembangunan pos intelijen kabupaten-kota

30% : 20

Kab-Kot 227,8 BIN

VII PROGRAM PENGEMBANGAN PERSANDIAN NASIONAL

VII.1 Pengkajian dan pengembangan peralatan sandi

Tersedianya kajian pengembangan

peralatan sandi Jumlah hasil pengkajian dan pengembangan peralatan sandi (paket) 1 4,97 Lemsaneg

Prorotype peralatan sandi nasional/uji coba/reverse

engineering 2

VIII PROGRAM PENINGKATAN SARANA PRASARANA POLRI

VIII.1 Pengembangan Alut Kepolisian Produksi Dalam Negeri

Meningkatkan kemandirian Alut Polri

produksi dalam negeri Jumlah dan jenis peralatan utama dan peralatan teknis Polri produksi dalam negeri yang memenuhi standar keamanan internasional.

(3)

I.L-145

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

IX PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KEPOLISIAN

IX.1 Pembuatan Prototype Pilot project kerjasama litbang alut dan piranti lunak kebijakan dengan industry nasional dan perguruan tinggi serta lembaga penelitian

Jumlah Prototype alat yang dihasilkan/diuji 3 Prototype 5 Polri

X PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KEAMANAN

X.1 Pembinaan forum kemitraan

Polisi dan Masyarakat Meningkatnya jumlah forum kemitraan Polisi dan msyarakat Jumlah Forum Kemitraan Polmas (orang) : Jumlah Komunitas / Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat yang berpartisipasi aktif

45100 : 50

Polres 58,92 Polri

Pelaksanaan pembinaan kemitraan dalam rangka

pencegahan TKI bermasalah/TKIB 4 Polda 2

XI PROGRAM PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA

XI.1 Penindakan Tindak Pidana

Terorisme Meningkatnya penyelesaian penangnanan perkara Terorisme Clerance Rate Tindak Pidana Terorisme tingkat Nasional 100% 11,50 Polri

XII PROGRAM PEMBINAAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

XII.1 Pengembangan nilai-nilai

kebangsaan Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan fasilitasi pengembangan nilai-nilai kebangsaan

Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan 1 Modul

wawasan kebangsaanl

8,9 Kemendagri

Jumlah forum sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan

untuk pemuda, perempuan, aparatur pemerintah 15 kali

XIII PROGRAM PENINGKATAN KOORDINASI BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

XIII.1 Koordinasi penanganan kejahatan transnasional dan terorisme

Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Penanganan Kejahatan Transnasional dan Terorisme

Jumlah Rakor Urusan Kejahatan Transnasional dan

Terorisme 12 kali 1,9 KEMENKO POLHUKAM

Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 kali

(4)

I.L-146

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

(BNPT) dan beroperasinya BNPT Terlaksananya koordinasi dan konsolidasi penanganan terorisme dan terbiayainya operasional BNPT 40,0

XIII.2 Kegiatan Koordinasi

Wawasan Kebangsaan Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Wawasan Kebangsaan Jumlah Rakor Wawasan Kebangsaan 12 kali 0,573

Jumlah pemantauan dan evaluasi 4 kali

XIV PROGRAM PENINGKATAN PERAN DAN DIPLOMASI INDONESIA DI BIDANG MULTILATERAL

XIV.1 Kerjasama Multilateral terkait Isu Keamanan Internasional, Senjata Pemusnah Massal dan Senjata Konvensional, Penanggulangan Kejahatan Lintas Negara dan Terorisme

Terlaksananya partisipasi Indonesia

dalam forum kerja sama multilateral Jumlah prakarsa Indonesia untuk mendorong reformasi Dewan Keamanan PBB. 4 kali prakarsa 4,72 Kemenlu

Jumlah koordinasi teknis 25 kali

Jumlah posisi pemri yang disampaikan dalam sidang internasional

8 posisi Jumlah partisipasi Indonesia pada sidang internasional

yang dihadiri

7 kali Jumlah penyelenggaraan pertemuan internasional

(Indonesia sebagai tuan rumah)

2 kali

XV. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KEPROTOKOLAN DAN KEKONSULERAN

XV.1 Peningkatan perlindungan dan pelayanan WNI/BHI di Luar Negeri

Terlaksananya pelayanan dan

perlindungan WNI/BHI Jumlah citizen services yang diperkuat Jumlah pertemuan dengan negara sahabat terkait 26 108,19 Kemenlu

perlindungan WNI/BHI dengan negara lain 5

Tersedianya database mengenai penyebaran WNI

terdaftar di seluruh perwakilan di luar negeri 26

Jumlah WNI/TKI yang memperoleh fasilitas di

(5)

I.L-147

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Jumlah WNI/TKI yang direpatriasi 6500

Jumlah WNI/TKI yang dideportasi 9608

Prosentase pemberian bantuan hukum (advokasi dan

lawyer) bagi WNI terutama tenaga kerja wanita 29,17% Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pelayanan dan

perlindungan WNI/TKI 26

Jumlah sosialisasi untuk PJTKI tentang pelayanan dan

perlindungan WNI di luar negeri 3

Jumlah koordinasi dengan instansi terkait baik di dalam maupun di luar negeri

65 Jumlah kota yang menjadi program diseminasi

perlindungan WNI melalui media elektronik

20 Jumlah tayangan iklan tentang pelayanan dan

perlindungan WNI/BHI di luar negeri 10

XVI PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL

XVI.1 Peningkatan dukungan teknologi bagi pemberdayaan industri strategis bidang pertahanan

Kebijakan dukungan teknologi untuk

revitalisasi industri pertahanan Jumlah kebijakan Jumlah kegiatan bersama hasil koordinasi dan sinkronisasi 1 1 5,0 KRT

XVII PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

XVII.1 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan

Pengembangan prototipe sistem PUNA tipe jangkauan jarak menengah dengan telemetery, control & command (TCC)

Jumlah Prototipe PUNA Alap-Alap 2 1,5 BPPT

HAKI 1

Panjang Jangkauan autonomous 200 km

Produksi massal PUNA Sriti yang diproduksi mitra industri 1

XVIII PROGRAM PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAM

XVIII.1 Kegiatan kerjasama HAM Peningkatan kerjasama dalam dan luar

(6)

I.L-148

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

harmonisasi rancangan peraturan perundang-undangan dalam perspektif HAM serta Naskah Akademik instrument HAM internasional

Jumlah analisis laporan pelaksanaan instrument HAM Internasional dan NAskah Akademik instrument HAM Internasional

6 Inst. HAM Internasional dan

2 N.A. Jumlah kerjasama luar negeri dalam rangka pemajuan

HAM 14

Jumlah kerjasama dalam negeri dalam rangka

implementasi HAM/RAN HAM 50

XVIII.2 Kegiatan Penguatan HAM Presentasi KL pemerintah propinsi dan kabupaten/kotamadya telah mengikuti pelatihan HAM

Jumlah program, bahan dan tenaga pembelajaran HAM 5 2,6 Kemenhukham

Jumlah K/L, pemprov, pemkab, dan pemkot di wilayah I, II

dan III telah melaksanakan HAM 75 instansi/2.250 otang

XVIII.3 Kegiatan Diseminasi HAM Meningkatnya Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi dan

Kabupaten/Kota yang telah memperoleh diseminasi HAM

Jumlah K/L atau daerah yang telah melaksanakan RAN

HAM 34 kab/kota 1,4 Kemenhukham

Jumlah penyuluh HAM 90 penyuluh

Jumlah evaluasi dan pengembangan diseminasi HAM 34 kab/kota XVIII.4 Kegiatan Informasi HAM Informasi yang dapat diakses dari K/L,

Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang HAM

Jumlah data HAM yang diolah dari K/L Provinsi dan

Kabupaten/Kota 156 1,3 Kemenhukham

Jumlah evaluasi dan laporan tentang HAM 156

Jumlah akses jalur informasi HAM melalui penyediaan

koneksi internet 156

Jumlah layanan informasi melalui media cetak dan

elektronik 156

XIX PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR MAHKAMAH AGUNG

XIX.1 Peningkatan Profesionalitas Tenaga Teknis Peradilan dan Aparatur Peradilan

Tersedianya sumber daya aparatur hukum yang professional dan kompeten dalam melaksanakan penyelenggaraan peradilan

Jumlah SDM mendapatkan pelatihan teknis peradilan yang

memenuhi standar kompetensi, tugas dan kinerja 913 25,3 MA-RI

Jmlh pelatihan bagi hakim/hakim adhoc dan tenaga teknis

lainnya mengenai tipikor, asset recovery dll 2402

Jumlah kurikulum, silabus, materi ajar yang dikembangkan

(7)

I.L-149

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Jumlah pengembangan sistem diklat yang terhubung dengan sistem rekruitmen, sistim pengawasan dan sistim karir bagi hakim dan aparatur peradilan

1 pkt

XX PROGRAM PENYELESAIAN PERKARA MAHKAMAH AGUNG

XX.1 Percepatan peningkatan

penyelesaian perkara Terselesaikannya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel

• Jumlah penyelesaian perkara termasuk perkara-perkara yg menarik perhatian masyarakat (KKN, HAM) • Jumlah penyelesaian minutasi perkara yg tepat waktu. • Terselenggaranya pengelolaan informasi administrasi

perkara secara akurat, efektif dan efisien

10200 pkr 29,1 MA-RI

XXI PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN UMUM

XXI.1 Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara • Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yg sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Umum

• Jumlah penyelesaian perkara yg kurang dari 6 bulan

12.203 pkr bdg 213.013 pkr tk.1 3.646.825 pkr tipiring

53,5 MA-RI

Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi

yang lengkap dan tepat waktu 5.321 pkr

XXI.2 Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Pertama

Penyelesaian perkara pidana bagi

Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan Jumlah Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Pertama 347 satker 34,6 MA-RI Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi masyarakat

miskin dan terpinggirkan 1 naskah

Jumlah penyelenggaraan Zitting Plaatz untuk menjangkau

lapisan masyarakat yang miskin dan terpinggirkan 6 kali

XXII PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN AGAMA

XXII.1 Peningkatan Manajemen Peradilan Agama

Peningkatan penyelesaian dan

penanganan perkara Jumlah penyelesaian administrasi perkara di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Agama 92.416 pkr 10,5 MA-RI Jumlah Penyelesaian Administrasi Perkara yang kurang

(8)

I.L-150

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan

Kesyariahan yang lengkap dan tepat waktu 490 pkr

XXII.2 Penyediaan dana bantuan

hukum di Pengadilan Agama Penyelesaian perkara peradilan agama bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

Penyediaan dana untuk penyelesaian perkara prodeo di

Pengadilan Tingkat Pertama 292 satker 11,8 MA-RI

Jumlah penyelenggaraan sidang keliling 61 satker

Jumlah bantuan konsultasi dan penyusunan gugatan bagi

masyarakat tidak mampu 240 satker

XXIII PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN MILITER DAN TUN

XXIII.1 Peningkatan Manajemen

Peradilan Militer Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara • Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Peradilan Militer • Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6

(enam) bulan

• Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu

• Jumlah standar tenaga teknis yang disusun • Jumlah tenaga teknis yang mengikuti bimbingan

teknis

• Prosentase pemenuhan tenaga teknis sesuai kebutuhan

• Prosentase ketersediaan data dan arsip tenga teknis peradilan Militer

3.500 pkr 3,0 MA-RI

XXIII.2 Peningkatan Manajemen

Peradilan TUN Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara • Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Peradilan TUN • Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6

(enam) bulan

• Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu

• Jumlah standar tenaga teknis yang disusun • Jumlah tenaga teknis yang mengikuti bimbingan

(9)

I.L-151

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

teknis

• Prosentase pemenuhan tenaga teknis sesuai kebutuhan

• Prosentase ketersediaan data dan arsip tenga teknis peradilan TUN

XXIII.3 Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Militer dan TUN

Penyelesaian perkara peradilan Militer dan TUN di wilayah yang belum terjangkau peradilan Militer dan TUN

Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi masyarakat di

wilayah yang belum terjangkau peradilan TUN 127 pkr 0,127 MA-RI

Jumlah wilayah operasionalisasi hakim terbang dalam

penyelesaian perkara TUN 23 satker

XXIV PROGRAM PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PERKARA PIDANA KHUSUS, PELANGGARAN HAM YANG DAN PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI

XXIV.1 Penanganan Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Korupsi

Meningkatnya penyelesaian perkara pidana khusus, tindak pidana korupsi dan pelanggaran HAM yang berat secara cepat, tepat dan akuntabel.

Jumlah Penyelidikan dan Penyidikan perkara tindak pidana

Korupsi yang diselesaikan 100 pkr 10,037 Kejagung

XXIV.2 Penanganan Pelanggaran

HAM yang Berat Meningkatnya penyelesaian Pelanggaran HAM yang Berat Jumlah penyidikan perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan 5 pkr 0,46 Kejagung Jumlah perkara pelanggaran HAM yang berat yang

diselesaikan dalam tahap Penuntutan

Jumlah Pra penyidikan perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan

Jumlah Pra Penuntutan perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan

Jumlah Pengendalian penggunaan upaya hukum, grasi dan pelaksanaan eksekusi dan eksaminasi yang diberikan untuk perkara pelanggaran HAM yang berat.

XXIV.3 Peningkatan Pra Penuntutan

(10)

I.L-152

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

secara cepat, tepat dan akuntabel. Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan.

Jumlah perkara tindak pidana khusus yang diselesaikan

dalam tahap Pra Penuntutan. 45 pkr

Jumlah perkara tindak pidana khusus yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan

XXIV.4 Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Khusus Lainnya di Kejati, Kejari dan Cabjari

Meningkatnya penyelesaian perkara pidana khusus, dan tindak pidana korupsi secara cepat, tepat dan akuntabel yang dilaksanakan oleh jajaran Kejaksaan di daerah.

Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan

oleh Kejati, Kejari dan Cabjari 1.445 pkr 158,057 Kejaksaan RI

Jumlah perkara tindak pidana khusus (yang diselesaikan

oleh Kejati, Kejari dan Cabjari. 500 pkr

XXV PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEJAKSAAN RI

XXV.1 Pelayanan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan dan Kerjasama Hukum

Meningkatnya Pemberian pertimbangan hukum kepada satuan organisasi Kejaksaan dan instansi pemerintah, serta turut melakukan penelaahan dan penyusunan perumusan peraturan perundang-undangan dan pembinaan hubungan dengan lembaga negara, lembaga pemerintah dan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri.

Jumlah kerja sama hukum sebagai implementasi MLA dalam rangka pengembalian terdakwa/tersangka dan asset negara hasil tindak pidana korupsi yang disembunyikan di luar negeri.

1 laporan 2,5 Kejagung

Jumlah rancangan peraturan perundang-undangan yang

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Senin tanggal Enam Bulan November Tahun Dua Ribu Tujuh Belas, pukul 10.00 s/d 11.00 Wita, Pokja Konstruksi III Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa

Dari keseluruhan aspek penilaian tersebut diibaratkan bahwa semua pegawai memiliki tingkat kemampuan dan latar belakang yang sesuai dengan tuntutan kerja

Pada pertemuan pertama terdapat 6 kelompok dimana terdapat 4 hingga 5 siswa dari masing-masing kelompok, pada pertemuan pertama karena masih proses adaptasi

Tabel 2.3 Jumlah Mata Air, Debit Rerata Tahunan dan Volume Tahunan di Wilayah Sungai UPT PSDAW di Provinsi Jawa Timur tahun 2012

Pembangunan konstruksi dengan menggunakan beton bertulang merupakan jenis konstruksi yang paling banyak digunakan karena mudah dalam mendapatkan material dan

Karena keterbatasan SDI yang ahli di bidang perbankan syariah, menyebabkan bank syariah merekrut tenaga-tenaga yang kurang ahli di bidang perbankan syariah, terutama di SDI

Penelitian ini fokus pada analisis strategi internet marketing butik online di Surabaya melalui media sosial Instagram.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

1) Bagi guru penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan model