• Tidak ada hasil yang ditemukan

Status Dan Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (Fma) Pada Tanah Bekas Erupsi Gunung Sinabung Di Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Status Dan Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (Fma) Pada Tanah Bekas Erupsi Gunung Sinabung Di Kabupaten Karo"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

STATUS DAN KEANEKARAGAMAN FUNGI MIKORIZA

ARBUSKULA (FMA) PADA TANAH BEKAS ERUPSI

GUNUNG SINABUNG DI KABUPATEN KARO

SKRIPSI

Oleh:

YUDHA PRANATA 111201024 BUDIDAYA HUTAN

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

STATUS DAN KEANEKARAGAMAN FUNGI MIKORIZA

ARBUSKULA (FMA) PADA TANAH BEKAS ERUPSI

GUNUNG SINABUNG DI KABUPATEN KARO

SKRIPSI

Oleh:

YUDHA PRANATA 111201024 BUDIDAYA HUTAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar sarjana di Fakultas Kehutanan

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Status dan Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskuka (FMA) Pada Tanah Bekas Erupsi Gunung Sinabung Di Kabupaten Karo

Nama : Yudha Pranata N I M : 111201024 Program Studi : Budidaya Hutan

Menyetujui, Komisi Pembimbing

Dr. Deni Elfiati, SP, MP Dr. Delvian, SP, MP NIP : 19681214 200212 2 001 NIP : 19690723 200212 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Kehutanan

(4)

ABSTRACT

YUDHA PRANATA: Status and Diversity Arbuscular Mycorrhizal Fungi

(AMF) on Land Used eruption of Mount Sinabung in Karo, Suvervised by DENI

ELFIATI and DELVIAN.

Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) are kosmopolitan is almost found in a vaeiety of ecosystems, the eruption of volcanoes affect the chemical, physical, and biological soil his special Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF). This research aims to study the diversity of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) on the former land of the eruption of Mount Sinabung. Soil and root samples were taken from two different locations affected by volcanic ash in the village of the District Sukanalu Barusjahe while not affected by volcanic ash in the village Kutagugung Namanteran District of Karo. Parameters observed that the degree of infection of the roots, the density of spores and spore identification. Identification of mycorrhizal implemented in Soil Biology Laboratory, Faculty of Agriculture, University of North Sumatra started in May and August 2015. Morphological characteristics used to identify the type of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) is a form of cell wall thickness, the presence or absence substanding hyphae, surface smoothness and Melzer's reaction to the spores. The results showed that an increase in the average density of the spores of field observations and trapping, to the average percentage of colonization Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) on plant roots by 44.8% Including grade 2 or medium category. Found 2 genus, the genus Acalauspora and Genus Glomus. From the field found as many as 5 spore type and result of tapping as many as 16 types of spores. Keywords: soil depth, Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF), the eruption of

(5)

ABSTRAK

YUDHA PRANATA:

Status dan Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Tanah Bekas Letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, dibimbing oleh DENI ELFIATI dan DELVIAN.

Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) bersifat kosmopolitan yaitu hampir ditemukan pada berbagai ekosistem. Letusan gunung merapi mempengaruhi sifat kimia, fisika, dan biologi tanah khusus nya fungi mikoriza arbuskula (FMA). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keanekaragaman fungi mikoriza arbuskula (FMA) pada tanah bekas letusan Gunung Sinabung. Sampel tanah dan akar diambil dari dua lokasi yang berbeda yang terkena debu vulkanik di Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe sedangkan yang tidak terkena debu vulkanik di Desa Kutagugung Kecamatan Namanteran Kabupaten Karo. Parameter yang diamati yaitu derajat infeksi akar, kepadatan spora dan identifikasi spora. Identifikasi mikoriza dilaksanakan di Laboratorium Biologi Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara di mulai Pada bulan Mei sampai Agustus 2015. Karakteristik morfologi yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis fungi mikoriza arbuskula (FMA) adalah bentuk ketebalan dinding sel, ada tidaknya substanding hifa,kehalusan permukaan dan reaksi spora terhadap melzer’s. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kepadatan spora dari lapangan dan hasil trapping, untuk rata-rata persentase kolonisasi fungi mikoriza arbuskula (FMA) pada akar tanaman sebesar 44,8% termasuk kelas 2 atau kategori sedang. Ditemukan 2 genus, yaitu genus Acalauspora dan genus Glomus. Dari lapangan ditemukan sebanyak 5 Tipe spor adan hasil tapping sebanyak 16 tipe spora.

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Kandangan Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun pada tanggal 19 Desember 1993 dari Ayah Legiman dan Ibu Endang. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar dari SD 096750 Kandangan, Simalungun pada tahun 2005, pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama dari SMP Negeri 1 Pematang Bandar, simalungun pada tahun 2008, pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas dari SMA Negeri 2 bandar, Simalungun pada tahun 2011 dan pada tahun 2011 penulis masuk ke Fakultas Pertanian USU melalui jalur Penerimaan Siswa Berprestasi (PMP). Penulis memilih program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian dan pada semester VII memilih minat Budidaya Hutan.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian yang berjudul “Status dan Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskuka (FMA) Pada Tanah Bekas Erupsi Gunung Sinabung Di Kabupaten Karo”.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui Status dan Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskuka (FMA) Pada Tanah Bekas Erupsi Gunung Sinabung Di Kabupaten Karo. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi mengenai status dan keanekaragaman jenis fungi mikoriza arbuskula (FMA) pada tanah bekas erupsi Gunung Sinabung.

Selama pelaksanaan penelitian ini penulis telah banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyatakan trimaksasih kepada:

1. Orang tua tercinta (Ayah Legiman dan Ibu Endang) yang telah membesarkan dan mendidik penulis selama ini serta selalu memberikan dukungan melalui doa, motivasi dan dana untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Deni Elfiati, SP, MP dan Bapak Dr. Delvian, SP, MP selaku ketua dan anggota komisi pembimbing yang telah memberi masukan dan saran berharga dalam menyelesaikan skripsi ini .

(8)

4. Kepala dan asisten Laboraturium Biologi Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, atas segala bantuan fasilitas dan kerjasama yang baik selama penelitian ini berlangsung.

5. Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Sampali Medan atas kesediaan memberikan data curah hujan kabupaten Barusjahe.

6. Teman-teman tim sinabung dan teman satu angatankhusnyajurusan BudidayaHutan 2011yang tetap memberi semangat, dukungan dan motivasinya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan hasil penelitian ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan dan kesalahan, Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar tulisan ini lebih baik lagi. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Oktober 2015

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABTRACT... i

ABSTRAK... ii

RIWAYAT HIDUP... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

PENDAHULUAN Latar Belakang... 1

Tujuan Penelitian... 2

Manfaat Penelitian... 2

TINJ AUAN PUSTAKA Dampak Letusan Gunung Merapi... 3

Sifat Kimia Tanah... 4

Mengenal Mikoriza... 6

Peranan Fungi Mikoriza Arbuskula... 7

Struktur Umum Fungi Mikoriza Arbuskula... 9

Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan FMA... 10

Hasil Penelitian pada Berbagai Ekosistem... 12

Keadaan Umum Lokasi Penelitian... 13

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat... 15

Alat dan Bahan... 15

Prosedur Penelitian... 16

1. Pengambilan Sampel Tanah dan akar... 17

2. Analisis Tanah... 17

3. Ekstrasi dan Identifikasi Spora FMA... 18

4. Kolonisasi FMA pada Akar Tanaman Sampel... 19

5. Pemerangkapan (Trapping culture)... 20

6. Variabel Pengamatan... 21

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Kimia Tanah Bekas Erupsi Gunung Sinabung... 22

Keberadaan Fungi Mikoriza Arbuskula... 25

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 35

(10)
(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1 Data hasil analisis sifat kimia tanah bekas erupsi Gunung sinabung………...

22

2 Data persentase kolonisai fungi mikoriza arbuskula pada akar tanaman………..

26

3 Kepadatan spora sampel tanah dari lapangan dan hasil trapping………..

27

4 Jumlah tipe spora stiap genus dari lapangan dan hasil trapping………..

28

5 Tipe dan karakteristik spora pada tanah dari lapangan dan hasil trapping...

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

1 Alur prosedur penelitian……… 16

2 Petak pengambilan sampel tanah………. 17

3 Hifa pada fungi mikoriza arbuskula………... 25

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Data analis sifat kimia tanah……….. 39

2 Data curah hujan... 40

3 Kategori persen kolonisasi FMA pada akar tanaman…. 41 4 Kriteria penilaian sifat kimia tanah……… 41

5 Dokumentasi di lapangan………... 42

6 Dokumentai di Laboraturium... 43

7 Dokumentai di rumah kaca... 44

Referensi

Dokumen terkait

Secara terminologis, ‘ilm- ad-dalalah sebagai salah satu cabang linguistik ‘ilm-al-lughoh yang telah berdiri sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang makna

Kiprah Lulusan: sebagai Tenaga Ahli, Peneliti dalam bidang perlindungan tanaman, PNS Lingkungan Deptan, Dosen, Perusahaan Pengendalian hama, LSM, Wirausaha.. Departemen

SKRIPSI AKIBAT PERJANJIAN KAWIN TERHADAP WARISAN SUMARDJI... PERBANDI NGAN PERJ ANJ I AN KAWI N MENURUT BW DAN

Banana peel extract of Muli banana was able to inhibit the growth of E.coli bacteria with the diameter of inhibitory area 6.45 mm, and banana bud extract of Muli banana was able

Budaya organisasi memiliki pengaruh tidak langsung positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja melalui motivasi kerja dengan nilai koefisien jalur 0,195 dan

Makrofag merupakan respon innate yang menjadi pertahanan paling depan, berperan sebagai fagosit akan menjulurkan kaki semu (pseudopodia) untuk menempel pada polisakarida di

It terms of processing, multispectral acquisition are merged using an optimized script for each spectral domains so as to obtain multiband 2D/3D data continuum.. Figure 5: Views of

PESERTA YANG TERLAMBAT HADIR DAN TIDAK MENGIKUTI UJIAN SESUAI JADWAL YANG TELAH DITENTUKAN, DINYATAKAN GUGUR DAN TIDAK LULUS SELEKSI CPNS DILINGKUNGAN PEMKAB PESISIR