• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Pemanfaatan Tenaga Listrik Pumped Storage Sebagai Penunjang Infrastruktur Geopark Danau Toba Kabupaten Samosir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Pemanfaatan Tenaga Listrik Pumped Storage Sebagai Penunjang Infrastruktur Geopark Danau Toba Kabupaten Samosir"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

2.1 Dasar Hukum Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Banyak perusahaan swasta telah memulai usaha di bidang pembangkitan atau lebih dikenal dengan IPP ( Independent Power Producers ), salah satunya dalam pengembangan PLTA. Hal tersebut didorong karena adanya Permen ESDM (Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral) No. 04 tahun 2012 di mana tertulis pada pasal 1 bahwa, “PT. PLN (Persero) wajib membeli tenaga listrik dari pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi terbarukan skala kecil dan menengah dengan kapasitas sampai dengan 10 MW atau kelebihan tenaga listrik (excess power ) dari badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan usaha swasta, koperasi dan swadaya masyarakat guna memperkuat sistem penyediaan energi setempat”. Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber daya yang tidak akan habis dan tidak terbatas, contohnya energi angin, matahari, tenaga air, dan sampah. Maka dari itu Pembangkit Listrik Tenaga Pompa ( Pumped Storage ) adalah sebuah tipe khusus dari pembangkit listrik

konvensional. Dimana keistimewaan dari pembangkit listrik ini terletak pada

keadaannya apabila pembangkit demikian tidak memproduksi tenaga listrik, maka

dapat dipergunakan sebagai stasiun pompa yang memompa air dari waduk bawah

ke waduk atas saat cadangan air tinggi, lalu dijatuhkan menuju turbin dan turbin

(2)

2.2 Kelebihan dan Kekurangan PLTA Kelebihan dari PLTA adalah sebagai berikut:

a) Mengunakan sumber daya yang terbarukan ( renewable energy ) b) Relatif tidak menimbulkan kerusakan lingkungan

c) Tidak memerlukan bahan bakar

d) Operasi dan perawatannya relatif lebih mudah

e) Pengembangan suatu PLTA dengan memanfaatkan aliran air danau akan memberikan manfaat atau keuntungan dari segi lainnya, seperti pariwisata, perikanan, persediaan air bersih, irigasi, dan pengendalian banjir.

f) Turbin PLTA dapat dioperasikan atau dihentikan pengoperasiannya setiap saat. Hal yang tidak dapat dilakukan pada pembangkit lain karena akan mengakibatkan pemborosan dalam pemakaian bahan bakar.

g) Dengan kemampuannya untuk melepaskan dan memikul beban, PLTA dapat difungsikan sebagai cadangan yang dapat diandalkan pada sistem kelistrikan terpadu antara PLTA, PLTU, PLTN, dan lain-lain.

h) Air yang digunakan tidak hilang, melainkan langsung dikembalikan ke sungai asalnya, sehingga tidak mengganggu daerah hilir sungai.

Kekurangan dari PLTA adalah:

a) Pembangunannya memerlukan dana yang cukup besar dan pengembalian modal relatif lambat.

b) Persiapannya memerlukan waktu yang relatif lama.

c) PLTA sangat bergantung pada ketersediaan air sungai atau danau, sehingga harus tetap menjaga daerah tangkapan air.

(3)

e) PLTA danau

PLTA jenis ini menggunakan danau sebagai kolam tampungan dan sedimenttrapsehingga dari hulu sungai bisa langsung dipasang penstock

menuju power house .

2.3 Prinsip Kerja PLTA Pumped Storage

Dalam pembangkit listrik tenaga air, potensi tenaga air dikonversikan

menjadi tenaga listrik. Mula – mula potensi tenaga air dikonversikan menjadi

tenaga mekanik dalam turbin air, kemudian turbin air akan memutar poros

generator hingga generator akan membangkitkan energi listrik. Pada asasnya

dapat dikemukakan adanya tiga faktor utama dalam penentuan pemanfaatan suatu

potensi sumber tenaga air bagi pembangkitan tenaga listrik, diantaranya jumlah

air yang tersedia, yang merupakan fungsi dari jatuh hujan atau salju, tinggi terjun

yang dapat dimanfaatkan, hal mana tergantung dari topografi daerah tersebut, dan

jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban atau

jaringan transmisi.Pada PLTA Pompa terdapat dua buah waduk, yaitu waduk

bawah dan waduk atas, waduk ini berfungsi menampung air sebagai cadangan

pada saat dibutuhkan untuk membangkitkanenergi listrik . Pada saat beban listrik

rendah, pompa akan berfungsi untuk memompa air dari waduk bawah ke waduk

atas dan juga sebaliknya, pada saat beban puncak air yang berada pada waduk

atas akan dijatuhkan hingga menuju turbin, lalu turbin akan memutar poros

(4)

Gambar 2.1 Prinsip Kerja PLTA Pompa

Dimana diketahui dari ilmu fisika, setiap benda yang berada di atas

permukaan bumi, mempunyai energi potensial yang berbentuk rumus berikut :

EP = m x g x h ……… ( 2.1 )

Dimana : EP = Energi Potensial

m = massa ( 1000 kg / m3 )

g = Percepatan gravitasi ( 9,8 m / detik2 )

h = Tinggi relative terhadap permukaan bumi ( meter ).

Dari di atas dapat ditulis bahwa :

(5)

Bilamana, dE merupakan energi yang dibangkitkan oleh elemen massa dm

yang melalui jarak h . Bilamana didefinisikan Q sebagai debit air menurut rumus

berikut :

Maka Daya Teoritis yang dihasilkan dalam satuan watt adalah :

P =

ρ

x k xQ x. h ( Watt )

Dimana Konstanta k dapar dihitung berdasarkan pengertian bahwa 1 daya

kuda= 75 kgm/detik dan 1 daya kuda = 0,736 kw sehingga apabila P ingin

dinyatakan dalam kW, Sedangkan tinggi terjun h dinyatakan dalam meter dan

debit air dinyatakan dalam m3 / detik, maka :

Setelah konstanta k didapatkan 9,8 , Maka Besar Daya listrik sebelum masuk ke

turbin atau Daya Teoritisnya dalam satuan kW adalah

(6)

Dimana : P = Daya Teoritis ( kW )

k = Konstanta ( 9,8 m/detik2)

Q = Debit air ( m3 / detik )

h = Tinggi jatuh air ( meter )

Dengan menggunakan efisiensi Turbin

η

Turbin

(

η

T

),

maka didapatkan daya

mekanik turbin dengan persamaan 2.3 dibawah ini:

P = 9,8 x Q x h x

η

T ( kW ) ……… ( 2.3 )

Untuk mendapatkan daya keluaran generator perlu mempertimbangkan efisiensi

generator

η Generator

( η G

)

sesuai persamaan 2.4 dibawah ini :

P = 9,8 x Q x h x

η

G x

η T

( kW ) ……….. ( 2.4 )

Pada umumnya Daya keluaran generator disebut juga sebagai daya keluaran dari

PLTA tersebut.

Pembangkitan energi per tahun dapat dihasilkan dari perhitungan hasil

perkalian jumlah daya dibangkitkan ( kW ) dengan waktu yang diperlukan (t)

selama satu tahun ( 8760 jam ) dengan factor daya ( PF ). Secara teori dapat

dipergunakan persamaan :

(7)

Dimana :

E = Energi per tahun ( kWh )

P = Kapasitas Terpasang ( Kw )

PF = Faktor Daya

8760 = Waktu pembangkitan dalam satu tahun

Jika pada satuan waktu yang ditentukan adalah satu bulan maka (t) adalah

30 hari x 24 jam = 720 jam, sedangkan bilamana satuan waktu itu ditentukan

dalam satu tahun, maka ( t ) adalah 365 hari x 24 jam = 8760 jam. Dan untuk

factor daya yang digunakan bisa dimisalkan 70 %.

Harga pokok produksi adalah besarnya biaya yang dikeluarkan untuk

memproduksi energi dari pengoperasian suatu sistem pembangkit, hal ini di

perlukan untuk mengetahui apakah produksi listriknya lebih murah atau lebih

mahal.

Harga pokok produksi ( HPP ) per kWh dapat dihasilkan dengan

menghitung semua biaya modal ( Cannual ) per tahun, biaya operasi dan

pemeliharaan(O+M) per tahun suatu pembangkit dibagi dengan produksi energi

per tahun (8760 jam) kWh. Secara teori dapat dihitung dengan persamaan :

���������=����������+( �+� )/��

(8)

2.4 Infrastruktur Utama Pada Prinsip Kerja PLTA Pumped Storage

Infrastruktur utama merupakan bagian penting dalam perencanaan PLTA dengan

di perlukannya beberapa parameter seperti debit banjir, debit andalan, keadaan

geologi tanah serta data geografis. Infrastruktur utama PLTA pumped storage

terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

Pekerjaan Waduk / Bendungan ( Weir )

Bangunan yang terdapat pada pekerjaan ini adalah bendung dan bangunan intake.

Bendung digunakan sebagai pembelok aliran sungai, juga untuk menaikkan tinggi

jatuh air, sedangkan intake berfungsi sebagai pintu masuk pengatur jumlah debit

air yang masuk kesaluran air dan pintu pertama untuk menghalagi sampah

sedimen yang masuk, serta menampung air dalam jumlah besar karena turbin

memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil.

Pekerjaan Saluran Air

Pada bagian saluran air terdapat bangunan penangkap pasir/ santrap, saluran

penghantar/ headrace/ waterway, bangunan penenang forebay/ headpond dan pipa

pesat/ penstock. Biasanya dalam suatu pekerjaan bagian ini adalah yang paling

panjang dari yang lainnya. Pada bagian headrace saluran yang didesain dapat

berupa saluran terbuka atau tertutup, tergantung pada tofografi, desain dan

kebutuhan PLTA. Bangunan sandtrap dan headpond biasanya juga dilengkapi

(9)

Kolam Penenang ( Forebay Tank )

Kolam penenang berfungsi untuk mengendapkan dan menyaring kembali

air agar kotoran tidak masuk dan merusak turbin. Selain itu kolam penenang ini

juga berfungsi untuk menenangkan aliran air yang akan masuk ke dalam pipa

pesat.

Pipa Pesat ( Penstock )

Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang yang berfungsi untuk mengalirkan

air dari bak penenang (forebay tank). Perencanaan pipa pesat mencakup pemilihan

material, diameter penstock, tebal dan jenis sambungan (coordination point).

Pemilihan material berdasarkan pertimbangan kondisi operasi, aksesibility, berat,

sistem penyambungan dan biaya.

Diameter pipa pesat dipilih dengan pertimbangan keamanan, kemudahan

proses pembuatan, ketersediaan material dan tingkat rugi-rugi (fiction losses)

seminimal mungkin. Ketebalan penstock dipilih untuk menahan tekanan hidrolik

dan surge pressure yang dapat terjadi.

Pipa Penghisap

Pipa penghisap digunakan untuk mengalirkan air dari waduk bawah ke

waduk atas dengan menggunakan pompa.

Pompa ( Pumped )

(10)

Pembangunan Powerhouse

Powerhouse atau rumah turbin merupakan bagian terakhir dari suatu

PLTA. Dibangunan ini terdapat turbin air, generator, panel panel listrik dan

saluran pembangunan air/ tailrace. Tailrace berguna sebagai bangunan pembuang

air kesungai atau saluran irigasi asal setelah air digunakan untuk memutar turbin.

Selain powerhouse, juga terdapat bagian transmisi yang letaknya terpisah dengan

turbin.

Turbin Air

Turbin air berperan untuk mengubah energi air (energi potensial, tekanan dan

energi kinetik) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros. Turbin harus

beroperasi dengan baik pada rentang head dan debit yang di rencanakan. Turbin

harus aman dan mampu beroperasi stabil pada rentang debit yang ada tanpa

mengalami getaran berlebih, tidak bising, tahan korosi, tidak patah dan tahan

(11)

2.5 Kapasitas Debit dan Tinggi Jatuh Air

Penurunan muka air normal Danau Toba terkait pemanfatan air oleh beberapa

kegiatan Industri, pertanian dan pariwisata telah menjadi perhatian dari para

ilmuan maupun masyarakat, khususnya yang sadar lingkungan. Sudah beberapa

penyelidikan dilakukan, maupun penelitian untuk mengetahui berbagai hubungan

antara kondisi iklim, alam (land use) dan pemanfaatan air Danau tersebut.

Dilakukannya studi analisa kapasitas penyimpanan Catchment area (DTA) Danau

Toba sehubungan keterkaitan kemampuan DTA menyimpan air untuk mensuplai

kebutuhan terhadap air. Studi ini dilakukan dengan menganalisa data pada

wilayah Daerah Tampungan Air Danau Toba seluas km3.584,21 ² selama 15

tahun yaitu periode tahun 1993-2007. Data tersebut berupa data curah hujan

(1993-2007), data tinggi muka air, data iklim, dan data debit air yang keluar dari

danau ke sungai Asahan serta suplesi air dari regulating Lau Renun yang

beroperasi sejak tahun 2006. Analisa Tampungan Penyimpanan Air di Catchment

Area Danau Toba dengan menganalisa air yang masuk (inflow) dan air yang

keluar (outflow) menggunakan metode perhitungan neraca air (water balance)

untuk suatu resevoir. Pada perhitungan yang dilakukan juga digunakan metode

F.J. Mock untuk mendapatkan nilai dari variabel yang dibutuhkan pada

perhitungan neraca air. Dari hasil analisa curah hujan yang dilakukan, curah hujan

sangat dipengaruhi kondisi iklim. Pada perhitungan menunjukkan keadaan tidak

stabil, ditandai besarnya fluktuasi curah hujan dan tidak memiliki siklus intensitas

curah hujan yang teratur. Kondisi iklim di DTA Danau Toba berpengaruh pada

tata guna lahan di DTA Danau Toba. Dari total luas sub catchment Danau Toba

(12)

(652,63 Km2), ± 50% berupa ladang, hutan tanaman industri dan semak belukar,

13,72 % (322,56 Km2) lahan gundul dan ± 10 % sisanya berupa

persawahan.Dimana tingginya penyinaran dapat terjadi akibat berkurangnya luas

lahan untuk hutan sehingga temperatur udara meningkat. Berkurangnya areal

hutan yang cukup besar untuk wilayah DTA Danau Toba mengakibatkan

sedikitnya air yang tertampung sebagai air cadangan pada saat curah hujan

rendah, dan terjadi kehilangan (runoff) cukup besar pada curah hujan tinggi.

Potensi Danau Toba dalam memenuhi kebutuhan air sangat besar bila

dimanfaatkan dan dikelola secara optimal. Volume tampungan berdasarkan

elevasi tertinggi dan terendah yang diizinkan adalah 905 m dpl – 902,4 m dpl =

2,6 m, jika dikalikan dengan volume Danau Toba 1112,41 km² maka debit air

yang tersedia adalah 2.892.266.000 m³. Catchment area Danau Toba tidak

menyimpan air hujan secara optimal, salah satu penyebabnya adalah

penggundulan hutan. Kondisi ini merupakan dampak besar menurunnya muka air

(13)

Gambar 2.2 Wilayah Infrastruktur Danau Toba

2.6 Manajemen Pemanfaatan Kebutuhan Energi Listrik

Untuk menghitung produksi energi yang akan memanfaatkan PLTA Pumped

Storage Danau Sidihoni Kabupaten Samosir ini. Manajemen beban diperlukan

agar energi listrik yang dihasilkan dapat disalurkan secara merata kepada

penduduk yang menjadi sasaran pemanfaatan PLTA Pumped Storage Danau

Sidihoni Kabupaten Samosir ini.

● Dimana energi keluaran dari PLTA Pumped Storage adalah:

Daya terpasang x Faktor daya x 12 x 30

● Dan kapasitas daya terpasang pada PLTA Pumped Storage sebesar:

Gambar

Gambar 2.1  Prinsip Kerja PLTA Pompa

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Demikian pengumuman ini untuk diketahui, selanjutnya kepada peserta Pelelangan Umum yang merasa tidak berkenan atas pengumuman ini, diberi kesempatan untuk

Kepuasan  kerja  yang  dirasakan  oleh  auditor  terhadap  pekerjaannya  dapat dipengaruhi  oleh 2  dimensi  komitmen  yaitu komitmen  organisasional  dan 

Do que até aqui dissemos sobre a Arte como Veículo poderia resultar um entendimento simplista de que se trata unicamente de uma performance de que se excluíram os espectadores;

Apabila keputusan mengarah pada tindakan yang tidak sesuai atau tidak ada dasar dari pengambilan keputusan maka kita harus melihat pada ethical

Untuk data barang yang kami kirim telah kami lampirkan di surat jalan yang telah kami siapkan, Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat diketahui sebagaimana mestinya. Cilegon,

bahwa sehubungan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi Kebijakan umum APBD, keadaan yang menyebabkan pergeseran antar unit Organisasi, antar kegiatan

Dengan ini mengundang Saudara yang namanya tersebut di atas untuk hadir dalam Acara Pembuktian Kualifikasi perusahaan Saudara yang sebelumnya telah dinyatakan lulus dalam tahap